id
digilib.uns.ac.id
SKRIPSI
Diajukan dalam rangka penyelesaian studi Diploma IV
Untuk mencapai gelar Sarjana Saint Terapan
Oleh:
Wiwin Isma Indah
NIM. R0207059
2
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
3
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
PERNYATAAN
Dengan ini menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi, dan
sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah
ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara yang secara tertulis diacu
dalam naskah dan disebutkan dalam daftar pustakaan.
Surakarta,
Juli 2011
commit to user
iii
4
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ABSTRAK
Pengaruh Paparan Debu Kapas Terhadap Kapasitas Fungsi Paru
Pekerja Di Perusahaan Kasur Kapuk X
Sukoharjo
Wiwin Isma Indah1, Lusi Ismayenti 2, Agus Widiyatmo 3.
Tujuan : Untuk mengetahui Pengaruh Paparan Debu Kapas Terhadap Kapasitas
Fungsi Paru Pekerja di Perusahaan Kasur Kapuk X Sukoharjo.
Metode : Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan
pendekatan cross sectional. Teknik sampling yang digunakan adalah purposive
sampling sehingga populasi yang menjadi subjek penelitian adalah berjumlah 30
orang. Pengambilan data kapasitas fungsi paru dengan menggunakan alat
Spirometer jenis Autospiro AS-300 untuk mengetahui karakteristik kapasitas
fungsi paru dari responden. Teknik pengolahan dan analisis data dilakukan dengan
uji statistik chi square dengan menggunakan program komputer SPSS versi 16.0.
Hasil : Hasil analisis dengan uji chi square pada Uji Pengaruh Paparan Debu
Kapas Terhadap Kapasitas Fungsi Paru Pekerja Di Perusahaan Kasur Kapuk X
Sukoharjo bahwa nilai p sebesar 0,031 atau kurang dari 0,05 (p < 0,05).
Simpulan : Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa ada Pengaruh Paparan Debu
Kapas Terhadap Kapasitas Fungsi Paru Pekerja di Perusahaan Kasur Kapuk X
Sukoharjo .
Kata Kunci : Debu Kapas, Kapasitas Fungsi Paru
1. Fakultas Kedokteran Progam Keselamatan dan Kesehatan Kerja, Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. Pendidikan Kedokteran Keluarga Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro.
commit to user
iv
5
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
ABSTRACT
Effect of Exposure to Cotton Dust Capacity Against Lung Function Workers
In Caton Mattress Company X
Sukoharjo
Wiwin Isma Indah1, Lusi Ismayenti 2, Agus Widiyatmo 3.
Objectives: To determine the influence of Exposure to Cotton Dust Capacity
Against Workers Lung Function in Company X Sukoharjo Mattress Cotton.
Methods: This study used observational analytical method with cross sectional
approach. Sampling technique used was purposive sampling so that the population
from which research subjects are numbered 30 people. Data retrieval capacity of
lung function using a spirometer type Autospiro AS-300 to investigate the
characteristics of lung function capacity of respondents. Processing techniques
and data analysis performed by chi-square statistical test using the computer
program SPSS version 16.0.
Research : The results of the analysis with the chi square test on the Test Effects
Of Exposure to Cotton Dust Capacity Workers Lung Function In Kapok Mattress
Company X Sukoharjo that the p-value of 0.031 or less than 0.05 (p <0.05).
Conclusion: From these results indicate that there is influence of Exposure to
Cotton Dust Capacity Against Workers Lung Function in Company X Sukoharjo
Mattress Cotton.
Keywords: Cotton Dust, Pulmonary Function Capacity
1. Faculty of Medicine, Safety and Occupational Health Program, University of
Surakarta Eleven March.
2. Family Medicine Postgraduate Education, University of Surakarta Eleven
March.
3. Faculty of Public Health, Diponegoro University.
commit to user
v
6
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
7
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
7. Bapak Sumadi selaku pemilik perusahaan yang telah memberikan izin dan
semua tenaga kerja di Perusahaan Kasur Kapuk X Sukoharjo yang telah
membantu dalam penelitian ini.
8. Bapak dan Ibunda tercinta yang telah berkorban begitu banyak, baik materiil
maupun spiritual. Terimakasih atas dorongan dan doa restunya, maaf bila
anakmu ini belum bisa di banggakan.
9. Adik dan kakakku Nina, mas Hendrik (terimakasih doa kalian teruslah
berusaha menjadi yang terbaik), terimakasih buat mas Anton, semangatku
untuk selalu menjadi lebih baik dan yang selalu memberikan support serta
doa, yang membuat setiap hal menjadi lebih berharga (sukses dan selalu
menjadi yang terbaik ya thayank). Dan Anakku Gita yang cantik yang selama
ini telah memberikan spirit serta semangat dalam mengerjakan penelitian ini.
