Anda di halaman 1dari 1

REDAKSI

(021) 57901023
(021) 70642362

MARKETING
Iklan: (021) 70643688
Sirkulasi: 0811887123

SELASA, 26 APRIL 2011

R E F E R E N S I B I S N I S T E R P E R C AYA

TAHUN XXVI No. 8707


TERBIT 28 Halaman

www.bisnis.com

JBA-25

INDEKS SAHAM
IHSG 3,788.54
12.54 (0.33%)
BISNIS-27 332.35
1.31 (0.39%)
Hang Seng*) 24,138.31
242.21 (1.01%)
KLSE 1,524.05
1.30 (0.09%)

IHSG

KURS TENGAH VALAS

30.536,55

25 April 2011

Nikkei 9,671.96
10.25 (0.11%)
STI 3,187.72
7.01 (0.22%)
DJIA*) 12,505.99
52.45 (0.42%)
FTSE*) 6,018.30
3.96 (0.07%)

*) Tanggal 21 April 2011

3.788,54
3.727,07
LQ45

BISNIS-27
679,37

667,87

332,35

325,96
18/4

19/4

20/4

21/4

25/4

Euro/Rp US$/Rp

25 April 2011

30.204,16

EUR 12.546,53
34,60 (0,28%)
GBP 14.237,17
45,81 (0,32%)
HKD 1.110,35
0,03 (0,00%)
JPY (100) 10.478,06
17,64 (0,17%)

SGD 6.984,71
5,98 (0,09%)
USD 8.628,00
1,00 (0,01%)
AUD 9.257,54
34,72 (0,37%)
THB 288,34
0,17 (0,06%)

12.465,01
12.546,53

8.670,00
8.628,00
18/4 19/4

20/4

21/4 25/4

Kurs Bea Masuk 25 April1 Mei 2011, Rp8.664,00/US$

Kasus Elnusa puncak gunung es


Harga saham ELSA dan MEGA anjlok

BISNIS/RAHMATULLAH

Skema I

Skema aliran dana Elnusa di Bank Mega


7 Sept. 2009
Sumber dana dari
RTGS Bank X atas
perintah PT EN
Rp50 miliar

7 Sept 2009
Penempatan DOC di
Bank Mega KCP
Bekasi Jababeka a.n
PT EN Rp50 miliar

16 Sept 2009
Dana cair Rp 50,05
miliar masuk ke
rekening giro PT EN di
KCP Bekasi Jababeka

RTGS ke rekening giro PT


HAM di Bank X Jakarta
senilai Rp35 miliar
Transfer ke rekening giro
2 PT DI di KCP Bekasi
Jababeka Rp5 miliar

Transfer ke
rekening giro I milik
PT DI di KCP Bekasi
Jababeka
Rp50 miliar

Penempatan deposito di
KCP Bekasi Jababeka PT
DI Rp5 miliar
Sisa dana Rp5 miliar
mengendap di rekening
giro 1 PT DI di KCP Bekasi
Jababeka

INCAR RP4,1 TRILIUN: Direktur Utama PT

Asuransi Jiwasraya (Persero) Hendrisman Rahim memberikan keterangan saat jumpa pers di Jakarta, kemarin.
Asuransi Jiwasraya menargetkan pendapatan premi
sebesar Rp4,1 triliun pada tahun ini atau tumbuh 13,88%
dibandingkan dengan perolehan pada tahun lalu.

Pacu premi Hal. 5

NAVIGASI
Setoran pajak: BPK kemungkinan memangkas angka perolehan pajak sepanjang 2010
hingga Rp38 triliun. (Hal. 2)
Anjak piutang: Bapepam-LK mendesak multifinance memperbesar segmen anjak piutang.
(Hal. 5)

Antisipasi ACFTA: Pemerintah diminta me-

TAJUK

embobolan bank
kembali mengemuka setelah dana
Elnusa senilai Rp111
miliar dilaporkan raib
dari Bank Mega. BI
harus membangun
kembali sistem pengawasan, karena sistem yang ada masih
memungkinkan terjadinya pembobolan
bank. (Hal. 11)

nyiapkan strategi
menyeluruh untuk
menaikkan posisi
tawar guna mengantisipasi dampak
ACFTA. (Hal. 6)

