Anda di halaman 1dari 13

Oleh ; suci lestari

Pembimbing : dr Tuti
Srihastuti Sp.Pd

Latar belakang
Pasien PJK yang telah keluar dari rumah sakit, diberikan
terapi artovastatin intensitas tinggi lebih efektif dari
pada plasebo atau pravastatin atau artovostatin
intensitas rendah-sedang dalam menanggulangi
kejadian penyakit kardiovaskular berulang
AHA merekomendasikan inisiasi terapi statin intensitas
tinggi pada pasien CHD, terutama relevan untuk pasien
ACS dianjurkan sebelum pulang dari RS
Menurut PREMIER dan TRIUMPH hanya sepertiga pasien
yang diresepkan statin intensitas tinggi setelah
perawatan RS pada kasus IM
Hal yang berkontribusi dalam sedikit penggunaan statin
intensitas tinggi yaitu proses keluar dari RS yang
suboptimal

Tujuan dari penelitian ini adalah


untuk menentukan persentase
penerimaan manfaat Medicare dalam
mengisi statin intensitas tinggi sama
seperti resep statin pertama mereka
isi, dan dalam 365 hari, setelah
perawatan rumah sakit pada PJK.

Metode
Menggunakan study cohort
retrospektif dari penerima medicare
2006-2010, Sampel acak nasional 5%
dari CMS
Data yang spesifik digunakan analisis
saat ini meliputi klaim dari fee forservice Medicare Bagian A (rawat
inap), B (rawat jalan), dan D (resep
obat)

Kriteria inklusi:
1) berusia 65 tahun atau lebih lama 365 hari
sebelum masuk rumah sakit untuk PJK
(periode look back);
2) durasi rawat inap <30 hari;
3) terus-menerus mendapat "cakupan
penuh" untuk Medicare selama periode lookback;
4) 90 hari bertahan hidup setelah keluar
rumah sakit kontinyu dengan cakupan
Medicare penuh; dan
5) tinggal di Amerika Serikat dan memiliki
tanggal kelahiran / kematian valid

Resep statin diisi selama periode


look-back sampai periode pascadischarge identifikasinya
menggunakan klaim medicare bagian
D
Yang termasuk statin intensitas tinggi
yaitu simvastatin 80 mg,
rosuvastatin 20 a/ 40 mg, a/
atorvastatin 40 or 80 mg.

Hasil

Diskusi
Terapi statin intensitas tinggi sedikit digunakan
pada pasien CHD setelah keluar dari RS
Lebih dari 80% Pasien yang menerima statin
intensitas tinggi sebelum CHD akan mendapat
terapi statin intensitas tinggi setelah keluar
dari RS dibandingkan dengan yang tidak
menerima statin 23,1% dan yang menerima
statin dosis rendah-sedang 9,4%
Sedangkan yang mendapat terapi dosis
rendah-sedang setelah keluar dari RS hanya
11,5% yang dititrasi untuk statin intensitas
tinggi selama 1 th setelah keluar

padahal berdasarkan percobaan klinis dari


guideline ACC/AHA untuk menagani pasien
dengan ACS dan pencegahan sekunder CHD
menganjurkan pemberian atorvostatin 80 mg
sehari sebelum keluar dari RS untuk pasien
ACS dan tatalaksana untuk menurunkan
resiko arteroskeloris cardiovaskular pada
dewasa dianjurkan terapi statin intensitas
tinggi untuk pencegahan sekunder penyakit
cardiovaskular pada pasien kurang dari 75 th

Kesimpulan
Meskipun uji klinis dan pedoman praktek klinis,
kebanyakan penerima medicare tidak diresepkan
statin intensitas tinggi setelah perawatan medis
pada kejadian CHD
Sebuah pengaruh besar pada pengisian intensitas
tinggi statin pasca-discharge adalah intensitas
penggunaan statin sebelum rawat inap
Upaya masa depan diperlukan untuk lebih
memahami penyebab ini sehingga intervensi dapat
dirancang untuk meningkatkan peningkatan
perawatan berdasarkan bukti

Keterbatasan
Atorvostatin harganya mahal dan menjadi
generik baru-baru ini, interaksi obat dan
intoleran statin dengan dosis yang lebih
tinggi
Penggunaan statin intensitas tinggi
merupakan kontraindikasi pada Pasien
dengan komorbiditas seperti ginjal
insufisiensi, penyakit hati, dan pengobatan
untuk transplantasi organ padat atau AIDS
Transisi dalam perawatan RS,

Anda mungkin juga menyukai