(Makalah)
Oleh :
Nur Aji, S. Farm., Apt
NIM. 5413220025
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolongan-Nya kami dapat menyelesaiakan makalah dengan judul SEDIAAN BEDAK
Penulis
DAFTAR ISI
Hal.
i
KATA
PENGANTAR
DAFTAR
ii
ISI...
BAB I PENDAHULUAN...
1
1.1. Latar Belakang.
.
1.2. Rumusan
2
Masalah.
1.3. Manfaat
Makalah..
1.4. Tujuan
Makalah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..
2.1.
Anatomi
dan
Fisiologi
Kulit.
2.1.1.
Epidermis
5
6
Dermis......
2.1.2.
6
7
2.1.3.
Susunan
Kimia
Kulit
dan
Keratin.
2.1.4.
Kelenjar
Sebasea
dan
Sebum
2.1.5.
Kelenjar
Keringat
dan
Perspirasi..
7
9
10
10
16
2.1.6.
Fisiologi
dan
Biokimia
16
Kulit
2.2. Kondisi Kulit Wajah.
16
2.5. Bedak
17
21
21
21
22
2.5.1.
22
22
Binding
Agents..
2.5.2.
Komposisi
Umum
Bedak
Padat
2.5.3.
Metode
22
23
29
Pembuatan
Bedak
2.6. Evaluasi
2.6.1.
Shade
control
dan
Lighting......
2.6.2.
Dispersi
Warna.
Pay
2.6.3.
Off..
2.6.4.
Uji
Tekanan..
2.7. Praformulasi
Bedak
Padat
untuk
Kulit
Kering
2.7.1.
Formula
.
2.7.2.
Monografi
.
BAB III
PEMBAHASAN...
BAB IV KESIMPULAN...
32
.
DAFTAR
33
PUSTAKA.
BAB I
PENDAHULUAN
kering dimana kulit akan terlihat kusam, bersisik dan berkerut. Salah satu
menanggulangi kekurangan tersebut adalah dengan menutupi/ memperbaiki
penampilan menggunakan sediaan kosmetika yaitu bedak.
Bedak menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia,
khususnya wanita. Sejak berabad- abad silam bedak sudah dikenal. Awalnya manusia
memakai bedak bukan untuk tujuan estetika atau mempercantik diri. Akan tetapi
lebih kepada alasan spiritual.
Konsumsi bedak terus meningkat dari tahun ketahun. Seiring dengan
perkembangan tren kosmetik dan gaya hidup dikalangan masyarakat. Sekarang
bedak sudah menjadi kebutuhan yang penting bagi wanita khususnya dan manusia
secara umum.
Bedak adalah suatu jenis produk kosmetik dekoratif yang berfungsi untuk
menutupi kekurangan pada wajah secara visual, sehingga warna kulit tampak lebih
seragam. Pada masa sekarang bedak menjadi lebih beragam jenisnya seperti bedak
padat, cair, serbuk, two-way- cake, bedak ringan, normal dan berat. Yang menjadi
pertanyaan adalah bedak jenis apa yang paling cocok untuk kondisi kulit kering.
Pertanyaan seperti inilah yang akan menjadi bahasan dalam makalah ini.
1.6. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah : Bedak jenis apa yang paling
cocok untuk kondisi kulit kering dan bagaimana komposisi formulanya ?
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
2.1.1.
