PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
agar
tidak
terjadi
pencemaran
laut
akibat
dari
dalam
pengoperasian
pesawat
Oily
water
2. Tujuan penulisan
a. Untuk
mengetahui
permasalahan
sehubungan
dengan
mencari
pemecahan
masalah
dalam
upaya
Agustus 2014.
D. Metode Penyajian
yang
dilakukan
penulis
melalui
pengamatan
BAB II
FAKTA DAN PERMASALAHAN
A. Fakta
1. Data Kapal
Kapal MT. OCEAN PREMIER adalah merupakan kapal jenis
oil / chemical tanker dan dibuat di galangan kapal Liaoning
Hongguan Shipbuilding Co.Ltd. China pada tahun 2008.
GRT/NRT
: 11999 / 5154
Cargo Capacity
: 19561.250 M
Mesin Induk
Model
Daya
Capacity
: 2.5 m3/h
: Germany
: 32 mm
: 32 mm
Maker
Column
(Coalescer)
dan
Fourth
Column
(Fine
(OWS) tidak
berjalan
Dalam setiap perawatan memerlukan sistem perawatan
terencana pada Oily water separator, biasanya diatur antara
lain yaitu: jadwal perawatan harian, perawatan mingguan,
perawatan bulanan, dan perawatan tahunan. Tanpa diadakan
pengecekan dan pelaksanaan berjadwal yang baik akan timbul
kendala dan akan mengakibatkan terganggunya operasi kapal.
Perawatan terencana agar mencapai hasil yang baik harus
selalu dievaluasi dan diperbaiki dengan menganalisa adanya
permasalahan yang pernah timbul.
Sebagaimana di ketahui di atas kapal MT. OCEAN
PREMIER,
perawatan
pada
Oily
water
separator
tidak
dilaksanakan
secara
maksimal
sesuai
dengan
Planned
separator
Gangguan
mengalami
kerusakan
yang
gangguan
terjadi
dan
pada
kerusakan.
pesawat
akan
mengakibatkan
sering
terganggunya
proses
10
peraturan
internasional
sebagai
usaha
11
kondisi kering
Dalam sistem instalasi Oily Water Separator, pompa got
berguna untuk menghisap air got kamar mesin untuk
selanjutnya menuju ke ruang pemisah atau separating
chamber.
12
return valve)
Tetapi
apabila
ada
kotoran-kotoran
yang
berfungsinya
Oil
Discharge
Monitoring
yang
13
BAB III
PEMBAHASAN
A. Landasan Teori
Untuk meminimalisasi kandungan minyak dalam air limbah,
dalam hal ini yang berasal dari kamar mesin, MARPOL mengeluarkan
peraturan yang di tuangkan dalam ANNEX 1 yang berisi tentang batas
ambang normal kandungan minyak yang bisa di buang ke laut.
Ketentuan ini mewajibkan semua kapal kapal yang beroperasi harus
di lengkapi dengan alat yang di sebut Oil Discharge Monitori ( ODM ),
dan suatu sistem pengendalian penyaringan/pemisahan minyak dan
air dimana alat ini di kenal dengan nama Oily Water Separator (OWS).
Menurut konvensi MARPOL 73/78 Annex I untuk kapal tanker
berukuran >150 GRT (selain dari kapal tanker berukuran >400 GRT)
kamar mesin harus dilengkapi dengan sarana Oil Water Separator
sebagai media pemisah antara air dan minyak. Dalam menunjang
kelancaran operasi kapal serta menjaga dan mencegah timbulnya
suatu masalah pencemaran laut peran serta pesawat Oily Water
Separator sangat dominan.
Sesuai dengan namanya, oil water separator berfungsi untuk
memisahkan jumlah partikel yang terkandung dalam air hal ini minyak
sebelum air tersebut di buang kelaut. Sesuai dengan peraturan yang
telah di tetapkan, jumlah kandungan minyak dari proses pemisahan
pada Oily Water Separator haruslah kurang dari 15 ppm ( Part per
million ), yang artinya dalam satu juta bagian dari air terdapat 15
bagian minyak yang terkandung di dalamnya.
Para operator dalam pengoperasian dan perawatan Oily water
separator kurang memahami arti pentingnya perawatan berdasarkan
14
gravitasi,
kedua
menuju
ke
Third
Column
(Coalescer).
Hasil
15
16
(OWS) tidak
berjalan
Penyebabnya adalah :
a. Kurangnya Pemahaman Cara Merawat Pesawat Oily water
separator (OWS)
Sering di temukan para Anak Buah Kapal kurang mengikuti
system perawatan yang semestinya di jalankan sesuai dengan
petunjuk. perawatan yang sedianya dilakukan secara rutin yang
akan membantu kinerja Oily Water Separator bisa bekerja secara
maksimal, hal ini perlu sekiranya para Anak Buah Kapal bisa
menjalankan perawatan secara berkala, beberapa hal penting
misalnya :
1) Melakukan
pengetesan
Oil
Discharge
Monitor
alarm
seminggu sekali.
2)
17
seperti
membuka
valve
over
boat
yang
18
bahwa
nilai
ambang
batas
minyak
yang
19
(OWS) tidak
berjalan
Pemecahannya adalah :
a. Dilakukan Familiarisasi Cara Perawatan pada Pesawat
Oily Water Separator (OWS)
Untuk meyakinkan dan lebih percaya diri pada saat
melaksanakan tugasnya bagi Anak Buah Kapal mesin baru perlu
diberikan simulasi cara perawatan pesawat. Adapun sebelum
dilaksanakan simulasi perlu diketahui fungsi dan cara kerja
Oil
Oily
Water
Separator
harus
di
20
Melakukan
pencatatan
jumlah
volume
atau
21
Harus
Melaksanakan
Standard
Operating
menyeluruh
perihal
penerapan
Standar
Operating Procedure.
Di dalam
22
dan
sesudah
menjalankan
Oily
Water
23
kerja
dari
sensor
tersebut
sesuai
dengan
24
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kurang maksimalnya proses kinerja pesawat Oily Water
Sparator disebabkan oleh:
1. Kurangnya familiarisasi tentang cara pengoperasian pesawat Oil
Water Separator pada saat serah terima jabatan.
2. Pada saat pengoperasian Oily Water Separator Anak Buah Kapal
sebagai
operator
belum
melaksanakan
Standar
Operating
25
26
DAFTAR PUSTAKA
Kapal-Kapal
Tanki
dan
Pencegahan
Pencemaran1978. Jakarta
________, Instruction Manual Oil Water Separator Model : 1 x 2,5 m3/hr x
RWO GmbH Marine Water Technology x S-DEB 2.5
________, Instruction Manual Oil Discharge Monitoring System Model:
GmbH ODM
Warokka JH Captain, (2001). Hukum Maritim. Edisi ke tiga. Jakarta :BP3IP
__________, (1983), Konvensi International tentang Keselamatan KapalKapal tanki dan Pencegahan Pencemaran 1978, Departemen
Perhubungan Laut, Jakarta
27