Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Chassis pada mobil meliputi suspensi yang menopang axle, kemudi untuk mengatur arah kendaraan, roda, ban dan rem untuk menghentikan jalannya
kendaraan. Sistem system berpengaruh langsung terhadap kenikmatan berkendaraan, stabilitas dan lain sebagainya. Sistem rem digunakan untuk
mengurangi atau menghentikan jalannya kendaraan dan mempertahankan posisi kendaraan pada saat diparkir.
1. SUSPENSI
Sistem suspensi terletak diantara body kendaraan dan roda-roda, dan dirancang untuk menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah
kenikmatan dan stabilitas berkendaraan serta memperbaiki kemampuan cengkram roda terhadap jalan. Suspensi terdiri dari pegas, shock absorber,
stabilizer dan sebagainya. Pada umumnya suspensi dapat digolongkan menjadi suspensi tipe rigid (rigid axle suspension) dan tipe bebas (independent
suspension). Suspensi menghubungkan body kendaraan dengan roda-roda dan berfungsi sebagai berikut :
1. Menyerap getaran, kejutan dari permukaan jalan, sehingga menambah kenyamanan bagi penumpangnya..
2. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan dengan roda-roda.
3. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda.
2. KOMPONEN UTAMA
PEGAS
Pegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda agar tidak diteruskan ke body kendaraan secara langsung. Disamping itu untuk
menambah kemampuan cengkram ban terhadap permukaan jalan.
Ada tiga tipe pegas, yaitu
1. Pegas Koil (Coil Spring), dibuat dari batang baja khusus dan berbentuk spiral.
2. Pegas Daun (Leaf Spring), dibuat dari bilah baja yang bengkok dan lentur.
3. Pegas Batang Torsi (torsion bar spring), dibuat dari batang baja yang elastis terhadap puntiran.
SHOCK ABSORBER
Apabila pada suspensi hanya terdapat pegas, kendaraan akan cenderung beroskilasi naik turun pada waktu menerima kejutan dari jalan. Akibatnya
berkendaraan menjadi tidak nyaman. Untuk itu shock absorber dipasang untuk meredam oskilasi dengan cepat agar memperoleh kenikmatan
berkendaraan dan kemampuan cengkeram ban terhadap jalan.Di dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut minyak shock
absorber. Pada shock absorber tipe ini, gaya redamnya dihasilkan oleh adanya tahanan aliran minyak karena melalui orifice (lubang kecil) pada waktu
piston bergerak.
Tipe Shock Absorber
Shock absorber dapat digolongkan menurut cara kerjanya, kontruksi, dan medium kerjanya.
1) Menurut Cara Kerjanya
1.
Shock absorber kerja tunggal (single action), Efek meredam hanya terjadi pada waktu shock absorber berekspansi. Sebaliknya
pada saat kompresi tidak terjadi efek meredam.
2.
Shock absorber kerja ganda. (Multiple action), Baik saat ekspansi maupun kompresi absorber selalu bekerja meredam. Pada
umumnya kendaraan sekarang menggunakan tipe ini.
2) Menurut Konstruksi
1.
Shock absorber tipe twin tube, di dalam shock absorber tipe ini terdapat pressure tube dan outer tube yang membatasi working
chamber (silinder dalam) dan reservoir chamber (silinder luar).
2.
Shock absorber tipe mono-tube di dalam shock absorber hanya terdapat satu silinder (atau tanpa reservoir).
3) Menurut Media Kerjanya
1.
Shock absorber tipe hidraulis, di dalamnya hanya terdapat minyak shock absorber sebagai medium kerja.
2.
Shock absorber berisi gas adalah absorber hidraulis yang diisi dengan gas. Gas yang biasanya digunakan adalah nitrogen.
Ball joint menerima beban vertikal maupun lateral. Disaamping itu juga berfungsisebagai sumbu putaran roda pada saat kendaraan membelok. Di
bagian dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan. Pada setiap interval tertentu gemuk harus diganti dengan tipe
molibdenum disulfide lithium base.
PENTING
Untuk menambah gemuk, lepaskan screw plug kemudian pasangkan fitting gemuk Setelah pengislan gemuk selesal, pastikan gantl fitting gemuk
dengan screw plug. Pada tipe ball Joint yang menggunakan dudukan dari resin, tidak diperlukan penggantian gemuk.
STABILIZER BAR
Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal pada saat kendaraan membelok. Disamping itu untuk
meningkatkan traksi ban. Untuk suspensi depan, stabilizer bar biasanya dipasang pada kedua lower arm melalui bantalan karet dan linkage. Pada
bagian tengah diikat ke frame atau body pada dua tempat melalui bushing. Bila roda kanan dan kiri bergerak ke atas dan ke bawah secara bersamaan
dengan arah dan jarak yang sama, stabilizer bar harus bebas dari puntiran. Umumnya pada saat kendaraan membelok, pegas roda bagian luar (outer
spring) tertekan dan pegas roda bagian dalam (inner) mengembang. Akibatnya stabilizer bar akan terpuntir karena salah satu ujungnya tertekan ke atas
dan ujung lainnya bergerak ke bawah. Batang stabilizer cenderung menahan terhadap puntiran. Tahanan terhadap puntiran ini berfungsi mengurarg
body roll dan memelihara body dalam batas Kemiringan yang aman. Seperti diperlihatkan pada gambar di bawah, salah satu ujung strut bar dipasang
pada lower suspension arm dan ujung lainnya diikat ke bracket strut bar yang diikatkan ke body atau cross member melalui bantalan karet. Strut bar
berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju atau mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata atau
dorongan akibat terjadinya pengereman.
Lateral control rod dipasang diantara axle dan body kendaraan. Tujuannya untuk menahan axle pada posisinya terhadap beban dari samping.
BUMPER
Pada saat kendaraan melalui jalan yang berlubang atau tonjolan besar, pegas mengerut dan mengembang secara berlebihan. Keadaan ini dapat
menyebabkan kerusakan komponen lainnya. Untuk itu bounding dan rebounding bumper dipasang sebagai pelindung frame, axle, shock absorber dan
lain-lain pada waktu pegas mengerut dan mengembang di luar batas maksimumnya.
3. OSKILASI BODY
PITCHING
Pitching adalah gerakan atau bergoyang bagian depan dan belakang kendaraan ke atas dan ke bawah terhadap titik pusat grafitasi kendaraan. Gejala
ini terjadi ketika kendaraan melalui jalan yang bertonjolan atau lubang. Disamping itu pitching mudah terjadi pada kendaraan yang pegasnya lemah.
ROLLING
Bila kendaraan membelok atau melalui tonjolan jalan, maka pegas pada satu sisi kendaraan mengembang dan pegas pada sisi lainnya mengerut.
Keadaan ini mengakibatkan body rolling pada arah samping (sisi ke sisi).
BOUNCHING
Bounching adalah gerakan naik turun body kendaraan secara keseluruhan. Gejala ini mungkin terjadi pada kecepatan kendaraan tinggi dan pada jalan
bergelombang, demikian pula bila pegas suspensi lemah.
YAWING
Yawing adalah gerakan body kendaraan mengarah memanjang ke kanan dan ke kiri terhadap titik berat kendaraan. Yawing kemungkinan terjadi pada
jalan yang menyebabkan pitching.
4. TIPE DAN KARAKTERISTIK SUSPENSI
Menurut konstruksinya suspensi dapat digolongkan menjadi dua tipe.
1. Rigid suspension. Pada suspensi tipe rigid, roda kiri dan kanan dihubungkan oleh axle tunggal.
2. Independent suspension.
Pada suspensi model bebas (independent suspension), masing-masing pada roda kiri dan kanan bergerak bebas (independen).
Pada suspensi rigid axle (rigid axle suspension), roda kiri dan kanan dihubungkan oleh axle tunggal. Axle dihubungkan ke body dan frame melalui
pegas (pegas daun atau pegas koii). Suspensi rigid banyak digunakan pada roda depan dan belakang bus dan truck dan pada roda belakang mobil
penumpang. Hal ini karena konstruksinya kuat dan sederhana.Pada suspensi model bebas (independent suspension, roda kiri dan kanan tidak
dihubungkan secara langsung pada axle tunggal. Kedua roda dapat bergerak secara bebas tanpa saling mempengaruhi. Biasanya suspensi model bebas
ini digunakan pada roda depan mobil penumpang dan truck kecil. Sekarang suspensi model bebas digunakan juga pada roda belakang mobil
penumpang. Perbedaan besar antara suspensi depan dan belakang disebabkan roda depan dapat membelok. Ketika kendaraan membelok atau melalui
jalan yang tidak rata, roda-rodanya menerima gaya dari permukaan jalan. Suspensi berfungsi menyerap gaya-gaya ini agar kendaraan berjalan sesuai
dengan arah yang diinginkan. Disamping itu untuk mencegah roda bergoyang, bergerak ke arah depan, belakang, samping, secara berlebihan, atau
merubah kemiringan roda, hal ini akanmempengaruhi kestabilan kendaraan. Karena faktor inilah suspensi model bebas sering digunakan pada roda
depan. Sebagai contoh suspensi model bebas adalah tipe Macpherson strut dan tipe double wishbone.
TIPE MACPEHERSON STRUT
Suspensi tipe ini banyak digunakan pada roda depan. Konstruksi dari suspensi tipe strut adalah : lower arm, strut bar, stabilizer bar dan strut
assembly. Ujung lower arm dipasang pada suspension member melalui bushing karet dan dapat bergerak naik turun. Ujung lainnya dipasang ke
steering knuckle arm melalui ball joint. Sebagai bagian dari suspension linkage, shock absorber berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan menopang
berat kendaraan. Bagian atasnya dipasang pada fender apron melalui bantalan karet dan bearing. Bagian bawah strut diikat dengan baut pada steering
knuckle
Ada beberapa macam bentuk lower arm yang digunakan untuk menopang roda dan bodi kendaraan. Diantaranya adalah bentuk lower arm berbentuk
L. bentuk ini ada yang digunakan pada kendaraan yang mesinnya di depan dan penggeraknya roda depan. Lower arm bentuk L in! diikat pada body
pada dua tempat melalui bushing dan ke steering knuckle melalui ball joint. Keuntungannya dapat menahan gaya dari arah samping maupun arah
depan belakang sehingga tidak perlu menggunakan strut bar.
Suspensi model bebas ini banyak digunakan pada roda depan mobil penumpang dan truck kecil. Konstruksinya adalah roda dipasang pada body
melalui dua lengan suspensi (upper dan lower arm). Shock absorber dan pegas koil dipasang diantara kedua arm tersebut di atas, steering knuckle dan
frame. Salah satu ujung arm dipasang pada body atau frame melalui bushing, dan ujung lainnya pada steering knuckle melaui ball joint. Bagian atas
shock absorber diikat pada body atau frame, dan bagian bawahnya ke lower arm. Pegas koil terletak diantara lower arm dan body atau frame.
Entri Populer
Pengukuran
BAB I. PENDAHULUAN
Kualitas produk merupakan masalah yang tidak bisa diabaikan
dalam bidang keteknikan (engineering) , oleh k...
Propeller Shaft
Propeller shaft berfungsi untuk memindahkan atau meneruskan tenaga dari transmisi ke difrensial.
Propeller shaft dibuat sedemikian rupa aga...
Alat-Alat Ukur Otomotif
Berikut ini akan adalah jenis alat ukur yang seharusnya digunakan untuk melaksanakan
pengukuran otomotif di sekolah-sekolah menengah kejur...
Otomotrip.com Fungsi ball joint pada sistem suspensi mobil atau pada kaki-kaki kendaraan
adalah sebagai sumbu roda ketika roda belok ke kiri dan ke kanan.
Selain itu ball joint pada mobil juga berfungsi untuk memegang knuckle roda, ball joint pada mobil
terdapat pada arm atau sering disebut sebagai kaki udang pada mobil baik berada pada arm atas
atau arm bawah tergantung dari sistem suspensi yang digunakan.
Tanda atau ciri-ciri dan gejala kerusakan ball joint mobil adalah terdengar bunyi gludug yang keras
saat roda melewati jalan kasar, karena bisa jadi besi ketemu besi pada ball joint jika teflon atau plastik
yang terdapat pada ball joint sudah rusak parah.
Tanda lain adalah roda depan akan kocak dan untuk melihat ball joint rusak adalah dengan
mendongkrak roda kemudian menggoyangkan roda pada posisi atas bawah agak kesamping
sehingga terbentuk seperti formasi huruf X (lihat gambar dibawah). Ini pun tergantung dari seberapa
parah tingkat kerusakan ball joint roda tersebut.
Cara Mendeteksi
kerusakan Ball Joint Mobil contoh pada Avanza yang menggunakan sistem suspensi MacPherson
strut, sistem suspensi ini kebanyakan juga digunakan pada kendaraan-kendaraan berukuran kecil
seperti sedan dan lainnya:
1. Dongkrak roda depan sehingga tidak menyentuh tanah
2. Goyangkan roda pada arah no 1 dan 4 serta 2 dan 3 pada gambar di atas, ball joint rusak akan
terasa kocak
3. Goyangkan roda pada posisi 5 dan 6, ini tergantung posisi tie rod berada di sebelah depan atau
belakang dari poros roda.
Jika tie rod berada di depan poros roda ( no 5 adalah depan) saat di goyang kesamping pada arah 5
dan 6 jika ball joint rusak maka akan terasa kocak lebih besar pada bagian belakang (no 6, lihat
gambar) dan sebaliknya jika tie rod berada di belakang as roda seperti kebanyakan mobil sedan, saat
roda digoyang pada posisi 5 dan 6 maka terasa kocak yang lebih besar ada pada posisi no 5 atau
depan.
Jika kerusakan terlalu parah dan bunyi gludug roda terlalu keras saat lewat jalan rusak, biasanya
kocak pada roda terasa lebih keras.
Tetapi jika kerusakan tidak terlalu parah atau terdapat tanda bunyi roda yang tidak terlalu keras,
biasanya pengecekan ball joint harus dengan menggunakan besi pengungkit yang diletakkan antara
arm dengan ball joint (silakan lihat gambar di bawah pada titik A dan B).
Ball joint rusak bisa di ganti baik ball jointnya sendiri atau satu set dengan lower Arm tergantung
kondisi, jika bushing pada arm juga sudah retak lebih baik ganti satu set lower Arm dengan ball joint.
Advertisement
Foto: 370z.com
TEMPO Interaktif, Jakarta - Satu di antara beberapa bagian mobil yang kerap menjadi ukuran
kenyamanan dan keamanan mobil adalah sistem suspensi. Maklum, bagian ini tidak saja
menjadi titik tumpu antara roda dengan bobot mobil, tetapi juga bertugas meredam guncangan,
getaran, bahkan meredam tingkat kebisingan di ruang kabin kendaraan.
Selain itu, sistem suspensi juga berkaitan dengan keamanan mobil saat dikendarai.
Shockbreaker yang lemah mengakibatkan bodi kendaraan limbung saat melaju. Kestabilan
berkurang, papar Rusdianto, pemilik bengkel Persada Sakti, Meruya Selatan, Jakarta Barat,
Senin (27/12).
Suspensi sendiri terdiri dari beberapa bagian yaitu pegas atau per, shock absorber, bushing arm,
tierod dan ball joint. Setiap bagian memiliki fungsi tersendiri namun saling berkiatan satu dengan
yang lain.
Sehingga, bila satu diantara bagian tersebut rusak atau tidak berfungsi dan tidak segera
diperbaiki maka akan mempengaruhi kinerja bagian lain. Walhasil, kerusakan pun merembet
kemana-mana. Jika hal itu terjadi, bukan hanya performa mobil yang terganggu tetapi juga
membutuhkan biaya yang tidak kecil.
Lantas apa fungsi masing-masing komponen? Bagaimana cara mengenali kondisi yang telah
rusak? Bagaimana cara untuk merawat atau memperbaiki? Rusdianto berbagi tips untuk Anda:
1. Shockbreaker
Peranti ini bertugas untuk meredam guncangan di saat mobil melaju dan melibas berbagai
kondisi lintasan. Shockbreaker yang terbuat dari baja itu bertugas membantu pegas atau per
untuk menopang bobot mobil berikut muatan yang diangkutnya.
Komponen ini terbuat dari baja sehingga memiliki daya tahan dan kekuatan lebih. Namun
shockbreaker akan aus seriring dengan waktu atau masa pemakaian serta penggunaan yang
tidak tepat.
Bila sering menahan guncangan dengan beban berlebihan, daya tahan shockbreaker akan
berkurang dan lemah. Bila hal itu terjadi, maka mobil akan terasa limbung saat dikendarai
terutama saat melaju kencang.
Cara yang paling gampang untuk mengatasi hal ini adalah membeli shockbreaker satu set.
Upayakan menghindari lintasan berlubang dengan diameter dan kedalaman yang bersar. Bila
Anda terpaksa harus melewatinya, usahakan laju mobil sangat lambat.
Kebiasaan lain yang harus dihindari adalah, membawa muatan dengan berat yang berlebihan
sesuai kapasitas mobil. Selain itu usahakan rajin membersihkan kotoran yang menempel di kisikisi karena akan mempercepat keausan piston shockreaker.
2. Bushing arm
Komponen ini berupa karet suspensi yang terletak di titik tumpu antara roda dan lengan
pencengkeramnya. Bushing bertugas meredam getaran pada sambungan antar komponen
suspensi dari logam tersebut.
Bila mobil kerap melibas jalanan berlubang atau jalanan rusak, beban yang ditopang peranti ini
juga makin berat. Bila hal itu terjadi secara terus menerus dan dalam waktu lama, maka bushing
akan cepat aus.
Kerusakkan pada bushing tidak hanya menyebabkan suara berisik tetapi juga mempengaruhi
kenyamanan pengendalian mobil.
Cara untuk mencegah kerusakkan peranti itu adalah, hindari jalanan berlubang atau melibasnya
dengan kecepatan tinggi. Upayakan agar tidak membawa beban terlalu berat.
3. Tierod dan Balljoint
Tierod, end tierod dan balljoint dibuat dari bahan logam memiliki fungsi meneruskan gaya belok
dari kemudi ke roda-roda. Sedangkan balljoint berguna untuk menopang knuckle arm.
Bila peranti itu telah aus atau rusak akibat sebab-sebab lain, maka kenyamanan berkendara
juga akan terganggu. Mobil sulit dikendalikan, bahkan bila dikendarai dalam kecepatan tinggi
akan membahayakan karena kestabilan juga terganggu.
Lantaran itulah, pastikan komponen tersebut masih dalam kondisi bagus. Anda bisa melakukan
pengecekan kondisi komponen ini di rumah. Caranya, dongkrak roda bagian depan dan mintalah
bantuan orang lain untuk menahan kemudi agar roda tidak bergerak, lalu goyang-goyang roda
kea arah dalam dan keluar secara bergantian beberapa kali.
Bila terasa oblak atau seperti ada guncangan tidak stabil berarti komponen tersebut bermasalah.
Cara lainnya, dengan mengamati bentuk atau ciri fisik komponen itu. Ketiganya dibuat dari
logam sehingga bila Anda menemukan bagian komponen itu tidak halus atau ada bekas
gesekan antar bahan dari logam berarti telah rusak.
Pencegahan agar komponen ini tidak cepat rusak adalah menghindari jalanan berlubang saat
mobil melaju di kecepatan tinggi, hindari mengangkut beban berlebihan, serta membersihkan
dari kotoran. Upayakan setiap kali mencuci mobil menyemprot bagian yang berkaitan dengan
peranti tersebut dengan tekanan air tinggi.
4. Lakukan spooring balancing
Selain melakukan pencegahan dan perawatan komponen suspensi, satu hal yang juga harus
Anda lakukan adalah melakukan spoooring balancing roda mobil.
Fungsi spooring dan balancing adalah menjaga kestabilan roda mobil. Bila roda stabil dan
seimbang di keempat bagian maka beban yang harus disangga oleh komponen suspensi juga
seimbang dan sesuai dengan porsinya. Bila hal itu terjadi, maka kemungkinan komponen
bermasalah juga kecil.
Selain itu, dengan melakukan spooring dan balancing kenyamanan Anda berkendara juga
terjaga.
ARIF ARIANto
Sistem suspensi terletak diantara body kendaraan dan roda-roda, dan dirancang untuk
menyerap kejutan dari permukaan jalan sehingga menambah kenikmatan dan stabilitas
berkendaraan serta memperbaiki kemampuan cengkram roda terhadap jalan. Suspensi terdiri
dari pegas, shock absorber, stabilizer dan sebagainya. Pada umumnya suspensi dapat
digolongkan menjadi suspensi tipe rigid (rigid axle suspension) dan tipe bebas (independent
suspension). Suspensi menghubungkan body kendaraan dengan roda-roda dan berfungsi
sebagai berikut :
1. Menyerap getaran, kejutan dari permukaan jalan, sehingga menambah kenyamanan bagi
penumpangnya..
2. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke body melalui gesekan antara jalan
dengan roda-roda.
3. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan roda-roda.
2. KOMPONEN UTAMA
PEGAS
Pegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda agar tidak diteruskan ke
body kendaraan secara langsung. Disamping itu untuk menambah kemampuan cengkram ban
terhadap permukaan jalan.
Ada tiga tipe pegas, yaitu
1. Pegas Koil (Coil Spring), dibuat dari batang baja khusus dan berbentuk spiral.
2. Pegas Daun (Leaf Spring), dibuat dari bilah baja yang bengkok dan lentur.
3. Pegas Batang Torsi (torsion bar spring), dibuat dari batang baja yang elastis terhadap
puntiran.
SHOCK ABSORBER
Apabila pada suspensi hanya terdapat pegas, kendaraan akan cenderung beroskilasi naik
turun pada waktu menerima kejutan dari jalan. Akibatnya berkendaraan menjadi tidak
nyaman. Untuk itu shock absorber dipasang untuk meredam oskilasi dengan cepat agar
memperoleh kenikmatan berkendaraan dan kemampuan cengkeram ban terhadap jalan.Di
dalam shock absorber telescopic terdapat cairan khusus yang disebut minyak shock absorber.
Pada shock absorber tipe ini, gaya redamnya dihasilkan oleh adanya tahanan aliran minyak
karena melalui orifice (lubang kecil) pada waktu piston bergerak.