Epidermis
Epidermis dikenal juga dengan kulit ari, yaitu lapisan kulit paling. Lapisan
ini bertanggung jawab terhadap interaksi dan komunikasi kulit dengan dunia luar dan
melindungi lapisan kulit di bawahnya. 2
Para ahli histologi membagi epidermis dari bagian luar hingga ke dalam
menjadi lima lapis, yaitu :
a. Lapisan tanduk (stratum corneum)
Merupakan lapisan paling atas tersusun dari bebrapa lapisan sel yang
pipih, mati tidak memiliki inti tidak mengalami metabolisme tidak berwarna dan
sedikit mengandung air. Lapisan ini sebagian besar terdiri atas keratin, jenis
protein yangvtidak larut dalam air, dan sangat resisten terhadap bahan- bahan
kimia. Hal ini berkaitan dengan fungsi kulit untuk memproteksi tubuh dari
pengaruh luar. Secara alami sel- sel mati yang berada pada permukaan kulit akan
melepaskan diri untuk regenerasi. Permukaan stratum korneum dilapisi oleh
suatu lapisan pelindung lembab tipis yang bersifat asam, disebut mantel asam
kulit.3
b. Lapisan jernih (stratum lucidum)
Terletak dibawah stratum corneum merupakan lapisan tebal sel berbentuk
gepeng yang tidak berwarna dan bening, banyak terdapat zat eleidin (lapisan
mengeras) yang ditemukan hanya pada lapisan telapak kaki dan tangan sehingga
terlihat pada bagian tersebut lebih tebal. 3
c. Lapisan butir butir (stratum granulosum)
Ditandai oleh 3-5 lapis sel keratinosit yang berbentuk polygonal gepeng
yang intinya ditengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang
dinamakan granula keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin.1
Stratum germinativum
yang
tidak
mengalami
keratinisasidan
fungsinya
hanya
Dermis,
Dermis adalah
lapisan
kulit
1,3
dibawah
epidermis.
Lapisan
ini
bertanggungjawab terhadap elastisitas dan kehalusan kulit. Selain itu lapisan dermis
juga berperan menyuplai nutrisi bagi epidermis. 2
Dermis terdiri dari dua lapisan 3:
a. Lapisan papiler; tipis mengandung jaringan ikat jarang.
b. Lapisan retikuler; tebal terdiri dari jaringan ikat padat.
Dermis, biasanya 40 kali lebih tebal dari epidermis dan tersusun dari bahan
mukopolisakarida. Pada dermis terdapat sel-sel mast dan fibroblast. Sel mast
memiliki situs reseptor untuk immunoglobulin E dan mengandung sejumlah senyawa
penting, seperti zat yang bereaksi lambat pada proses anafilaksis, prostaglandin E2,
dan histamin.4
Fibroblast mensintesis komponen penunjang struktural dari kulit (yaitu:
serat-serat elastik, kolagen, dan serat retikulum). Serat elastik (jaringan elastik)
diberi nama demikian karena serat ini yang member sifat elastisitas pada kulit.
Komponen utama dari serat ini adalah elastin, suatu protein amorf/tanpa bentuk
tertentu. Kolagen, suatu protein fibrosa (berbentuk serat), merupakan komponen
utama kulit, mencakup lebih dari 70% total beratnya. Dikenal sebagai jaringan
penghubung, kolagen memberikan kekuatan yang diperlukan ligamen dan tendon
untuk menahan otot dan tulang ke tempat perlekatannya. Dan dengan demikian juga
mendukung tulang rangka untuk dapat berfungsi. Selain itu, kolagen bertanggung-
jawab untuk member resistensi/ketahanan pada kulit terhadap cedera akibat kekuatan
eksternal. Serat-serat retikulum, yang juga merupakan bagian dari sistem jaringan
penghubung, berukuran lebih kecil dibandingkan kolagen tetapi berfungsi kurang
lebih sama.4
Vaskularisasi kulit berakhir pada dermis. Arteriol dan pembuluhpembuluh limfatik yang berasal dari jaringan subkutan menyuplai
keseluruhan dermis, dan arteriol-arteriol ini menjadi kapiler-kapiler
yang
menyuplai
bagian
lebih
atas
(area
papilari).
Selain
2%;
garam
mineral
0,5%; air dan bahan bahan larut air 70,5%. Protein terpenting dalam kulit
adalah albumin, globulin, musin, elastin, kolagen, dan keratin.
