Anda di halaman 1dari 10

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAGIAN I. KONSEP DASAR


1.
1.1

1.2

1.3
1.4
1.5
1.6
1.7
1.8
1.9

Pengujian Dan Evaluasi Bahan Industri

Pengujian Tarik Statik


7
1.1.1 Daerah elastik
7
1.1.2 Mulur
10
1.1.3 Pengerasan regangan
18
1.1.4 Keliatan dan Keuletan
19
Pengujian Statik untuk Tekan; Bengkok dan Puntir
20
1.2.1 Pengujian tekan statik
20
1.2.2 Pengujian bengkok, lentur statik
21
1.2.3 Pengujian puntir
23
23*-**
Pengujian Keuletan dan Patah Ulet
1.3.1 Transisi liat-getas
26
1.3.2 Keuletan patah
28
\
Kekerasan
31
\
Melar {Creep)
33
Kelelahan
35
1.6.1 Asal retakan
36
1.6.2 Perambatan retakan lelah
37
Keausan
37
Pengaruh Lingkungan pada Kekuatan dan Patahnya Bahan
Cacat Bahan dan Pengujian Tak Merusak
41

2.
2.1
2.2
2.3
2.4

45
Penguatan dengan Penghalusan Butir
Pengerasan Larutan Padat
46
Penguatan Presipitasi dan Dispersi
47
Struktur yang Diperkuat
48

3.
3.1

Faktor Penguat Bahan Industri

Mekanisma Slip Dan Dislokasi

Dislokasi dan Vektor Burger

49

40

Daftar Isi

VI

3.2
3.3
3.4
3.5

Medan Tegangan di Sekitar Dislokasi


50
Energi Dislokasi
51
Tegangan Garis Dislokasi dan Gaya yang Bekerja pada Dislokasi
Pelipat Gandaan Dislokasi
52

4.

Diagram Fasa Sebagai Dasar Metalografi

4.1 Diagram Fasa Sistem Satu Komponen


53
4.2 Aturan Fasa
54
4.3 Diagram Fasa dari Dua Komponen
54
4.4 Perubahan Fasa pada Pendinginan
56
4.5 Diagram Fasa Dasar dari Sistem Dua Komponen
4.6 Keseimbangan dan Difusi
61
4.7 Fasa Metastabil, Keseimbangan Metastabil
62
4.8 Diagram Fasa Sistem Tiga Komponen
63

BAGIAN II.

1.3

1.4

1.5

1.6

58

BAHAN-BAHAN LOGAM
1.

1.1
1.2

51

Besi Dan Baja

Struktur Mikro Besi dan Baja


69
Baja Karbon Rendah Bentuk Pelat
73
1.2.1 Struktur dan mampu bentuk baja pelat tipis
73
1.2.2 Pemilihan pelat baja tipis dengan mampu bentuk baik
74
Baja Pelat yang Dirol Panas dan Baja Kekuatan Tinggi
76
1.3.1 Kekuatan dan keuletan baja pada temperatur rendah
76
1.3.2 Mampu las baja
77
1.3.3 Penguatan baja untuk proses pengelasan
78
1.3.4 Mampu bentuk baja yang dirol panas
81
Penggunaan Baja Untuk Kekuatan dan Keuletan
82
1.4.1 Kekerasan baja setelah dicelup dingin dan mampu keras
82
1.4.2 Baja paduan untuk konstruksi mekanik
84
1.4.3 Pengerasan kulit
85
1.4.4 Kegetasan temper
86
Baja Yang Mempunyai Kekerasan Tinggi Sebagai Sifat Utamanya
1.5.1 Baja pegas
88
1.5.2 Baja bantalan
89
1.5.3 Baja perkakas dingin
89
1.5.4 Baja perkakas panas
92
1.5.5 Baja kecepatan tinggi
93
Baja Kekuatan Sangat Tinggi
95
1.6.1 Baja martensit
96
1.6.2 Baja pengerasan kedua
98
1.6.3 Baja olah austenit
98
1.6.4 Baja maraging
100

88

Daftar Isi

1.7

Baja Tahan Karat


101
1.7.1 Pengaruh unsur-unsur paduan pada ketahanan karat dari besi
1.7.2 Struktur baja tahan karat
101
1.7.3 Pemilihan baja tahan karat
103

1.8 Baja Tahan Panas dan Paduan Tahan Panas yang Super
1.8.1
1.8.2

2.2

2.3
2.4

2.5

Besi Cor

Struktur Besi C o r
113
2.1.1 Pembekuan besi cor
113
2.1.2 Struktur besi cor
114
2.1.3 Kekuatan besi cor
116
2.1.4 Besi cor yang mempunyai kekuatan tarik tinggi
116
C o r a n Cil
116
2.2.1 Pengaruh unsur-unsur paduan pada dalamnya cil
117
2.2.2 Perlakuan panas besi cor cil
117
2.2.3 Penggunaan coran cil
117
Besi C o r Maleabel
118
Besi C o r Nodular
118
2.4.1 Pencairan besi cor nodular
119
2.4.2 Struktur dan sifat-sifat mekanik besi cor bergrafit bulat
Besi C o r P a d u a n
120

3.
3.1 Tembaga Murni

3.2

Ui,
118
V^
\ ,

120

Tembaga Dan Paduannya

121

3.1.1 Pengaruh oksigen


121
3.1.2 Pengaruh hidrogen
122
3.1.3 Tembaga deoksidasi
123
P a d u a n Tembaga
124
3.2.1 Kuningan
124
3.2.2 Perunggu (brons)
125
3.2.3 Paduan tembaga yang dapat dikeraskan dengan presipitasi

4.

126

Aluminium Dan Paduannya

4.1 Dasar Perlakuan Panas Paduan Aluminium

4.2
4.3

107

Baja tahan panas ferit


108
Baja tahan panas austenit
109

2.
2.1

101

129

4.1.1 Pengerasan presipitasi atau pengerasan penuaan


129
4.1.2 Perubahan struktur dalam yang diikuti oleh presipitasi
130
4.1.3 Perubahan sifat-sifat mekanis yang disertai oleh presipitasi
133
Aluminium Murni
134
P a d u a n Aluminium
135
4.3.1 Klasifikasi paduan aluminium
135

Daftar Isi

VU1

4.3.2 Paduan Al utama


5.
5.1
5.2

6.2
6.3
6.4

Magnesium Dan Paduannya

Perkembangan Magnesium dan Paduannya


143
Sifat-Sifat Magnesium dan Paduannya
144
5.2.1 Paduan Mg untuk coran
144
5.2.2 Paduan Mg tempaan
145
5.2.3 Paduan tempaan temperatur tinggi
145

6.
6.1

135

Logam Logam Lain Dan Paduannya

Titanium dan Paduannya


147
6.1.1 Perlakuan panas paduan titanium
6.1.2 Paduan titanium fasa a
148
6.1.3 Titanium fasa a+/?
148
6.1.4 Paduan titanium fasa P
148
Nikel dan Paduannya
148
6.2.1 Paduan Ni-Cu
150
6.2.2 Paduan Ni-Cr
150
Seng dan Paduannya
150
Timbal dan Paduannya
150

7.

147

Bahan Listrik Dan Magnet

7.1

Hantaran Listrik Super dan Penggunaannya


7.1.1 Medan magnet kristis dan kuat arus kritis
7.1.2 Penggunaan hantaran super
152
7.2 Bahan Magnet
153
7.2.1 Kurva pemagnetan
153
7.2.2 Besi silikon
154
7.2.3 Paduan Fe-Ni lunak
155
7.2.4 Ferit lunak dan Garnet
157
7.3 Bahan Magnet Keras
157
7.3.1 Bahan magnet permanen
157
7.3.2 Bubuk halus dan bahan magnet film tipis
8.

8.1

151
152

158

Logam Dan Paduan Dibuat Dengan


Teknik Metalurgi Bubuk

Keuntungan dan Kerugian Metalurgi Bubuk


8.1.1 Keuntungan metalurgi bubuk
159
8.1.2 Kerugian pada teknik metalurgi bubuk

159
160

Daftar Isi

8.2

8.3

8.4

Bahan Logam dengan Titik Cair Tinggi


161
8.2.1 W dan paduannya
161
8.2.2 Paduan untuk kontak listrik
161
8.2.3 Mo dan paduannya
161
Karbida Sinteran dan Perkakas Cermet
161
8.3.1 Paduan WC-Co
162
8.3.2 Paduan WC-TiC-Co dan paduan WC-TiC-TaC-Co
8.3.3 Cermet TiC
164
8.3.4 Perkakas dengan bahan dasar keramik A1203 dan paduan
komposit intan
165
Komponen Mesin yang Disinter
165
8.4.1 Komponen mesin sinteran dari besi
165
8.4.2 Komponen sinteran bukan besi
167
8.4.3 Bahan komposit tahan panas
168

BAGIAN III. BAHAN POLIMER


1.

1.1
1.2

1.3

1.4

1.5
1.6
1.7

Ilmu Polimer Dan Sifat-sifat


Bahan Polimer

Masa Jenis
173
Sifat-sifat Mekanik
174
1.2.1 Kekuatan tarik
179
1.2.2 Sifat tekukan, lenturan
183
1.2.3 Sifat-sifat pada penekanan
183
1.2.4 Kekuatan impak
185
1.2.5 Kekerasan
186
1.2.6 Ketahanan aus dan gesekan
188
1.2.7 Ketahanan lelah
189
Sifat-Sifat Termal
191
1.3.1 Koefisien pemuaian termal
192
1.3.2 Panas jenis
193
1.3.3 Koefisien hantaran termal
194
1.3.4 Titik tahan panas
194
Sifat-Sifat Listrik
197
1.4.1 Kekuatan hancur dielektrik
198
1.4.2 Tahanan isolasi
199
1.4.3 Tahanan permukaan
200
1.4.4 Konstanta dielektrik (Faktor kerugian dielektrik)
1.4.5 Elektrifikasi
203
Sifat-Sifat Kimia
203
1.5.1 Kelarutan
203
1.5.2 Tahanan kimia
204
Kemampuan Nyala, Tahanan Nyala
206
Ketahanan Lama
208

200

164

Daftar Isi

2.
2.1

2.2

2.3

Polimer Termoplastik

Resin untuk Penggunaan Umum


209
2.1.1 Polietilen
209
2.1.2 Polipropilen
212
2.1.3 Polistiren
213
2.1.4 Polimetil metakrilat (Resin metakrilat)
215
2.1.5 Polivinil khlorida
217
2.1.6 Khlorida Poliviniliden
218
2.1.7 Polivinil asetat, polivinil alkohol dan polivinil asetal
2.1.8 Resin kopolimer
221
2.1.9 Turunan selulosa
223
Plastik Industri
224
2.2.1 Poliamida (Nylon)
224
2.2.2 Poliasetal
229
2.2.3 Polikarbonat aromatik
230
2.2.4 Resin poliester termoplastik jenuh
232
2.2.5 Polisulfon
233
2.2.6 Polifenilen oksida (PPO)
233
Polimer Lain
234
2.3.1 Fluoropolimer
234
2.3.2 Resin silikon
235
3.

3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6

Karet
Karet
3.2.1
3.2.2
Karet
Karet
Karet
Karet

4.3
4.4

Karet

Alam
239
Butadien
240
Kopolimer stiren-butadien (SBR)
240
Karet nitril (Butadien akrilonitril kopolimer, BUNA N, NBR)
Polisulfida (Tiokol)
241
Uretan
241
Olefin
242
Etilen Propilen
242

4.
4.1
4.2

219

Bahan Tambahan

Bahan Pemlastis
243
Bahan Penyetabil
245
4.2.1 Bahan penyetabil panas
245
4.2.2 Antioksidan
246
4.2.3 Penyerap ultra lembayung (UV)
4.2.4 Pelambat api
246
Pengisi
246
Lain-lain
249

246

240

Daftar Isi

5.
5.1
5.2
5.3
5.4
5.5
5.6
5.7

6.1

6.2

Resin Termoset

Resin Fenol
253
Resin Urea-Formaldehid (Resin Urea)
Resin Melamin
255
Resin Poliester Tak Jenuh
256
Resin Epoksi
258
Resin Poliuretan
261
Lain-lain
261

6.

XI

254

Bahan Polimer Yang Tahan Panas

Poliimida
263
6.1.1 Email pyle ML
263
6.1.2 Film poliamida (Kapton)
6.1.3 Bahan cetakan (Vespel)
Lain-lain
264

7.

264
264

Resin Penukar Ion

' 267

8. Penggunaan
8.1
8.2
8.3

Serat dan Film


271
8.1.1 Serat
271
8.1.2 Film
272
Bahan Komposit
280
8.2.1 Penguatan
281
Pencetakan
282

BAGIAN IV. BAHAN KERAMIK


PENDAHULUAN
1.
1.1

1.2

287

Kimia Kristal Dari Bahan Keramik

Ikatan Atom
289
1.1.1 Struktur atom
289
1.1.2 Sifat ikatan antar atom dan klasifikasinya
289
Struktur Kristal
295
1.2.1 Ikatan tidak mengarah dan struktur ion sederhana
295
1.2.2 Ikatan terarah dan struktur kovalen sederhana
301
1.2.3 Campuran ikatan kristal rumit
301

xii

Daftar Isi

2. Sifat-sifat Bah an Keramik


2.1

Sifat-sifat Mekanik
303
2.1.1 Kekuatan dan patahan teoritis
303
2.1.2 Kekuatan dan struktur
306
2.1.3 Kekerasan
307
2.1.4 Kekuatan pada temperatur tinggi
307
2.2 Sifat Termal
308
2.2.1 Titikcair
308
2.2.2 Kapasitas panas
310
2.2.3 Pemuaian termal
311
2.2.4 Konduksi termal
313
2.2.5 Tegangan termal dan tahanan kejut termal
2.3 Sifat Listrik dan Magnet
315
2.3.1 Pita energi dan hantaran listrik
315
2.3.2 Konduktor ion
317
2.3.3 Polarisasi dan dielektrisitas
318
2.3.4 Kemagnetan
320
2.4 Sifat-sifat Lainnya
321
2.4.1 Sifat optik
321
2.4.2 Sifat kimia
325
3.
3.1
3.2

Keramik Putih

Pendahuluan (Klasifikasi)
327
Komposisi Peralatan Putih Triaksial

4.

328

Semen, Mortar, Beton

4.1

Definisi dan Klasifikasi Semen


331
4.1.1 Definisi dan klasifikasi
331
4.2 Mortar dan Beton
332
4.2.1 Definisi
332
4.2.2 Mortar
332
4.2.3 Beton
333
4.3 Sifat-sifat Beton
335
4.3.1 Perancangan campuran beton
335
4.3.2 Sifat-sifat beton
335
4.4 Produk Semen dan Produk Beton
336
4.4.1 Produk semen diperkuat serat
336
4.4.2 Beton otoklaf ringan (ALC)
336
5.
5.1

314

Gelas

Pendahuluan (Definisi dan Klasifikasi)

337

Daftar Isi

5.2

5.3

Komposisi Kimia
337
5.2.1 Gelas lembaran
337
5.2.2 Gelas wadah
337
5.2.3 Gelas optik
337
5.2.4 Gelas fisikokimia dan gelas kedokteran
5.2.5 Gelas listrik
340
Sifat dan Penggunaan
341
5.3.1 Sifat termal dan penggunaan
341
5.3.2 Sifat optik dan penggunaannya
343
5.3.3 Sifat mekanik gelas dan penggunaannya
6.

6.1
6.2

Pendahuluan
347 ,
Sifat dan Penggunaan

Bahan isolasi termal bentuk serat


355
Bahan isolasi dalam bentuk bubuk dan bentuk bata

Pendahuluan
359
Sifat dan Penggunaan
9.2.1 Abrasif
359
9.2.2
9.2.3

Bahan Abrasif

359

Batu gerinda
360
Ampelas
361

10.
Keramik Elektronik
10.1.1 Bahan isolasi
10.1.2

352

355

9.

10.1

Refraktori

Isolator Termal

Pendahuluan
355
Sifat dan Penggunaan
8.2.1
8.2.2

9.1
9.2

Email

Pendahuluan (Penggolongan)
349
Sifat dan Penggunaan
352
7.2.1 Sifat kimia dari refraktori dan penggunaannya
8.

8.1
8.2

344

347

7.
7.1
7.2

340

Bahan dielektrik

Keramik Khusus

363
363
364

356

XJV

Daftar Isi

10.1.3 Bahan piezoelektrik


365
10.1.4 Bahan semikonduktor
365
10.1.5 Jenis bahan semikonduktor
368
10.2 Keramik Magnet
369
10.3 Bahan Refraktori Temperatur Tinggi
370
10.4 Karbon dan Grafit
371
10.5 Keramik teknik
371
10.5.1 Bahan tahan panas dan berkekuatan tinggi
371
10.5.2 Bahan tahan aus dan permukaan halus
373
10.5.3 Bahan mampu mesin
373
10.6 Perkakas Pemotomg
374

Anda mungkin juga menyukai