10. Semua pihak yang telah membantu baik moril maupun material, yang tidak
bisa penulis sebutkan satu persatu sehingga terselasaikannya Skripsi ini.
Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Penulis sangat mengharapkan saran
dan kritik yang membangun dari pembaca sekalian. Semoga skripsi ini bisa
bermanfaat bagi civitas akademika Program D.IV Kesehatan Kerja Fakultas
Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta, untuk menambah wawasan ilmu
di bidang keselamatan dan kesehatan kerja.
commit to user
vii
8
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
DAFTAR ISI
ii
BAB II.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.........................................................
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka....................................................................
viii
9
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
PEMBAHASAN
A. Analisis Univariat .................................................................. 55
B. Analisis Bivariat .................................................................... 58
commit to user
ix
10
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Tabel 4
Tabel 5
Tabel 6
Tabel 7
commit to user
11
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
commit to user
xi
12
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
Sedangkan
dampak
negatifnya
adalah
pengaruh dampak
terhadap
pola
penyakit
pernafasan
tersebut
antara
lain:
132
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
di
lingkungan.
Bahan-bahan
tersebut
salah
satunya
yang
14
digilib.uns.ac.id
3
perpustakaan.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
15
digilib.uns.ac.id
4
perpustakaan.uns.ac.id
16
digilib.uns.ac.id
5
Kapasitas Fungsi Paru Tenaga Kerja di Unit Spinning PT. Dan Liris Sukoharjo.
Berdasarkan analisis data, didapatkan besarnya probabilitas sebesar 0,768
mg/m3 yang telah melebihi Nilai Ambang Batas dan didapatkan hasil p hitung
sebesar 0,009 yang artinya ada Hubungan yang cukup kuat antara variabel.
Selain penelitian tersebut ada penelitian yang lain yang dilakukan oleh peneliti
terdahulu yaitu oleh Sigit Fajar Suryanto (2009), tentang Hubungan Paparan
Debu Terhadap Kapasitas Fungsi Paru Pekerja Di Perusahaan Jamu Sabdo
Palon Kecamatan Nguter Sukoharjo, didapatkan hasil p hitung sebesar 0,022
yang artinya p hitung signifikan karena <0,05, dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa ada Hubungan antara debu kapas terhadap kapasitas fungsi
paru. Selain itu berdasarkan penelitian dari arief susanto (1996), tentang
Hubungan Lama Terpapar Debu Padi Dengan Penurunan Fungsi Paru (Volume
Ekspirasi Paksa Dan Kapasitas Vital) Pada Pekerja Penggilingan Padi Di
Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo, berdasarkan penelitian tersebut
didapatkan hasil dari uji statistik r = -0.4180 dimana terdapat korelasi negatif
(berbanding terbalik), yang mempunyai arti semakin lama pekerja terpapar
debu padi semakin menurun fungsi parunya (% FEV-1/FVC) dengan pengaruh
yang relatif kecil.
Dari survei awal yang dilakukan peneliti terhadap tenaga kerja,
terdapat beberapa pekerja yang mengalami
tertentu misalnya hari senin atau hampir setiap hari akibat terpajan debu secara
terus menerus, Pekerja juga mengalami keluhan kaku leher dan punggung,
otot-otot kepala dan leher menjadi tegang yang menyebabkan sakit kepala,
commit to user
176
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Perumusan Masalah
Adakah Pengaruh Paparan Debu Kapas Terhadap Kapasitas Fungsi
Paru Pekerja di Perusahaan Kasur Kapuk X Sukoharjo?
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui Pengaruh Paparan Debu Kapas Terhadap Kapasitas
Fungsi Paru Pekerja di Perusahaan Kasur Kapuk X Sukoharjo.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk menilai kadar debu lingkungan unit Pengisian Kasur Kapuk
Perusahaan Kasur X Sukoharjo.
commit to user
18
digilib.uns.ac.id
7
perpustakaan.uns.ac.id
unit
D. Manfaat Penelitian.
a. Teoritis
Diharapkan sebagai pembuktian bahwa paparan debu kapas dapat
mempengaruhi kapasitas fungsi paru pekerja di Perusahaan Kasur
Kapuk X Sukoharjo.
b. Aplikatif
1. Bagi Ilmu Pengetahuan
Menambah wacana kepustakaan keilmuan tentang teori-teori
pengaruh paparan debu kapas dan gangguan fungsi paru tenaga
kerja khususnya tentang Pengaruh Paparan Debu Kapas Terhadap
Kapasitas Fungsi Paru Tenaga Kerja di Bagian Pengisian Kasur
Kapuk X Sukoharjo.
