Anda di halaman 1dari 16

Perencanaan Pesan Komunikasi Bisnis

Perencanaan Pesan Komunikasi Bisnis merupakan suatu langkah strategis


bagai pencapaian faktor penetu tujuan organisasi secara menyeluruh dan
merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan komunikasi. Pesanpesan bisnisyang terencana dengan baik akan mempermudah pencapaian
tujuan komuniksasi (Hajiji 2005).
Penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi tiga tahap :
1.

Fase perencanaan, adanaya pemikiran yang sangat mendasar seperti


masksud/tujuan komunikasi audience yang akan menerima pesan, ide pokok
pesan-pesan yang akan disampaikan, dan saluran atau media yang akan
digunakan dalam penyampaian pesan. Disamping itu intonasi suara juga
perlu diatur, pakah melemah, mendatar atau tinggi. Yang penting adalah
mensiasati situasi yang ada, sehingga tujuan yang dikehendaki dapat

tercapai.
2. Fase Komposisi, erat kaitanya dengan penyusunan atau pengaturan katakata, kalimat, dan parakraf. Karena dalam penyusunan kata-kata harus
dapat dipertanggungjawabkan terhadap yang dituangkan dalam kata-kata
tersebut dan terdapat seleksi
melakukan penyusunan mendukung
sederhana, mudah
penerima pesan.
3.

dipahami,

berbagai ilustrasi yang ada serta


ide pokok, gunakan kata-kata yang

dimengerti,

dan

dilaksanakan

oleh

si

Revisi, setelah ide yang disusun dituangkan dalam kata-kata, kalimat,


parakraf, perhatikan apa kata-kata itu telah diekspereesikan dengan
benar. Seluruh maksud dan isi pesan harus ditelaah kembali, apakah
sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya. Kalau ternyata belum
sesuai
perlu
dilakukan
pengecekan
sekaligus
Revisi/perbaikan
seperlunya, sehingga apa yang direncanakan sebelumnya dapat dicapai.
Dalam melakukan perencanaan, maksud dan tujuan penyampaian pesan-pesan
bisnis harus ditentukan terlebih dahulu baik secara umum maupun khusus
disamping itu dalam tahap perencanaan, analisis audien yang mencakup
pengembangan
profil
audience,
pemenuhan
kebutuhan informasi
audience dan pemenuhan kebutuhan motivational audience perlu dilakukan.
Langkah dalam proses perencanaanpesan-pesan komunikasi bisnis adalah
menentukan ide utamanya. Ide utama merupakan rangkuman dari pesan-pesan
yang disampaikan. Dengan mendefinisikan ide utama, akan diperoleh
arahan tau petunjuk tentang apa yang harus dilakukan.
Merencanakan pesan-pesan komunikasi bisnis, perlu

juga

dilakukan

pemilihan saluran komunikasi lisan, atau komunikasi tulisan. Media yang


ingin digunkan, seperti pakah yang digunkan media surat, laporan, media
pidato, atau perentasi harus juga ditentukan.

Perencanaan Pesan-Pesan Bisnis

A. PEMAHAMAN PROSES KOMPOSISI

Proses komposisi ( composition process ) penyusunan pesan-pesan bisnis


dapat dianalogikan dengan proses penciptaan lagu seperti yang dilakukan
oleh seorang komposer. Begitu halnya dengan proses komposisi untuk
pesan-pesan bisnis. Penyusunan pesan-pesan bisnis meliputi tiga tahap :

1.

Perencanaan

Dalam fase perencanaan ( planning phase ), dipikirkan hal-hal yang cukup


mendasar, seperti maksud/tujuan komunikasi, audiens yang akan
menerima pesan, ide pokok (main idea) pesan-pesan yang akan
disampiakan, dan slauran atau media yang akan digunakan untuk
menyampaikan pesan.
2.

Pengorganisasian

Organisasi dan komposisi erat kaitannya dengan penyususnan atau


pengaturan kata-kata, kalimat, dan paragraf. Oleh karena itu perlu
diperhatikan bagaimana menggunakan kata-kata, kalimat, dan paragraf
yang sederhana, mudah dipahami, dimengerti dan dilaksanakan oleh si
penerima pesan.
3.

