Laporan Kasus Ayu
Laporan Kasus Ayu
OG
LAPORAN KASUS
OLEH:CUT RIKA AYU AMELIA
I.IDENTITAS PASIEN
Nama
: Ny.G2 P1 A0
No RM
:04 62 40
Jenis Kelamin
:Perempuan
Umur
:28 tahun
Pekerjaan
:Ibu Rumah Tangga
Alamat
:Mee Matang Panyang,Kec.
Tanah Pasir, Aceh Utara
Tanggal Masuk
: 04-06-2013
Tanggal Keluar
:08-06-2013
II. ANAMNESA
Keluhan Utama
: Perdarahan Pervaginam
Keluhan Tambahan
RIWAYAT HAID
:Umur Pertama Haid 15
tahun, lamanya5-8 hari,siklus
28
hari.Tiap haid ganti duk 23 kali sehari.
Riwayat Perkawinan
: Satu kali usia 21 Tahun
Riwayat Persalinan
: Satu kali Persalinan Normal
(ditolong oleh bidan ,BB bayi
lahir
2800gr)
Riwayat Pemakaian Kontrasepsi : (-)
Riwayat Penyakit Dahulu
: (-)
Riwayat Operasi sebelumnya
: (-)
HPHT
: 2 April 2013
STATUS GENERALIS
Kulit
: Dingin
Mata
: konjungtiva anemis (-/-)
Jantung
:Bunyi jantung I dan II normal
Paru
:Vesikuler (+/+) , Rh (-/-) ,
Wheezing (-/-)
Abdomen
:Status Genikologis
Genital
:Status Genikologis
Ekstremitas
:Akral dingin,edema (-/-)
STATUS GINEKOLOGI
Muka
:Cloasma Gravidarum (-)
Mamma
:Hiperpigmentasi areola mammae
(-)
Aksila
:Pembesaran KGB (-)
Abdomen
Inspeksi
: Perut membuncit
Palpasi
:Teraba massa
Perkusi
: Timpani
Vaginal Toucher
:Tidak ada Pembukaan ,Ditemukan
sedikit perdarahan dari vagina
WIB
09.00 P/B Masuk
TD : 100/60 mmHg
Mola
-Infus RL 20 gtt/i
dengan
G2P1A0
Nadi : 80x/menit
,Perdarahan
Nafas: 24x/menit
A/P :
-Pasang
Laminaria 3 stik
eri Perut,Mual
-Siapkan PRC 1
TFU :
VT : Tidak ada
pembukaan
kuretase
HB: 11,7 gr %
-Rencana
Golongan Darah: O
Kuretase besok
jika KU baik,HB
baik
DIAGNOSA
: Mola Hydatidosa
RENCANA
PUKUL : 20.00
S
: Lemas
O
: TD (120/80 mmHg) , Nadi
(85x/menit),pernafasan (21x/menit),T (36 C)
A
: Mola Hydatidosa
: Mola Hydatidosa
:-Infus RL 20 gtt/i
-injeksi Metilergometrin (k/p)
-injeksi oxytocin
: Mola Hydatidosa
:-Infus RL 20 gtt/i
-injeksi Metilergometrin (k/p)
-injeksi oxytocin
: Mola Hydatidosa
:-
PEMBAHASAN
I .DEFINISI
Mola Hidatidosa adalah jonjot-jonjot korion (chorionic villi)
yang tumbuh bergandang berupa gelembung-gelembung kecil yang
mengandung banyak cairan sehingga menyerupai buah anggur,
atau mata ikan karena itu disebut juga hamil anggur atau mata
ikan. Kelainan ini merupakan neoplasma trofoblas yang jinak
(benigna).
II.JENIS MOLAHIDATIDOSA
Mola hidatidosa terbagi menjadi:
1. Mola Hidatidosa Sempurna
2. Mola Hidatidosa Parsial
III. ETIOLOGI
1. Faktor ovum
2. Imunoselektif dari Tropoblast
3. keadaan sosioekonomi yang rendah
4. paritas tinggi
5. kekurangan protein
6. infeksi virus dan factor kromosom yang belum jelas.
V.DIAGNOSIS
1. Klinis
a. Berdasarkan anamnesis
b. Pemeriksaan fisik
Inspeksi
Palpasi
Auskultasi
Pemeriksaan dalam :
- Memastikan besarnya uterus
- Uterus terasa lembek
- Terdapat perdarahan dalam kanalis servikalis
2. Laboratorium
3. Radiologik
- Plain foto abdomen-pelvis : tidak ditemukan tulang janin
- USG : ditemukan gambaran snow strom atau gambaran seperti badai
salju.
4. Uji Sonde (cara Acosta-sison)
5. Histopatologik
VII. KOMPLIKASI
- Perdarahan yang hebat sampai syok
- Perdarahan berulang-ulang yang dapat menyebabkan anemia
- Infeksi sekunder
- Perforasi karena tindakan atau keganasan
VIII. PENATALAKSANAAN
1. Evakuasi
a. Perbaiki keadaan umum.
b. - Bila mola sudah keluar spontan dilakukan kuret atau kuret isap
- Bila Kanalis servikalis belum terbuka dipasang laminaria dan 12 jam
kemudian dilakukan kuret.
c. Memberikan obat-obatan Antibiotik, uterotonika dan perbaiki keadaan
umum penderita.
d. 7-10 hari setelah kerokan pertama, dilakukan kerokan ke dua untuk
membersihkan sisa-sisa jaringan.
e. Histeriktomi total dilakukan pada mola resiko tinggi usia lebih dari 30 tahun,
Paritas 4 atau
lebih, dan uterus yang sangat besar yaitu setinggipusat atau lebih.
2. Pengawasan Lanjutan
- Ibu dianjurkan untuk tidak hamil dan dianjurkan memakai kontrasepsi oral pil.
- Mematuhi jadwal periksa ulang selama 2-3 tahun :
Setiap minggu pada Triwulan pertama
Setiap 2 minggu pada Triwulan kedua
Setiap bulan pada 6 bulan berikutnya
Setiap 2 bulan pada tahun berikutnya, dan selanjutnya setiap 3 bulan.
KESIMPULAN
1. Mola Hidatidosa adalah kehamilan abnormal dimana hampir seluruh villi
Korialisnya
mengalami perubahan hidrofobik
2. Prevalensi mola hidatidosa lebih tinggi di Asia, Afrika dan Amerika Latin
3. Mola hidatidosa terbagi menjadi :
a. Mola hidatidosa sempurna
b. Mola hidatidosa parsial
4. Perdarahan pervaginaan dari bercak sampai perdarahan berat merupakan
gejala utama dari
mola hidatidosa
5. Diagnosis ditegakkan berdasarkan Anamnesa, Pemeriksaan fisik,
pemeriksaan dalam,
laboratorium, radiologik dan histopatologik
6. Penatalaksanaan :
a. Evakuasi : Kuretase
b. Pengawasan lanjut : Periksa ulang selama 2-3 tahun
c. Terapi profilaksis : Pemberian Metotreksat (MTX)
7. Komplikasi
- Syok
- Anemia
- Infeksi Sekunder
TERIMA KASIH