Secara kasar 40 persen dari bahan- bahan yang larut air terdiri dari
asam- asam amino bebas.
2.1.4.
kelenjar
sehingga
terjadi
pembengkakan.
Kelenjar
2.1.5.
hanya
sebagian
kecil
yang
diambil
dari
lingkungan
yang
dilakukan
oleh
paru-
paru,
dan
kulit
hanya
Sebagai buffer, yang berusaha menetralisir bahan kimia yang terlalu asam
..
Urea.....................
Laktat (sebagai garam natrium)...
Asam laktat, asam urokanat, glukosamin, kreatinin
Natrium....
Kalium.
Kalsium....
Fosfat- fosfat....
40 %
12 %
7%
12 %
12 %
5%
- Klorida.
- Sitrat, format, serta residu lain yang belum diketahui susunannya.
4%
1,5 %
0,5 %
6%
0,5 %
positif
kulit
terhadap
pemakain
kosmetik
rambut,
melalui
kelenjar
keringat,
melalui
keenjar
2.2.
10
Kulit jenis ini bisa dimiliki oleh semua umur tetapi sering ditemukan pada usia
35 tahun keatas.4
e. Kulit sensitif, sensitif dengan produk kosmetik dan pada kondisi tertentu,
misalnya jika terkena sinar matahari akan memerah, pada suhu dingin akan
timbul bercak-bercak merah, dan lain-lain.5
Metode Pemeriksaan Kulit 3
Untuk mengethui keadaan kulit dengan lebih detali, saat ini dapat dengan
2.3.
termasuk
dalam
kosmetik
dekoratif
yang
ditujukan
untuk
11
b. Harus menempel pada kulit dan tidak boleh sepenuhnya hilang dalam waktu
singkat waktu, sehingga menghindari sering re-powdering.
c. Selesai diberikan kepada kulit harus melengkapi warna kulit.
d. Harus dapat menyebar dengan baik tanpa adanya gumpalan, hingga dapat
melicinkan dan menghaluskan kulit.
e. Harus dapat memberikan perasaan yang lembut, lunak dan halus.
Komposisi umum bedak yaitu :
a. Talk6
Secara kimiawi, talk adalah magnesium silikat (3MgO. 4SiO2.H2O). ini
merupakan bahan dasar dari segala macam formulasi bedak modern sifat yang
sangat luar biasa adalah mudah menyebar dan kekuatan menutupi yang rendah.
Untuk bedak wajah talk harus putih dan tidak berbau dengan rasa halus. Tentu
saja sifat mudah menyebar yang sangat baik ini adalah yang paling dibutuhkan.
Ukuran partikel dari talk adalah salah satu kriteria untuk standar
kualitasnya. Paling tidak 98% harus dapat melewati ayakan 200 mesh ( tidak
lebih besar dari 74 mikro ) talk termikronisasi sekarang sudah tersedia di mana
ukuran partikel dapat dikurangi menjadi beberapa mikron. Penggunaan dari talk
termikronisasi dalam ukuran partikel dan nilai massa besar yang diinginkan.
Padatan dari massa besar adalah sangat penting dalam talk, karena variasi sangat
mempengaruhi kualitas sekaligus pengepakan dari produk akhir.
b. Kaolin6
Warna dari kaolin yang digunakan harus secerah mungkin. Bahan dasar
harus dimurnikan secara baik untuk memindahkan keseluruhan bahan tidak
murni dan partikel kasar.
Tidak semua aluminium silikat dapat diklasifikasikan sebagai kaolin,
namun 3 kelompok di bawah ini secara khusus memiliki formula yang sama
( Al2O3. 2SiO2.2H2O) dan dapat disebut kaolin : nacrite, dickite, dan kaolinite.
