Hidrosefalus Kelompok
Hidrosefalus Kelompok
1. Maitri Kalyani
(10-2008-055)
2. Diana Kusuma
(10-2009-067)
3. Berliana Natalia
(10-2009-076)
4. Jimmy Nyomin
(10-2009-084)
5. Fajar Annisa
(10-2009-092)
6. Yuniasih
(10-2009-108)
7. Alessandrasesha Santoso
(10-2009-115)
8. Andersen
(10-2009-234)
(10-2009-301)
Alloanamnesis
Apabila berhadapan dengan pasien yang mempunyai keluhan meyerupai gejala hidrosefalus
sebaik-baiknya anamnesis mengenai elemen seperti berikut : 1-3
kordinasi.
Menanyakan ada tidaknya gangguan kesedaran.
Menanyakan ada tidaknya tangisan bernada tinggi.
- Keluhan tambahan : Anak tersebut kurang mau minum ASI,sering muntah, dan kejang.
Pemeriksaan
1) Fisik
Inspeksi
Memerhati dan memobservasi ada atau tidak keadaan seperti di bawah : 1,2
Kepala tampak membesar
Ada tidaknya dahi yang menonjol
Kulit kepala menjadi nipis dan berkilat
Adanya retraksi ke atas kelopak mata
Mata adalah tetap dengan pandangan ke arah bawah ( tanda matahari
terbenam)
Rambut jarang tumbuh
Vena kulit kepala kelihatan
Wajah berbentuk segitiga kecil
Punggung diperiksa ada tidaknya lesi kulit di garis tengah yang abnormal
2
Perkusi : 3
Didapatkan cracked pot sign yaitu bunyi seperti pot kembang yang retak
semasa melakukan perkusi kepala.
Pengukuran : 1
ukuran terdahulu.
Ukuran dan konfigurasi fontanela anterior dicatat.
Gambar 2 :
Graph
lingkar
kepala
Cairan serebrospinal harus diperiksa pada kasus etiologi tidak jelas untuk
menyingkirkan infeksi meningen kronik sebagai penyebab hidrosefalus dan untuk
menentukan apakah protein CSF meningkat. 1
Pemeriksaan ultrasound
Pemeriksaan ini dilakukan semasa bayi dalam kandungan lagi untuk
mendeteksi kelainan yang terdapat pada janin. Dilakukan melalui fontanela anterior
yang masih terbuka. Dengan USG diharapkan dapat menunjukkan sistem ventrikel
yang melebar. Real-time ultrasound imaging melalui fontanella terbuka memberikan
demonstrasi jelas dari ventrikel dan mungkin menentukan anomali struktural lainnya.
Penyelidikan ini risiko-bebas non-invasif, dapat dilakukan dengan sedasi sedikit atau
tidak dan dapat diulang sesering yang diperlukan. Ketika ubun menutup, pencitraan
yang memuaskan tidak bisa lagi diperoleh. Pemeriksaan USG selama kehamilan dapat
menunjukkan apakah janin memiliki hidrosefalus.2
CT Scan adalah cara yang aman dan dapat diandalkan untuk membedakan
hidrosefalus dari penyakit lain yang juga menyebabkan pembesaran kepala abnormal
serta untuk identifikasi tempat obstruksi aliran CSF. Cairan serebrospinalis harus
diperiksa pada kasus dengan etiologi tak jelas bagi menyingkirkan infeksi meningen
kronik sebagai penyebab hidrosefalus dan untuk menentukan apakah protein CSF
meningkat. Pada hidrosefalus obstruktif CT Scan sering menunjukkan adanya
pelebaran dari ventrikel lateralis dan ventrikel 3. Dapat terjadi di atas ventrikel lebih
besar dari occipital horns pada anak yang besar. Ventrikel 4 sering ukurannya normal