2. Bagi Peneliti
Meningkatkan wawasan dan pengetahuan tentang Pengaruh
Paparan Debu Kapas Terhadap Kapasitas Fungsi Paru Tenaga
Kerja di Perusahaan Kasur Kapuk X Sukoharjo.
3. Bagi Program D.IV Kesehatan Kerja
Menambah referensi, data dan informasi di kepustakaan
Program D.IV Kesehatan Kerja khususnya Pengaruh
commit to user
Paparan
19
digilib.uns.ac.id
8
perpustakaan.uns.ac.id
Paru Pekerja di
langkah
kebijakan
pelaksanaan
kesehatan dan
dalam
keselamatan
menunjang
kerja
dan
commit to user
20
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Debu Kapas
a. Pengertian Debu
Debu merupakan salah satu bahan yang sering disebut
sebagai partikel yang melayang di udara (Suspended Particulate
Matter / SPM) dengan ukuran 1 mikron sampai dengan 500 mikron.
Dalam Kasus Pencemaran udara baik dalam maupun di ruang gedung
(Indoor and Out Door Pollution) debu sering dijadikan salah satu
indikator pencemaran yang digunakan untuk menunjukan tingkat
bahaya baik terhadap lingkungan maupun terhadap kesehatan dan
keselamatan kerja (Pujiastuti, 2002).
b. Pengertian debu Kapas
Debu kapas termasuk debu organik yang mengandung unsur
karbon yang bersifat sebagai fibrosis pada paru, selain itu debu kapas
tergolong sebagai suspended particulate matter yaitu debu yang
berada di udara
21
digilib.uns.ac.id
10
perpustakaan.uns.ac.id
22
digilib.uns.ac.id
11
perpustakaan.uns.ac.id
industri kapuk
adalah Byssinosis.
Byssinosis
commit to user
23
digilib.uns.ac.id
12
perpustakaan.uns.ac.id
Tingkatan
Tingkat 0
Tingkat
Tingkat 1
Tingkat 2
5
Tingkat 3
Sumber : Sumamur, 2009.
Indikasi
Tidak ada gejala
Kadang-kadang berat di dada (chest
tightness) dan pendek nafas
(shortness of breath) pada hari
Senin atau rangsangan pada alatalat pernafasan pada hari-hari Senin
(hari pertama bekerja sesudah tidak
bekerja sesudah tidak bekerja 2
hari).
Berat dada atau pendek nafas pada
hari-hari Senin hampir pada setiap
minggu.
Berat dada atau sesak napas pada
hari-hari senin atau hari-hari lainya
pada setiap minggu.
Byssinosis cacat paru.
commit to user
24
digilib.uns.ac.id
13
perpustakaan.uns.ac.id
2. Saluran pernapasan
a.
25
digilib.uns.ac.id
14
perpustakaan.uns.ac.id
26
digilib.uns.ac.id
15
perpustakaan.uns.ac.id
Kerja Inspirasi
Kerja Inspirasi atau menarik napas adalah proses aktif yang
diselenggarakan oleh kerja otot. Kontraksi diafragma
meluaskan rongga dada dari atas sampai ke bawah, yaitu
vertikal. Penaikan iga-iga dan sternum, yang ditimbulkan
oleh kontraksi otot interkostalis, meluaskan rongga dada ke
kedua sisi dan dari belakang kedepan. Paru-paru yang bersifat
elastik mengembang untuk mengisi ruang yang membesar itu
dan udara ditarik masuk kedalam saluran udara. Otot
Interkostal externa diberi peran sebagai otot tambahan, hanya
bila Inspirasi menjadi gerak sadar (Pearce, 2006).
commit to user
27
digilib.uns.ac.id
16
perpustakaan.uns.ac.id
b) Kerja Ekspirasi
Pada Ekspirasi, udara dipaksa keluar oleh pengendoran otot
dan karena paru-paru kempes kembali, disebabkan sifat
elastik paru-paru itu. Gerakan ini adalah proses pasif.
Ketika pernapasan sangat kuat, gerakan dada bertambah. Otot
leher dan bahu membantu menarik iga-iga dan sternum ke
atas. Otot sebelah belakang dan abdomen juga dibawa
bergerak dan alae nasi (cuping atau sayap hidung) dapat
kembang-kempis (Pearce, 2006).
2) Volume dan Kapasitas Paru
a) Volume Paru
Volume paru yang mengembang pada manusia saat bernapas
normal dibagi menjadi empat yaitu:
(1)
setiap
kali
bernapas
normal
(3)
28
digilib.uns.ac.id
17
perpustakaan.uns.ac.id
paru secara
commit to user
maksimal
dan
kemudian
29
digilib.uns.ac.id
18
perpustakaan.uns.ac.id
mengeluarkan
sebanyak-banyaknya
kira-kira
4600
milimeter.
(4)
seperti
tuberkolosis,emfisima,
kanker,paru
kemajuan
berbagai
jenis
penyakit.
Penurunan
30
digilib.uns.ac.id
19
perpustakaan.uns.ac.id
mengukur
menit.
commit to user
31
digilib.uns.ac.id
20
perpustakaan.uns.ac.id
: 20-40 tahun
b.
: 40-60 tahun
b) Jenis Kelamin
Jenis kelamin akan mempengaruhi kapasitas parunya,
karena secara anatomi sudah berbeda. Volume dan kapasitas
seluruh paru pada wanita kira-kira 20-50 % lebih kecil daripada
pria. Pengukuran kapasitas fungsi paru pada tenaga kerja lakilaki dan wanita yang menunjukkan nilai FVC (Forced Volume
Capacity) rata-rata tenaga kerja laki-laki adalah 4,7 liter dan
wanita 3,5 liter.Pengukuran dengan parameter FEV1 (Forced
Expiratory Volume One) menunjukkan nilai FEV1 rata-rata
tenaga kerja laki-laki adalah 3,7 liter dan wanita 2,8 liter.
(Mustajbegovic, 2003).
c) Masa Kerja
Masa kerja adalah jangka waktu orang sudah bekerja (pada
suatu kantor, badan dan sebagainya),
32
digilib.uns.ac.id
21
perpustakaan.uns.ac.id
: 5 tahun
b.
: > 5 tahun
d) Riwayat Pekerjaan
Anamnesis tentang riwayat penyakit dan riwayat pekerjaan
dimaksudkan untuk mengetahui kemungkinan salah satu faktor
di tempat kerja, pada pekerjaan atau lingkungan kerja menjadi
penyebab penyakit paru akibat kerja. Riwayat pekerjaan harus
dinyatakan kepada penderita dengan seteliti-telitinya dari
permulaan sekali sampai dengan waktu terakhir bekerja untuk
mendapat informasi mengenai kemungkinan faktor pekerjaan
dan lingkungan kerja menjadi penyebab penyakit paru akibat
kerja. (Sumamur, 2009).
Hubungan antara penyakit dengan pekerjaan dapat diduga
dengan adanya riwayat perbaikan keluhan pada akhir minggu
atau hari libur diikuti peningkatan keluhan untuk kembali
commit to user
22
33
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
34
digilib.uns.ac.id
23
perpustakaan.uns.ac.id
Keterangan
IMT
Kurus
<17,0
17,0-18,5
Normal
>18,5-25,0
Gemuk
>25,0-27,0
>27,0
commit to user
35
digilib.uns.ac.id
24
perpustakaan.uns.ac.id
h) Kebiasaan Olahraga
Kapasitas
seseorang
paru
dapat
menjalankan
dipengaruhi
olahraga.
oleh
kebiasaan
Berolahraga
dapat
semua
kapiler
paru
mendapatkan
perfusi
Olahraga
mempunyai
sepuluh
unsur
pokok
36
digilib.uns.ac.id
25
perpustakaan.uns.ac.id
70 %
80 %
commit to user
(Sumber: Ikhsan, 2002)
% FVC
37
digilib.uns.ac.id
26
perpustakaan.uns.ac.id
c.
38
digilib.uns.ac.id
27
perpustakaan.uns.ac.id
39
digilib.uns.ac.id
28
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
40
digilib.uns.ac.id
29
perpustakaan.uns.ac.id
41
digilib.uns.ac.id
30
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
42
digilib.uns.ac.id
31
perpustakaan.uns.ac.id
E. Kerangka Pemikiran
Paparan debu
Debu masuk ke
dalam sistem
pernafasan
Partikel mengendap
dengan mekanisme
inertia
Partikel mengendap
dengan mekanisme
sedimentasi
Partikel mengendap
dengan gerakan
Brown
Faktor internal :
1. Umur
2. Jenis Kelamin
3. Kondisi
Kesehatan
4. Kebiasaan
Merokok
5. Riwayat Penyakit
Paru
6. Status Gizi
7. Kebiasaan
Olahraga
Penurunan Kapasitas
Faktor external :
1. Penggunaan Alat
Pelindung Diri.
2. Masa Kerja
3. Riwayat Pekerjaan
Fungsi Paru
commit to user
43
digilib.uns.ac.id
32
perpustakaan.uns.ac.id
B. Hipotesis
Ada Pengaruh Paparan Debu Kapas Terhadap Kapasitas Fungsi Paru Pekerja
di Perusahaan Kasur Kapuk X Sukoharjo.
commit to user
44
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
C. Populasi
Subjek penelitian adalah tenaga kerja di Perusahaan Kasur Kapuk
X Sukoharjo, dengan klasifikasi subjek sebagai berikut:
commit to user
33
45
digilib.uns.ac.id
34
perpustakaan.uns.ac.id
a.
b.
D. Teknik Sampling
Teknik sampling yang digunakan menggunakan purposive sampling.
Purposive sampling berarti pemilihan sekelompok subjek dengan jumlah yang
telah ditentukan terlebih dahulu berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu
yang dipandang mempunyai sangkut paut yang erat dengan ciri-ciri atau sifatsifat populasi.( Notoatmojo, 2005).
E. Sampel Penelitian
Populasi adalah kumpulan lengkap dari seluruh subyek, individu
atau elemen lainya yang secara implisit akan dipelajari dalam sebuah
penelitian (Murti, 2010). Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi
atau sejumlah penduduk yang jumlahnya kurang dari jumlah populasi dan
harus mempunyai paling sedikit satu sifat yang sama, baik kodrat maupun
pengkhususan (Hadi, 2004).
Berdasarkan hasil survey penelitian ini jumlah populasi
sebanyak 45 pekerja dari bagian pengisian kasur, pengepakan dan gudang.
commit to user
46
digilib.uns.ac.id
35
perpustakaan.uns.ac.id
47
digilib.uns.ac.id
36
perpustakaan.uns.ac.id
Alat Ukur
Satuan
: mg/m3
Hasil
Skala Pengukuran
b. Variabel terikat
Definisi
: Nominal
: Kapasitas Fungsi Paru
: Kemampuan fungsi paru untuk menampung udara
pernapasan.
Alat Ukur
Hasil
Skala Pengukuran
: Nominal
c. Umur
Umur adalah waktu yang dihitung berdasarkan tahun kelahiran, hingga
saat penelitian dilakukan, yang dihitung dalam tahun yang dapat diperoleh
dari data tenaga kerja yang bekerja pada sentral industri Pembuatan Kasur
Kapuk X Sukoharjo.
commit to user
48
digilib.uns.ac.id
37
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
49
digilib.uns.ac.id
38
perpustakaan.uns.ac.id
H. Desain Penelitian.
Populasi
Purposive Sampling
Subjek
Mengalami
gangguan paru
(X2)
Paru normal
(X3)
Mengalami
gangguan paru
(X4)
Chi Square
Keterangan:
X1
X2
X3
X4
50
digilib.uns.ac.id
39
perpustakaan.uns.ac.id
I.
commit to user
51
digilib.uns.ac.id
40
perpustakaan.uns.ac.id
J.
Instrumen Penelitian.
Instrumen penelitian merupakan peralatan untuk mendapatkan
data sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini peralatan yang
digunakan untuk pengambilan data beserta pendukungnya adalah :
a.
b.
Spirometer,
Yaitu alat untuk mengukur kapasitas fungsi paru.
c.
Timbangan Analitik
Timabangan analitik adalah alat yang digunakan untuk menimbang
filter kosong dan filter terisi yang akan dan telah dipasang di HVS.
d.
Exicator
Exicator adalah alat yang digunakan untuk menyimpan filter kosong
selama 24 jam sebelum digunakan dalam pengukuran kadar debu
dengan menggunakan HVS agar filter benar-benar kering.
e.
Timbangan Injak
Digunakan untuk mengukur berat badan pekerja.
f.
Microtoise
Digunakan untuk mengukur tinggi badan pekerja.
g.
Data Responden
commit to user
41
52
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Alat
b.
Bahan
c.
d.
e.
42
53
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Alat
b.
Bahan
: Mouthpiece
c.
Cara Kerja
commit to user
43
54
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
44
55
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
b.
perpustakaan.uns.ac.id
45
56
digilib.uns.ac.id
a. Editing
Dilakukan setelah mendapatkan data yang dikumpulkan dengan tujuan
untuk mengoreksi data bila terjadi kesalahan atau kekurangan data dapat
diteliti.
b. Koding
Pemberian kode pada data sehingga memudahkan pengelompokan.
c. Entry
Memasukkan data yang telah dilakukan koding kedalam program SPSS
versi 16.0.
d. Tabulasi
Mengelompokkan data sesuai dengan variabel. Data diolah dan dianalisis
dengan teknik analisis kuantitatif. Untuk pengolahan data kuantitatif dapat
dilakukan dengan manual atau melalui proses komputerisasi.
Analisis data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tenik
sebagai berikut :
1. Uji Univariat
Dilakukan pada masing-masing variabel yaitu mendiskripsikan tentang
hasil pengukuran tekanan panas dan kelelahan kerja yang disajikan dalam
bentuk data. Analisis yang digunakan meliputi analisis prosentase.
2. Uji Bivariat
Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara variabel bebas dengan
variabel terikat dapat dilakukan dengan Teknik pengolahan dan analisis
data dilakukan dengan uji statistik Chi Square dengan menggunakan
commit to user
46
57
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
program komputer SPSS versi 16.0. dalam penelitian ini ditetapkan tingkat
signifikan 95% yaitu :
a. Jika p value 0,01 maka hasil uji dinyatakan sangat signifikan.
b. Jika p value > 0,01 tetapi < 0,05 maka hasil uji dinyatakan signifikan.
c. Jika p value > 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan
(Riwidikdo, 2008).
Teknik pengolahan data untuk mengetahui pengaruh Paparan Debu Kapas
Terhadap Kapasitas Fungsi Paru Pekerja Di Perusahaan Kasur Kapuk X
Sukoharjo menggunakan uji statistik Chi Square dengan menggunakan
program komputer SPSS versi 16.0. dalam penelitian ini ditetapkan tingkat
signifikan 95% yaitu :
a. Jika p value 0,01 maka hasil uji dinyatakan sangat signifikan.
b. Jika p value > 0,01 tetapi < 0,05 maka hasil uji dinyatakan signifikan.
c. Jika p value > 0,05 maka hasil uji dinyatakan tidak signifikan
(Riwidikdo, 2008).
commit to user
58
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB IV
HASIL PENELITIAN
Sukoharjo adalah
salah satu
perusahaan ini adalah 45 orang, yang terdiri dari 30 wanita yang bekerja di
bagian pengisian, di bagian mesin 12 laki-laki , di bagian administrasi
commit to user
47
perpustakaan.uns.ac.id
59
digilib.uns.ac.id
48
terdapat 1 laki-laki dan 2 wanita, dan yang lain adalah pegawai tidak tetap
yang berjumlah 2 orang. Yang bekerja selama 6 hari yaitu senin sampai sabtu.
Dengan lama bekerja dari pukul 08.00 sampai pukul 16.00, tetapi
ada juga kerja lembur sampai pukul 21.00, umumnya yang dapat waktu kerja
lembur adalah tenaga kerja yang bekerja di bagian mesin dengan waktu
istirahat setengah jam bagi yang tidak lembur dan 1 jam bagi yang lembur.
Waktu kerja di perusahaan kasur kapuk Dian Sri yaitu dari pukul 08.00 pagi
sampai pukul 16.00 sore tetapi ada juga yang lembur, lembur biasa dilakukan
apabila ada pesanan kasur kapuk yang banyak. Waktu kerja tergantung
pemesanan kasur kapuk dari pemesan. Pekerja tersebut bertugas melakukan
pengisian kasur kapuk dengan menggunakan peralatan yang sudah disediakan
oleh perusahaan sesuai dengan target yang sudah ditentukan, yaitu minimal 5
kasur per hari yang harus dihasilkan oleh setiap tenaga kerja. Jadi perhari di
bagian pengisian memproduksi sekitar 90 kasur kapuk atau sesuai dengan
pemesanan. Debu kapas disini berasal dari proses pengisian kasur menjadi
kasur yang siap jual.
Proses pertama kali dilakukan dengan cara memilih kapuk yang akan
diisikan kemudian dari hasil pemilihan tersebut bahan kapu yang sudah layak
akan dimasukkan ke kain kasur yang sudah dissiapkan sehingga pada waktu
proses pengisian tersebut tenaga kerja yang bekerja di unit ini terpapar akan
debu. Dari paparan debu yang berlangsung cukup lama akan berakibat
masuknya debu dalam pernafasan pekerja sehingga hal tersebut dapat
mengakibatkan adanya penurunan kapasitas fungsi paru pekerja.
commit to user
49
60
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
B. Karakteristik Responden.
1. Umur
Distribusi responden berdasarkan umur pada perusahaan Kasur
Kapuk X Sukoharjo tahun 2011 dapat digambarkan pada tabel berikut.
Tabel 4. Distribusi Frekuensi Umur Responden
Umur (tahun)
Frekuensi
Persentase (%)
23-25
5
16,6
26-30
3,3
31-35
13,3
36-40
20
41-55
14
46,6
Total
30
100.00
commit to user
50
61
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
3. Masa kerja
Distribusi masa kerja responden pada perusahaan Kasur Kapuk X
Sukoharjo, dapat dilihat pada tabel 5 berikut :
Tabel 5. Distribusi Masa Kerja
Kriteria
Masa kerja baru (1-5 tahun)
Frekuensi
10
Prosentase %
33,3
20
66,6
30
100
commit to user
digilib.uns.ac.id
51 62
perpustakaan.uns.ac.id
> NAB
3,7
3,7
3,3
4,3
3,3
3,5
4,2
3,2
5,2
5,0
5,3
3,8
4,7
4,5
3,7
4,09
commit to user
52
63
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
>NAB
Hasil pengukuran
%FEV1
99,3
%FVC
56,3
%FEV1
100,0
1.
%FVC
38,3
2.
30,0
100,0
Tidak normal
(R)
52,2
100,0
3.
84,8
97,1
Normal
30,6
100,0
4.
83,0
100,0
Normal
53,7
100,0
5.
42,9
100,0
Tidak normal
(R)
57,9
100,0
6.
14,3
100,0
85,95
86,7
7.
14,3
100,0
Tidak normal
(R)
Tidak normal
(R)
22,7
100,0
8.
91,55
75,6
Normal
28,2
100,0
9.
86,05
91,45
Normal
34,9
100
10
83,0
100,0
Normal
55,7
100,0
11
59,1
94,7
Tidak normal
(R)
50,8
100,0
12
42,8
98,3
Tidak normal
(R)
50,2
100,0
13
88,1
65,7
Tidak normal
(O)
45,3
100,0
14
41,3
97,8
Tidak normal
(R)
50,2
100,0
15
82,9
89,85
Tidak Normal
(R)
Normal
40,1
100,0
keterang
an
Tidak
normal
(R)
Tidak
normal
(R)
Tidak
normal
(R)
Tidak
normal
(R)
Tidak
normal
(R)
Normal
Tidak
normal
(R)
Tidak
normal
Tidak
normal
(R)
Tidak
normal
(R)
Tidak
normal
(R)
Tidak
normal
(R)
Tidak
normal
(R)
Tidak
normal
(R)
Tidak
normal
(R)
53
64
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
Normal
Frekuensi
Tidak normal
(%)
Frekuensi
(%)
1.
NAB
20
30
2.
>NAB
3,3
14
46,7
commit to user
65
digilib.uns.ac.id
54
perpustakaan.uns.ac.id
Symmetric Measures
Value
Nominal by
Contingency Coefficient
Nominal
N of Valid Cases
Approx. Sig.
.367
30
commit to user
.031
66
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB V
PEMBAHASAN
A. Analisis Univariat
Analisis univariat dimaksudkan untuk menggambarkan sebaran dan
hasil penelitian yang diperoleh secara kuantitatif dengan menggunakan daftar
distribusi.
1. Umur
Departemen Kesehatan RI menyebutkan bahwa usia produktif adalah
antara 15 55 tahun. Dalam penelitian ini umur yang diambil adalah umur
antara 23-53 tahun, sehingga usia tersebut masih termasuk usia kerja yang
produktif.
Berdasarkan tabel 4 diketahui bahwa umur responden di Perusahaan
Kasur Kapuk
67
digilib.uns.ac.id
56
perpustakaan.uns.ac.id
2. Jenis Kelamin
Dalam penelitian ini semua tenaga kerja yang menjadi subyek
penelitian adalah wanita. Terdapat perbedaan kecil dalam kapasitas fungsi
parunya antara laki-laki dan perempuan, perbedaan ini terletak di antara
FVC dan FEV1nya, umumnya laki-laki mempunyai nilai FVC dan
FEV1nya
lebih
besar
dibandingkan
dengan
wanita.
Menurut
57
68
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
debu ditempat kerja. Tidak jarang gejala gangguan fungsi paru nampak
setelah bekerja lebih dari 5 tahun terpajan (Depkes RI, 2003).
Berdasarkan referensi tersebut dapat diketahui bahwa masa kerja
subjek penelitian tidak mempengaruhi secara langsung terhadap kapasitas
fungsi paru pekerja karena tenaga kerja sudah beradaptasi terhadap debu
(aklimatisasi).
4. Paparan Debu
Dari hasil penelitian yang dilakukan di Perusahaan Kasur Kapuk
X Sukoharjo maka diperoleh hasil berupa dari 15 reponden yang terpapar
debu diatas NAB dan 15 responden yang terpapar debu dibawah NAB
dengan kadar debu tertinggi yaitu 5,3 mg/m3 , debu terendah adalah 3,3
mg/m3 dengan rata-rata 4,09 mg/m3 (diatas NAB), dan untuk yang dibawah
NAB diperoleh kadar debu tertinggi yaitu 0,14 mg/m3, debu terendah
adalah 0,1 mg/m3 dengan rata-rata 0,105 mg/m3. Menurut Sumamur
(2009) ukuran debu <0,1 mikron maka debu tersebut tidak hinggap di
permukaan alveoli dan selaput lender karena adanya gerak brown (dapat
keluar masuk alveoli), sedangkan yang ukuran 5-10 mikron ditahan
disaluran nafas bagian atas dan dapat menimbulkan gangguan pharyngitis.
Berdasarkan teori tersebut, maka kadar debu yang diatas NAB
dapat mengakibatkan gangguan fungsi paru sedangkan yang dibawah
NAB debu tersebut tidak hinggap di permukaan alveoli dan selaput lendir
karena adanya gerak brown.
commit to user
5869
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
70
59
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
0,05 sehingga hasil uji menunjukkan nilai yang signifikan menurut Iqbal
Hasan, (2004). Berarti terdapat pengaruh yang diakibatkan oleh paparan debu
terhadap kapasitas fungsi paru di perusahaan Kasur Kapuk X Sukoharjo.
Kadar debu yang tinggi mengakibatkan adanya pengaruh terhadap
kapasitas fungsi paru, Keadaan debu dialveoli tergantung dari tempatnya
berada dalam paru dan sifat debu itu sendiri. Debu yang mengendap di
bronchi dan bronchioli akan dikembalikan ke atas dan akhirnya keluar oleh
cilia-cilia yang bergetar. Kalau ada bahan kimia penyusun debu mudah larut
dalam air maka akan larut dan langsung masuk pembuluh darah kapiler
alveoli. Bila bahan tidak mudah larut dan berukuran kecil maka partikel akan
memasuki dinding alveoli, lalu ke saluran limfa atau masuk ruang
peribronchial. Kemungkinan lain adalah ditelan sel phagocyt yang mungkin
masuk saluran limfa dan keluar dari tempat itu ke bronchioli oleh cilia
dikeluarkan ke atas (Sumamur, 2009).
Berdasarkan
6071
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
2. Sigit Fajar Suryanto (2009) mengatakan bahwa paparan debu yang tinggi
(bagian produksi) terjadi gangguan fungsi paru, metode yang digunakan
adalah chi square.
C. Keterbatasan Penelitian
1. Pada penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan pendekatan
cross sectional dimana data yang diambil pada waktu yang sesaat dan
bersamaan
sehingga
hanya
menggambarkan
keadaan
waktu
dilaksanakannya penelitian.
2. Penelitian ini perlu penelitian yang lebih lanjut mengenai pengaruh dari
faktor-faktor selain pengaruh paparan debu dikarenakan keterbatasan
waktu.
commit to user
72
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
BAB VI
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan, maka dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut :
1. Dari hasil pengukuran kadar debu pada 30 responden :terdapat pekerja
yang terpapar debu diatas NAB (>0,2mg/m3), dan pekerja yang terpapar
debu di bawah NAB (<0,2mg/m3).
2. Dari hasil pengukuran kapasitas fungsi paru dari 30 responden : terdapat 7
(23,3%) responden yang kapasitas fungsi parunya normal dan 23 (76,7 %)
responden yang kapasitas fungsi parunya tidak normal , terdiri dari :
responden restriktif, dan responden obstruktif .
3. Dari hasil uji statistik dengan uji Chi Square didapat nilai p value 0,031,
maka p value < 0,05 (0,031 < 0,05). Sehingga Ha diterima artinya
signifikan, yaitu ada pengaruh paparan debu dengan kapasitas fungsi paru
pekerja Perusahaan Kasur Kapuk X Sukoharjo.
B. Saran
1. Peningkatan kesadaran pekerja dengan pemakaian alat pelindung diri
berupa masker, karena pentingnya masker dalam melakukan pekerjaan
dapat memberi pengertian akan bahaya paparan debu terhadap kesehatan.
commit to user
61
6273
digilib.uns.ac.id
perpustakaan.uns.ac.id
commit to user