Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
VISI
MISI
20102014
I si
i
vii
x
xiv
22
ii
VISI MISI
40
61
64
76
82
88
Analisa Keuangan
iii
20102014
IAI KASP
DESEMBER 1999
IAI SAP
7 April 1977
PSAK
SPAP
IAI-KAP
GRHA AKUNTAN
2003
US PSAK Pertama
14-15 Agustus 2010
Anggota
IFAC
IAPI
24 Mei 2007
Pendirian IAI
1957
Kongres XI
10 Desember 2010
IAMI
1 April 2008
Manajemen Eksekutif
IAI-KAM
PAI I
PAI II
NPA II
NPA I
iv
IAI-KAPd
USAP Pertama
Wajib PPL-AP
SAK Syariah
SAK ETAP
2009
KERPPA
2002
Penyelenggaraan PPA
2003
USAS Pertama
16 Desember 2008
Milestone
VISI MISI
UJIAN SERTIFIKASI
KEAHLIAN AKUNTANSI DASAR
Sekretariat AFA
2011
GRHA AKUNTAN
Jl. Sindanglaya no. 1 Menteng
Jakarta Pusat 10310
Telp. (021) 31904232 ext. 151, 255, 333, 777
Fax. (021) 3900016, 3152076
www.
iaiglobal.or.id
E-mail: iai-info@iaiglobal.or.id
US KAD Pertama
2013
UU No 5/2011
Tentang Akuntan Publik
Kongres XI
10 Desember 2010
33 IAI Wilayah
15 Knowledge Center
2013
2011
2010
KLB IAI
2013
2012
2014
Anggota IAI
adalah Perseorangan
Wajib PPL
Penegakan Disiplin
dan Kode Etik
PMK 25/PMK.01/2014:
Akuntan Beregister Negara
3 Pebruari 2014
27 Juni 2012
PSAK
IFRS
2012
Rencana Ujian CA
Pertama
18-21 Juni 2014
US AAP Pertama
18-19 April 2012
Peluncuran CA
Pembentukan IAI
Kompartemen Akuntan Pajak
13 Maret 2014
MoU dengan ICAEW
26 Maret 2014
021
iai-info@iaiglobal.or.id
@IAINews
762ECF98
12/9/14 2:23 PM
Sambutan
Dewan Penasihat
20102014
viii
IAI adalah asosiasi profesi yang menaungi seluruh Akuntan Indonesia yang
melaksanakan profesinya bertugas di berbagai sektor. Dengan potensi besar
IAI ini, kita harapkan dapat memberikan peran yang semakin nyata dan
strategis. Kiprah IAI secara keseluruhan menjadi semakin penting. Semoga
kita dapat semakin meningkatkan peran dan kontribusi profesi akuntansi
secara strategis di level nasional dan regional.
Secara internal, selama ini IAI juga terlihat semakin aktif dalam melaksanakan
aktifitas keprofesian, pelayanan keanggotaan, pendidikan profesional
berkelanjutan, dan program kerja lainnya yang telah dicanangkan oleh DPN
IAI. Banyak sekali terobosan dan program-program baru yang bermakna
diluncurkan IAI demi mewujudkan tujuan IAI dalam merespon dinamika
lingkungannya.
Dengan komitmen semua pengurus, IAI akan menjadi semakin tumbuh besar,
dan memberi makna bagi bangsa dan negara serta seluruh stakeholdersnya. Untuk itu sekali lagi kami ucapkan terima kasih kepada DPN dan
seluruh jajaran pengurus IAI, serta manajemen eksekutif.
Jayalah Akuntan Indonesia!!
Jakarta, 19 Desember 2014
ix
Sambutan
Menorehkan
Tinta Emas
Kejayaan
Akuntan Profesional
Indonesia.
20102014
xii
xiii
20102014
IAI Sebagai
Organisasi
yang Memiliki
Governance
System
yang Baik
HUBUNGAN INTERNASIONAL
Sasaran: Peningkatan peran IAI dalam kancah regional dan internasional.
KOMPETENSI AKUNTAN
Sasaran:
Dilaksanakannya Action Plan SMOs IFAC yang terkait pengaturan kompetensi akuntan.
Diimplementasikannya SMO 2 IFAC International Education Standards yang mengatur standarisasi
pendidikan dan kompetensi akuntan.
Diterapkannya Standar Pendidikan Akuntan Indonesia (SPAI) untuk mencapai
peningkatan secara berkelanjutan kompetensi, integritas, dan komitmen anggota,
setara dengan kualitas profesional tingkat dunia.
Terwujudnya
Dibangunnya pathway profesi akuntan sesuai dengan SMOs IFAC.
IAI Sebagai
Terbentuknya forum-forum akuntan spesifik aktif meningkatkan pengetahuan
Organisasi
dan keilmuan.
Disusunnya cetak biru dan rencana strategis pengembangan profesi akuntansi.
yang
Meningkatnya Jumlah Akuntan Profesional.
Memberikan
PENINGKATAN IMAGE IAI
Sasaran:
Menempatkan peran IAI pada hal yang lebih strategik.
IAI lebih dikenal masyarakat dan tampil di berbagai media.
IAI menjadi pusat perkembangan profesi, referensi dan pengetahuan.
Ada anggota yang duduk di organisasi profesi internasional.
xiv
Value Bagi
Anggota
2010-
KEBIJAKAN PUBLIK
Sasaran:
Terbentuknya landasan hukum profesi akuntansi.
Memperkuat eksistensi IAI dalam peraturan perundangan dan peraturan pemerintah lainnya yang
berdampak pada profesi akuntansi.
Mendudukkan IAI dalam posisi sentral regulasi profesi akuntansi dalam kebijakan pemerintah yang
melibatkan peran strategis profesi akuntan.
Adanya kontribusi profesi untuk penguatan akuntabilitas, transparansi, GCG, pemberantasan korupsi
dan inefisiensi ekonomi, serta peningkatan nilai tambah profesi dalam perekonomian nasional dan
global.
Terwujudnya
IAI Sebagai
Organisasi
yang
Memberikan
Value Bagi Key
Stakeholders
IAI
-2014
Terwujudnya
IAI Sebagai
Organisasi
yang Mendapat
Kepercayaan
Publik dan
Penghargaan
Kepada Profesi
Sasaran:
Adanya kepercayaan publik dan penghargaan kepada profesi akuntan.
Membawa IAI dikenal dan dihormati masyarakat.
xv
YANG MEMILIKI
GOVERNANCE
SYSTEM YANG BAIK
20102014
PENGEMBANGAN
ORGANISASI
DAN PENATAAN
HUBUNGAN
INTERNAL
Realisasi Kegiatan:
1. Bertambahnya anggota dan meningkatnya benefit keanggotaan IAI.
2. Melaksanakan sosialisasi mengenai profesi akuntan dan manfaat keanggotaan untuk menarik minat calon
anggota.
3. Penyempurnaan Peraturan Organisasi IAI.
4. Menambah benefit baru anggota: co-branding kartu anggota IAI-BCA Flazz, IAI Exchange, Tax Center
bekerjasama dengan DJP, Free PPL.
5. Pembentukan tujuh IAI wilayah baru di Gorontalo, Maluku, NTB dan Kalimantan Tengah, Banten dan
Bangka Belitung, Papua Barat.
6. Konsolidasi internal dengan IAI Wilayah.
7. Pembentukan IAI Knowledge Center di IAI pusat dan wilayah.
8. Pelaksanaan Kongres Luar Biasa IAI.
9. Sosialisasi hasil KLB.
10. Membentuk IAI Kompartemen Akuntan Pajak.
TERWUJUDNYA IAI SEBAGAI ORGANISASI YANG MEMILIKI GOVERNANCE SYSTEM YANG BAIK
ANGGOTA IAI
Utama
Adalah Akuntan Profesional yang memenuhi seluruh kriteria berikut:
1
MAdya
Adalah individu yang memenuhi kriteria sebagai berikut:
1
Muda
Adalah mahasiswa DIII/DIV/S1 program studi akuntansi atau pendidikan
akuntansi.
20102014
TERWUJUDNYA IAI SEBAGAI ORGANISASI YANG MEMILIKI GOVERNANCE SYSTEM YANG BAIK
20102014
TERWUJUDNYA IAI SEBAGAI ORGANISASI YANG MEMILIKI GOVERNANCE SYSTEM YANG BAIK
20102014
TERWUJUDNYA IAI SEBAGAI ORGANISASI YANG MEMILIKI GOVERNANCE SYSTEM YANG BAIK
20102014
NANGGROE
NANGGROE ACEH
ACEH DARUSSALAM
DARUSSALAM
Ketua:
Ketua: Islahuddin
Islahuddin
RIAU
SUMATERA
SUMATERA UTARA
UTARA
Ketua:
Ketua: Hardi
Hardi
Ketua:
Ketua: Gus
Gus Irawan
Irawan
KEPULAUAN
KEPULAUAN RIAU
RIAU
Ketua:
Ketua: Erwinta
Erwinta Marius
Marius
KALIMANTAN
KALIMANTAN BARAT
BARAT
Ketua:
Ketua: Dr.
Dr. Haryono
Haryono
SULAWESI
SULAWESI TE
TE
Ketua:
Ketua: Supriadi
Supriadi Lau
Lau
JAMBI
Ketua:
Ketua: Wasis
Wasis Prabowo
Prabowo
SUMATERA
SUMATERA BARAT
BARAT
KA
KA
BANGKA-BELITUNG
BANGKA-BELITUNG
Plt.
Plt. Ketua:
Ketua: Yuskar
Yuskar
Ke
Ke
Ketua:
Ketua: Dodi
Dodi Setiabudi
Setiabudi
SULAWESI
SULAWESI BARAT
BARAT
BENGKULU
KALIMANTAN
KALIMANTAN TENGAH
TENGAH
Ketua:
Ketua: Fachruzzaman
Fachruzzaman
Ketua:
Ketua: Gilbert
Gilbert Hutapea
Hutapea
Ketua:
Ketua: Mukhtar
Mukhtar Daud
Daud
SUMATERA
SUMATERA SELATAN
SELATAN
Ketua:
Ketua: Aspahani
Aspahani
KALIMANTAN
KALIMANTAN SE
S
DKI JAKARTA
Ketua:
Ketua: J.
J. Widodo
Widodo H.
H. Mumpuni
Mumpuni
Ketua:
Ketua: Rawintan
Rawintan E.
E. Bin
Bin
JAWA TENGAH
Ketua:
Ketua: Tarmizi
Tarmizi Achmad
Achmad
LAMPUNG
Ketua:
Ketua: Hendra
Hendra Sukmana
Sukmana
BALI
Ketua:
Ketua: Helmi
Helmi Yazib
Yazib
NTB
Ketua:
Ketua: II Wayan
Wayan Ramantha
Ramantha
BANTEN
Ketua:
Ketua: Sapto
Sapto
JAWA BARAT
Ketua:
Ketua: Edi
Edi Jaenudin
Jaenudin
DI
DI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
Ketua:
Ketua: Mahfud
Mahfud Sholihin
Sholihin
JAWA
JAWA TIMUR
TIMUR
Ketua:
Ketua: Tjiptohadi
Tjiptohadi Sawarjuwono
Sawarjuwono
1.
1.
2.
2.
3.
3.
4.
4.
5.
5.
6.
6.
7.
7.
8.
8.
9.
9.
IAI Wilayah
di 33 Provinsi
Bali
Bali :: Jl.
Jl. Teuku
Teuku Umar
Umar No.
No. 159,
159, Denpasar
Denpasar || (0361)
(0361) 7805340
7805340
Bangka
Bangka Belitung
Belitung :: Jl.
Jl. Jend.
Jend. Sudirman
Sudirman No.
No. 51,
51, Pangkal
Pangkal Pinang
Pinang
Banten
Banten :: Jl.
Jl. Raya
Raya Palka
Palka No.
No. 1,
1, Palima,
Palima, Serang
Serang || (0254)
(0254) 250025
250025
Bengkulu
Bengkulu :: Jl.
Jl. Pembangunan
Pembangunan No.
No. 14,
14, Padang
Padang Harapan
Harapan
|| (0736)
(0736) 22714
22714
DI
DI Yogyakarta
Yogyakarta :: Jl.
Jl. Seturan,
Seturan, Yogyakarta
Yogyakarta || (0274)
(0274) 486209
486209
DKI
DKI Jakarta
Jakarta :: Jl.
Jl. Saharjo
Saharjo No.
No. 111,
111, Jakarta
Jakarta Pusat
Pusat
|| (021)
(021) 8354031,
8354031, 8353588
8353588
Gorontalo
Gorontalo :: Jl.
Jl. Jend.
Jend. Sudirman
Sudirman Perum
Perum GFM
GFM Blok
Blok G
G No.
No. 2,
2,
Gorontalo
Gorontalo || (0435)
(0435) 827149
827149
Jambi
Jambi :: Jl.
Jl. HOS.
HOS. Cokroaminoto
Cokroaminoto No.
No. 107,
107, Jambi
Jambi || (0741)
(0741) 61682
61682
Jawa
Jawa Barat
Barat :: Jl.
Jl. Cikutra
Cikutra No.
No. 2014-A,
2014-A, Bandung
Bandung || (022)
(022) 7218837
7218837
10
10.
10. Jawa
Jawa Tengah
Tengah :: Jl.
Jl. Raya
Raya Semarang
Semarang Kendal
Kendal KM
KM 12,
12, Semarang
Semarang
|| (024)
(024) 8662202,
8662202, 8662203
8662203 ext.
ext. 303
303
11.
11. Jawa
Jawa Timur
Timur :: Jl.
Jl. Raya
Raya Ngagel
Ngagel No.
No. 143
143 D,
D, Surabaya
Surabaya || (031)
(031) 5021125
5021125
12.
12. Kalimantan
Kalimantan Barat
Barat :: Universitas
Universitas Tanjung
Tanjung Pura,
Pura, Jl.
Jl. Ahmad
Ahmad Yani,
Yani,
Pontianak
Pontianak || (0561)
(0561) 744447
744447
13.
13. Kalimantan
Kalimantan Selatan
Selatan :: Jl.
Jl. Brigjen.
Brigjen. Hasan
Hasan Basry,
Basry, Banjarmasin
Banjarmasin
14.
14. Kalimantan
Kalimantan Tengah
Tengah :: Jl.
Jl. Adonis
Adonis Samad
Samad No.
No. 18,
18, Palangkaraya
Palangkaraya
|| (0536)
(0536) 3241119
3241119
15.
15. Kalimantan
Kalimantan Timur
Timur :: Jl.
Jl. M.
M. Yamin
Yamin No.
No. 35
35 Lantai
Lantai 2,
2, Samarinda
Samarinda
|| (0541)
(0541) 748442,
748442, 748443,
748443, 743063
743063
16.
16. Kepulauan
Kepulauan Riau
Riau :: Jl.
Jl. Engku
Engku Putri,
Putri, Batam
Batam Centre,
Centre, Batam
Batam || (0778)
(0778) 7494896
7494896
17.
17. Lampung
Lampung :: Jl.
Jl. Basuki
Basuki Rahmad
Rahmad No.
No. 33,
33, Bandar
Bandar Lampung
Lampung || (0721)
(0721) 483129
483129
SULAWESI
SULAWESI UTARA
UTARA
Ketua:
Ketua: Jenny
Jenny Morasa
Morasa
ENGAH
ENGAH
upe
upe
PAPUA
PAPUA BARAT
BARAT
Ketua:
Ketua: Iwan
Iwan Dartiwan
Dartiwan
ALIMANTAN
ALIMANTAN TIMUR
TIMUR
etua:
etua: Agung
Agung Pramono
Pramono
GORONTALO
GORONTALO
Ketua:
Ketua: Subekti
Subekti
PAPUA
T
T
Ketua:
Ketua: Irfan
Irfan Zamzam
Zamzam
MALUKU
ELATAN
SELATAN
nti
nti
Ketua:
Ketua: Ferry
Ferry Apriadi
Apriadi
MALUKU
MALUKU UTARA
UTARA
Ketua:
Ketua: Askam
Askam Tuasikal
Tuasikal
SULAWESI
SULAWESI TENGGARA
TENGGARA
Ketua:
Ketua: Nelson
Nelson Ambarita
Ambarita
SULAWESI
SULAWESI SELATAN
SELATAN
Ketua:
Ketua: Kastumuni
Kastumuni Harto
Harto
oo Hendri
Hendri
INDONESIA
NTT
Ketua:
Ketua: Saryanto
Saryanto
18.
18. Maluku
Maluku :: Jl.
Jl. Way
Way Haong
Haong Pantai
Pantai Ambon
Ambon 97112
97112 || (0911)
(0911) 352888
352888
19.
19. Maluku
Maluku Utara
Utara :: Jl.
Jl. raya
raya Pertamina,
Pertamina, Gambesi,
Gambesi, Ternate
Ternate
20.
20. Nangroe
Nangroe Aceh
Aceh Darussalam
Darussalam :: KOPELMA
KOPELMA Darussalam,
Darussalam, Banda
Banda Aceh
Aceh
|| (0651)
(0651) 7552506
7552506
21.
21. NTB
NTB :: Universitas
Universitas Mataram,
Mataram, Jl.
Jl. Majapahit
Majapahit 62,
62, Mataram
Mataram || (0370)
(0370) 620508
620508
22.
22. NTT
NTT :: Jl.
Jl. Palapa
Palapa 21
21 A,
A, Kupang
Kupang || (0380)
(0380) 829142
829142
23.
23. Papua
Papua :: Jl.
Jl. Pasifik
Pasifik Indah
Indah III,
III, Pasir
Pasir Dua,
Dua, Jaya
Jaya Pura
Pura
|| (0967)
(0967) 541229,
541229, 542750
542750
24.
24. Papua
Papua Barat
Barat :: Jl.
Jl. Angkasa
Angkasa Mulyono,
Mulyono, Amban,
Amban, Manokwari,
Manokwari, Papua
Papua Barat
Barat
|| (0986)
(0986) 2217087
2217087
25.
25. Riau
Riau :: Jl.
Jl. Sudirman
Sudirman No.
No. 145,
145, Lantai
Lantai 2,
2, Pekanbaru
Pekanbaru || (0761)
(0761) 848635
848635
26.
26. Sulawesi
Sulawesi Barat
Barat :: Jl.
Jl. H.
H. Andeng
Andeng Endeng,
Endeng, Komplek
Komplek Perumahan
Perumahan
Rimuku
Rimuku Indah
Indah No.
No. 2,
2, Mamuju
Mamuju (0411)
(0411) 449060
449060
27.
27. Sulawesi
Sulawesi Selatan
Selatan :: Sekretariat
Sekretariat IAI,
IAI, Jl.
Jl. Maccini
Maccini Tengah
Tengah No.
No. 21,
21,
Makasar
Makasar || (0411)
(0411) 449060
449060
28.
28. Sulawesi
Sulawesi Tengah
Tengah :: Jl.
Jl. Prof.
Prof. Dr.
Dr. M.
M. Yamin,
Yamin, Palu
Palu || (0451)
(0451) 425920,
425920, 427042
427042
29.
29. Sulawesi
Sulawesi Tenggara
Tenggara :: Kampus
Kampus Baru
Baru Unhalu
Unhalu
Jl.
Jl. H.E.A
H.E.A Mokodompit
Mokodompit Anduonohu,
Anduonohu, Kendari
Kendari || (0401)
(0401) 3190387
3190387
30.
30. Sulawesi
Sulawesi Utara
Utara :: Jl.
Jl. Kampus
Kampus Bahu,
Bahu, Universitas
Universitas Sam
Sam Ratulangi,
Ratulangi, Manado
Manado
31.
31. Sumatera
Sumatera Barat
Barat :: Kampus
Kampus Jati,
Jati, Jl.
Jl. Perintis
Perintis Kemerdekaan
Kemerdekaan No.
No. 77,
77,
Padang
Padang || (0751)
(0751) 23374
23374
32.
32. Sumatera
Sumatera Selatan
Selatan :: Jl.
Jl. Srijaya
Srijaya Negara
Negara No.
No. 02/27
02/27 F,
F, Bukit
Bukit Besar,
Besar,
Palembang
Palembang || (0711)
(0711) 319876
319876
33.
33. Sumatera
Sumatera Utara
Utara :: Jl.
Jl. Imam
Imam Bonjol
Bonjol No.
No. 18,
18, Medan
Medan || (061)
(061) 4155100
4155100
2010 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
2014 DPN IKATAN AKUNTAN INDONESIA
11
20102014
PENDANAAN
Realisasi Kegiatan:
IAI mendapat dukungan dari World Bank melalui hibah IDF Grant for
Strenghtening the Accounting Profession in Indonesia Project yang
ditandatangani tanggal 28 Mei 2014. Tujuan dari kerjasama antara World
Bank dan IAI adalah untuk memperkuat profesi akuntan dengan mendukung
IAI dalam memenuhi standar internasional bagi akuntan profesional.
Kegiatan yang didukung World Bank meliputi Pengembangan Ujian Akuntan
Profesional (CA Indonesia), PPL, dan Reviu Implementasi Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP). Kegiatan akan
berlangsung maksimum sampai dengan
5 Oktober 2017 dengan dana sebesar
total Rp4,19 M.
12
TERWUJUDNYA IAI SEBAGAI ORGANISASI YANG MEMILIKI GOVERNANCE SYSTEM YANG BAIK
13
20102014
INFORMATION
COMMUNICATION
AND
TECHNOLOGY
Realisasi Kegiatan:
1. Pemberian CD Keanggotaan.
2. Program IAI Exchange kerjasama dengan Microsoft Indonesia.
3. Pengembangan IAI Lounge yang merupakan portal antarmuka seluruh kegiatan
IAI. Melalui IAI Lounge, semua pendaftaran keanggotaan baik anggota baru
maupun perpanjangan, registrasi ulang Register Akuntan, pendaftaran PPL,
sertifikasi, dan pelaporan SKP dilakukan secara online.
4. Program kartu anggota berbasih RFID.
5. Kerjasama dengan wayang force & scoop untuk pemuatan Majalah Akuntan
Indonesia.
14
TERWUJUDNYA IAI SEBAGAI ORGANISASI YANG MEMILIKI GOVERNANCE SYSTEM YANG BAIK
e-paper, konferensi hingga 250 users, dan banyak lagi. Kini, sistem ini
siap menjadi andalan IAI dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih
optimal bagi seluruh anggotanya. Sistem ini telah berevolusi sedemikian
rupa dan dilengkapi berbagai fasilitas yang akan menopang kinerja Akuntan
Profesional di masa depan.
Kecanggihan fasilitas ini telah diuji dengan penyelenggaraan kuliah umum
via IAI Exchange pada bulan Juli 2013. Kala itu, IAI untuk pertamakalinya
menggelar kuliah umum bertema Perkembangan Terbaru IFRS dan
Akuntansi global, menampilkan narasumber di Manchester, Inggris. Kuliah
ini diikuti puluhan peserta dari Jakarta dan berbagai kota lain di Indonesia.
Di kali lain, IAI membuat terobosan dengan mengelar public hearing lewat
fasilitas unggulan IAI tersebut. Public hearing itu membahas 8 (delapan)
exposure draft PSAK yang dibawakan oleh Ketua dan Anggota DSAK IAI,
serta dipancarkan langsung dari Jakarta.
15
20102014
Kelebihan lain yang dimiliki oleh program mutakhir IAI ini adalah, berbagai
fasilitasnya tidak hanya bisa dinikmati oleh anggota. Non-anggota pun
bisa masuk ke IAI Exchange dan berinteraksi dengan para profesional yang
telah tergabung di situ. Namun untuk mengakses berbagai fasilitas di atas,
mereka yang memenuhi syarat dihimbau untuk segera mendaftar menjadi
anggota IAI.
HUBUNGAN
INTERNASIONAL
16
TERWUJUDNYA IAI SEBAGAI ORGANISASI YANG MEMILIKI GOVERNANCE SYSTEM YANG BAIK
Realisasi Kegiatan:
1. Peningkatan kerjasama dengan Asosiasi Internasional (CPA A, ACCA, dan ICAA, ICAEW, MIA).
2. Menjadi permanen sekretariat AFA.
3. Menempatkan wakil IAI di IFAC Board dan International Education Standards Board-IFAC.
17
20102014
18
TERWUJUDNYA IAI SEBAGAI ORGANISASI YANG MEMILIKI GOVERNANCE SYSTEM YANG BAIK
12. 114th AFA Council Meeting tanggal 25 Januari 2014 di Cebu, Philipines
13. 115th AFA Council Meeting dan IAI-AFA Conference tanggal 1314 Juni
2014 di Yogyakarta, Indonesia
14. 116th AFA Council Meeting tanggal 26 Oktober 2014 di Viantine, Laos
19
20102014
KEANGGOTAAN
IAI MENCAPAI
LEVEL BARU
Anggota Muda
Total
112
272
Bali
167
60
234
26
33
134
49
29
212
Bengkulu
35
14
52
Gorontalo
12
17
4.470
1.451
986
36
11
48
JawaBarat
879
599
682
2.160
JawaTengah
584
409
174
1.167
1.106
459
192
1.757
69
54
10
133
Kalimantan Selatan
108
82
192
Kalimantan Tengah
28
32
63
Banten
Jakarta
Jambi
JawaTimur
Kalimantan Barat
6.907
Kalimantan Timur
104
94
12
210
Kepulauan Riau
281
168
22
471
Lampung
59
27
15
101
Maluku
21
10
Mal ukuUtara
18
23
41
NusaTenggara Barat
11
17
NusaTenggara Timur
18
11
30
Papua
36
38
PapuaBarat
10
15
Riau
16
11
28
Sulawesi Barat
20
16
Sulawesi Selatan
317
200
18
535
Sulawesi Tengah
54
14
68
Sulawesi Tenggara
47
27
76
31
74
36
Sulawesi Utara
92
36
129
Sumatera Barat
214
50
270
Sumatera Selatan
294
154
96
544
Sumatera Utara
218
146
30
394
Yogyakarta
Grand Total
Anggota Madya
158
Bangka Belitung
20
Anggota Utama
Aceh
384
445
450
1.279
10.026
4.822
2.749
17.597
TERWUJUDNYA IAI SEBAGAI ORGANISASI YANG MEMILIKI GOVERNANCE SYSTEM YANG BAIK
4%
5%
6%
Anggota Utama
17%
28%
22%
18%
Akuntan Manajemen
Akuntan Pajak
Akuntan Pendidik
Akuntan Sektor Publik
Internal Audit
Lainnya
9%
67%
24%
Pria
Anggota Madya
Anggota Muda
Anggota Utama
45%
23%
Wanita
Anggota Madya
Anggota Muda
32%
Anggota Utama
21
IAI SEBAGAI
ORGANISASI YANG
MEMBERIKAN
VALUE BAGI
ANGGOTA
Pemegang CA
adalah para Akuntan
dengan kualifikasi dan
kompetensi tertinggi
di bidang terkait
pelaporan keuangan
20102014
KOMPETENSI
AKUNTAN
24
25
20102014
26
27
20102014
Kursus
Inhouse Training
Free PPL
Diploma IFR
Tahun
Kegiatan
Peserta
Kegiatan
Peserta
Kegiatan
Peserta
Kegiatan
Peserta
Kegiatan
2011
35
705
131
2.352
37
1.122
252
2012
50
863
158
2.275
36
909
21
1.256
2013
46
756
166
3.058
21
496
23
1.598
Peserta
Diploma Accouting
& Business
Total
Kegiatan
Peserta
Kegiatan
Peserta
207
4.431
54
272
5.362
23
258
5.931
2014
55
1.136
123
2.422
26
736
32
1.760
27
239
6.081
Total
186
3.460
578
10.107
120
3.263
80
4.866
11
104
976
21.805
28
ada di IAI Exchange. Free PPL via lync ini pertamakali digelar pada bulan
Juni 2013. Sejak itu, IAI selalu menyiarkan semua kegiatan Free PPL IAI
secara online sehingga bisa diikuti oleh anggota IAI di manapun berada.
Kegiatan ini dapat diakses dari berbagai device selama memiliki jaringan
internet yang cukup. Untuk mengikuti Free PPL online ini, peserta harus
mengaktifkan akun @akuntanindonesia.or.id.
Keberagaman Topik PPL
Pemilihan topik PPL dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan ang
gota dan topik yang sedang menjadi current issues. Topik-topik yang
diselenggarakan secara garis besar meliputi Keprofesian, Standar Akuntansi
Keuangan, Manajemen dan Strategi Keuangan, Auditing dan Teknologi
Informasi, Perpajakan, serta Perbankan. Persentase pembagian topik PPL
IAI adalah; Akuntansi Keuangan (50%), Perpajakan (14%), Auditing (8%),
Akuntansi Manajemen (12%), dan lain-lain (16%).
USAS merupakan terobosan baru IAI dalam menjawab kebutuhan masyarakat akan adanya tenaga akuntansi syariah yang telah mendapat
pengakuan dari profesi. USAS merupakan suatu strategi pengembang
an keilmuan dan keahlian Akuntansi Syariah dalam rangka penyesuaian
dengan perkembangan ekonomi syariah di Indonesia.
29
20102014
Bagi peserta yang lulus USAS akan diberi sebutan SAS oleh IAI
dan diwajibkan mengikuti Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL)
berupa seminar dan atau lokakarya dalam bidang Akuntansi Syariah
untuk mempertahankan sebutan SAS yang dimilikinya. Minimal angka
kredit yang wajib dipenuhi setiap tahun adalah 16 SKP. Bagi pemegang
gelar SAS yang gagal memenuhi ketentuan yang ditetapkan, IAI akan
mencabut sebutan SAS yang disandangnya.
USAS dilaksanakan pertama kali pada tahun 2008. Dari 2008 sampai
2014, DP USAS telah memberikan gelar SAS kepada 65 orang yang
telah lulus tiga tingkatan ujian hingga level Advanced.
Berikut Data & Grafik USAS Tahun 20082014 berdasarkan level sebagai
berikut:
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah
Jumlah
Peserta
54
109
76
46
30
29
30
374
Lulus
29
68
53
33
16
19
1*
219
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah
Jumlah Peserta
50
49
43
28
15
193
Lulus
36
22
12
14
12
5*
101
30
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah
Jumlah Peserta
18
35
22
23
23
23
144
Lulus
10
21
15
4*
65
Dengan demikian jumlah peserta USAS yang lulus hingga level Advanced
dan memperoleh sebutan Sertifikasi Akuntansi Syariah (SAS) sejak
tahun 20092014 sebagai berikut:
Tahun
SAS
2009 2014
213
65
31
20102014
32
2010
2011
2012
2013
2014
Jumlah
Jumlah Peserta
56
86
123
137
58
460
Lulus
11
23
56
64
23
177
Berikut Data & Grafik Peserta US AAP A & B Tahun 20122014 sebagai
berikut:
2012
2013
2014
Jumlah
Jumlah Peserta
115
33
32
180
Lulus
24
12
5*
41
33
20102014
2013
2014
Jumlah
Jumlah Peserta
22
27
Lulus
1*
34
Lulus
Tingkat
Kelulusan
Pelaporan Korporat
30
3%
29
19
66%
34
21%
20
5%
Manajemen Perpajakan
22
41%
32
12
38%
20
15%
Subyek Ujian
5. Ujian Sertifikasi Keahlian Akuntansi Dasar (US KAD)
35
20102014
2013
2014
Jumlah
Jumlah Peserta
383
289
672
Lulus
103
19*
122
36
Daerah
Jumlah
1. Sumatera
2. DKI
Jakarta
3. Jawa
Barat
4. Jawa
Tengah
5. Jawa
Timur
6. DI
Yogyakarta
7. Bali
8. Kalimantan
9. Sulawesi
20
23
43
Jumlah
37
20102014
Hingga Oktober 2014, sepuluh perguruan tinggi telah menjadi pilot project
dengan mengikuti program ini yaitu:
01. STIE YKPN, Yogyakarta
02. Universitas Tarumanagara, Jakarta
03. Universitas Kristen Krida Wacana, Jakarta
04. STIE Kesatuan, Bogor
05. STIE Indonesia Banking School, Jakarta
06. Universitas Muhammadiyah, Sukabumi
07. Universitas Pembangunan Nasional Veteran, Jakarta
08. STIE Perbanas, Surabaya
09. Universitas Warmadewa, Bali
10. Universitas Trilogi, Jakarta
38
Dapatkan dana
pengembangan
kompetensi an
ggota sebesar
Rp6.000.000,00
Kunjungi:
l.or.id
www.iaigloba
lobal.or.id,
ndidikan@iaig
pe
d,
r.i
l.o
ba
lo
ig
ia
si@
ra
email: regist
iaiglobal.or.id
keanggotaan@
2, 333 & 777
904232 ext. 22
hubungi 021-31
jut
lan
ih
leb
si
ma
atau untuk infor
IAI SEBAGAI
ORGANISASI YANG
MEMBERIKAN
VALUE BAGI KEY
STAKEHOLDERS IAI
TERWUJUDNYA IAI SEBAGAI ORGANISASI YANG MEMBERIKAN VALUE BAGI KEY STAKEHOLDERS IAI
KEBIJAKAN
PUBLIK
Selain sebagai dasar hukum atas profesi akuntan, PMK 25 adalah pengakuan
pemerintah atas apa yang selama ini dilakukan IAI. PMK ini dinilai sebagai
bentuk afirmasi atas upaya yang telah dilakukan IAI sebagai organisasi
profesi pengemban amanah PMK.
