Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KIMIA LINGKUNGAN

LIMBAH CAIR RUMAH TANGGA

NAMA KELOMPOK:
I Putu Bayu Kenanda (1308105003)
Ida Ayu Putu Sri Adnyasari (1308105011)
Berkah Priya Primarta (1308105015)
Magda Jeane (1308105016)
Saprizal Tambunan (1008105019)

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS UDAYANA
2015

Pengertian limbah
Secara umum yang disebut limbah adalah bahan sisa yang dihasilkan dari suatu
kegiatan dan proses produksi, baik pada skala rumah tangga, industry, pertambangan dan
lain-lain.
Jenis-jenis Air Limbah
Secara umum didalam limbah rumah tangga tidak terkandung zat-zat berbahaya,
sedangkan didalam limbah industri harus dibedakan antara limbah yang mengandung zat-zat
yang berbahaya dan harus dilakukan penanganan khusus tahap awal sehingga kandungannya
bisa di minimalisasi terlebih dahulu sebelum dialirkan ke sewage plant, karena zat-zat
berbahaya itu bisa memetikan fungsi mikro organisme yang berfungsi menguraikan senyawasenyawa di dalam air limbah. Sebagian zat-zat berbahaya bahkan kalau dialirkan ke sawage
plant hanya melewatinya tanpa terjadi perubahan yang berarti, misalnya logam berat.
Penanganan limbah industri tahap awal ini biasanya dilakukan secara kimiawi dengan
menambahkan zat-zat kimia yang bisa mengeliminasi yang bersifat kotoran umum. zat-zat
yang berbahaya.
Pengertian limbah cair dan limbah rumah tangga
Limbah cair, yang dimaksud dengan limbah cair adalah sisa dari suatu hasil usaha dan
atau kegiatan berwujud cair yang dibuang ke lingkungan dan diduga dapat menurunkan
kualitas lingkungan. Sedangkan menurut Sugiharto (1987) air limbah (waste water) adalah
kotoran dari masyarakat, rumah tangga dan juga yang berasal dari industri, air tanah, air
permukaan, serta buangan lainnya. Dapat disimpulkan bahwa air buangan adalah air yang
tersisa dari kegiatan manusia, baik kegiatan rumah tangga maupun kegiatan lain seperti
industri, perhotelan, dan sebagainya. Meskipun merupakan air sisa, namun volumenya besar,
karena kurang lebih 80% dari air yang digunakan bagi kegiatan-kegiatan manusia sehari-hari
tersebut dibuang lagi dalam bentuk yang sudah kotor (tercemar). Selanjutnya air limbah ini
akhirnya akan kembali ke sungai dan laut dan akan digunakan oleh manusia lagi. Oleh karena
itu, air buangan ini harus dikelola dan atau diolah secara baik.
Limbah rumah tangga adalah limbah yang berasal dari dapur, kamar mandi, cucian,
limbah bekas industri rumah tangga dan kotoran manusia. Limbah merupakan buangan atau
sesuatu yang tidak terpakai berbentuk cair, gas dan padat. Dalam air limbah terdapat bahan
kimia yang sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan kimia tersebut dapat memberi
kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit disentri, tipus, kolera dan penyakit lainnya.
Air limbah tersebut harus diolah agar tidak mencemari dan tidak membahayakan kesehatan
lingkungan. Air limbah harus dikelola untuk mengurangi pencemaran.
Contoh-contoh bahan pencemar limbah cair rumah tangga

Human waste
Bahan-bahan pembersih
Limbah cair organik

Dampak limbah rumahtangga terhadap sungai


a.

Eutrofikasi, penyebab terbesar adalah sungai yang bermuara di laut, limbah yang

terbawa salah satu adalah bahan kimia yang di gunakan sebagai pupuk alam pertanian
maupun limbah dari perternakan dan manusia, salahsatu yang paling sering di temukan
adalah detergen. Eutropikasi adalah perairan menjadi terlalu subur sehingga terjadi ledakan
junlah alga dan fitoplankton yang saling berebut mendapat cahaya untuk fotosintesis. Karena
terlalu banyak maka alga dan fitoplankton di bagian bawah akan mengalami kematian secara
massal, serta terjadi kompetensi dalam mengkonsumsi O2 karena terlalu banyak organisme
pada tempat tersebut. Sisa respirasi menghasilkan banyak CO 2 sehingga kondisi perairan
menjadi anoxic dan menyebabkan kematian massal pada hewan-hewan di perairan tersebut.
b.

Peningkatan emisi CO2 akibat dari banyaknya kendaraan, penggunaan listrik berlebihan

serta buangan industri akan memberikan efek peningkatan kadar keasaman laut. Peningkatan
CO2 tentu akan berakibat buruk bagi manusia terkait dengan kesehatan pernapasan, Salah
satu fungsi laut adalah sebagai penyerap dan penetral CO2 terbesar di bumi. Saat CO2 di
atmosfer meningkat maka laut juga akan menyerap lebih banyak CO 2 yang mengakibatkan
meningkatnya derajat keasaman laut. Hal ini mempengaruhi kemampuan karang dan hewan
bercangkang lainnya untuk membentuk cangkang. Jika hal ini berlangsung secara terus
menerus maka hewan-hewan tersebut akan punah dalam jangka waktu yang dekat.

Parmeter pengujian pencemaran air akibat limbah cair rumah tangga


a.

Nilai pH, keasaman dan alkalinitas

Nilai pH air yang normal adalah sekitar netral, yaitu antara 6-8, sedangkan pH air
yang tercemar, misalnya air limbah (buangan), berbeda-beda tegantung pada jenis limbahnya.
Air yang masih segar dari pegunungan biasanya mempunyai pH yang lebih tuinggi. Semakin
lama pH air akan menurun menuju kondisi asam. Hal ini bertambahnya bahan-bahan organik
yang membebaskan CO2 jika mengalami proses penguraian. Perubahan keasaman pada air
limbah, baik kearah alkali (pH naik) maupun kearah asam (pH turun) akan sangat
mengganggu kehidupan ikan dan hewan air. Selain itu, air limbah mempunyai pH rendah
bersifat sangah korosofit terhadap baja dan sering mengakibatkan pipa besi semakin berkarat.

Keasaman adalah kemampuan untuk menetralkan basa. Alkalinitas berkaitan dengan


kesadahan air , yang merupakan salah satu sifat air.
b.

Suhu

Air sering digunakan sebagai medium pendingin dalam berbagai proses industri. Air
pendingin tersebut setelah digunakan akan mendapatkan panas datri bahan yang didinginkan,
kemudian dikembalikan ketempat asalnya, yaitu sungai atau sumber air lainnya, air golongan
tersebut mungkin mempunyai suhu lebih tinggi dari pada air asalnya.
c.

Oksigen terlarut

Oksigen adalah gas tak berbau, tak berasa, dan hanya sedikit larut dalam air. Untuk
mempertahankan hidupnya, makhluk yang tinggal didalam air, baik tumbuhan maupun
hewan, bergantung kepada oksigen yang terlarut ini. Oksigen terlarut (dissolved oxyigen =
OD) dapat berasal dari fotosintesis tanaman air dan dari atmosfir (udara) yang masuk
kedalam air dengan kecepatan tertentu konsemtrasi oksigen terlarut dalam keadan jenuh
bervariasi tergantung dari suhu dan tekanan atmosfir.
d.

Karbondioksida dalam air

Kepekatan oksigen terlarut dalam air bergantung kepada kepekatan karbondioksida


yang ada. Jika udara (yang mengandung 0,03 % kabondioksida) bersentuhan dengan
permukaan air pada tekanan standar maka kelarutan karbondioksida terhadap perubahan
suhu.
e.

Warna dan kekeruhan

Warna air yang terdapat dialam sangat bervariasi, misalnya air dirawa-rawa berwarna
kuning, coklat atau kehijauan. Air sungai biasanya berwarna kuning kecoklatan karena
mengandung lumpur.
Warna air dapat dibedakan atas 2 macam:
Warna sejati (true collor) yang diakibatkan oleh bahan-bahan terlarut.

Warna semu (apparent collor) yang selain diakibatkan oleh bahan-bahan terlarut juga

karna bahan-bahan tersuspensi, termasuk diantaranya yang bersifat koloid.


Kekeruhan menunjukan sifat optis air, yang mengakibatkan pembiasan cahaya
kedalam air. Kekeruhan ini terjadi karena adanya bahan yang terapung, dan terurainya zat
tertentu, seperti bahan oganik, jasad renik, lumpur tanah liat dan benda lain yang melayang
atau terapung dan sangat halus sekali. Semakin keruh air semakin tinggi daya hantar
listriknya dan semakin banyak pula padatannya.

Padatan
Padatan di dalam air terdiri dari bahan padat organik maupun anorganik yang larut,
mengendap maupun tersuspensi. Bahan ini akan mengendap pada dasar air, yang lambat laun
akan menimbulkan pada dasar wadah penerima. Akinat lain dari padatan ini adalah
tumbuhnya padatan air tertentu dan dapat menjadi racun bagi makhluk lain. Banyaknya
padatan menunjukan banyaknya lumpur yang terkandung dalam air.

Anda mungkin juga menyukai