dan adanya penurunan densitas oleh karena terjadi reabsorpsi transependimal dari
4
Gambar 5 : normal
Gambar 6 : hidrosefalus
Pemeriksaan magnetic resonance imaging
Pemeriksaan ini jarang dilakukan. Tumor yang kecil pada aquaduktus yang
menyebabkan gangguan pada sirkulasi CSF mungkin tidak dapat dilihat dengan jelas
menggunakan CT scan tetapi akan jelas kelihatan dengan menggunakan pemeriksaan
ini. Magnetic Resonance Imaging (MRI) jarang dilakukan sebagai investigasi utama
tetapi mungkin nilai dalam menentukan penyebab kondisi. Tumor kecil di daerah
saluran air menyebabkan obstruksi aliran CSF tidak dapat digambarkan oleh CT scan
namun jelas didefinisikan oleh studi MRI. Teknik khusus bisa memvisualisasikan
pola aliran CSF.2
Dengan prosedur ini dapat mengetahui hidrosefalus tipe kongenital/ infantile yaitu
ukuran kepala, adanya pelebaran sutura, tanda-tanda peningkatan tekanan intrakranial
kronik berupa impressio digitate dan erosi prosesus klionidalis posterior.13
Transimulasi
Syarat untuk transimulasi adalah frontanela masih terbuka. Pemeriksaan ini dilakukan
dalam ruangan yang gelap setelah pemeriksa beradaptasi selama 3 menit. Alat yang
dipakai lampu senter yang dilengkapi dengan rubber adaptor. Pada hidrosefalus, lebar
halo dari tepi sinar akan terlihat lebih lebar 1-2 cm.13
Ventrikulografi
Dilakukan dengan memasukkan kontras berupa oksigen murni atau kontras lainnya
dengan alat tertentu menembus melalui fontanella anterior langsung masuk ke dalam
ventrikel. Setelah kontras masuk langsung difoto, maka akan terlihat kontras mengisi
ruang ventrikel yang melebar. Pada anak yang besar karena fontanella telah menutup
untuk memasukkan kontras dibuakan lubang dengan bor pada kranium bagian frontal
atau oksipitalis. Ventrikulografi sangat sulit dan mempunyai risiko tinggi.13
Etiologi
Hidrosefalus dapat didefinisikan secara luas sebagai suatu gangguan pembentukan
aliran atau penyerapan cerebrospinal fluid (CSF) yang mengarah ke peningkatan volume
ditempati oleh cairan dalam SSP, dengan atau pernah disertai tekanan intrakanial yang
meninggi sehingga terjadi pelebaran ruangan-ruangan tempat aliran cairan serebrospinalis. 3
Teoritis pembentukan CSS yang terlalu banyak dengan kecepatan absorpsi yang normal akan
menyebabkan terjadinya hidrosefalus, namun dalam klinik sangat jarang terjadi, misalnya
terlihat pelebaran ventrikel tanpa penyumbatan pada adenomata pleksus korodialis.3
Penyebab penyumbatan aliran CSS yang sering terdapat pada bayi dan anak ialah :3
1. Kelainan bawaan
a. Stenosis akuaduktus Sylvii
Merupakan penyebab yang terbanyak pada hidrosefalus bayi dan anak (60-90%).
Akuaduktus dapat merupakan saluran buntu sama sekali atau abnormal lebih sempit
dari biasa. Umumnya gejala hidrosefalus terlihat sejak lahir atau progresif dengan
cepat pada bulan-bulan pertama setelah lahir.
