MK Kasus 2
MK Kasus 2
Disusun Oleh:
Vivin Muarifah (2013101603110700
Amalia Ferdiantini (201310160311072)
Sulviana Bandia (201310160311099)
Haidar Nabhan (201310160311108)
LABORATORIUM MANAJEMEN
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2015BAB I
PENDAHULUAN
I.
Manggarai.
Pada
zaman
kolonial
pembuatan salep dan pemotongan kain kasa pembalut yang dilakukan di Centrale Burgelijke
Zienkeninrichring (CBZ), yang sekarang
Mangunkusumo
dikenal
dengan
Rumah
Sakit
Dr.
Cipto
14
Februari
No.008/III/Ad.Am/67,
nama
1967, melalui
Pabrik
Obat
Surat
Keputusan
Manggarai
diubah
Menteri
Kesehatan RI
menjadi
Pusat Produksi
Farmasi Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan ditetapkan sebagai Unit Operatif
setingkat Direktorat dibawah Direktur Jenderal Farmasi. Tugas pokok dari pabrik ini
adalah memproduksi obat-obatan berdasarkan pesanan dari Departemen Kesehatan RI.
Pusat
Produksi Farmasi
Departemen
Kesehatan RI
April
1983,
pelaksanaan
PP
tersebut
Pada
tahun 1988, mulai dibangun pabrik baru yang modern sesuai dengan konsep dan persyaratan
CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik) seluas 20 hektar yang berlokasi di desa Gandasari,
Cibitung, Bekasi dengan bantuan alat dan teknologi dari Pemerintah Italia. Kemudian pada
tahun 1990 pembangunan tersebut dapat diselesaikan dan seluruh fasilitas produksi telah
menempati lokasi di Cibitung, Jakarta (kecuali sediaan steril).
Bulan Mei 2001 PT. Indofarma memperoleh sertifikat ISO 9002. Unit produksi steril
yang pada tahun 2002 ditingkatkan lagi menjadi ISO 9001 versi 1994 untuk seluruh unit
produksi termasuk unit produksi Herbal Medicine dan Litbang. Kemudian pada produk
makanan, memperoleh sertifikat ISO 9001 versi 2000. Sejak tanggal 17 April 2001 untuk
seluruh unit produksi termasuk unit Direktorat Produksi, Direktorat Umum, Direktorat
Pemasaran dan IT. Selain itu, sejak tanggal 17 April 2001, PT Indofarma, Tbk. mulai
melakukan penawaran saham perdana kepada masyarakat dan mendaftarkan seluruh saham
perseroan di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya dan status PT Indofarma selanjutnya
berubah menjadi PT Indofarma (Persero), Tbk.
BAB II
Pembahasan
Rasio Keuangan
2011
2012
Keterangan
O
1
2
3
4
5
1, 537
6, 22
1, 08
0, 22
0.019
210, 25
7, 16
0, 97
0, 21
0.204
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
panjang/ekuitas saham
Margin Keuntungan kotor = Laba
0, 32
0, 32
Tinggi
kotor/penjualan
Margin Keuntungan Operasi =laba
0, 06
0, 07
Tinggi
usaha/penjualan
Margin keuntungan bersih = laba
0, 03
0, 04
Tinggi
bersih/penjualan
Pengembalian atas investasi =Laba
0, 03
0, 03
Tinggi
10
0, 50
0, 56
Tinggi
11
bersih/ekuitas saham
Laba perlembar saham = Laba
13, 68
11, 91
Tinggi
12
751
751
Tinggi
13
14
15
16
17
1, 37
7, 04
14, 08
210, 24
42, 38
1, 37
