Kawasan industry Jababeka yang terletak di cikarang, Bekasi, Jawa Barat merupakan salah
satu kawasan industry terbesar di Indonesia bahkan di ASIA Tenggara, kata JABABEKA sendiri
merupakan kepanjangan dari Jawa Barat Bekasi. Dalam melakukan pengolahan limbah cair
yang dihasilkan dari industry yang yang berada di kawasan, dilakukan di instalasi WWTP
(waste water treatment plant) berada di bawah PT. Jababeka Infrastruktur dengan bisnis utama
infrastruktur dan manajemen kawasan.
Jenis industry yang dilayani oleh WWTP Jababeka adalah industry makanan dan minuman
(non alcohol), elektronik dan komponen otomotif, tekstil, garmen dan laundry, industry kaca,
plastic, essense, boneka dan kimia: cat, bahan kimia tambahan, detergen, sabun, sampo dan
kosmetik. Investor/industry yang berada di dalam kawasan jababeka harus mematuhi
persyaratan kawasan yaitu dalam menajemen limbah B3, pengendalian pencemaran udara:
kebisingan, gas, emisi dan pengolahan pendahuluan air limbah.
Sistem WWTP jababeka menggunakan pengolahan biologis secara aerobic (lumpur aktif
dalam kolam oksidasi) dibantu proses fisik dan mekanik. Dimana air limbah mengalami proses
aerasi selama 20-24 jam untuk mendapatkan oksigen sebagai kebutuhan dasar dalam proses
oksidasi biologis. Pengolahan dengan menggunakan system tersebut dengan
mempertimbangkan beberapa hal yaitu karakteristik air limbah, biaya dan efisiensi, kehandalan
system & fleksibel, operasional dan pemeliharaan, dan kapasitas: module system. Saat ini
Jababeka memiliki 2 unit WWTP dengan kapasitas 208 L/dtk dan 125 L/dtk, untuk kualitas
memenuhi peraturan pemerintah, Kep-03/MENLH/I/2010.
Terdapat 3 proses dalam pengolahan air limbah yaitu pengolahan primer, pengolahan sekunder
1/5
1. PENGOLAHAN PRIMER
Pengolahan primer bertujuan untuk mengurangi fluktuasi aliran air buangan dan dapat
mengurangi zat-zat pencemar, diantaranya adalah:
Screening
Equalisasi
Untuk mengurangi beban mendadak aliran dari waktu ke waktu dan perbedaan komposisi
yang mencolok
Netralisasi
Flokulasi
2/5
Sedimentasi
Flotasi
Untuk mengurangi kadar oil, grease dan material yang mudah mengapung/mengambang
2. PENGOLAHAN SEKUNDER
Proses ini akan menguraikan komponen organic terlarut dengan memanfaatkan bakteri dan
mikroorganisme yang lain, proses biologis dibedakan menjadi 2 macam yaitu:
Proses aerob
Di proses ini air limbah diaerasi dan mikroba akan merubah organic karbon menjadi CO2 dan
cell mikroba baru. Pada proses aerob, bakteri terbagi menjadi 2 yaitu: bakteri aerob mutlak
dan bakteri fakultatif aerob
Proses An-aerob
Pada proses ini mikroba akan menghasilkan gas methan dan CO2
3/5
Proses selanjutnya air limbah akan dimasukan ke dalam aerated lagoon, yang mempunyai
kedalaman 2,5-5 meter dan luas permukaan beberapa ratus m2, dapat mengurangi BOD
3. PENGOLAHAN TERSIER
Secara umum proses tersier bertujuan memisahkan antara padatan dan kadar air yang
terkandung didalamnya, ada 4 cara proses pengurangan kadar air yaitu:
1.
2.
3.
4.
Secara alamiah
Dengan tekanan/pengepresan
Gaya sentrifugal
Pemanasan (Oven)
Air hasil olahan dari WWTP Jababeka di alirkan ke CBL (Cikarang Bekasi Laut) yang telah
memenuhi baku mutu yang telah ditentukan oleh kawasan industry jababeka sebagaimana
tercatum dalam tata tertib kawasan. Untuk industry di dalam kawasan industry jababeka yang
mempunyai air limbah dengan kualitas yang lebih buruk dari ketentuan dan standar yang
berlaku maka industry harus menurunkan kaar polutannya sehingga memenuhi standar kualitas
yang berlaku dengan membuat dan mengoperasikan pengolahan pendahuluan (pre treatment).
Pengendalian lingkungan yang dilakukan adalah melakukan pemantauan air limbah dan
saluran air hujan selama 24 jam, pemantauan rutin untuk udara ambien dan kebisingan,
pemantauan dokumen lingkungan dan penerapannya dan pemantauan terhadap limbah
berbahaya. Laboratorium lingkungansudah tersertifikasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN)
dengan lingkup pekerjaan: Air bersih, air limbah, udara ambien, control kebisingan dan
mikrobiologi. Sertifikasi dari PT Jababeka Infrastruktur yang sudah diraih adalah: ISO 9001
untuk standar kualitas, ISO 14001, OHSAS 18001 standar ISO Integrasi dan ISO 17025 untuk
standar laboratorium
*ket: artikel ini merupakan resume dr pertemuan updating LRC bulan agustus 2014 pada
4/5
Referensi:
5/5