PMK ini memberi amanat kepada Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) untuk
melakukan penataan terhadap akuntan beregister negara, yaitu terkait
registrasi ulang, ujian sertifikasi Akuntan Profesional, kantor jasa akuntansi
(KJA), sisi pembinaan, pendidikan profesional berkelanjutan (PPL),
pengaturan akuntan asing, dan organisasi profesi akuntan.
Sejak terbitnya PMK 25/PMK.01/2014 yang diperkuat dengan KMK
Nomor 263/KMK.01/2014 tentang Penetapan IAI sebagai Asosiasi Profesi
Akuntan yang Diakui Pemerintah, IAI bertanggungjawab meregistrasi
ulang lebih dari 53.500 pemegang register akuntan negara. PMK
mewajibkan seluruh akuntan beregister untuk mendaftar ulang dan
menjadi anggota IAI dalam waktu tiga tahun setelah terbitnya PMK pada
3 Februari 2014. Berdasarkan Pasal 26 PMK 25/PMK.01/2014, akuntan
beregister negara yang tidak melakukan registrasi ulang dalam jangka
waktu tiga tahun, Kementerian Keuangan akan mencabut register
negaranya.
Selain itu, mahasiswa yang sedang mengikuti pendidikan profesi
akuntansi pada perguruan tinggi dan menyelesaikan pendidikan
sampai dengan 31 Desember 2014, dapat langsung men
daftar
pada register akuntan negara. Sedangkan lulusan program D-IV
dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) atau S-1 akuntansi
dari perguruan tinggi negeri yang lulus sebelum 31 Agustus 2004
dan berhak didaftarkan pada register akuntan negara, juga dapat
langsung mendaftar sampai dengan akhir 2014.
Realisasi Kegiatan:
1. Memberi masukan untuk substansi UU Akuntan Publik.
2. Terlibat dalam proses penyusunan RUU Pelaporan Keuangan dalam rangka mengupayakan
terbentuknya landasan hukum profesi akuntansi.
3. Terbitnya PMK No. 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara.
4. Memberi masukan atas revisi RUU Pemilihan Umum, RUU ormas, RUU Perpajakan.
5. Menghadiri dengar pendapat dengan DPR dan DPD RI.
6. Membuat komunike atas kegiatan Dialog Pengelolaan Keuangan Negara dan Regional Public Sector
Conference sebagai kontribusi profesi untuk penguatan akuntabilitas, transparansi, tata kelola yang
baik, serta peningkatan kualitas laporan keuangan pemerintah.
41
20102014
Akuntan
Beregister Negara
Flow KJA
Mengajukan KJA
Bentuk:
Perseorangan
Persekutuan
perdata
Firma
Koperasi
Perseroan
Terbatas
Syarat - syarat
Ada tempat usaha
NPWP
SPM
Pernyataan pendirian
Akta notaris
Formulir ijin KJA
Izin KJA
Praktik KJA
Lampiran
42
Kewajiban:
SPM - Ditetapkan IAI
Nama - nomer izin
Laporkan ke PPAJP
Jasa-jasa yang
bisa diberikan
Jasa pembukuan
Jasa kompilasi LK
Jasa manajemen
Jasa akuntansi manajemen
Jasa konsultasi manajemen
Jasa perpajakan
Jasa sistem teknologi informasi
Jasa prosedur yang disepakati
atas informasi keuangan
TERWUJUDNYA IAI SEBAGAI ORGANISASI YANG MEMBERIKAN VALUE BAGI KEY STAKEHOLDERS IAI
PMK mengatur bahwa seorang akuntan yang telah teregister dan menjadi
anggota IAI, dapat mendirikan KJA. KJA ini nantinya akan melayani
publik terkait jasa-jasa akuntansi non assurans (non audit) seperti jasa
pembukuan, kompilasi laporan keuangan, jasa manajemen, akuntansi
manajemen, konsultasi manajemen, jasa perpajakan, jasa prosedur yang
disepakati atas informasi keuangan, hingga jasa sistem teknologi informasi.
KJA sendiri diprediksi akan booming seiring dengan makin tingginya
kebutuhan jasa akuntansi dari perusahaan kelas menengah. Bagi pengusaha
mikro yang selama ini dicap tidak bankable sehingga tidak bisa mendapat
dana dari perbankan, menjamurnya KJA bisa menjadi solusi. KJA sekaligus
bisa menjadi solusi akuntabilitas pengucuran triliunan rupiah dana desa
mulai 2015.
KOMITMEN
PUBLIK
1 Jan
2012
1 Jan
2015
8 Desember 2008
FASE
SATU
2008
2012
KONVERGENSI
STANDAR
INTERNASIONAL
FASE
DUA
2012
2015
Periode 20082012, atau yang sering disebut sebagai fase satu konvergensi
IFRS, DSAK IAI telah berhasil melahirkan SAK per 1 Januari 2012 yang telah
secara garis besar konvergen dengan IFRS per 1 Januari 2009. Gap 3 tahun
ini merupakan suatu pencapaian besar bagi penerapan standar akuntansi
keuangan berbasis internasional di Indonesia.
Dalam periode ini, DSAK IAI telah menerbitkan 40 Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK), 20 Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan
(ISAK), dan 10 Pernyataan Pencabutan Standar Akuntansi Keuangan (PPSAK).
Keberhasilan ini diwujudkan melalui penerbitan buku kompilasi SAK per 1
Juni 2012.
43
TERWUJUDNYA IAI SEBAGAI ORGANISASI YANG MEMBERIKAN VALUE BAGI KEY STAKEHOLDERS IAI
Tidak berhenti sampai disini, DPN IAI menyadari pentingnya untuk terus
menjaga keberlanjutan proses konvergensi IFRS di Indonesia, guna terus
mengikuti perkembangan IFRS yang sangat dinamis dalam mengakomodir
perubahan yang terjadi di seluruh dunia. Oleh karena itu, DPN IAI terus
mendorong dan memberikan dukungan penuh bagi DSAK IAI untuk
melaksanakan proses konvergensi IFRS fase dua.
Konvergensi IFRS fase dua akan membawa SAK dari 1 Januari 2012 ke 1
Januari 2015. Melalui proses ini, perbedaan antara SAK yang berlaku di
Indonesia dengan IFRS akan semakin menjadi tidak signifikan. Ini sejalan
dengan tujuan DPN IAI untuk melahirkan SAK yang berbasis standar global,
sebagai suatu infrastruktur penting dan memberikan nilai tambah bagi
perkembangan ekonomi Indonesia.
SAK yang akan berlaku efektif 1 Januari 2015 akan secara substansial
konvergen dengan IFRS yang berlaku efektif 1 Januari 2014. Gap 3 tahun
yang ada di 1 Januari 2012 akan diminimalkan menjadi 1 tahun, suatu bukti
pencapaian DSAK IAI dalam menyelaraskan SAK dengan IFRS.
Sepanjang tahun 2013 dan 2014, DSAK IAI telah berhasil menerbitkan 13
PSAK, 5 ISAK, dan 1 PPSAK yang akan berlaku efektif 1 Januari 2015.
No.
PSAK
10
11
12
13
No.
PSAK
45
20102014
No.
PSAK
Bersama dengan PSAK, ISAK, dan PPSAK yang telah diterbitkan maupun
direvisi di tahun-tahun sebelumnya, DPN IAI melalui DSAK IAI menerbitkan
buku kompilasi SAK per efektif 1 Januari 2015.
DPN IAI terus akan melanjutkan komitmen konvergensi IFRS di Indonesia.
Diharapakan, pencapaian yang telah diraih oleh DSAK IAI dapat menjadi batu
pijakan yang sangat penting dalam membawa Indonesia menuju adopsi IFRS
di masa depan.
Realisasi Kegiatan:
1. Realisasi Kegiatan: SAK per 1 Januari 2012 sudah mengadopsi seluruh IFRS per 1 Januari 2009, kecuali IFRS 1
First-time Adoption of International Financial Reporting Standards, dimana akan diadopsi ketika IFRS diadopsi
secara penuh, dan IAS 41 Agriculture yang menunggu direvisi oleh IASB (konvergensi IFRS fase pertama).
2. Melanjutkan proses konvergensi fase kedua, yang akan meminimalkan perbedaan signifikan antara
SAK dengan IFRS, dengan jalan menyesuaikan acuan IFRS dari per 1 Januari 2009 menjadi per efektif
1 Januari 2014.
3. Melaksanakan sosialisasi untuk mempersiapkan implementasi SAK yang berbasis IFRS.
4. Membentuk kelompok kerja yang bertujuan untuk membahas masalah penerapan SAK yang melibatkan
pelaku, akuntan publik, regulator, dan akademisi. Beberapa kelompok kerja yang dibentuk sepanjang
tahun 2013 adalah: Kelompok kerja IAI untuk akuntansi perkebunan (IASB ED IAS 41: Agriculture
Bearer Plants, untuk akuntansi asuransi, dan akuntansi sewa.)
5. Berkoordinasi dengan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, Bank Indonesia, Direktorat
Jenderal Pajak, Kementerian Negara BUMN, Kementerian Keuangan, Otoritas Jasa Keuangan dalam
melaksanakan tugas sebagai bagian dari Task Force Konvergensi IFRS dibawah Kementerian Keuangan.
6. Membentuk IFRS Center di IAI wilayah.
7. Mengadopsi kode etik dan ISQC IFAC.
8. Melaksanakan koordinasi dengan regulator untuk harmonisasi peraturan pemerintah di bidang
perpajakan, perbankan, pasar modal, perdagangan dan perindustrian dengan program konvergensi
IFRS IAI.
46
TERWUJUDNYA IAI SEBAGAI ORGANISASI YANG MEMBERIKAN VALUE BAGI KEY STAKEHOLDERS IAI
47
20102014
Tim Implementasi IFRS juga membahas beberapa topik atau isu implementasi
SAK yang disampaikan oleh industri. Selain itu, DSAK dan Tim Implementasi
SAK IAI juga aktif dalam melakukan berbagai kegiatan pelatihan SAK, baik
yang diselenggarakan sebagai bagian dari program PPL IAI, maupun yang
diselenggarakan bersama para pemangku kepentingan, seperti regulator,
asosiasi, maupun universitas.
Khusus di tahun 2014, DSAK IAI telah melakukan pembahasan atas berbagai
macam isu interpretasi SAK yang disampaikan melalui surat publik kepada
DSAK IAI dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Otoritas Jasa Keuangan
(OJK), Direktorat Jenderal Pajak (DJP), dan BPJS Kesehatan. Pembahasan
dilakukan dengan menjunjung tinggi independensi serta integritas DSAK IAI
sebagai badan yang jauh dari konflik kepentingan.
Peserta
IAS 41 Agriculture
48
TERWUJUDNYA IAI SEBAGAI ORGANISASI YANG MEMBERIKAN VALUE BAGI KEY STAKEHOLDERS IAI
49
20102014
PRAKTIK
SEKTOR PUBLIK
DPP
(Pusat)
Laporan Penerimaan
dan Pengeluaran Dana
Kampanye
Laporan Gabungan
Penerimaan dan
Pengeluaran Dana
Kampanye Seluruh Provinsi
DPD/W
(Provinsi)
Laporan Penerimaan
dan Pengeluaran Dana
Kampanye
Laporan Gabungan
Penerimaan dan Pengeluaran
Dana Kampanye DPC dalam
Wilayah Provinsi
DPC
(Kab/Kota)
Laporan Penerimaan
dan Pengeluaran Dana
Kampanye
50
Laporan Gabungan
Penerimaan dan Pengeluaran
Dana Kampanye
di Wilayah Provinsi
TERWUJUDNYA IAI SEBAGAI ORGANISASI YANG MEMBERIKAN VALUE BAGI KEY STAKEHOLDERS IAI
51
20102014
STAKEHOLDER
MANAGEMENT,
PR, PENINGKATAN
IMAGE IAI
Pelaksana SNA
Tanggal
1.
2.
3.
4.
52
TERWUJUDNYA IAI SEBAGAI ORGANISASI YANG MEMBERIKAN VALUE BAGI KEY STAKEHOLDERS IAI
KUNJUNGAN MAHASISWA
Demi meningkatkan pemahaman akan keilmuan dan profesi
akuntansi, IAI menerima kunjungan mahasiswa ke kantor IAI
Pusat di Grha Akuntan, Jl. Sindanglaya No. 1, Jakarta Pusat.
Kunjungan para mahasiswa itu dilakukan untuk lebih mengenal
profesi akuntan dalam rangka mempersiapkan mahasiswa
memasuki dunia kerja. Bagi mahasiswa, terlebih di daerah,
informasi terkini perkembangan profesi yang didapat langsung
dari IAI merupakan pengalaman berharga sebagai bekal untuk
lebih mengenal perkembangan dunia kerja.
Alasan utama kunjungan kampus-kampus tersebut, agar IAI
sebagai wadah profesi akuntan dapat membimbing mahasiswa
menjadi akuntan yang kompeten dan memiliki kredibilitas
tinggi. Para mahasiswa yang mengunjungi kantor IAI tersebut
berasal dari Program Studi Akuntansi beragam perguruan tinggi
di Indonesia. Selama empat tahun periode kepengurusan ini,
IAI menerima 62 kunjungan perguruan tinggi dengan total
mahasiswa sebanyak 3100 orang. Terlihat semangat akuntan
muda untuk meningkatkan kualitas dirinya dan siap mengadopsi
tantangan dunia kerja yang semakin kompleks.
53
20102014
54
TERWUJUDNYA IAI SEBAGAI ORGANISASI YANG MEMBERIKAN VALUE BAGI KEY STAKEHOLDERS IAI
Bareng Akuntan secara rutin setiap bulan. Dari setiap diskusi, diperoleh
berbagai masukan dan sumbangan pemikiran yang berharga dalam berbagai
aspek. Dalam acara ini, para akuntan bisa menyampaikan berbagai ide dan
pemikiran yang bisa menjadi solusi atas berbagai permasalahan bangsa.
Program ini semakin mendapat perhatian kalangan wartawan, terbukti dari
peningkatan jumlah wartawan yang hadir di setiap acara.
55
20102014
AKUNTAN AWARD
Akuntan Award merupakan bentuk pengakuan profesi terhadap karya
cipta para Akuntan profesional dalam membangun ekonomi bangsa.
Penyelenggaraan Akuntan Award pertama kali dilaksanakan pada tahun
2013. IAI menganugerahkan Akuntan of the Year kepada Ignasius Jonan
(CEO PT KAD) dan Emirsyah Satar (CEO PT Garuda Indonesia).
Kriteria Penilaian mempertimbangkan de
di
kasi terhadap profesi; ditunjukkan
dengan kesetiaannya menekuni profesi akuntan atau tetap berada di jalur karier
yang memungkinkannya berhubungan dengan akuntansi atau profesi akuntan.
Berprestasi di bidangnya; ditunjukkan dengan pencapaian karier yang tinggi atau
pencapaian yang terpuji dalam pelaksanaan praktik akuntansi di insti
tusinya
dengan menjunjung tinggi etika dan nilai-nilai dasar profesi akuntan. Inovatif;
ditunjukkan dengan berbagai terobosan
yang digagasnya di institusi yang
dipimpinnya dan melampaui kapa
sitas
nya sebagai seorang akuntan. Ber
bagai
terobosan itu membuahkan hasil positif
dan mendapat pengakuan dari pihak lain.
