Bab II Relasi
Bab II Relasi
RELASI
Relasi mengambarkan ada tidaknya interaksi / koneksi antara elemen-elemen dari
dua atau lebih himpunan dalam ururtan tertentu. Sebuah relasi melalui perkalian scalar
pada koordinat kartesian dimana sumbu x mewakili variable x dan sumbu y mewakili
variable y.
Misal : X = { x1 ; x2 } dan Y = { y1 ; y2 }
X x Y = {(x1 ; y1); (x1 ; y2); (x2 ; y1); (x2 ; y2)}
Y x X = {(y1 ; x1); (y2 ; x1); (y1 ; x2); (y2 ; x2)}
X x X = {(x1 ; x1); (x1 ; x2); (x2 ; x1); (x2 ; x2)}
Y x Y = {(y1 ; y1); (y1 ; y2); (y2 ; y1); (y2 ; y2)}
Jadi relasi R antara elemen-elemen dalam himpunan X dan himpunan Y adalah
R X x Y.
Karena pasangan-pasanagan dalam relasi melibatkan 2 himpunan, maka relasi ini disebut
relasi binary.
Jika relasi melibatkan n himpunan disebut relasi berdedmensi n.
II.1. PEMAPARAN RELASI
a. Pemaparan Koordinat
Contoh : R = {(Microsoft, Windows), (IBM, Os/2), (Macintosh, Mac Os)}
Mac Os
Os/2
Win
Micro IBM
Mac
b. Pemaparan Matrik
Micro
IBM
Mac
Win
Os/2
Mac Os
c. Pemetaan
Micro
Mac Os
IBM
Win
Mac
Os/2
d. Graph Berarah
Graph berarah merupakan gambaran yang paling tepat untuk relasi R X2
dengan aturan sebagai berikut :
-
Contoh :
a1 Prasyarat untuk semua bagian yang lain.
a3 Prasyarat untuk a5 dan a6.
a6 Bukan prasyarat untuk semua bagian yang lain.
a2 Prasyarat untuk a5 dan a4.
a1
a2
a3
a5
a6
a4
R-1 = X Y
b. Komposisi relasi adalah operasi mengkombinasikan 2 buah relasi binary yang
sesuai dan menghasilkan sebuah relasi binary yang baru.
Supaya 2 buah relasi dapat dikomposisikan
P=X
Q=Y
Z.
Contoh :
P
y1
x1
x1
Z1
y2
z1
x2
x2
z2
y3
Z2
x3
x3
y4
Sifat sifat komposisi relasi
a.
b.
c.
(P o Q) o R = P o (Q o R)
Tidak komulatif P o Q Q o P
Asosiatif
Sebuah relasi bersifat transitif jika dan hanya jika untuk 3 anggota x, y, z dalam
himpunan X ; (x , y) ) R, (y , z) R maka (x , z) R.
Contoh :
Nama
Nilai
Mata Kuliah
Umur
Ali
Mat. Diskrit
19
Beni
Met. Numerik
19
Cica
Kalkulus
20
Dani
Kalkulus
19
Eva
Kalkulus
19
Fani
Fasika
21
Galih
Aljabar linier
21
Hani
Mat. Diskrit
19
Ina
Mat. Diskrit
19
Jono
Fisika
21
Himpunan mahasiswa X = { A, B, C, D, E, F, G, H, I, J }
Relasi R dari ke X
R=X
R = {(A , A), (A , G), (A , I), (A , J), (B , B), (B , C), (B , H),, (C , B), (C , C),
(C , H), (D , D), (D , E), (D , F), (E , F), (E , E), (E , D), (F , D), (F , E),
(F , F), (G , A), (G , G), (G , J), (G , I), (H , B), (H , C), (H , H), (I , A), (I
, G), (I , I), (I , J), (J , A), (J G), (J, I), (J , J)}
Jadi R = X
Nilai B
Nilai C
D
F
Nilai A
b. Relasi Kompatibel
Sebuah relasi binary dikatakan kompatibel bila memenuhi syarat sifat : refleksi
dan simetri, tetapi tidak harus transitif.
A
H
I
K6
K2
K1
K3
F
K5
K4
Sebuah relasi binary dinyatakan poset jika memenuhi sifat : refleksi, anti simetri,
dan transitif.
Sebuah relasi binary bersifat anti simetri jika dan hanya jika untuk x dan y
anggota himpunan X, bila (x , y) R dan (y , x) R maka x = y.
Poset sering dinyatakan dengan mendahului atau didahului, seperti :
A < b , a mendahului b
A b , a langsung mendahului b
B > a , b didahului a
B a , b langsung didahului a
A // b , a tidak dapat dibandingkan dengan b.
Poset biasa dipaparkan dalam diagram Hess
Contoh : Relasi R adalah hubungan dalam himpunan
A = {1, 2, 3, 4, 5, 6} yang didefinisikan x membagi y
Maka dari diagram Hess dapat dilihat :
4
6
2
1<4
3
12
2 // 3 dst
b
c
e
f
Poset dapat memiliki glb dan lub lebih dari 1 (tidak tunggal)
Poset yang hanya memiliki glb dan lub tunggal disebut latis (lattice).