7, 04
14, 08
235, 15
42, 38
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rasio Keuangan
Rasio lancar = (Al/HL)
Perputaran persd= penjualan/persediaan
2012
2013
Keterangan
210, 25
7, 16
126, 48
5, 65
Tinggi
Tinggi
3
4
5
0, 97
0, 21
0.204
1, 03
0, 21
9, 37
Tinggi
Rendah
Rendah
panjang/ekuitas saham
Margin Keuntungan kotor = Laba
0, 32
0, 25
Tinggi
kotor/penjualan
Margin Keuntungan Operasi =laba
0, 07
0, 02
Tinggi
usaha/penjualan
Margin keuntungan bersih = laba
0, 04
0, 04
Tinggi
bersih/penjualan
Pengembalian atas investasi =Laba
0, 03
0, 04
Tinggi
10
0, 56
0, 72
Tinggi
11
bersih/ekuitas saham
Laba perlembar saham = Laba
11, 91
17, 5
Tinggi
12
751
751
Tinggi
13
14
15
16
17
1, 37
7, 04
14, 08
235, 15
42, 38
1, 37
9, 02
14, 08
242, 17
42, 38
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rasio Keuangan
2013
Rata-Rata
Keterangan
O
1
2
3
4
5
126, 48
5, 65
1, 03
0, 21
9, 37
154.4
6.2
1.0
0.2
6.3
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
panjang/ekuitas saham
Margin Keuntungan kotor = Laba
0, 25
0.3
Tinggi
kotor/penjualan
0, 02
0.0
Tinggi
usaha/penjualan
Margin keuntungan bersih = laba
0, 04
0.0
Tinggi
bersih/penjualan
Pengembalian atas investasi =Laba
0, 04
0.0
Tinggi
10
0, 72
0.7
Tinggi
11
bersih/ekuitas saham
Laba perlembar saham = Laba
17, 5
15.6
Tinggi
12
751
751.0
Tinggi
13
14
15
16
17
1, 37
9, 02
14, 08
242, 17
42, 38
1.4
8.4
14.1
239.8
42.4
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Tinggi
Kelompok
3
9.71
3.98
6.48
4.79
1.07
1.71
0.24
0.27
0.04
0.36
5
283.93
5.24
2.13
0.35
0.02
0.32
5.37
1.10
0.46
0.06
427.26
5268.97
8.45
1.78
9.87
Rata Rata
71.21
878.16
1.41
0.30
1.64
Jumlah Ratio
126.48
5.65
1.03
0.21
9.37
2.83
5241.44
1.41
0.25
0.02
0.25
0.48
7.88
0.46
0.47
0.68
10.21
1.70
0.02
0.12
6.68
0.19
0.12
0.04
7.18
1.20
0.04
1.12
7.42
0.14
0.17
0.03
8.93
1.49
0.04
0.17
1.31
0.25
0.67
0.35
2.80
0.47
0.72
0.23
1.41
7.83
0.30
0.66
11.15
1.86
17.50
751.00
0.04
1.18
141.00
0.98
7832.00
1.00
50.40
447.30
11.58
58.69
8052.52
1260.15
1342.09
210.03
6500.00
6250.00
19.00
12770.37
2128.40
0.30
0.13
12.00
29783.35
4963.89
0.06
0.04
16.95
17.05
2.84
0.80
0.80
5.21
299.98
50.00
7.25
6.25
0.37
56.25
9.38
1.37
9.02
29761.90
14,08
242.17
42.38
51.00
BAB III
KESIMPULAN
Berdasar hasil analisis rasio keuangan pada tabel 2.2,2.3 dan 2.4 kesimpulan secara komperehensif
adalah:
Kelemahan yang mungkin muncul dalam hasil analisis rasio keuangan ini adalah:
Hasil analisis yang tidak akurat dan belum jelas kebenarannya, karena di analisis oleh orang yang bukan
ahli di bidangnya.
Bagi para pemegang saham biasa, keputusan apa yang sebaiknya dibuat dan berikan alasannya:
Bagi para kreditur keputusan apa yang sebaiknya dibuat dan berikan alasannya:
Bagi para pemasok, keputusan apa yang sebaiknya dibuat dan berikan contohnya: