LANDASAN TEORI
database
yang
digunakan
sistem informasi
perusahaan
dan
9
Menurut Wallace dan Kremzar (2001, p5), Enterprise Resource
Planning adalah sebagai berikut :
a. Suatu perangkat peralatan manajemen perusahaan global yang
menyeimbangkan permintaan dan persediaan.
b. Menyediakan kemampuan untuk menghubungkan pelanggan dan
pemasok ke dalam suatu rantai pasokan yang lengkap
c. Menggunakan proses bisnis yang terpercaya untuk pembuatan
keputusan.
d. Menyediakan integrasi antar berbagai fungsi seperti penjualan,
pemasaran,
produksi,
operasi,
logistik,
pembelian,
keuangan,
Accounting management
Financial management
Manufacturing management
Production management
Transportation management
10
E-Business
pelanggan,
manajemen
hubungan
pelanggan,
dukungan
penjadwalan
produksi,
manufaktur,
dan
pemeliharaan gudang.
3. Accounting and Finance
Area fungsional ini mencakup fungsi bisnis akuntansi keuangan, alokasi
biaya dan pengontrolan, perencanaan dan pendanaan, serta manajemen
arus kas.
11
4. Human Resource
Area fungsional ini mencakup fungsi bisnis perekrutan dan penerimaan
karyawan, pelatihan karyawan, penggajian dan keuntungan.
2.1.3
Inputs
Process
Outputs
12
pelanggan. Informasi sangat dibutuhkan untuk mengatur input dan proses
bisnis, sehingga pelanggan menerima barang dan jasa sesuai dengan
permintaan.
peneliti
ingin
melakukan
studi
pendahuluan
untuk
13
Wawancara
terstruktur
digunakan
sebagai
teknik
merupakan
teknik
pengumpulan
data
yang
14
2.1.4.3 Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri
yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu
wawancara dan kuesioner. Kalau dalam wawancara dan kuesioner
selalu berkomunikasi dengan narasumber secara langsung, maka
observasi tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam
yang lain. Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan
bila, penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja,
gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu
besar (Sugiyono, 2008, p203).
Dari segi proses pelaksanaan pengumpulan data, observasi
dapat dibedakan menjadi participant observation (observasi berperan
serta) dan non participant observation (Sugiyono, 2008, p203).
a. Observasi Berperan Serta (Participant Observation)
Dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan
sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan
sebagai sumber data penelitian (Sugiyono, 2008, p203).
b. Observasi Non-Partisipan
Kalau dalam observasi partisipan peneliti terlibat
langsung dengan aktivitas orang-orang yang sedang diamati,
maka dalam observasi non-partisipan peneliti tidak terlibat dan
hanya sebagai pengamat independen (Sugiyono, 2008, p204).
15
Dari segi instrumentasi yang digunakan, maka observasi
dapat dibedakan menjadi observasi terstruktur dan tidak terstruktur
(Sugiyono, 2008, p203).
a. Observasi Terstruktur
Observasi terstruktur adalah observasi yang telah
dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan diamati, di
mana tempatnya. Jadi, observasi terstruktur dilakukan apabila
peneliti telah tahu dengan pasti tentang variabel apa yang akan
diamati. Pedoman wawancara terstruktur atau angket tertutup
dapat juga digunakan sebagi pedoman untuk melakukan
observasi (Sugiyono, 2008, p204).
b. Observasi Tidak Terstruktur
Observasi tidak terstruktur adalah observasi yang tidak
dipersiapkan secara sistematis tentang apa yang akan
diobservasi. Hal ini dilakukan karena peneliti tidak tahu secara
pasti tentang apa yang akan diamati. Dalam melakukan
pengamatan, peneliti tidak menggunakan instrumen yang telah
baku,
tetapi
hanya
berupa
rambu-rambu
pengamatan
16
sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif (Sugiyono, 2008, pp131-132).
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian,
fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang
selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert, maka
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyususn item-item
instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item
instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat
positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa berupa kata-kata antara lain:
(Sugiyono, 2008, p133)
a. Sangat Setuju
a. Selalu
b. Setuju
b. Sering
c. Ragu-ragu
c. Kadang-kadang
d. Tidak setuju
d.Tidak pernah
a. Sangat positif
a. Sangat baik
b. Positif
b. Baik
c. Negatif
c. Tidak baik
d. Sangat negatif
17
Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor,
misalnya:
1. Setuju/ selalu/ sangat positif diberi skor
2.1.6 Sampel
Menurut Sugiyono (2008, p116), sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu,
kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi.
18
sampling yang akan digunakan. Teknik sampling pada dasarnya dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu (Sugiyono, 2008, pp118-123) :
1. Probability Sampling
Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel
yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota)
populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Probability sampling meliputi simple random sampling,
proportionate stratified random sampling, disproportionate
stratified random, dan area random sampling/cluster sampling.
dari
populasi
dilakukan
secara
acak
tanpa
19
2. Non-probability Sampling
Non-probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
tidak memberi peluang/kesempatan yang sama bagi setiap
unsur/anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel.
Non-probability sampling meliputi sampling sistematis, sampling
kuota, sampling insidental, purposive sampling, sampling jenuh,
dan snowball sampling.
Sampling sistematis
Sampling sistematis adalah teknik pengambilan sampel
berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi
nomor urut.
Sampling kuota
Sampling kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari
populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah
(kuota) yang diinginkan.
Sampling insidental
Sampling
berdasarkan
insidental
adalah
kebetulan,
yaitu
teknik
siapa
penentuan
saja
yang
sampel
secara
20
Purposive sampling
Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan tertentu. Misalnya, akan melakukan penelitian
tentang kualitas makanan, maka sampelnya adalah orang yang
ahli makanan. Sampel ini lebih cocok digunakan untuk
penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang tidak
melakukan generalisasi.
Sampling jenuh
Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua
anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering
dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30
orang.
Snowball sampling
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang
mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar. Dalam
penentuan sampel, nula-mula dipilih satu atau dua orang,
tetapi karena dengan dua orang ini belum merasa lengkap
terhadap data yang diberikan, maka peneliti mencari orang
lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data
yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya,
sehingga jumlah sampel semakin banyak.
21
2.1.7 Microsoft Dynamics Navision
Menurut
(http://www.microsoft.com/dynamics/en/us/products/gp-
22
Sejak 1984, Microsoft Dynamics Navision telah dibentuk khusus bagi
perusahaan kecil menengah yang membutuhkan solusi ERP yang cepat
diimplementasikan, mudah di konfigurasi, dan sederhana untuk digunakan.
23
Navision dalam mengatur fleksibilitas terhadap kebutuhan system dengan
kebutuhan bisnis
DESKRIPSI
CAKUPAN APLIKASI
BUKU BESAR
FITUR KUNCI
PENJUALAN DAN
PENERIMAAN
Pemasukan dasar
Faktur Penjualan
Diskon faktur penjualan
Manajemen pemesanan penjualan
Alternatif pengapalan
24
-
PENGATURAN KAS
MANAJEMEN
HUBUNGAN
PEMBELIAN DAN
HUTANG
INVENTORI
DIMENSI
FITUR KUNCI
Agen pengiriman
Manajemen pemesanan, pengembalian,
penjualan
- Kalendar
- Penetapan diskon lini penjualan
- Penetapan harga lini penjualan
- Manajemen akun bank
- Penulisan cek
- Rekonsiliasi bank
- Pembayaran elektronik
- Manajemen kontak
- Klasifikasi kontak
- Integrasi Outlook
- Hutang dasar
- Faktur pembelian
- Manajemen pemesanan pembelian
- Diskon faktur pembelian
- Alternatif alamat pemesanan
- Manajemen pengembalian pembelian
barang
- Penetapan diskon lini pembelian
- Penetapan harga lini pembelian
- Multi lokasi
- Stock Keeping Units
- Alternatif produsen
- Tagihan Material
- Lokasi pertukaran
- Pelacakan barang
- Pengenaan barang
- Penggantian barang
- Referensi cross item
- Barang tanpa stok
- Siklus penghitungan
- Bin
- Warehouse receipt
- Warehouse shipping
- Dimensi yang fleksibel
- Hirarki dimensi
- Aturan dimensi
DESKRIPSI
- Biaya oleh dimensi
- Dimensi input
- Dimensi semua akun buku besar
- Pandangan analisis
- Pelaporan dimensi
- Perdagangan dengan menggunakan
25
ASET TETAP
DISKON LINI
PENJUALAN
FITUR KUNCI
26
SUMBER DAYA
PEKERJAAN
MANUFAKTUR
SUMBER DAYA
MANUSIA /
PENGGAJIAN
IT Balanced Scorecard
Menurut Smith (2007, p166), Balanced Scorecard adalah suatu
peralatan manajemen yang menyediakan unit pengukuran yang komprehensif
bagi eksekutif senior untuk menilai bagaimana organisasi berkembang dan
maju serta mencapai tujuan strategis.
Balanced Scorecard (BSC) menyediakan instrumen yang diperlukan
bagi manajer untuk mengarahkan keberhasilan kompetitif di masa depan
(Kaplan dan Norton, 1996, p2). Sekarang ini, organisasi sedang bersaing
dalam lingkungan yang begitu kompleks sehingga pengertian yang akurat
mengenai tujuan mereka dan metode untuk mencapai tujuan menjadi suatu
hal yang sangat penting. BSC memperjelas misi dan strategi suatu organisasi
ke dalam suatu kumpulan ukuran kinerja yang komprehensif yang
menyediakan framework untuk pengukuran strategi dan sistem manajemen.
BSC mengukur kinerja organisasi melalui 4 perspektif yang seimbang, yaitu:
finansial, pelanggan, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan
27
pertumbuhan. BSC memungkinkan perusahaan untuk melihat hasil keuangan
dengan pemantauan kemajuan secara simultan dalam kemampuan dan
mendapatkan keuntungan yang tak dapat diukur di masa mendatang.
Balanced Scorecard bisa diaplikasikan ke dalam fungsi TI dan
prosesnya. Van Grembergen dan Van Bruggen telah mengembangkan IT
Balanced Scorecard lebih lanjut pada tahun 1997, dan Van Grembergen dan
Timmerman pada tahun 1998. (Grembergen, 2000).
TRADITIONAL BSC
Financial
Customer
Internal Business
Process
Learning and Growth
IT BSC
Corporate Contribution
Customer (User)
Orientation
Operational Excellence
Future Orientation
28
Misi
Strategi :
Membangun
hubungan
baik
dengan
komunitas
pengguna.
-
29
Misi
Strategi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Ukuran/Parameter
Efisiensi pengembangan piranti lunak
% perubahan dan penyesuaian yang dilakukan sepanjang tahap
pengembangan.
Jumlah kerusakan per poin fungsi pada tahun pertama produksi
Jumlah poin fungsi per orang per bulan
Rata-rata jumlah hari keterlambatan dalam menyediakan software.
Rata-rata peningkatan budget yang tidak diharapkan.
% proyek dijalankan di dalam SLA.
% kode yang digunakan ulang.
% aktivitas pemeliharaan.
Penumpukan kerja yang terlihat dan yang tidak terlihat.
Efisiensi operasi
% tidak tersedianya mainframe.
% tidak tersedianya jaringan.
Waktu respon per kategori pengguna.
% pekerjaan yang terselesaikan pada waktu yang ditetapkan.
% of reruns.
Waktu rata-rata antara kegagalan sistem.
Rasio biaya operasional.
Kemahiran PC dan PC software
Rata-rata waktu untuk penyediaan.
Manajemen masalah
Rata-rata waktu jawaban help desk.
% pertanyaan terjawab dalam waktu yang ditetapkan.
% solusi dalam SLA.
Pendidikan pengguna
% pengguna yang telah mendapakan pendidikan (per teknologi/aplikasi)
Ukuran/Parameter
Kualitas indeks pendidikan.
Pengaturan staf TI
Jumlah waktu orang yang dapat ditugaskan secara internal atau eksternal.
% waktu orang yang ditugaskan pada proyek.
30
Indeks kepuasan staf TI
7. Penggunaan software komunikasi
% staf TI yang dapat mengakses fasilitas groupware (internet atau
intranet).
% staf TI yang menggunakan fasilitas groupware secara efektif.
Mengadakan
peningkatan
atau
perbaikan
secara
Keahlian staf TI
1.
2.
3.
4.
Ukuran/Parameter
Pendidikan tetap karyawan.
Jumlah hari pendidikan/pelatihan per orang
Budget pendidikan sebagai suatu persentase total IT budget.
Keahlian staf TI
Jumlah tahun keahlian TI per anggota staf
Piramida usia staf TI.
Usia portofolio aplikasi.
Jumlah aplikasi per kategori usia.
Jumlah aplikasi kurang dari 5 tahun.
Penelitian dalam teknologi baru.
% budget yang dikeluarkan untuk penelitian TI
31
Misi
Strategi
2.
3.
4.
Kontrol biaya-biaya TI
Persentase di atas atau di dalam budget.
Alokasi budget items yang berbeda.
IT budget sebagai suatu persentase turnover.
Biaya TI per anggota staf.
Menjual pada pihak ketiga
Keuntungan finansial yang berasal dari penjualan produk dan layanan.
Nilai bisnis proyek TI yang baru
Evaluasi financial berdasarkan ROI, NPV, IRR, PB.
Evaluasi bisnis berdasarkan information economics.
Nilai bisnis fungsi TI
Persentase kapasitas pengembangan yang digunakan pada proyek strategis.
Hubungan antara pengembangan baru/investasi infrastruktur/investasi
penggantian atau penempatan ulang.
32
strategi ini efektif. Hubungan sebab akibat ini perlu didefinisikan ke dalam
seluruh scorecard (Gambar 2.3): pelatihan staff
PERSPEKTIF
KONTRIBUSI PERUSAHAAN
PERSPEKTIF
ORIENTASI PENGGUNA
PERSPEKTIF
KEUNGGULAN OPERASIONAL
PERSPEKTIF
ORIENTASI MASA DEPAN
33
JIKA
Keahlian staf TI meningkat (perspektif orientasi masa depan)
MAKA
Hal ini akan menghasilkan pengembangan sistem dengan kualitas
yang lebih baik (penyempurnaan operasional)
MAKA
Hal ini akan menyebabkan kepuasan user yang meningkat (perspektif
orientasi pengguna)
MAKA
Hal ini akan menambah dukungan terhadap proses bisnis (perspektif
kontribusi perusahaan)
34
2.2.1.1 Kerangka Pembuatan IT Balanced Scorecard
P e n y e la r a s a n
V is i P e ru s a h a a n
V is i D iv is i T I
M is i P e ru s a h a a n
M is i D iv is i T I
S tra te g i P e ru s a h a a n
S tra te g i D iv is i T I
S tra te g i D iv is i T I
P e rs p e k tif IT B S C
D ia g ra m H u b u n g a n
S e b a b A k ib a t
U k u r a n d a n T u ju a n
S tr a te g is
P e rs p e k tif
O rie n ta s i
Pengguna
P e rs p e k tif
K e u n g g u la n
O p e ra s io n a l
P e rs p e k tif
O rie n ta s i M a s a
D epan
P e rs p e k tif
K o n tr ib u s i
P e ru sa h a a n
P e m ro s e s a n D a ta
P e rfo rm a n s i
S e k a ra n g
T u ju a n
P e n c a p a ia n
35
2.2.2 Microsoft Dynamics Navision 4.0
Menurut(http://www.acrotechnologies.com/atipl/Microsoft_Navision_4.0_Dou
ble_sided_Fact_Sheet.pdf),
2.2.2.1
jangka
waktu,
dan
semuanya
terdokumentasi.
36
Implementasi berjalan cepat dan efisien, semuanya merupakan
solusi yang terintegrasi, informasi akan selalu akurat dan tidak
perlu untuk membuang waktu lebih lama dalam menggunakan
sistem tersebut.
2.2.2.2 A Reliable Platform for Growth
2.2.2.2.1 Sistem yang terbuka, namun aman.
Microsoft Dynamics Navision 4.0 merupakan bagian
dari pengembangan yang berbasis objek dan sumber kode
yang
mudah
sehingga
dapat
langsung
dikustomisasi,
37
2.2.2.2.2 Database yang dapat diandalkan
Baik
menggunakan
Microsoft
SQL
Server
atau
38
2.2.2.2.5 Kriteria pelaporan yang tidak terbatas.
Laporan dan analisa berdasarkan jumlah kriteria yang
tidak terbatas. Contohnya, saat kita membuat dimensi
salesperson dan semua atribut yang terkait dengan dimensi
tersebut. Laporan dapat dibuat dan analisa penjualan dapat
ditampilkan dari wilayah, divisi, tanggal, dan kriteria lainnya
menggunakan Microsoft Dynamics Navision 4.0 atau
menggunakan ekspor ke fitur Microsoft Excel.
39
analisa yang mudah digunakan untuk pengendalian yang
lebih baik atas keseluruhan bisnis. Menggunakan OLAP
(Online Analytical Processing) dari Microsoft SQL Server
2000, semua data diubah menjadi satuan informasi yang
disebut cube. Menggunakan tampilan Microsoft Outlooks,
analisa bisnis ini menampilkan informasi ke dalam desktop
dimana mudah digunakan sebagai alat analisis.
Vendor
Purchases Transaction
40
-
Item
Customer
Pricing Policy
41
2.2.3 Biaya
2.2.3.1 Pengertian Biaya
Menurut Remenyi (2001, p5), biaya adalah semua pengorbanan
yang perlu dilakukan untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan
dengan satuan uang menurut harga pasar yang berlaku, baik yang sudah
terjadi maupun yang akan terjadi. Dalam akuntansi, yang dimaksud
dengan biaya adalah aliran sumber daya yang dihitung dalam satuan
moneter yang dikeluarkan untuk membeli atau membayar persediaan,
jasa, tenaga kerja, produk, peralatan, dan barang lainnya yang
digunakan untuk keperluan bisnis atau kepentingan lainnya.
42
Meliputi gaji dan biaya pekerjaan lainnya dari pegawai yang terlibat
dalam pengembangan proyek dan semua biaya berhubungan
dengannya.
b) Biaya penyusunan
Meliputi biaya peletakan sistem dalam tempat. Ini secara garis besar
terdiri dari biaya perangkat keras baru dan peralatan tambahan,
tetapi juga akan meliputi biaya konversi file, perekrutan, dan
pelatihan pegawai.
c) Biaya operasional
Terdiri dari biaya pengoperasian sistem sekali diinstal.
2.2.4 Manfaat
2.2.4.1 Pengertian Manfaat
Menurut Remenyi (2000, p40), manfaat teknologi informasi
adalah keuntungan atau kebaikan, sesuatu yang dihasilkan dengan
bantuan komputer dan komunikasi yang mana perusahaan akan siap
untuk membayar atas penggunaannya.