b. Spina bifida dan kranium bifida
6
4. Pendarahan
7
Telah banayak dibuktikan bahwa pendarahan serebelum dan sesudah lahir dalam otak,
dapat menyebabkan fibrosis leptomeningen terutama pada daerah basal otak, selain
penyumbatan yang terjadi akibat organisasi dari darah itu sendiri. 4
Faktor risiko yang mempengaruhi terjadinya penyakit ini ialah :
Apabila seorang ibu mendapat mendapat infeksi primer maka akan melahirkan
anak dengan toksoplasmosis konginetal. Antara gambaran klinis toksoplasmosis
Epidemiologi
Hidrosefalus dapat terjadi pada setiap umur, tetapi paling sering pada bayi dan orang
dewasa usia 60 tahun bahkan lebih tua. Menurut Institut Nasional Neurologis Gangguan dan
Stroke, hidrosefalus diyakini mempengaruhi sekitar satu di setiap 500 anak-anak. Sebagian
besar kasus-kasus ini sering didiagnosis sebelum kelahiran, pada saat kelahiran , atau pada
anak usia dini.5
Patofisiologi
Cairan serebrospinal (CSS=CSF) dibentuk terutama dalam system ventrikel melalui
pleksus korid, yang berada dalam ventrikel lateralis, ketiga, dan keempat. Meskipun sebagian
besar dibentuk dalam ventrikel lateralis, sekitar 25% berasal dari sumber di luar koroid,
termasuk endotel kapiler dalam parenkim otak. Ada pengendalian neurogenik aktif
pembentukan CSS karena plexus koroid diinervasi oleh saraf adrenergik yaitu perangsangan
sistem yang mengurangi prduksi CSS dan saraf kolinergik yang dapat melipat-gandakan
kecepatan produksi CSS normal.1
Pada anak normal,produksi CSS 20ml per jam. Volume total CSS pada bayi sekitar
50ml dan pada orang dewasa 150ml. Aliran CSS akibat dari perbedaan tekanan yang ada
antara sistem ventrikel dan saluran vena. Tekanan di dalam ventrikel dapat setinggi 180mm
air pada keadaan normal, sedangkan tekanan pada sinus sagitalis superior berada pada kisaran
90mm air. Normalnya, CSS mengalir dari ventrikel lateralis melalui foramen Monro ke dalam
ventrikel ke tiga. Ia kemudian melewati akueduktus Sylvius yang sempit, yang pada anak
panjangnya sekitar 3mm dan diameternya 2mm, masuk ke ventrikel keempat. CSS keluar
ventrikel keempat melalui pasangan foramen Lusckha lateral dan foramen linea mediana
Magendie ke dalam sisterna pada dasar otak.1
Terdapat beberapa tempat yang merupakan predileksi terjadinya hambatan aliran CSS :6
1. Foramen Interventrikularis Monroe
10
Apabila sumbatan terjadi unilateral maka akan menimbulkan pelebaran ventrikel lateralis
ipsilateral.
2. Akuaduktus serebri (Sylvius)
Sumbatan pada tempat ini akan menimbulkan pelebaran kedua ventrikel lateralis dan
ventrikel III.
3. Ventrikel 1V
Sumbatan pada ventrikel IV akan menyebabkan pelebaran kedua ventrikel lateralis, dan
ventrikel III dan akuaduktus serebri.
4. Foramen Mediana Magendie dan Foramen Lusckha
Sumbatan pada tempat-tempat ini akan menyebabkan pelebaran pada kedua ventrikel
lateralis, ventrikel III, akuaduktus serebri dan ventrikel IV. Keadaan ini dikenal sebagai
sindrom Dandy-Walker.
5. Ruang Sub Arakhnoid di sekitar medulla-oblongata, pons, dan mesensefalon
Penyumbatan pada tempat ini akan menyebabkan pelebaran dari seluruh sistem ventrikel.
Akan tetapi apabila obstruksinya pada tingkat mesensefalon maka pelebaran ventrikel
otak tidak selebar seperti jika obstruksi terjadi di tempat lainnya. Hal ini terjadi karena
penimbunan CSS di sekitar batang otak akan menekan ventrikel otak dari luar.
