Anda di halaman 1dari 50

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era yang modern ini masih saja banyak masalah kesehatan yang di
timbulkan oleh serangga, salah satunya adalah masalah yang di timbulkan oleh
nyamuk. Nyamuk merupakan salah satu vector penyakit yang dapat di katakan
berbahaya dikarenakan ada jenis nyamuk yang dapat menyebabkan penyakit yang
berdampakkan kematian pada manusia.
Nyamuk dapat berkembang biak di tempat-tempat air yang tergenang.
Beda tempat perkembangbiakannya beda pula jenis nyamuk yang ada. Telah
banyak penyakit-penyakit yang di temukan pada manusia yang di sebabkan oleh
nyamuk, beberapa di antaranya adalah demam berdarah, malaria dan filarial.
Bahkan telah mewabah pada saat musim hujan dan sangat menggangu kesehatan
manusia sendiri
Maka dari itu kita perlu untuk mengetahui jenis-jenis nyamuk yang ada di
pemukiman warga dengan mengidentifikasi nya dengan melihat ciri-ciri yang ada
pada bagian tubuh nyamuk tersebut, penyakit apa saja yang dapat di bawanya
terhadap

manusia

dan

bagaimana

siklus

hidupnya

serta

cara

untuk

mengendalikannya.
(http://beny-ardianto.blogspot.com/2011/12/survey-jenis-jenis-nyamuk.html )
B.

Tujuan

1. Untuk mengetahui atau mengidentifikasi jentik dari spesies nyamuk.


2. Untuk mengetahui spesies dan ciri ciri dari nyamuk dewasa.
BAB II
IDENTIFIKASI JENTIK NYAMUK

A. Landasan Teori

Bagian-bagian tubuh nyamuk yang di pakai untuk mengenal jenis Nyamuk


antara lain
1. Ukuran dan bagian-bagian tubuh nyamuk

2. Percabangan urat sayap


3. Bentuk, jumlah dan warna sisik atau bulu-bulu yang terdapat pada bagian-bagian
tubuh nyamuk.
Siklus hidup nyamuk, sejak dari telur hungga menjadi nyamuk dewasa sama
dengan serangga yang mengalami tingkatan (stadia) yang berbeda-beda. Dalam
siklus hidup nyamuk terdapat empat stadia, yaitu :
Stadium dewasa telur pupa / kepompong
Keterangan :
Stadium dewasa sebagai nyamuk yang hidup dialam bebas, sedangkan
ketiga stadium yang hidup dan berkembang didalam air.
Berdasarkan kesenangannya nyamuk suka mencari darah, dikenal 2 golongan
nyamuk yaitu :
1)

Nyamuk yang senang mencari darah orang

2)

Nyamuk yang senang mencari darah binatang


Waktu keaktifan mencari darah bagi nyamuk berbeda-beda, di bedakan atas :

a)

Nyamuk yang aktif pada waktu malam hari misalnya : Anopheles dan Cule

b)

Nyamuk yang aktif pada waktu siang hari misalnya : Aedes


Untuk tiap jenis nyamuk tipe breeding places yang berlainan. Nyamuk Culex
dapat berkembang disembarang tempat air, Aedes hanya mau di tempat air yang
airnya cukup bersih dan tidak kontak langsung dengan tanah. Mansonia senag di
kolam, rawa-rawa, danau yang banyak tanaman airnya. Sedangkan Anopheles
kesenanganya untuk memilih breeding places sangat bervariasi.
Ciri-ciri Nyamuk
Nyamuk Aedes :

1) Hampir seluruh bagian tubuh terdapat warna putih keperak-perakan dapat


digunakan sebagai alat (pedoman) identifikasi aedes
2) Pada kai terdapat garis-garis putih
3) Fedding Habitat Jam 09.00-11.00 Wib (Pagi) dan 16.00-17.00 Wib (Sore)
mangsanya khusus manusia.
4) Jarak terbang maksimal 200 meter dari sarang

5) Reesting Places : di dalam rumah terutama di tempat-tempat yang gelap dan


lembab, di dinding-dinding rumah, gorden, yang warna-warna gelap.
Nyamuk Anopheles :
1) Palpinya hampir sama panjang dengan Probocis
2) Sayap bernoda
3) Posisi mengigit istirahat tidak sejajar (membentuk sudut)
2.3 Siklus Hidup Nyamuk
Nyamuk adalah serangga tergolong dalam order Diptera;
genera termasuk Anopheles,Culex, , Aedes,. Nyamuk mempunyai dua
sayap bersisik,

tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antar spesies

berbeda-beda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm. Nyamuk mengalami empat


tahap dalam siklus hidup: telur,

larva, pupa, dan dewasa

2.3.1 Telur
Telur nyamuk biasanya diletakkan pada daun lembab atau kolam yang
kering. Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk dengan menggunakan
reseptor yang ada di bawah perutnya. Reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu
dan kelembaban. setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami
telurnya. Telur-telur itu panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris,
baik dalam kelompok maupun satu persatu. beberapa spesies nyamuk meletakkan
telur-telurnya saling menggabung membentuk suatu rakit yang bisa terdiri dari
300 telur. Telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman). inkubasi
sempurna terjadi pada musim dingin. Setelah itu larva mulai keluar dari telurnya
semua hampir dalam waktu yang sama. Sampai siklus pertumbuhan ini selesai
secara keseluruhan menjadi larva nyamuk
2.3.2 Larva
Larva nyamuk memiliki kepala yang berkembang dengan baik. Larva
bernapas melaluispirakel yang terletak pada segmen perut kedelapan, atau melalui
siphon, dan karena itu harus sering muncul ke permukaan.. Larva menghabiskan
sebagian besar waktu mereka untuk makanganggang , bakteri , dan mikroorganisme lain. Mereka menyelam di bawah permukaan hanya bila terganggu.
Larva berenang dengan gerakan tersentak-sentak dari seluruh tubuh. Larva
berkembang

melalui

empat

tahap,

atau instar ,

setelah

itu

mereka bermetamorfosis menjadi kepompong. Pada akhir setiap instar, yang


berganti

bulu

larva,

exoskeleton

shedding

mereka,

atau

kulit,

untuk

memungkinkan pertumbuhan lebih lanjut.


2.3.3 Pupa
Setelah berganti kulit, nyamuk berada pada fase transisi. Fase ini
dinamakan "fase pupa". Pada fase ini, nyamuk sangat rentan terhadap kebocoran
pupa. Agar tetap bertahan, sebelum pupa siap untuk perubahan kulit yang terakhir
kalinya, 2 pipa nyamuk muncul ke atas air. pipa itu digunakan untuk alat
pernafasan
Kepala

dan dada digabung

menjadi cephalothorax dengan

perut

melengkung di bawahnya.. Seperti halnya larva, pupa harus datang ke permukaan


sering untuk bernapas, yang mereka lakukan melalui sepasang terompet
pernafasan pada cephalothorax tersebut. Selama tahap ini pupa tidak makan.
Setelah beberapa hari, pupa naik ke permukaan air, nyamuk dewasa muncul.
Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak langsung dengan air, sehingga hanya
kakinyalah menyentuh permukaan air.
2.3.4 Dewasa
Nyamuk

memiliki mulut yang

disesuaikan

untuk

menembus

kulit

tumbuhan dan hewan. Sementara laki-laki biasanya nektar dan jus tanaman,
wanita perlu mendapatkan gizi dari menghisap darah sebelum dia dapat
menghasilkan telur.
Durasi dari telur menjadi dewasa bervariasi antara spesies dan sangat
dipengaruhi oleh suhu lingkungan.. Nyamuk dapat berkembang dari telur menjadi
dewasa dalam sebagai hanyalima hari, tetapi biasanya 10-14 hari dalam kondisi
tropis. Variasi ukuran tubuh nyamuk dewasa tergantung pada kerapatan populasi
larva dan suplai makanan di dalam air. Panjang dewasa bervariasi tetapi jarang
lebih besar dari 16 mm (0,6 in) , dan berat sampai dengan 2,5 mg. Semua nyamuk
memiliki tubuh langsing dengan tiga bagian: kepala , dada dan perut.
Nyamuk betina juga akan memakan sumber gula untuk energi tetapi
biasanya memerlukan darah untuk pengembangan telur. Setelah menghisap darah,
nyamuk betina akan beristirahat selama beberapa hari untuk pematangan telur.

Proses ini tergantung pada suhu, namun biasanya berlangsung 2-3 hari dalam
kondisi tropis..
Kepala memiliki mata, banyak-tersegmentasi antena . antena ini untuk
mendeteksi

bau

host.

memiliki probosis panjang

Pada
untuk

nyamuk
menembus

betina,
kulit

bagian

mulutnya

untuk menghisap darah.

Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur, kebanyakan


nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan protein yang
diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut
yang tidak sesuai untuk menghisap darah. Nyamuk betina dari satu
genus, Toxorhynchites, tidak pernah menghisap darah. Larva nyamuk besar ini
merupakan

pemangsa

jentik-jentik

nyamuk

yang

lain. (http://beny-

ardianto.blogspot.com/2011/12/survey-jenis-jenis-nyamuk.html )

B. Metode Kerja
1. Alat
a.

Mikroskop

b. Object glass
c.

Deck glass

d. Pipet tetes
e.

Tissue

f.

Wadah berisi air

2. Bahan
Jentik nyamuk
3. Prosedur kerja
a.

Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan.

b. Jentik nyamuk pada bak penampung diambil menggunakan pipet.


c.

Tuang air bersama jentik dalam wadah.

d. Letakkan jentik nyamuk pada object glass menggunakan pipet(dalam posisi


telungkup).
e.

Tutup menggunakan deck glass.

f.

Amati morfologi nyamuk tersebut menggunakan mikroskop perbesaran 10x-40x.

C. Hasil dan Pembahasan


1. Hasil Pengamatan
1.1

Tempat

: WC Aula kiri Farmasi

Jenis container
Kondisi air

: Bak air

=1

Tempayan

= -

: warna

= tidak berwarna

Jernih / keruh

= jernih

Dasar bak

= agak berlumut.

Jumlah jentik nyamuk


1.2

Tempat

Jenis container
Kondisi Air

= 1 2 jentik.
: WC blakang dapur Gigi.

: bak air

=1

Tempayan

=-

: warna

Jumlah jentik nyamuk

= tidak berwarna
= lebih dari 5 jentik nyamuk.

2. Pembahasan
Pada praktikum pemeriksaan jentik nyamuk, praktikan menemukan jentik
nyamuk Aedes albopictus dimana morfologi tubuhnya terdairi dari pecten, comb
scale, sifon. Pada sifon terdapat satu pasang bulu. Pada abdomen dijumpai bulubulu kecil. Sifon pada tubuh jentik berfungsi sebagai corong udara. Comb scale
pada jentik bisa mempermudah untuk membedakan antara jentik anopeles, aedes
dan culex karena hanya jentik nyamuk aedes yang memiliki comb scale.
Pada stadium larva (jentik), kelangsungan hidup jentik dipengaruhi
oleh suhu, pH, air perindukan, makanan, kepadatan larva, kekeruhan serta adanya
predator. Ditempat perindukannya, larva aedes tampak bergerak aktif, dengan
memperlihatkan gerakan-gerakan naik ke permukaan air dan turun ke dasar secara
berulang-ulang. Pada saat larva mengambil oksigen dari udara, larva
menempatkan shiponnya di permukaan air sehingga abdomennya terlihat
menggantung pada permukaan air seolah-olah badan larva berada dalam posisi
membentuk sudut dengan permukaan air. Larva aedes aegypti dapat hidup di air

ber-pH 5,8 8,8 dan tahan terhdap air dengan kadar garam 10-59,5 mg/L. Larva
aedes aegypti instar IV dalam kurun waktu lebih dari 2 hari berganti kulit dan
tumbuh menjadi pupa
3. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan identifikasi jenis nyamuk pada larva / jentik nyamuk yang
di ambil dari bak mandi dapur makan jurusan kesehatan Gigi disimpulkan bahwa
jenis nyamuk yang di identifikasi adalah Aedes Albopictus.
BAB III
IDENTIFIKASI NYAMUK DEWASA
A. Landasan teori
Nyamuk memiliki sepasang antena berbentuk filiform berbentuk panjang
dan langsing serta terdiri atas 15 segmen. Antena dapat digunakan sebagai kunci
untuk membedakan kelamin pada nyamuk dewasa. Antena nyamuk jantan lebih
lebat

daripada

nyamuk

betina.

Bulu

lebat

pada

nyamuk

jantan

disebut plumose sedangkan pada nyamuk betina yang jumlahnya lebih sedikit
disebut pilose (Lestari, 2009). Palpus dapat digunakan sebagai kunci identifikasi
karena ukuran dan bentuk palpus masing-masing spesies berbeda.
Sepasang palpus terletak diantara antena dan proboscis. Palpus merupakan organ
sensorik yang digunakan untuk mendeteksi karbon dioksida dan mendeteksi
tingkat

kelembaban. Proboscis merupakan

bentuk

mulut

modifikasi

untukmenusuk. Nyamuk betina mempunyai proboscis yang lebih panjang dan


tajam, tubuh membungkuk serta memiliki bagian tepi sayap yang bersisik
(Lestari, 2009). Menurut Thielman dan Hunter (2007) dalam Lestari (2009), dada
terdiri atas protoraks, mesotoraks dan metatoraks. Mesotoraks merupakan bagian
dada yang terbesar dan pada bagian atas disebut scutum yang digunakan untuk
menyesuaikan saat terbang. Sepasang sayap terletak pada mesotoraks. Nyamuk
memiliki sayap yang panjang, transparan dan terdiri atas percabanganpercabangan (vena) dan dilengkapi dengan sisik. Kaki terdapat pada setiap
segmen dan dilengkapi dengan sisik. Perut nyamuk tediri atas sepuluh segmen,
biasanya yang terlihat segmen pertama hingga segmen ke delapan, segmensegmen terakhir biasanya termodifikasi menjadi alat reproduksi. Nyamuk betina

memiliki 8 segmen yang lengkap, akan tetapi segmen 9 dan 10 biasanya tidak
terlihat dan memiliki cerci yang melekat pada segmen ke 10. Beberapa jenis
nyamuk, seperti Culex dan Mansonia memiliki ujung perut yang tumpul (Lestari,
2009). Nyamuk jantan dan betina dewasa perbandingan 1:1, nyamuk jantan keluar
terlebih dahulu dari kepompong, baru disusul nyarnuk betina, dan nyamuk jantan
tersebut akan tetap tinggal di dekat sarang, sampai nyamuk betina keluar dari
kepompong, setelah jenis betina keluar, maka nyamuk jantan akan langsung
mengawini betina sebelum mencari darah. Selama hidupnya nyamuk betina hanya
sekali kawin. Dalam perkembangan telur tergantung kepada beberapa faktor
antara lain temperatur dan kelembaban serta species dari nyamuk (Lestari, 2009).
Bagian mulut pada nyamuk betina, membentuk probosis panjang untuk
menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus, burung atau juga reptilia
dan amfibi untuk menghisap darah. Nyamuk betina memerlukan protein untuk
pembentukan telur dan kebanyakan nyamuk betina perlu menghisap darah untuk
mendapatkan protein yang diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk
betina, dengan bagian mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah (Lestari,
2009).
Nyamuk Aedes aegypti

Nyamuk Aedes aegypti dewasa memiliki ukuran sedang dengan tubuh


berwarna hitam kecoklatan. Tubuh dan tungkainya ditutupi sisik dengan gari-garis
putih keperakan. Di bagian punggung (dorsal) tubuhnya tampak dua garis
melengkung vertikal di bagian kiri dan kanan yang menjadi ciri dari spesies ini.
Sisik-sisik pada tubuh nyamuk pada umumnya mudah rontok atau terlepas
sehingga menyulitkan identifikasi pada nyamuk-nyamuk tua (Nursakinah, 2008).
Nyamuk ini hidup di dalam dan di sekitar rumah. Nyamuk betina lebih menyukai
darah manusia (anthropophilic) daripada darah binatang. Nyamuk ini memiliki
kebiasaan menghisap darah pada jam 08.00-12.00 WIB dan sore hari antara
15.00-17.00 WIB. Kebiasaan menghisap darah ini dilakukan berpindah-pindah
dari individu satu ke individu lain (Gandahusada, 1998).
Nyamuk Aedes albopictus
Nyamuk A.
Perbedaan

albopictus memiliki
keduanya

terletak

kesamaan
pada

garis

morfologi
putih

dengan A.aegypti.

yang

terdapat

pada

bagianscutumnya. Scutum A.albopictus berwarna hitam hanya berisi satu garis


putih tebal di bagian dorsalnya (Gandahusada, 1998). Nyamuk betina aktif di luar
ruangan yang teduh dan terhindar dari angin. Nyamuk ini aktif menggigit pada
siang hari. Puncak aktivitas menggigit ini bervariasi tergantung habitat nyamuk
meskipun diketahui pada pagi hari dan petang hari (Lestari, 2009).
Nyamuk Anopheles

Sering orang mengenalnya sebagai salah satu jenis nyamuk yang


menyebabkan penyakit malaria. Ciri nyamuk ini adalah hinggap dengan posisi
menukik atau membentuk sudut Warnanya bermacam-macam, ada yang hitam,
ada pula yang kakinya berbercak-bercak putih. Waktu menggigit biasanya
dilakukan malam hari (Gandahusada, 1998).
Aktivitas

menggigit

nyamuk Anopheles di

dalam

rumah

terjadi

peningkatan pada pukul 23.00 WIB kemudian turun dan meningkat lagi pada
pukul 02.00 dan 03.00 dini hari, sedangkan aktivitas menggigit di luar rumah
terjadi peningkatan pada pukul 24.00 WIB dan kemudian turun dan meningkat
lagi pada pukul 05.00 dini hari.(Rosa, 2009)
Nyamuk Culex quinquefasciatus

Nyamuk C.

quinquefasciatus memiliki

tubuh

berwarna

kecokelatan,proboscis berwarna gelap tetapi kebanyakan dilengkapi dengan sisik


berwarna lebih pucat pada bagian bawah, scutum berwarna kecoklatan dan
terdapat warna emas dan keperakan di sekitar sisiknya. Sayap berwarna gelap,
kaki belakang memiliki femur yang berwarna lebih pucat, seluruh kaki berwarna
gelap

kecuali

pada

bagian

persendian.

(Lestari,

2009). Nyamuk C.

quinquefasciatus bisa hidup baik di dalam maupun luar ruangan (Russel, 1996).
Spesies ini sering ditemukan di dalam rumah dan nyamuk betina merupakan
nyamukyang aktif pada malam hari. Nyamuk ini lebih menyukai menggigit
manusia setelah matahari terbenam (Lestari, 2009).
Nyamuk biasanya meletakkan telur di tempat yang berair, pada tempat yang
keberadaannya kering telur akan rusak dan mati. Kebiasaan meletakkan telur dari
nyamuk berbeda beda tergantung dari jenisnya.
1. Nyamuk Aedes

Meletakkan telur dan menempel pada yang terapung diatas air atau menempel
pada permukaan benda yang merupakan tempat air pada batas permukaan air dan
tempatnya
2.

Nyamuk anopeles
Meletakkan telurnya dipermukaan air satu persatu atau bergerombolan tetapi
saling lepas, telur anopeles mempunyai alat pengapung.

3. Nyamuk culex
Meletakkan telur diatas permukaan air secara bergerombolan dan bersatu
berbentuk rakit sehingga mampu untuk mengapung, sedangkan jentiknya
menggantung di air (Nurmaini, 2001).
B. Metode Kerja
1. Alat
a.

Mikroskop

b. Lup
c.

Kloroform

d. Jarum pentul
e.

Kain kasa

f.

Tabung reaksi

g. Kapas.
2. Bahan
Jenis nyamuk dewasa.
3. Prosedur kerja
a.

Nyamuk yang telah dewasa dikeluarkan dengan cara memasukkan tabung reaksi
dalam wadah penampung ( yang ditutupi kain kasa ).

b. Teteskan 1 2 tetes kloroform pada kapas, letakkan kapas diatas tabung reaksi.
c.

Tunggu beberapa menit, setelah nyamuk tersebut pingsan nyamuk di tusuk


dengan pentul dan di identifikasi dengan menggunakan lup.

C. Hasil
Hasil pengamatan identifikasi jenis nyamuk yang di ambil dari bak
mandi dapur makan jurusan kesehatan Gigi yaitu :

Jenis Nyamuk

: Aedes aegypti ( betina )

Ciri ciri

1. Adanya 2 garis putih lengkung di kedua sisi lateral dan 2 buah garis putih sejajar
di garis median dari punggungnya yang berwarna dasar hitam.
2. Tidak mempunyai antena hanya proboscis.
D. Pembahasan
Nyamuk Aedes aeypti memiliki ciri ciri : nyamuk dewasa mempunyai
panjang kurang lebih 3 -4 mm. Bagian tubuhnya terdiri dari kepala, dada ( toraks )
dan perut ( abdomen ). Memiliki warna dasar hitam dengan bintik bintik putih
terdapat diseluruh tubuhnya dan di kaki akan terbentuk cincin. Memiliki
gambaran atau venasi yang jeas pada sayapnya yang membedakan dengan spesies
yang lainnya. Lyre berupa sepasang garis putih lurus di bagian tengah dan bagian
tepinya berupa garis lengkung berwarna putih.
E. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan identifikasi jenis nyamuk yang berasal dari bak mandi /
penampungan di dapur makan Jurusan Kesehatan Gigi dan Aula kampus dapat
disimpulkan jenis nyamuk yang di identifikasi yaitu spesies Aedes aegypti.
BAB IV
IDENTIFIKASI JENTIK DAN NYAMUK DEWASA

A. Landasan teori
B. Tujuan
1. Untuk mengidentifikasi jentik dan nyamuk dewasa yang hidup di sekitar
genangan air sawah di Oepura.
2. Identifikasi ciri-ciri jentik dan nyamuk dewasa yang hidup di sekitar air sawah.
C. Metode Kerja
1. Alat dan Bahan
a. Mikroskop
b. Objek glass
c. Pipet tetes
d. Kasa/ kapas
e. Tabung reaksi
f. Kloroform

g.
2.
a.
b.

Jentik nyamuk yang diambil dari sawah dan nyamuk dewasa di sekitar sawah.
Prosedur Kerja
Siapkan alat dan bahan.
Ambil spesies nyamuk pada wadah yang sebelumnya yang telah di ambil pada
tempat genangan air.
c. Letakkan nyamuk pada objeck glass.
d. Identifikasi jenis spesies nyamuk menggunakan mikroskop.
D. Hasil Pengamatan
Lokasi : Genangan air, sawah di Oepura.
Waktu : Pagi hari, pukul 07.30 WITA.
Lokasi pengambilan sampel digambarkan pada lokasi pengambilan spesies
diambil di got / selokan di sekitar sawah.pada saat pengambilan spesies diambil di
got / selokan di sekitar sawah. Pada saat pengambilan air dalam posisi tergenang
pada selokan dengan keadaan air tidak mengalir pada selokan.
Hasil : spesies nyamuk Aedes aegypti.
Hasil pengamatan tampak terlihatnya spesies nyamuk Aedes aegypti yang
ditemukan atau didapat dari air got di daerah persawahan.
E. Pembahasan
Nyamuk menyukai tempat perkembangbiakan yang berwarna gelap, terlindung
dari sinar matahari, permukaan terbuka lebar, terletak di dalam maupun di luar
rumah seperti tempat penampungan air : bak mandi, gentong, ember dll.
Sedangkan di luar rumah : kaleng bekas, botol bekas, pot bekas dll.
Nyamuk Aedes aegypti mempunyai ciri khas memiliki kaki belang dari adanya 2
garis lengkung yang berwarna putih perak di kedua sisi lateral dan dua buah garis
median dari punggungnya yang berwarna dasar hitam.

Dasar Teori
Menurut Ririh Yudhastuti (2011), adapun sifat nyamuk dewasa
berbeda-beda bergantung dari spesies nyamuknya. Berikut sifat-sifat
umum yang dimiliki adalah :
1.) Nyamuk betina membutuhkan darah untuk proses reproduksi seperti
pembentukan telur, sedangkan nyamuk jantan senang tetap tinggal
didaerah dekat perindukannya, atau di tumbuh-tumbuhan.
2.) Nyamuk memiliki jarak terbang yang berbeda-beda tergantung jenis
spesiesnya. Misalnya nyamuk Anopheles bisa mencapai jarak terbang
hingga 3 km. Selain itu, hal tersebut dipengaruhi oleh kelembaban udara.
Penyebaran dari nyamuk itu sendiri bisa bersifat aktif maupun pasif.
3.) Nyamuk juga memiliki waktu yang spesifik dalam mencari mangsa.
Misalnya nyamuk Anopheles, Culex dan Mansonia menyukai senja hingga

fajar
dalam
mencari
mangsanya.
aegypti mencari mangsa di siang hari.

Sedangkan

nyamuk Aedes

Nyamuk dewasa hidup diluar air, setelah dari larva dan hinggap di tempat
atau pada benda-bendatertentu dan dapat terbang.
Besar tubuh 6 mm, bentuk mulut memanjang untuk menusuk dan menghisap
disebut moncong atau probocis. Disamping Probocis terdapat Palpi. Mempunyai
sepasang sayap pada dada tengah (Mesothorax) urat-urat sayap bersisik, demikian
pula pada tepi bawah sayap bersisik disebut jumbai.
Pada dada belakang (Metathorax) terdapat sepasang halter yaitu sayap
yang tidak berkembang (Rudimeter). Di dunia kesehatan nyamuk yang perlu di
ketahui adalah Tribus Culicini dan Anophelini. Tribus anophelini di antaranya
yang paling penting adalah genus anopheles sedangkan dari Tribud culaini yang
penting adalah Genus Aedes, Culex, dan Mansonia. Pada tiap ruas dada terdapat
sepasang kaki yang panjang.
Ada 5 genera yang sering dijumpai di indonesia yaitu : Aedes, Anopheles,
Mansonia, Culex, dan Armigeres.
Bagian-bagian tubuh nyamuk yang di pakai untuk mengenal jenis Nyamuk antara
lain
Ukuran dan bagian-bagian tubuh nyamuk
Percabangan urat sayap
Bentuk, jumlah dan warna sisik atau bulu-bulu yang terdapat pada bagian-bagian
tubuh nyamuk.
Siklus hidup nyamuk, sejak dari telur hungga menjadi nyamuk dewasa sama
dengan serangga yang mengalami tingkatan (stadia) yang berbeda-beda. Dalam
siklus hidup nyamuk terdapat empat stadia, yaitu :
Stadium dewasa telur pupa / kepompong
Keterangan :
Stadium dewasa sebagai nyamuk yang hidup dialam bebas, sedangkan
ketiga stadium yang hidup dan berkembang didalam air.
Berdasarkan kesenangannya nyamuk suka mencari darah, dikenal 2 golongan
nyamuk yaitu :
1) Nyamuk yang senang mencari darah orang
2) Nyamuk yang senang mencari darah binatang

Waktu keaktifan mencari darah bagi nyamuk berbeda-beda, di bedakan atas :


a) Nyamuk yang aktif pada waktu malam hari misalnya : Anopheles dan Cule
b) Nyamuk yang aktif pada waktu siang hari misalnya : Aedes
Untuk tiap jenis nyamuk tipe breeding places yang berlainan. Nyamuk Culex
dapat berkembang disembarang tempat air, Aedes hanya mau di tempat air yang
airnya cukup bersih dan tidak kontak langsung dengan tanah. Mansonia senag di
kolam, rawa-rawa, danau yang banyak tanaman airnya. Sedangkan Anopheles
kesenanganya untuk memilih breeding places sangat bervariasi.
2.2 Klasifikasi nyamuk
2.2.1

taksonomi culex
Kingdom
Phylum
Family
Kelas
Ordo
Sub Family
Genus
Spesies

: Animal
: Arthropoda
: Culicidae
: Insecta
: Dipthera
: Culicini
: Culex
: Culex sp

2.2.2 taksonomi nyamuk Aedes

Kerajaan
Filum
Kelas
Ordo
Famili
Genus
Upagenus
Spesies

: Animalia
: Arthropoda
: Insecta
: Diptera
: Culicidae
: Aedes
: Stegomyia
:Aedes aegypti

2.2.3 Taksonomi nyamuk Anopheles


Kingdom
: Animal
Phylum
: Arthropoda
Kelas
: Insecta
Ordo
: Diphtera
Family
: Culicidae
Sub Family : Anophelini
Genus
: Anopheles
Spesies
: Anopheles sp

2.2 Ciri-ciri Nyamuk


2.2.1 Nyamuk Culex :
1.
2.
3.
4.
5.

Pulvi lebih pendek dari trobosis


Sayap simetris
Berkembang biak ditempat kotor atau rawa-rawa
Menyebabkan filariasis
Warna tubuhnya coklat
2.2.2 Nyamuk Aedes :

1. Bentuk tubuh kecil,dan bagian abdomen terdapat bintik-bintik serta berwarna


hitam.
2. Tidak membentuk sudut 90 derajat
3. Penyebaran penyakit saat pagi atau sore
4. Hidup di air bersih,serta ditempat lain seperti kaleng-kaleng bekas,dan air hujan
5. Menyebabkan penyakit DBD
2.2.3 Nyamuk Anopheles :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Bentuk tubuh kecil dan pendek


Antara pulvi dan trobosis sama panjang
Menyebabkan malaria
Pada saat hinggap membentuk sudut 90 derajat
Warna tubuh coklat kehitaman
Sayap simetris
Berkembang biak di air kotor atau tumpukan sampah
Penularan penyakit dengan membagi diri

1.
2.
3.
4.
5.

2.2.4 Nyamuk Mansonia


Pada saat hinggap tidak membentuk sudut 90 derajat
Bentuk tubuh besar dan panjang
Bentuk sayap asimetris
Menyebabkan penyakit filariasis
Warna tubuh coklat kehitaman

2.3 Siklus Hidup Nyamuk


Nyamuk adalah serangga tergolong
dalam
order Diptera;
genera
termasukAnopheles, Culex, , Aedes,. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik,
tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antar spesies berbeda-beda tetapi
jarang sekali melebihi 15 mm. Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus
hidup: telur, larva, pupa, dan dewasa
.
2.3.1 Telur
Telur nyamuk biasanya diletakkan pada daun lembab atau kolam yang
kering. Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk dengan menggunakan
reseptor yang ada di bawah perutnya. Reseptor ini berfungsi sebagai sensor suhu
dan kelembaban. setelah tempat ditemukan, induk nyamuk mulai mengerami
telurnya. Telur-telur itu panjangnya kurang dari 1 mm, disusun secara bergaris,
baik dalam kelompok maupun satu persatu. beberapa spesies nyamuk meletakkan
telur-telurnya saling menggabung membentuk suatu rakit yang bisa terdiri dari
300 telur. Telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman). inkubasi
sempurna terjadi pada musim dingin. Setelah itu larva mulai keluar dari telurnya
semua hampir dalam waktu yang sama. Sampai siklus pertumbuhan ini selesai
secara keseluruhan menjadi larva nyamuk

2.3.2 Larva
Larva nyamuk memiliki kepala yang berkembang dengan baik. Larva
bernapas melalui spirakel yang terletak pada segmen perut kedelapan, atau
melalui siphon, dan karena itu harus sering muncul ke permukaan.. Larva
menghabiskan sebagian besar waktu mereka untuk makan ganggang , bakteri , dan
mikro-organisme lain. Mereka menyelam di bawah permukaan hanya bila
terganggu. Larva berenang dengan gerakan tersentak-sentak dari seluruh tubuh.
Larva berkembang melalui empat tahap, atau instar , setelah itu
mereka bermetamorfosismenjadi kepompong. Pada akhir setiap instar, yang
berganti bulu larva, exoskeleton shedding mereka, atau kulit, untuk
memungkinkan pertumbuhan lebih lanjut.

2.3.3 Pupa
Setelah berganti kulit, nyamuk berada pada fase transisi. Fase ini
dinamakan "fase pupa". Pada fase ini, nyamuk sangat rentan terhadap kebocoran

pupa. Agar tetap bertahan, sebelum pupa siap untuk perubahan kulit yang terakhir
kalinya, 2pipa nyamuk muncul ke atas air. pipa itu digunakan untuk alat
pernafasan
Kepala
dan dada digabung
menjadi cephalothorax dengan
perut
melengkung di bawahnya.. Seperti halnya larva, pupa harus datang ke permukaan
sering untuk bernapas, yang mereka lakukan melalui sepasang terompet
pernafasan pada cephalothorax tersebut. Selama tahap ini pupa tidak makan.
Setelah beberapa hari, pupa naik ke permukaan air, nyamuk dewasa muncul.
Nyamuk harus keluar dari air tanpa kontak langsung dengan air, sehingga hanya
kakinyalah menyentuh permukaan air.
2.3.4 Dewasa
Nyamuk memiliki mulut yang disesuaikan untuk menembus kulit
tumbuhan dan hewan. Sementara laki-laki biasanya nektar dan jus tanaman,
wanita perlu mendapatkan gizi dari menghisap darah sebelum dia dapat
menghasilkan telur.
Durasi dari telur menjadi dewasa bervariasi antara spesies dan sangat
dipengaruhi oleh suhu lingkungan.. Nyamuk dapat berkembang dari telur menjadi
dewasa dalam sebagai hanya lima hari, tetapi biasanya 10-14 hari dalam kondisi
tropis. Variasi ukuran tubuh nyamuk dewasa tergantung pada kerapatan populasi
larva dan suplai makanan di dalam air. Panjang dewasa bervariasi tetapi jarang
lebih besar dari 16 mm (0,6 in) , dan berat sampai dengan 2,5 mg. Semua nyamuk
memiliki tubuh langsing dengan tiga bagian: kepala , dada dan perut.
Nyamuk betina juga akan memakan sumber gula untuk energi tetapi
biasanya memerlukan darah untuk pengembangan telur. Setelah menghisap darah,
nyamuk betina akan beristirahat selama beberapa hari untuk pematangan telur.
Proses ini tergantung pada suhu, namun biasanya berlangsung 2-3 hari dalam
kondisi tropis..
Kepala memiliki mata, banyak-tersegmentasi antena . antena ini untuk
mendeteksi
bau
host.
Pada
nyamuk
betina,
bagian
mulutnya
memiliki probosispanjang untuk menembus kulit untuk menghisap darah.
Nyamuk betina memerlukan protein untuk pembentukan telur, kebanyakan
nyamuk betina perlu menghisap darah untuk mendapatkan protein yang
diperlukan. Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian mulut
yang tidak sesuai untuk menghisap darah. Nyamuk betina dari satu
genus, Toxorhynchites, tidak pernah menghisap darah. Larva nyamuk besar ini
merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang lain.

BAB III
METODE KERJA
1.
2.
3.
4.
5.
6.

III.1 ALAT dan BAHAN


Luv
Mikroskop
Pensil
Kertas
Tisu
Jentik,telur/larva nyamuk

III.2 Cara Kerja


1. Mengamati nyamuk
2. Menyesuaikan hasil pengamatan dan cirri-ciri umum yang sudah diketahui
kemudian menggambarkan hasil pengamatan tersebut sesuai keterangan
gambar secara terperinci
3. Pada nyamuk tentukan cirri-ciri morfologi spesies seperti letak
torax,abdomen,mata,antenna,balpus,trobosis,swings,barsus,dan vermur.

IV.2 PEMBAHASAN

Pada praktikum ini yang kelompok kami temukan adalah larva dan pupa
nyamuk

culex.

Larva Culex sp. mempunya ciri-ciri sebagai berikut:


1.

Adanya corong udara pada segmen yang terakhir.

2. Pada segmen abdomen tidak ditemukan adanya rambut-rambut berbentuk kipas


(Palmatus hairs).
3. Pada corong udara terdapat pectin.
4. Sepasang rambut serta jumbai akan dijumpai pada corong (siphon).
5. Pada setiap sisi abdomen segmen kedelapan terdapat comb scale sebanyak 8-21
atau berjajar 1 sampai 3
6. Bentuk individu dari comb scale seperti duri.
7. Pada sisi thorax terdapat duri yang panjang dengan bentuk kurva dan
adanya sepasang rambut di kepala.
Pupa culex memiliki cirri-ciri sebagai berikut : Pupa Culex sp. berbentuk
seperti koma, berukuran besar namun lebih ramping dibandingkan dengan pupa
spesies nyamuk lain.

IV.2.1 Daur hidup culex sp.


Daur hidup nyamuk Culex sp. melalui metamorfosis sempurna yaitu telurlarva-pupa-dewasa(DitjenPPM&PL,2001:21).
Nyamuk Culex sp. betina dapat meletakkan telur sampai 100 butir setiap datang
waktu bertelur. Telur-telur tersebut diletakkan di atas permukaan air dalam
keadaan menempel pada dinding vertikal bagian dalam tempat-tempat
penampungan air. Nyamuk Culex sp. betina lebih menyukai tempat penampungan
air yang tertutup longgar untuk meletakkan telurnya dibandingkan dengan tempat
penampungan air yang terbuka, karena tempat penampungan air yang tertutup

longgar tutupnya jarang dipasang dengan baik sehingga mengakibatkan ruang di


dalamnya lebih gelap (Sumarmo,1988:21).
Telur akan menetas dalam waktu 1 sampai 3 hari pada suhu 30 C,
sementara pada suhu 16 C telur akan menetas dalam waktu 7 hari. Telur dapat
bertahan lama tanpa media air dengan syarat tempat tersebut lembab. Telur dapat
bertahan sampai berbulan-bulan pada suhu -2 C sampai 42 C(Upik Kesumawati
Hadi

dan

Susi

Soviana,

2000:25).

Stadium larva berlangsung selama 6-8 hari. Stadium larva terbagi menjadi empat
tingkatan perkembangan atau instar. Instar I terjadi setelah 1-2 hari telur menetas,
instar II terjadi setelah 2-3 hari telur menetas, instar III terjadi setelah 3-4 hari telur
menetas dan instar IV terjadi setelah 4-6 hari telur menetas (Upik Kesumawati Hadi
dan Susi Soviana, 2000:25).
Stadium pupa terjadi setelah 6-7 hari telur menetas. Stadium pupa
berlangsung selama 2-3 hari. Lama waktu stadium pupa dapat diperpanjang dengan
menurunkan suhu pada tempat perkembangbiakan, tetapi pada suhu yang sangat
rendah dibawah 10 C pupa tidak mengalami perkembangan (Upik Kesumawati Hadi
dan

Susi

Soviana,

2000:25).

Stadium dewasa terjadi setelah 9-10 hari telur menetas. Meskipun umur nyamuk
Culex sp. betina di alam pendek yaitu kira-kira 2 minggu, tetapi waktu tersebut cukup
bagi nyamuk Culex sp. betina untuk menyebarkan virus dengue dari manusia yang
terinfeksi ke manusia yang lain (Soedarto, 1992:60).

Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap perkembangan nyamuk antara


lain:
a. Iklim
Nyamuk Indonesia sudah beradaptasi terhadap lingkungan dan iklim
dengan kelembaban tinggi. Nyamuk tumbuh optimum pada suhu 25-270C.
Pertumbuhan terhenti pada suhu 400C. Umumnya nyamuk tidak dapat bertahan

lama bila suhu lingkungannya meningkat 5-60C. Kelembaban kurang dari 60%
dapat memperpendek umur nyamuk
b.Hujan
Hujan mempengaruhi perkembangan nyamuk melalui 2 cara yaitu
meningkatkan

kelembaban

nisbi

udara

dan

menambah

jumlah

tempat

perkembangbiakan nyamuk. Curah hujan yang lebat akan membersihka nyamuk,


sedangkan curah hujang sedang tetapi jangka waktunya lama dapat memperbesar
kesempatan nyamuk berkembang biak .
c.Angin
Angin mempengaruhi evaporasi air dan suhu udara. Nyamuk mulai masuk
perangkap pada kecepatan kurang dari 5,4 m/detik.
d.Tumbuhan
Tumbuhan sebagai tempat peletakkan telur. Aedes aegypti senang
meletakkan telur pada tumbuhan terapung atau menjulang di permukaan air.

BAB V
PENUTUP
V.1 Kesimpulan

1. Nyamuk adalah serangga tergolong

dalam
order Diptera;
genera
termasukAnopheles, Culex, , Aedes,. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik,
tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antar spesies berbeda-beda tetapi
jarang sekali melebihi 15 mm. Nyamuk mengalami empat tahap dalam siklus
hidup: telur, larva, pupa, dan dewasa.
2. pada praktikum ini yang kelompok kami temukan adalah larva dan pupa nyamuk
culex sp.
Larva Culex sp. mempunya ciri-ciri sebagai berikut:
a.

Adanya corong udara pada segmen yang terakhir.

b.

Pada segmen abdomen tidak ditemukan adanya rambut-rambut berbentuk kipas


(Palmatus hairs).

c.

Pada corong udara terdapat pectin.

d.

Sepasang rambut serta jumbai akan dijumpai pada corong (siphon).

e.

Pada setiap sisi abdomen segmen kedelapan terdapat comb scale sebanyak 8-21
atau berjajar 1 sampai 3

f.

Bentuk individu dari comb scale seperti duri.

g.

Pada sisi thorax terdapat duri yang panjang dengan bentuk kurva dan
adanya sepasang rambut di kepala.

V.2 Saran

1. seharusnya mahasiswa bisa menemukan tidak hanya larva dan pupa nyamuk
culex saja akan tetapi bsa juga menemukan telur,larva dan pupa nyamuk
mansonia,aedes,dan nyamuk anopheles.Sehingga bias mengamati secara langsung
morfologi proses perkembangan ke empat spesies nyamuk tersebut.
2. Semoga praktikum berikutnya bias lebih baik

DAFTAR PUSTAKA :

Anonim.2010. Aedes Aegypti. http://www.wikipedia.org. Diakses tanggal 11


februari

2011.

Denpasar

Uli.2010. ORAET LA BORA. http://Ycireyellow.blogsopt.com. Diakses tanggal


15 februari 2011. Denpasar
Gandahusada,S; Ilahude,H dan Pribadi,W. 1998. Parasitologi Kedokteran. Edisi
Tiga. Jakarta: FK UI
Kardinan,Agus. 2007. Potensi Selasih sebagai Repellent terhadap Nyamuk Aedes
aegypti. Jurnal Littri 13(2), Juni 2007. ISSN 0853-8212.
http://ritacuitcuit.blogspot.com/2011/05/perkembangan-lanjut-embrio-nyamukculex.html
http://junikomang.blogspot.com/2011/09/laporan-parasitologi-semester-4.html

Pengertian nyamuk secara umum


Nyamuk

adalah serangga tergolong

dalam order Diptera;

genera

termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes,


Wyeomyia, Culiseta, dan Haemagoggus untuk jumlah keseluruhan sekitar 35
genera yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap
bersisik, tubuh yang langsing, dan enam kaki panjang; antarspesies berbedabeda tetapi jarang sekali melebihi 15 mm.
Kebiasaan nyamuk makan cukup unik karena hanya nyamuk betina dewasa
yang menusuk manusia dan hewan lainnya. Sedangkan Nyamuk jantan hanya
makan nektar tanaman..Beberapa nyamuk betina memilih untuk makan hanya
satu jenis binatang.Nyamuk betina mengigit manusia, hewan peliharaan,
seperti sapi, kuda, kambing, dan sebagainya; semua jenis burung termasuk
ayam; semua jenis binatang liar, termasuk rusa, kelinci, dan mereka juga
mengigit darah ular, kadal, katak, dll. Kebanyakan nyamuk betina harus
mendapatkan

darah

yang

cukup

untuk

makan

sebelum

ia

dapat

mengembangkan telur. Jika mereka tidak mendapatkan makanan darah ini,


maka mereka akan mati tanpa meletakkan telur.
Pada nyamuk betina, bagian mulutnya membentuk probosis panjang untuk
menembus kulit mamalia (atau dalam sebagian kasus burung atau juga
reptilia dan amfibi untuk menghisap darah.Nyamuk betina memerlukan
protein untuk pembentukan telur dan oleh karena diet nyamuk terdiri dari
madu dan jus buah, yang tidak mengandung protein, kebanyakan nyamuk
betina

perlu

menghisap

darah

untuk

mendapatkan

protein

yang

diperlukan.Nyamuk jantan berbeda dengan nyamuk betina, dengan bagian


mulut yang tidak sesuai untuk menghisap darah.Agak rumit nyamuk betina
dari satu genus, Toxorhynchites, tidak pernah menghisap darah. Larva nyamuk
besar ini merupakan pemangsa jentik-jentik nyamuk yang lain.Nyamuk
mengalami empat tahap dalam siklus hidup: telur, larva, pupa, dan dewasa.
Tempo tiga peringkat pertama bergantung kepada spesies dan suhu.Hanya
nyamuk betina saja yang menyedot darah mangsanya.dan itu sama sekali
tidak ada hubungannya dengan makan. Sebab, pada kenyataanya, baik jantan
maupun betina makan cairan nektar bunga.sebab nyamuk betina memberi
nutrisi pada telurnya. telur-telur nyamuk membutuhkan protein yang terdapat
dalam darah untuk berkembang.

Fase perkembangan nyamuk dari telur hingga menjadi nyamuk dewasa


sangat menakjubkan.Telur nyamuk biasanya diletakkan pada daun lembab
atau kolam yang kering.Pemilihan tempat ini dilakukan oleh induk nyamuk
dengan menggunakan reseptor yang ada di bawah perutnya.reseptor ini
berfungsi sebagai sensor suhu dan kelembaban. setelah tempat ditemukan,
induk nyamuk mulai mengerami telurnya. telur-telur itu panjangnya kurang
dari 1 mm, disusun secara bergaris, baik dalam kelompok maupun satu
persatu.

beberapa

spesies

nyamuk

meletakkan

telur-telurnya

saling

menggabung membentuk suatu rakit yang bisa terdiri dari 300 telur.
Selesai itu, telur berada pada masa periode inkubasi (pengeraman).pada
periode ini, inkubasi sempurna terjadi pada musim dingin. Selesai setelah itu
larva mulai keluar dari telurnya semua hampir dalam waktu yang sama.
sampai siklus pertumbuhan ini selesai secara keseluruhan, larva nyamuk akan
berubah kulitnya sebanyak 2 kali. Selesai berganti kulit, nyamuk berada pada
fase transisi.Fase ini dinamakan fase pupa.
Pada fase ini, nyamuk sangat rentan terhadap kebocoran pupa.Agar tetap
bertahan, sebelum pupa siap untuk perubahan kulit yang terakhir kalinya, 2
pipa nyamuk muncul ke atas air.pipa itu digunakan untuk alat pernafasan .
Nyamuk dalam kepompong pupa yang cukup dewasa dan siap terbang
dengan semua organnya seperti antenaa, belalai, kaki, dada, sayap, perut,
dan mata besar yang menutupi sebagian besar kepalanya.lalu kepompong
pupa disobek di atas. Tingkat ketika nyamuk yang telah lengkap muncul ini
adalah tingkat yang paling membahayakan.Nyamuk harus keluar dari air
tanpa kontak langsung dengan air, sehingga hanya kakinyalah menyentuh
permukaan air.Kecepatan ini sangatlah penting, meskipun angin tipispun
dapat menyebabkan kematiannya.Akhirnya, nyamuk tinggal landas untuk
penerbangan perdananya setelah istirahatsekitar setengah jam.
Beragam jenis nyamuk berfungsi sebagai vektor atau pembawa protozoa,
virus, dan tidak sedikit pula pembawa larva cacing yang dapat menimbulkan
bermacam-macam penyakit pada manusia. Cara hidup dan cara menusuknya pun berbeda-beda. Beberapa genus nyamuk yang mungkin sudah tidak
asing lagi ditelinga kita adalah Anopheles, Aedes, dan Culex.
Kebanyakan

kelompok

nyamuk

modern

tidak

lagi

bergantung

kepada racun serangga berbahaya tetapi menjurus kepada organisme khusus


yang memakan nyamuk, atau menjangkiti mereka dengan penyakit yang

membunuh mereka. Hal-hal seperti itu bisa terjadi walaupun di Kawasan


Perlindungan, seperti "Forsyth refuge" dan Seaview Marriott Golf Resort, di
mana sekawanan nyamuk utama dilaksanakan dan dipantau menggunakan
"killifish"

dan belut muda.

Kesannya

di

dokumen

dengan

menggunakan mikroskop maju bawah air seperti ECOSCOPE. Bagaimanapun,


wabah penyakit bawaan nyamuk masih menyebabkan penyemburan dengan
bahan kimia yang kurang beracun dibandingkan yang digunakan pada masa
lalu.
Sebagian

nyamuk

mampu

menyebarkan

penyakit

protozoa

seperti malaria, penyakit filaria seperti kaki gajah, dan penyakit bawaan virus
seperti demam kuning, demam berdarah dengue, encephalitis, dan virus Nil
Barat. Virus Nil Barat disebarkan secara tidak sengaja ke Amerika Serikat pada
tahun 1999 dan pada tahun 2003 telah merebak ke seluruh negara bagian
di Amerika Serikat. Berat nyamuk hanya 2 hingga 2,5 mg. Nyamuk mampu
terbang antara 1,5 hingga 2,5 km/jam. Pengusir nyamuk biasanya mempunyai
kandungan

aktif

berikut: DEET,

sulingan

minyak Catnip - Nepetalactone, Citronella atau sulingan minyak eucalyptus.


A.2 Morfologi nyamuk secara umum
Ukuran nyamuk ini kecil sekali dan halus 4-13 mm.Pada kepala
terdapat probosis halus dan panjang yang melebihi panjang kepala. Pada
nyamuk betina probosis dipakai pada alat tusuk dan pengisap darah, sedang
pada yang jantang dipakai pada pengisap cairan tumbuh-tumbuhan,buahbuahan dan keringat.Dikiri dan kanan probosis terdapat palpus yang terdiri
dari 5 ruas dan sepasang antena yang terdiri dari 15 segmen.Antena pada
nyamuk

jantang

berambut

lebat

disebut

plumose

dan

pada

betina

rambutnya jarang disebut pilose.


Bagian thoraks yang kelihatan yaitu mesonotum sebagian besar
ditutup dengan bulu halus.Bulu ini mungkin berwarna putih atau kuning dan
membentuk gambaran yang khas untuk masing-masing feses.
Bagian posterior dari mesonotum terdapat skutelum yang berbentuk pada:
a)

Anophelini, melengkung (rounded)

b)

Culicini, mempunyai 3 lengkungan (trilobus)


Nyamuk mempunyai sayap yang panjang dan langsing mempunyai vena
yang permukaannya ditutupi dengan sisik sayap(wing scales) yang terletak

mengikuti vena.Pada pinggir sayap terdapat deretan rambut yang disebut


fringe. Abdomen berbentuk silinder yang terdiri dari 10 segmen. Dua segmen
terakhir berubah menjadi alat kelamin.
A.3 Siklus hidup nyamuk secra umum
Nyamuk mempunyai metamorphosis sempurna yaitu: telur-larva-pupadewasa, Stadium telur , larva,dan pupa

hidup didalam air dan stadium

dewasa dan stadium dewasa hidup berterbangan di udara . Nyamuk betina


dewasa mengisap darah manusia dan hewan .Telur yang baru diletakan
warnanya putih ,
Sesudah 1-2 jam warnanya berubah menjadi hitam.pada genus anopheles
telur diletakan di perkukaan air satu persatu dan terpisah. Pada jenus aedes
telur di letakka satu persatu terpisah, telur ini di temukan di tepi permukaan
air pada lubang poon, container, dan dapat juga pada lubang tanah yang
kering dan kemudian digenangi air. Pada genus culex dan mansonia telur
diletakkan saling berlekatan sehingga membentuk rakit (RAFT). Telur culex di
letakkan di atas permukaan air, sedangkan telur mansonia di letakkan di balik
permukaan daun tumbuh-tumbuhan air.
Setelah mengalami beberapa selang waktu itu antara 2-4 hari telur
menetas menjadi larva yang selalu hidup di dalam air. Tempat perindukkan
( Breeding place) untuk masing-masing spesies berlainan sebagai contoh
seperti pada beberapa tempat misalnya, rawa, kolam, sungai, sawah,
komberan, dan tempat yang di genangi air. Tempat yang sering sebagai
tempat untuk masing-masing spesies adalah seperti : got, saluran air bekas
jejak kaki hewan, lubang-lubang di pohon dan kaleng-kaleng. Larva terdiri dari
4 stadium dan untuk memenuhi kebutuhannya spesies ini mengambil
makanan dari tempat perindukannya. Pertumbuhan larva dari stadium 1
sampai stadium 4 berlangsung membutuhkan jangka waktu yaitu dalam
waktu

6-8

hari

pada Culex dan

Aedes, lain halnya pada mansonia

pertumbuhan ini memerlukan waktu yang dibutuhkan lamanya kira-kira 3


minggu. Larva ini, setelah mengalami waktu yang dibutuhkan, kemudian
menjadi stadium pupa. Stadium ini tidak makan, tapi memerlukan oksigen
yang di ambil melalui tabung pernafasan (breathing trumpet). Untuk tumbuh
menjadi dewasa diperlukan waktu 1-3 hari sampai beberapa minggu.
Sedangkan pupa jantan akan menetas lebih cepat daripada yang betina, dan
nyamuk yang jantan ini biasanya tidak perlu pergi jauh dari tempat

perindukan menunggu nyamuk betina untuk berpopulasi. Nyamuk betina akan


mengisap darah yang di perlukan untuk pembentukan telur ada berapa
spesies nyamuk yang tidak memerlukan darah untuk pembentukan telurnya.
Hal ini disebut autogen misalnya pada tokzominmymchits amboinensis.
A.4 Perilaku nyamuk secara umum
Pada umumnya dalam kehidupan spesiaes nyamukantara yang satu
dengan yang lainya tidak sama .umumnya umur nyamuk betina lebih panjang
dari nyamuk jantan .Biasanyan umur nyamuk kira kira 2 minggu ,tapi ada juga
yang

hidup

sampai

2-3

bulan

sepert

anopheles

Amerika.Hospes yang di sukainyapun berbeda beda

punctipenis

di

.Ada yang kebiasan

mengisap darah manusia yang di sebut antropofilik ,ada yang menyukai darah
hewan disebut zoofilik ,dan ada yang lebih suka mengisap darah hewan di
bandingkan darah manusia di sebut antropozzofilik .Setelah mengisap darah
nyamuk pun mencari tempat untuk istirahat sementara, selama menuggu
proses perkembangan telur.Untuk yang memilih tempat istirahat di dalam
rumah disebut endofilik , sedang yang memilih di luar rumah, kandang hewan,
dan tanah atau tempat tempat yang ketinggian di sekitar rumah.
Dalam beraktivitas, kehidupan nyamuk mengisap darah pun amatlah sangat
berbeda beda,seperti halnya nyamuk mengisap darah pada waktu malam
hari disebut night at bitter dan mengisap darah di siang hari disebut day
bitter,sedang yang menggigit di luar rumah disebut eksofanik.
Daya tahan nyamuk pun berbeda-beda menurut spesiesnya.Nyamuk betina
mempunyai jarak terbang lebih jauh daripada nyamuk jantan.Aedes aegypti
jarak terbangnya pendek, kebanyakan nyamuk anopheles dapat terbang
sampai 1,6 km, sedangkan nyamuk

Aedes vesanx dapat terbang cukup

jauh,yaitu sampai jarak 30 km.


B). Rumusan Masalah
Berdasarkan

latar

belakang pada

makalah

ini, kami merumuskan

permasalahan ke dalam beberapa pokot pembahasan di bawah ini:


a.

Bagaimana morfologi nyamuk Aedes aegypti, Anopheles sp, Culex sp dan


mansonia?
b. Bagaimana siklus hidup nyamuk ?
c. Bagaimana perilaku nyamuk yang hidup di sekitar kita? dan
d. Penyebaran nyamuk pada linkungan sekitar

D)

Tujuan pembuatan makalah


Berdasarkan latar belakang dan rumusan permasalahan pada makalah di

atas, penulisan makalah ini bertujuan untuk :


a. Mengetahui morfologi nyamukAedes aegypti, Anopheles sp, Culex sp dan
mansonia.
b. Mengetahui siklus hidup nyamuk Aedes aegypti, Anopheles sp, Culex sp dan
mansonia.
c. Memahami

perilaku-perilaku nyamuk

yang

hidup

di

sekitar

kita yang

meliputi Aedes aegypti, Anopheles sp, Culex sp dan mansonia.


BAB II
PEMBAHASAN
A. Nyamuk Anhopeles sp
Anopheles (nyamuk malaria) merupakan salah satu genus nyamuk.
Terdapat 400 spesies nyamuk Anopheles, namun hanya 30-40 menyebarkan
malaria

(contoh,

gambiae adalah

merupakan

paling

terkenal

"vektor")
akibat

secara

peranannya

alami. Anopheles
sebagai

penyebar

parasit malaria (contoh. Plasmodium falciparum) dalam kawasan endemik di


Afrika, sedangkan Anopheles sundaicus adalah penyebar malaria di Asia.
Anopheles juga merupakan vektor bagi cacing jantung anjing Dirofilaria
immitis.
A.1

Taksonomi

Kingdom

: Animal

Phylum

: Arthropoda

Kelas

: Insecta

Ordo

: Diphtera

Family

: Culicidae

Sub Family
Genus
Spesies

: Anophelini
: Anopheles
: Anopheles sp

Spesies
1.

Anopheles sundaicus

Jawa, Bali, NTT, NTB, Kalimantan

2.

Anopheles subpictus

Jawa,

Bali,

NTT,

NTB,

Bengkulu,

Sulawesi
3.

Anophelesaconitus

Jawa, Kalimantan, NTT, NTB, Sumatera,


Sulawesi

4.

Anopheles barbirostris

Jawa,

Bali,

Sumatera,

NTT,

NTB,

NTT,

NTB,

Sulawesi
5.

Anopheles maculatus

Sumatera,

Jawa,

Bali,

Kalimantan, sulawesi
6

Anopheles balanacensis

Sumatera, Jawa, Kalimantan

Anopheles letifer

Kalimantan, Sumatera

Anopheles sinensis

Kalimantan, Sumatera

Anopheles nigerrimus

Kalimantan, Sumatera, Sulawesi

10 Anopheles annullaris

Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTT,


NTB

11 Anopheles vagus

Sumatera s/d Papua

12 Anopheles tessellatus

Sumatera s/d Maluku

13 Anopheles umbrosus

Sumatera, Kalimantan

A.2.Morfologi NyamukAnopheles sp
a.

Panjang telur kurang-lebih 1mm dan memiliki pelampung di kedua sisinya.

b.

Dalam keadaan diam (istirahat), jentik nyamuk Anopheles sejajar dengan


permukaan air dan ciri khasnya yaitu spirakel pada bagian posterior abdomen,
tergal plate pada bagian tengah sebelah dorsal abdomen dan bulu palma
pada bagian lateral abdomen.

c.

Larva beristirahat secara paralel dengan permukaan air.

d.

Pupa, Mempunyai tabung pernapasan (respiratory trumpet) yang berbentuk


lebar dan pendek yang digunakan untuk pengambilan oksigen dari udara.

e.

Dewasa, bercak pucat dan gelap pada sayapnya dan beristirahat di


kemiringan 45 derajat suatu permukaan.

f.

Warnanya bermacam-macam, ada yang hitam, ada pula yang kakinya


berbercak- bercak putih.
A.3. Siklus Hidup Nyamuk Anopheles

Semua serangga termasuk nyamuk, dalam siklus hidupnya mempunyai


tingkatan-tingkatan yang kadang-kadang antara tingkatan yang sama dengan
tingkatan yang berikutnya terlihat sangat berbeda. Berdasarkan tempat
hidupnya dikenal dua tingkatan kehidupan yaitu :
a. Tingkatan di dalam air.
b. Tingkatan di luar tempat berair (darat/udara).
Untuk kelangsungan kehidupan nyamuk diperlukan air, siklus hidup
nyamuk akan terputus. Tingkatan kehidupan yang berada di dalam air ialah:
telur. jentik, kepompong. Setelah satu atau dua hari telur berada didalam air,
maka telur akan menetas dan keluar jentik. Jentik yang baru keluar dari telur
masih

sangat

halus

seperti

jarum.Dalam

pertumbuhannya

jentik Anopheles mengalami pelepasan kulit sebanyak empat kali.


Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan jentik antara 8-10 hari
tergantung pada suhu, keadaan makanan serta species nyamuk. Dari jentik
akan tumbuh menjadi kepompong (pupa) yang merupakan tingkatan atau
stadium istirahat dan tidak makan. Pada tingkatan kepompong ini memakan
waktu satu sampai dua hari. Setelah cukup waktunya, dari kepompong akan
keluar nyamuk dewasa yang telah dapat dibedakan jenis kelaminnya. Setelah
nyamuk bersentuhan dengan udara, tidak lama kemudian nyamuk tersebut
telah mampu terbang, yang berarti meninggalkan lingkungan berair untuk
meneruskan

hidupnya

didarat

atau

udara,

dalam

meneruskan

keturunannya.Nyamuk betina kebanyakan hanya kawin satu kali selama


hidupnya. Biasanya perkawinan terjadi setelah 24 -48 jam dari saat keluarnya
dari kepompong.
A. 4. Beberapa Aspek Perilaku (Bionomik) Nyamuk
Bionomik

nyamuk

mencakup

pengertian

tentang

perilaku,

perkembangbiakan, umur, populasi, penyebaran, fluktuasi musiman, serta


faktor-faktor lingkungan yang mempengaruhi berupa lisan fisik (musim.
kelembaban. angin. matahari, arus air).lingkungan kimiawi (kadar gram, PH)
dan lingkungan biologik seperti tumbuhan bakau, gangang vegetasi disekitar
tempat perindukan dan musim alami.
Sebelum mempelajari aspek perilaku nyamuk atau makhluk hidup lainnya
harus disadari bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan biologik selalu

ada variasinya. Variasi tingkah laku akan terjadi didalam spesies tunggal baik
didaerah yang sama maupun berbeda. Perilaku binatang akan mengalami
perubahan jika ada rangsangan dari luar. Rangsangan dari luar misalnya
perubahan cuaca atau perubahan lingkungan baik yang alami manpun karena
ulah manusia.
A.5. Perilaku Mencari Darah.
Perilaku mencari darah nyamuk dapat ditinjau dari beberapa segi yaitu:
a. Perilaku mencari darah dikaitkan dengan waktu.
Nyamuk Anopheles pada umumnya aktif mencari darah pada
waktu malarn hari.apabila dipelajari dengan teliti

ternyata tiap spesies

mempunyai sifat yang tertentu, ada spesies yang aktif mulai senja hingga
menjelang tengah malam dan sampai pagi hari.
b.Perilaku mencari darah dikaitkan dengan tempat.
Apabila dengan metode yang sama kita adakan. Penangkapan nyarnuk
didalam dan diluar rumah maka dari hasil penangkapan tersebut dapat
diketahui ada dua golongan nyamuk, yaitu: eksofagik yang lebih senang
mencari darah diluar rumah dan endofagik yang lebih senang mencari darah
didalam rumah.
c. Perilaku mencari darah dikaitkan dengan sumber darah.
Berdasarkan macam darah yang disenangi, kita dapat membedakan
atas: antropofilik apabila lebih senang darah manusia, dan zoofilik apabila
nyamuk lebih senang menghisap darah binatang dan golongan yang tidak
mempunyai pilihan tertentu.
d. Frekuensi menusuk
Telah diketahui bahwa nyamuk betina biasanya hanya kawin
satu kali selama hidupnya Untuk mempertahankan dan memperbanyak
keturunannya, nyamuk betina hanya memerlukan darah untuk proses
pertumbuhan telurnya. Tiap sekian hari sekali nyamuk akan mencari darah.
Interval tersebut tergantung pada species, dan dipengaruhi oleh temperatur

dan

kelembaban,

dan

disebut

siklus

gonotrofik.Untuk

iklim

Indonesia

memerlukan waktu antara 48-96 jam.


A.6.Perilaku Istirahat.
Istirahat bagi nyamuk mempunyai 2 macam artinya: istirahat yang
sebenarnya selama waktu menunggu proses perkembangan telur dan istirahat
sementara yaitu pada waktu nyamuk sedang aktif mencari darah. Meskipun
pada umumnya nyamuk memilih tempat yang teduh, lembab dan aman untuk
beristirahat tetapi apabila diteliti lebih lanjut tiap species ternyata mempunyai
perilaku yang berbeda-beda.Ada spesies yang halnya hinggap tempat-tempat
dekat dengan tanah (AnAconitus) tetapi ada pula species yang hinggap di
tempat-tempat yang cukup tinggi (An.Sundaicus).Pada waktu malam ada
nyamuk yang masuk kedalam rumah hanya untuk menghisap darah orang
dan kemudian langsung keluar. Ada pula yang baik sebelum maupun sesudah
menghisap darah orang akan hinggap pada dinding untuk beristirahat.
A.7.Perilaku Berkembang Biak.
Nyamuk Anopheles betina

mempunyai

kemampuan

memilih

tempat

perindukan atau tempat untuk berkembang biak yang sesuai dengan


kesenangan dan kebutuhannya Ada species yang senang pada tempat-tempat
yang kena sinar matahari langsung (an. Sundaicus), ada pula yang senang
pada tempat-tempat teduh (An. Umrosus). Species yang satu berkembang
dengan baik di air payau (campuran tawar dan air laut) misalnya (An.
Aconitus) dan seterusnya Oleh karena perilaku berkembang biak ini sangat
bervariasi, maka diperlukan suatu survai yang intensif untuk inventarisasi
tempat perindukan, yang sangat diperlukan dalam program pemberantasan.
A.8. Penyebarannya anopheles
Nyamuk anopheles terutama hidup di daerah tropik dan subtropik,
namun bisa juga di daerah beriklim sedang dan bahkan di daerah afrika,
anopheles jarang ditemukan pada ketinggian lebih dari 2600m, sebagian
besar nyamuk anopheles ditemukan pada daerah rendah.
A.9.Peranannya dalam kesehatan
Nyamuk Anopheles bisa menyebabkan penyakit malaria.Nyamuk ini suka
menusuk dalam posisi menungging alias posisi badan, mulut, dan jarum yang
dibenamkan ke kulit manusia dalam keadaan segaris.Malaria adalah penyakit

menular yang disebabkan oleh parasit jenis plasmodium ditandai demam


berkala,

menggigil

dan

berkeringat.Penyakit

ini

dapat

mengakibatkan

kematian bagi penderitanya.Pada saat ini nyamuk vektor malaria di Indonesia


yang

ditemukan

antaranya

sebanyak20

adalah Anopheles

spesies
Aconitus,

dari

genus Anopheles.Empat

AnophelesSundaicus,

di

Anapheles

Maculatus dan Anopheles Barbirostris.


Ada beberapa jenis vektor malaria yang perlu diketahui diantaranya.
a. An. Aconitus.
b. An. Sundaicus.
c. An. Maculatus.
d. An. Barbirostris.
A.10. Epidemiologi
Untuk menentukan apakah nyamuk anophelini yang hidup di alam bebas
berfungsi sebagai vektor malaria adalah dengan jalan menemukan stadium
sporozoit dari plasmodium di kelenjar liur nyamuk.Cara untuk menemukan
sporozoit ini adalah dengan membedah nyamuk betina.
Untuk menentukan vektor di suatu daerah endemik malaria, perlu diketahui
beberapa faktor, antara lain:
a.

Kebiasaan nyamuk anophelini mengisap darah manusia.

b.

Umur nyamuk betina yang lebih dari 10 hari.

c.

Kepadatan nyamuk anophelini melebihi spesies lain.

d.

Hasil percobaan di laboratorium menunjukkan kemampuan mengembangkan


plasmodium menjadi stadium sporozoit bila nyamuk betina diinfeksi
A.11. Pengendalian Vektor
Untuk pemberantasan malaria ini dapat dilakukan berbagai cara, antara lain:

a. Mengobati penderita sampai sembuh hingga tidak ada sumber penularan.


b. Mengusahakan agar tidak terjadi kontak antara manusia dengan nyamuk
anophelini dengan cara:
1.

Memasang kawat kasa di bagian-bagian rumah yang terbuka seperti jendela,


pintu dan ventilasi lainnya.

2.

Penggunaan kelambu.

3.

Melindungi dari gigitan nyamuk dengan repellent.

4.

Memberikan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan yang berkaitan


dengan pemusnahan tempat perindukan nyamuk.
B. Nyamuk Aedes aegypti

Aedes

aegypti merupakan

membawa virus dengue penyebab


Selain dengue, A.

aegypti juga

jenis

nyamuk

penyakit demam
merupakan

pembawa

yang

dapat
berdarah.

virus demam

kuning (yellow fever) dan chikungunya. Penyebaran jenis ini sangat luas,
meliputi hampir semua daerah tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa
virus dengue, A. aegypti merupakan pembawa utama (primary vector) dan
bersama Aedes albopictus menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan
kota. Mengingat keganasan penyakit demam berdarah, masyarakat harus
mampu mengenali dan mengetahui cara-cara mengendalikan jenis ini untuk
membantu mengurangi persebaran penyakit demam berdarah.
B.1.

Klasifikasi ilmiah dari nyamuk Aedes aegypti

Kerajaan

: Animalia

Filum

: Arthropoda

Kelas

: Insecta

Ordo

: Diptera

Famili

: Culicidae

Genus

: Aedes

Upagenus

:Stegomyia

Spesies

:Aedes aegypti

Aedes mempunyai 1162 spesies dan 100 speseies diantaranya adalah:


A. (Aedimorphus), A. (Aedimorphus) vexans, A. (Finlaya), A. (Finlaya)
japonicus, A. (Finlaya) niveus, A. (Ochlerotatus), A. (Ochlerotatus) caspius, A.
(Ochlerotatus) detritus, A. (Ochlerotatus) punctor , A. (Ochlerotatus) rusticus,
A. (Ochlerotatus) scapularis, A. (Stegomyia), A. (Stegomyia) aegypti, A.
(Stegomyia) albopictus, A. (Stegomyia) cretinus, A. (Stegomyia) riversi, A.
(Stegomyia) simpsoni, A. abditus, A. abnormalis, A. aboriginis (Morthwest
Coast Mosquito), A. abserratus, A. acrophilus, A. aculeatus, A. adami, A.
adenensis, A. adersi, A. aegypta, A. aegyptii, A. aenigmaticus, A. affirmatus, A.
africanus, A. agastyai, A. agrestis, A. agrihanensis, A. aitkeni, A. akkeshiensis,
A. albescens, A. albicosta, A. albifasciatus, A. albilabris, A. alboannulatus, A.
alboapicus, A. albocephalus, A. albocinctus, A. albodorsalis, A. albolateralis, A.
albolineatus, A. albomarginatus, A. alboniveus,A. albonotatus, A. albopictus
(Asian Tiger Mosquito), A. alboscutellatus, A. albotaeniatus, A. albothorax, A.
alboventralis A. alcasidi A. aldrichi A. alektorovi A. alius A. alleni A.

allotecnon A. alocasicola, A. alongi, A. aloponotum, A. alorensis, A. alternans,


A. alticola, A. altiusculus, A. amabilis, A. amaltheus, A. amamiensis, A.
ambreensis, A. amesii, A. ananae, A. andamanensis, A. andersoni, A. andrewsi,
A. anggiensis, A. angustivittatus, A. angustus,
A. annandalei, A. annulipes, A. annulirostris, A. annuliventris, A. antipodeus, A.
antuensis, A. aobae, A. apicoannulatus, A. apicoargenteus, A. arabiensis, A.
arborealis,

A.

arboricola,

A.

argenteitarsis,

A.

argenteopunctatus,

A.

argenteoscutellatus, A. argenteoventralis, A. argentescens, A. argenteus


(Thomson ,2005).
B.2. Morfologi nyamuk Aedes aegypti
a) Telur
Telur Aedes aegypti berukuran 0,5 0,8 mm, berwarna hitam, bulat
panjang dan berbentuk oval. Di alam bebas, telur nyamuk terdapat pada air
dan menempel pada dinding wadah atau tempat perindukan nyamuk sejauh
kurang lebih 2,5 cm. Setiap kali bertelur nyamuk betina mengeluarkan telur
sebanyak 100 butir perhari apabila berada pada tempat yang kering (tanpa
air).
b) Jentik
Nyamuk Aedes aegypti tubuhnya memanjang tanpa kaki dengan bulu- bulu
sederhana yang tersusun bilateral simetris. Jentik ini dalam pertumbuhan dan
perkembangannya mengalami empat kali pergantian kulit (tingkatan) yang
biasa disebut instar dan terdiri dari instar I, II, III, IV. Jentik instar I, tubuhnya
sangat kecil, warna transparan, panjang 1 2 mm, duri- duri (spinae) pada
dada (thorax) belum begitu jelas, dan corong pernafasan (siphon) belum
menghitam. Jentik instar II bertambah besar, ukuraan 2,5 3,9 mm, duri dada
belum jelas, dan corong pernafasan sudah berwarna hitam. Jentik instar IV
telah lengkap struktur anatominya dan jelas tubuh dapat dibagi menjadi
bagian kepala (chepal), dada (thorax),dan perut (abdomen).
Pada bagian kepala terdapat sepasang mata majemuk, sepasang antena
tanpa duri- duri, dan alat- alat mulut tipe pengunyah (chewing).Bagian dada
tampak paling besar dan terdapat bulu- bulu simetris.Perut tersusun atas
delapan ruas.Pada ruas perut kedelapan, ada alat untuk bernafas yang disebut
corong.Corong pernafasan tanpa duri- duri, berwarna hitam dan ada seberkas
bulu- bulu (tuft).Ruas kedelapan juga dilengkapi dengan seberkas bulu- bulu

sikat (brush) dibagian ventral dan gigi- gigi sisir (comb) yang berjumlah 15
19 gigi yang tersusun dalam satu baris.
Gigi- gigi sisir dengan lekukan yang jelas membentuk gerigi.Jentik ini
tubuhnya langsing dan bergerak sangat lincah, bersifat fototaksis negatif,
waktu istirahat membentuk sudut hampir tegak lurus dengan bidang
permukaan air.
c) Kepompong (Pupa) pernafasan.
Pupa nyamuk Aedes aegypti bentuk tubuhnya bengkok, dengan bagian
kepala- dada (chepalothorax) lebih besar apabila dibandingkan dengan besar
perutnya, sehingga tampak seperti tanda baca koma.Pada bagian punggung
(dorsal) dada terdapat alat bernafas seperti terompet.Pada ruas perut
kedelapan

terdapat

sepasang

alat

pengayuh

yang

berguna

untuk

berenang.Alat pengayuh tersebut berjumbai panjang dan bulu di nomor tujuh


pada ruas kedelapan tidak bercabang.Pupa adalah bentuk tidak makan,
tampak gerakannya lebih lincah bila dibandingkan dengan jentik.Waktu
istirahat posisi pupa sejajar dengan bidang permukaaan air.
d) Nyamuk Dewasa
Nyamuk Aedes aegypti tubuhnya tersusun dari tiga bagian yaitu kepala,
dada dan perut.Pada bagian kepala terdapat sepasang mata majemuk dan
antena yang berbulu. Alat mulut nyamuk betina tipe penusuk- pengisap
(piercing- sucking) dan termasuk lebih menyukai manusia (anthropophagus),
sedangkan nyamuk hjantan bagian mulut lebih lemah sehingga tidak mampu
menembus kulit manusia, karena itu tergolong lebih menyukai cairan
tumbuhan (phytophagus). Nyamuk betina mempunyai antena tipe pilose.
Dada nyamuk ini tersusun dari tiga ruas porothorax, mesothorax dan
metathorax.Setiap ruas dada terdapat sepasang kaki yang terdiri dari femur
(paha), tibia (betis), dan tarsus (tampak).Pada ruas- ruas kaki terdapat gelanggelang putih, tetapi pada bagian tibia kaki belakang tidak ada gelang
putih.Pada bagian dada juga terdapat sepasang sayap tanpa noda- noda
hitam. Bagian punggung (mesontuim) ada gambaran garis- garis putih yang
dapat dipakai untuk membedakan dengan jenis lain. Gambaran punggung
nyamuk Aedes aegypti berupa sepasang garis lengkung putih pada tepinya
dan sepasang garis submedian di tengahnya.

Perut terdiri dari 8 ruas dan pada ruas- ruas tersebut terdapat bintik- bintik
putih.Waktu istirahat posisi nyamuk Aedes aegypti ini tubuhnya sejajar
dengan bidang permukaan yang dihinggapinya.
B.3.Perilaku dan Siklus hidup
Aedes

aegypti bersifat diurnal atau

aktif

pada

pagi

hingga

siang

hari.Penularan penyakit dilakukan oleh nyamuk betina karena hanya nyamuk


betina yang mengisap darah.Hal itu dilakukannya untuk memperoleh asupan
protein yang diperlukannya untuk memproduksi telur.Nyamuk jantan tidak
membutuhkan darah, dan memperoleh energi dari nektar bunga ataupun
tumbuhan.Jenis ini menyenangi area yang gelap dan benda-benda berwarna
hitam atau merah.Demam berdarah kerap menyerang anak-anak karena
anak-anak cenderung duduk di dalam kelas selama pagi hingga siang hari dan
kaki mereka yang tersembunyi di bawah meja menjadi sasaran empuk
nyamuk jenis ini.
Infeksi virus dalam tubuh nyamuk dapat mengakibatkan perubahan
perilaku

yang

mengarah

pada

peningkatan kompetensi

vektor,

yaitu

kemampuan nyamuk menyebarkan virus. Infeksi virus dapat mengakibatkan


nyamuk

kurang

handal

dalam

mengisap

darah,

berulang

kali

menusukkan proboscis nya, namun tidak berhasil mengisap darah sehingga


nyamuk berpindah dari satu orang ke orang lain. Akibatnya, risiko penularan
virus menjadi semakin besar.
Di Indonesia, nyamuk A. aegypti umumnya memiliki habitat di lingkungan
perumahan, di mana terdapat banyak genangan air bersih dalam bak mandi
ataupun tempayan. Oleh karena itu, jenis ini bersifat urban, bertolak belakang
dengan A. albopictus yang cenderung berada di daerah hutan berpohon
rimbun (sylvan areas).
Nyamuk A. aegypti, seperti halnya culicines lain, meletakkan telur pada
permukaan air bersih secara individual. Telur berbentuk elips berwarna hitam
dan terpisah satu dengan yang lain. Telur menetas dalam 1 sampai 2 hari
menjadi larva.Terdapat empat tahapan dalam perkembangan larva yang
disebut instar. Perkembangan dari instar 1 ke instar 4 memerlukan waktu
sekitar 5 hari. Setelah mencapai instar ke-4, larva berubah menjadi pupa di
mana larva memasuki masa dorman. Pupa bertahan selama 2 hari sebelum
akhirnya nyamuk dewasa keluar dari pupa.Perkembangan dari telur hingga

nyamuk dewasa membutuhkan waktu 7 hingga 8 hari, namun dapat lebih


lama jika kondisi lingkungan tidak mendukung.
Telur Aedes aegypti tahan kekeringan dan dapat bertahan hingga 1 bulan
dalam keadaan kering.Jika terendam air, telur kering dapat menetas menjadi
larva.Sebaliknya,

larva

sangat

membutuhkan

air

yang

cukup

untuk

perkembangannya.Kondisi larva saat berkembang dapat memengaruhi kondisi


nyamuk dewasa yang dihasilkan. Sebagai contoh, populasi larva yang
melebihi ketersediaan makanan akan menghasilkan nyamuk dewasa yang
cenderung lebih rakus dalam mengisap darah. Sebaliknya, lingkungan yang
kaya akan nutrisi menghasilkan nyamuk-nyamuk.
Secara

bioekologis

nyamuk

tersebut

mempunyai

dua

habitat

yaitu aquatic (perairan) untuk fase pradewasanya (telur, larva dan pupa), dan
daratan atau udara untuk serangga dewasa.Walaupun habitat nyamuk di
daratan atau udara, namun juga mencari tempat di dekat permukaan air
untuk meletakkan telurnya.Bila telur yang diletakkan itu tidak mendapat
sentuhan air atau kering masih mampu bertahan hidup antara 3 bulan sampai
satu tahun. Masa hibernasi telur-telur itu akan berakhir atau menetas bila
sudah mendapatkan lingkungan yang cocok pada musim hujan untuk
menetas. Terlur itu akan menetas antara 3 4 jam setelah mendapat
genangan air menjadi larva. Habitat larva yang keluar dari telur tersebut
hidup mengapung di bawah permukaan air.Perilaku hidup larva tersebut
berhubungan dengan upayanya menjulurkan alat pernafasan yang disebut
sifon menjangkau permukaan air guna mendapatkan oksigen untuk bernafas. .
Perkembangan dari instar 1 ke instar 4 memerlukan waktu sekitar 5 hari.
Setelah mencapai instar ke-4, larva berubah menjadi pupa di mana larva
memasuki masa dorman. Pupa bertahan selama 2 hari sebelum akhirnya
nyamuk dewasa keluar dari pupa.Perkembangan dari telur hingga nyamuk
dewasa membutuhkan waktu 7 hingga 8 hari, namun dapat lebih lama jika
kondisi lingkungan tidak mendukung. Habitat seluruh masa pradewasanya
dari telur, larva dan pupa hidup di dalam air walaupun kondisi airnya sangat
terbatas .
B.4. Perilaku Mencari Darah
a)

Mempunyai perilaku makan yaitu mengisap nectar dan jus tanaman sebagai
sumber energinya.

b)

Setelah kawin, nyamuk betina memerlukan darah untuk bertelur

c)

Nyamuk betina menghisap darah manusia setiap 2 3 hari sekali

d)

Menghisap darah pada pagi hari sampai sore hari, dan lebih suka pada jam
08.00 12.00 dan jam 15.00 17.00.

e)

Untuk mendapatkan darah yang cukup, nyamuk betina sering menusuk lebih
dari satu orang.

f)

Jarak terbang nyamuk sekitar 100 meter.

g)

Umur nyamuk betina dapat mencapai sekitar 1 bulan.


B.5. Perilaku Pada Saat Istirahat

a)

Setelah kenyang menghisap darah, nyamuk betina perlu istirahat sekitar 2


3 hari untuk mematangkan telur.

b)

Tempat istirahat yang disukai :

c)

Tempat-tempat yang lembab dan kurang terang, seperti kamar mandi, dapur,
WC

d)

Di dalam rumah seperti baju yang digantung, kelambu, tirai

e)

Di luar rumah seperti pada tanaman hias di halaman rumah.


B.6. Perilaku Berkembang Biak

a)

Nyamuk Aedes

Aegypti bertelur

dan

berkembang

biak

di

tempat

penampungan air bersih seperti : Tempat penampungan air untuk keperluan


sehari-hari : bak mandi, WC, tempayan, drum air, bak menara (Tower air) yang
tidak tertutup, sumur gali.
b)

Wadah yang berisi air bersih atau air hujan : tempat minum burung, vas
bunga, pot bunga, ban bekas, potongan bambu yang dapat menampung air,
kaleng, botol, tempat pembuangan air di kulkas dan barang bekas lainnya
yang dapat menampung air meskipun dalam volume kecil.

c)

Telur diletakkan menempel pada dinding penampungan air, sedikit di atas


permukaan air.

d)

Setiap kali bertelur, nyamuk betina dapat mengeluarkan sekitar 100 butir
telur dengan ukuran sekitar 0,7 mm per butir.

e)

Telur ini di tempat kering (tanpa air) dapat bertahan sampai 6 bulan.

f)

Telur akan menetas menjadi jentik setelah sekitar 2 hari terendam air.

g)

Jentik nyamuk setelah 6 8 hari akan tumbuh menjadi pupa nyamuk.

h) Pupa nyamuk masih dapat aktif bergerak didalam air, tetapi tidak makan dan
setelah 1 2 hari akan memunculkan nyamuk Aedes Aegypti yang baru.
B.7. Cara Penularan Penyakit.

Apabila nyamuk terinfeksi itu menusuk inang (manusia) untuk mengisap


cairan darah, maka virus yang berada di dalam air liurnya masuk ke dalam
sistem aliran darah manusia. Setelah mengalami masa inkubasi sekitar empat
sampai enam hari, penderita akan mulai mendapat demam yang tinggi. Untuk
mendapatkan inangnya, nyamuk aktif terbang pada pagi hari yaitu sekitar
pukul 08.00-10.00 dan sore hari antara pukul 15.00-17.00.Nyamuk yang aktif
mengisap darah adalah yang betina untuk mendapatkan protein.Tiga hari
setelah menghisap darah, nyamuk betina menghasilkan telur sampai 100
butir telur kemudian siap diletakkan pada media.Setelah itu nyamuk dewasa,
mencari inang luntuk menghisap darah untuk bertelur selanjutnya.
B.8. Penyebarannya Aedes aegypti
A. aegypti merupakan pembawa utama (primary vector) dan
bersama Aedes albopictus menciptakan siklus persebaran dengue di desa dan
kota. Aedes aegypti di pedesaan akhir-akhir ini relatif sering terjadi yang
dikaitkan dengan pembangunan system persediaan air pedesaan dan
berbaikan system transportasi. Nyamuk Aedes aegypti sangat suka tinggal
dan berbiak di genangan airbersih yang tidak berkontak langsung dengan
tanah.
B.9. Peranannya dalam kesehatan
Aedes aegypti merupakan jenis nyamuk yang dapat membawa virus dengue
penyebab
merupakan

penyakit

demam

pembawa

berdarah.Selain

virus

demam

kuning

dengue, A.
(yellow

aegypti juga
fever)

dan

chikungunya.Penyebaran jenis ini sangat luas, meliputi hampir semua daerah


tropis di seluruh dunia. Sebagai pembawa virus dengue, A. aegypti merupakan
pembawa utama (primary vector) dan bersama Aedes albopictus menciptakan
siklus persebaran dengue di desa dan kota
B.10. Pengendalian vektor
Cara yang hingga saat ini masih dianggap paling tepat untuk mengendalikan
penyebaran

penyakit

demam

berdarah

adalah

dengan

mengendalikan

populasi dan penyebaran vektor.Program yang sering dikampanyekan di


Indonesia adalah 3M, yaitu menguras, menutup, dan mengubur.
a)

Menguras bak mandi, untuk memastikan tidak adanya larva nyamuk yang
berkembang di dalam air dan tidak ada telur yang melekat pada dinding bak
mandi.

b)

Menutup tempat penampungan air sehingga tidak ada nyamuk yang memiliki
akses ke tempat itu untuk bertelur.

c)

Mengubur barang bekas sehingga tidak dapat menampung air hujan dan
dijadikan tempat nyamuk bertelur.
Beberapa cara alternatif pernah dicoba untuk mengendalikan vektor dengue
ini,

antara

lain

mengintroduksi

musuh

alamiahnya

yaitu

larva

nyamuk Toxorhyncites sp. Predator larva Aedes sp. ini ternyata kurang efektif
dalam mengurangi penyebaran virus dengue. Penggunaan insektisida yang
berlebihan tidak dianjurkan, karena sifatnya yang tidak spesifik sehingga akan
membunuh berbagai jenis serangga lain yang bermanfaat secara ekologis.
Penggunaan insektisida juga akhirnya memunculkan masalah resistensi
serangga sehingga mempersulit penanganan di kemudian hari.
C. Nyamuk Culex sp
Culex adalah genus nyamuk yang berperan sebagai vektor pada
beberapa penyakit. Nyamuk ini temasuk ordo diptera, famili culicidae dan sub
famili culicinae. Nyamuk Culex sp. terdapat pada daerah tropis dan subtropics
di seluruh duniadalam garis lintang 35LU dan 35LS, dengan ketinggian
wilayah kurang dari 1000meter di atas permukaan air laut (who.1984.
chemical methods for the control of vectors and pests of public health
importance. Geneva. Who publications.
C.1. Taksonomi
Kingdom

: Animal

Phylum

: Arthropoda

Family

: Culicidae

Kelas

: Insecta

Ordo

: Dipthera

Sub Family
Genus

: Culicini
: Culex

Spesies
: Culex sp
Spesies :
1.

C. annulirostris,

2.

C. antennatus,

3.

C. jenseni,.

4.

C. pipiens

5.

C. pusillus

6.

C. quinquefasciatus

7.

C. rajah

8.

C. restuans

9.

C. salinarius

10. C. tarsalis
11. C. territans
12. C. theileri
13. C. tritaeniorhynchusmany more
C.2. Morfologi Nyamuk Culex sp
Telur berwarna coklat, panjang dan silinder, vertical pada permukaan air,
tersementasi pada susunan 300 telur.Panjang susunan biasanya 3 4mm dan
lebarnya 2 3mm Telur.Telur culex diletakkan secara berderet- deret rapi
seperti kait dan tanpa pelampung yang berbentuk menyerupai peluru
senapan.
Pada stadium jentik nyamuk Culex mempunyai siphon yang mengandung
bulu- bulu siphon (siphonal tuft) dan pekten, sisir atau comb dengan gigi- gigi
sisir (comb teeth), segmen anal dengan pelana tertutup dan tampak
tergantung pada permukaan air.
Stadium pupa Culex mempunyai tabung pernafasan yang bentuknya
kelihatan sempit dan panjang, digunakan untuk pengambilan oksigen
a.

Nyamuk Dewasa
Palpus nyamuk betina lebih pendek dari proboscis, wsedang nyamuk jantan
palpus dan proboscis sama panjang. Pada sayap mempunyai bulu yang
simetris dan tanpa costa.Sisik sayap membentuk kelompok sisik yang
berwarna sehingga tampak sisik sayap membentuk bercak- bercak pada
sayap berwarna putih dan kuning atau putih dan cokelat, juga putih dan
hitam.Ujung perut selalu menumpul.
C.3. Siklus hidup
Waktu yang diperlukan untuk pertumbuhan dari telur sampai menjadi
dewasa

lebih

pendek

antara

minggu.Tempat

perindukan

nyamuk Culex dapat bertelur di air jernih maupun di air keruh.Permukaan air
dapat ditumbuhi oleh berbagai macam tanaman air.
C.4. Perilaku nyamuk
Nyamuk Culex mempunyai

kebiasaan

mengisap

darah

pada

malam

hari.Jarak terbang biasanya pendek mencapai jarak rata- rata beberapa puluh
meter saja. Umur nyamuk Culex baik di alam maupun di laboratorium sama
seperti Anopheles, biasanya kira- kira dua minggu.

C.5. Penyebarannya Culex sp


Culex sp. bertindak sebagai vektor Filariasis, Japanese Encephalitis, dan
demam Chikungunya. Japanese encephalitis adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus. Virus ini disebarkan melalui tusukan nyamuk Culex. Bila nyamuk
mengisap darah penderita yang mengandung bibit filariasis, maka cacing dari
penderita tersebut bisa terbawa dan ditularkan pada orang lain lewat
gigitannya. Nyamuk ini menggigit pada malam hari. Terdapat di lingkungan
yang kotor seperti di got atau saluran air yang keru.
C.6. Peranannya dalam kesehatan
Culex sp. bertindak sebagai vektor Filariasis, Japanese Encephalitis, dan
demam Chikungunya.Japanese encephalitis adalah penyakit yang disebabkan
oleh virus.Virus ini disebarkan melalui tusukan nyamuk Culex.
C.7. Cara Penularan
Awalnya virus japanese encephalitis berkembang biak dalam tubuh babi.
Lalu nyamuk betina Culex mengisap darah babi dan menularkan virus ini saat
menusuk manusia.
D. Nyamuk Mansonia
Nyamuk Mansonia berasosiasi dengan rawa-rawa, sungai besar di tepi
hutan atau dalam hutan; larvae dan pupa melekat dengan sifonnya pada akarakar atau ranting tanaman air, spt enceng gondok, teratai,kangkung,dsb.
Bersifat zoofilik/antropofilik, eksofagik, eksofilik, nokturnal.
D.1. Arti penting nyamuk Mansonia
Sebagai pengganggu: sifatnya yang antropofilik, nokturnal, eksofagik,
mengganggu tidur atau aktivitas manusia di luar rumah sewaktu malam.
Sebagai vektor filariasis: Filariasis malayi, disebabkan oleh Brugia malayi.
D.2. Nyamuk Mansonia
a. Ciri-ciri Nyamuk Mansonia
Ciri-ciri jentik nyamuk Mansonia
1.

Bentuk siphon seperti tanduk

2.

Jentik nyamuk mansonia menempel pada akar tumbuhan air.

3.

Pada bagian toraks terdapat stoot spine.

Ciri-ciri nyamuk Mansonia


1.

Pada saat hinggap tidak membentuk sudut 90

2.

Bentuk tubuh besar dan panjang

3.

Bentuk sayap asimetris.

4.

Menyebabkan penyakit filariasis

5.

Penularan penyakit dengan cara membesarkan tubuhnya.

b. Bionomik
1. Telur diletakan saling berdekatan membentuk rakit dibawah permukaan
daun tanaman air
2. Larva memiliki kait (saw) untuk mengambil O2 pentil pernapasan
3. Pupa terompet runcing keras dan kuat untuk menusuk akar tanaman
4. Dewasa ada rambut (bristel) di depan spirakel femur hind dengan 3-5
gelang yang teratur urat-urat sayap dilengkapi dengan scale sayap yang luas,
asimetris gelap terang.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
a.1 Morfologi Nyamuk Anopheles sp
a) Panjang telur kurang-lebih 1mm dan memiliki pelampung di kedua sisinya.
b) Dalam keadaan diam (istirahat), jentik nyamuk Anopheles sejajar dengan
permukaan air dan ciri khasnya yaitu spirakel pada bagian posterior abdomen,
tergal plate pada bagian tengah sebelah dorsal abdomen dan bulu palma
pada bagian lateral abdomen.
c) Larva beristirahat secara paralel dengan permukaan air.
d) Pupa, Mempunyai tabung pernapasan (respiratory trumpet) yang berbentuk
lebar dan pendek yang digunakan untuk pengambilan oksigen dari udara.
e) Dewasa, bercak pucat dan gelap pada sayapnya dan beristirahat di
kemiringan 45 derajat suatu permukaan.
f) Warnanya bermacam-macam, ada yang hitam, ada pula yang kakinya
berbercak- bercak putih.
a.2. Morfologi nyamuk Aedes aegypti
a)

Telur Aedes aegypti berukuran 0,5 0,8 mm, berwarna hitam, bulat panjang
dan berbentuk oval.

b)

JentikNyamuk Aedes aegypti tubuhnya memanjang tanpa kaki dengan bulubulu sederhana yang tersusun bilateral simetris.

c)

Kepompong

(Pupa)

pernafasan, Pupa

nyamuk Aedes

aegypti bentuk

tubuhnya bengkok, dengan bagian kepala- dada (chepalothorax) lebih besar


apabila dibandingkan dengan besar perutnya, sehingga tampak seperti tanda
baca koma.
d)

Nyamuk

Dewasa, nyamuk Aedes aegypti tubuhnya tersusun dari

tiga

bagian yaitu kepala, dada dan perut. Pada bagian kepala terdapat sepasang
mata majemuk dan antena yang berbulu. tumbuhan (phytophagus). Nyamuk
betina mempunyai antena tipe pilose.

a.3 Morfologi Nyamuk Culex sp


Pada stadium jentik nyamuk Culex mempunyai siphon yang mengandung
bulu- bulu siphon (siphonal tuft) dan pekten, sisir atau comb dengan gigi- gigi
sisir (comb teeth), segmen anal dengan pelana tertutup dan tampak
tergantung pada permukaan air.
Stadium pupa Culex mempunyai tabung pernafasan yang bentuknya
kelihatan sempit dan panjang, digunakan untuk pengambilan oksigen
a.Nyamuk Dewasa
Palpus nyamuk betina lebih pendek dari proboscis, wsedang nyamuk
jantan palpus dan proboscis sama panjang. Pada sayap mempunyai bulu yang
simetris dan tanpa costa.Sisik sayap membentuk kelompok sisik yang
berwarna sehingga tampak sisik sayap membentuk bercak- bercak pada
sayap berwarna putih dan kuning atau putih dan cokelat, juga putih dan
hitam.Ujung perut selalu menumpul.
a.4. Nyamuk Mansonia
Nyamuk Mansonia berasosiasi dengan rawa-rawa, sungai besar di tepi
hutan atau dalam hutan; larvae dan pupa melekat dengan sifonnya pada akarakar atau ranting tanaman air, spt enceng gondok,teratai,kangkung,dsb.
B. Saran
Pada isi makalah diatas penulis menhimbau kepada seluruh kalangan
masyarakat khususnya pada mahasiswa untuk

dapat menjaga kbersihan

lingkungan, karena kebershihan lingkungan merupakan salasatu cara untuk


menhindari adanya penyaki yang di sebabkan oleh beberapa Nyamuk

salahsatunya DBD yang di tularkan oleh nyamuk kepada manusia, olehnya itu
di sarankan kepada seluruh masyarakat untuk mulai sekaran dapat menjaga
linkungan sekitar agar dapat terhindar dari wabah penyakit yang di sebabkan
oleh nyamuk
DAFTAR PUSTAKA
http://www.litbang.depkes.go.id/~djunaedi/data/emil.pdf
http://www.penyakitmenular.info/.pdf
email.pdf/http://www.wartamedika.com/2006/09/pencegahan-malaria.html/
http://www.geocities.com/mitra_sejati_2000/malaria.html/email.pdf
Anonim. 2009. Pedoman Pengendalian Nyamuk Aedes Aegypti.2009 ( e
book ).
Chahaya,I. 2011. Pemberantasan Vektor Demam Berdarah Di Indonesia.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/3715/1/fkm-indra%20c5.pdf.
Diakses tanggal 21 Maret 2011.
Depkes RI. 2004. Perilaku Hidup Nyamuk Aedes aegypti Sangat Penting
Diketahui
Termasuk

Dalam

Melakukan

Pemantauan

Kegiatan
Jentik

Pemberantasan
Berkala.

Sarang

Bulletin

Nyamuk
Harian.

http://www.depkes.go.id/downloads/Bulletin%20Harian%2010032004.pdf.
Diakses tanggal 23 Maret 2011.
Annonimus.2010.Nyamuk.http://id.shvoong.com/medicine-andhealth/epidemology-public-health/2066459-nyamuk-aedes-aegypti.Diakses
pada Kamis, 5 April 2012, Pukul 14.00 WIB
Judarwanto, Widodo. 2007. Profil Nyamuk Aedes pembasmiannya.
http://indonesiaindonesia.com/f/2010/01/21/ciri-ciri-nyamuk-aedespembasmiannya/. Diakses pada Kamis, 5 April 2012, Pukul 12.30 WIB
Wirayoga, Raditya. 2010. Ciri-ciri Nyamuk Aedes aegypti.
Warren KS ( ed). Immunology and Molecular

Biology of Parastic

infections. Third edition, 1993. Black well Scientific publication.


Boston.

Anda mungkin juga menyukai