2.2.4.2 Kategori Manfaat
Menurut Remenyi (2000, p41), ada 3 kategori manfaat, yaitu:
a) Tangible IT benefit
Tangible IT benefit adalah manfaat yang secara langsung
mempengaruhi keuntungan perusahaan.
43
b) Intangible IT benefit
Intangible IT benefit adalah manfaat yang dilihat memiliki efek
positif pada bisnis perusahaan, tetapi tidak secara langsung
mempengaruhi keuntungan perusahaan.
c) Quantifiable or unquantifiable tangible IT benefit
Quantifiable tangible IT benefit adalah manfaat yang secara
langsung mempengaruhi keuntungan perusahaan dan efeknya
secara obyektif mungkin diukur. Sebagai contoh, pengurangan
biaya atau aset atau peningkatan dalam penghasilan.
Unquantifiable tangible IT benefit dapat juga dilihat secara
langsung mempengaruhi keuntungan perusahaan, tetapi tepat
memperluas yang tidak dapat secara langsung diukur. Contoh:
kemampuan untuk memperoleh informasi lebih baik melalui
penggunaan teknologi informasi, meningkatkan profil resiko
perusahaan dan meningkatkan keamanan perusahaan.
44
oleh system baru seharusnya dilibatkan. Demikian juga, hanya biaya marginal,
seperti keuntungan baru atau tambahan, seharusnya dibandingkan dengan
biaya.
Standar pengevaluasian keuntungan ekonomi beberapa proyek adalah
dengan melaksanakan cost-benefit analysis, yang terdiri dari 2 tahap, (Hughes
dan Cotterell, 2006, p40), yaitu:
a) Mengidentifikasikan dan memperkirakan semua biaya dan keuntungan
pelaksanaan proyek.
Melibatkan biaya pengembangan sistem, biaya pengoperasian, dan
keuntungan yang diharapkan untuk bertambah dari pengoperasian sistem,
dimana sistem yang diusulkan adalah penggantian satu yang tersedia.
Perkiraan ini seharusnya menggambarkan biaya dan keuntungan karena
sistem baru. Sistem pemrosesan pesanan penjualan, sebagai contoh, tidak
menyatakan keuntungan organisasi oleh total nilai penjualan, hanya oleh
peningkatan karena penggunaan sistem baru.
b) Mengekspresikan biaya ini dan keuntungan dalam satuan umum.
Harus mengevaluasi keuntungan bersih, yang merupakan perbedaan di
antara keuntungan total dan biaya total. Untuk melakukan ini, setiap
biaya dan setiap keuntungan harus diekspresikan dalam istilah keuangan.
45
Teknik evaluasi cost-benefit yang digunakan, yaitu: (Hughes dan Cotterell,
2006, p44)
2.2.5.1 Payback Period
Menurut Djakman (2001, p308), payback period adalah waktu
yang diambil untuk membagi rata atau membayar kembali investasi
awal. Periode pembayaran kembali adalah jumlah tahun yang
dibutuhkan untuk menutupi pengeluaran awal. Secara normal, proyek
dengan payback period terpendek akan dipilih pada organisasi yang
ingin meminimalkan waktu proyek dalam hutang. Oleh karena kriteria
ini, mengukur kecepatan proyek dalam mengembalikan biaya investasi
awal, maka perlu menghitung arus kas yang dihasilkan dan bukan
besarnya keuntungan akuntansi. Kriteria dalam menerima atau
menolak, melibatkan apakah periode pembayaran kembali dari proyek
kurang dari atau sama dengan periode pembayaran maksimum yang
diinginkan perusahaan.
Menurut(http://usupress.usu.ac.id/files/Studi%20Kelayakan%20
Bisnis_2_Final_normal_bab%208.pdf),
metode
payback
period
46
metode
payback
period
memiliki
beberapa
47
kas masuk sampai selesainya waktu periode proyek. Metode payback
ini banyak digunakan untuk melengkapi periode lain.
