Kecerdasan linguistik
Kecerasan logis-matematis
Kecerdasan spasial
Kecerdasan kinetik-jasmin
Kecerdasan musikal
Kecerdasan interpersonal
Kecerdasan intrapersonal
Kecerdasan naturalis
Ada dua model kecerdasan emosional yaitu model kemampuan dan model
campuran. Pada pembahasan ini lebih spesifik pada model kerangka kemampuan, hal ini
karena dianggap lebih dalam hal klasifikasi obyektif. John Mayer dan Peter Salovey serta
David Caruso mengembangkan sebuah uji kecerdasan emosional yang berbasis tugas
(MSCEIT) yang disebut dengan model Mayer-Salovey-Carruso EQ 141-item. kecerdasan
emosional yang di ciptakan oleh tiga ahli ini adalah seperangkat kompetensi atau
keterampilan mental yang dilakukan dengan beberapa tahap. Dalamkarya yang dibuat oleh
Salovey dan Mayer mengandung beberapa pertanyaan yang dimana kita dapat bertanya
kepada diri sendiri yang dapat membantu meningkatkan kecerdasan emosional.
Beberapa hal yang harus di miliki seseorang dalam pengelolaan kecerdasan
emosional: pertama yang harus dimiliki seseorang yaitu memiliki kemampuan mengamati
untuk mengenal emosi baik dalam diri indvidu atau orang lain sehingga diharapkan
seorang individu lebih siap untuk menghadapi situasi sosial. Kedua, sesorang berhak
menggunakan emosi, hal ini merupakan kemampuan untuk menggunakan emosi untuk
mengelola perasaan sesorang. Adapun beberapa cara yang dapat digunakan agar dapat
merubah perasaan seseorang yaitu dengan menulis sehingga menghasilkan sebuah karya
tulis, mendengarkan musik agar dapat meningkatkan perasaan positif, dan dengan
mengubah pola piker menjadi lebih luas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pola
pikir seseorang dapat mempengaruhi perasaannya, apakah juga mempengaruhi tentang
pengambilan keputusan dalam bertindak. Ketiga, memahami emosi. Individu harus
memahami bahwa pemahaman mengenai emosi sangatlah kompleks dan dikemas menjadi
suatu yang mudah dipahami. Emosi seseorang juga dapat mempengaruhi perasaan seperti
munculnya perasaan bahagia ataupun sedih. Misalkan: saat seseorang marah, maka
kemarahan tersebut menjadi rasa malu atau penyesalan.
Pengertian Sabhara
Dalam kepolisian republik Indonesia kata Sabhara disingkat dari Samapta
Bhayangkara yang berarti :
Samapta
: Keadaaan siap siaga, siap sedia dan waspada.
Bhayangkara: Pengawal atau penjaga kerajaan.
Jadi, Shabara berarti satuan POLRI yang senantiasa siap siaga untuk menghindari
dan mencegah terjadinya ancaman atau bahaya yang merugikan masyarakat dalam upaya
mewujudkan ketertiban dan keamanan masyarakat. Berdasarkan uraian diatas, maka dapat
disimpulkan bahwa Sabhara adalah anggota polisi yang bertugas mencegah terjadinya
ancaman serta mewujudkan ketertiban dan keamanan dalam Negara Republik Indonesia.
Kasat Sabhara bekerja sebagai pejabat pelaksana utama yang bertanggung jawab
kepada Kapolres dan berada di bawah kendali Wakapolres. Kasat Sabhara juga bertugas
sebagai Pembina fungsi kesamaptaan kepolisian dan bertugas menyelenggarakan
pengaturan, penjagaan, pengawalan dan patrol. Selain itu juga mengambil tindakkan
ditempat kejadian perkara (TPTKP) dan penanganan tindak pidana ringan (Tipiring),
pengendalian massa, pengamanan proses peradilan serta mengamankan kegiatan
masyarakat lainnya dalam rangka pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat.
Berupaya menjamin terlaksanannya tugas yang sesuai dengan prosedur dan petunjuk teknis
terutama yang langsung berhadapan dengan masyarakat seperti pengamanan dan
penanganan aksi unjuk rasa atau aksi massa.
untuk mengelola perasaan seseorang. Adapun beberapa cara yang dapat digunakan agar
dapat merubah perasaan seseorang yaitu dengan menulis sehingga menghasilkan sebuah
karya tulis, mendengarkan musik agar dapat meningkatkan perasaan positif, dan dengan
mengubah pola piker menjadi lebih luas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah pola
pikir seseorang dapat mempengaruhi perasaannya, apakah juga mempengaruhi tentang
pengambilan keputusan dalam bertindak. Ketiga, memahami emosi. Individu harus
memahami bahwa pemahaman mengenai emosi sangatlah kompleks dan dikemas menjadi
suatu yang mudah dipahami. Emosi seseorang juga dapat mempengaruhi perasaan seperti
munculnya perasaan bahagia ataupun sedih. Misalkan: saat seseorang marah, maka
kemarahan tersebut menjadi rasa malu atau penyesalan.
Jika ada beberapa anggota sabhara yang memiliki kecerdasan emosional yang
rendah, mereka akan kesulitan mengontrol emosi mereka dan emosi para massa atau
masyarakat pada saat mereka bertugas. Mereka dapat meningkatkan kecerdasan emosional
mereka agar mempermudah mereka dalam menjalankan tugas dari kepolisian. Mengingat
tugas yang diemban mereka cukup berat, kecerdasan emosional sangatlah penting untuk
kemudahan para anggota sabhara dalam menjalankan tanggung jawab mereka dari POLRI.
D. Kesimpulan
Kecerdasan emosional merupakan kemampuan seseorang untuk memonitori
perasaan dan emosi seseorang, mampu membeda-bedakan dan menggunakan informasi
yang dimiliki untuk membimbing pikiran serta tindakan seseorang. Kecerdasan emosional
sangatlah penting untuk dimiliki oleh anggota sabhara dikarenakan pekerjaan mereka yang
berhubungan dengan masyarakat yang memiliki emosi yang berbeda-beda. Mereka harus
dapat mengatur dan mengontrol emosi masyarakat dan juga emosi mereka sendiri. Dengan
emosi yang mereka miliki, mereka dapat mengetahui tentasng orang yang berada disekitar
mereka dan situasi yang sedang terjadi pada saat mereka menjalankan tugas mereka
sebagai petugas kepolisian republik Indonesia.
DAFTAR RUJUKAN
http://www.polrescilacap.com/fungsi-operasional/sat-samapta
Kartikasari, Maya. Hubungan Antara Kecerdasan Emosi dengan Stres Kerja pada Polisi
Anggota Sabhara Kepolisian Daerah Jawa. Jurnal. 2007
Hefferon, Kate & Boniwell, Illona. 2011. Positive Psychology: Theory, Research, and
Applications. England: Mc Graw Hill