Anda di halaman 1dari 4

Mechano chemical adalah suatu proses sintesis kimia dengan menggunakan alat bantu

berupa mesin guna mendapatkan ukuran nano dari partikel zat yang diinginkan. Adapun alat
bantu tersebut dapat berupa ball mill, vibrating mill dll. Pada awalnya , mechano chemical
hanya digunakan untuk alloy dari OSD (oxide dipersion strenghted), namun seiring dengan
perkembangan waktu, 20 tahun ini, mechano chemical sintesis digunakan sebagai fabrikasi
berbagai alat canggih baik logam maupun non logam.
Dalam persentase ini, kami akan menjelaskan sintesis hidroksipatit dengan mechano
chemical method, namun sebelumnya kita harus tau dulu apa itu Hidroksiapatit.
Hidroksiapatit dengan rumus molekul Ca10(PO4)6(OH)2 yaitu suatu zat yang termasuk
dalam mineral apatit dan material keramik bioaktif dengan bioafinitas tinggi, bersifat
biokompatibel dan merupakan unsur utama dari tulang dan gigi. Adapun sifat dari
Hidroksiapatit yaitu HA bersifat Osteokonduktif, bioaktif, tidak beracun dan non imunogenik.
Osteokonduktif yaitu proses resorpsi terhadapat penggantian jaringan tulang matriks. Dan
non imugenik disini yaitu yaitu sifat HA yang tidak berfungsi sebagai daya tahan tubuh,
tetapi berfungsi sebagai pelapis dalam jaringan matriks tulang.
Adapun dalam Prosedur, Hidroksiapati dibentuk dari pencampuran 2 bahan dasar
utama yaitu kalsium hidroksida dan amonium biphospat dengan reaksi sebagai berikut :

Adapun reaksi mechanochemical ini berbasis pada kereaktifan yang tinggi dari fungsi
permukaan grup, terutama dari OH grup yang memulai reaksi asam basa. Oleh karenan itu,
mechanical aktifasi, oleh karena itu combinasi dari mechanical aktifasi dengan interaksi
menurut mekanisme asam basa, dapat meningkatkan efisiensi dari reaksi.
Adapun Komponen komponen yang dibutuhkan dalam sintesis mechanochemical
yaitu yang pertama bahan utamanya berupa kalsium hidroksida dan amonium pospat.
Kemudian dari segi peralatan, experiment ini menggunakan restch vibratory mill dan analisa
dilakukan XRD serta FTIR. XRD dengan menggunakan alat siemens D-500 sedangkan FTIR
dengan nicolet, 560.

Prosedur dalam experiment ini adalah sebagai berikut :


Persiapan Alat dan bahan
Seperti yang disebutkan sebelumnya, adapun bahan yang digunakan yaitu Kalsium
Hidroksida (96%) dan amonium biphospat (98%). Untuk menghindari kontiminasi dari luar,
maka bahan harus berada dalam kotak / tempat nya yang sudah tersegel sebelum digunakan
dalam experiment
Penimbangan Bahan
Dalam experiment ini, Bahan ditimbang untuk mendapatkan 1 gr Stoikiometrik
hidroksiapatit.
Memasukkan bahan ke vibrating mill
Setelah semua persiapan siap maka langkah selanjutnya yaitu memasukkan bahan ke
vibrating mill. Dalam experiment ini, vibrating milll dijalankan dalam kecepatan 1800 rpm
dan yang divariasikan adalah waktu dari grinding nya.
Analisa Sampel
Setelah semuanya selesai, maka dilakukan analisa produk . baik secara XRD maupun FTIR.
Kemudian, Variabel tetap dalam experiment ini yaitu kecepatan mill nya sebesar 1800
rpm, sedangkan variabel berubah nya yaitu durasi dari grindingnya. Variasi waltu tersebut
yaiti, 0 menit, 10 menit, 30 menit, 1 jam, 5 jam, dan 24 jam.
Setelah metode selesai digunakan , maka dilakukan analisa produk secara XRD dan
FTIR. XRD mengindentifikasi fase kristal, sedangan FTIR Mengevaluasi kimposisi bubuk
dan kadar logam berat.

Ini adalah hasil dari analisa XRD


dari experiment yang dilakukan. Tanda
bintang

itu

hidroksiapatitnya,

menunjukkan
tanda

skop

itu

menunjukkan kandungan (NH4)2HPO4


sedangkan

tanda

belah

ketupat

menunjukkan kandungan Ca(OH)2. Pada


grinding

selama

0,

10

menit,

transformasi HAP masih sedikit atau


belum keliatan, tetapi pada menit ke 30,
formasi dari jumlah HAP sudah mulai
dapat terlihat, meskipun dalam hal ini refleksi masih ada yang berhubungan dengan ke
reaktan nya, namun disini dihasilkan yaitu fasa intermedietnya. Dari analisa XRD ini, formasi
dari HAP terus meningkat, dan pada 5 jam grending, HAP dengan nano partikel didapatkan
dengan terjadi Reaksi sempurna dengan total konsumsi dari 2 reagent. Hal ini ditandai
dengan adanya transmission electron microscopy pada saat 5 jam grending.
Dari data author, scherrer equation terbaik terdapat
setelah 5 jam grinding dengan rata rata panjang 20
nm dan lebar 80 nm yang didalam nya menujukkan
crystal sempit berbentuk jarum tajam.

Dari analisa FTIR, dapat dilihat bahwa


intensitas O-H dari Ca(OH)2 yaitu terletak pada
wave number 3642 cm-1 dan intentsitas N-H
dari (NH4)2HPO4 adalah pada wave number
3540 cm-1. Wave number semakin menurun
seiring dengan meningkatnya grinding time
nya. Dan pada grinding time ke 5 jam, dapat
dilihat bahwa HAP mulai dapat diamati.

Kesimpulan dari experiment ini yaitu HAP didapatkan setelah milling selama 5 jam
serta mechanochemical adalah dapat menjadi metode yang simple sederhana dan efisien
dalam mensintesi HAP.

Anda mungkin juga menyukai