Karena itulah turun ayat di atas. Jika ummat islam beribadah pada malam tersebut,
niscaya pahalanya sama dengan pahala 1000 bulan. Karena itu perbanyaklah shalat,
dzikir, doa, membaca Al Quran, bersedekah, dan berjihad di jalan Allah pada malam
Lailatul Qadar.
Kapan Malam Lailatul Qadar itu Terjadi?
Malam Lailatul Qadar terjadi pada 1 malam ganjil pada 10 malam terakhir di bulan
Ramadhan (malam ke 21, 23, 25, 27, atau 29):
Pendapat yang paling kuat, terjadinya malam Lailatul Qadr itu pada 10 malam terakhir
bulan Ramadhan:
Aisyah r.a. berkata, Rasulullah beritikaf pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan,
dan beliau bersabda, Carilah malam qadar pada malam ganjil dari sepuluh malam
terakhir dari bulan Ramadhan. [HR Bukhari dan HR Muslim]
Jika berat mencari pada 10 malam terakhir, coba cari pada 7 malam terakhir:
Dari Ibnu Umar ra bahwa beberapa shahabat Nabi SAW melihat lailatul qadr dalam
mimpi tujuh malam terakhir, maka barangsiapa mencarinya hendaknya ia mencari pada
tujuh malam terakhir. Muttafaq Alaihi.
Kenapa mencari malam Lailatul Qadar pada 10 atau 7 hari terakhir (ganjil/genap)?
Kenapa tidak 5 hari ganjil yang terakhir saja? Saat ini banyak kelompok masih berbeda
penetapan 1 Ramadhan. Ada yang misalnya tanggal 1 bulan X Masehi. Ada pula yang
tanggal 2. Jadi tidak jelas mana yang ganjil dan yang genap. Lebih aman kita tetap giat di
10 malam terakhir entah itu ganjil/genap.
Dari Muawiyah Ibnu Abu Sufyan ra bahwa Nabi SAW bersabda tentang lailatul qadar:
Malam dua puluh tujuh. [Abu Daud]
Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, Carilah Lailatul Qadar pada
malam sepuluh yang terakhir dari (bulan) Ramadhan. Lailatul Qadar itu pada sembilan
hari yang masih tersisa, tujuh yang masih tersisa, dan lima yang masih tersisa. [HR
Bukhari]
Apa Tanda-tanda Malam Lailatul Qadar?
Dari Ubay ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda (yang artinya), Pagi hari malam
Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar menyilaukan, seperti bejana hingga
meninggi. (HR Muslim 762).
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Kami menyebutkan malam Lailatul Qadar di sisi
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam beliau bersabda (yang artinya), Siapa di
antara kalian yang ingat ketika terbit bulan, seperti syiqi jafnah (setengah bejana). (HR
Muslim 1170)
Dan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda (yang artinya), (Malam)
Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan)
keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan. (HR Thayalisi
(349), Ibnu Khuzaimah (3/231), Bazzar (1/486), sanadnya hasan).
dari Watsilah bin al-Asqo dari Rasulullah SAW:
Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan,
tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan
bintang (lemparan meteor bagi setan) (HR. at-Thobroni dalam al-Mujam al-Kabir
22/59 dengan sanad hasan)
Bagaimana Cara Mengisi Malam Lailatul Qadar?
Nabi Muhammad ber-itikaf (tinggal di masjid) pada 10 malam terakhir:
Aisyah r.a. berkata, Nabi apabila telah masuk sepuluh malam (yang akhir dari bulan
Ramadhan) beliau mengikat sarung beliau, menghidupkan malam, dan membangunkan
istri beliau. [HR Bukhari]
Di masjid beliau shalat wajib dan sunnah, membaca Al Quran, berzikir, berdoa, dan
sebagainya.
Nabi biasa melakukan shalat sunnat malam (Tarawih) pada bulan Ramadhan:
Abu Hurairah r.a. mengatakan bahwa Rasulullah bersabda, Barangsiapa yang
mendirikan (shalat malam) Ramadhan karena iman dan mengharap pahala dari Allah,
maka diampuni dosanya yang telah lampau. [Hr Bukhari]
Doa Malam Lailatul Qadar:
Dari Aisyah ra bahwa dia bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku tahu suatu
malam dari lailatul qadr, apa yang harus aku baca pada malam tersebut? Beliau bersabda:
bacalah: