Anda di halaman 1dari 37

STRATEGI PELAKSANAAN

KLIEN DAN KELUARGA GANGGUAN JIWA


7 DIAGNOSA
HARGA DIRI RENDAH
ISOLASI SOSIAL: MENARIK DIRI
GANGGUAN PERSEPSI SENSORI: HALUSINASI
GANGGUAN PROSES PIKIR: WAHAM
DEFISIT PERAWATAN DIRI
RESIKO PERILAKU KEKERASAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners
Departemen Jiwa di Puskesmas Wonokerto, Bantur
17 Agustus 5 September 2015

Oleh:
Rahmi Nurrosyid Primadiati, S.Kep
NIM. 115070201111017
Kelompok 4 Reguler

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2015

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1
HARGA DIRI RENDAH (KLIEN)
Klien

: Nn Siti Rukayah

Mahasiswa

: Rahmi Nurrosyid Primadiati

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Klien merasa malu karena pernah gagal dalam pernikahannya yang
pertama dan uangnya dibawa kabur oleh mantan suaminya.
2. Diagnosa keperawatan: Harga Diri Rendah
3. Tujuan khusus:
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang
dimiliki klien
c. Klien dapat menilai kemampuan yang masih dapat digunakan klien
d. Klien dapat memilih kegiatan yang akan dilatih sesuai kemampuan
klien
e. Klien dapat melatih kemampuan yang dipilih
f. Klien dapat menyusun jadwal untuk klien melakukan kegiatan yang
sudah dilatih
4. Tindakan keperawatan:
a.
b.
c.
d.
e.

Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien


Membantu menilai kemampuan yang dapat digunakan
Membantu memilih atau menetapkan kemampuan yang akan
dilatih untuk klien
Melatih kemampuan yang dipilih klien
Membantu menyusun jadwal pelaksanaan kemampuan yang
dilatih

B. STRATEGI

KOMUNIKASI

DALAM

PELAKSANAAN

TINDAKAN

KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
Selamat pagi Mbak. Perkenalan kami Rahmi dan Aisyah dari puskesmas
Wonokerto. Nama mbak siapa? Suka dipanggil apa? Mbak atau Ibu?
2. Evaluasi/ Validasi:
Bagaimana kabarnya hari ini mbak?

3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat


Mbak kita kenalan dulu ya, boleh? Bagaimana kalau di sini? Mau berapa
lama mbak? Bagaimana kalau 15 menit
KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan
Mbak apa saja kemampuan yang dimiliki mbak? Bagus, apa lagi mbak?
Saya buat daftarnya ya! Apa pula kegiatan rumah tangga yang biasa
mbak lakukan? Bagaimana dengan merapikan kamar? Menyapu mbak?
Bagaimana dengan mencuci piring mbak? Wah, ternyata banyak yang
mbak bisa kerjakan, ada 3 kemampuan dan kegiatan yang mbak miliki
Mbak dari 3 kegiatan ini, yang mana yang masih dapat dikerjakan di
rumah?

Coba

kita

lihat,

yang

pertama

bisakah,

yang

kedua.......sampai 3. Bagus sekali ada 3 kegiatan yang masih bisa


dikerjakan mbak
Sekarang, coba mbak pilih satu kegiatan yang masih bisa dikerjakan di
sini
O yang nomor satu, merapihkan tempat tidur? Kalau begitu, bagaimana
kalau sekarang kita latihan merapihkan tempat tidur mbak. Mari kita
lihat tempat tidur mbak. Coba lihat, sudah rapihkah tempat tidurnya?
Nah kalau kita mau merapihkan tempat tidur, mari kita pindahkan
dulu bantal dan selimutnya. Bagus ! Sekarang kita angkat spreinya,
dan kasurnya kita balik.

Nah, sekarang kita pasang lagi spreinya, kita

mulai dari arah atas, ya bagus !. Sekarang sebelah kaki, tarik dan
masukkan, lalu sebelah pinggir masukkan. Sekarang ambil bantal,
rapihkan, dan letakkan di sebelah atas/kepala. Mari kita lipat selimut,
nah letakkan sebelah bawah/kaki. Bagus !
Mbak sudah bisa merapihkan tempat tidur dengan baik sekali.
Coba perhatikan bedakah dengan sebelum dirapikan? Bagus
TERMINASI:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif:
Oya Mas, karena sudah 15 menit, apakah perbincangan ini mau diakhiri
atau dilanjutkan? Bagaimana perasaan mbak setelah berbincangbincang tentang kemampuan yang dimiliki mbak?

Obyektif:
Iya jadi ada 3 kemampuan yang dapat mbak lakukan yaitu merapikan
tempat tidur, menyapu dan mencuci piring.
2.

Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai


dengan hasil tindakan yang telah dilakukan):
Coba selama saya tidak ada, mbak coba untuk merapikan tempat tidur
mbak ya. Sekarang kita buat jadual merapikan tempat tidur, Mbak. Mau
jam berapa? Pagi jam 07.00 dan sore jam 16.00 bagaimana mbak?

3.

Baiklah kalau begitu jam 07,00 dan jam 16.00 ya Mbak.


Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan
tempat):
Saya kira, sekian dulu perbincangan kita hari ini. Nanti kita lanjutkan
dengan kemampuan mbak yang lain. Mbak mau berbincang-bincang jam
berapa? Bagaimana kalau besok jam 09.00? Baik sampai jumpa Mbak

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1
HARGA DIRI RENDAH (KELUARGA)
Klien

: Keluarga Nn Siti Rukayah

Mahasiswa

: Rahmi Nurrosyid Primadiati

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Klien merasa rendah diri karena pernah gagal dalam pernikahannya yang
pertama dulu.
2. Diagnosa keperawatan: Harga Diri Rendah
3. Tujuan khusus:
a.
b.

Keluarga klien dapat membina hubungan saling percaya


Keluarga klien dapat membantu klien mengidentifikasi

c.

kemampuan yang dimiliki klien


Keluarga klien dapat memfasilitasi pelaksanaan kemampuan yang

d.

masih dimiliki klien


Keluarga klien dapat memotivasi klien untuk melakukan kegiatan

e.

yang sudah dilatih dan memberikan pujian atas keberhasilan klien


Keluarga klien mampu menilai perkembangan perubahan
kemampuan klien

4. Tindakan keperawatan:
a. Mendiskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat klien
b. Menjelaskan kepada keluarga tentang harga diri rendah yang ada
pada klien
c. Mendiskusikan dengan keluarga kemampuan yang dimiliki klien dan
memuji klien atas kemampuannya
d. Menjelaskan cara-cara merawat klien dengan harga diri rendah
e. Mendemonstrasikan cara merawat klien dengan harga diri rendah
f. Memberi kesempatan kepada keluarga untuk mempraktekkan cara
merawat klien dengan harga diri rendah sepertinya yang telah perawat
demonstrasikan sebelumnya
g. Membantu keluarga menyusun rencana kegiatan klien di rumah
B. STRATEGI

KOMUNIKASI

KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:

DALAM

PELAKSANAAN

TINDAKAN

Assalamualaikum ! Perkenalkan nama saya Rahmi dan ini teman saya


Aisyah, kami dari puskesmas Wonokerto
2. Evaluasi/ Validasi:
Bagaimana keadaan Bapak/ibu pagi ini?
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
Bagaimana kalau pagi ini kita bercakap-cakap tentang cara merawat
anak bapak? Berapa lama waktu bapak/ibu? Bagaimana kalau 30 menit?
Baiklah kalau begitu mari kita bicarakan di ruang tamu Bu
KERJA:
Apa yang bapak/Ibu ketahui tentang masalah anak ibu
Ya memang benar sekali Pak/Bu, anak ibu itu memang terlihat tidak
percaya diri dan sering menyalahkan dirinya sendiri. Misalnya pada anak
ibu, sering menyalahkan dirinya dan mengatakan dirinya adalah orang
paling bodoh sedunia. Dengan kata lain, anak Bapak/Ibu memiliki
masalah harga diri rendah yang ditandai dengan munculnya pikiranpikiran yang selalu negatif terhadap diri sendiri. Bila keadaan anak ibu
ini terus menerus seperti itu, anak ibu bisa mengalami masalah yang
lebih berat lagi, misalnya anak ibu jadi malu bertemu dengan orang lain
dan memilih mengurung diri
Sampai disini, bapak/Ibu mengerti apa yang dimaksud harga diri
rendah?
Bagus sekali bapak/Ibu sudah mengerti
Setelah

kita

mengerti

bahwa

masalah anak ibu dapat

menjadi

masalah serius, maka kita perlu memberikan perawatan yang baik


untuk anak ibu
Bapak/Ibu, apa saja kemampuan yang dimiliki anak ibu? Ya benar, dia
juga mengatakan hal yang sama Anak ibu itu

telah

berlatih

satu

kegiatan yaitu merapihkan tempat tidur. Serta telah dibuat jadual untuk
melakukannya. Untuk itu, Bapak/Ibu dapat mengingatkan anak ibu untuk
melakukan kegiatan tersebut sesuai jadual. Tolong bantu menyiapkan
alat-alatnya,

ya Pak/Bu. Dan

jangan

lupa memberikan pujian agar

harga dirinya meningkat. Ajak pula memberi tanda cek list pada jadual
yang kegiatannya.

Selain itu, bapak/Ibu tetap perlu memantau perkembangan anak ibu. Jika
masalah harga dirinya kembali muncul dan tidak tertangani lagi,
bapak/Ibu dapat membawa anak ibu ke puskesmas
Nah bagaimana kalau sekarang kita praktekkan cara memberikan pujian
kepada anak ibu
Temui anak ibu dan tanyakan kegiatan yang sudah dia lakukan lalu
berikan pujian

yang mengatakan: Bagus sekali nak, kamu sudah

semakin terampil merapikan tempat tidur


Coba Bapak/Ibu praktekkan sekarang. Bagus
TERMINASI:
1.

Evaluasi respon keluarga klien terhadap tindakan


keperawatan:
Oya Pak/bu, karena sudah 15 menit, apakah perbincangan ini mau
diakhiri atau dilanjutkan? Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah
berbincang-bincang tentang harga diri rendah pada anak ibu?
Dapatkah Bapak/Ibu jelaskan kembali maasalah yang dihadapi
anak ibu dan bagaimana cara merawatnya?

2.

Tindak lanjut klien


Bagus sekali bapak/Ibu dapat menjelaskan dengan baik. Nah setiap
kali Bapak/Ibu kemari lakukan seperti itu. Nanti di rumah juga
demikian.

3.

Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan


tempat):
Bagaimana kalau kita bertemu lagi dua hari mendatang untuk latihan
cara memberi pujian langsung kepada anak ibu Jam berapa Bp/Ibu
datang? Baik saya tunggu. Sampai jumpa

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1
ISOLASI SOSIAL (KLIEN)
Klien

: Nn Siti Rukayah

Mahasiswa

: Rahmi Nurrosyid Primadiati

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Klien tidak komunikatif, klien tidak ada kontak mata, klien pergi
meninggalkan ruangan
2. Diagnosa keperawatan: isolasi sosial
3. Tujuan khusus:
a. Klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Klien dapat mengidentifikasi penyebab isolasi sosial, siapa yang
serumah, siapa yang dekat, yang tidak dekat, dan apa sebabnya
c. Klien dapat mengidentifikasi keuntungan punya teman dan
bercakap-cakap
d. Klien dapat mengidentifikasi kerugian tidak punya teman dan tidak
bercakap-cakap
e. Klien dapat mendemonstrasikan cara bercakap-cakap dengan
f.

anggota keluarga dalam 1 kegiatan harian


Klien dapat memasukkan jadwal untuk kegiatan harian

4. Tindakan keperawatan:
a. Mengidentifikasi penyebab, orang terdekat dan tidak terdekat dan apa
sebabnya.
b. Menjelaskan keuntungan punya teman dan bercakap-cakap
c. Menjelaskan kerugian tidak punya teman dan tidak bercakap-cakap
d. Melatih cara bercakap-cakap dengan anggota keluarga dalam 1
kegiatan harian
e. Memasukkan pada jadual kegiatan untuk bercakap-cakap.
B. STRATEGI

KOMUNIKASI

DALAM

PELAKSANAAN

TINDAKAN

KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
Selamat pagi mbak. Perkenalan kami Rahmi dan Aisyah dari puskesmas
Wonokerto. Nama mbak siapa? Suka dipanggil apa? Dengan mbak atau
Ibu?

2. Evaluasi/ Validasi:
Bagaimana kabarnya hari ini mbak?
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
Mbak kita kenalan dulu ya, boleh? Bagaimana kalau di sini? Mau berapa
lama mbak? Bagaimana kalau 15 menit
KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan
Mbak, siapa saja yang tinggal serumah? Siapa yang paling dekat dengan
mbak? Siapa yang jarang bercakap-cakap dengan mbak? Apa yang
membuat mbak jarang bercakap-cakap dengannya?

(tunggu respons

pasien).
Menurut mbak apa saja keuntungannya kalau kita mempunyai teman?
Wah benar, ada teman bercakap-cakap. Apalagi? (sampai pasien dapat
menyebutkan beberapa) Nah kalau kerugiannya tidak mempunyai teman
apa yaa mbak? Ya, apalagi? (sampai pasien dapat menyebutkan
beberapa) jadi banyak juga ruginya tidak punya teman ya. Kalau begitu
inginkah S belajar bergaul dengan orang lain?
bagus. Bagaimana kalau sekarang kita belajar berkenalan dengan orang
lain? Begini lho mbakk untuk berkenalan dengan orang lain kita sebutkan
dulu nama kita dan nama panggilan yang kita suka, asal kita dan hobi.
Contoh: nama saya A, senang dipanggil Ai. Asal saya dari Bandung,
hobinya membaca.
selanjutnya mbakk menanyakan nama orang yang diajak berkenalan.
Contohnya begini: nama bapak/ibu siapa? Senang dipanggil apa?
Asalnya dari mana/hobinya apa?
ayo mbak diccoba! Misalnya saya belum kenal dengan mbak. Coba
berkenalan dengan saya. Ya, bagus sekali! Coba sekali lagi. Bagus
sekali. Setelah mbak berkenalan dengan orang tersebut, mbak bisa
melanjutkan percakapan tentang hal-hal yang menyenangkan mbak
bicarakan. Misalnya tentang cuaca, hobi dll.
TERMINASI:
1.

Evaluasi
keperawatan:
Subyektif:

respon

klien

terhadap

tindakan

Oya Mbak, karena sudah 15 menit, apakah perbincangan ini mau diakhiri
atau dilanjutkan? Bagaimana perasaan mas setelah kita latihan
berkenalan?
Obyektif:
Terlihat adanya kontak mata, mau memulai pembicaraan.
2.

Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai


dengan hasil tindakan yang telah dilakukan):
mbak tadi sudah mempraktekkan cara berkenalan dengan baik sekali.
Selanjutnya mbakk lebih siap untuk berkenalan dengan orang lain. Mbak
mau praktekkan ke anggota keluarga dulu? Mau kapan jam berapa

3.

mencobanya? Mari kita masukkan pada jadwal kegiatan hariannya.


Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan
tempat):
besok pagi jam 10 saya akan datang ke sini untuk mengajak mbak
berkenalan dengan teman saya perawat Y. Bagaiamana mas/mba mau
kan?
baiklah, sampai jumpa. assalamualaikum

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN


PADA KELUARGA DENGAN ISOLASI SOSIAL HARI KE 1
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa keperawatan:
Isolasi Sosial
2. Tujuan:
Setelah tindakan keperawatan, keluarga mampu merawat klien isolasi
sosial
3. Tindakan keperawatan:
Melatih keluarga merawat klien isolasi sosial di rumah dengan cara :
a.

Mendiskusikan masalah yang dirasakan


keluarga dalam merawat klien.

b.

Menjelaskan tentang :
Masalah isolasi sosial dan dampaknya pada klien.
Penyebab isolasi sosial.
Cara-cara merawat klien dengan isolasi sosial, antara lain:
- Membina hubungan saling percaya dengan pasien dengan cara
bersikap peduli dan tidak ingkar janji.
- Memberikan semangat dan dorongan kepada pasien untuk bisa
melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain yaitu
dengan tidak mencela kondisi pasien dan memberikan pujian yang
wajar.
- Tidak membiarkan pasien sendiri di rumah.
- Membuat rencana atau jadwal bercakap-cakap dengan pasien.

c.

Memperagakan cara merawat pasien


dengan isolasi sosial

d.

Membantu

keluarga

mempraktekkan

cara merawat yang telah dipelajari, mendiskusikan yang dihadapi.


e.

Menyusun

perencanaan

pulang

bersama keluarga
B. STRATEGI

KOMUNIKASI

KEPERAWATAN

DALAM

PELAKSANAAN

TINDAKAN

SP 1 Keluarga : Memberikan penyuluhan kepada keluarga tentang


masalah isolasi sosial, penyebab isolasi sosial, dan cara merawat klien
dengan isolasi sosial
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
-

Selamat pagi mbak


Perkenalkan saya Rahmi dan Aisyah dari Puskesmas Wonokerto
yang merawat adik mbak selama 3 minggu ini. Mbak namanya siapa?
Mbak suka dipanggil apa?

2. Evaluasi/ Validasi:
- Apa kabar mbak hari ini?
- Bagaimana keadaan adik mbak hari ini?
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
-

Baik mbak, bagaimana kalau kali ini kita akan berbincang-bincang

seputar masalah adik mbak dan cara perawatannya


Kita diskusi di sini saja ya? Berapa lama mbak punya waktu?
Bagaimana kalau setengah jam?

KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan


-

Apa masalah yang mbak hadapi dalam merawat mbak Rukayah?


Apa yang sudah dilakukan?

Masalah yang dialami oleh mbak Rukayah disebut isolasi sosial. Ini
adalah salah satu gejala penyakit yang juga dialami oleh pasienpasien gangguan jiwa yang lain.

Tanda-tandanya antara lain tidak mau bergaul dengan orang lain,


mengurung diri, kalaupun berbicara hanya sebentar dengan wajah
menunduk

Biasanya masalah ini muncul karena memiliki pengalaman yang


mengecewakan saat berhubungan dengan orang lain, seperti sering
ditolak, tidak dihargai atau berpisah dengan orangorang terdekat

Apabila masalah isolasi sosial ini tidak diatasi maka seseorang bisa
mengalami halusinasi, yaitu mendengar suara atau melihat bayangan
yang sebetulnya tidak ada.

Untuk menghadapi keadaan yang demikian mbak dan anggota


keluarga lainnya harus sabar menghadapi mbak Rukayah. Dan untuk
merawat mbak Rukayah, keluarga perlu melakukan beberapa hal.

Pertama keluarga harus membina hubungan saling percaya dengan


mbak Rukayah yang caranya adalah bersikap peduli dengan mbak
Rukayah dan jangan ingkar janji. Kedua, keluarga perlu memberikan
semangat dan dorongan kepada mbak Rukayah untuk bisa
melakukan kegiatan bersama-sama dengan orang lain. Berilah pujian
yang wajar dan jangan mencela kondisi pasien.
-

Selanjutnya jangan biarkan mbak Rukayah sendiri. Buat rencana


atau jadwal bercakap-cakap dengan mbak Rukayah. Misalnya sholat
bersama, makan bersama, rekreasi bersama, melakukan kegiatan
rumah tangga bersama.

Nah bagaimana kalau sekarang kita latihan untuk melakukan semua


cara itu

Begini contoh komunikasinya, Mbak: Rukayah, mbak lihat sekarang


kamu

sudah

bisa

bercakap-cakap

dengan

orang

lain.

Perbincangannya juga lumayan lama. Mbak senang sekali melihat


perkembangan kamu, Yah. Coba kamu bincang-bincang dengan
saudara yang lain. Lalu bagaimana kalau mulai sekarang kamu
sholat berjamaah. Kalau di rumah sakit ini, kamu sholat di mana?
Kalau nanti di rumah, kamu sholat bersana-sama keluarga atau di
mushola kampung. Bagiamana Rukayah, kamu mau coba kan ?
-

Nah coba sekarang mbak peragakan cara komunikasi seperti yang


saya contohkan

Bagus, Mbak. Mbak telah memperagakan dengan baik sekali


Sampai sini ada yang ditanyakan Mbak

TERMINASI:
1. Evaluasi respon keluarga terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif :
-

Baiklah,setelah kita berbincang-bincang tadi, bagaimana perasaan


Mbak setelah kita latihan tadi?

Obyektif :
-

Selanjutnya bisa mbak sebutkan kembali cara-cara merawat adik


mbak yang mengalami masalah isolasi sosial

Bagus sekali Mbak, Mbak bisa menyebutkan kembali cara-cara


perawatan tersebut

2. Tindak lanjut keluarga (apa yang perlu dilatih keluarga pada klien sesuai
dengan hasil tindakan yang telah dilakukan):
-

Nanti kalau ketemu adik mbak, coba mbak lakukan. Dan tolong
ceritakan kepada semua anggota keluarga lain agar mereka juga
melakukan hal yang sama.

Coba mbak ulangi lagi apa yang dimaksud dengan isolasi sosial dan
tanda-tanda orang yang mengalami isolasi sosial

3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat) :


-

Bagaimana kalau kita bertemu besok lusa untuk latihan langsung


kepada mbak Rukayah?

Besok mbak ingin bertemu jam berapa? Baik, kalau tempatnya?


Mau di sini atau dimana mbak?

Kita akhiri dulu pertemuan kita kali ini, besok kita lanjutkan kembali.
Terimakasih,selamat pagi

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1


HALUSINASI (Klien)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Data dari kasus:
-

Klien tampak berbicara sendiri.

Klien mengatakan mendengar bisikan-bisikan yang tidak ada


wujudnya

2. Diagnosa keperawatan:
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
3. Tujuan khusus:
-

Klien mampu mengenali halusinasi yang dialaminya


Klien mampu mengontrol halusinasinya dengan cara menghardik

4. Tindakan keperawatan:
-

Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus,


perasaan, respon.

Jelaskan cara mengontrol halusinasi: menghardik, obat, bercakapcakap, melakukan kegiatan.

Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.

Masukkan dalam jadwal kegiatan klien untuk latihan menghardik.

B. STRATEGI

KOMUNIKASI

DALAM

PELAKSANAAN

TINDAKAN

KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
Selamat pagi, Mbak! Perkenalkan nama saya Rahmi dan teman saya
Aisyah, saya mahasiswi dari Universitas Brawijaya Malang yang akan
merawat Mbak hari ini. Oh iya, nama Mbak siapa? Biasanya di panggil
apa?
2. Evaluasi/ Validasi:
Bagaimana perasaan Mbak hari ini?Apa yang dirasakan Mbak saat ini?
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat

Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang


selama ini Mbak dengar dan yang mbak lihat?Dimana kita mau duduk?Ya
baiklah,kita disini saja. Mau berapa lama kita ngobrolnya?Bagaimana
kalau 15 menit?
KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan.
Apakah Mbak mendengar suara tanpa ada wujudnya?Apa yang dikatakan
suara itu?
Apakah Mbak terus mendengar suara itu atau sewaktu-waktu?Kapan mbak
terakhir kali mendengar suara itu?Berapa kali sehari? Pada waktu mbak
sedang apa ketika suara itu muncul?Apakah ketika mbak sendirian?
Apa yang Mbak rasakan pada saat mendengar suara itu?Apa yang mbak
lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suaranya bisa
hilang?Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah suara itu
muncul?
Ada beberapa cara untuk mencegah suara-suara itu muncul yaitu dengan
menghardik, obat, bercakap-cakap, dan melakukan kegiatan. Tapi hari ini kita
belajar 1 cara dulu, yaitu dengan cara menghardik. Caranya adalah saat
suara-suara itu muncul mbak langsung menutup telinga dan bilang didalam
hati Pergi,pergiSaya tidak mau dengar. Jangan ganggu saya!! Begitu
diulang-ulang sampai suara itu tidak terdengar lagi.
Coba sekarang mbak lakukan! Nah, begitu bagus! coba lagi! Nah bagus,
mbak sudah bisa!
TERMINASI:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif:
Bagaimana perasaan mbak setelah latihan mengusir suara-suara gaib
yang Ibu dengar dengan cara menghardik tadi?
Obyektif:
Coba mbak ulangi lagi apa yang sudah kita pelajari hari ini? Iya bagus,
mbak
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan):

Kalau suara-suara itu muncul lagi, silahkan mbak coba cara tersebut.
Terus berlatih ya, mbak
Bagaimana kalau kita buat jadwal latihannya. Mau jam berapa saja
latihannya?
3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):
Baiklah mbak, besok kita akan bertemu untuk belajar dan melatih cara
kedua mengontrol halusinasi yaitu dengan becakap-cakap dengan orang
lain.
Mbak mau dimana tempatnya?Oh, mbak ingin tetap di sini saja ya?
Jam berapa mbak bisa? Bagaimana kalau jam 10 saja? Waktunya
kurang lebih 15 menit saja. Baiklah, sampai jumpa.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN 1


HALUSINASI (Keluarga)
A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi keluarga klien:
Data dari kasus:
-

Keluarga tampak antusias mendengarkan

Klien mengatakan bingung bagaimana cara merawat klien di


rumah

2. Diagnosa keperawatan:
Gangguan persepsi sensori: Halusinasi
3. Tujuan khusus:
- Keluarga dapat terlibat dalam perawatan pasien baik di di rumah sakit
-

maupun di rumah
Keluarga dapat menjadi sistem pendukung yang efektif untuk pasien.
Keluarga mampu mengenali halusinasi yang dialami klien
Keluarga mampu mengontrol halusinasi klien dengan cara

mengingatkan untuk menghardik


4. Tindakan keperawatan:
-

Identifikasi halusinasi: isi, frekuensi, waktu terjadi, situasi pencetus,


perasaan, respon.

Jelaskan cara mengontrol halusinasi: menghardik, obat, bercakapcakap, melakukan kegiatan.

Latih cara mengontrol halusinasi dengan menghardik.

Masukkan

dalam

jadwal

kegiatan

keluarga

untuk

latihan

mengingatkan untuk menghardik halusnasi klien.


B. STRATEGI

KOMUNIKASI

DALAM

PELAKSANAAN

TINDAKAN

KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
Assalammualaikum Bapak/Ibu! Perkenalkan nama saya Rahmi dan ini
teman saya Aisyah, saya mahasiswi dari Universitas Brawijaya Malang
yang akan merawat Anak Bapak/Ibuhari ini.

Oh iya, nama Bapak/Ibu siapa? Biasanya di panggil apa?


2. Evaluasi/ Validasi:
Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini?Apa pendapat Bapak/Ibu
tentang anak Bapak/Ibu?
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang anak Bapak/Ibu
alami dan bantuan apa yang Bapak/Ibu bisa berikan.Kita mau diskusi di
mana?Bagaimana kalau di ruang wawancara?Berapa lama waktu
Bapak/Ibu? Bagaimana kalau 30 menit
KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan.
Apa yang Bpk/Ibu rasakan menjadi masalah dalam merawat mbak
Rukayah. Apa yang Bpk/Ibu lakukan?
Ya, gejala yang dialami oleh anak Bapak/Ibu itu dinamakan halusinasi,
yaitu mendengar sesuatu yang sebetulnya tidak ada bendanya.
Tanda-tandanya bicara dan tertawa sendiri, atau marah-marah tanpa
sebab Jadi kalau anak Bapak/Ibu mengatakan mendengar suara-suara,
sebenarnya suara itu tidak ada.
Kalau anak Bapak/Ibu mengatakan mendengar suara-suara, sebenarnya
suara itu tidak ada.
Untuk itu kita diharapkan dapat membantunya dengan beberapa cara.
Ada beberapa cara untuk membantu anak Bapak/Ibu agar bisa
mengendalikan halusinasi. Cara-cara tersebut antara lain: Pertama,
dihadapan

anak

Bapak/Ibu,

jangan

membantah

halusinasi

atau

menyokongnya. Katakan saja Bapak/Ibu percaya bahwa anak tersebut


memang mendengar suara atau melihat bayangan, tetapi Bapak/Ibu
sendiri tidak mendengar.
Kedua, jangan biarkan anak Bapak/Ibu melamun dan sendiri, karena
kalau melamun halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada orang mau
bercakap-cakap dengannya. Buat kegiatan keluarga seperti makan
bersama, sholat bersama-sama.Tentang kegiatan, saya telah melatih
anak Bapak/Ibu untuk membuat jadwal kegiatan sehari-hari.Tolong
Bapak/Ibu pantau pelaksanaannya, ya dan berikan pujian jika dia
lakukan!
Ketiga, bantu anak Bapak/Ibu minum obat secara teratur. Jangan
menghentikan obat tanpa konsultasi.Terkait dengan obat ini, saya juga
sudah melatih anak Bapak/Ibu untuk minum obat secara teratur.Jadi
bapak/Ibu dapat mengingatkan kembali.Obatnya ada 3 macam, ini yang

orange namanya CPZ gunanya untuk menghilangkan suara-suara atau


bayangan. Diminum 3 X sehari pada jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7
malam. Yang putih namanya THP gunanya membuat rileks, jam
minumnya sama dengan CPZ tadi. Yang biru namanya HP gunanya
menenangkan cara berpikir, jam minumnya sama dengan CPZ. Obat
perlu selalu diminum untuk mencegah kekambuhan
Terakhir, bila ada tanda-tanda halusinasi mulai muncul, putus halusinasi
anak Bapak/Ibu dengan cara menepuk punggung anak Bapak/Ibu.
Kemudian suruhlah anak Bapak/Ibu menghardik suara tersebut. Anak
Bapak/Ibu sudah saya ajarkan cara menghardik halusinasi.
Sekarang, mari kita latihan memutus halusinasi anak Bapak/Ibu. Sambil
menepuk punggung anak Bapak/Ibu, katakan: Supri, sedang apa kamu?
Kamu ingat kan apa yang diajarkan perawat bila suara-suara itu datang?
Ya..Usir suara itu, Supri. Tutup telinga kamu dan katakan pada suara
itusaya tidak mau dengar. Ucapkan berulang-ulang, Supri Sekarang
coba Bapak/Ibu praktekkan cara yang barusan saya ajarkan Bagus
Pak/Bu
TERMINASI:
1. Evaluasi respon keluarga terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif:
Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita berdiskusi dan latihan
memutuskan halusinasi anak Bapak/Ibu?
Obyektif:
Sekarang coba Bapak/Ibu sebutkan kembali tiga cara merawat anak
bapak/Ibu Bagus sekali Pak/Bu.
2. Tindak lanjut keluarga (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan):
Bagaimana kalau dua hari lagi kita bertemu untuk mempraktekkan cara
memutus halusinasi langsung dihadapan anak Bapak/Ibu
3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):
Baiklah Ibu, besok lusa kita akan bertemu untuk mempraktekkan cara
memutus halusinasi langsung dihadapan anak Bapak/Ibu
Ibu mau dimana tempatnya?Oh, Bapak/Ibu ingin tetap di sini saja ya?
Jam berapa Ibu bisa? Bagaimana kalau jam 10 saja? Waktunya kurang
lebih 15 menit saja. Baiklah, sampai jumpa.

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1


WAHAM (KLIEN)
Klien

: Nn Siti Rukayah

Mahasiswa

: Rahmi Nurrosyid Primadiati

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Klien mempunyai riwayat merasa curiga, merasa cemburu pada
kakaknya. Klien merasa kakaknya menyukai suaminya dan akan merebut
anaknya.
Diagnosa keperawatan: Waham
2. Tujuan khusus:
a.
b.

klien dapat membina hubungan saling percaya


klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara

c.
d.
e.
f.

berulang dalam pikirannya


klien dapat mengidentifikasi stressor / pencetus wahamnya
klien dapat mengidentifikasi wahamnya
klien dapat mengidentifikasi konsekuensi dari wahamnya
klien dapat melakukan teknik distraksi sebagai

g.
h.

mengehentikan pikiran yang terpusat pada wahamnya


klien mendapat dukungan keluarga
klien dapat memanfaatkan obat dengan baik.

cara

3. Tindakan keperawatan:
a.
b.
c.
d.

Membantu orientasi realita


Mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
Membantu pasien memenuhi kebutuhannya
Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian

B. STRATEGI

KOMUNIKASI

DALAM

PELAKSANAAN

TINDAKAN

KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
Selamat pagi mbak. Perkenalan kami Rahmi dan Aisyah dari puskesmas
Wonokerto. Nama mbak siapa? Suka dipanggil apa?
2. Evaluasi/ Validasi:
Bagaimana kabarnya hari ini mbak?
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat

mbak kita kenalan dulu ya, boleh? Bagaimana kalau di sini? Mau berapa
lama mbak? Bagaimana kalau 15 menit
KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan
Saya mengerti mbak Rukayah merasa bahwa mbak Rukayah curiga bila
kakak mbak menyukai suami mbak dan ingin merebut anak mbak,
benar? Mbak kenapa merasa bahwa kakak mbak akan merebut suami
mbak dan anak mbak? Bukankah kakak mbak sudah memiliki suami dan
anak sendiri? Bagaimana menurut mbak, apakah kakak mbak masih
akan merebut suami dan anak mbak?
Mbak sekarang apa yang dirasakan? O.. jadi mbak masih curiga bila
kakak mbak akan merebut suami dan anak mbak ya? Lalu apa yang
mbak lakukan? Memusuhi kakak mbak? Oh gitu ya mbak... baiklah kalau
begitu apa yang mbak inginkan sekarang? Oh bagus mbak sudah
mempunyai rencana dan jadwal untuk diri sendiri Coba kita tuliskan
rencana dan jadwal tersebut ya mbak Wah bagus sekali, jadi setiap
harinya mbak ingin ada kegiatan bila sedang bosan ya mbak
TERMINASI:
Bagaimana perasaan mbak setelah berbincang-bincang dengan saya?
Apa saja tadi yang telah kita bicarakan? Bagus
Bagaimana kalau jadual ini mbak coba lakukan, setuju bang?
Bagaimana kalau saya datang kembali dua hari lagi? Kita bercakapcakap tentang kemampuan yang pernah mbak miliki? Mau di mana kita
bercakap-cakap? Bagaimana kalau di sini lagi?

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1


WAHAM (KELUARGA)
Klien

: Nn Siti Rukayah

Mahasiswa

: Rahmi Nurrosyid Primadiati

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Klien tampak curiga pada kakaknya. Keluarga mengatakan bahwa kakak
klien akan merebut suami dan anak klien.
2. Diagnosa keperawatan: Waham
3. Tujuan khusus:
a. Keluarga klien dapat membina hubungan saling percaya
b. Keluarga klien dapat mengidentifikasi perasaan yang muncul secara
c.
d.
e.
f.

berulang dalam pikiran klien


Keluarga klien dapat mengidentifikasi stressor / pencetus waham klien
Keluarga klien dapat mengidentifikasi waham klien
Keluarga klien dapat mengidentifikasi konsekuensi dari waham klien
Keluarga klien dapat melakukan teknik distraksi sebagai cara

mengehentikan pikiran yang terpusat pada waham klien


g. Keluarga klien memberikan dukungan pada klien
h. Keluarga dapat menjadi pengawas minum obat dari klien
4. Tindakan keperawatan:
a. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat
pasien
b. Menjelaskan pengertian, tanda dan gejala waham, dan jenis waham
yang dialami pasien beserta proses terjadinya
c. Menjelaskan cara-cara merawat pasien waham..
B. STRATEGI

KOMUNIKASI

DALAM

PELAKSANAAN

TINDAKAN

KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
Selamat pagi mbak. Perkenalan kami Rahmi dan Aisyah dari puskesmas
Wonokerto. Nama mbak siapa? Suka dipanggil apa?
2. Evaluasi/ Validasi:
Bagaimana kabarnya hari ini mbak?
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat

Mbak kita kenalan dulu ya, boleh? Bagaimana kalau di sini? Mau berapa
lama mbak? Bagaimana kalau 15 menit
KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan
Mbak, apa masalah yang mbak rasakan dalam merawat mbak Rukayah?
Apa yang sudah dilakukan di rumah?Dalam menghadapi sikap adik mbak
yang selalu mengaku-ngaku bahwa mbak akan merebut suami dan anak
adik mbak merupakan salah satu gangguan proses berpikir. Untuk itu
akan saya jelaskan sikap dan cara menghadapinya. Setiap kali adik mbak
mengatakan bahwa mbak akan merebut suami dan anak adik mbak
dengan mengatakan pertama: Mbak mengerti Rukayah merasa aku
mbak akan merebut suami dan anak kamu, tapi bukankah mbak sudah
memiliki suami dan anak sendiri Kedua: mbak harus lebih sering memuji
mbak Rukayah jika ia melakukan hal-hal yang baik. Ketiga: hal-hal ini
sebaiknya dilakukan oleh seluruh keluarga yang berinteraksi dengan
mbak Rukayah Mbak dapat bercakap-cakap dengan mbak Rukayah
tentang kebutuhan yang diinginkan mbak Rukayah, misalnya: Mbak
percaya Rukayah punya kemampuan dan keinginan. Coba ceritakan
kepada mbak. Rukayah kan punya kemampuan ............
TERMINASI:
Bagaimana perasaan mbak setelah kita bercakap-cakap tentang cara
merawat mbak Rukayah di rumah? Setelah ini coba mbaklakukan apa
yang sudah saya jelaskan tadi Baiklah bagaimana kalau dua hari lagi
saya datang kembali kesini dan kita akan mencoba melakukan langsung
cara merawat mbak Rukayah sesuai dengan pembicaraan kita tadi Jam
berapa mbak bisa? Baik saya akan datang, kita ketemu lagi di tempat ini
ya mbak

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1 PADA KLIEN DENGAN DEFISIT
PERAWATAN DIRI

Klien

: Nn Siti Rukayah

Mahasiswa

: Rahmi Nurrosyid Primadiati

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Klien terlihat tidak rapi. Klien terlihat kurang bersih. Rambut klien terlihat
acak-acakan dan baju terlihat berantakan
2. Diagnosa keperawatan:
Defisit perawatan diri
3. Tujuan khusus:
a. Pasien mengerti pentingnya kebersihan diri
b. Pasien mampu melakukan kebersihan diri secara mandiri
4. Tindakan keperawatan:
a.
b.
c.
d.
e.

Mengidentifikasi masalah perawatan diri


Mendiskusikan pentingnya kebersihan diri
Menjelaskan cara dan alat membersihkan diri
Melatih cara menjaga kebersihan diri
Memasukkan kegiatan pemenuhan kebutuhan pada jadwal klien

B. STRATEGI

KOMUNIKASI

DALAM

PELAKSANAAN

TINDAKAN

KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
Selamat pagi, Mbak! Perkenalkan nama saya Rahmi dan teman saya
Aisyah, saya mahasiswi dari Universitas Brawijaya Malang yang akan
merawat Mbak hari ini. Oh iya, nama Mbak siapa? Biasanya di panggil
apa?
2. Evaluasi/ Validasi:
Bagaimana kabar mbak Rukayah hari ini?
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
Tujuan saya ke sini untuk berdiskusi dengan Mbak Rukayah mengenai
keadaan mbak. Tadi saya lihat mbak Rukayah bajunya kotor terus
rambutnya acak-acakan? Bagaimana kalau kita berbicara tentang
kebersihan diri? Berapa lama kita berbicara? 20 menit ya. Mau dimana?
Disini saja ya.
KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan

Berapa kali mbak Rukayah mandi dalam sehari? Apakah Mbak


Rukayah sudah mandi hari ini?
Menurut mbak Rukayah apa kegunaannya mandi? Apa alasan mbak
Rukayah sehingga tidak bisa merawat diri? Menurut mbak Rukayah
apa manfaatnya kalau kita menujaga kebersihan diri? Kira-kira tandatanda orang yang tidak merawat diri dengan baik seperti apa ya?
Badan gatal, mulut bau, apa lagi? Kalau kita tidak teratur menjaga
kebersihan diri, masalah apa menurut mbak Rukayah yang bisa
muncul? Betul, ada kudis, kutu, dsb.
Apa yang mbak Rukayah lakukan untuk merawat rambut dan muka?
Kapan saja mbak Rukayah menyisir rambut? Apa maksud atau tujuan
sisiran? Berapa kali mbak Rukayah makan dalam sehari? Apa yang
dilakukan setelah makan? Betul kita harus sikat gigi setelah makan
Di mana mbak Rukayah biasanya berak/kencing? Bagaimana
membersihkannya? Iya, kita kencing dan berakharus di WC. Nah, itu
WC di ruangan ini, lalu jangan lupa membersihkan pakai air dan
sabun Menurut mbak Rukayah kalau mandi harus bagaimana?
Sebelum mandi apa yang perlu kita siapkan? Benar sekali, mbak
Rukayah harus menyiapkan pakaian ganti, handuk, sikat gigi,
shampo, dan sabun serta sisir
Bagaimana kalau kita sekarang ke kamar mandi, saya akan
membimbing

mbak

Rukayah

melakukannya.

Sekarang

mbak

Rukayah siram tubuh ibu termasuk rambut lalu ambil sampo dan
gosokkan pada kepala mbak Rukayah sampai berbusa. Lalu bilas
sampai bersih. Bagus sekali. Selanjutnya ambil sabun, gosokkan di
seluruh tubuh secara merata lalu siram dengan air sampai bersih,
jangan lupa sikat gigi pakai odol..Giginya disikat mulai dari atas ke
bawah. Gosok seluruh gigi mulai dari depan ke belakang. Bagus, lalu
kumur-kumur sampai bersih. Terakhir siram lagi seluruh tubuh ibu
sampao bersih lalu keringkan dengan handuk. Bagus sekali mbak
Rukayah melakukannya. Selanjutnya pakai ibu dan sisir rambutnya
dengan baik
Nah, sekarang biar mbak Rukayah tidak lupa ini sudah saya
catatkan. Jadi setiap pagi jam 6 ibu mandi pagi, dan jam 4 sore mandi
sore
TERMINASI:

1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:


Subyektif:
Sekarang bagaimana perasaan mbak?
Obyektif:
Tadi saya sudah catatkan jadwal kegiatan mbak. Sekarang saya tanya
apakah mbak ingat kapan harus mandi ? Bagus sekali mbak Rukayah
masih ingat dengan apa yang saya bicarakan tadi
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan):
Nah, tadi kan mbak sudah bisa menjelaskan kapan saja waktu untuk
mandi. Jadi, nanti kalau sudah waktunya mandi mbak jangan lupa untuk
mandi dengan cara yang saya ajarkan
3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):
Mbak, sekarang waktunya sudah 20 menit. Besok saya akan menemui
mbak lagi untuk melihat apakah mbak sudah mengerjakan tugas yang
saya catatkan tadi apa belum. Besok saya akan menemui mbak di rumah
jam 9 pagi Saya permisi dulu mbak, terima kasih

STRATEGI PELAKSANAAN
TINDAKAN KEPERAWATAN KELUARGA HARI KE 1 PADA KLIEN DENGAN
DEFISIT PERAWATAN DIRI
Klien

: Keluarga Nn Siti Rukayah

Mahasiswa

: Rahmi Nurrosyid Primadiati

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa keperawatan:
Defisit perawatan diri
2. Tujuan khusus:
Keluarga mampu merawat anggota keluarga yang mengalami masalah
kurang perawatan diri.
3. Tindakan keperawatan:
a. Diskusikan dengan keluarga tentang masalah yang dihadapi keluarga

dalam merawat pasien


b. Jelaskan pentingnya perawatan diri untuk mengurangi stigma
c. Diskusikan dengan keluarga tentang fasilitas kebersihan diri yang
dibutuhkan oleh pasien untuk menjaga perawatan diri pasien.
d. Anjurkan keluarga untuk terlibat dalam merawat diri pasien dan
membantu mengingatkan pasien dalam merawat diri (sesuai jadual
yang telah disepakati).
e. Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian atas keberhasilan pasien
f.

dalam merawat diri.


Latih keluarga cara merawat pasien dengan defisit perawatan diri

B. STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PELAKSANAAN TINDAKAN


KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
Selamat pagi Bu, perkenalkan nama saya Rahmi dan ini teman saya
Aisyah. Kami dari puskesmas Wonokerto yang akan merawat Mbak
Rukayah.
2. Evaluasi/ Validasi:
Bagaimana kabar Bu hari ini? Apa pendapat Ibu tentang mbak
Rukayah?
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat

Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang dialami mbak
Rukayah dan bantuan apa yang dapat diberikan. Berapa lama waktu Ibu
yang tersedia?, bagaimana kalau 20 menit?
KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan
Apa saja masalah yang Ibu rasakan dalam merawat mbak Rukayah?
Perawatan diri yang utama adalah kebersihan diri, berdandan, makan dan
BAB/BAK. Perilaku yang ditunjukkan oleh Mbak Rukayah itu dikarenakan
gangguan jiwanya yang membuat pasien tidak mempunyai minat untuk
mengurus diri sendiri. Baik...akan saya jelaskan ; untuk kebersihan diri,
kami telah melatih Mbak Rukayah untuk mandi, keramas, gosok gigi,
cukuran, ganti baju, dan potong kuku. Kami harapkan Ibu dapat
menyediakan alat-alatnya seperti pakaian ganti, handuk, sikat gigi,
shampo, dan sabun serta sisir. Mbak Rukayah juga telah mempunyai
jadual pelaksanaanya untuk berdandan, karena anak Ibu perempuan,
kami harapkan dimotivasi sehabis mandi untuk sisiran yang rapi, pakai
bedak,dan lipstik. Untuk makan, sebaiknya makan bersama keluarga
dirumah, Mbak Rukayah telah mengetahui lanhkah-langkahnya : Cuci
tangan, ambil makanan, berdoa, makan yang rapih, cuci piring dan gelas,
lalu cuci tangan. Sebaiknya makan pas jam makan obat, agar sehabis
makan langsung makan obat. Dan untuk BAB?BAK, dirumah ada WC
ibu ?Iya..., Mbak Rukayah

juga sudah belajar BAB/BAK yang bersih.

Kalau Mbak Rukayah kurang motivasi dalam merawat diri apa yang
bapak lakukan? Bapak juga perlu mendampinginya pada saat merawat
diri sehingga dapat diketahui apakah Mbak Rukayah sudah bisa mandiri
atau mengalami hambatan dalam melakukannya. Ada yang Ibu
tanyakan?
TERMINASI:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif:
-

Sekarang bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap

Obyektif:
-

Tadi saya sudah catatkan jadwal kegiatan mbak Rukayah


baik sekarang coba ibu sebutkan lagi apa saja yang harus
diperhatikan dalam membantu anak Ibu dalam merawat diri

2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan):
Nah, tadi kan ibu sudah bisa menjelaskan cara merawat diri anak Ibu
dengan tepat, saya harap ibu selalu mendampingi mbak Rukayah ketika
melakukan perawatan diri
3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):
-

Ibu, sekarang waktunya sudah 20 menit. Dua hari lagi kita akan
ketemu dan ibu saya akan dampingi untuk memotivasi mbak

Rukayah dalam merawat diri


Saya permisi dulu bu, terima kasih

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1


RESIKO PERILAKU KEKERASAN (KLIEN)
Klien

: Nn Siti Rukayah

Mahasiswa

: Rahmi Nurrosyid Primadiati

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi klien:
Klien memiliki riwayat perilaku kekerasan dulu. Klien sering marah-marah
pada ibunya karena masalah salah dalam memelihara ternaknya. Bila
marah klien akan memukul lemari makan.
2. Diagnosa keperawatan: Resiko perilaku kekerasan
3. Tujuan khusus:
1) Pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
2) Pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku kekerasan
3) Pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah
dilakukannya
4) Pasien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang
dilakukannya
5) Pasien dapat menyebutkan cara mencegah/mengontrol perilaku
kekerasannya
6) Pasien dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya secara
fisik 1.
4. Tindakan keperawatan:
a. Identifikasi penyebab, tanda dan gejala, PK yang dilakukan, akibat
PK.
b. Jelaskan cara mengontrol PK: fisik, obat, verbal, spiritual.
c. Latih cara mengontrol PK fisik 1 (tarik nafas dalam).
d. Masukkan pada jadwal kegiatan untuk latihan fisik
B. STRATEGI

KOMUNIKASI

DALAM

PELAKSANAAN

TINDAKAN

KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
Assalamualaikum pak, perkenalkan nama saya Rahmi dan ini teman
saya Aisyah, kami perawat yang dinas di Puskesmas Wonokerto. Hari ini
kami sedang tugas melakukan kunjungan rumah pak. Jadi kami datang

kemarin untuk merawat bapak. Nama bapak siapa, senangnya dipanggil


apa?
2. Evaluasi/ Validasi:
Bagaimana perasaan bapak saat ini?, Apa masih ada rasa kesal atau
marah pak?
3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat
kalau begitu bagaimana jika kita sekarang berbincang-bincang tentang
perasaan marah bapak Berapa lama bapak mau kita berbincangbincang? Bagaimana kalau 15 menit? Dimana enaknya kita duduk untuk
berbincang-bincang, pak? Bagaimana kalau di ruang tamu?
KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan
Apa yang menyebabkan bapak marah?, Apakah sebelumnya bapak
pernah marah? Terus, penyebabnya apa? Apakah penyebabnya sama
dengan yang sekarang?. Pada saat penyebab marah itu ada, apa yang
bapak rasakan? Apakah bapak merasakan kesal kemudian dada bapak
berdebar-debar, mata melotot, rahang terkatup rapat, dan tangan
mengepal? Setelah itu apa yang bapak lakukan?. Apa kerugian cara
yang bapak lakukan? Menurut bapak apakah ada cara lain yang lebih
baik? Maukah bapak belajar cara mengungkapkan kemarahan dengan
baik

tanpa

menimbulkan

kerugian?

Ada

beberapa

cara

untuk

mengontrol kemarahan, pak. Salah satunya adalah dengan cara fisik.


Jadi melalui kegiatan fisik disalurkan rasa marah. Ada beberapa cara,
bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu? Begini pak, kalau tandatanda marah tadi sudah bapak rasakan maka bapak berdiri, lalu tarik
napas dari hidung, tahan sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan lahan
melalui mulut seperti mengeluarkan kemarahan. Ayo coba lagi, tarik dari
hidung, bagus, tahan, dan tiup melalui mulut. Nah, lakukan 5 kali. Bagus
sekali, bapak sudah bisa melakukannya. Bagaimana perasaannya?
Nah, sebaiknya latihan ini bapak lakukan secara rutin, sehingga bila
sewaktu-waktu

rasa

marah

itu

muncul

bapak

melakukannya
TERMINASI:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif:

sudah

terbiasa

Bagaimana

perasaan

bapak

setelah

berbincang-bincang

tentang

kemarahan bapak dengan saya?.


Obyektif:
Coba bapak sebutkan tadi apa saja penyebab marah bapak? dan yang
bapak rasakan? dan yang bapak lakukan ? serta apa saja akibatnya
pak?
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan):
Coba selama saya tidak ada, ingat-ingat lagi penyebab marah bapak
yang lalu, apa yang bapak lakukan kalau marah yang teah kita bahas dan
jangan lupa latihan napas dalamnya ya pak. Sekarang kita buat jadual
latihannya ya pak, berapa kali sehari bapak mau latihan napas dalam?
jam berapa saja pak?
3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):
bagaimana jika 2 hari lagi saya datang dan kita latihan cara yang lain
untuk mencegah/mengontrol marah. Tempatnya disini saja ya pak,
jamnya juga sama ya pak? Baik saya permisi dulu. Assalamualaikum

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN HARI KE 1


RESIKO PERILAKU KEKERASAN (KELUARGA)
Klien

: Nn Siti Rukayah

Mahasiswa

: Rahmi Nurrosyid Primadiati

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa keperawatan: Resiko perilaku kekerasan
2. Tujuan khusus:
a. Keluarga pasien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan
b. Keluarga pasien dapat mengidentifikasi tanda-tanda perilaku
kekerasan
c. Keluarga pasien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang
pernah dilakukannya
d. Pasien Keluarga pasien dapat menyebutkan akibat dari perilaku
kekerasan yang dilakukannya
e. Keluarga pasien dapat menyebutkan cara mencegah/mengontrol
f.

perilaku kekerasannya
Keluarga pasien dapat mencegah/mengontrol perilaku kekerasannya
secara fisik 1.

3. Tindakan keperawatan:
a.
b.
c.
d.
e.

Diskusikan masalah yang dirasakan dalam merawat klien.


Jelaskan pengertian, tanda dan gejala, dan proses terjadinya PK.
Jelaskan cara merawat PK.
Latih 1 cara merawat PK: fisik 1.
Anjurkan membantu pasien sesuai jadwal dan memberikan pujian.

B. STRATEGI

KOMUNIKASI

DALAM

PELAKSANAAN

TINDAKAN

KEPERAWATAN
ORIENTASI
1. Salam Terapeutik:
Assalamualaikum pak, perkenalkan nama saya Rahmi dan ini teman
saya Aisyah, kami perawat yang dinas di Puskesmas Wonokerto. Hari ini
kami sedang tugas melakukan kunjungan rumah pak. Jadi kami datang
kemarin untuk merawat bapak. Nama bapak siapa, senangnya dipanggil
apa?
2. Evaluasi/ Validasi:
Bagaimana perasaan ibu hari ini? Apakah ada masalah dalam merawat
mbak Rukayah?

3. Kontrak: Topik, waktu, dan tempat


Bisa kita berbincang-bincang sekarang tentang masalah yang Ibu
hadapi? Berapa lama kita bisa berbincang-bincang bu? Bagaimana
kalau 30 menit? Dimana enaknya kita berbincang-bincang, Bu?
Bagaimana kalau di ruang tamu?
KERJA: Langkah-Langkah Tindakan keperawatan
Bu, apa masalah yang Ibu hadapi/ dalam merawat Mbak Rukayah? Apa
yang Ibu lakukan? Baik Bu, Saya akan coba jelaskan tentang marah
Mbak Rukayah dan hal-hal yang perlu diperhatikan. Bu, marah adalah
suatu perasaan yang wajar tapi bisa tidak disalurkan dengan benar akan
membahayakan dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan. Yang
menyebabkan anak ibu marah dan ngamuk adalah ............. Kalau nanti
wajah anak ibu tampak tegang dan merah, lalu kelihatan gelisah, itu
artinya anak ibu sedang marah, dan biasanya setelah itu ia akan
melampiaskannya dengan ...................... Bila hal tersebut terjadi
sebaiknya ibu tetap tenang, bicara lembut tapi tegas, jangan lupa jaga
jarak dan jauhkan benda-benda tajam dari sekitar mbak Rukayah seperti
gelas, pisau. Jauhkan juga anak-anak kecil dari mbak Rukayah. Bila
mbak Rukayah masih marah dan ngamuk segera bawa ke puskesmas
atau RSJ setelah sebelumnya diikat dulu (ajarkan caranya pada
keluarga). Jangan lupa minta bantuan orang lain saat mengikat mbak
Rukayah ya bu, lakukan dengan tidak menyakiti mbak Rukayah dan
dijelaskan alasan mengikat yaitu agar mbak Rukayah tidak mencedari diri
sendiri, orang lain dan lingkungan Nah bu, ibu sudah lihat kan apa yang
saya ajarkan kepada mbak Rukayah bila tanda-tanda kemarahan itu
muncul. kita belajar satu cara dulu? Salah satunya begini bu, kalau
tanda-tanda marah tadi sudah terlihat pada mbak Rukayah maka ajak
mbak Rukayah berdiri, lalu minta untuk tarik napas dari hidung, tahan
sebentar, lalu keluarkan/tiup perlahan lahan melalui mulut seperti
mengeluarkan kemarahan. Ayo coba ibu praktikan cara meminta mbak
Rukayah untuk melakukan napas panjang, nah, lakukan 5 kali. Selain itu,
Ibu bisa bantu mbak Rukayah dengan cara mengingatkan jadwal latihan
cara mengontrol marah yang sudah dibuat yaitu secara fisik atau menarik

napas dalam tadi bu. Kalau mbak Rukayah bisa melakukan latihannya
dengan baik jangan lupa dipuji ya bu.
TERMINASI:
1. Evaluasi respon klien terhadap tindakan keperawatan:
Subyektif:
Bagaimana perasaan ibu setelah kita bercakap-cakap tentang cara
merawat mbak Rukayah?
Obyektif:
Coba ibu sebutkan lagi cara merawat mbak Rukayah
2. Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan hasil
tindakan yang telah dilakukan):
Setelah ini coba ibu ingatkan jadwal yang telah dibuat untuk mbak
Rukayah ya bu
3. Kontrak yang akan datang (Topik, waktu, dan tempat):
Bagaimana kalau kita ketemu 2 hari lagi untuk latihan cara-cara yang
telah kita bicarakan tadi langsung kepada mbak Rukayah? Tempatnya
disini saja lagi ya bu?.

Anda mungkin juga menyukai