Anda di halaman 1dari 22

WRAP UP BLOK MUSKULOSKELETAL

SKENARIO 2
NYERI DI ATAS TUMIT

KELOMPOK A.15
Ketua
Sekretaris
Anggota

: Ike Kumala Sari


: Indah Syawal Lina
: Haya Harareed
Herwidyandari Permata Putri
Heva Normalita Putri Mahmud
Hirari Fattah Yasfi
Iga Faldini Ghazali
Indah Aprilyani Kusuma Dewi
Inez Talitha

(1102013131)
(1102013133)
(1102013125)
(1102013126)
(1102013127)
(1102013128)
(1102013130)
(1102013132)
(1102013134)

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
2014/2015
1

SKENARIO 2
NYERI DI ATAS TUMIT
Seorang laki-laki 50 tahun datang ke UGD Rumah Sakit dengan keluhan nyeri sekali
di pergelangan kaki kanannya sejak 1 jam yang lalu. Keluhan ini dirasakan pada saat bermain
tenis lapangan, ketika berlari tiba-tiba kaki kanannya berbunyi krek dan langsung terjatuh di
sertai rasa nyeri sekali tidak bisa berjalan. Pada pemeriksaan fisik di dapatkan keadaan umum
baik,tanda vital baik. Pergelangan kaki kanan nyeri bila di tekan dan test Simmonds tidak di
dapatkan plantar flexi kaki kanan.

KATA-KATA SULIT
1. Test Simmonds : Test untuk mendeteksi Ruptur Tendo Achilles
2. Plantar Fleksi : Gerakan yang mendekatkan telapak kaki ke tubuh

RUMUSAN MASALAH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Apakah setelah rupture tendon bisa kembali seperti awal ?


Otot apa saja yang bekerja pada saat plantar fleksi ?
Selain test Simmonds, test apa yang dapat digunakan untuk rupture tendon Achilles ?
Apakah factor usia berpengaruh pada rupture tendo Achilles?
Mengapa tanda vital pada penderita tetap baik ?
Apakah fungsi tendo Achilles selain untuk plantar fleksi?
Apakah factor jenis kelamin berpengaruh pada rupture tendon Achilles?
Apa saja factor terjadinya rupture tendo Achilles ?

1.
2.
3.

4.
5.
6.
7.
8.

JAWABAN
Bisa, rupture bisa kembali ke keadaan normal dengan cara operasi
M. gastrocnemius, M. soleus dan M.plantaris
- Test obrien
MRI
Radiografi
Muskuloskeletal ultrasonografi
Iya, karena di usia 25 sampai 30 tahun tendo mengalami perubahan/ degenerasi
Karena baru saja terkena/ baru ter-injuri
Untuk membantu menapak dan mengulurkan kaki
Tidak, tergantung aktivitasnya
- penyakit & kelainan
Obat-obatan
Aktivitas berat / berlebih
Kecelakaan
Gerakan tiba-tiba
Gaya hidup

HIPOTESA
Tendo Achilles merupakan penghubung dari M.Gastrocnemius, M.Soleus,
M.plantarisdengan Os.calcaneus. Apabila seseorang jatuh dengan gerakan tiba-tiba dapat
menyebabkan dorso fleksi maksimal pasif tendo Achilles dan juga rupture Tendo Achiles.
Rupture Tendo Achilles menyebabkan gejala seperti nyeri tekan,tidak bisa jalan, dan
terdengar bunyi krek. Pemeriksaan fisik seperti Test Simmonds dan pemeriksaan penunjang
seperti MRI dan Ultrasonografi dapat menunjang diagnosis Rupture tendo Achilles.

SASARAN BELAJAR
LI 1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Tendo Achilles
LO 1.1. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Makroskopis
LO 1.2. Memahami dan Menjelaskan Anatomi Mikroskpis
LO 1.3. Memahami dan menjelaskan Fungsi Tendo Achilles
LI 2. Memahami dan menjelaskan Ruptur Tendo Achilles
LO 2.1. Memahami dan menjelaskan definisi Ruptur Tendo Achilles
LO 2.2. Memahami dan menjelaskan etilogi & factor resiko Ruptur Tendo Achilles
LO 2.3. Memahami dan menjelaskan patofisiologi Ruptur Tendo Achilles
LO 2.4. Memahami dan menjelaskan manifestasi klinis Ruptur Tendo Achilles
LO 2.5. Memahami dan menjelaskan pemeriksaan fisik & pemeriksaan penunjang Ruptur
Tendo Achilles
LO 2.6. Memahami dan menjelaskan diagnosis dan diagnosis bandingRuptur Tendo
Achilles
LO 2.7. Memahami dan menjelaskan tatalaksana Ruptur Tendo Achilles
LO 2.7.1. Memahami dan menjelaskan Farmakologi Ruptur Tendo Achilles
LO 2.7.2. Memahami dan menjelaskan Non FamakologiRuptur Tendo Achilles
LO 2.8. Memahami dan menjelaskan komplikasi Ruptur Tendo Achilles
LO 2.9 Memahami dan menjelaskan Prognosis Ruptur Tendo Achilles
LO 2.10. Memahami dan menjelaskan Rehabilitasi Ruptur Tendo Achilles
LO 2.11 Memahami dan menjelaskan Pencegahan Ruptur Tendo Achilles

1.1. Memahami dan Menjelaskan Makroskopis Tendon Achilles


Tendon adalah tali fibrosa jaringan ikat tempat berakhirnya serat serat otot,
yang melekatkan otot pada tulang atau struktur lain.
Tendon Achilles berasal dari gabungan tiga otot yaitu gastrocnemius, soleus,
dan otot plantaris. Pada manusia, letaknya tepat di bagian pergelangan kaki. Tendon
Achilles adalah tendon tertebal dan terkuat pada tubuh manusia. Panjangnya sekitar
15 sentimeter, dimulai dari pertengahan tungkai bawah. Kemudian strukturnya kian
mengumpul dan melekat pada bagian tengah-belakang tulang calcaneus. Tendon ini
sangat penting untuk berjalan, berlari dan melompat secara normal

1.2.

Memahami dan menjelaskan anatomi mikroskopis tendo Achilles

Tendon bertindak sebagai transduser dari gaya yang dihasilkan oleh kontraksi otot
terhadap tulang. Kolagen merupakan 70% dari berat kering tendon, sekitar 95% dari kolagen
tersebut merupakan kolagen tipe I, dengan jumlah elastin yang kecil. Serat elastin dapat
menjalani tekanan sebesar 200% sebelum rusak. Jika serat elastin ada pada tendon dalam
7

proporsi yang besar maka akan ada penurunan dalam besarnya gaya yang ditransmisikan ke
tulang.
Fibril kolagen terikat ke fasikula, mengandung pembuluh darah dan pembuluh
limfatik serta saraf. Fasikula-fasikula tersebut secara bersamaan di kelilingi oleh epitenon
dan membentuk struktur kasar dari tendon, yang kemudian tertutup oleh paratenon, terpisah
dari epitenon oleh lapisan tipis cairan untuk memungkinkan pergerakan tendon dengan
mengurangi pergesekan.
Meskipun tendon Achilles normal hampir seluruhnya terdiri dari kolagen tipe-I, tendon
Achilles yang putus juga berisi proporsi besar dari kolagen tipe-III. Fibroblast dari tendon
Achilles yang putus menghasilkan baik kolagen tipe-I dan tipe-III pada kultur. Kolagen tipeIII kurang tahan terhadap kekuatan tarikan dan arena itu dapat mempengaruhi putusnya
tendon secara spontan.
Tendon Achilles normal menunjukkan pengaturan selular yang terorganisir dengan
baik, sangat berbeda dengan tendon yang putus. Tenosit, yang merupakan fibroblast khusus,
muncul pada potongan longitudinal. Pengaturan yang baik ini disebabkan oleh sekresi
kolagen secara sentrifugal yang seragam disekitar kolom tenosit, yang menghasilkan baik
komponen fibriler dan nonfibriler dari matriks eksraseluler dan juga dapat menyerap kembali
serat-serat kolagen.
Gambaran tendon achilles normal
Gambaran ruptur tendon achilles

Histologi Tendon Achilles

1.3.

Memahami dan Menjelaskan Fungsi Tendon


1 Membawa kekuatan tarik tendon dari otot ke tulang
2 Membawa pasukan kompresi ketika membungkus tulang seperti katrol
3 Menekuk dan meregangkan (flex) semua sendi dan otot untuk menahan tulang.
Tanpa tendon, otot-otot hanya akan menjadi sekumpulan besar di satu bidang dan
tidak akan bisa bergerak.
4 Menghubungkan otot dengan tulang

2.1. Memahami dan Menjelaskan Definisi Rupture Tendo Achilles .


Ruptur Tendo Achilles adalah putusnya tendo achilles atau cedera yang mempengaruhi
bagian bawah belakang kaki, terjadinya robekan pada tendon Achilles, yang biasanya muncul
2 inchi / 6 cm di atas tumit.
- Klasifikasi
Ada 4 klasifikasi ruptur Tendon achilles yaitu:
Tipe I: Pecah parsial, yaitu sobek yang kurang dari 50%, biasanya diobati
dengan manajemen konservatif
Tipe II: sobekan yang penuh dengan kesenjangan tendon kurang dari sama
dengan 3 cm, biasanya diobati dengan akhir-akhir anastomosis
Tipe III: sobek yang penuh dengan jarak tendon 3 sampai 6 cm
Tipe IV: perpisahan yang penuh dengan cacat lebih 6 cm (pecah diabaikan)
Gambar Ruptur Tendon Achilles Komplit

2.2.