Revisi

Setelah ide-ide dituangkan dalam kata-kata, kaliamat , maupun paragraf


perhatikan apakah kata-kata, kalimat, dan paragraf tersebut telah
diekspresikan dengan benar. Kalau ternyata belum sesuai, perlu dilakukan
pengecekan sekaligus revisi/perbaikan-perbaikan seperlunya, sehingga
apa yang telah direncanakan sebelumnya dapat dicapaiseefektif mungkin.

B. PENETUAN TUJUAN PESAN BISNIS

Pesan bisnis dapat menciptakan nilai tambah bagi perusahaan.


Pesan-pesanyang di sampaikan kepada pihak lain hendaknya mampu
menjaga danmeningkatkan citra perusahaan. Untuk dapat menciptakan
good will, setiap pesan bisnis hendaknya memiliki tujuan yang jelas, dapat
di ukur, dan tidak bertentangan dengan tujuan organisasi.
Ada tiga tujuan unum komunikasi bisnis, yaitu :
1.

Memberi informasi (informing)

Tujuan pertama dalam komunikasi bisnis adalah memberikan informasi


yang berkaitan dengan dunia bisnis kepada pihak lain. Sebagai contoh,
seorang pemimpin suatu perusahaan membutuhkan bebebrapa pegawai
baru yang akan di tempatkan sebagai staf adminitrasi di kantor- kantor
cabang yang ada.
2.

Membujuk atau persuasi (persuading)

Tujuan kedua komunikasi bisnis adalah memberikan persuasi kepada


pihak lain agar apa yang disampaikan dapat dipahami dengan baik dan
bener. Hal ini sering dilakukan, terutama yang berkaitan dengan negosiasi
antara seseorang dengan orang lain dalam bisnis.
3.

Melakulakan kerjasama atau kolaborasi (kolaborating)

Tujuan ketiga dalam komunikasi bisnis adalah melakukan kolaborasi atau


kerjasama bisnis antara seseorang dengan orang lain. Malalui jalinan
komunikasi bisnis tersebut seseorang dapat dengan mudah melakukan
kerjasama bisnis, baik dengan perusahaan domestik maupun perusahaan
asing.

C. ANALISIS AUDIENS
Analisis terhadap audiens sangat perlu dilakukan, audiens dalam studi
komunikasi bisa individu ataupun organisasi. Audiens biasanya memiliki
pemahaman yang berbeda-beda atas pesan yang mereka terima.
a.

Mengembangkan Profil Audiens

Analisis terhadap Audiens yang sudah dikenal biasanya relatif lebih


mudah dilakukan tanpa harus melalui penelitian yang rumit. Demikian
juga, reaksi atas pesan yang dikrim kepada orang yang sudah dikenal
pada umumnya bisa diperkirakan.
b.

Mengenali penerima primer

Apabila penerima terdiri dari beberapa orang, perlu dikenali orang-orang


terpenting yang berpengaruh atau bertindak sebagai pengambil
keputusan.
c.

Menetapkan jumlah dan komposisi audiens

Jumlah penerima juga memengaruhi pesan bisnis. Menulis pesan bisnis


yang ditujukan hanya kepada satu orang akan berbeda dengan pesan
bisnis yang ditujukan kepada banyak orang.
d.

Mengukur Tingkat Pemahaman Audiens

Apabila penerima memiliki latar belakang yang sama pengirim , maka


pada umumnya mereka dianggap memiliki p[emahaman yang relatif sama
terhadap suatru pesan.
e.

Memperkirakan reaki penerima

Cara mengorganisasikan pesan sangat tergantung pada reaksi yang


diperkirakan akan dilakukan oleh penerima.
f.

Memenuhi Kebutuhan Informasi Audiens

Pesan yang baik akan mampu memenuhi semua pertanyaan penerima .


Memenuhi kebutuhan informasi penerima merupakan salah satu kunci
sukses pesan bisnis. Ada lima pedoman yang perlu diperhatikan agar
pesan bisnis mampu memenuhi kebutuhan informasi audiens, yaitu :
1.

Temukan apa yang ingin diketahui audiens

Tidak semua audiens pandai mengungkapkan apa yang ingin


diketahuinya.
2.

Antisipasi pertanyaan yang tidak diungkapkan

Informasi tambahan yang relevan perlu diberikan untuk mengantisipasi


kebutuhan informasi yang tidak disadari oleh audiens.
3.

Berikan semua informasi yang diperlukan oleh audiens

Ujilah kelengkapan pesan yang dikirim dengan berpedoman pada 5 W + 1


H ( Who, What, Why, When, Where, dan How).
4.

Pastikan bahwa informasi yang diberikan akurat

Dalam bisnis, ketepatan informasi harus dipastikan terlkebih dahulu


sebelum membuat komitmen tertulis. Kaji ulang tanggal,jadwal, asumsi,
perhitungan matematika,atau keuangan untuk memastikan
keabsahannya.
5.

Tekankan gagasan yang paling menarik bagi audiens.

Diantara beberapa gagasan yang disampaikan, lakukan penekanan pada


gagasan yang paling menarik perhatian audiens.

g.

Memuaskan kebutuhan emosional dan praktis Audiens

Pesan yang bbertujuan membujuk dan bekerja sama seringkali gagal


mengubah keyakinan atau perilaku audiens. Hal pentingb yangb harus
diingat bahwa pesan bisnis disampaikan kepada audiens yang juga
melakukan kegiatan bisnis. Untuk mencapai tujuan komunikasi,
diupayakan agar pesan bisnis menggunakan pendekatan emosional
audiens, terstruktur, rasional, serta disusun dengan format yang menarik.

D. PENENTUAN IDE POKOK

Setiap pesan-pesan bisnis akan bermuara pada satu tema atau topic,
pokok yaitu ide pokok (main idea). Hal-hal lain selain ide pokok
hanyalah ,merupakam ide-ide pendukung (supporting idea).Topic dan ide
pokok merupakan dua hal yang berbeda. Topic adalah subjek pesan yang
lebih luas, sedangakan ide pokok adalah pernyataan tentang suatu topic,
yang menjelaskan isi dan tujuan dari topic tersebut, sehingga dapat
diterima oleh audiens.
Penentuan ide pokok memerlukan pengalaman dan kretifitas. Ada tiga
teknik atau cara yang dapat di perlukan untuk menentukan ide pokok :

1.

Brainstorming

Yaitu penentuan ide pokok dengan membiarka pikiran mencari bebrbagai


kemungkinan ide pokok secara leluasa. Ide yang diperoleh dengan cara
tersebut akan lebih berfariatif, baru dan orisinil.

2.

Petunjuk atasan

Dalam organisasi yang menganut system senioritas, para pelaksana


cenderung meminta petunjuk atasan dalam menentukan ide pokok.

3.

Kebiasaan

Untuk situasi yang relative sama atau kejadian yang berulang-ulang,


biasanya dikembangkan ide pokok tertentu yang relative sama.
Penentuan ide pokok di lakukan berdasarkan kebiasaan.

E. SELEKSI SALURAN DAN MEDIA


Pesan-pesan bisnis harus sesuai dengan situasi yang ada. Ide-ide dapat
disampaikan melalui dua saluran, yaitu saluran lisan dan tertuis. Pilihan
mendasar antara berbicara atau menulis tergantung pada tujuan atau
maksud pesan, audiens dan karakteristik dari kedua saluran komunikasi
tersebut.

Saluran komunikasi lisan

Komunikasi lisan merupakan saluran yang palinhg banyak di gunakan


dalam bisnis, komunikasi itu antara lain, percakapan antara dua orang
secara langsung (tatap muka), melalui telpon, wawancara, pidato,
seminar, pelatihan, dan presentasi bisnis. Saluran itu di sukai karna
sederhana, spontan, nyaman, praktis, ekonomis dan memiliki kemampuan
yang lebih tinggi dalam memberikan umpan balik (feed back).

Saluran komunikasi tertulis

Pesan-pesan tertulis dalam bisnis di buat dalam berbagai bentuk,


misalnya surat, memo, proposal, dan laporan. Pilihan kata dalam pesan
tertulis duilakukan dengan hati-hati untuk mempertahankan nada sopan
dan bersahabat, kekurangannya adalah umpan balik secara langsung
yang tidak bias di peroleh dengan waktu cepat.

Komunikasi lisan

Komunikasi tertulis

Anda menginginkan umpan


balik segera dari audien.

Anda tidak memerlukan


unpan balik segera.

Pesan anda relative sederhana


dan mudah di mengerti .

Pesan anda sangat rinci,


komplek, dan memerlukan
perencanaan yang hati-hati.

Anda tidak memerlukan


catatan permanan
Anda dapat mengumpulkan
audiens lebih mudah atau
ekonomis.

Anda memerlukan catatan


permanen.
Anda ingin mencapai audiens
yang luas

Anda menginginkan interaksi


dalam memecahkan masalah.

Anda ingin mengurangi


distorsi penyampaian pesan.

Media pada saluran lisan

Media pada saluran

Percakapan tatap muka


(pidato, rapat, seminar,
konferensi)

Surat, memo, laporan,


proposal

Telpon, voice mail


Radio, televisi, Computer

Elektronik mail / email


Telepon (sms)
Computer

Pita audio dan video

Faks

Teleconference

Telegram

Video conference

Pos biasa dan khusus

PENGORGANISASIAN PESAN BISNIS

A. MENGORGANISASIAN PESAN BISNIS

Komunikasi yang tidak diorganisasikan dengan baik bermasalah dalam isi,


pengelompokan, dan urutan butir-butir pesan. Pesan yang tidak
diorganisasikan dengan baik akan sulit dipahami dan dapat berakibat
adanya rasa frustasi pada penerima.

Hal-hal berikut bisa menyebabkan tidak baiknya pesan bisnis :


1.

Bagian awal terlalu panjang ( bertele-tele)

Seringkali pesan pembuka terlalu panjang hingga beberapa paragraf.


Bagian awal yang terlalu panjang akan menyulitkan penerima dalam
memahami ide pokoknya.
2.

Memasukkan hal-hal yang tidak relevan dan tidak logis

Hal-hal yang tidak relevan dan tidak logis hanya akan memperpanjang
pesan bisnis, membuang waktu, dan mengaburkan pesan pokok.
3.

Informasi penting terlupakan

Informasi penting sering terlupakan karena perhatian terpusat pada


penyajian ide-ide pendukung atau pelengkap.
4. Pengelompokan dan urutan pesan tidak menunjukan satu kesatuan
yang logis.
Butir-butir pesan bisnis yang tidak dikelompokkan dengan baik dan tidak
disajikan secara kronologis bisa membingungkan penerima.

B. PENTINGNYA PENGORGANISASIAN YANG BAIK


Dengan mengatur ide-ide secara logis, berurutan, dan tidak bertele-tele,
ide yang disampaikan akan dapat memuaskan kebutuhan-kebutuhan
informasi, motifasi maupun praktis bagi para audiens. Mengorganisasi
pesan-pesan secara baik adalah suatu tantanngan bagi komunikator.
Untuk dapat meng organisasi pesan dengan baik, ada empat hal yang
perlu diperhatikan, yaitu :
1.

Subjek dan tujuan haruslah jelas.

2.

Semua informasi harus berhubungan dengan subjek dan tujuan.

3.

Ide-ide harus di kelompokkan dan disajikan dengan cara yang logis.

4.

Semua informasi yang penting harus sudah mencakup.

C. PENGORGANISASIAN PESAN-PESAN MELALUI OUT LINE


Pada dasarnya, untuk mencapai pengorganisasian yang baik diperlukan
dua proses tahapan, yaitu anda mendefinisikan dan menggolaongkan ideide kemudian anda menetapkan urutan ide-ide dengan perencanaan
organisasional terpilih secara hati-hati.

1.

Mendefinisikan dan mengelompokkan ide-ide

Memutuskan apa yang harus dikatakan adalah masalah mendengar bagi


setiap komunikator yang harus di pecahkan. Jika materinya memang
lemah, tidak memiliki suatu gaya yang menarik, maka akan mengaburkan
fakta yang ada. Apabila anda menyusun pesan yang panjang dan
koimplek, maka out line sangat diperlukan dan menjadi penting artinya.
Mengapa dengmikian ? hal ini karena dengan adanya aot line akan
membantu anda memvusualisasikan hubungan antara bagian yang satu
dengan bagian yang lainnya.

Susunan suatu out line secara garis besar dapat di golongakan kedalam
tiga golongan :
a.

Mulailah dengan ide

Ide pokok akan membantu anda dalam menetapkan tujuan dab strategiu
umum dari suatu pesan. Ide pokok tersebut dapat dirangkum kedalam dua
hal, yaitu : (1) apa yang anda inginkan terhadap audiens untuk
melakukannya atau memikirkannya. (2) alas an yang mendasar mengapa
mereka harus melakukan atau memikarkannya.ide pokok merupakan titik
awal untuk membuat out line.
b.

Nyatakan poin-poin pendukung yang penting

Setelah menetapkan ide pokok pesa yang disampaikan, maka tahap


kedua adalah menyusun poin-poin pendukung yang penting sebagai
pendukung ide-ide pokok tersebut.
c.

Ilustrasi dengan bukti-bukti

Tahap ketiga dalam menyusun outline adalah memberikan ilustrasi


dengan mengemukakan bukti-bukti yang berhasil dikumpulkan. Semakin
banyak bukti-bukti yang dapat disajikan, maka outline yang Anda buat
akan menjadi semakin baik.
2.

Menentukan Urutan dengan Rencana Organisasional

Setelah anda mendefinisikan dan menggolongkan ide-ide anda, anda siap


untuk memutuskan bagaimana urut-urutannya. Untuk dapat menetukan
urutannya, ada dua pendekatan penting, yaitu:

a.

Pendekatan Langsung

Pendekatan langsung sering disebut juga dengan istilah pendekatan


deduktif, dimana ide pokok muncul paling awal, kemudian diikuti buktibukti pendukungnya. Gunakan pendekatan ini bila reaksi audiens
cenderung positif atau menyenangkan.

b.

Pendekatan Tak Langsung

Pendekatan Tak Langsung sering disebut juga dengan istilah pendekatan


induktif, dimana bukti-bukti muncul terlebih dahulu, kemudian diikuti

dengan ide pokoknya. Gunakan pendekatan ini, bila reaksi audiens


cenderung negative atau tidak menyenangkan.

Berdasarkan reaksi audiens, terdapat empat bentuk organisasi


pesan bisnis, yaitu:
1.

Direct Request

Direct Request atau permintaan langsung adalah pesan yang


penyampaiannya langsung pada poin yang dituju, dapat berbentuk surat
dan memo. Misalnya, membuat surat penawaran kepada audiens yang
tertarik dan memiliki hasrat tinggi terhadap suatu produk. Permintan
langsung sebaiknya menggunakan pendekatan langsung.
2.

Pesan Rutin, good news, atau good will

Pesan rutin adalah pesan atau informasi yang disampaikan secara rutin
yang merupakan bagian dari bisnis tetap. Penerima pesan rutin pada
umumnya bersikap netral. Good news atau good will adalah berita baik
yang menimbulkan reaksi positif dari penerimanya.
3.

Bad news

Bad news adalah pesan- pesan yang tidak menyenangkan dan berpotensi
menimbulkan kekecewaan. Misalnya, penolakan lamaran kerja, penolakan
kredit, penurunan pangkat, dan rasionalisasi pekerja. Pesan seperti itu
sebaiknya menggunakan pendekatan tak langsung. Inti pesan dibuat
dengan bahasa yang halus dan tidak ditempakan dibagian awal.
4.

Pesan Persuasif

Pesan Persuasif bertujuan membujuk dan penerima tidak tetarik pada


pesan tersebut. Ada kemungikanan penerima akan bereaksi negatif. Oleh
karena itu, sebaiknya pesan disususn dengan pendekatan tak langsung.

JUWITA DEPARTEMENT STORE


Kentingan Rt.04 Rw10 Jebres Surakarta-57126
Telepon (0271) 65241

10 januari 2008
Sdr. Ridho Amiruddin
Jln. Slamet Riyadi No. 35
Surakarta 57126
Dengan hormat,
Terima kasih saya sampaikan atas kesediaan bapak menggunakan CD Player merk
Tashika yang bapak beli paga tanggal 31 Desember 2007. Merupakan suatu hal yang
penting bahwa kami mengatasi problem yang terjadi pada produk yang bapak beli.
Sebagaimana diketahui bahwa semua produk yang dibeli di Juwita Departement
Store memperoleh jaminan sampai batas waktu 30 hari setelah tanggal pembelian.
Produk yang bapak beli masih dalam batas garansi dari Tashika Corporation. Apabila
bapak memerlukan pelayanan purnajual, harap berkirim surat ke :
Sdr. Muhammad Rifal
Tashika Corporation, Bagian Produksi
PO Box 5555, Jakarta 10001
Menurut pengalaman, saya tahu bahwa para teknisi Tashika Corporation selalu
mengutamakan kepuasan bagi komsumen.
Tuan Ridho, jalinan kerja sama yang selama ini sangat berharga bagi kami. Oleh karena
itu, sebagai bentuk kepedulian kepada pelanggan, kami menyelenggarakan bulan
promosi yang menawarkan produk-produk baru dengan diskon hingga 50% pada bulan
maret 2008.
Terimakasih atas perhatian Bapak.
Hormat kami

Rizki Nur Hidayanti


Bagian Pelayanan Konsumen

C. MEMFORMULASIKAN PESAN BISNIS

Ketika menyusun naskah pertama kali, hal-hal yang diperhatikan


adalah nada dan gaya. Walaupun dapat diperhalus dalam tahap revisi,
gaya dan nada sebaiknya ditentukan sejak awal untuk menghemat waktu
penulisan ulang.

a.

Mengendalikan gaya dan Nada

Gaya adalah cara menggunakan kata-kata untuk mencapai nada atau


kesan secara keseluruhan. Gaya dapat diubah-ubah untuk menciptakan
nada yang sesuai dengan peristiwa. Struktur kalimat dan kosakata yang
dipergunakan disesuaikan dengan sifat pesan dan hubungan dengan
penerima. Gaya dan nada yang sopan dan bersahabat memungkinkan
jalur komun ikasi tetap terbuka.

Komunikasi yang efektif memegang peranan penting dalam bisnis.


Komunikasi bisnis tertulis dikatalkan efektif apabila memenuhi
karakteristik sebagai berikut :

1. Courtesy ( sopan santun )


Nada sopan dan santun akan membuat penerima merasa dihargai dan
dihormati. Penggunaan kata-kata berkonotasi positif, gender-neutrral
( penggunaan kata tidak membedakan jenis kelamin ), dan permohonan
maaf yang tulus akan meningkatkan citra komunikator.

2. Correctness ( tepat/benar)
Tidak terdapat kesalahan dalam penulisan , format, tanda baca ,
pengunaan kata, ejaan, dan tata bahasa. Penggunaan kata-kata dan
istilah (jargon ) yangtidak familiar akan membingungkan para audiens.
3. Conciseness ( ringkas )
Menggunakan kata, kalimat, dan paragraf yang relevan secra ringkas.
Tidak menggunakan kata-kata yang mubazir dan tidak mengulang katakata yang tidak perlu.

4. Clarity atau Clearness (jelas)

Kata-kata mudah dimengerti hanya dengan sekali baca dan tidak


menimbulkan keraguan. Kalimat-kalimat tidak terlalu panjang dan
bertalian secara logis (coherence ).

5. Concreteness ( tepat )
Tidak menimbulkan kesalahan interprestasi karena disajikan secara
spesifik dan tidak biasa.

6. Completeness (lengkap )
Memberikan informasi lerngkapo sesuai kebutuhan dan keinginan
penerima. Informasi yang tidak lengkap bisa mengakibatkan kerugian
( misalnya , gagalnya penjualan, rugi waktu, pegembalian barang, dan
kehilangan pelanggan potensial ).

b.

Mengembangkan Paragraf yang logis

Paragraf adalah kumpulan dari kalimat yang berhubungan dengan satu


topik umum. Paragraf adalah satu kesatuan unit pemikiran. Setiap
paragraf merupakan bagian penting dari keseluruhan pesan.
Paragraf umumnya terdiri atas 3 unsur, yaitu kalimat topik, kalimat
pendukung topik, dan unsur peralihan.Kalimat topik mengungkapkan
subjek dari paragraf dan bagaimana subjek akan dikembangkan.
Paragraf bisa dikembangkan dengan banyak cara. Terdapat 5 tekhnik
yang paling umum dipergunakan untuk mengembangkan paragraf, yaitu :

1. Ilustrasi adalah mengembangkan paragraf menggunakan ilustrasi


atau contoh-contoh yang dapat memperjelas ide pokok.

2. Perbandingan atau kontras adalah mengembangkan paragraf dengan


menguraikan persamaan dan perbedaan.

3. Sebab-akibat adalah mengembangkan paragraf dengan tekhnik


sebab-akibat dan memusatkan uraian pada alasan-alasan mengenai
sesuatu

4. Klasifikasi adalah mengembangkan paragraf dengan memecahkan ide


umum menjadi beberapa kategori spesifik.

5. Masalah dan penyelesaian adalah mengembangkan paragraf dengan


menyajikan suatu masalah dan kemudian menbahas penyelesaiannya.

Anda mungkin juga menyukai