Berkontribusi terhadap pengembangan
profesi akuntan dan organisasi profesi
akuntan; ditunjukkan dengan berbagai
keterlibatan dan sumbangsihnya dalam
aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh
organisasi profesi. Mengangkat citra
profesi akuntan; ditunjukkan dengan
berbagai apresiasi dan pemberitaan
positif mengenai kiprahnya yang
membuat profesi akuntan semakin
dikenal dan diakui peran pentingnya
oleh masyarakat.
56
TERWUJUDNYA IAI SEBAGAI ORGANISASI YANG MEMBERIKAN VALUE BAGI KEY STAKEHOLDERS IAI
Profil, dan lainnya, pembaca diajak berpikir kritis dan dapat memandang
berbagai persoalan dengan jernih.
INDONESIA
DESEMBER 2014
MENANTANG
MASA DEPAN
www.iaiglobal.or.id
12/8/14 10:25 AM
57
20102014
pengembangan
pasar modal
dan industri
keuangan
Selain fokus pada akuntansi laba berbasis IFRS yang menjadi primadona
dalam pengambangan standar akuntansi di Indonesia, DSAK IAI juga
memahami pentingnya memberikan perhatian kepada akuntansi nirlaba
dan akuntansi entitas mikro, sesuatu yang belum banyak dilihat oleh IASB.
Sebagai bentuk kulminasi pengakuan ini, DSAK IAI, dengan dukungan dari
PPA FE UI, telah melakukan kajian awal atas dua isu akuntansi di tahun
2014, sebagai berikut:
1. Pilar Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. DSAK IAI mem
per
timbangkan wacana apakah pilar SAK yang saat ini berlaku di Indonesia,
yang terdiri atas SAK umum dan SAK Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik
yang Signifikan (ETAP) sudah dapat memenuhi kebutuhan pelaporan
keuangan di Indonesia. Beberapa pilar yang dipertimbangkan adalah pilar
SAK entitas mikro dan pilar SAK yang dapat menjembatani antara pilar
SAK umum (yang diharapkan nantinya akan menjadi SAK berbasis penuh
IFRS) dan SAK ETAP.
2. Standar Akuntansi Keuangan Nirlaba di Indonesia. DSAK IAI mem
per
timbangkan apakah PSAK 45: Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba
sudah dapat memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas nirlaba
di Indonesia.
Realisasi Kegiatan:
1. Turut melaksanakan Annual Report Award.
2. Kerjasama penyusunan pedoman akuntansi bagi industri khusus.
3. Mengembangkan SAK syariah.
58
TERWUJUDNYA IAI SEBAGAI ORGANISASI YANG MEMBERIKAN VALUE BAGI KEY STAKEHOLDERS IAI
Proses peralihan dari KAS menuju DSAS IAI berjalan secara mulus tanpa
hambatan berarti. Hal ini merupakan bentuk pernyataan eksistensi DSAS
IAI sebagai badan yang terpisah dari DSAK IAI, guna menjawab tantangan
industri keuangan syariah yang perkembangannya meningkat secara pesat
dalam beberapa tahun belakangan.
No.
PSAK Syariah
59
20102014
Peserta
60
IAI SEBAGAI
ORGANISASI
YANG MENDAPAT
KEPERCAYAAN
PUBLIK KEPADA
PROFESI
Kepercayaan terhadap
profesi semakin
dikukuhkan dengan
terbitnya PMK 25/
PMK.01/2014 tentang
Akuntan Beregister Negara
TERWUJUDNYA IAI SEBAGAI ORGANISASI YANG mendapat kepercayaan publik kepada profesi
63
LAPORAN KEUANGAN
IAI mencatat kinerja yang cukup baik pada periode 20102014. Pembahasan dan analisis berikut
mengacu pada Laporan Keuangan IAI untuk periode yang berakhir pada 30 Juni 2014, 2013,
2012 dan 2011 yang disajikan dalam buku Laporan Pertanggungjawaban ini serta untuk periode
4 (empat) bulan yang berakhir tanggal 31 Oktober 2014 dan 2013. Laporan Keuangan tersebut
telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Hendrawinata, Eddy, Siddharta dan Tanzil (member of
Kreston International).
Aktivitas IAI dibagi atas penerimaan dan pengeluaran kegiatan Tidak Terikat, meliputi: Keang
gotaan, Pendidikan Profesional Berkelanjutan (PPL), Pendidikan Profesi Akuntansi (PPA), Spesial
Event, Ujian Sertifikasi, Umum, Administrasi dan Lainnya. Sementara kegiatan Terikat Temporer
meliputi: Pengembangan SAK dan Lainnya.
Kinerja Keuangan IAI
Periode 20102014
31 Oktober 2014
Pendapatan Tidak Terikat
Kegi a ta n Kea nggota a n
Kegi a ta n Pendi di ka n Profes i ona l Berkel a njuta n
Kegi a ta n Pendi di ka n Profes i Akunta ns i
Kegi a ta n Aca ra (Special Event IAI)
Kegi a ta n Uji a n Serti fi ka s i
Umum, Admi ni s tra s i da n La i nnya
Jumlah
31 Oktober 2013
30 Juni 2014
30 Juni 2013
30 Juni 2012
30 Juni 2011
30 Juni 2010
948.438.751
6.515.025.090
112.475.800
1.923.694.325
368.000.000
1.117.085.936
10.984.719.902
41%
786.298.000
4.538.757.600
120.000.000
1.264.154.544
107.850.000
981.528.422
7.798.588.566
3.224.599.316
14.311.791.414
197.000.000
4.682.504.539
575.800.001
4.153.831.380
27.145.526.650
10%
1.302.773.342
15.042.016.076
240.000.000
4.944.640.616
685.200.002
2.415.016.472
24.629.646.508
4%
1.216.295.567
14.569.602.710
180.000.000
5.328.492.245
479.450.000
1.940.590.591
23.714.431.113
8%
861.329.716
13.698.058.493
210.000.000
5.219.239.993
367.300.000
1.554.419.374
21.910.347.576
71%
545.037.734
7.732.276.153
580.179.373
2.662.773.219
204.000.000
1.052.095.994
12.776.362.473
500.000.000
500.000.000
1.500.000.000
1.500.000.000
-4%
1.500.000.000
62.095.481
1.562.095.481
68%
929.935.455
929.935.455
-63%
2.464.655.863
41.572.650
2.506.228.513
-1%
2.529.474.685
6.803.240
2.536.277.925
11.484.719.902
7.798.588.566
28.645.526.650
9%
26.191.741.989
6%
24.644.366.568
1%
24.416.576.089
59%
15.312.640.398
715.726.418
4.081.397.244
14.717.075
1.436.168.382
185.009.834
3.537.287.547
169.447.421
10.139.753.921
10%
823.297.640
3.918.340.193
34.802.780
804.223.620
64.446.570
3.480.755.592
119.999.444
9.245.865.839
1.844.309.156
11.609.900.786
107.263.062
2.981.651.623
701.056.849
11.112.285.933
635.318.800
1.042.048.047
30.033.834.256
19%
1.854.246.478
11.512.473.325
88.838.032
1.908.427.887
554.557.190
7.277.150.843
801.486.752
1.288.589.574
25.285.770.081
16%
1.100.235.106
11.719.005.532
111.686.592
3.001.643.015
339.400.307
5.244.762.064
353.135.309
21.869.867.925
13%
420.176.675
10.043.541.593
151.829.201
3.251.483.528
499.702.000
4.670.281.899
248.940.767
19.285.955.663
70%
319.202.004
5.512.441.398
152.546.231
1.345.673.576
245.810.687
3.591.785.854
189.615.282
11.357.075.032
1.002.654.612
1.002.654.612
1.827.870.458
1.827.870.458
52%
1.172.129.542
28.757.266
1.200.886.808
-47%
2.258.964.824
2.258.964.824
-10%
2.464.655.863
41.572.650
2.506.228.513
-1%
2.529.474.685
6.803.240
2.536.277.925
924.076.124
538.605
924.614.729
-8%
11.064.368.650
8%
10.248.520.451
31.861.704.714
20%
26.486.656.889
10%
24.128.832.749
11%
21.792.184.176
57%
13.893.352.957
(1.447.277.273)
(2.888.307.606)
340%
(656.123.573)
-136%
1.844.563.188
-30%
2.624.391.913
85%
1.419.287.441
64
844.965.981
-158%
Lanjutan
Aset Neto Terikat Temporer
Kegi a ta n pengemba nga n s ta nda r a kunta ns i
La i nnya
Jumlah
500.000.000
500.000.000
1.500.000.000
4.189.150.000
5.689.150.000
264%
1.500.000.000
62.095.481
1.562.095.481
68%
929.935.455
929.935.455
-59%
2.055.432.114
236.432.800
2.291.864.914
-2%
2.333.819.120
2.333.819.120
(924.076.124)
(538.605)
(924.614.729)
(1.002.654.612)
(1.002.654.612)
(1.827.870.458)
(1.827.870.458)
52%
(1.172.129.542)
(28.757.266)
(1.200.886.808)
-47%
(2.258.964.824)
(2.258.964.824)
-10%
(2.464.655.863)
(41.572.650)
(2.506.228.513)
-1%
(2.529.474.685)
(6.803.240)
(2.536.277.925)
(424.614.729)
(1.002.654.612)
3.861.279.542
361.208.673
(1.329.029.369)
(214.363.599)
(202.458.805)
420.351.252
(2.449.931.885)
972.971.936
(294.914.900)
515.533.819
(64.509.017)
64.416.683
(92.334)
(88.197.012)
215.309.926
127.112.914
(84.404.625)
165.969.867
81.565.242
(162.604.000)
39.859.517
(122.744.483)
(273.137.564)
(169.994.573)
(443.132.137)
1.100.084.850
616%
(213.349.658)
-154%
392.789.336
-80%
1.966.896.177
74%
420.258.918
118%
48.730.198
48.730.198
(2.401.201.687)
2.410.028.314
1.216.828.636
(214.386.760)
126.778.025
(87.608.735)
1.129.219.901
PENDAPATAN
Pendapatan mengalami bertumbuhan secara konsisten selama periode 20102014. Pendapatan
naik sebesar 60% pada periode 2011 dibanding periode 2010, naik sebesar 2% pada periode 2012
dibanding periode 2011, naik sebesar 6% pada periode 2013 dibanding periode 2012, naik sebesar
25% pada periode 2014 dibanding periode 2013.
Pendapatan per tanggal 31 Oktober 2014 merupakan pendapatan IAI selama 4 (empat) bulan
yang dimulai untuk tahun buku per 1 Juli 2014. Pendapatan mengalami pertumbuhan signifikan
selama periode 31 Oktober 2014. Pendapatan naik sebesar 47% pada periode berjalan atau setara
dengan Rp3,69 milyar dibandingkan periode yang sama sebelumnya.
Tabel peningkatan pendapatan periode 20102014 adalah sebagai berikut:
Keterangan
Pendapatan
Persentase Kenaikan
30-Jun-10
15.110.181.593
30-Jun-11
24.202.212.490
60%
30-Jun-12
24.644.366.568
2%
30-Jun-13
26.191.741.989
6%
30-Jun-14
32.834.676.650
25%
31-Okt-13
7.798.588.566
31-Okt-14
11.484.719.902
47%
65
Dalam masa kepengurusan DPN periode 20102014, pendapatan IAI meningkat sebesar Rp17,7
milyar atau meningkat 117%, dari Rp15,11 milyar di periode 2010 menjadi Rp32,83 milyar di
periode 2014.
Kontribusi dari kegiatan PPL dalam total pendapatan secara keseluruhan sangat signifikan.
Pendapatan meningkat sebesar Rp6,58 milyar dari Rp7,73 milyar di periode 2010 menjadi Rp14,31
di periode 2014. Proporsi pendapatan PPL pada periode 2010 hingga 2014 berkisar antara 44%59%
dari total pendapatan IAI.
Pendapatan PPL per tanggal 31 Oktober 2014 merupakan pendapatan IAI selama 4 (empat) bulan
yang dimulai untuk tahun buku per 1 Juli 2014. Pendapatan PPL mengalami pertumbuhan signifikan
selama periode 31 Oktober 2014. Pendapatan PPL naik sebesar 44% pada periode berjalan atau
setara dengan Rp1,98 milyar dibandingkan periode yang sama sebelumnya.
Grafik pendapatan kegiatan PPL
Penerimaan kegiatan keanggotaan IAI pada periode 2010 hingga 2014 meningkat signifikan. Dalam
periode tersebut penerimaan keanggotaan melonjak hampir 5 (empat) kali lipat dari Rp0,55
milyar pada 2010 menjadi Rp3,22 milyar pada 2014 atau meningkat sekitar 492% dalam kurun
waktu 4(empat) tahun. Meningkatnya jumlah keanggotaan IAI sangat mempengaruhi penerimaan
kegiatan ini.
Pendapatan keanggotaan per tanggal 31 Oktober 2014 merupakan pendapatan IAI selama 4 (em
pat) bulan yang dimulai untuk tahun buku per 1 Juli 2014. Pendapatan keanggotaan mengalami
pertumbuhan signifikan selama periode 31 Oktober 2014. Pendapatan keanggotaan naik sebesar
21% pada periode berjalan atau setara dengan Rp0,16 milyar dibandingkan periode yang sama
sebelumnya.
66
Penerimaan special events IAI meningkat cukup signifikan. Penerimaan kegiatan special events
bergerak dari Rp2,66 milyar di periode 2010 menjadi 5,22 di periode 2014. Meningkat sekitar
70% selama periode tersebut.
Pendapatan special events per tanggal 31 Oktober 2014 merupakan pendapatan IAI selama 4
(empat) bulan yang dimulai untuk tahun buku per 1 Juli 2014. Pendapatan special events me
ngalami pertumbuhan signifikan selama periode 31 Oktober 2014. Pendapatan special events
naik sebesar 52% pada periode berjalan atau setara dengan Rp0,66 milyar dibandingkan periode
yang sama sebelumnya.
Grafik pendapatan kegiatan Special Events
Penerimaan kegiatan PPA, sertifikasi, umum, administrasi dan lainnya IAI pada periode 2010 hingga
2014 meningkat signifikan. Dalam periode tersebut penerimaan PPA, sertifikasi, umum, adminis
trasi dan lainnya melonjak hampir 2 (dua) kali lipat dari Rp1,84 milyar di periode 2010 menjadi
Rp4,93 milyar pada 2014 atau meningkat sekitar 168% dalam kurun waktu 4 (empat) tahun.
Pendapatan kegiatan PPA, sertifikasi, umum, administrasi dan lainnya per tanggal 31 Oktober
2014 merupakan pendapatan IAI selama 4 (empat) bulan yang dimulai untuk tahun buku per 1
Juli 2014. Pendapatan tersebut mengalami pertumbuhan signifikan selama periode 31 Oktober
67
2014. Pendapatan naik sebesar 32% pada periode berjalan atau setara dengan Rp0,39 milyar
dibandingkan periode yang sama sebelumnya.
Grafik pendapatan kegiatan PPA, Sertifikasi, Umum, Administrasi dan Lainnya
Pendapatan terikat temporer IAI juga meningkat dari Rp2,36 milyar di periode 2010 menjadi
Rp5,69 milyar di periode 2014, atau meningkat sebesar 144%. Secara konsisten IAI memperoleh
penerimaan hibah terkait dengan penyusunan standar akuntansi dan kegiatan umum yang me
majukan IAI.
Pendapatan terikat temporer per tanggal 31 Oktober 2014 merupakan pendapatan IAI selama
4 (empat) bulan yang dimulai untuk tahun buku per 1 Juli 2014. Pendapatan terikat temporer
mengalami pertumbuhan signifikan selama periode 31 Oktober 2014. Pendapatan special events
naik sebesar Rp0,50 milyar dibandingkan periode yang sama sebelumnya.
Grafik pendapatan Terikat Temporer
68
44%, disusul dengan Special Event IAI sebesar 14%, Umum, Administrasi dan Lainnya sebesar 13%,
Keanggotaan sebesar 10%, Lainnya sebesar 1% dan pendapatan terikat temporer sebesar 18%.
Pendapatan terikat temporer merupakan hibah project world bank sebesar Rp4,19 Milyar atau
13% dari total pendapatan dan pengembangan SAK yang sumbernya berasal dari dana program
konvergensi IFRS dari SRO sebesar Rp1,5 Milyar atau 5% dari total pendapatan.
Tabel persentase pendapatan per kegiatan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Kegiatan Keanggotaan
Jumlah
Persentase
3.224.599.316
10%
14.311.791.414
44%
197.000.000
0%
4.682.504.539
14%
575.800.001
2%
4.153.831.380
13%
1.500.000.000
5%
4.189.150.000
13%
32.834.676.650
100%
Pie Chart persentase pendapatan per kegiatan periode 2014 adalah sebagai berikut:
69
BEBAN
Beban IAI mengalami mengalami kenaikan selama periode 20112014. Beban naik sebesar 57%
pada tahun 2011 dibanding periode 2010, naik sebesar 11% pada periode 2012 dibanding perio
de 2011, naik sebesar 10% pada periode 2013 dibanding periode 2012, naik sebesar 20% pada
periode 2014 dibanding periode 2013.
Beban IAI meningkat karena adanya pemutakhiran dan integrasi sistem IT antar divisi dan penam
bahan cabang (Knowledge Centre) di Daan Mogot dan Mall of Indonesia seiring dengan berkem
bangnya organisasi IAI dan bertambahnya keanggotaan IAI.
Beban per tanggal 31 Oktober 2014 merupakan beban IAI selama 4 (empat) bulan yang dimulai
untuk tahun buku per 1 Juli 2014. Beban IAI mengalami pertumbuhan, namun tidak sesignifikan
pertumbuhan pendapatan, yaitu sebesar 8% pada periode berjalan atau setara dengan Rp0,82
milyar dibandingkan periode yang sama sebelumnya.
Tabel peningkatan beban periode 20102014 adalah sebagai berikut:
Keterangan
Beban
Persentase
30-Jun-10
13.893.352.957
30-Jun-11
21.792.184.176
57%
30-Jun-12
24.128.832.749
11%
30-Jun-13
26.486.656.889
10%
30-Jun-14
31.861.704.714
20%
31-Okt-13
10.248.520.451
31-Okt-14
11.064.368.650
8%
Beban IAI meningkat sebesar Rp17,97 milyar atau meningkat 129%, dari Rp13,89 milyar di periode
2010 menjadi Rp32,86 milyar di periode 2014.
Beban kegiatan PPL meningkat sebesar Rp6,10 milyar dari Rp5,51 milyar di periode 2010 menjadi
Rp11,61 milyar di periode 2014 atau meningkat sebesar 129%.
Beban PPL per tanggal 31 Oktober 2014 merupakan beban IAI selama 4 (empat) bulan yang dimulai
untuk tahun buku per 1 Juli 2014. Beban PPL meningkat tipis sebesar 4% pada periode berjalan
atau setara dengan Rp0,16 milyar dibandingkan periode yang sama sebelumnya.
70
Beban kegiatan keanggotaan meningkat sebesar Rp1,53 milyar dari Rp0,32 milyar di periode 2010
menjadi Rp1,84 milyar di periode 2014 atau meningkat sebesar 478%.
Beban keanggotaan per tanggal 31 Oktober 2014 merupakan beban IAI selama 4 (empat) bulan
yang dimulai untuk tahun buku per 1 Juli 2014. Beban keanggotaan mengalami penurunan sebesar
13% pada periode berjalan atau setara dengan Rp0,11 milyar dibandingkan periode yang sama
sebelumnya.
Grafik beban kegiatan Keanggotaan
Beban special events meningkat sebesar Rp1,64 milyar dari Rp1,35 milyar di periode 2010 menjadi
Rp2,98 milyar di periode 2014 atau meningkat sebesar 122%.
Beban special events per tanggal 31 Oktober 2014 merupakan beban IAI selama 4 (empat) bulan
yang dimulai untuk tahun buku per 1 Juli 2014. Beban special events meningkat sebesar 79% pada
periode berjalan atau setara dengan Rp0,63 milyar dibandingkan periode yang sama sebelumnya.
71
Beban kegiatan PPA, sertifikasi, hubungan international, pengembangan standar, umum, admin
istrasi dan lainnya meningkat sebesar Rp9,42 milyar dari Rp4,18 milyar di periode 2010 men
jadi Rp13,60 milyar di periode 2014 atau meningkat sebesar 225%. Peningkatan beban tersebut
dikarenakan adanya beban pengembangan standar yang ditanggung IAI sebesar Rp2,33 milyar
selama periode 2010 sampai 2014, dan adanya beban hubungan international Rp2,23 milyar
selama periode yang sama.
Beban kegiatan PPA, sertifikasi, hubungan international, pengembangan standar, umum, adminis
trasi dan lainnya per tanggal 31 Oktober 2014 merupakan beban IAI selama 4 (empat) bulan
yang dimulai untuk tahun buku per 1 Juli 2014. Beban tersebut meningkat tipis sebesar 6% pada
periode berjalan atau setara dengan Rp0,21 milyar dibandingkan periode yang sama sebelumnya.
Grafik beban kegiatan PPA, Sertifikasi, Hubungan International, Pengembangan standar, Umum,
Administrasi dan Lainnya
Beban terikat temporer IAI mengalami penurunan sebesar Rp0,71 milyar dari Rp2,54 milyar di
periode 2010 menjadi Rp1,83 milyar di periode 2014, atau mengalami penurunan sebesar 28%.
Beban terikat temporer per tanggal 31 Oktober 2014 merupakan beban IAI selama 4 (empat) bulan
yang dimulai untuk tahun buku per 1 Juli 2014. Beban terikat temporer mengalami penurunan
72
meningkat sebesar 8% pada periode berjalan atau setara dengan Rp0,08 milyar dibandingkan
periode yang sama sebelumnya.
Grafik beban Terikat Temporer
Jumlah
Persentase
1.844.309.156
6%
11.609.900.786
37%
107.263.062
0%
2.981.651.623
9%
701.056.849
2%
11.112.285.933
35%
Hubungan International
635.318.800
2%
Pengembangan Standar
1.042.048.047
3%
1.827.870.458
6%
31.861.704.714
100%
73
Pie Chart persentase pendapatan per kegiatan periode 2014 adalah sebagai berikut:
ASET BERSIH
Aset bersih tidak terikat pada periode 2011, 2012, 2013, dan 2014 mengalami pertumbuhan
yang cukup baik yaitu naik sebesar 119% pada tahun 2011 dibanding tahun 2010, naik sebesar
11% pada tahun 2012 dibanding tahun 2011, turun sebesar 3% pada tahun 2013 dibanding tahun
2012, dan turun sebesar 16% pada tahun 2014 dibanding tahun 2013. Secara keseluruhan aset
bersih tidak terikat mengalami peningkatan sebesar Rp6,90 Milyar dari sebesar Rp7,16 Milyar
tahun 2010 menjadi Rp14,06 Milyar pada tahun 2014, selama periode 4 tahun.
Sementara untuk aset bersih terikat temporer tidak mengalami pertumbuhan seperti halnya aset
bersih tidak terikat. Aset bersih terikat temporer turun sebesar 120% pada tahun 2011 dibanding
tahun 2010, turun sebesar 121% pada tahun 2012 dibanding tahun 2011, naik sebesar 15% pada
tahun 2013 dibanding tahun 2012, dan naik sebesar 187% pada tahun 2014 dibanding tahun
2013. Secara keseluruhan aset bersih terikat temporer mengalami penurunan sebesar Rp3,64
Milyar dari sebesar Rp5,44 Milyar tahun 2010 menjadi Rp1,80 Milyar pada tahun 2014, selama
periode 4 tahun.
Total Aset Bersih IAI secara keseluruhan dalam periode 20112014 mengalami pertumbuhan
masing-masing, tahun 2011 tumbuh sebesar 16% dibanding tahun 2010, tahun 2012 naik sebesar
3% dibanding tahun 2011, tahun 2013 turun sebesar 1% dibanding tahun 2012, dan tahun 2014
naik sebesar 6% dibanding tahun 2013. Secara keseluruhan aset bersih IAI mengalami peningkat
an sebesar Rp3,03 Milyar dari sebesar Rp12,61 Milyar tahun 2010 menjadi Rp15,65 Milyar pada
tahun 2014, selama periode 4 tahun.
Aset bersih untuk periode 4 (bulan) yang berakhir 31 Oktober 2014 meningkat sebesar 3% diban
dingkan aset bersih per 30 Juni 2014. Kenaikan aset bersih terutama kinerja positif IAI selama
periode 4 (bulan) yang berakhir 31 Oktober 2014.
74
30-Jun-10
7.169.151.445
5.444.304.201
12.613.455.646
30-Jun-11
15.675.520.927
119%
(1.095.169.105)
-120%
14.580.351.822
16%
30-Jun-12
17.397.339.632
11%
(2.424.198.474)
121%
14.973.141.158
3%
30-Jun-13
16.822.781.301
-3%
(2.062.989.801)
-15%
14.759.791.500
-1%
30-Jun-14
31-Okt-14
14.061.586.609 14.906.460.257
-16%
6%
1.798.289.741
1.373.675.012
-187%
-24%
15.859.876.350 16.280.135.269
7%
3%
Perkembangan aset bersih IAI dari tahun 20112014 adalah sebagai berikut:
75
usunan
2010-2014
76
DEWAN PENASIHAT
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
SUSUNAN
PENGURUS IAI
PERIODE 20102014
Per 1 November 2014
Ahmadi Hadibroto menjabat sebagai anggota Dewan Penasehat dari 10 Desember 2010 hingga mengajukan untuk tidak aktif per 25 Juni 2012.
77
MAJELIS KEHORMATAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
KOMITE ETIKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Selama periode 20102014, Anggota Komite Etika mengalami pergantian sebagai berikut:
1. V. J. H. Boentaran menjabat Ketua Komite Etika hingga 13 Desember 2012 yang mengundurkan diri
dengan alasan kesehatan.
2. Unti Ludigdo menjabat ketua Komite Etika menggantikan VJH. Boentaran hingga 20 Februari 2014.
3. Cris Kuntadi menjabat ketua Komite Etika sesuai ketetapan DPN per tanggal 20 Februari 2014.
4. Ignasius Jonan, Maliki Heru Santosa, Ardan Adiperdana menjabat Menjadi Anggota Komite Etika
sesuai hasil rapat DPN tanggal 3 September 2013.
78
Khomsiyah (Ketua)
Bambang Sudibyo
Zaki Baridwan
Agung Nugroho Sudibyo
Cris Kuntadi
Ito Warsito
Indra Wijaya Kusuma
Jusuf Halim
Lindawati Gani
Syafri Adnan Baharuddin menjadi anggota DKSAK hingga 2012 karena mendapat tugas negara di luar
negeri.
79
80
MANAJEMEN EKSEKUTIF
1.
2.
3.
4.
5.
81
PROFIL
ANGGOTA DPN IAI
82
PROFIL
ANGGOTA DPN IAI
83
PROFIL
ANGGOTA DPN IAI
84
PROFIL
ANGGOTA DPN IAI
85
PROFIL
ANGGOTA DPN IAI
86
PROFIL
ANGGOTA DPN IAI
87
Pengurus Pusat
KEUANGAN IAI
92 93
LAPORAN AKTIVITAS
94 95
96
97
90
98 130
KEUANGAN IAI
91
KEUANGAN IAI
Catatan
30 Juni 2014
30 Juni 2013
2b,2c,3,41
2.290.438.725
3.206.761.275
Piutang usaha
2b,2d,5,41
1.962.569.563
2.429.175.963
Piutang lain-lain
2b,2d,6,41
34.513.657
135.204.243
2b,2d,7,40
4.768.968.182
679.195.355
2f,8
1.144.937.502
702.625.681
91.294.112
10.292.721.741
7.152.962.517
2b,4,41
1.500.000.000
3.020.000.000
2h,9
5.934.228.176
5.950.879.950
423.429.564
208.119.638
97.537.500
7.857.657.740
9.276.537.088
ASET
ASET LANCAR
21,13a
JUMLAH ASET
21,13d
10
18.150.379.481
16.429.499.605
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
92
KEUANGAN IAI
Catatan
30 Juni 2014
30 Juni 2013
Utang usaha
2b,11,41
350.009.530
448.153.624
2b,12,41
167.314.797
183.681.974
21,13b
102.039.457
178.318.581
14
264.323.854
115.005.000
883.687.638
925.159.179
1.406.815.492
744.548.926
1.406.815.492
744.548.926
2.290.503.130
1.669.708.105
14.061.586.610
16.822.781.301
1.798.289.741
(2.062.989.801)
15.859.876.351
14.759.791.500
Utang pajak
Pendapatan dierima dimuka
JUMLAH LIABILITAS
2j,15a
ASET NETO
Tidak terikat
Terikat temporer
JUMLAH ASET
18.150.379.481
16.429.499.605
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
93
KEUANGAN IAI
30 Juni 2014
30 Juni 2013
2k,16
2k,17
2k,18
2k,19
2k,20
2k,21
2k,22
2k,23
2k,24
3.224.599.316
14.311.791.414
197.000.000
4.682.504.539
575.800.001
2.547.100.099
989.539.500
350.000.000
267.191.782
27.145.526.651
1.302.773.342
15.042.016.076
240.000.000
4.944.640.616
685.200.002
2.415.016.472
24.629.646.508
2k,25
2k,26
1.500.000.000
1.500.000.000
1.500.000.000
62.095.481
1.562.095.481
28.645.526.651
26.191.741.989
2k,27
2k,28
2k,29
2k,30
2k,31
2k,32
2k,33
2k,34
2k,35
2k,36
2k,37
1.844.309.156
11.609.900.786
107.263.062
2.981.651.623
701.056.849
2.129.966.038
7.411.276.233
780.150.809
790.892.854
635.318.800
1.042.048.047
30.033.834.257
1.854.246.478
11.512.473.325
88.838.032
1.908.427.887
554.557.190
7.277.150.843
801.486.752
1.288.589.574
25.285.770.081
2k,38
2k,39
1.827.870.458
1.827.870.458
1.172.129.542
28.757.266
1.200.886.808
31.861.704.715
26.486.656.889
(2.888.307.606)
(656.123.573)
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
94
KEUANGAN IAI
Catatan
30 Juni 2014
30 Juni 2013
2k,25
1.500.000.000
1.500.000.000
2k,40
4.189.150.000
62.095.481
5.689.150.000
1.562.095.481
(1.827.870.458)
(1.200.886.808)
3.861.279.542
361.208.673
972.971.936
(294.914.900)
21,13c
(88.197.011)
(84.404.625)
Pajak tangguhan
21,13d
215.309.926
165.969.867
127.112.915
81.565.242
1.100.084.851
(213.349.658)
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
95
KEUANGAN IAI
Catatan
Jumlah
17.397.339.632
(2.424.198.474)
14.973.141.158
(574.558.331)
361.208.673
(213.349.658)
16.822.781.301
(2.062.989.801)
14.759.791.500
(2.761.194.691)
3.861.279.542
1.100.084.851
14.061.586.610
1.798.289.741
15.859.876.351
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
96
KEUANGAN IAI
30 Juni 2014
30 Juni 2013
27.574.798.385
1.599.377.173
198.228.086
(29.573.346.344)
22.658.968.394
1.562.095.481
1.414.753.503
(17.467.771.003)
(255.770.247)
(168.327.957)
(1.827.870.458)
(7.934.087.002)
(2.284.583.405)
65.631.416
127.153.139
(1.500.000.000)
3.020.000.000
(341.892.284)
63.000.000
261.708.959
1.000.000.000
(81.079.000)
1.368.260.855
1.180.629.959
(916.322.550)
1.246.261.375
3.206.761.275
1.960.499.900
2.290.438.725
3.206.761.275
2h,9
2b,2c,3
Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan.
97
KEUANGAN IAI
1. UMUM
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) adalah organisasi profesi akuntan di Indonesia yang
didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1957. Anggaran Dasar Ikatan Akuntan
Indonesia pertama kali mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
No. J.A.5/13/16 tanggal 11 Februari 1959, dan telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 24 tanggal 24 Maret 1959.
Susunan pendiri IAI adalah:
1. Prof. Dr. Soemardjo Tjitrosidojo
2. Drs. Mr. Go Tie Siem
3. Drs. Sie Bing Tat (Basuki Siddharta)
4. Dr. Tan Tong Djoe
5. Drs. Oey Kwie Tek (Hendra Darmawan)
6. Prof. Dr. Abutari
7. Tio Po Tjiang
8. Tan Eng Oen
9. Tang Siu Tjhan
10. Liem Kwie Liang
11. The Tik Him
Ketika itu, tujuan IAI adalah:
1. Membimbing perkembangan akuntansi serta mempertinggi mutu pendidikan
akuntan; dan
2. Mempertinggi mutu pekerjaan akuntan.
Saat ini IAI merupakan satu-satunya wadah yang mewakili profesi akuntan Indonesia
secara keseluruhan. IAI merupakan anggota International Federation of Accountants,
serta anggota sekaligus pendiri ASEAN Federation of Accountants.
IAI bermaksud menghimpun potensi Akuntan Indonesia untuk menjadi penggerak
pembangunan nasional dalam mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945. IAI bertujuan mengembangkan dan mendayagunaakan potensi
Akuntan Indonesia sehingga terbentuk suatu cipta dan karya Akuntan Indonesia untuk
didarmabaktikan bagi kepentingan bangsa dan Negara. IAI berfungsi sebagai wadah
komunikasi yang menjembatani berbagai latar belakang tugas dan bidang pengabdiannya
untuk menjalin kerjasama yang bersifat sinergi secara serasi, seimbang, dan selaras.
98
Untuk mencapai maksud, tujuan, dan fungsinya, IAI melaksanakan beragam kegiatan
diantaranya pendaftaran dan pelayanan keanggotaan; pengembangan dan penyusunan
standar akuntansi keuangan; pengembangan dan penegakkan kode etik akuntan;
pemberian konsultasi untuk pengembangan usaha kecil, menengah dan koperasi;
publikasi; hubungan internasional; menjadi pusat pengetahuan dan pengembangan
akuntansi; menjaga dan meningkatkan kompetensi akuntan melalui kegiatan pendidikan
dan pelatihan; melaksanakan sertifikasi di bidang akuntansi sebagai tolak ukur standar
kualitas keprofesian; serta menjaga kepercayaan pemakai jasa dan masyarakat luas
atas hasil kerja profesi akuntan yang tergabung dalam IAI.
KEUANGAN IAI
1. UMUM (lanjutan)
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD ART) IAI telah mengalami beberapa
kali perubahan, yang terakhir adalah AD ART yang ditetapkan pada Kongres Luar Biasa
(KLB) IAI tanggal 27 Juni 2012 sesuai Keputusan Sidang Pleno Tetap KLB IAI Tahun 2012
Nomor: 05/Kongres Luar Biasa/IAI/VI/2012, dan telah terdaftar di Depkeuhum No. AHU67.AHA.01.08. Tahun 2013 pada tanggal 12 April 2013.
b. Keanggotaan
Pada awalnya keanggotaan IAI adalah perseorangan yang diarahkan untuk memilih
Kompartemen sesuai bidang kerja anggota. Anggota IAI bergabung dalam 4 (empat)
Kompartemen yang dibentuk IAI kala itu, yaitu IAI Kompartemen Akuntan Publik (IAI KAP),
IAI Kompartemen Akuntan Pendidik (IAI KAPd), IAI Kompartemen Akuntan Manajemen
(IAI KAM), dan IAI Kompartemen Akuntan Sektor Publik (IAI KASP).
Pada tanggal 23 Mei 2007 IAI melaksanakan Kongres Luar Biasa (KLB) yang memutuskan
IAI adalah organisasi profesi yang beranggotakan Perseorangan dan Asosiasi.
IAI KAP merubah formatnya menjadi asosiasi akuntan publik independen dengan nama
Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) pada tanggal 24 Mei 2007. IAI KAP dibubarkan
sesuai surat keputusan DPN IAI tanggal 4 Juni 2007 Nomor Kep-22/SK/DPN/IAI/V/2007.
Selanjutnya IAPI pada saat yang sama ditetapkan menjadi Anggota Asosiasi IAI sesuai
surat keputusan DPN IAI tanggal 4 Juni 2007 nomor Kep-23/SK/DPN/IAI/V/2007.
IAI KAM juga merubah formatnya menjadi asosiasi independen dengan nama Institut
Akuntan Manajemen Indonesia (IAMI). Pada tanggal 1 September 2009 IAI KAM
dibubarkan, dan IAMI ditetapkan menjadi Anggota Asosiasi IAI sesuai surat keputusan
DPN IAI nomor Kep-72/SK/DPN/IAI/IX/2009.
Pada saat Kongres XI IAI dilaksanakan 10 Desember 2012, DPN IAI Periode 20102014
diberi amanah untuk mengkaji usulan perubahan keanggotaan IAI serta berwenang
menentukan tindakan berikutnya.
Kongres Luar Biasa IAI dilaksanakan pada tanggal 27 Juni 2012 dengan keputusan
IAI adalah organisasi profesi yang beranggotakan perseorangan, terdiri dari Anggota
Utama, Anggota Madya dan Anggota Muda.
IAPI dan IAMI yang sebelumnya menjadi anggota asosiasi IAI selanjutnya berubah
menjadi asosiasi mitra IAI.
c. Susunan Organisasi
Anggaran Dasar (AD) IAI tahun 2012, BAB VIII Susunan Organisasi, Pasal 12 menyatakan
bahwa Dewan Pengurus Nasional (DPN) IAI adalah struktur kepengurusan di tingkat
Nasional. Sesuai Anggaran Rumah Tangga (ART) IAI pasal 9 tahun 2012 mengenai status,
wewenang, dan tanggung jawab pengurus, DPN merupakan lembaga eksekutif tertinggi
IAI yang bersifat kolektif dan kolegial dengan anggota yang terdiri dari 15 (lima belas)
orang yang dipilih oleh Kongres dan ex officio Pimpinan Kompartemen.
99
KEUANGAN IAI
1. UMUM (lanjutan)
ART IAI BAB VII Ketentuan Peralihan, Pasal 35 ayat (2) menyatakan bahwa Pimpinan
Institut Akuntan Publik Indonesia dan Institut Akuntan Manajemen Indonesia yang
menjadi anggota DPN IAI pada saat ditetapkannya ART IAI 2012 tetap menjadi Anggota
DPN IAI periode kepengurusan DPN 2010-2014.
Berdasarkan keputusan Sidang Pleno Tetap atas Pengesahan Ketua DPN No. 15/
KONGRES XI/IAI/XII/2010 dan Pengesahan Anggota DPN No. 16/KONGRES XI/IAI/XII/2010
pada tanggal 10 Desember 2010, susunan Ketua dan Anggota DPN IAI Periode 20102014 pada tanggal 30 Juni 2014 adalah sebagai berikut:
No.
Nama
Jabatan
1.
Prof. Mardiasmo
Ketua
2.
Ardan Adiperdana
Anggota
3.
Cris Kuntadi
Anggota
4.
Dwi Setiawan
Anggota
5.
Eko Sunarko
Anggota
6.
Erick
Anggota
7.
Heliantono
Anggota
8.
Ito Warsito
Anggota
9.
Jusuf Halim
Anggota
10. Khomsiyah
Anggota
11. Kusmanadji
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
Anggota
17. Supriyadi
20. Prof. P.M. John L. Hutagaol*** Anggota (ex officio Ketua IAI Kompartemen
Akuntan Pajak)
100
* Dadang Kurnia menggantikan Djadja Sukirman sesuai dengan rapat anggota IAI KASP tanggal 12 Juni 2014
dan sesuai dengan SK DPN Nomor: KEP-18-C/SK/DPN/IAI/VI/2014 tanggal 30 Juni 2014.
** sesuai dengan surat IAPI Nomor: 1173/IX/IAPI/2013 tanggal 2 September 2013.
*** sesuai dengan SK DPN Nomor: KEP-1-C/SK/DPN/IAI/VI/2014 tanggal 22 Januari 2014 dan Keputusan Sidang
Pleno Tetap Nomor: 06/KAPj/IAI/III/2014 tanggal 13 Maret 2014.
KEUANGAN IAI
1. UMUM (lanjutan)
AD IAI Tahun 2012, Bab VIII Susunan Organisasi, Pasal 12 menyatakan DPN dapat
membentuk badan atau lembaga yang bertugas membantu DPN. Badan-badan IAI
sebagaimana tercantum pada AD IAI Tahun 2012, Bab X Badan-badan dan Alat
Kelengkapan Kepengurusan, Pasal 17 ayat (2) terdiri dari:
1. Dewan Standar Profesi;
2. Dewan Konsultatif Standar;
3. Dewan Sertifikasi Akuntan Profesional;
4. Komite Etika; dan
5. Badan Khusus
AD IAI Tahun 2012, Bab VIII Susunan Organisasi, Pasal 12 juga menyatakan DPN
IAI mengorganisasi dan membawahi Badan dan Alat Kelengkapan Kepengurusan,
Kompartemen dan Pengurus Wilayah.
ART IAI Tahun 2012, Pasal 12, menyatakan bahwa Kompartemen adalah bagian
organisasi IAI yang dibentuk berdasarkan bidang kerja anggota IAI untuk meningkatkan
profesionalisme, menjalankan kegiatan profesional, dan fungsi ilmiah di dalam suatu
bidang kerja.
Saat ini IAI memiliki 3 (tiga) kompartemen yaitu Kompartemen Akuntan Pendidik,
Kompartemen Akuntan Sektor Publik dan Kompartemen Akuntan Pajak.
Kompartemen Akuntan Pajak dibentuk IAI pada tanggal 22 Januari 2014 sesuai dengan
SK DPN No.: KEP-1-C/SK/DPN/IAI/I/2014.
ART IAI Tahun 2012, pasal 13, menyatakan bahwa IAI Wilayah adalah kelengkapan
organisasi yang merupakan perpanjangan tangan DPN dalam menjalankan kegiatan dan
fungsi organisasi IAI di daerah-daerah.
Saat ini IAI memiliki 33 Wilayah, yaitu:
01. Wilayah Nanggroe Aceh Darusalam
02. Wilayah Sumatera Utara
03. Wilayah Sumatera Barat
04. Wilayah Riau
05. Wilayah Sumatera Selatan
06. Wilayah Jambi
07. Wilayah Lampung
08. Wilayah DKI Jakarta
09. Wilayah Jawa Barat
10. Wilayah Jawa Tengah
11. Wilayah Yogyakarta
12. Wilayah Jawa Timur
13. Wilayah Bali
14. Wilayah Kalimantan Barat
15. Wilayah Kalimantan Selatan
16. Wilayah Kalimantan Timur
101
KEUANGAN IAI
1. UMUM (lanjutan)
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Sulawesi Utara
Papua
Kepulauan Riau
Nusa Tenggara Timur
Sulawesi Tenggara
Bengkulu
Nusa Tenggara Barat
Maluku Utara
Gorontalo
Kalimantan Tengah
Banten
Bangka Belitung
Sulawesi Barat
Papua Barat
Maluku Utara
AD IAI Tahun 2012, Bab X Badan-badan dan Alat Kelengkapan Kepengurusan, Pasal 12
ayat (2) menyatakan bahwa Manajemen Eksekutif adalah alat kelengkapan kepengurusan.
ART IAI Tahun 2012, Pasal 21 Manajemen Eksekutif ayat (1) menyatakan Manajemen
Eksekutif adalah kelengkapan organisasi IAI yang secara permanen melaksanakan fungsi
administratif dan operasional IAI secara keseluruhan dalam rangka mengemban amanat
anggota IAI untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen Eksekutif berwenang untuk
membentuk kelengkapan internal organisasinya dalam melaksanakan tugas pokok yang
telah ditentukan; dan melaksanakan kegiatan administratif dan operasional secara
keseluruhan untuk kepentingan DPN.
102
Susunan Manajemen Eksekutif IAI per 30 Juni 2014 adalah sebagai berikut:
Direktur Eksekutif
: Elly Zarni Husin
Direktur Komunikasi, Pemasaran dan Pengembangan Bisnis
: Deny Poerhadiyanto
Direktur Pengembangan Kompetensi dan Implementasi Standar : Yakub
Direktur Teknis
: Aucky Pratama Setya
Dharma
Plt Direktur Umum, HRD, Akuntansi dan Keuangan
: Ahmad Ishomuddin
Susunan Manajemen Eksekutif IAI per 30 Juni 2013 adalah sebagai berikut:
Direktur Eksekutif
: Elly Zarni Husin
Direktur Komunikasi, Pemasaran dan Pengembangan Bisnis
: Deny Poerhadiyanto
Direktur Pengembangan Kompetensi dan Implementasi Standar : Yakub
Plt. Direktur Teknis
: Aucky Pratama Setya
Dharma
Plt. Wakil Direktur Umum, HRD, Akuntansi dan Keuangan
: Ahmad Ishomuddin
KEUANGAN IAI
Berikut adalah ikhtisar kebijakan akuntansi penting yang diterapkan oleh IAI dalam menyusun
laporan keuangan ini.
Laporan keuangan IAI disusun berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku
di Indonesia yang mana penyajian laporan keuangan mengacu pada PSAK No. 45 (Juni
2012) tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba.
i. Klasifikasi
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (fair value through profit or loss/FVTPL),
yang memiliki dua sub-klasifikasi, yaitu:
1. Aset keuangan yang ditunjuk sebagai demikian pada saat pengakuan
awal.
2. Aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013, IAI tidak memiliki aset keuangan dalam
kategori ini.
Tersedia untuk dijual (available for sale)
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013, IAI tidak memiliki aset keuangan dalam
kategori ini.
103
KEUANGAN IAI
i.
Klasifikasi (lanjutan)
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013, investasi dimiliki hingga jatuh tempo
IAI termasuk dalam kategori ini.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013, kas dan setara kas, piutang usaha,
piutang lain-lain IAI termasuk dalam kategori ini.
Nilai wajar melalui laporan laba rugi (fair value through profit or loss/ FVTPL),
yang memiliki dua sub-klasifikasi, yaitu:
1. Liabilitas keuangan yang ditunjuk sebagai demikian pada saat pengakuan
awal.
2. Liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diper
dagangkan.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013, IAI tidak memiliki liabilitas keuangan
dalam kategori ini.
Pada tanggal 30 Juni 2014 dan 2013, utang usaha, biaya yang masih harus
dibayar, IAI termasuk dalam kategori ini.
Dimiliki untuk diperdagangan adalah aset dan liabilitas yang diperoleh oleh IAI atau
yang timbul terutama untuk tujuan penjualan atau pembelian kembali dalam waktu
dekat, atau menahan sebagai bagian dari portofolio yang dikelola bersama-sama
untuk keuntungan jangka pendek atau dalam posisi siap menjual atau membeli.
IAI menyajikan aset dan liabilitas keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi dalam situasi berikut:
Aset atau liabilitas yang dikelola, dievaluasi, dan dilaporkan secara internal
pada nilai wajar.
104
KEUANGAN IAI
i.
Klasifikasi (lanjutan)
Investasi dimiliki hingga jatuh tempo (held to maturity) adalah aset keuangan
non-derivatif dengan pembayaran tetap atau ditentukan dan jatuh tempo tetap
dimana IAI mempunyai maksud positif dan kemampuan untuk memiliki hingga jatuh
tempo, dan yang tidak ditentukan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau
tersedia untuk dijual.
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan
pembayaran tetap atau yang telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi dalam
pasar yang aktif dan bahwa IAI tidak berniat untuk menjual segera atau dalam
waktu dekat.
ii. Pengakuan
IAI awalnya mengakui aset dan liabilitas keuangan yang diterbitkan pada tanggal
pengakuan awalnya. Pembelian dan penjualan cara biasa aset keuangan diakui
pada tanggal transaksi dimana IAI berkomitmen untuk membeli atau menjual aset
tersebut. Semua aset dan liabilitas keuangan lainnya (termasuk aset dan liabilitas
yang disajikan pada FVTPL) pada awalnya diakui pada tanggal transaksi dimana
IAI menjadi pihak dengan ketentuan kontrak dari instrumen.
Aset atau liabilitas keuangan pada awalnya diukur dengan nilai wajar ditambah
(dalam hal aset dan liabilitas keuangan yang tidak disajikan pada FVTPL)
dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung kepada nilai
perolehannya. Pengukuran selanjutnya atas aset dan liabilitas keuangan tergantung
pada klasifikasinya.
iii. Penghapusan
IAI menghapus aset keuangan ketika hak kontraktual untuk arus kas dari aset
keuangan berakhir, atau ketika transfer hak untuk menerima uang tunai kontrak
mengalir di aset keuangan dalam transaksi di mana secara substansial seluruh
risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan sudah dialihkan.
IAI menghapus liabilitas keuangan ketika liabilitas kontrak dihapuskan atau
dibatalkan atau kedaluwarsa. IAI mengakui transfer transaksi aset yang masuk
ke dalam laporan posisi keuangan, tetapi secara substansial seluruh risiko dan
manfaat dari aset yang ditransfer tersebut semuanya dalam keadaan baik.
105
KEUANGAN IAI
Jika semua atau secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang dipertahankan,
maka aset yang ditransfer tidak dihentikan pengakuannya dari laporan posisi
keuangan. Pengalihan aset dengan retensi dari semua atau secara substansial,
seluruh risiko dan manfaat yang mencakup, misalnya, pinjaman sekuritas dan
transaksi pembelian kembali.
Dalam transaksi di mana IAI tidak tetap atau mengalihkan secara substansial
seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan, aset IAI dihapus jika tidak
mempertahankan kontrol atas aset. Hak dan liabilitas tetap di transfer diakui
secara terpisah sebagai aset dan liabilitas yang sesuai. Dalam transfer di mana
kontrol atas aset dipertahankan, IAI terus melanjutkan untuk memperhatikan aset
yang tingkat keterlibatannya, ditentukan oleh sejauh mana itu terkena perubahan
nilai aset yang ditransfer.
IAI mencatat aset keuangan dan setiap penyisihan kerugian terkait untuk penurunan
nilai, saat IAI menentukan bahwa aset keuangan tidak tertagih. Penentuan ini
dicapai setelah mempertimbangkan informasi seperti terjadinya perubahan
signifikan dalam posisi keuangan peminjam/aset keuangan emiten sehingga
peminjam/penerbit tidak bisa lagi membayar liabilitasnya, atau bahwa hasil dari
jaminan tidak akan cukup untuk membayar kembali seluruh eksposurnya.
Aset dan liabilitas keuangan dihapuskan dan jumlah neto disajikan dalam laporan
posisi keuangan jika, dan hanya jika, IAI memiliki hak hukum untuk menghapuskan
jumlah dan berniat baik untuk menyelesaikan secara neto atau menyadari aset
dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Pendapatan dan beban disajikan secara neto hanya bila diizinkan oleh standar
akuntansi.
106
Biaya amortisasi dari aset atau liabilitas keuangan adalah jumlah di mana aset
keuangan atau liabilitas diukur pada pengakuan awal, dikurangi pembayaran pokok,
plus atau minus amortisasi kumulatif dengan menggunakan metode bunga efektif
untuk perbedaan antara jumlah awal yang diakui dan jumlah jatuh tempo, dikurangi
penurunan nilai.
Nilai wajar adalah jumlah aset yang dapat dipertukarkan, atau liabilitas yang
diselesaikan antara pihak yang memahami dan berkeinginan untuk transaksi
dengan nilai wajar pada tanggal pengukuran.
Jika tersedia, IAI mengukur nilai wajar suatu instrumen menggunakan harga yang
ada dalam pasar aktif untuk instrumen tersebut. Sebuah pasar dianggap sebagai
aktif jika harga yang digunakan mudah dan secara teratur tersedia, sertamerupakan
transaksi pasar aktual dan teratur terjadi secara wajar.
KEUANGAN IAI
Jika pasar untuk instrumen keuangan tidak aktif, IAI menetapkan nilai wajar
menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian termasuk menggunakan transaksi
nilai wajar terakhir antara pihak yang memahami dan bersedia (jika tersedia),
mengacu pada nilai wajar saat ini instrumen lain yang secara substansial sama,
analisis arus kas dan model penilaian harganya (option pricing model).
Teknik penilaian yang dipilih membuat penggunaan maksimal terhadap harga
pasar, tergantung seberapa kecil kemungkinan estimasi yang spesifik terhadap
IAI, mencakup semua faktor dalam pasar yang akan dipertimbangkan dalam
menentukan harga, dan konsisten dengan metodologi ekonomi yang diterima untuk
harga instrumen keuangan.
Referensi untuk teknik penilaian cukup mewakili ekspektasi pasar dan ukuran
dari faktor risiko pengembalian yang melekat pada instrumen keuangan. IAI
mengkalibrasi teknik penilaian dan tes-nya untuk validitas menggunakan harga
dari transaksi pasar saat ini dapat diamati dalam instrumen yang sama atau
berdasarkan hal lainnya dari data pasar yang tersedia untuk diamati.
Bukti terbaik dari nilai wajar atas instrumen keuangan pada pengakuan awal adalah
harga transaksi, yaitu nilai wajar dari pertimbangan yang diberikan atau diterima,
kecuali jika nilai wajar dari instrumen yang dibuktikan dengan perbandingan dengan
yang lain transaksi pasar diamati saat ini di instrumen yang sama (yaitu tanpa
modifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan pada teknik penilaian yang
meliputi data variabel hanya dari pasar diamati.
Ketika harga transaksi menyediakan bukti terbaik dari nilai wajar pada pengakuan
awal, instrumen keuangan awalnya diukur pada harga transaksi dan setiap
perbedaan antara harga dan nilai awalnya didapat dari model penilaian selanjutnya
diakui dalam laporan laba rugi tergantung pada fakta-fakta itu sendiri dan keadaan
transaksi tetapi tidak lebih lama daripada ketika penilaian didukung sepenuhnya
oleh data pasar diamati atau transaksi penutupan harga.
Nilai wajar mencerminkan risiko kredit dari instrumen tersebut dan termasuk
penyesuaian untuk memperhitungkan risiko kredit IAI dan hal mana yang sesuai.
Estimasi nilai wajar yang diperoleh dari model yang disesuaikan untuk faktorfaktor lain, seperti risiko likuiditas atau ketidakpastian model, sejauh bahwa IAI
berkeyakinan partisipasi dari pasar pihak ketiga memberikan pengaruh dalam
dalam harga suatu transaksi keuangan.
Aset keuangan dan posisi panjang diukur dengan harga penawaran, liabilitas
keuangan, dan posisi pendek diukur pada harga yang diminta. Dimana IAI memiliki
posisi dengan risiko off-setting, harga tengah pasar digunakan untuk mengukur
posisi risiko off-setting dan tawaran atau meminta penyesuaian harga ini hanya
diterapkan ke posisi terbuka neto yang sesuai.
107
KEUANGAN IAI
Kas dan setara kas terdiri dari kas, bank dan deposito berjangka yang jatuh tempo
kurang dari tiga bulan dari tanggal perolehannya dan yang tidak dijaminkan serta tidak
dibatasi penggunaannya.
Piutang usaha dan piutang lain-lain disajikan sebesar jumlah neto setelah dikurangi
dengan penyisihan piutang ragu-ragu, berdasarkan penelaahan kolektibilitas saldo
piutang. Piutang dihapuskan pada saat piutang tersebut dipastikan tidak tertagih.
Biaya dibayar dimuka dibebankan pada usaha sesuai masa manfaat.
Sesuai dengan PSAK No. 7 (Revisi 2010), Pengungkapan pihak-pihak Berelasi, yang
berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2011, mensyaratkan pengungkapan hubungan,
transaksi, dan saldo pihak-pihak yang berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan
keuangan.
Seluruh transaksi yang signifikan dengan pihak-pihak istimewa, baik yang dilakukan
dengan persyaratan dan kondisi yang normal sebagaimana dilakukan terhadap pihak
ketiga, ataupun tidak, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
108
h. Aset Tetap
Berdasarkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), suatu entitas harus memilih antara model
biaya atau model revaluasian sebagai kebijakan atas aset tetap dan harus diterapkan
secara konsisten terhadap semua aset tetap dalam kelompok yang sama. Jika entitas
telah melakukan revaluasi aset tetap sebelum penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2011) dan
memilih untuk menggunakan model biaya sebagai kebijakan akuntansi pengukuran aset
tetapnya, maka nilai revaluasi aset tetap tersebut dianggap sebagai biaya perolehan
(deemed cost) dan biaya perolehan tersebut adalah nilai pada saat PSAK No. 16 (Revisi
2011) diterbitkan.
Seluruh saldo selisih penilaian kembali aset tetap pada saat penerapan pertama kali
PSAK No. 16 (Revisi 2011) harus direklasifikasi ke saldo laba. IAI menggunakan metode
biaya sebagai kebijakan akuntansi untuk aset tetap.
KEUANGAN IAI
i.
Harga perolehannya, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh
dikreditkan setelah dikurangi diskon pembelian dan pemotongan dan potonganpotongan lain;
ii. Biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset
ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan sesuai dengan
keinginan dan maksud manajemen;
iii. Estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi lokasi
aset. Liabilitas atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh atau
karena entitas menggunakan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan
selain untuk menghasilkan persediaan.
Sebagai tambahan, dalam PSAK No. 16 (Revisi 2011), biaya perolehan aset tetap juga
meliputi estimasi awal biaya pembongkaran dan pemindahan aset tetap dan restorasi
lokasi Aset dimana liabilitas atas biaya tersebut timbul ketika aset tersebut diperoleh
atau karena penggunaan aset tersebut selama periode tertentu untuk tujuan selain
untuk menghasilkan persediaan. Liabilitas atas biaya ini diakui dan diukur sesuai dengan
PSAK No. 57, Kewajiban Diestimasi, Kewajiban Kontijensi, dan Aset Kontijensi.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight line method)
selama taksiran masa manfaatnya, sebagai berikut:
Bangunan
Kendaraan
Inventaris
10 20
5
5
Tanah dan hak atas tanah dinyatakan sebesar nilai perolehan dan tidak diamortisasi.
Biaya khusus sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak atas tanah
ditangguhkan dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah atau taksiran masa
manfaat ekonomi, mana yang lebih pendek.
Biaya perbaikan dibebankan langsung pada perhitungan laba rugi pada saat terjadinya
beban tersebut. Sedangkan biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan
kualitas dan manfaat aset secara signifikan dikapitalisasi. Pembelian aset di atas
Rp10.000.000 (sepuluh juta rupiah) dikategorikan sebagai aset tetap.
Apabila suatu aset tetap tidak lagi digunakan, atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi
penyusutannya dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan/
kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam Laporan Aktivitas pada periode yang
bersangkutan.
Nilai yang diperoleh kembali atas aset diestimasi, apabila terdapat peristiwa atau
perubahan keadaan yang memberikan indikasi bahwa nilai perolehan mungkin tidak
sepenuhnya dapat diperoleh kembali. Apabila terjadi penurunan nilai aset diakui pada
Laporan Aktivitas periode berjalan.
109
KEUANGAN IAI
Sesuai dengan PSAK No. 48, Penurunan Nilai Aset, IAI menelaah aset untuk menentukan
kemungkinan penurunan nilai aset apabila terdapat kejadian atau perubahan kondisi
yang mengindikasikan nilai tercatat aset tersebut mungkin tidak dapat diperoleh
kembali. Jika nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali, kerugian
penurunan nilai diakui pada Laporan Aktivitas berjalan. Nilai yang dapat diperoleh
kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto dengan nilai pakai aset.
Harga jual neto adalah jumlah yang dapat diperoleh dari penjualan aset dalam transaksi
antar pihak-pihak yang bebas, setelah dikurangi biaya yang terkait. Nilai pakai adalah
nilai kini dari taksiran aliran kas masa depan yang diharapkan akan diterima atas
penggunaan aset dan dari penghentian penggunaan aset pada akhir masa manfaatnya.
Nilai yang dapat diperoleh kembali ditentukan untuk aset secara individual atau, jika
tidak memungkinkan, untuk unit penghasil kas.
j. Imbalan Pascakerja
IAI mengestimasi utang manfaat karyawan untuk seluruh karyawan tetapnya sebagaimana
diatur dalam keputusan Menteri Tenaga Kerja No. Kep-150/Men/2000 tanggal 20 Juni
2000 dan UU Nomor 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Sesuai dengan PSAK No. 24 (Revisi 2011), Imbalan Kerja, yang mewajibkan IAI
mengakui seluruh imbalan kerja yang diberikan melalui program atau perjanjian formal
dan informal, peraturan perundang-undangan atau peraturan industri, yang mencakup
imbalan pascakerja, imbalan kerja jangka pendek dan jangka panjang lainnya, pesangon
pemutusan hubungan kerja dan imbalan berbasis ekuitas.
Berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2011), perhitungan estimasi kewajiban untuk imbalan
kerja karyawan berdasarkan Undang-Undang ditentukan dengan menggunakan metode
aktuarial Projected Unit Credit.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat
berdasarkan pengalaman, perubahan pada program pensiun. Apabila jumlah keuntungan
atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau 10% dari nilai wajar
aset program maka kelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau
beban selama sisa masa kerja rata-rata pada karyawan yang bersangkutan.
110
Tingkat diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Usia pensiun normal
Rata-rata masa kerja
2014 2013
8,42% per tahun
10% per tahun
55 tahun
17,98 per tahun
KEUANGAN IAI
Pendapatan diakui sesuai dengan jenis pendapatan yang diperoleh, sebagai berikut:
i.
ii. Iuran anggota merupakan pendapatan sehubungan dengan iuran anggota utama,
madya dan muda. Iuran anggota madya, muda dan mitra perusahaan diakui pada
saat kas diterima sedangkan iuran anggota utama menggunakan basis akrual;
iii. Penjualan buku, merupakan pendapatan sehubungan transaksi tersebut diakui pada
saat IAI memindahkan manfaat kepemilikan barang kepada pembeli.
Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat
transaksi dilakukan. Pada tanggal Laporan Posisi Keuangan, aset dan kewajiban moneter
dalam mata uang dijabarkan ke dalam Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia
yang berlaku pada tanggal tersebut. Laba atau rugi kurs yang terjadi dikreditkan atau
dibebankan pada Laporan Aktivitas periode berjalan.
l. Pajak Penghasilan
Beban pajak tahun berjalan dihitung berdasarkan estimasi pendapatan kena pajak tahun
bersangkutan. Penghasilan atau beban pajak tangguhan dihitung sesuai dengan PSAK
No. 46 Akuntansi Pajak Penghasilan.
111
KEUANGAN IAI
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak
diterima atau pada saat keputusan atas keberatan telah ditetapkan jika IAI mengajukan
keberatan.
i.
ii. Maslahat jatuh tempo
Akun ini merupakan saldo uang tunai dan giro pada beberapa bank per 30 Juni 2014 dan
2013, dengan rincian sebagai berikut:
30 Juni 2014
Kas
Bank:
Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Internasional Indonesia Tbk
PT BPD Bank Jatim Tbk
US Dollar
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Deposito:
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
112
30 Juni 2013
111.300.200
81.498.604
868.496.140
714.582.669
36.185.405
19.666.004
15.420.257
11.672.948
1.278.000
1.125.231.510
1.750.793.243
46.048.561
5.537.173
124.917.405
71.415.779
1.319.000
11.837.102
1.679.138.525
3.125.262.671
500.000.000
2.290.438.725
3.206.761.275
KEUANGAN IAI
4. INVESTASI
Akun ini terdiri dari:
Sukuk Negara Ritel Seri SR-006
Sukuk Negara Ritel Seri SR-003
Obligasi Negara Republik Indonesia Seri ORI-007
30 Juni 2014
30 Juni 2013
1.500.000.000
2.015.000.000
1.005.000.000
1.500.000.000
3.020.000.000
Sukuk Negara Ritel Seri SR-006 2014 dengan tingkat bagi hasil tetap 8,75% per tahun,
diperoleh pada harga par pada tanggal 5 Maret 2014, dan jatuh tempo tanggal 5 Maret
2017.
5. PIUTANG USAHA
30 Juni 2013
857.236.363
741.087.500
259.500.000
104.745.700
315.600.000
643.658.673
75.850.000
348.407.300
824.493.750
221.166.240
1.962.569.563
2.429.175.963
6. PIUTANG LAIN-LAIN
30 Juni 2013
66.765.326
34.513.657
(66.765.326)
66.765.326
68.438.917
34.513.657
135.204.243
30 Juni 2013
4.189.150.000
579.818.182
679.195.355
4.768.968.182
679.195.355
113
KEUANGAN IAI
30 Juni 2013
918.750.003
221.537.499
4.650.000
440.570.327
221.537.499
40.197.855
1.144.937.502
702.305.681
Berdasarkan akta perjanjian kepada vendor, pihak ketiga, IAI telah menyewa ruko dan rukan
dibeberapa daerah di Jabodetabek. Dimana saldo biaya sewa dibayar dimuka pada tanggal
30 Juni 2014 dan 2013 masing-masing sebesar Rp918.750.003 dan Rp440.570.327.
b. Akta No. 21 tanggal 10 Pebruari 2014 oleh Notaris Sri Intansih, S.H. di Jakarta tentang
sewa-menyewa Rukan di Kelapa Gading No. F55.
c. Akta No. 01 tanggal 5 Pebruari 2014 oleh Notaris Vivi Safitri, S.H. di Tangerang tentang
sewa-menyewa Ruko di Serpong, Tangerang Selatan.
d. Akta No. 9 tanggal 13 Nopember 2013 oleh Notaris Yanti Budiharsono, S.H. di Jakarta
tentang sewa-menyewa di Daan Mogot.