Tipe Shock Absorber
Shock absorber dapat digolongkan menurut cara kerjanya, kontruksi, dan medium kerjanya.
1) Menurut Cara Kerjanya
1.
2.
2) Menurut Konstruksi
1.
Shock absorber tipe twin tube, di dalam shock absorber tipe ini
terdapat pressure tube dan outer tube yang membatasi working chamber
(silinder dalam) dan reservoir chamber (silinder luar).
2.
2.
Shock absorber berisi gas adalah absorber hidraulis yang diisi dengan
gas. Gas yang biasanya digunakan adalah nitrogen.
Ball joint menerima beban vertikal maupun lateral. Disaamping itu juga
berfungsisebagai sumbu putaran roda pada saat kendaraan membelok. Di bagian
dalam ball joint terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan. Pada setiap
interval tertentu gemuk harus diganti dengan tipe molibdenum disulfide lithium base.
PENTING
Untuk menambah gemuk, lepaskan screw plug kemudian pasangkan fitting gemuk
Setelah pengislan gemuk selesal, pastikan gantl fitting gemuk dengan screw plug.
Pada tipe ball Joint yang menggunakan dudukan dari resin, tidak diperlukan
penggantian gemuk.
STABILIZER BAR
Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal pada
saat kendaraan membelok. Disamping itu untuk meningkatkan traksi ban. Untuk suspensi
depan, stabilizer bar biasanya dipasang pada kedua lower arm melalui bantalan karet dan
linkage. Pada bagian tengah diikat ke frame atau body pada dua tempat melalui bushing. Bila
roda kanan dan kiri bergerak ke atas dan ke bawah secara bersamaan dengan arah dan jarak
yang sama, stabilizer bar harus bebas dari puntiran. Umumnya pada saat kendaraan
membelok, pegas roda bagian luar (outer spring) tertekan dan pegas roda bagian dalam
(inner) mengembang. Akibatnya stabilizer bar akan terpuntir karena salah satu ujungnya
tertekan ke atas dan ujung lainnya bergerak ke bawah. Batang stabilizer cenderung menahan
terhadap puntiran. Tahanan terhadap puntiran ini berfungsi mengurarg body roll dan
memelihara body dalam batas Kemiringan yang aman. Seperti diperlihatkan pada gambar di
bawah, salah satu ujung strut bar dipasang pada lower suspension arm dan ujung lainnya
diikat ke bracket strut bar yang diikatkan ke body atau cross member melalui bantalan karet.
Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju atau mundur pada
saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak rata atau dorongan akibat terjadinya
pengereman.
Lateral control rod dipasang diantara axle dan body kendaraan. Tujuannya untukmenahan
axle pada posisinya terhadap beban dari samping.
BUMPER
Pada saat kendaraan melalui jalan yang berlubang atau tonjolan besar, pegas mengerut dan
mengembang secara berlebihan. Keadaan ini dapat menyebabkan kerusakan komponen
lainnya. Untuk itu bounding dan rebounding bumper dipasang sebagai pelindung frame, axle,
shock absorber dan lain-lain pada waktu pegas mengerut dan mengembang di luar batas
maksimumnya.
3. OSKILASI BODY
PITCHING
Pitching adalah gerakan atau bergoyang bagian depan dan belakang kendaraan ke atas dan ke
bawah terhadap titik pusat grafitasi kendaraan. Gejala ini terjadi ketika kendaraan melalui
jalan yang bertonjolan atau lubang. Disamping itu pitching mudah terjadi pada kendaraan
yang pegasnya lemah.
ROLLING
Bila kendaraan membelok atau melalui tonjolan jalan, maka pegas pada satu sisi kendaraan
mengembang dan pegas pada sisi lainnya mengerut. Keadaan ini mengakibatkan body rolling
pada arah samping (sisi ke sisi).
BOUNCHING
Bounching adalah gerakan naik turun body kendaraan secara keseluruhan. Gejala ini
mungkin terjadi pada kecepatan kendaraan tinggi dan pada jalan bergelombang, demikian
pula bila pegas suspensi lemah.
YAWING
Yawing adalah gerakan body kendaraan mengarah memanjang ke kanan dan ke kiri terhadap
titik berat kendaraan. Yawing kemungkinan terjadi pada jalan yang menyebabkan pitching.
4. TIPE DAN KARAKTERISTIK SUSPENSI
Menurut konstruksinya suspensi dapat digolongkan menjadi dua tipe.
1. Rigid suspension. Pada suspensi tipe rigid, roda kiri dan kanan dihubungkan oleh axle
tunggal.
2. Independent suspension.
Pada suspensi model bebas (independent suspension), masing-masing pada roda kiri dan
kanan bergerak bebas (independen).
Pada suspensi rigid axle (rigid axle suspension), roda kiri dan kanan dihubungkan oleh axle
tunggal. Axle dihubungkan ke body dan frame melalui pegas (pegas daun atau pegas koii).
Suspensi rigid banyak digunakan pada roda depan dan belakang bus dan truck dan pada roda
belakang mobil penumpang. Hal ini karena konstruksinya kuat dan sederhana.Pada suspensi
model bebas (independent suspension, roda kiri dan kanan tidak dihubungkan secara
langsung pada axle tunggal. Kedua roda dapat bergerak secara bebas tanpa saling
mempengaruhi. Biasanya suspensi model bebas ini digunakan pada roda depan mobil
penumpang dan truck kecil. Sekarang suspensi model bebas digunakan juga pada roda
belakang mobil penumpang. Perbedaan besar antara suspensi depan dan belakang disebabkan
roda depan dapat membelok. Ketika kendaraan membelok atau melalui jalan yang tidak rata,
roda-rodanya menerima gaya dari permukaan jalan. Suspensi berfungsi menyerap gaya-gaya
ini agar kendaraan berjalan sesuai dengan arah yang diinginkan. Disamping itu untuk
mencegah roda bergoyang, bergerak ke arah depan, belakang, samping, secara berlebihan,
atau merubah kemiringan roda, hal ini akan mempengaruhi kestabilan kendaraan. Karena
faktor inilah suspensi model bebas sering digunakan pada roda depan. Sebagai contoh
suspensi model bebas adalah tipe Macpherson strut dan tipe double wishbone.
TIPE MACPEHERSON STRUT
Suspensi tipe ini banyak digunakan pada roda depan. Konstruksi dari suspensi tipe strut
adalah : lower arm, strut bar, stabilizer bar dan strut assembly. Ujung lower arm dipasang
pada suspension member melalui bushing karet dan dapat bergerak naik turun. Ujung lainnya
dipasang ke steering knuckle arm melalui ball joint. Sebagai bagian dari suspension linkage,
shock absorber berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan menopang berat kendaraan. Bagian
atasnya dipasang pada fender apron melalui bantalan karet dan bearing. Bagian bawah strut
diikat dengan baut pada steering knuckle
Ada beberapa macam bentuk lower arm yang digunakan untuk menopang roda dan bodi
kendaraan. Diantaranya adalah bentuk lower arm berbentuk L. bentuk ini ada yang digunakan
pada kendaraan yang mesinnya di depan dan penggeraknya roda depan. Lower arm bentuk L
in! diikat pada body pada dua tempat melalui bushing dan ke steering knuckle melalui ball
joint. Keuntungannya dapat menahan gaya dari arah samping maupun arah depan belakang
sehingga tidak perlu menggunakan strut bar.
TIPE DOUBLE WISHBONE DENGAN PEGAS KOIL
Suspensi model bebas ini banyak digunakan pada roda depan mobil penumpang dan truck
kecil. Konstruksinya adalah roda dipasang pada body melalui dua lengan suspensi (upper dan
lower arm). Shock absorber dan pegas koil dipasang diantara kedua arm tersebut di atas,
steering knuckle dan frame. Salah satu ujung arm dipasang pada body atau frame melalui
bushing, dan ujung lainnya pada steering knuckle melaui ball joint. Bagian atas shock
absorber diikat pada body atau frame, dan bagian bawahnya ke lower arm. Pegas koil terletak
diantara lower arm dan body.
ierod, end tierod dan balljoint terbuat dari bahan logam mempunyai fungsi meneruskan gaya
belok dari kemudi ke roda-roda. Sedangkan balljoint berguna dalam menopang knuckle arm.
JIka peranti ini sudah aus atau rusak disebabkan akibat akibat lain, Sehingga kenyamanan
berkendara juga menjadi terganggu. Mobil sulit dikendalikan, bahkan jika dikendarai pada
kecepatan
tinggi
dapat
membahayakan
karena
kestabilan
juga
terganggu.
Oleh sebab itulah, pastikan komponen tersebut tetap pada kondisi bagus. Anda dapat
melakukan pengecekan kondisi komponen ini di rumah. Caranya, dongkrak roda bagian depan
serta mintalah bantuan orang lain daam menahan kemudi sehingga roda tidak bergerak, lalu
goyang-goyang roda ke arah dalam serta keluar secara bergantian beberapa kali.
Jika terasa oblak atau seperti terdapat guncangan tidak stabil berarti komponen tersebut
bermasalah.
Cara lainnya, dengan mengamati bentuk maupun ciri fisik komponen itu. Ketiganya terbuat dari
logam maka jika Anda menemukan bagian komponen itu tidak halus atau terdapat bekas
gesekan antar bahan dari logam berarti telah rusak.
Pencegahan biar komponen ini tidak cepat rusak ialah menghindari jalanan berlubang ketika
mobil melaju di kecepatan tinggi, hindari mengangkut beban berlebihan, serta membersihkan
dari kotoran. Usahakan setiap kali mencuci mobil menyemprot bagian yang berkaitan dengan
peranti
tersebut
dengan
tekanan
air
tinggi.
(can95)
Roda dalam satu poros dihubungkan dengan poros kaku (rigid), poros kaku tersebut
dihubungkan ke bodi dengan menggunakan pegas, peredam kejut dan lengan kontrol (control
arm)
Awalnya semua kendaraan menggunakan sistem ini. Sampai sekarang sebagian besar
kendaraan berat seperti truck, masih menggunakan sistem ini, sedangkan kendaraan niaga
umumnya menggunakan sistem ini pada roda belakang.
Sistem suspensi independen
Antara roda dalam satu poros tidak terhubung secara langsung, masing-masing roda (roda kiri
dan kanan) terhubung ke bodi atau rangka dengan lengan suspensi (suspension arm), pegas
dan peredam kejut. Goncangan atau getaran pada salah satu roda tidak memengaruhi roda
yang lain.
Umumnya kendaraan penumpang menggunakan sistem ini pada semua poros rodanya,
sedangkan kendaraan niaga umumnya menggunakan sistem ini pada roda depan sedangkan
pada poros roda belakang menggunakan sistem suspensi dependen pada poros roda belakang.
Tipe MacPherson strut dan double-wishbone termasuk dalam jenis sistem ini.
Komponen utama
[sunting]Pegas
Dengan sifat pegas yang elastis, pegas berfungsi untuk menerima getaran atau goncangan roda
akibat dari kondisi jalan yang dilalui dengan tujuan agar getaran atau goncangan dari roda tidak
menyalur ke bodi atau rangka kendaraan.
Beberapa tipe pegas yang digunakan pada sistem suspensi :
Pegas ulir (coil spring), dikenal juga dengan nama 'per keong', jenis yang digunakan
adalah pegas ulir tekan atau pegas ulir untuk menerima beban tekan.
Pegas daun (leaf spring), umumnya digunakan pada kendaraan berat atau niaga dengan
sistem suspensi dependen.
Pegas puntir atau dikenal dengan nama pegas batang torsi (torsion bar spring),
umumnya digunakan pada kendaraan dengan beban tidak terlalu berat.
[sunting]Peredam kejut
Peredam kejut berfungsi untuk meredam beban kejut atau goncangan atau getaran yang
diterima pegas.
Lengan suspensi
Lengan suspensi atau suspension arm hanya terdapat pada sistem suspensi
dependen, terpasang pada bodi atau rangka kendaraan, berfungsi untuk
memegang rangka roda kendaraan. Pergerakan yang komplek pada roda
agar dapat sinkron dengan pergerakan pergerakan lengan suspensi maka
terdapat ball joint pada pengikatan lengan suspensi dengan rangka roda.
Shock Absorber
Adalah bagian yang berfungsi meredam gerak axial dari pegas. Pada saat pegas menerima
kejutan dari jalan yang tidak rata, maka pegas akan memanjang dan memendek ( mengeper) .
Jika hal ini dibiarkan , maka body mobil akan terus bergerak naik turun selama pegas
memanjang dan memendek ( gerak axial ). Untuk itulah shock absorber dibuat guna meredam
gerak axial dari pegas, agar tidak membuat body mobil naik turun terus. Banyak tipe shock
absorber, namun secara garis besar dibedakan menjadi:
Berdasarkan cara kerja :
1.
Single action
2.
Double action
Berdasarkan konstruksi :
1.
Single tube ( satu tabung)
2.
Twin tube ( dua tabung )
Upper dan lower arm
Adalah bagian yang menghubungkan knuckle arm dengan body kendaraan, di mana roda
terpasang pada knuckle arm tersebut. Tidak semua tipe suspensi depan memiliki upper arm. Ada
tipe khusus yang memang tidak menggunakan upper arm, tapi tetap menggunakan lower arm.
Arm itulah yang bekerja seperti lengan pada manusia, yang bergerak naik turun pada sistem
suspensi depan mobil.
Stabilser
Adalah komponen yang berfungsi menjaga keseimbangan body mobil pada saat membelok.
Pada saat mobil membelok terjadi gaya sentrifugal, di mana gaya dari suatu yang benda yang
berputar untuk terlempar keluar dari lintasannya. Jika sebuah mobil melaju dengan kecepatan
tinggi dan tiba - tiba membelok, maka gaya sentrifugal pada mobil itu jauh lebih besar
dibandingkan bila mobil membelok dalam kecepatan rendah. Semakin tinggi kecepatan mobil
saat membelok, maka gaya sentrifugal pada mobil itu semakin besar. Gaya inilah yang bisa
membuat mobil itu terbalik saat membelok dalam kecepatan tinggi. Untuk itulah dibuat sebuah
komponen suspensi yang bernama stabiliser. Stabiliser adalah sebuah batang besi yang
dihubungkan dengan lower arm roda kiri dan kanan , sementara bagian tengahnya diikatkan
pada body mobil. Batang besi stabiliser itu memiliki sifat elastis dengan daya elastisitas yang
telah ditentukan sesuai dengan spesifikasi dari masing - masing mobil.
Dumper
Adalah sebuah karet yang berfungsi menjaga komponen - komponen suspensi dari kerusakan
akibat tumbukkan permukaan jalan yang terlalu berlebihan. Dumper terbuat dari sebuah karet
yang dipasangkan pada lower arm dan upper arm. Untuk tipe yang tidak menggunakan upper
arm , dumper terpasang lower arm dan body mobil. Bila roda mobil mengenai jalan yang tinggi
pada satu sisinya, misal polisi tidur yang terlalu tinggi, maka roda mobil yang mengenai polisi
tidur ( yang terlalu tinggi ) akan naik ke atas. Dengan naiknya roda ke atas, maka lower arm
akan naik ke atas juga, lalu mendorong pegas dan shock absorber. Bila naiknya lower arm ini
berlebihan, maka pegas dan shock absorber akan ditekan secara berlebihan pula. Hal ini dapat
membuat pegas dan shock absorber rusak.
Strut bar
Adalah komponen suspensi yang berfungsi menahan lower arm agar kemiringan roda depan
dapat tetap terjaga. Pada sistem kemudi mobil, kemudi mobil akan berbalik sendiri ke posisi
lurus saat roda kemudi dilepas setelah berbelok. Hal ini disebabkan karena roda depan mobil
dibuat miring atau sering disebut dengan istilah Front Wheel Alignment ( FWA ). Penyetelan
kemiringan roda depan inilah yang sering disebut dengan "Spooring". Pada saat spooring
dilakukan penyetelan pada mur strut bar. Strut bar menjaga agar lower arm tidak bergerak ke
depan dan ke belakang.
Ball Joint
Adalah komponen suspensi yang menghubungkan lower atau upper arm dengan knuckle arm .
Ball joint ini dapat berputar bebas mengikuti gerak knuckle arm yang naik atau turun, akibat
sentuhan roda pada permukaan jalan yang tidak rata.
Knuckle arm
Adalah komponen suspensi tempat roda depan dipasangkan. Roda berputar pada poros spindle
dari knuckle arm. Dan knuckle arm dihubungkan juga ke lower arm melalui ball joint.
Sistem kemudi
Sistem kemudi berfungsi mengatur arah kendaraan dengan cara,membelokkan roda depan. Bila
roda kemudi diputar, kolom kemudi
meneruskan putaran ke roda gigi kemudi. Roda gigi kemudi ini memperbesar momen putar,
sehingga menghasilkan tenaga yang lebih besar untuk
menggerakkan roda depan melalui sambungan-sambungan kemudi (steering linkage).
Ada dua model sistem kemudi yang umum digunakan pada mobil,yaitu model recirculating ball
dan
dan pinion
Janis recirculating ball digunakan pada
mobil penumpang ukuran sedang sampai besar dan mobil komercial
sedangkan jenis rack dan pinion digunakan pada mobil penumpang ukuran kecil sampai
sedang.
sambunbungan-sambungan kemudi (steering linkage)
Walaupun mobil bergerak naik-turun, gerakan roda kemudi harus dapat diteruskan ke rodaroda
dengan sangat tepat (akurat) setiap saat, untuk ilu diperlukan sambungan-sambungan kemudi
(steering linkage. Babarapa model sambungansambungan kemudi
suspensi rigid
suspensi independen
Power steering
Sistem power steering direncanakan untuk mengurangi tenaga pengemudian saat mobil
bergerak pada putaran rendah dem menyesuainya pada tingkat tertentu bila kendaraan bererak
mulai kecepatan
sedang sampai kecepatan tinggi.
Pada sistem power steering terdapat
bosster hidraulis yang ditempatkan di bagian tengah mekanisme kemudi.
Power steering model integral
Roda
Output terakhir dari tenaga putar mesin adalah pada roda. Sambil
memikul berat kendaraan roda juga berfungsi meredam kejutan
kejutan dan menambah kenyamanan pengendara. Roda dapat dibagii
menjadi dua bagian, yaitu pelek roda (disc wheel dan ban (tire).
Pelek roda
memperlihatkan
sebuah model velg roda yang banyak
digunakan pada mobil penumpang.
Velg roda dipasangkan pada poros
roda (axle shaft) dengan menggunakan
empat atau enam baut. Baut-baut
Ban adalah bagian mobil yang barsentuhan langsung dengan permukaan jalan. Selain berfungsi
meredam kejutan, ban juga bertugas menjejak dengan gaya geseknya pada jalan selama
kendaraan berjalan, membelok, dan saat pengereman.
Menurut konstruksinya ban dapat dibedakan menjadi ban bias
dan ban radial
Ban bias mengasilkan jalannya kendaraan lebih lembut, tetapi kemampuan membelok dan
ketahanan ausnya kurang. Ban radial menghasilkan kemampuan membelok dan kemampuan
kecepatan tinggi yang baik serta tahanan gelindingnya
rendah.
Daya tahan ausnya lebih tinggi dibanding ban biasa. Tetapi pada jalan yang tidak rata dengan
kecepatan rendah, ban radial lembut
dirasakan pengendara.
Menurut penampungan isi udaranya, dapat dibedakan menjadi ban
biasa dan ban tubles
Bila miringnya ke arah belakang disebut caster positif sebaliknya bila miringnya ke arah depan
disebut caster negatif. Pada umumnya yang dipakai adalah caster positif karena dapat
menghasilkan kestabilan kendaraan saat berjalan lurus dan daya balik kemudi setelah
membelok lebih baik.
3. King pin inclination
Garis sumbu yang melalui ball joint atas dan ball joint bawah disebut steering axis (sumbu kemudi). Sumbu ini dimiringkan ke arah dalam sekitar 5-7. Kemiringan ini dinamakam king pin inclination. '
" Dengan adanya king pin inclination bersama-sama dengan camber, maka jarak (offset) akan
menjadi sangat kecil, sehingga kemudi akan lebih ringan dan kejutan akibat pengereman dan
percepatan dapat berkurang. Di samping itu, dengan adanya king pin inclination dapat dihasilkan
daya balik kemudi
dengan ,memanfaatkan berat kendaraan.
Toe-in
Bila dilihat dari atas, roda-roda depan terlihat menyudut ke arah
dalam di bagian depan
Yang dimaksud toe-in adalah selisih antara jarak A dan B (toe-in = B - A). Biasanya selisih ini
diatur
2 - 6 mm. Bila jarak bagian depan (A) lebih besar daripada jarak bagian belakang (B) disebut
toe-out
Bila roda-roda depan memiliki camber positif maka bagian atas roda
mlring mengarah ke luar, sehingga roda-roda berusaha menggelinding ke arah luar pada saat
mobil berjalan lurus dan akan terjadi
side slip yang berakibat ban cepat aus. Untuk mencegah hal ini maka diatasi oleh adanya toe-in.
SISTEM SUSPENSI
Pegas
Pegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda
agar tidak diteruskan ke bodi secara langsung, juga untuk mencegah daya
cengkeram ban terhadap permukaan jalan.
beberapa tipe pegas
Shock Absorber
Dalam menyerap kejutan-kejutan, pegas harus bekerja sama
dengan Shock absorber . Tanpa shock absorber pegas
akan bergetar naik turun lbih lama. Shock absorber mampu meredam
getaran pegas Seketika dan membuangnya menjadi energi panas.
Ball joint
Ball joint selain berfungsi sebagai sumbu putaran roda juga menerima
beban vertikal maupun lateral. di dalam ball joint
terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan. Pada setiap
periode tertentu gemuk harus diganti
Stabilizer bar
Stabilizer bar (batang penyetabil) berfungsi mengurangi kemiringan mobil
akibat gaya sentrifugal pada saat mobil membelok. Disamping itu, untuk
menambah daya jejak ban. Pada suspensi depan,
stabllizer bar biasanya dipasang pada kedua lower arm melalui bantalan
karet dan linkage, Pada bagian tengah diikat ke rangka atau bodi
pada dua tempat melalui bushing.
Strut bar
Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak
mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak
rata atau dorongan akibat terjadi pengereman.
Model-model suspensi
Menurut konstruksinya ada dua modal utama suspensi, yaitu
suspensi poros kaku dan suspensi bebas
suspensi rigid
SISTEM SUSPENSI
Pegas
Pegas berfungsi menyerap kejutan dari jalan dan getaran roda-roda
agar tidak diteruskan ke bodi secara langsung, juga untuk mencegah daya
cengkeram ban terhadap permukaan jalan.
beberapa tipe pegas
Shock Absorber
Dalam menyerap kejutan-kejutan, pegas harus bekerja sama
dengan Shock absorber . Tanpa shock absorber pegas
akan bergetar naik turun lbih lama. Shock absorber mampu meredam
getaran pegas Seketika dan membuangnya menjadi energi panas.
Ball joint
Ball joint selain berfungsi sebagai sumbu putaran roda juga menerima
beban vertikal maupun lateral. di dalam ball joint
terdapat gemuk untuk melumasi bagian yang bergesekan. Pada setiap
periode tertentu gemuk harus diganti
Stabilizer bar
Stabilizer bar (batang penyetabil) berfungsi mengurangi kemiringan mobil
akibat gaya sentrifugal pada saat mobil membelok. Disamping itu, untuk
menambah daya jejak ban. Pada suspensi depan,
stabllizer bar biasanya dipasang pada kedua lower arm melalui bantalan
karet dan linkage, Pada bagian tengah diikat ke rangka atau bodi
pada dua tempat melalui bushing.
Strut bar
Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak
mundur pada saat menerima kejutan dari permukaan jalan yang tidak
rata atau dorongan akibat terjadi pengereman.
Model-model suspensi
Menurut konstruksinya ada dua modal utama suspensi, yaitu
suspensi poros kaku dan suspensi bebas
suspensi mobil
Suspensi adalah salah satu perangkat vital pada sebuah kendaraan. Meski
bentuk dan sistemnya beragam, suspensi memiliki tujuan utama, yaitu
memberikan kenyamanan bagi si pengendara. Karena itu perusahaan mobil
akan melakukan berbagai tes dan penelitian agar suspensi mobil hasil
produksinya dapat memberikan kenyamanan maksimal.
Suspensi adalah salah satu perangkat vital pada sebuah kendaraan. Meski bentuk dan sistemnya beragam,
suspensi memiliki tujuan utama, yaitu memberikan kenyamanan bagi si pengendara. Karena itu perusahaan
mobil akan melakukan berbagai tes dan penelitian agar suspensi mobil hasil produksinya dapat memberikan
kenyamanan maksimal.
Sayangnya, setiap orang memiliki penilaian yang berbeda-beda. Nyaman bagi perusahaan mobil belum tentu
nyaman bagi si konsumen (yang juga menjadi pengendara mobil tersebut). Akhirnya, bila si pengendara ingin
tetap merasakan kenyamanan, mau tidak mau ia harus menyetel ulang atau mungkin memodifikasi kembali
suspensi mobil tersebut.
Perawatan suspensi pun bisa dimulai dari shockbreaker. Alat yang berfungsi sebagai peredam goncangan ini
terbuat dari bahan logam baja. Penggunaan logam baja sebagai bahan dasar memiliki tujuan agar shockbreaker
memiliki daya tahan yang cukup lama. Meski begitu, umur shockbreaker pun tetap terbatas, dan suatu saat
dapat mengalami keausan. Terutama pada bagian seal yang terbuat dari bahan karet.
Perlu diketahui, shockbreaker bekerja pada masing-masing ban. Ia membantu pegas (yang menjadi penopang
utama beban mobil) dalam meredam getaran. Semakin sering shockbreaker terkena guncangan dengan beban
berlebihan, daya tahannya pun akan semakin berkurang. Akibatnya, shockbreaker mobil menjadi lemah yang
mengakibatkan body kendaraan terasa melayang saat melaju.
Membeli satu set shockbreaker baru mungkin menjadi sebuah solusi untuk mengurangi ketidaknyaman akibat
lemahnya shockbreaker dalam meredam guncangan. Akan tetapi, bila anda ingin berhemat, cobalah merawat
shockbreaker sedini mungkin. Caranya cukup sederhana:
Usahakan menghindari jalan-jalan berlubang. Kalaupun memang harus melewati jalur tersebut, laluilah
dengan laju kendaraan yang lambat. Jangan menerjang lubang sehingga suspensi bekerja keras
meredam guncangan.
Jangan bebani kendaraan dengan muatan yang melebihi saran pabrikan mobil. Karena, dengan beban
berlebihan, artinya suspensi harus kerja keras. Pengaruh berikutnya, komponen-komponen akan cepat
loyo dan sulit bekerja maksimal.
Usahakan sering membersihkan shockbreaker dari kotoran yang menempel. Sebab, bila ada kotoran
yang menempel dan menyelinap ke sisi-sisi yang bergerak, akan mempercepat keausan seal maupun
piston pada shockreaker. Karena itu, pada beberapa tipe shockbreaker biasanya terdapat karet penutup
yang berfungsi mencegah kotoran masuk. Periksa karet tersebut dari kemungkinan sobek.
Tips
1.
Periksa kondisi shock dengan menekan body mobil, jika body mengayun berlebihan, artinya shock
sudah aus.
2.
Bunyi geludukan biasanya berasal dari Balljoint, Arm Bushing, Stabilizer Link, Stabilizer Bushing dan
Caliper Pin yang aus.
3.
Untuk Suspensi McPherson Strut di depan, periksa kondisi Insulator atau bearing tempat berputar
shock saat belok.
4.
Untuk Suspensi Multi Link, periksa bushing Rear Knuckle dan Front Lateral Arm, karena bagian ini
menerima beban terbesar.
5.
Saat ganti shock, ganti pula karet stopper shock, spring pad (karet mangkuk per), shock bushing,
gunakan parts original.
6.
Periksa kondisi Boot atau Cover Shock, jika boot robek menyebabkan batang shock tergores pasir dari
Lumpur.
7.
Jika bushing arm aus, dan ingin rebuild, rebuild-lah dengan karet Polyurethane (PU) yang lebih tahan
lama.
8.
Periksa kondisi ball joint dengan melepasnya terlebih dahulu dengan ball joint extractor.
9.
Jangan memotong per jika ingin memendekkan mobil, gunakan lowering kit khusus.
SISTEM SUSPENSI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Modul Sistem Suspensi ini membahas tentang system suspensi
kendaraan. Tujuan dari modul ini agar siswa mengetahui prinsip kerja dan
fungsi system suspensi, komponen sistem suspensi kedaraan beserta
fungsinya. Materi modul yang akan dipelajari meliputi : (1) Prinsip kerja
sistem suspensi kendaraan, (2) Komponen-komponen sistem suspensi dan
penjelasannya (3) Fungsi sistem suspensi. Modul ini terdiri dari atas 2
kegiatan belajar. Kegiatan belajar 1 membahas tentang prinsip kerja sistem
suspensi. Kegiatan belajar 2 membahas tentang komponen dalam sistem
suspensi kendaraan. Setelah mempelajari modul ini diharapkan dapat
memahami prinsip kerja sistem suspensi, fungsi dan jenis suspensi pada
kendaraan, mengenal dan mengetahui fungsi komponen suspensi serta dapat
melakukan pemeliharaan/servis sistem dan komponen system suspensi pada
kendaraan.
B. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Setelah mempelajari materi modul Standar Kompetensi Dasar
Kejuruan Sistem Suspensi ini diharapkan siswa dapat:
a. Menambah pengetahuan dalam pelaksanaan Sistem Suspensi pada
kendaraan.
ini
tanpa
bantuan
dari
D. Alokasi Waktu
Mata Pelajaran : Memeriksa Sistem Suspensi
Standar Kompetensi : Pemeriksaan, perawatan dan perbaikan sistem
suspensi kendaraan
Kompetensi Dasar : Prinsip Kerja Sistem Suspensi Kendaraan dan
Komponen-Komponennya
Indikator : Prinsip, Komponen dan Fungsinya, Sistem Suspensi
Alokasi waktu : 2 x 45 menit
BAB II
SISTEM SUSPENSI KENDARAAN
A. Prinsip Kerja Sistem Suspensi
Sistem suspensi pada kendaraan adalah kumpulan-komponen tertentu
yang
berfungsi
meredam
kejutan
dan getaran yang
terjadi
pada kendaraan akibat permukaan jalan yang tidak rata yang berujung
dengan meningkatkan kenyamanan berkendara dan pengendalian
kendaraan. Sistem suspensi terletak di antara bodi kendaraan dan roda-roda.
Dalam hal ini oskilasi dan bergoyangnya bagian pegas dari kendaraan
dengan bodi berpengaruh besar pada kenyamanan kendaraan .
1) Pegas
Pegas berfungsi untuk menopang bodi kendaraan dan beban yang
memungkinkan roda dan sistem suspensi mengikuti kontur/perbedaan
ketinggian jalan tanpa terjadi gerakan pada bodi kendaraan dengan
menyerap kejutan yang diakibatkan dari permukaan jalan tidak rata.
Menurut Tipenya pegas dapat dibagi menjadi dua jenis yaitu:
a. Pegas Logam, di antaranya:
1) Leaf Spring (Pegas Daun)
Pegas daun (leaf spring) di buat dari sejumlah lembaran baja
pegas yang diikat menjadi satu dan pada umumnya pegas daun
yang terpanjang adalah yang paling lembut. Makin banyak
jumlah daun pegasnya, semakin keras pegas dan kenikmatan
berkendara akan berkurang.
2) Shock Absorber
Shock Absorber atau peredam kejut fungsinya adalah mengurangi osilasi yang
berlebihan pada pegas bila kendaraan berjalan dijalan tidak rata. Oskilasi adalah gerak
bolak-balik benda di sekitar suatu titik setimbang dengan lintasan yang sama secara
periodik (berulang dalam rentang waktu yang sama). Oskilasi disebut juga sebagai
gerak harmonik (selaras).
Menurut cara kerjanya shock absorber dapat dibagi atas dua tipe yaitu:
a) Tipe Single Action
b) Tipe Multiple Action
Sedangkan menurut konstruksinya shock absorber dibagi menjadi dua tipe,
yaitu:
a) Tipe Twin Tube
b) Tipe Mono Tube
knuckle
dan
2. Komponen utama sistem suspensi adalah pegas, shock absorber (peredam kejut), upper
arm, lower arm, conecting rod, strut bar, stabilizer bar dan ball joint.
3. Setiap komponen suspensi memiliki bentuk yang beragam tergantung di mana dia akan
digunakan.
4. Fungsi Sistem Suspensi pada Kendaraan adalah:
a. Menyerap getaran, oksilasi dan kejutan akibat pengaruh dari permukaan jalan yang
tidak rata.
b. Memindahkan gaya pengereman dan gaya gerak ke bodi
c. Menopang body pada axle dan memelihara letak geometris antara body dan rodaroda
BAB III
EVALUASI
A. Pertanyaan
1. Apakah fungsi sistem suspensi pada kendaraan ?
2. Apa itu osilasi? Jelaskan osilasi apa saja yang terjadi pada kendaraan!
3. Sebutkan jenis-jenis pegas logam dalam sistem suspensi beserta karakter
yang dimilikinya!
4. Sebutkan komponen-komponen utama dalam sistem suspensi kendaraan
dan jelaskan fungsi masing-masingnya!
B. Kunci Jawaban
1.
pengaruh
dari
4.
batang
torsi
tidak
dapat
C. Umpan Balik
1. Siswa dapat memahami prinsip kerja sistem suspensi pada kendaraan
beserta fungsinya.
2. Siswa mengetahui jenis gaya osilasi yang dimanfaatkan untuk mencapai
tujuan dari sistem suspensi.
3. Siswa dapat mengetahui jenis pegas yang digunakan pada konstruksi
suspensi.
4. Siswa dapat mengenal komponen suspensi kendaraan beserta fungsinya
dalam sistem.
TUJUAN PEMBELAJARAN
- memeriksa kekocakan ball joint
- melepas dan memasang sambungan kemudi
- memeriksa ball joint dan dudukan idler arm
- menyetel kemudi
ALAT
- dongkrak
- Jack stand
- trekker pelepas ball joint
- garpu pelepas ball joint
- mistar
- pompa vet
- tool box
- lap
BAHAN
- mobil
- vet
WAKTU
- instruksi 1/2 jam
- latihan 2 1/2 jam
KESELAMATAN KERJA
- jangan bekerja di bawah mobil yang diangkat tanpa penyanga yang baik
- sewaktu menurunkan dongkrak untuk memasang penyangga harus dilakukan dengan hati hati
- posisi penyangga/jack stand harus tepat
LANGKAH KERJA
1. MELEPAS BALL JOINT DAN TIE ROD
- kendorkan baut roda
- dongkrak mobil dan pasang penyangga
- turunkan dongkrak dan pastikan jack stand sudah terpasang dengan baik
- lepas roda dan letakkan di bawah mobil sebagai pengaman
- lepas mur tie rod dan mur ball joint
- pasang trekker atau garpu pelepas ball joint
perhatian : sebelum melepas tie rod ukur dan catat jarak tie rodnya.
Fungsi ball joint pada mobil adalah merupakan sumbu pergerakan roda depan pada arah ke kiri dan
kanan atau sumbu roda saat kita memutar setir atau sumbu roda saat mobil belok.
Untuk mempersingkat, maka kita lewati cara membuka roda dan mendongkrak mobil, dan melepas
caliper rem, langsung ke point cara membongkar ball joint atau melepas ball joint dari knuckle.
4. Pasang ball joint remover, hati hati agar boot karet ball joint tidak rusak.
5. Setelah ball joint remover terpasang dengan baik, putar baut pada sst ball joint remover
menggunakan kunci shock dengan rachet. Sampai ball joint bisa bergerak bebas naik turun pada
knuckle.
6. Buka mur ball joint dan tarik lower arm kebawah agar ball joint terlepas dari knuckle roda.
Gambar diatas adalah ball joint pada
juga tergantung letak dan posisi ball joint, jika posisi ball joint memungkinkan untuk membuka dengan
tracker bearing, hal tersebut bisa dilakukan seperti contoh gambar diatas, membuka ball joint pada
corolla 2004.
BALL JOINT
Ball joint berfungsi untuk menerima beban vertikal dan lateral, juga sebagai sumbu putaran roda
saat kendaraan membelok
STABILIZER BAR
Stabilizer bar berfungsi untuk mengurangi kemiringan kendaraan akibat gaya sentrifugal saat
kendaraan membelok. Untuk suspensi depan, stabilizer bar biasanya dipasang pada ke dua
lower arm melalui bantalan
karet dan linkage. Pada bagian tengah ke frame pada dua tempat melalui bushing
STRUT BAR
Strut bar berfungsi untuk menahan lower arm agar tidak bergerak maju-mundur, saat menerima
kejutan dari jalan atau dorongan akibat terjadinya pengereman.
BUMPER
Bumper berfungsi sebagai pelindung komponen-komponen suspensi saat pegas mengkerut atau
mengembang di luar batas maksimum