Anda di halaman 1dari 3

RI Ratifikasi Protokol Nagoya

dan Konvensi Rotterdam


Rabu, 25 September 2013 - 11:00 wib |
Fajar Nugraha - Okezone

Menlu Marty serahkan ratifikasi (Foto: Dok. Kemlu)

NEW YORK - Pemerintah Indonesia diwakili oleh Menteri Luar


Negeri Marty Natalegawa menyerahkan dua instrumen ratifikasi di
Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat (AS). Dua instrumen
ini yang diratifikasi tersebut adalah bukti aktifnya Indonesia dalam
lingkungan internasional.
Penyerahan ratifikasi ini dilakukan pada acara Treaty Event, di selasela Sidang Majelis Umum PBB ke-68 tanggal 24 September 2013.
Sebelumnya, Indonesia pada tanggal 8 Mei 2013 telah meratifikasi
dua konvensi internasional.
Ratifikasi pertama adalah, Konvensi Rotterdam tentang Prosedur
Persetujuan atas Dasar Informasi Awal untuk Bahan Kimia dan
Pestisida Berbahaya Tertentu dalam Perdagangan Internasional
melalui Undang-Undang nomor 10 tahun 2013.

Sementara yang kedua adalah Protokol Nagoya tentang tentang


Akses pada Sumber Daya Genetik dan Pembagian Keuntungan yang
Adil dan Seimbang yang Timbul dari Pemanfaatannya melalui
Undang-Undang nomor 11 tahun 2013. Demikian dalam keterangan
tertulis Kementerian Luar Negeri RI yang diterima Okezone, Rabu
(25/9/2013).

Konvensi Rotterdam merupakan instrumen yang telah diratifikasi


banyak Negara yang menjamin Negara pihak melalui pengaturan
persetujuan atas dasar informasi awal untuk bahan kimia industri
dan pestisida tertentu dalam perdagangan internasional.
Konvensi ini diharapkan dapat melindungi masyarakat Indonesia dari
dampak negatif perdagangan internasional bahan kimia dan
pestisida berbahaya tertentu melalui pengaturan prosedur
persetujuan atas dasar informasi awal.

Beberapa konvensi lain yang terkait dengan Konvensi Rotterdam


adalah Konvensi Basel yang mengatur Pengawasan Perpindahan
Lalu Lintas Limbah Berbahaya dan Pembuangannya. Terdapat pula
Konvensi Stockholm yang mengatur produksi dan penggunaan
bahan-bahan kimia. Indonesia sudah menjadi anggota pada kedua
Konvensi tersebut.

Untuk Protokol Nagoya, Indonesia meyakini bahwa pemberlakukan


Protokol Nagoya akan memberikan kepastian hukum dan
perlindungan untuk pembagian keuntungan yang adil dan seimbang
atas Sumber Daya Genetik.

Sebagai negara ke-21 yang meratifikasi Protokol Nagoya, Indonesia


mengimbau agar negara-negara lain juga turut mengikuti langkah
Indonesia karena untuk dapat diberlakukan. Protokol Nagoya
memerlukan ratifikasi dari minimal 29 negara.

(faj)
http://news.okezone.com/read/2013/09/25/411/871483/ri-ratifikasi-protokolnagoya-dan-konvensi-rotterdam

Anda mungkin juga menyukai