Anda di halaman 1dari 7

PANDUAN PELAYANAN MEDIS

Dermatitis Popok
Di Rumah Sakit
Definisi

Dermatitis popok (nupkin dermatitis,diaper dermatitis) adalah


dermatitis di daerah genitokrural sesuai dengan tempat kontak
popok (bagian yang cembung). Umumnya pada bayi pemakai
popok, juga pada orang dewasa yang menderita sakit dan
memakai popok

Anamnesis

Pasien datang dengan keluhan gatal dan bercak merah berbatas


tegas, mengikuti bentuk popok yang berkontak kadang-kadang
membasah dan membentuk luka. Bila berat, dapat menjadi
infiltrat dan ulkus. Bila terinfeksi jamur kandida, pasien
merasakan lebih basah diderah kontak, terdapat warna kulit
merah cerah kadang diikuti adanya benjolan benjolan kecil
(pustul) dan memiliki lesi satelit

Diagnosis Banding

1. Penyakit Leterrer-Siwe
2. Akrodermatitis enteropatika
3. Sebo-psoriasis (psoriasiformis)

Pemeriksaan fisik

Didapatkan

Makula eritematosa berbatas agak tegas (bentuk


mengikuti bentuk popok yang berkontak).
Papul
Vesikel
Erosi
Ekskoriasi
Infiltran dan ulkus bila parah
Plak eritematosa (merah cerah), membasah, kadang
pustule, lesi satelit (bila terinfeksi jamur)

Pemeriksaan Penunjang

Tidak ada pemeriksaan khusus. Bila diduga terinfeksi jamur


kandida, pemeriksaan KOH/Gram dari kerokan kulit

Penatalaksanaan

Prinsip: menekan inflamasi dan mengatasi infeksi kandida


1.Topikal

Bila

ringan:

krim/salap

bersifat

protektif

(seng

oksida,pantenol)

Kortikosteroid potensi lemah (salap hidrokortison 1 % /


2,5 %)) dipakai 2 kali sehari , waktu singkat (3-7 hari)

Bila terinfeksi kandida: antifungal kandida yaitu nistatin


sistemik 1 kali sehari selama 7 hari atau derivat azol
topikal dikombinasi dengan zinc oxide diberikan 2 kali
sehari selama 7 hari.

2.Sistemik

Edukasi

Tidak perlu

Edukasi cara menghindari penyebab dan menjaga hygiene, serta


cara penggunaan popok dan mengganti secepatnya bila basah
(popok tradisional). Mengganti popok sekali pakai bila
kapasitasnya telah penuh. Dianjurkan pakai popok sekali pakai
jenis highly absorbent

PANDUAN PELAYANAN MEDIS


Urtikaria
Di Rumah Sakit
Definisi

Urtikaria adalah reaksi vaskular pada kulit akibat bermacammacam sebab. Ditandai oleh edema setempat yang timbul
mendadak dan menghilang perlahan-lahan, berwarna pucat dan
kemerahan, meninggi di permukaan kulit, sekitarnya dapat
dikelilingi halo. Dapat disertai dengan angioedema. Nama lain:
biduran, kaligata, hives, nettle rash.

Anamnesa

Pasien datang dengan keluhan biasanya gatal, rasa tersengat atau


tertusuk. Gatal sedang-berat di kulit yang disertai bentol-bentol
di daerah wajah, tangan, kaki, atau hampir di seluruh tubuh.
Keluhan dapat juga disertai rasa panas seperti terbakar atau
tertusuk. Kadang-kadang terdapat keluhan sesak napas, nyeri
perut, muntah-muntah, nyeri kepala, dan berdebar-debar (gejala
angioedema).

Diagnosis Banding

1. Purpura anafilaktoid (Purpura Henoch-Schonlein).


2. Pitiriasis rosea (lesi awal berbentuk eritema).
3. Eritema multiforme (lesi urtika, umumnya terdapat pada
ekstremitas bawah).

Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan Fisik Patognomonis


Keadaan umum: tampak sehat, dapat sakit ringan sedang.
Pemeriksaaan fisik lengkap termasuk pemeriksaan gigi, THT,
dan genital untuk menemukan adanya fokus infeksi.
Lesi kulit yang didapatkan:
Ruam atau patch eritema.
Berbatas tegas.
Bagian tengah tampak pucat.
Bentuk papul dengan ukuran bervariasi, mulai dari
papular hingga plakat.

Kadang-kadang disertai demografisme berupa edema


linier di kulit yang terkena goresan benda tumpul, timbul
dalam waktu < 30menit.
Pada lokasi tekanan dapat timbul lesi urtika.
Tanda lain dapat berupa lesi bekas garukan.

Tempat predileksi, Bisa terbatas di lokasi tertentu, namun dapat


generalisata bahkan sampai terjadi angioedema pada wajah atau
bagian ekstremitas. Pemeriksaan fisik perlu dilengkapi dengan
pemeriksaan lainnya yang dapat menyingkirkan adanya infeksi
fokal (THT, dan sebagainya).

Pemeriksaan Penunjang

>Tes darah (eosinofil), urin dan feses rutin (memastikan adanya


fokus infeksi tersembunyi).
>Uji gores (scratch test) untuk melihat dermografisme.
>Tes eliminasi makanan: dengan cara menghentikan semua
makanan yang dicurigai untuk beberapa waktu, lalu mencobanya
kembali satu per satu.
>Tes fisik: dingin (es batu)-panas (air hangat)

Penatalaksanaan

Prinsip penatalaksanaan
Tata laksana pada layanan primer dilakukan dengan first-line
therapy, yaitu memberikan edukasi pasien tentang penyakit
urtikaria (penyebab dan prognosis) dan terapi farmakologis
sederhana.
Urtikaria akut, Atasi keadaan akut terutama pada angioedema
karena dapat terjadi obstruksi saluran napas. Penanganan dapat
dilakukan di Unit Gawat Darurat bersama-sama dengan / atau
dikonsultasikan ke Spesialis THT.
Bila disertai obstruksi saluran napas, diindikasikan pemberian
epinefrin subkutan yang dilanjutkan dengan pemberian
kortikosteroid Prednison 60-80 mg/hari selama 3 hari, dosis
diturunkan 5-10 mg/hari.
Urtikaria kronik
Pasien menghindari penyebab yang dapat menimbulkan urtikaria,
seperti:

Kondisi yang terlalu panas, stres, alkohol, dan agen fisik.


Penggunaan antibiotik penisilin, aspirin, NSAID, dan
ACE inhibitor.
Agen lain yang diperkirakan dapat menyebabkan
urtikaria.
Pemberian farmakoterapi dengan:
Antihistamin (AH) oral nonsedatif, misalnya Loratadin
10 mg/hari pemakaian 1 x sehari selama 1 minggu.
Bila tidak berhasil dikombinasi dengan Hidroksizin 3 x
25 mg atau diphenhydramine 4 x 25-50 mg / hari selama
1 minggu.
Apabila urtikaria karena dingin, diberikan Siproheptadin
(3 x 4 mg) lebih efektif selama 1 minggu terus menerus.
Antipruritus topikal: cooling antipruritic lotion, seperti
krim menthol 1% atau 2% selama 1 minggu terus
menerus.
Apabila terjadi angioedema atau urtikaria generalisata,
dapat diberikan Prednison oral 60-80 mg mg per hari
dalam 3 kali pemberian selama 3 hari dan dosis
diturunkan 510 mg/hari.

Edukasi

Pasien dan keluarga diberitahu mengenai

Prinsip pengobatan adalah identifikasi dan eliminasi


faktor penyebab urtikaria.
Penyebab urtikaria perlu menjadi perhatian setiap
anggota keluarga.
Pasien dapat sembuh sempurna.

Anda mungkin juga menyukai