9. ASET TETAP
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya perolehan
Tanah
4.800.236.223
4.800.236.223
Bangunan
2.417.751.175
2.417.751.175
549.781.327
311.152.584
104.988.600
755.945.311
1.900.017.048
30.739.700
1.930.756.748
9.667.785.773
341.892.284
104.988.600
9.904.689.457
1.669.157.537
163.988.155
1.833.145.692
462.744.193
81.553.919
101.488.980
442.809.132
1.585.004.093
109.502.364
1.694.506.457
3.716.905.823
355.044.438
101.488.980
3.970.461.281
Kendaraan
Inventaris kantor
Akumulasi
Bangunan
Kendaraan
Inventaris kantor
Nilai buku
114
5.950.879.950
5.934.228.176
KEUANGAN IAI
Penambahan
Pengurangan
Reklasifikasi
Saldo Akhir
Biaya perolehan
Tanah
4.800.236.223
4.800.236.223
Bangunan
2.417.751.175
2.417.751.175
549.781.327
549.781.327
1.818.938.048
81.079.000
1.900.017.048
9.586.706.773
81.079.000
9.667.785.773
1.496.703.271
172.454.266
1.669.157.537
360.611.578
102.132.615
462.744.193
1.475.516.733
109.487.360
1.585.004.093
3.332.831.582
384.074.241
3.716.905.823
Kendaraan
Inventaris kantor
Akumulasi
Bangunan
Kendaraan
Inventaris kantor
Nilai buku
6.253.875.191
5.950.879.950
Aset tetap (kecuali inventaris kantor) yaitu bangunan telah diasuransikan di PT Asuransi
Allianz Utama Indonesia dengan nilai pertanggungan sebesar Rp2.400.000.000 sampai dengan
6 Mei 2014.
Berdasarkan analisa manajemen diyakini memadai dan tidak terdapat hal-hal yang dapat
menimbulkan penurunan nilai atas aset tetap.
Bank garansi
30 Juni 2014
30 Juni 2013
97.537.500
97.537.500
30 Juni 2014
162.257.584
48.949.060
14.387.190
124.415.696
30 Juni 2013
125.000.000
105.000.000
68.995.600
48.949.060
46.900.000
53.308.964
350.009.530
448.153.624
115
KEUANGAN IAI
30 Juni 2013
26.000.000
141.314.797
183.681.974
167.314.797
183.681.974
30 Juni 2014
30 Juni 2013
91.294.112
91.294.112
30 Juni 2014
30 Juni 2013
5.557
72.722.330
162.071.631
12.888.252
4.603.558
16.428.875
11.637.835
102.039.457
178.318.581
Jasa profesional
Lain-lain
13. PERPAJAKAN
b.
Utang Pajak
Pajak Pertambahan Nilai - Keluaran
116
KEUANGAN IAI
30 Juni 2013
972.971.936
(294.914.900)
198.973.137
432.300.778
733.018.769
662.266.566
231.578.689
1.594.258.472
663.879.467
(5.689.150.000)
(1.657.175.873)
(164.262.682)
Beda tetap:
Penghasilan bukan objek pajak
Penghasilan dikenakan pajak final
Beban atas penghasilan bukan objek pajak
3.666.790.274
2.323.767.844
(2.186.622.408)
2.711.314
380.608.000
371.675.881
380.608.000
371.675.000
12,5% x Rp55.639.908
6.954.988
25% x Rp324.968.092
81.242.023
12,5% x Rp100.574.112
8.514.325
25% x Rp448.219.888
75.890.300
88.197.011
84.404.625
2.560.023
1.805.301
69.208.113
70.961.489
16.428.875
11.637.835
30 Juni 2014
30 Juni 2013
208.119.638
42.149.771
d.
49.743.284
108.075.195
165.566.642
57.894.672
215.309.926
165.969.867
423.429.564
208.119.638
2010 LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
2014 DPN IKATAN AKUNTAN INDONESIA
117
KEUANGAN IAI
30 Juni 2014
30 Juni 2013
264.323.854
115.005.000
264.323.854
115.005.000
30 Juni 2013
744.548.926
287.259.422
662.266.566
457.289.504
(24.988.727)
24.988.727
1.406.815.492
744.548.926
IAI telah merealisasikan pembayaran alokasi dana program asuransi tersebut pada
tanggal 30 Juni 2011 sebesar Rp880.932.534 untuk memenuhi kewajiban IAI sehubungan
dengan pemutusan hubungan kerja dengan karyawannya.
Maslahat program asuransi adalah sebagai berikut:
i. Maslahat meninggal dunia
Apabila tertanggung meninggal dunia dalam masa asuransi sebelum jatuh tempo,
maka berdasarkan pemberitahuan tertulis dari IAI, Allianz Life akan membayarkan
maslahat meninggal dunia kepada ahli waris dari tertanggung atau IAI sejumlah
nilai polis untuk diri tertanggung (sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang
berlaku), ditambah uang pertanggungan meninggal dunia sebesar Rp5.000.000 (lima
juta rupiah).
ii. Maslahat berhenti bekerja
Apabila tertanggung mengundurkan diri atau diakhiri status kekaryawanannya dari IAI,
dengan tertulis sebelumnya dari IAI, Allianz Life akan membayar kepada tertanggung
atau IAI nilai polis untuk diri tertanggung (sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan
yang berlaku), sebagai maslahat berhenti bekerja setelah dikurangi pajak.
118
KEUANGAN IAI
30 Juni 2013
380.455.540
318.453.484
Biaya bunga
244.836.900
135.850.362
(31.262.164)
(30.976.843)
61.025.519
7.210.761
7.210.761
26.751.741
662.266.556
457.289.505
30 Juni 2014
30 Juni 2013
3.017.899.316
1.130.408.614
193.100.000
105.885.000
13.600.000
33.700.000
32.779.728
3.224.599.316
1.302.773.342
30 Juni 2013
8.392.201.500
7.326.606.391
Pendaftaran peserta
2.712.069.707
3.921.475.211
2.142.443.776
1.887.655.226
445.255.000
764.245.000
Penjualan modul
391.012.500
393.482.000
228.808.931
748.552.248
14.311.791.414
15.042.016.076
119
KEUANGAN IAI
Pendapatan evaluasi
30 Juni 2014
30 Juni 2013
197.000.000
240.000.000
197.000.000
240.000.000
30 Juni 2013
1.737.122.726
1.603.954.542
68.181.818
1.341.427.271
3.501.995.128
1.374.463.670
4.682.504.539
4.944.640.616
30 Juni 2014
30 Juni 2013
Kegiatan US PSAK
220.800.000
249.000.000
Kegiatan US AAP
129.000.000
295.500.000
Kegiatan US CA
105.000.000
Kegiatan US AS
65.250.001
79.200.002
Kegiatan US KAD
55.750.000
61.500.000
575.800.001
685.200.002
IAI menyelenggarakan Ujian Sertifikasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (US PSAK), Ujian
Sertifikasi Ahli Akuntansi Pemerintahan (US AAP), Ujian Sertifikasi Chartered Accountant (US CA)
dan Ujian Sertifikasi Akuntansi Syariah (US AS) dengan 3 (tiga) tingkatan, yaitu: elementary,
intermediate, dan advance, serta Ujian Sertifikasi Keahlian Akuntansi Dasar (US KAD).
120
30 Juni 2014
30 Juni 2013
2.547.100.099
2.547.100.099
KEUANGAN IAI
30 Juni 2013
Buku PSAK
764.079.000
194.539.500
30.921.000
989.539.500
30 Juni 2014
30 Juni 2013
350.000.000
350.000.000
30 Juni 2014
30 Juni 2013
Majalah
127.153.139
261.708.959
26.482.783
26.933.868
10.626.759
12.493.151
1.996.131.640
102.929.101
117.748.854
267.191.782
2.415.016.472
30 Juni 2014
30 Juni 2013
1.500.000.000
1.500.000.000
1.500.000.000
1.500.000.000
121
KEUANGAN IAI
30 Juni 2013
62.095.481
62.095.481
30 Juni 2014
30 Juni 2013
673.046.426
496.342.725
Cetak
504.091.580
359.799.965
Gaji pegawai
303.940.842
691.371.119
Distribusi
197.263.773
128.191.827
76.589.138
49.920.039
49.680.946
60.453.546
Asuransi
23.890.000
Lain-lain
15.806.451
68.167.257
1.844.309.156
1.854.246.478
KAPD: Umum
30 Juni 2013
4.854.501.281
5.241.002.654
Gaji pegawai
2.918.787.506
2.384.036.215
Honor
1.139.394.884
1.469.185.276
736.145.118
103.367.112
484.744.714
703.845.262
Promosi
393.413.591
315.457.044
Asuransi
218.770.000
208.614.768
84.458.697
178.423.055
721.484.343
Seminar kit
158.468.500
317.726.532
Distribusi
104.630.789
55.276.913
17.854.400
74.966.998
196.152.180
41.666.279
11.609.900.786
11.512.473.325
Perjalanan dinas
Lain-lain
122
KEUANGAN IAI
30 Juni 2014
44.716.810
39.569.272
22.114.100
777.880
85.000
30 Juni 2013
32.913.680
9.351.758
33.346.380
10.656.660
2.569.554
107.263.062
88.838.032
30 Juni 2014
1.873.467.773
364.241.200
291.037.148
113.161.550
93.957.600
80.880.600
69.788.748
57.390.000
24.664.050
13.062.954
30 Juni 2013
678.298.882
122.053.484
159.247.300
3.987.800
390.294.456
25.729.035
409.363.290
119.453.640
2.981.651.623
1.908.427.887
30 Juni 2014
510.504.952
76.884.807
64.403.513
36.984.210
7.030.239
4.457.000
792.128
30 Juni 2013
371.393.501
42.704.210
49.178.530
4.865.050
13.407.648
3.531.000
51.844.000
17.633.251
701.056.849
554.557.190
123
KEUANGAN IAI
30 Juni 2013
2.129.966.038
30 Juni 2014
30 Juni 2013
3.157.472.066
3.176.787.698
733.018.769
662.266.566
457.289.505
Asuransi
621.890.808
131.634.369
466.908.252
363.714.083
355.044.438
384.074.241
Transportasi
231.151.270
151.735.164
213.083.047
418.145.549
195.952.865
272.853.192
158.971.598
122.311.427
Percetakan
113.473.235
837.706.038
82.951.874
224.779.138
Distribusi
73.930.047
31.550.931
Jasa profesional
60.126.540
197.285.288
Administrasi bank
42.942.810
50.523.177
Perjalanan dinas
19.853.700
81.055.454
Pengembangan karyawan
14.442.117
100.000.000
35.294.496
207.796.231
240.411.093
7.411.276.233
7.277.150.843
Gaji pegawai
Transportasi dan komunikasi
Honor
Akomodasi dan konsumsi
Alat tulis kantor
Asuransi
Biaya penggandaan materi dan referensi
Distribusi
Lain-lain
Gaji pegawai
Beban pajak
Lain-lain
124
KEUANGAN IAI
30 Juni 2013
580.223.410
59.419.630
56.268.873
Cetak
49.918.760
Asuransi
19.280.000
11.129.500
Gaji pegawai
Distribusi
428.500
Lain-lain
3.482.136
780.150.809
30 Juni 2014
30 Juni 2013
781.493.074
Cetak
Distribusi
7.408.700
1.289.400
105.000
Lain-lain
596.680
790.892.854
Akun ini merupakan beban kegiatan hubungan internasional dengan rincian sebagai berikut:
30 Juni 2014
30 Juni 2013
Akomodasi
238.326.502
205.566.163
235.603.948
314.284.978
Transportasi
94.608.569
268.668.925
Konsumsi
57.695.249
7.377.291
8.930.808
545.780
153.724
5.043.615
635.318.800
801.486.752
125
KEUANGAN IAI
Akun ini merupakan beban dari pengembangan standar dengan rincian sebagai berikut:
30 Juni 2014
30 Juni 2013
633.929.645
871.233.523
Hubungan internasional
271.357.973
176.047.635
50.276.610
105.830.647
43.168.214
65.659.888
Asuransi
24.770.000
14.703.705
13.046.000
3.841.900
7.599.381
Distribusi
1.068.500
Lain-lain
48.104.000
1.042.048.047
1.288.589.574
30 Juni 2013
Gaji
746.820.296
851.725.338
291.140.428
102.795.947
Asuransi
183.921.600
64.170.195
172.433.800
150.064.445
47.324.378
Hubungan internasional
132.183.534
39.608.095
130.057.460
55.450.590
6.408.100
6.527.389
Distribusi
3.964.795
1.183.368
Lain-lain
10.876.000
3.344.242
1.827.870.458
1.172.129.542
Beban Penyusunan Standar Akuntansi Keuangan adalah merupakan beban yang timbul dari
periode Juli 2013 sampai dengan Juni 2014 yang merupakan aktivitas konvergensi IFRS,
Penyusunan Pedoman Akuntansi dan aktivitas internasional yang terkait dengan konvergensi
IFRS.
126
30 Juni 2014
30 Juni 2013
28.757.266
28.757.266
KEUANGAN IAI
Liabilitas keuangan
Utang usaha
Biaya yang masih harus dibayar
2.290.438.725
1.962.569.563
34.513.657
1.500.000.000
2.290.438.725
1.962.569.563
34.513.657
1.500.000.000
5.787.521.945
5.787.521.945
350.009.530
167.314.797
350.009.530
167.314.797
517.324.327
517.324.327
127
KEUANGAN IAI
Liabilitas keuangan
Utang usaha
Biaya yang masih harus dibayar
3.206.761.275
2.429.175.963
135.204.243
3.020.000.000
3.206.761.275
2.429.175.963
135.204.243
3.020.000.000
8.791.141.481
8.791.141.481
448.153.624
183.481.384
448.153.624
183.481.384
631.635.008
631.635.008
128
KEUANGAN IAI
129
KEUANGAN IAI
c. Risiko likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko di mana posisi arus kas menunjukkan aset lancar yang
dimiliki oleh tidak cukup untuk menutupi liabilitas lancar IAI.
Eksposur risiko likuiditas berupa kesulitan IAI dalam memenuhi kewajiban keuangan
yang harus dibayar dengan kas atau aset keuangan lainnya. IAIdiharapkan dapat
membayar seluruh kewajibannya sesuai dengan jatuh tempo kontraktual. Dalam
memenuhi kewajiban tersebut, maka IAI harus menghasilkan arus kas masuk atau
memiliki aset lancar yang cukup.
IAI mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan setara kas yang
mencukupi untuk memenuhi komitmen IAI untuk kegiatan operasional normal dan
secara rutin mengevaluasi proyeksi arus kas dan arus kas aktual, serta jadwal tanggal
jatuh tempo aset, dan liabilitas keuangan.
d. Risiko perubahan kebijakan pemerintah, kondisi ekonomi, dan sosial politik
Kebijakan pemerintah baik yang menyangkut ekonomi dan moneter, serta kondisi sosial
dan politik yang kurang kondusif akan berakibat menurunnya daya beli masyarakat dan
mungkin juga mengurangi peran IAI dalam keprofesian.
Hal ini dapat mengakibatkan menurunnya kemampuan IAI dalam menjaring anggota atau
peserta kegiatan sehingga berpengaruh terhadap pendanaan aktivitas IAI.
130
IAIExchange.
https://iailounge.iaiglobal.or.id
Journey to be
a Professional Accountant
just one click away
Teknologi Informasi
untuk Akuntan
Registrasi ulang Akuntan Beregister Negara secara online
Pendaftaran dan perpanjangan online keanggotaan IAI
Online Learning
Share point yang memuat PSAK online, Buletin Teknis, dan Majalah Akuntan Indonesia
Office 365 dengan kapasitas email 25 GB
IAI Lounge
Mobile
IAI Lounge
Web
IAI Distance
Learning *
IAI Online
Try Out *
021
IKATAN AKUNTAN INDONESIA
Pelaporan
SKP