Menurut Hendro (2006, p389), rumus mencari Payback Period, yaitu:
Payback Period =
di mana:
Initial investment cost = investasi awal
Annual proceed
fit/gap
adalah
sebuah
pembelajaran
untuk
ditentukan.
Laporan
fit/gap
yang
dihasilkan
secara
khusus
Semua elemen data kunci yang butuh untuk diubah atau diciptakan.
48
1. Ranking Requirement
Requirement harus diidentifikasi ke dalam tingkat prioritas mereka.
Ini mengijinkan tim proyek dan sponsor tim untuk memastikan semua protes
bisnis kritis yang diakomodasi selama implementasi sistem baru.
Mengijinkan tim proyek untuk berfokus pada area itu yang sangat penting
untuk organisasi dan juga penting ketika fungsionalitas baru dapat
menambah nilai ke bisnis sekarang untuk meningkatkan proses bisnis,
merealisasikan efisiensi, atau meningkatkan pelaporan. Ranking setiap
kebutuhan biasanya disediakan menggunakan dokumen kebutuhan proyek.
Berikut mengidentifikasi kode-kode yang digunakan dalam kolom rank
laporan analisis fit/gap:
H High / Kebutuhan Penting, yaitu kebutuhan yang kritis, penting untuk
operasi dan tanpa mereka organisasi tidak dapat berfungsi; mereka juga
meliputi kebutuhan pelaporan eksternal dan internal.
49
M Medium / Kebutuhan Penambah Nilai, yaitu kebutuhan yang jika
dipenuhi, akan meningkatkan proses bisnis secara siginifikan,
kebutuhan ini biasanya kurang kritis untuk bisnis organisasi, tetapi jika
dipenuhi akan memberikan keuntungan biaya signifikan pada
organisasi.
L Low / Kebutuhan yang diinginkan, adalah kebutuhan yang baik untuk
dimiliki dan hanya akan menambah nilai kecil ke proses bisnis dan
mungkin
bisnis.
2. Tingkat Kesesuaian
Tahap selanjutnya tahap analisis adalah menentukan tingkat
kesesuaian di antara kebutuhan pengguna dan perangkat lunak. Berikut ini
akan diuraikan kode-kode yang digunakan dalam menentukan tingkat
kesesuaian untuk analisis fit/gap:
F Fit - artinya kebutuhan secara penuh dipenuhi oleh perangkat lunak.
G Gap - artinya perangkat lunak tidak memenuhi semua kebutuhan ini.
Comment disediakan dan alternatif disarankan diidentifikasi dan
rekomendasi dibuat; mungkin menghasilkan rekomendasi untuk
kustomisasi pada perangkat lunak.
P - Partial fit - artinya perangkat lunak memiliki fungsionalitas yang
memuaskan kebutuhan. Workaround, custom report atau customization
akan, bagaimanapun juga, diidentifikasi ketika diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan.
50
3. Gap Resolution
Ketika gap diidentifikasi dalam analisis ini, maka akan menyediakan
alternatif dan solusi yang direkomendasikan untuk memecahkan gap. Ada
beberapa cara untuk memecahkan gap, seperti mengubah proses bisnis,
merancang work-around, mengkustomisasi perangkat lunak, atau interfacing
dengan sistem yang lama. Titik kunci untuk mengerti adalah kustomisasi ke
fungsionalitas perangkat lunak yang dihasilkan akan meningkatkan biaya
implementasi proyek seimbang dampak negatif pada kemampuan untuk
upgrade ke new release. Hasilnya, tim proyek seharusnya mengambil
pendekatan berikut ketika mencari resolusi gap potensial. Berikut adalah
penjelasan berbagai pilihan untuk resolusi gap:
aplikasi
yang
memerlukan
intervensi
oleh
staf
51
pengembangan, atau beberapa perubahan yang dapat berlawanan
mempengaruhi kemampuan untuk upgrade ke release perangkat lunak
masa depan. Sebagai contoh: