Anda di halaman 1dari 1

Jalan napas atau sistem konduksi terdiri atas rongga hidung, faring, laring, trakea, bronkus, dan

bronkiolus berfungsi menghantarkan udara dari atmosfer ke dalam alveolus. Bronkus terbagi
secara dikotomi, lambat laun mengecil dan berdinding lebih tipis pada saat udara melintas dari
hilum menuju perifer. Bila dinding-dinding tersebut sudah tidak bertulang rawan, jalan napas ini
dinamakan bronkiolus. Bronkiolus berdiameter 2 mm, memiliki dinding-dinding otot polos, dan
berakhir pada alveolus. Epitel pelapis adalah kolumner bersilia di dalam jalan napas besar dan
kuboid bersilia di dalam bronkiolus distal. Sel-sel goblet penghasil mukus juga ada, khususnya di
dalam bronkus besar. Sebaran sel-sel granul kecil juga terdapat pada membran basal diantara selsel epitel dalam bronkus. Sel-sel ini merupakan sel neuroendokrin yang mengandung serotonin,
bombesin, dan polipeptida lainnya. Sel-sel klara kecil berbentuk kubah di dalam bronkiolus
terminal menyekresi protein yang melapisi jalan napas kecil.

Anda mungkin juga menyukai