Karena kaolin higroskopis penggunaannya pada bedak wajah umumnya
tidak melebihi 25%.
c. Kapur (Kalsium Karbonat) 6
12
13
sintetik
bismut
oksiklorida
telah
dikembangkan
untuk
14
j. Pewarna6
Bahan pewarna adalah dasar dari seni menciptakan bedak wajah yang
mana menampilkan nuansa bayangan yang diinginkan. Pewarna digunakan
dalam variasi yang berbeda baik pigmen inorganik ataupun anorganik.
Jumlah dari pewarna yang dibutuhkan tergantung besarnya derajat tipe
yang digunakan dalam formula. Bahan pengopak dari oksida dan transparansi
dari talk sangat mempengaruhi jumlah pewarna yang diinginkan.
k. Pengharum6
Pemilihan parfum yang cocok dan sifat efisiennya yang digunakan dalam
bedak wajah adalah sangat penting, karena bau dari bedak memiliki peranan
yang penting dalam kemampuan penjualan dari produk. Penggunaan parfum
yang cocok bukan merupakan prosedur yang mudah, karena permukaan yang
sangat luas dari padatan bedak dan kemungkinan reaksi dari parfum dengan
bahan-bahan dasar lainnya. Jika bahan dasar merupakan bahan-bahan yang halus,
wangi yang dipilih akan lebih sedikit daripada masalah dalam penyelesaian
formulasi bedak wajah.
Ini sangat penting bahwa parfum yang digunakan harus tidak mengiritasi,
stabil pada kondisi basa lemah dan tidak mengalami oksidasi atau menguap
dengan cepat. Pengharum harus tercampurkan dengan semua bahan penyusun
bedak karena masalah dengan keasaman, heterogen dari bau dan diskolorasi
dapat terjadi dari pemilihan bau yang tidak cocok.
l. Metallic soap6
Metallic soap seperti zinc dan magnesium stearat merupakan bahan yang
sangat penting untuk semua produk bedak. Bahan ini membantu dalam hal
pelekatan dalam kulit dan pada bedak padat dapat berperan agar cake tetap
melekat pada godet. Selain meningkatkan daya lekat (daya adesif), metal soap
juga meningkatkan derajat water repellency dan menghasilkan produk yang
lembut. Jumlah yang biasa digunakan adalah 3% dan 10%; jumlah yang besar
dari ini menghasilkan efek bercak pada kulit, sehingga akan mengurangi sifat
slip dari bahan yang lain. Pada produk bedak padat jumlah penggunaan yang
tinggi dapat menghasilkan masalah pada daya alirnya yang berpengaruh pada
proses pengempaan dan mengakibatkan rasa berminyak pada penggunaan,
15
karena minyak akan berpindah karena terabsorbsi pada puff atau kuas. Sehingga
tingkat kemurnian merupakan hal yang sangat penting; adanya residu asam
lemak yang tidak tersaturasi perlu dihindari karena dapat menyebabkan
ketengikan pada hasil produk. Dari kedua bahan ini, zinc stearat lebih disukai
karena memiliki sifat menyejukkan.
m. Bahan-bahan lain6
Bahan tambahan lain dapat digunakan untuk meningkatkan kelekatan
bedak pada kulit; e.g. emollient seperti cetyl atau stearil alkohol, gliseril
monostearat, dan bahan lain seperti magnesium myristate, petroleum jelly atau
mineral oil pada umumnyaditambahkan dalam jumlah kecil antara 0,5% dan 2%.
Jika diinginkan serbuk yang ringan dan memiliki daya adesif yang baik, bahanbahan seperti minyak mineral yang dienkapsulasi dapat digunakan.
n. Mica6
Mica bersifat translusen dan memberikan kilau yang baik. Beberapa mica
dengan tambahan tertentu sering digunakan. Misalnya dilapisi dengan barium
sulfat speris yang akan berdifusi dan memberikan efek focus yang lembut
sehingga dapat menyamarkan garis dan kerut.
o. Pengawet6
Tujuannya adalah untuk menjaga kontaminsi prouk selama pembuatan
dan juga selama digunakan oleh konsumen, dimana mikroorganisme dapat
mengkontaminasi prouk setiap kali penggunaanya, baik dari tangannya atau dari
alat yang digunakan. Bahan- bahan yang digunakan harus menunjukkan terbebas
dari mikroorganisme. Tipe produk bedak biasanya berarti sangat susah
terkontaminasi mikroba tapi penggunaan air sebagai bahan tambahan, seperti
ekstrak, dapat mengubahnya, dan bahan ini harus sedapat mungkin dihindari
(ekstrak berbasis minyak harus digunakan sebelumnya). Juga harus dikontrol
penggunaan bahan tambahan dalam bedak yang digunakan di sekitar daerah
mata, pada umumnya, batasan mikroba lebih diperhatikan untuk bahan yang
digunakan dalam produk ini.
p. Antioksidan
Penggunaan antioksidan dibutuhkan untuk menjaga beberapa bahan
tambahan dari degradasi dan ketengikan. Sejumlah kecil butylatedhydroxy
16
biasanya digunakan dengan spons bedak. Komposisinya mirip dengan bedak tabur,
tapi efeknya pada kulit berbeda pada beberapa tingkat. Pengikat yang terkandung
dalam bedak padat memberikan adhesi yang besar. Sebagai hasil dari proses
pengepresan, ukuran partikel rata-rata umumnya lebih besar pada bedak padat
daripada bedak tabur ; efek kasar dari butiran-butiran tersebut tentu sangat tidak
diinginkan. Bedak padat harus dapat menempel dengan mudah pada spons bedak,
dan padatan bedaknya harus cukup kompak, tidak pecah atau patah dengan
penggunaan normal.6
2.5.1. Binding Agents6
Beberapa jenis bahan pengikat yang digunakan dalam bedak wajah adalah
bervariasi dan banyak. Oleh karena itu, terdapat 5 tipe dasar pengikat yang
digunakan6 :
a. Pengikat kering
Pengikat kering seperti logam stearat (Zink atau Magnesium) stearat telah
didiskusikan dalam bagian bedak tabur. Penggunaan dari pengikat kering
dibutuhkan untuk meningkatkan tekanan bagi kompaknya bedak padat.
b. Pengikat minyak
Minyak tunggal, seperti minyak mineral isopropil miristat dan turunan
lanolin, dapat sangat berguna untuk dicampurkan dalam formula sebagai
pengikat. Mereka ditemukan digunakan secara luas dalam banyak formula bedak
padat.
c. Pengikat larut air
Pengikat larut air yang biasa digunakan di masa lalu umumnya adalah
larutan gum seperti tragakan, karaya, dan arab. Dalam kategori ini, sintetik
seperti PVP (Polyvinylpyrolidone) metil selulosa, karboksil metil selulosa juga
telah digunakan dalam larutan air. Suatu pengawet penting dalam medium gum
dan berguna dalam semua larutan pengikat dari tipe ini untuk mengatasi
pertumbuhan bakteri.
d. Pengikat tidak larut air
17
Pengikat tidak larut air digunakan secara luas dalam bedak padat. Minyak
mineral, lemak ester dari segala tipe, dan turunan lanolin, dapat digunakan dan
dicampur dengan jumlah yang baik dari air untuk membantu pembentukan bedak
padat yang halus dan kompak. Penambahan bahan pembasah akan membantu
untuk menyeragamkan distribusi kelembaban bedak.
e. Pengikat emulsi
Karena kesulitan tercapainya keseragaman penggunaan pengikat tidak
larut air dalam bedak padat, peneliti telah mengembangkan bahan pengikat
emulsi yang sekarang digunakan dengan luas. Seperti emulsi yang mengizinkan
distribusi yang seragam baik pada fase minyak maupun fase air, yang mana
penting dalam kepuasan pengempaan serbuk. Karena pengikat emulsi tidak akan
kehilangan kelembaban secepat pengikat tidak larut air, penggunaannya
mengizinkan prosedur pembuatan yang lebih halus. Penggunaan dari minyak
dalam bentuk emulsi bermaksud untuk mencegah penggumpalan yang dapat
muncul ketika minyak tunggal digunakan sebagai pengikat dalam bedak wajah.
2.5.2. Komposisi Umum Bedak Padat8
Secara umum komposisi bedak padat hampir sama dengan bedak tabur yang
membedakannya adalah pengikat dan proses formulasiya, adapun komponen umum
dalam bedak dapat dilihat pada Tabel 2.1. dan jenis pengikat pengikat bedak padat
dapat dilihat pada Tabel 2.2.
18
Fungsi
Titanium dioxide,zno,kaolin,zn stearate
Mg.stearate,talc,mg & ca salt of myristic
acid
Zn/mg undecanate,aluminium
hydrosilicate
Starch, colloidal kaolin,bentonite,pptd
chalk
Rice starch,silica,powdered silk
Frosted look
Guanine, bismuth
oxychloride,mica,Zn,Al
Iron oxides
Examples
Zn/Mg.stearate
Mineral oil, isopropyl myristate, Lanolin
derivative
PVP, CMC, Cellulose, Acacia,
Tragacanth
Triethanolamine stearate, Glycerol
monostearate
Medium Powder
Talc---------39.7 mg
Kaolin-------39.5 mg
Cal. carbonate(l) 5 mg
Zinc oxide ---7.0 mg
Zinc stearate-7.0 mg
Mg.carbonate1.0 mg
Medium Powder
Color ------0.2 mg
Perfume------0.6 mg
Heavy Powder
Talc---------20.0 mg
Kaolin(light)-20.0 mg
. Cal. carbonate(l) 39 g
Zinc oxide ---15.0 mg
Mg.stearate5.0 mg
Color ------0.5 mg
Heavy Powder
Perfume------0.5 mg
19
Penambahan
parfum
dilakukan
dengan
penyemprotan
pada
pencampuran. Untuk bedak yang dikompres, zat pengikat juga ditambahkan pada
tahap ini. Akhirnya, warna diji kembali sesuai standard an dilakukan perbaikan,
jika perlu. Jika digunakan bahan dasar mica dalam formulasi maka maka
diperlukan kehati-hatian agar platelet yang mudah pecah tidak rusak saat proses
pembuatan. Pemeriksaan warna dilakukan dengan memindahkan sejumlah kecil
dari massa tersebut dan mencampur kembali dengan warna yang sesuai.
Kemudian ditambahkan kembali dan dicampr kembali dan dilakukan uji warna
kembali6.
Campuran yang telah selesai diperiksa kemudian dimasukkan pada
kantung polyethylene untuk penyimpanan, untuk memperoleh serbuk bedak yang
halus, diserbukkan. Serbuk telah siap dan memasuki tahap selanjutnya, untuk
bedak tabur dimasukkan pada kemasan dan dikempa untuk compct powder6.
c. Proses Pengempaan
Terdapat tiga prosedur berbeda yang digunakan untuk memperoleh
compct powder: Wet moulding (pelelehan basah), damp compressing
(pengempaan lembap), dan pengempaan kering. Metode yang paling sering
digunakan adalah pengempaan kering.6
Untuk proses pengempaan kering terdapat mesin yang sering digunakan
yaitu pneumatics digunakan pada Air-Mite press;hydraulics oleh Alite, tipe ram
yang ditekan pada serbuk seperti pada Kemwall press; dan Ve-Tra-Co press
dimana penekan dapat mencampur.6
20
21
kulit wajah. Harus ditekankan bahwa warna kulit merupakan pertimbangan shade
control, dan juga cara pemakaian dan evaluasi konsumen.
Sebagai contoh harus disimpan di tempat gelap untuk menghindari warna
bedak memudar.
2.6.2. Dispersi Warna8
Pewarna pada bedak wajah haruslah terdispersi secara homogen dalam dasar
bedak. Tidak boleh ditemukan adanya lapisan warna atau ketidakbercampuran pada
dispersi bedak yang menyebabkan pulverisasi yang jelek atau pengeluaran warna
keseragaman pada bedak dapat dengan mudah diperiksa dengan menyebarkannya
pada kertas putih dan diuji dengan kaca pembesar. Jika terdapat ketidakseragaman
yang terdeteksi, proses selanjutnya untuk memperoleh pengembangan warna
maksimal harus diperoleh dalam homogenitas.
22
Jumlah (%)
63
5
10
7
Jumlah (%)
4
Keterangan
Pengisi
Pengisi dan pembawa parfum
Covering prop (Pelapis/ Penutup)
Pelincir
Keterangan
Adhesion prop (Pemberi efek
0,05
1,2
0,6
QS
0,1
0.2
0.1
QS
perlekatan)
Pewarna
Pewarna
Pewarna
Binding agent
Anti Oksidan
Pengawet
Pengawet
Fragrance
Jumlah (%)
2
3
4
1
1
4
2
82
23
2.7.2. Monografi
a. Talkum
Pemerian
Kelarutan
butiran debu.
Praktis tidak larut dalam larutan asam dan alkalis, pelarut
Fungsi
Stabilitas
Keamanan
:
:
:
:
:
:
:
:
b. CaCO3
Pemerian
Kelarutan
Fungsi
Stabilitas
Keamanan
c. Titanium dioksida
Pemerian
Kelarutan
:
:
Fungsi
Stabilitas
Keamanan
:
:
:
(TiSO4)
Pewarna opaque
.
.
Serbuk,
:
:
:
:
f.
d. Kaolin
Pemerian
Kelarutan
Fungsi
Stabilitas
Keamanan
putih,
ringan,
tidak
mengandung
butiran
e. Zinc stearat
Pemerian
Kelarutan
24
Fungsi
Stabilitas
:
:
Keamanan
Lubrikan
Tidak tercampurkan dengan asam kuat, garam alkali dan
besi.
f.
:
:
Serbuk
Tidak larut dalam air dan dalam pelarut organic, larut
Fungsi
Stabilitas
Keamanan
:
:
:
dalam
Coloring agent
-
Kelarutan
Fungsi
Stabilitas
:
:
g.
g. BHT
Pemerian
menyebabkan
Keamanan
pemudaran
dan
kehilangan
aktivitas.
h.
h. Methyl paraben
Pemerian
Kelarutan
:
:
:
i.
i. Prophyl paraben
25
Pemerian
Kelarutan
Fungsi
Stabilitas
Keamanan
tidak berbau
Sukar larut dalam air, larut dalam air panas dan dalam
:
:
:
etanol
Pengawet
-
j. Parafin Liq.
Pemerian
saat dipanaskan.
Tidak larut dalam etanol 95%, gliserindan air.
Larut di dalam aseton, benzena, kloroform, karbon
disulfida, eter dan pertroleum eter. Larut dalam minyak
menguap, dalam hampir semua jenis minyak lemak
Fungsi
Stabilitas
Keamanan
:
:
hangat.
Basis minyak, emollient, lubrikan
Terkena cahaya dan panas secara langsung akan
teroksidasi
-
Kelarutan
Fungsi
Stabilitas
Keamanan
:
:
:
:
l. Cetil Alkohol
Pemerian
:
:
air.
Basis fase minyak/ Surfaktan anionik.
Stabil pada kondisi penyimpanan normal. Simpan di
26
Keamanan
m. TEA-Lauryl sulfat
Pemerian
Kelarutan
Fungsi
Stabilitas
Keamanan
:
:
:
:
:
Larutan
Larut dalam air dingin.
Surfaktan
-
Pemerian
Kelarutan
n. Sodium alginate
:
:
:
koloidal lengket.
Binding agent.
-
Cairan
o. Alkohol (etanol)
Pemerian
tak
berwarna,
jernih,
mudahmenguap.
:
:
:
:
berasap.
Bercampur dengan air, kloroform P dan dalam eter P
Pelarut, zat tambahan
-
Fungsi
Stabilitas
Keamanan
:
:
:
q. Air
27
:
:
:
:
F19
47,5
Jumlah %
F210 F311
36,6 83,7
2
11
F4
63
5
10
7
4
6
3,40
2
0,05
1,2
0,6
Methyl Paraben
Propil Paraben
Parfum
Mica
0,1
9,90
Silica
Na- Hyalorunat
Sunseri LL
Suntitan AS
Mg-Stearat
Phenoxy etanol
4,93
10
5
6,93
2,97
0,16
0,05
1,2
0,6
QS
0,1
0,2
0,1
28
0,2
0,1
QS
Keteranga
n
Pengisi
Absorben
Pigment
Pelincir
Pengikat
Pewarna
Pewarna
Pewarna
Pewarna
Pewarna
Pewarna
Anti
Oksidan
Pegawet
Pengawet
Penyamar
kerut
Absorben
Pelembab
Tabir surya
Tabir surya
Pengikat
Pengawet
Bahan
9
F1
8,65
Dimethycone
Shinju 100T White
Pearlite GBU
Jumlah %
F210 F311
5
11
5
10
Lubrajel Oil
F4
Keteranga
n
Pengikat
Pewarna
Penyamar
kerut
Penyamar
kerut
Pengikat/
Lubrikan
Metalic
pigment
Lanolin
Cetil Alkohol
TEA-Lauryl sulfat
Sodium Alginat
4
1
1
Alkohol
Glycerol
Air
4
2
82
Pengikat
fase minyak
Pengikat
fase lemak
Surfaktan
Surfaktan
Pengikat
fase air
Humectants
Humectants
Pelarut
Keterangan :
F1
: Formula dari SUNJIN Formulation.
F2
: Formula dari Ernest W. Flick
F3
: Formula dari Dow Cording
F4
: Formula Penulis
29
merupakan tipe pengikat golongan minyak silikon. Kemudian pada formula ke dua
digunakan Lubrigel Oil yang merupakan tipe pengikat minyak. Sedangkan pada
formula ke empat digunakan pengikat tipe emulsi.
BAB IV
30
KESIMPULAN
Dari makalah ini ada beberapa hal yang dapat ditarik kesimpulan, yaitu :
1. Bedak secara umum diklasifikasikan berdasarkan bentuknya menjadi dua yaitu
bedak tabur dan bedak kompak.
2. Sedangkan berdasarkan penggunaan tipe kulit bedak diklasifikasikan menjadi
bedak tipe ringan untuk kulit kering, bedak normal untuk kulit normal, dan bedak
berat untuk tipe kult berminyak.
3. Dalam formulasi bedak untuk tipe kulit kering maka sebaiknya dipilih formula
dengan komposisi basis yang lebih banyak dan absorben serta adstringen yang
lebih sedikit.
Daftar Pustaka
31
Tranggono, RI, dan Latifah, F. Buku Pengantar Ilmu Pengetahuan Kosmetik. PT.
Gramedia. Jakarta. 2007.
4. Goeser,
AL.
Kulit,
Rambut
dan
Kuku.
Tersedia
http://lyrawati.files.wordpress.com/2008/07/kulit-rambut-kuku-goeseryohan.pdf. Diakses pada [8 April 2014]
32
10. Flick, E W. Cosmetic & Toiletry Formulation 2nd Edition, Vol. 8. New York,
USA. Noyest Publication. 2001
11. _________. Pressed Powder: Cold Processing. Dow Corning Company. 2002.
Tersedia : http:// www. dowcorning. com/ content/ publishedlit/
FORMUL_00141.pdf. Diakses pada [11 April 2014].
33