Work Diagnosis
Biasanya mudah dibuat secara klinis. Gejala yang tampak berupa gejala akibat tekanan
intrakranial yang meninggi. Pada bayi biasanya disertai pembesaran tengkorak sendiri, yaitu
bila tekanan yang meninggi ini terjadi sebelum sutura tengkorak menutup. Gejala tekanan
intrakranial yang meninggi dapat berupa muntah,nyeri kepala dan pada anak yang agak besar
mungkin terdapat edema papil saraf otak II pada pemeriksaan funduskopi. Kepala terlihat
lebih besar dibandingkan dengan tubuh. Ini dipastikan dengan mengukur lingkaran kepala
suboksipito-bregmatikus dibandingkan dengan lingkaran dada dan angka normal pada usia
yang sama. Lebih penting lagi ialah pengukuran berkala lingkar kepala, yaitu untuk melihat
pembesaran kepala yang progresif dan lebih cepat dari normal. Ubun-ubun besar melebar
atau tidak meutup pada wktunya, teraba tegang atau menonjol. Dahi tampak melebar dengan
kulit kepala yang menipis,tegang dan mengkilat dengan pelebaran vena kulit kepala. Bola
mata terdorong ke bawah oleh tekanan dan penipisan tulang supraorbita. Sklera tampak diatas
iris sehingga iris seakan-akan matahari yang akan terbenam. Pergerakan bola mata yang tidak
teratur dan nistagmus tidak jarang terdapat. Kerusakan saraf yang memberi gejala kelainan
neurologis berupa gangguan kesadaran,motoris atau kejang, nafsu makan yang berkurang,
11
kadang-kadang gangguan pusat vital, bergantung kepada kemampuan kepala utuk membesar
dalam mengatasi tekanan intrakranial yang meninggi.3
Tindakan yang dapat membantu diagnosis ialah transiluminasi kepala, ultrasonografi
kepala bila ubun-ubun besar belum menutup, foto rontagen kepala, dan tomografi komputer
( CT scan). Pemeriksaan untuk lokalisasi penyumbatan ialah dengan menyuntikkan zat warna
PSP ke dalam ventrikel lateralis dan menampung pengeluarannya dari pungsi lumbal untuk
mengetahui penyumbatan ruang subaraknoid. Namun dengan adanya CT scan kepala,uji PSP
tidak dikerjakan lagi.3
Differensial diagnosis
1) Megalensefali 1,7
Suatu keadaan di mana bayi atau anak memiliki otak yang besar , berat dan biasanya
tidak berfungsi. Berat otak lebih besar daripada rata-rata untuk usia dan jenis kelamin
anak. Ia dianggap berkaitan dengan gangguan dalam regulasi pengeluaran sel di otak.
Megansefali menyerupai hidrosefalus tetapi tanpa tanda-tanda peningkatan tekanan
intracranial dengan cacat mental yang lebih dalam.
2) Benign macrocrania 8,9
Juga dikenali sebagai hidrosefalus obstruktif extraventricular.Hal ini biasanya terlihat
pada anak-anak berusia 6 bulan sehingga 24 bulan.Lingakr lilit kepala berada di atas
persentil 97 dan setelah berusia 24 bulan, saiz kepala akan kembali normal. Seringkali
ibu atau ayah dari anak tersebut memiliki kepala yang besar pada usia
tersebut.Penyebabnya tidak diketahui dan kebanyakkan menyatakan bahawa keadaan
itu normal.Keadaan ini tidak mempunyai gejala-gejala dari kelainan neurologik.
3) Obstuktif tumor 8
Tectal glioma (tumor daripada sel glial) yang terdapat di aquaduktus cerebral
gejala
neurologic.
Colloid cyst di ventrikel III.Disebabkan lokasi cyst ini jika ia bertambah besar
akan menganggu sirkulasi CSF.
12
Merupakan keadaan yang mempengaruhi pembuluh darah otak. Kelainan yang terjadi
selama perkembangan embrio hasil dalam komunikasi abnormal antara arteri dan
pembuluh darah di dalam pembuluh darah otak berkembang.Ada 3 tipe iaitu :
5) Hematoma subdural. 1
Insidens maksimum mulai usia 2-6 bulan.Evolusi hematoma subdural pada masa bayi
adalah seperti berikut, bekuan awal awal larut dan air bergerak ke dalam ruang
subdural untuk memelihara keseimbangan osmotic.Timbul perdarahan kecil berulang
akibat rupture bridging vein yang berada dalam tekanan dengan membesarnya ruang
subdural.Kranium berekspansi sebagai respons terhadap peningkatan tekanan
intracranial sehingga terbentuk penggumpulan cairan yang sangat besar.
Tanda-tanda peningkatan tekanan intracranial termasuk penonjolan fontanela dan
pembesaran kepala ringan .Tonjolan cranium biparietal adalah khas berbeda dengan
hidrosefalus yang cenderung tonjolan di bagian frontale.
Penatalaksanaan
Medical Mentosa
Ada 3 prinsip pengobatan hidrosefalus :10
1. Mengurangi produksi CSS dengan merusak sebagian pleksus koroidalis dengan
tindakan reseksi (pembedahan) atau koagulasi, akan tetapi hasilnya tidak memuaskan.
Penggunaan asetazolamid dan furosemid dapat mengurangi kecepatan produksi CSS.
Catatan: Lakukan pemeriksaan serum elektrolit secara berkala untuk mencegah
terjadinya efek samping.
2. Memperbaiki hubungan antara tempat produksi CSS dengan tempat absorpsi yakni
menghubungkan ventrikel dengan subaraknoid. Misalnya: ventrikulosisternostomi
Torkildsen pada stenosis akuaduktus. Pada anak hasilnya kurang memuaskan, karena
sudah ada insufisiensi fungsi absorpsi.
3. Pengeluaran CSS ke dalam organ ekstrakranial (shunt ekstrakranial)
a. Shunt ventrikuloperitoneum: CSS dialirkan dari ventrikel ke organ tubuh lain.
13
Gambar 9 : VP shunt
2) Ventrikulo-atrial (VA) shunt
Merupakan shunt saluran CSF daripada ventrikel otak ke atrium kanan jantung.Cairan
yang berlebihan di otak akan dialirkan ke dalam atrium kanan jantung.
Gambar 10 : VA shunt
3) Lumbar-peritoneal ( LP ) shunt
14
Shunt dimasukkan antara dua tulang di daerah lumbar tulang belakang ke dalam ruang
subaraknoid.Shunt ini akan berakhir di rongga peritoneal iaitu rongga di daerah perut
tubuh.
Gambar 11 : LP shunt
4) Ventriculo-cisternal shunt
Prosedur ini hanya boleh digunakan ketika ada halangan antara ventrikel dengan
ruang subarakniod di sekitar otak.Sebuah lubang ditempatkan di daerah parietal, dura
meter dibuka dan pada salah satu hujung kateter silicon dimasukkan ke ventrikel
lateral.Ujung lain kateter dimasukkan pada bawah kulit kepala iaitu di persimpangan
otak dan sumsum tulang belakang.
2.
Pentalaksanaan gizi- pasien diberikan asupan makanan yang tinggi kalori dan tinggi
protein karena pasien masih lagi bertumbuh kembang pada kadar yang cepat.13
Komplikasi
16
Banyak bayi dengan hidrosefalus mengalami kerosakan kekal pada otak mereka.Hal ini
menyebabkan sejumlah komplikasi jangka panjang seperti : 14
1.
Komplikasi yang sering terjadi pada shunting: infeksi, hematom subdural, obstruksi,
keadaan CSS yang rendah, ascites akibat CSS, kraniosinostosis.15
2.
Disfungsi kognitif
Incontinence
Preventif
a. Sekiranya sedang hamil : 16
17
bayi
terisiko
Prognosis
Jika tidak diterapi 50-60% bayi hidrosefalus akan meninggal dunia karena
hidrosefalus ataupun penyakit penyerta.
yang hampir normal.1 Pascaoperasi pengangkatan tumor di fossa kranii posterior pada anak18
DAFTAR PUSTAKA
1. Behrman RE, Kliegman RM, Nelson WE, Arvin AM. Nelson ilmu kesehatan anak. Ed
15. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000.h.2050-2.
19
Megalencephaly
information
page.
2009.
Diunduh
dari
http://www.ninds.nih.gov/disorders/megalencephaly/megalencephaly.htm.14 January
2011.
8. Barkovich A J,Moore K R, Vezina G, Koch B L, Hedlund GL, Grant P E , et all.
Diagnostic imaging pediatric neuroradiology. 1st ed. Canada : Amirsys Inc;
9.
2007.p.1514-7.
Neonatal
brain
US.
2006.
Diunduh
dari
for
hydrocephalus.
2009.
Diunduh
dari
Complications
of
hydrocephalus.
2009.
Diunduh
dari
http://www.nhs.uk/Conditions/Hydrocephalus/Pages/Complications.aspx . 16 January
2011.
20
Diunduh
dari
http://www.mayoclinic.com/health/hydrocephalus/DS00393/DSECTION=prevention.
16 January 2011.
21