Anda di halaman 1dari 8

PENGGUNAAN ENERGI PASANG SURUT AIR LAUT DI SURABAYA

RADEN MAS SATYO SADOROMURTI SURYOMETARAM


117 216

PROPOSAL KEGIATAN
PENELITIAN TERKAIT PERGERAKAN BUMI, BULAN, DAN MATAHARI
Ditulis Sebagai salah Satu Syarat Keberhasilan dalam Pembelajaran
pada Term I untuk Siswa Kelas 8-9 Middle School Program

SEKOLAH HIGHSCOPE INDONESIA


JALAN TB. SIMATUPANG NOMOR 8 CILANDAK BARAT
JAKARTA
2015
LEMBAR PENGESAHAN

PENGGUNAAN ENERGI PASANG SURUT AIR LAUT DI BALI

Identitas Pengusul

Nama

: Satyo Sadoromurti

Sekolah

: HighScope Indonesia

Alamat Sekolah

: Jalan TB. Simatupang Nomor 8 Cilandak Barat


Jakarta Selatan

Setelah diperiksa dan diteliti maka layak untuk dilaksanakan.


Jakarta, 9 September 2015
Menyetujui,
Pembimbing I

Pembimbing II

Guru Ilmu Pengetahuan Alam

Guru Bahasa Indonesia

Nova Sulviana

Saepulloh Sainam

Mengetahui,
Kepala Sekolah K-9 Program

Eva Tantri Mahastri

PROPOSAL KEGIATAN
PENELITIAN TERKAIT PERGERAKAN BUMI, BULAN, DAN MATAHARI
SEKOLAH HIGH SCOPE INDONESIA TB. SIMATUPANG JAKARTA
A. Latar Belakang
Bumi melakukan dua gerakan, yaitu rotasi dan revolusi bumi. Rotasi bumi
itu merupakan gerakan bumi yang berputar pada porosnya. Rotasi bumi itu
bisa mengakibatkan peristiwa-peristiwa seperti terjadinya siang dan malam,
dan terjadinya perbedaan dan pembagian waktu. Kala rotasi bumi memerlukan
24 jam. Sedangkan revolusi bumi adalah perderan bumi mengelilingi matahari.
Revolusi bumi bisa mengakibatan peristiwa-peristiwa seperti gerak semu
tahunan matahari, perubahan lamanya siang dan malam, dan pergantian
musim sepanjang tahun. (Buku: menjelajahi tata surya).
Bulan merupakan benda langit yang tidak memancarkan cahaya sendiri.
Bentuk bulan sering berubah-rubah dari hari ke hari. Seperti bulan sabit, bulan
purnama, dan bulan setengah (Half-moon). Bulan memiliki tiga gerakan, yaitu
bulan mengilingi bumi (berevousi), dan bulan beredar berputar pada porosnya
(berotasi). Bulan membutuhkan waktu kira-kira sebulan untuk berotasi. Sama
dengan waktu revolusinya maka wajah bulan yang tampak dari bumi selalu
sama. Bulan juga berevolusi. Dalam sekali bulan berevolusi, yang berarti pula
berotasi, revolusi bulan bisa mengakibatkan terjadinya fase-fase bulan.
Kejadian fase-fase bulan adalah proses perubahan bentuk bulan yang terlihat
dari bumi yaitu bulan baru, bulan mati, bulan sabit, dan bulan purnama. Waktu
yang diperlukan untuk bulan dari bulan mati sampai ke bulan baru adalah 30
hari. (Buku: Menjelajahi bintang galaksi dan alam semesta).
Matahari merupakan bintang sebagaimana bintang yang lain. Akan tetapi
karena jaraknya dari bumi hanya sekitar 150 juta kilometer, maka cahaya
matahari yang sampai ke bumi menjadi lebih terang dibandingkan cahaya
bintang yang lain. Matahari mempunyai tiga bagian, yaitu fotosfer, kromosfer
dan korona.(Buku: Menjelajahi bintang galaksi dan alam semesta).

Banyak sekali fenomena-fenomena alam yang terjadi dalam pergerakan


bumi-bulan-matahari.

Seperti

gerhana

bulan,

dan

gerhana

matahari.

Sedangkan gerhana bulan terjadi apabila bulan berada dalam daerah bayangbayang bumi. Pada saat ini umbra bumi menutupi bulan. Kejadian ini terjadi
jika matahari, bumi, dan bulan berada pada satu garis lurus, dan bumi terletak
di antara bumi terletak di antara matahari dan bumi. Sedangkan gerhana
matahari terjadi jika di antara matahari dan bumi serta dalam satu garis lurus.
Gerhana matahari dibedakan menjadi tiga, yaitu gerhana matahari total,
gerhana matahari sebagian, dan gerhana matahari cincin. Gerhana matahari
total terjadi bila permukaaan bumi yang tertutup bayang-bayang inti bulan tidak
terkena cahaya matahari. Peristiwa ini berlangsung sekitar tujuh menit. Dalam
seumur hidupnya mungkin seseorang hanya akan dapat akan mengalami
gerhana ini sekali. Sedangkan gerhana matahari sebagian terjadi jika hanya
sebagian cahaya yang menuju bumi terhalang bulan. Sedangkan gerhana
matahari cincin terjadi pada saat bulan berada pada titik terjauh dari bumi.
(Buku: menjelajahi tata surya).
Fenomena yang akan di bahas adalah pasang air surut laut. Pasang surut
air laut dalam kehidupan di bumi itu sebagai sumber penghasil tenaga listrik.
Salah satu potensi laut yang belum banyak diketahui masyarakat umum adalah
potensi

energi

laut untuk menghasilkan listrik. (sbr.gafatar.org/proses-

terjadinya-pasang-surut-air-laut/).
Perubahan yang terjadi dalam pasang surut air laut adalah permukaan air
laut yang turun sehingga air laut tampak berkurang. Pasang surut air laut
terjadi karena pengaruh gaya tarik bulan dan matahari. Gaya tarik bulan
menyebabkan air laut mengalami pasang naik di kedua sisi bumi.
Dampak-dampak positif yang muncul dalam pasang air surut laut adalah
menghasilkan tenaga listrik, bisa mengetahui kapan air pasang akan naik,
kemudian surut, dan tidak menghasilkan bahan bakar fosil, dan limbah
berbahaya, dan dengan 80% dengan energi efisien, pasang surut air laut
hampir tiga kali lebih besar daripada batubara dan minyak bumi yang memiliki

efisien 30%. (http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahanenergi-pasang.html).


Dampak-dampak negatif dalam pasang air surut laut adalah pasang air
surut laut hanya dilakukan di pantai dengan difrensial pasang air surut yang
baik, artinya tidak banyak lokasi yang benar-benar cocok untuk jenis
pembangkit listrik tenaga pasang air surut, dan juga hanya menghasilkan listrik
selama ada gelombang pasang yang rata-rata terjadi sekitar 10 jam setiap hari.
(http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulan-dan-kelemahan-energipasang.html).
Kondisi listrik di Indonesia saat ini perlu dijadikan perhatian dalam
menentukan arah, sasaran dan strategi pengembangan kebijakan energi di
Indonesia di masa yang mendatang. Karena masih banyak masyarakat yang
masih menggunakan lampu minyak tanah/patromak untuk lampu. Untuk
memperoleh informasi dari radio mereka menggunakan batu baterai,
sedangkan untuk televisi adakalannya mereka menggunakan aki yang charge
di daerah yang memiliki generator. Juga masih adanya wilayah Indonesia yang
belum teraliri listrik membuktikan bahwa pasokan yang ada belum cukup bagi
seluruh negara, dan juga harga energi di Indonesia nashi mengalami fluktuasi
yang cukup besar. (http://www.dekso.co.id/mengenal-krisis-dan-kebutuhanenergi-listrik-di-indonesia/).
Upaya-upaya yang telah dilaksanakan oleh pihak-pihak lain yang terkait
dengan dampak-dampak yang terjadi adalah alat pendeteksi tersebut harus
dilakukan

dilapangan.

Alat

pendeteksi

tersebut

menggunakan

sistem

telekomunikasi untuk kenyamanan wisatawan dan nelayan yang akan


beraktifitas di laut. Alat pendeteksi tersebut bernama IC LM 331. Alat
pendeteksi

tersebut

dapat

merubah

teganggan

ke

frekuensi.

(http://uap.unnes.ac.id/myunnes/file_kegiatan/file_53/kegiatan_5301410036_1
360584696.pdf).

B. Nama Kegiatan
Pemakaian energy pasang air surut di Surabaya. Kita akan membuat dan
meletakan produk yang bisa mempengaruhi pasang surut air laut di
Surabaya. Produk tersebut bernama Tubinolar.
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan dalam pemakaian energi pasang air surut laut di Surabaya
adalah supaya masyarakat bisa memakai listrik dengan pemakaian pasang
air surut laut di Surabaya.
D. Uraian Teknis
Project yang akan dilaksanakan adalah membuat jasa atau produk yang
berkaitan dengan fenomena-fenomena bumi yang kita pilih. Kita juga harus
tentukan lokasi kita untuk memasang produk tersebut.
Produk yang akan kita pilih adalah Turbinolar. Produk tersebut itu untuk
mengatasi pasang surut air laut di Surabaya. Produk tersebut memiliki
kekuatan turbin yang bisa menghasilkan listrik. Alat tersebut akan
diletakkan di Surabaya. Turbinolar yang memanfaatkan kekuatan dari
kedua matahari dan gelombang melalui panel surya, setelah itu turbin air
akan memanfaatkan kedua elemen ini untuk menciptakan listrik. Sangat
efisien, karena kita menggunakan kedua-duanya untuk membuat listrik,
dan juga kedua-duanya bisa bekerja sama.
E. Penutup
Semoga produk ini sangat brguna sekali bag masyarakat. tambahkan
lagi

DAFTAR PUSTAKA
-

Pratama, Nianda.Alat Pendeteksi Pasang Surut Air Laut Dengan


Sistem Telekomunikasi Untuk Kenyamanan Wisatawan Dan Nelayan

Yang Akan Beraktifitas Di Laut. 20 September, 2015.


(http://uap.unnes.ac.id/myunnes/file_kegiatan/file_53/kegiatan_5301
410036_1360584696.pdf.)
-

Prasetyo, Eko.Informasi Cuaca Pelabuhan Tanjung Perak


surabaya.20 September, 2015. (http://www.bmgmaritimperak.com)

Hamid, Raka.Keunggulan Dan Kelemahan Energi Pasang Surut.20


September, 2015. (http://www.indoenergi.com/2012/04/keunggulandan-kelemahan-energi-pasang.html).

LAMPIRAN

PPT

Anda mungkin juga menyukai