Industri komponen: Penjualan


komponen otomotif diyakini tetap
tumbuh seiring
dengan tren penjualan otomotif di
pasar domestik
yang tetap naik.
(Hal. 9)

OLEH HENDRI. T. ASWORO


& SYLVIANA PRAVITA R.K.N.
Bisnis Indonesia

JAKARTA: Pembobolan
dana PT Elnusa Tbk pada
PT Bank Mega Tbk dinilai
merupakan puncak gunung es dari kerentanan
pengawasan perbankan.
Kasus tersebut mencuat, setelah
pembobolan dana Citibank N.A.
Indonesia yang menggoyang industri perbankan menyedot perhatian publik.
Kepala Ekonom Danareksa Reseacrh Institute Purbaya Yudhi Sadewa menilai standar operasional
prosedur yang diterapkan telah
usang, sehingga perlu direvisi secara menyeluruh guna menekan
kasus kejahatan perbankan.
Saya pikir manajemen risiko
bank lemah dan sudah usang,
karena prosedur manajemen risiko
mudah dibobol. Bank sentral
sebaiknya tidak hanya menyalahkan apabila ada niat jahat yang
sudah bisa dideteksi. Celah dicari
dan peraturan dirombak, ujarnya
kepada Bisnis, kemarin.
Kurang dari setahun, kasus pembobolan dan pemalsuan dokumen
untuk mencairkan dana nasabah
mencapai 10 kasus dan masuk ke
meja kepolisian.
Bankir lain yang enggan disebutkan namanya mengakui pengawasan internal perbankan lemah.
Selain itu, tidak ada peraturan
pengumpulan dan penyaluran
dana ke nasabah bagi kantor
cabang bank.
Ketua Umum Perbanas Sigit
Pramono mengimbau agar kasus
pembobolan dana nasabah tidak
dipukul rata, karena modus operandi dari beberapa kejadian dinilai berbeda. Namun, dia mendukung pengungkapan kasus-kasus
tersebut.
Terkait dengan kasus Elnusa,
Dirut Bank Mega JB Kendarto me-

Skema transaksi
giro PT DI
Akuisisi tambang: Resource Alam membidik

akuisisi beberapa tambang batu bara dengan


dukungan kas internal Rp210,3 miliar. (Hal. f1)

Incar Rp3,14 triliun: Penyedia solusi doku-

men Astra Graphia mengincar pendapatan


Rp3,14 triliun pada 2013. (Hal. f2)

Resi gudang: Bappebti optimistis nilai komoditas yang diikutsertakan dalam skema resi
gudang melonjak. (Hal. f8)
Revitalisasi Perumnas: Pemerintah dinilai
belum memiliki sikap dan arah kebijakan tegas
untuk mendukung revitalisasi Perumnas. (Hal. i1)
Tarif kontainer: Tarif angkutan peti kemas

dari Indonesia ke China merosot tajam hingga


58% dalam 3 bulan terakhir. (Hal. i5)

8 Mar 2010
Terdapat RTGS dari Bank X atas
perintah IL (Dirut PT DI) Rp12 miliar
8 Mar 2010
Pemindahbukuan dari rekening giro
2 PT DI di KCP Bekasi Jababeka
Rp30 miliar
8 Mar 2010
RTGS dari Bank X atas perintah IL
(Dirut PT DI) Rp35 miliar
8 Mar 2010
Rekening giro I PT DI di KCP
Bekasi Jababeka
8 Mar 2010
Rekening giro I PT DI di KCP
Bekasi Jababeka

8 Mar 2010
RTGS ke Bank X penerima PT EN
Rp50,21 miliar.

RTGS ke Bank Y milik PT DI


Rp10 miliar
Transfer ke Rekening Giro 1 PT DI
di KCP Bekasi Jababeka Rp10 miliar

Eceran:

19 Jul 2010
Cair Rp10 miliar masuk ke rekening
giro PT EN di KCP Bekasi Jababeka

Rp5.900
E-MAIL:

redaksi@bisnis.co.id
iklan@bisnis.co.id
sirkulasi@bisnis.co.id

16 Jul 2010
Penempatan DOC di Bank Mega
KCP Bekasi Jababeka atas nama
PT EN Rp10 miliar
Sumber: Bank Mega

nuding oknum karyawan Elnusa


yang melakukan pembobolan
dana perusahaan perminyakan itu
melibatkan sejumlah sindikat.
Namun, dia tidak menyebut keterlibatan orang dalam, meski kepala cabang bank itu telah diganti.
Menurut dia, pencairan dana
dilakukan sesuai dengan prosedur,
sehingga perseroan tidak akan
mengganti dana Elnusa. Namun,
manajemen masih menunggu hasil
investigasi dari pihak kepolisian.
Kami tidak kebobolan. PT Elnusa yang kebobolan dan dilakukan oleh pihak internal. Bank
Mega hanya menjadi tempat transaksi pihak-pihak yang terkait,
ujar Kendarto.
Elnusa sebelumnya telah melaporkan kehilangan dana deposito
sebesar Rp111 miliar dari kantor
cabang Bank Mega Jababeka.
Direktur Utama Elnusa Suharyanto mengatakan pihaknya
baru menyadari telah kehilangan
dana ketika pihak kepolisian
meminta perseroan mengecek dan
mencairkan dana yang tersimpan
pada bank yang dimiliki oleh
Chairul Tanjung itu.
Ketika kami bersama dengan
pihak kepolisian mendatangi Bank
Mega Jababeka pada 19 April 2011,
secara lisan Kepala Cabang Bank
Mega Jababeka mengatakan
bahwa dana itu sudah tidak ada,
sudah dicairkan. Kami kaget, karena baru mengetahui saat itu,
ujarnya.
Namun, dia berkeras pencairan
tersebut tidak sah dan illegal, karena tanpa sepengetahuan Elnusa.
Setelah diusut, pencairan dilakukan dengan menggunakan tanda
tangan Direktur Keuangan Elnusa
Santun Nainggolan dan Eteng A.
Salam, mantan direktur utama.
Adapun, mantan Dirut Elnusa
Eteng A. Salam melaporkan pemalsuan tanda tangan terkait
dengan kehilangan dana tersebut.
Pengawasan Elnusa saat ini
digawangi oleh salah satu komisaris yaitu Erry Firmansyah, juga
menjabat sebagai komisaris di PT
Elang Mahkota Teknologi Tbk.
Selanjutnya, komisaris di PT
Kustodian Sentral Efek Indonesia,
PT Delta Dunia Makmur Tbk, PT
Unilever Indonesia Tbk, PT Perusahaan Pengelola Aset, PT Benakat Petroleum Enery Tbk, dan
PT Adaro Energy Tbk.
Meski demikian, Direktur Manajemen Risiko dan Kepatuhan
Bank Mega Suwartini mengatakan
pencairan telah dilakukan sesuai
dengan prosedur yang berlaku.
Menurut dia, pihaknya menilai
tidak ada pemalsuan tanda tangan
dalam pencairan itu.
Dia menjelaskan pencairan dilakukan selama empat kali pada
masa Eteng, yaitu Rp50 miliar
pada 16 September 2009, Rp50
miliar pada 6 Oktober 2009, Rp40
miliar pada 24 November 2009 dan
Rp11 miliar pada 15 April 2010.
Pencairan dana pada masa Dirut
Elnusa Suharyanto, yaitu sebesar
Rp10 miliar pada 19 Juli 2010.
Namun, Suwartini tak menjelaskan tanda tangan siapa yang digunakan dalam pencairan dana tersebut.
Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi A. Johansyah membenarkan pencairan dana Elnusa
sudah dilakukan sesuai dengan
prosedur, tetapi disalahgunakan
oleh oknum bank dan nasabah.
Bank sentral, kata dia, sedang
mengusut kasus itu bersama

Skema V
16 Jul 2010
Sumber dana dari RTGS
Bank X atas perintah PT EN
Rp10 miliar

RTGS ke Bank Y
atas nama PT DI
Rp15 miliar

Skema II

Perggerakan saham
Pergerakan
PT Bank Mega Tbk

Chairul
Tanjung

10 Nov 2009
Cair ke rekening giro 1 PT DI
di KCP Bekasi Jababeka
Rp5 miliar

Sumber dana bilyet giro


Bank Mega KCP Menara
Batavia atas nama PT EN
Rp50 miliar

3.400
29
8 19 30
15
Okt. Nov. Nov. Nov. Des.

30 17 28 28
Des. Jan. Jan. Feb.

31 8
Mar. Apr.

Erry
Firmansyah

15 25
Apr. Apr.

300

Saham
PT Elnusa Tbk
29
Okt.

15
30
15
30
14
Nov. Nov. Des. Des. Jan.

31 14 28
Jan. Feb. Feb.

15
Mar.

31
Mar.

15 25
Apr. Apr.

29 Sept 2009
Penempatan DOC di
Bank Mega KCP Bekasi
Jababeka atas nama PT EN
Rp50 miliar

6 Okt 2009
Cair Rp50,04 miliar masuk
ke rekening giro PT EN di
KCP Bekasi Jababeka

Transfer ke rekening giro 2


PT DI di KCP Bekasi
Jababeka Rp50 miliar

Sumber: Bloomberg

Nama

Jabatan di Bank Mega

Jabatan yang pernah diemban

Chairul Tanjung

Presiden Komisaris

Yungky Setiawan Wakil Presiden Komisaris


A. Ranuwisastra Komisaris Independen
Rachmat Maulana Komisaris Independen

Ketua Komite Ekonomi Nasional


(2010-hingga saat ini)
Dirut Bank Mega (2004-2010)
Dirut Bank Mega (1998-2004)
Direktur Kredit Bank Mega
(1997-2005)

Nama

Jabatan di Elnusa

Jabatan yang pernah diemban

Waluyo

Presiden Komisaris

Erry Firmansyah

Komisaris

Achmad Luthfi

Komisaris

Soehandjono

Komisaris Independen

Surat Indrijarso

Komisaris Independen

Deputi Pencegahan KPK


(2004-2007)
Dirut Bursa Efek Indonesia
(2002-2009)
Deputi Perencanaan BP Migas
(2006-2010)
Jaksa Agung Muda Perdata &
Tata Usaha Negara (1999)
Kepala Biro & Staf Ahli Sekretaris
Kabinet (2004-2011)

Kasus penggelapan dana yang melibatkan sektor perbankan


April 2011
Maret 2011
Maret 2011
Februari 2011
Januari 2011
2011
2011
2011
Oktober 2010

Pembobolan dana PT Elnusa Tbk sebesar Rp111 miliar


Pembobolan dana nasabah Citibank sekitar Rp17 miliar
oleh Malinda Dee
Penarikan uang kas Bank Danamon oleh mantan teller
dengan kerugian Rp1,9 miliar dan US$110.000.
Pencairan deposito nasabah Bank Mandiri dengan memalsu
tanda tangan, sehingga kerugian mencapai Rp18 miliar
Pemberian kredit dengan dokumen dan jaminan fiktif Bank
Internasional Indonesia dengan kerugian Rp3,6 miliar.
Pemalsuan dokumen pencairan kredit di BNI.
Namun, berhasil digagalkan.
Pencairan deposito nasabah oleh pengurus BPR
Pundi Artha Sejahtera
Penggelapan dana nasabah yang dilakukan
Kepala Operasi Bank Panin dengan kerugian Rp2,5 miliar.
Pembobolan kantor kas Bank Rakyat Indonesia Tamini
Square sebesar Rp29 miliar dengan melibatkan supervisor bank.

Sumber: Berbagai sumber, diolah

BISNIS/MAHER/HUSIN PARAPAT

dengan kepolisian.
Ekonom Sustainable Development Indonesia Dradjad Wibowo
mengatakan kasus Elnusa dan
Bank Mega menandakan adanya
kelemahan pada pengawasan internal bank.
Dradjad menuturkan bank sentral seharusnya memberi sanksi
kepada Bank Mega, karena ukuran
kejahatan perbankan tersebut dinilai bermodus 'primitif'.

Penetapan tersangka
Terkait dengan kasus pembobolan dana itu, Divisi Fiskal, Moneter dan Devisa Polda Metro Jaya
menetapkan enam tersangka pada
kasus dugaan pembobolan dana
deposito Elnusa.
Kepala Satuan Fiskal, Moneter
dan Devisa Direktorat Resor Kriminal Khusus Polda Metro Jaya
Arismunandar, mengatakan enam
tersangka tersebut, yaitu SAN, 53,
yang tercatat sebagai Direktur
Keuangan Elnusa, MAN, 41, yaitu
Kepala Bank Mega cabang
Jababeka, ICL, 35, dan GUN, 29,
yang tercatat sebagai Direksi PT
Discovery Indonesia.
Selanjutnya, RIC yang berusia
54 tahun tercacat sebagai broker

RTGS ke rekening giro PT DI di Bank Y


Rp 10 miliar
Sisa dana Rp1 miliar mengendap di
rekening giro 2 PT DI di KCP Bekasi
Jababeka

dan ZUL, 45 tahun berasal dari PT


HAM yang menjabat sebagai staf
koleksi, kata Arismunandar.
Keenam tersangka itu ditangkap
atas laporan Eteng Ahmad Salam,
mantan Direktur Utama Elnusa.
Penyidik menjerat para tersangka dengan Pasal 374 dan 263
KUHP tentang Penggelapan Jabatan dan Pemalsuan Dokumen serta
Pasal 49 UU No.10/1998 tentang
Perbankan serta Pasal 3 dan 6 UU
No. 25/2003 tentang Tindak
Pencucian Uang.
Pada penutupan perdagangan
kemarin, harga saham dengan
kode ELSA melemah 3,23% menjadi Rp300 per saham.
Saham Bank Mega berkode
MEGA melemah Rp50 per saham
atau setara dengan 1,45% ke posisi
Rp3.400 per saham. (13/15/20/21/
BASTANUL SIREGAR) (hendri.asworo@

bisnis.co.id/sylviana.pravita@bisnis.
co.id)

Transfer ke rekening
giro 2 PT DI di KCP
Bekasi Jababeka
Rp11 miliar

15 Apr 2010
Cair Rp11 miliar masuk
ke rekening giro PT EN
di KCP Bekasi Jababeka

RTGS ke rekening giro


PT HAM di Bank X Jakarta
Rp35 miliar
Transfer ke rekening giro 1 PT
DI di KCP Bekasi Jababeka
Rp5 miliar
Penempatan deposito atas
nama PT DI di KCP Bekasi
Jababeka Rp5 miliar
Sisa dana Rp5 miliar
mengendap di rekening giro 2
PT DI di KCP Bekasi
Jababeka
10 Nov 2009
Cair ke rekening giro 1 PT DI
di KCP Bekasi Jababeka
Rp5,02 miliar

10 Nov 2009
Rekening giro 1 PT DI di
KCP Bekasi Jababeka

RTGS ke bank Y atas nama


PT DI Rp15 miliar

Skema III
19 Nov 2009
Sumber dana dari RTGS
bank X atas perintah PT EN
Rp40 miliar

19 Nov 2009
Penempatan DOC di Bank
Mega KCP Bekasi Jababeka
atas nama PT EN Rp40 miliar

19 Nov 2009
Penempatan DOC di Bank
Mega KCP Bekasi Jababeka
atas nama PT EN Rp40 miliar

24 Nov 2009
Cair Rp 40,02 miliar masuk
ke rekening giro PT EN di
KCP Bekasi Jababeka

RTGS ke rekening Giro


PT HAM di Bank X Jakarta
Rp40 miliar

Skema IV
14 Apr 2010
Sumber dana dari RTGS
Bank X atas perintah PT EN
Rp11 miliar

14 Apr 2010
Penempatan DOC di Bank
Mega KCP Bekasi Jababeka
atas nama PT EN Rp11 miliar

Anda mungkin juga menyukai