Memahami dan Menjelaskan Etiologi dan Faktor Resiko Ruptur Tendon


Achilles
Etiologi
Biasanya rupture pada tendo Achilles disebabkan karena beban yang bekerja pada
tendon Achilles meningkat secara tiba-tiba. Contoh nya adalah :
Peningkatan intensitas latihan pada olahragawan ( terutama pada olahraga yang
banyak melompat)
Jatuh dari ketinggian
Melangkah kedalam lubang
Stretching atau perenggangan yang berlebihan pada tendon pada berbagai
aktivitas saat tendon sudah cedera karena Achilles tendinopathy atau kondisi
lainnya.
Faktor Resiko
Olahraga danAktivitas fisik
Penggunaan terus menerus dapat mencederai dan melemahkan tendon Achilles.
Kesalahan dalam training olahraga
Tidak melakukan pemanasan terlebih dahulu sebelum olahraga, berkurangnya
fleksibilitas tendon.
Usia
Pasokan darah pada tendon semakin berkurang (di atas 30 tahun)
Berat Badan
Semakin besar berat badan, semakin besar resiko terkena rupture tendon Achilles.
9

Alas Kaki
Resiko meningkat ketika memakai sepatu yang tidak mensupport kaki atau tidak
membantali bagian tumit.
Riwayat Cedera pada tendon achilles.
Suntikan kortikosteroid pada tendon Achilles.
Pemakaian
jangkapanjang
obat
antibiotic
golongan
kuinolon
(CiprofloxasindanOfloxacin)
Memiliki riwayat osteoarthritis, gout atauReumathoid Arthritis.

2.3.

Memahami dan Menjelaskan Patofisiologi Ruptur Tendon Achilles


Saat istirahat, tendon memiliki konfigurasi bergelombang akibat batasan di fibril
kolagen. Stress tensil menyebabkan hilangnya konfigurasi bergelombang ini, hal ini yang
menyebabka pada daerah jari kaki adanya kurva tegangan-regangan. Saat serat kolagen rusak,
tendon merespons secara linear untuk meningkatkan beban tendon. Jika renggangan yang di
tempatkan pada tendon tetap kurang dari 4 persen- yaitu batas beban fisiologi secara umum
serat kembali ke konfigurasi asli mereka pada penghapusan beban. Pada tingkat ketegangan
antara 4-8 persen, serat kolagen mulai meluncur melewati 1 sama lain karena jalinan antar
molekul rusak. Pada tingkat tegangan lebih besar dari 8 persen terjadi rupture secara
makroskopik karena kegagalan tarikan oleh karena kegagalan pergeseran fibriller dan
interfibriller.
Ruptur Pertahanan posisi plantar-flexi timbul kontraktur / pemendekan penurununan
elastisitas jaringan dan supply darah menurun iskemia Degenerasi Reaksi fibrosus
tendon pengerasan & pendek.
2.4.
Memahami dan Menjelaskan Manifestasi Klinis Ruptur Tendo Achilles
Tanda dan gejala yang dirasakan pasien :
Rasa sakit yang berat dirasakan pada bagian belakan pergelangan kaki atau betis
seperti adanya sakit pada tendon Achilles 1-3 inchi di atas tulang.
Terlihat bengkak dan kaku serta tampak memar dan merasakan adanya kelemahan
yang luas pada serat protein kolagen yang mengakibatkan robeknya sebagian serat
atau seluruh serat tendon.
Terlihat depresi di tendon 3-5 cm di atas tulang tumit.Tumit tidak bisa digerakkan
turun dan naik.
Biasanya timbul bunyi krek atau pop dirasakan di bagian belakang pergelangan
kaki.
Nyeri bisa berat dan tiba-tiba saat mengubah arah lari atau pada lari mendaki. Mugkin
pasien dapat merasakan bagian lembek bila meraba daerah sekitar tendon karena
adanya cairan peradangan yang berkumpul di bawah peritenon.
Nyeri lokal, begkak sepajang tendon Achilles dan kekuatan plantar fleksi lemah.
2.5.
Memahami dan Menjelaskan Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang
Lokasi Sakit
Pengamatan
a. Berdiri
b. Berjalan
c. Tengkurap
Amati pembengkakan, penebalan pada tendo, otot betis melemah (mengecil)
Gerakan Aktif
10

a. Penegangan/pelenturan (plantarfleksi)
b. Penegangan/pelenturan saraf punggung kaki (dorsofleksi)
Gerakan pasif
a. Plantarfleksi
Biasanya menyakitkan jika ada kelainan pada bagian belakang tendo
b. Plantarfleksi dengan tekanan lebih
c. Dorsofleksi
d. Tulang sendi subtalar
e. Peregangan otot
i. Gastrocnemius
Berdiri, berat badan sebagai tekanan. Lutut diregangkan dan tumit
diatas permukaan tanah. Bandingkan kedua pergelangan kaki.
ii. Soleus
Berdiri tegak dengan lutut dilenturkan. Kaki posisi normal
Gerakan tertahan
a. Plantarfleksi
Pengujian secara fungsional
a. Betis diangkat
b. Meloncat
c. Menjatuhkan tumit secara tiba-tiba
Palpasi/pijitan
a. Tendo Achilles
b. Bursa retrocalcaneal
c. Talus bagian belakang
d. Otot betis
Pengujian Khusus
b. Tes Thomson
c. Penilaian secara biomekanik
Thompson test
Pertama kali ditemukan oleh Simmonds dan dipopulerkan oleh ThompsonDoherty.Posisi pasien tengkurap, kemudian betis pasien diremas. Apabila tendo
achilles normal, maka akan terjadi plantar fleksi tendo Achilles. Namun apabila
terjadi ruptur, maka tidak ada pergerakan.
Gambar test Thompson.

11

Obriens Test
Posisi pasien tengkurap, kemudian pada daerah midline 10 cm proksimal dari calcaneus
dimasukkan jarum berukuran 25. Lakukan gerak dorso fleksi secara pasif, apabila gerak
jarum seperti plantar fleksi pertanda bahwa tendo achilles tidak mengalami cedera. Bila
jarum tidak bergerak, menandakan tendo achilles yang mengalami rupture. Tidak
disarankan untuk dilakukan pada pasien dalam keadaan sadar.
Gambar test Obriens

( OBrien T. The Needle Test for Complete Rupture of the Achilles Tendon. J Bone and
Joint Surgery, 66-a (7), 1984. )
Copeland Test
Posisi pasien tengkurap, kemudian pada betis dipasang torniket. Pergelangan kaki
dilakukan dorsofleksi secara pasif.Apabila tendo utuh, maka tekanan akan naik sekitar
35-60 mmHg. Namun bila tendo mengalami ruptur, tekanan hanya naik sedikit atau tidak
bergerak sama sekali.
Maffuli mengevaluasi sensitivitas, spesifisitas dan prediktif dan nilai dari tes pijat betis,
jarak teraba, tes Matles, tes jarum OBrien dan tes sphygmomanometer tes dari 174 ruptur
tendon achilles lengkap. Semua tes menunjukan nilai prediksi positif tinggi, namun tes
pijat betis ( test Thompson ) dan tes Matles ternyata lebih sensitif ( 0,96 dan 0,88 )
dibandingkan tes lain.
Test fleksi Lutut
Pasien diminta untuk aktif melenturkan lutut sampai 90 derajat sambil berbaring rawan
dimeja periksa. Selama gerakan ini, jika kaki pada sisi yang terkena jatuh ke netral atau
dorsofleksi, diagnosis ruptur tendon achilles dapat ditegakkan.
Tes sphygmomanometer
Untuk tes ini, manset Sphygmomanometer melilit betis di bagian tengah sementara pasien
berbaring rawan. Manset mengembang hingga 100 milimeter merkuri (13,33
kilopascal)dengan kaki di fleksi plantar. Kaki kemudian dorsofleksi. Jika tekanan naik
sampai sekitar140 milimeter merkuri (18,66 kilopascal), unit musculotendinous dianggap
menjadi utuh.Namun, jika tekanan tetap sekitar 100 milimeter merkuri (13,33 kilopascal),
maka diagnosisruptur tendon Achilles dapat ditegakkan.Menjelaskan pemeriksaan
radiologi ruptur tendon achilles
12

Pemeriksaan penunjang
Plain Radiograph
Dapat digunakan untuk mengidentifikasi secara tidak langsung robekan tendon
Achilles. Radiografi menggunakan sinar-Xuntuk menganalisis titik cedera. Hal ini tidak
efektif untuk mengidentifikasi cedera pada jaringan lunak. Sinar-X dibuat ketika elektron
energi tinggi menghantam sumber logam. Gambar sinar-X diperoleh dengan
memanfaatkan karakteristik redaman yang berbeda dari padat (misalnya kalsium dalam
tulang) dan kurang padat (otot misalnya) jaringan ketika sinar melewati jaringan dan
ditangkap di film. Sinar-X umumnya dipakai untuk mengoptimalkan visualisasi benda
padat seperti tulang, sementara jaringan lunak masih relatif tidak dibedakan di latar
belakang nya. Radiografimemiliki peran kecil dalam penilaian cedera tendon Achilles dan
lebih berguna untuk mengesampingkan cedera lain seperti patah tulang kalkanealis. Foto
Polos diambil dengan posisi kaki yang ingin diperiksa secara lateral.
Foto Rontgen Perbandingan antara Normal dan mengalami rupture tendon Achilles

(http://radiopaedia.org/images/457875)

Ultrasonografi

Dapat digunakan untuk menentukan ketebalan tendon, karakter, dan adanya robekan.
Bekerja dengan mengirimkan frekuensi yang sangat tinggi dari suara melalui tubuh
pasien. Beberapa suara dipantulkan kembali dari ruang antara cairan interstisial dan
jaringan lunak atau tulang.Gambar-gambar yang tercermin ini dapat dianalisis dan
dihitung ke dalam suatu gambar. Gambar-gambar ditangkap secara nyata dan dapat
membantu dalam mendeteksi pergerakan tendon dan memvisualisasikan kemungkinan
cedera atau robek.Perangkat ini membuat pemeriksaan menjadi sangat mudah untuk
menemukan kerusakan struktural jaringan lunak, dan metode yang konsisten untuk
mendeteksi jenis cedera. Alat modalitas gambar ini tidak mahal, tidak melibatkan radiasi
pengion dan di tangan ultrasonographer ahli, bisa diandalkan.

13

USG Ruptur Tendon Achilles

MRI (Magnetic Resonance Imaging)


Dapat digunakan untuk membedakan ruptur tidak lengkap dari degenerasi tendon
Achilles,dan MRI juga dapat membedakan antara paratenonitis, tendinosis, dan bursitis.
Teknik ini menggunakan medan magnet yang kuat untuk menyelaraskan jutaan proton
berjalan melalui tubuh. Proton ini kemudian dibombardir dengan gelombang radio yang
merubuhkan beberapa dari proton tsb keluar dari garis (alignment). Ketika proton
kembali mereka (proton )memancarkan gelombang radio mereka sendiri yang unik yang
dapat dianalisis oleh komputer dalam 3D untuk membuat gambar tajam penampang
silang dari area penting. MRI dapat memberikan kontras yang tak tertandingi dalam
jaringan lunak untuk foto berkualitas sangat tinggi sehingga mudah untuk teknisi
menemukan robekan dan cedera lainnya. Jika terdapat rupture pada gambar pencitraan
MRI terlihat hiperintens pada bagian yang terjadi rupture karena terisi oleh cairan.
Gambar 7 Gambaran MRI ruptur tendo Achilles

Tendo pada MRI:


NORMAL
TENDINOSIS

DENSITAS PROTON
gelap
Terang

T2
Gelap
Gelap
14

RUPTUR

terang

terang

2.6.

Memahami dan Menjelaskan Diagnosis dan Diagnosis Banding Ruptur Tendo


Achilles
- Diagnosis
Dalam mendiagnosis ruptur tendo achilles, ahli bedah kaki dan pergelangan kaki akan
mengajukan pertanyaan tentang bagaimana dan kapan cedra terjadi dan apakah pasien
tersebut sebelumnya cedera tendo atau gejala serupa juga dialami. Rentang gerak dan
kekuatan otot akan dievaluasi dan dibandingkan dengan kaki terluka dan pergelangan kaki.
Jika tendo Achilles pecah, pasien akan memiliki kekuatan yang kurang dalam
mendorong ke bawah (seperti pada pedal gas) dan akan mengalami kesulitan naik pada jari
kaki. Diagnosis ruptur tendo Achilles biasanya langsung dan dapat dilakukan
melaluipemeriksaan jenis ini. Dalam beberapa kasus, ahli bedah dapat memesan tes
pencitraan MRI atau lainnya.
Dokter biasanya dapat membuat diagnosis ini dengan baik pemeriksaan fisik maupun
dari riwayat. X-Ray biasanya tidak diambil. Sebuah tes sederhana dari meremas otot betis
sambil berbaring pada perut Anda ,harus menunjukkan jika tendon masih terhubung (kaki
harus menunjuk). Tes ini mengisolasi hubungan antara otot betis dan tendon dan
menghilangkan tendon lain yang masih memungkinkan pergerakan yang lemah.Sebuah kata
peringatan: Achilles tendon pecah sering salah diagnogsis sebagai ketegangan atau cedera
minor tendon. Pembengkakan dan melanjutkan kemampuan untuk lemah titik jari dapat
membingungkan diagnosis. USG dan MRI adalah tes yang dapat membantu dalam diagnosis
sulit. Tergantung pada tingkat cedera, tes ini juga dapat membantu dalam menentukan
pengobatan yang mungkin yang terbaik.
Dilakukan tes beberapa maneuvers kaki yang mudah (seperti berdiri pada jari kaki).
Saat terjadi rupture tendo Achilles, ditemukan celah lembut di tumit
Menurut rekomendasi dari AAOS (American Academy of Orthopaedic Surgeon),
pemeriksaan fisik haus mengandung 2 atau lebih pemeriksaan berikut untuk mendiagnosis
Ruptur Tendon Achilles akut, yaitu :
Thompson test (Simmond test)
Berkurangnya kekuatan plantar flexi
Dirasakannya gap atau jarak saat diraba (kerusakan, kehilangan garis bentuk)
Pertambahan dorsofleksi pasif pada pergelangan kaki dengan manipulasi lembut.
- Diagnosis Banding
Calcaneal bursitis
Bursa adalah kantung berisi cairan yang dirancang untuk membatasi gesekan.
Ketika bursa ini meradang disebut bursitis. Tendo calcaneal bursitis adalah peradangan
pada bursa di belakang tilang tumit. Bursa ini biasanya membatasi gesekan. Dimana
achilles tendon fibrosa tebal di belakang tumit meluncur turun naik.
Achilles tendoncitis
Cedera ini biasanya terjadi saat kontraksi kuat dari otot seperti ketika berjalan/
berlari,achiles tendoncitis adalah sebuah strain kekerasan yang dapat membuat trauma
tendon achilles dan betis.
Achilles tendinopathy atau tendonosis
Kronis yang berlebihan bisa berpengaruh pada perubahan tendon achilles yang juga
menyebabkan degenerasi dan penebalan tendon.
Peritendinosis (peritendinitis)
15

Edema dan goresan pada paratenon (jaringan lemak disekitar tendo), nyeri dan
bengkak akut, terlihat pada pelari yang menaikkan frekuensi latihan mereka tiba-tiba.
2.7.

Memahami dan Menjelaskan Tata Laksana Rupture Tendo Achilles


FARMAKOLOGI
Penanganan Medis Terapi dengan OAINS
a. Mekanisme Kerja
- Menghambat sintesis prostaglandin melalui siklooksigenase (KOKS)
- Setiap obat menghambat siklooksigenase dengan kekuatan dan selektifitas
yang berbeda
- Enzim cox ada dua isomer yaitu koks-1 berfungsi dalam pemeliharaan
fungsi dalam kondisi normal, koks-2 diinduksi stimulus inflamasi
termasuk sitokin, endotoksin, dan faktor pertumbuhan.
b. Efek Farmakologi
- Antipiretik
Obat AINS dapat menurunkan demam menjadi normal
- Analgesik
Prostaglandin hanya berperan pada nyeri yang berkaitan dengan
kerusakan jaringan atau inflamasi.
Prostaglandin menyebabkan sensitasi reseptor nyeri (hiperagesia)
terhadap stimulasi mekanik dan kimiawi.
- Antiinflamasi (kerusakan mikrovaskuler, permeabilitas kapiler, migrasi
leukosit kejaringan radang)
Mediator inflamasi yang dipengaruhi oleh OAINS adalah
prostaglandin.
AINS dosis kecil tidak menekan migrasi sel oleh zat kemotaktik
leukosit dan leukotriene
c. Efek Samping Obat
- Tukak lambung
- Gangguan fungsi trombosit akibat hambatan sintesis tromboksan A2
- Gangguan fungsi ginjal akibat penurunan aliran darah ginjal
- Nefropati analgetik pada jangka panjang
- Reaksi hipersensitivitas yaitu perubahan jalur metabolisme asam
arakidonat
Contoh obat :
Salisilat, salisilamid, dan diflunisal
Digunakan sebagai analgetik, antipiretik, dan antiinflamasi
Farmakokinetik : Absorbsi di lambung lambat, absorbsi melalui kulit cepat,
metabolisme di hati dan diekskresikan melalui ginjal.
Asetaminofen, Fenasetin
Memiliki efek analgetik dan antipiretik yang cukup tapi hampir tidak memiliki efek
antiinflamasi.
Farmakokinetik : - absorbsi oral cepat dan sempurna
-T : 1-3 jam
- Di metabolisme di hati
- Toksisitas : nekrosis hati
Pirazolon dan derivatnya
Memiliki efek analgetik dan antipiretik

16

Diindikasikan sebagai analgetik dan antipiretik yang tidak dapat diturunkan oleh obat
lain. Efek samping obat : agranulositosis, anemia aplastik, trombositopenia
Fenilbutazon dan Oksifenbutazon
Tidak lagi dianjurkan sebagai antiinflamasi
Asam Mefenamat dan Meklofenamat
Asam mefenamat lebih sering digunakan sebagai analgesik, antiinflamasi. Efek
samping obat : Iritasi lambung, waspada dengan interaksi terhadap antikoagulan
Diklofenak
Diabsorbsi cepat dan lengkap dari saluran cerna.Ikatan protein 99%. T : 1-3 jam.
Diakumulasi di cairan sinovial. Efek samping obat : gangguan saluran cerna
Ibuprofen, Ketoprofen, dan Naproksen
Sebagai analgesik dan antiinflamasi.Ibuprofen juga digunakan sebagai
antipiretik.Menurunkan efek diuresis dan natriuretik furosemid dan tiazid, alfa dan
beta bloker dan katopril.
NON FARMAKOLOGI
a. Non-surgery/konservatif
Biasanya melibatkan pemakaian cast atau boot untuk berjalan mengangkat
bagian tumit yang mensupport tendon yang rusak untuk sembuh. Metode ini
menghindari resiko yang dapat ditimbulkan oleh operasi, seperti infeksi. Namun,
resiko rupture kembali lebih besar pada metode ini, dan waktu pulihnya cukup
lama. Jika rupture kembali, perbaikan dengan operasi akan lebih sulit.
Pemakaian boot orthosis yang bias dilepas dengan sisipan untuk tumit agar
ujung tendon dapat berdekatan sama-sama. Kelebihan dari pemakaian boot ini
adalah pasien dapat bergerak. Pada robekan parsial dilakukan pemasangan gips
sirkuler di atas lutut selama 4-6minggu dalam posisi fleksi 30-40 derajat pada
lutut dan fleksi plantar pada pergelangan kaki.
b. Surgery
Perawatan Surgical
Prosedurnya biasnya adalah membuat irisan pada bagian belakang bawah
tungkai dan menjahit tendon yang putus. Tergantung dengan kondisi jaringan yang
robek, perbaikan dapat diperkuat oleh tendon lainnya. Komplikasi dari operasi dapat
timbul infeksi dan kerusakan pada syaraf.
o Percutaneous Surgery
Pada tindakan ini,dibuat sayatan kecil selebar 2-4 cm. Melalui luka tusuk,
jahitan melewati ujung distal dan proksimal, yang diperkirakan ketika
pergelangan kaki berada pada equinus maksimal.Jahitan itu kemudian
dipotong pendek, diikat menggunakan simpul, danmendorong subkutan. Lukaluka kecil dibersihkan dan dipasang perban kering dan sterilSetelah itu, pasien
menggunakan bantalan gips yang tanpa beban.Penggunaan gips
dilakukanselama 4 minggu,diikuti oleh 4 minggu di bantalan berat dan
pemakaian gips dengan elevasi tumit rendah.
Gambar 8 Percutaneous Surgery

17

(http://ajs.sagepub.com/content/33/9/1369/F2/graphic-3.large.jpg)
o Open Surgical Repair
Perbaikan terbuka dilakukan dengan menggunakan pendekatan longitudinal
medial.Insisi medial memiliki keuntungan visualisasi yang lebih baik pada
tendon plantaris, sertamenghindari cedera pada saraf Sural. Insisi garis tengah
jarang digunakan karena tingginyatingkat komplikasi luka dan adesi. Pada
pendekatan ini, dibuat sayatan sepanjang 3-10 cm. Setelah paratenon disayat
secara longitudinal, ujung tendon dapat dikenali dengan mudah dan
didekatkan dengan menggunakan jahitan tipe Kesler/Krackow/Bunnell dengan
menggunakann onabsorbable suture. Selanjutnya, epitenon disambung dengan
teknik cross-stitch. Para tendon harus disambung kembali agar tidak terjadi
adesi. Kemudian, penutupan oleh kulit akanmembatasi terjadinya komplikasi
luka.Setelah operasi, pergelangan kaki dipertahankan dalam fleksi saat
pemasanganorthosis. Setelah periode imobilisasi, kaki digerakkan secara
netral ke plantar atau sedikitdalam orthosis kaku, dan pasien diperbolehkan
memakai bantalan berat parsial. Imobilisasi biasanya dihentikan 4-6 minggu
setelah perbaikan. Pada saat itu, jangkauan yang aktif danaktif-dibantu gerak,
berenang, bersepeda stasioner, dan berjalan dalam sepatu dilengkapidengan
mengangkat tumit dapat dimulai. Dalam kebanyakan kasus, pasien dapat
beraktivitaskembali dalam jangka waktu 4 bulan. Tindakan operasi untuk
perbaikan ruptur Achilles tendon telah dilaporkan memilikitingkat yang lebih
rendah dalam terjadinya rerupture; peningkatan kekuatan otot
pascaoperasi,dan daya tahan, dan membutuhkan waktu yang lebih singkat agar
dapat kembali beraktivitas normal jika dibandingkan dengan tindakan
konservatif. Namun, kemungkinan terjadinya komplikasi luka seperti infeksi,
drainase, pembentukan sinus, dan pengelupasankulit lebih tinggi daripada
tindakan non-operasi.
Gambar 9 Open Surgical Repair

18

(http://www.orthopaedicsurgeon.com.sg/wp-content/uploads/2012/05/Ruptured-AchillesTendon.jpg)

Perawatan di Rumah :
Mengikuti standar RICE (Rest, Ice, Compression, Elevation)
Mengistirahatkan alat gerak yang cedera
Memberikan es pada area yang cedera (es ditaruh dalam kantong plastic dan
dibungkus dengan handuk)
Mengkompres bagian yang sakit untuk mengurangi pembengkakan.
- Membalutkan bagian yang sakit dengan bandage
- Pastikan bandage tidak mengganggu sirkulasi darah
Mengangkat tempat yang cedera jika memungkinkan. Lebih tinggi daripada jantung
agar tidak bengkak.
Pengambilan perawatan immobilisasi atau surgical tergantung aktivitas, kebutuhan kekuatan
kaki saat beraktivitas, umur, dan kondisi klinis.
2.8.

Memahami dan Menjelaskan Komplikasi Ruptur Tendo Achilles


Jika rupture tendo Achilles keseluruhan diterapi nonsurgical, resiko re-ruptur dapat terjadi
20%-40%. Pengulangan pembedahan untuk rupture tendo Achilles biasanya hasilnya buruk.
Awal (perioperative)
Kerusakan nervus, haematoma
Intermediate: (<6 minggu)
Infeksi
Akhir: (6 minggu-6 bulan)
Re-ruptur
Resiko operasi tendon Achilles:
Infeksi kulit di tempat sayatan
Komplikasi normal pembedahan atau anestesi, seperti pendarahan dan efek
sampingobat-obatan
Kerusakan saraf
19

Resiko kembalinya ruptur Achilles. Walaupun risiko ini lebih kecil disbanding
pengobatan nonsurgical
Kemungkinan tendon yang sembuh setelah operasi tidak akan sekuat seperti sebelum
cedera.
Efek samping : dapat terjadi kerusakan syaraf.Setelah kedua jenis operasi, kemungkinan akan
mengenakan gips, boot berjalan, atauperangkat serupa untuk 6-12 minggu. Pada awalnya,
boot diposisikan untuk menjagakakimenunjuk ke bawah untuk menyembuhkan tendon. Boot
kemudian disesuaikan secarabertahap untuk meletakkan kaki dalam posisi netral (tidak
mengarah ke atas atau bawah).Waktu pemulihan total Anda mungkin akan selama 6
bulan.Lebih dari 80 dari100 orang yang menjalani operasi untuk ruptur tendon Achilles
dapatkembali ke semua aktivitas yang mereka lakukan sebelum cedera, termasuk kembali
berolahraga.
2.9.

Memahami dan Menjelaskan Prognosis Ruptur Tendo Achilles


Jika penanganan dan rehabilitasi yang baik, prognosisnya sangat baik, biasanya para atlit
dapat kembali ke latihan / olahraga mereka sebelumnya. Jika tidak melakukan operasi, harus
waspada akan terjadinya reruptur. Kebanyakan pasien dapat beraktivitas kembali seperti biasa
baikd engan perawatan surgical m aupun konservatif. Beberapa studi mengindikasikan hasil
yang lebih baik pada perawatan surgical. Atlet dapat kembali beraktivitas lebih cepat namun
dengan resiko rupture kembali rendah. Secara khas, saat tempat rupture sembuh akan
terbentuk tonjolan kecil bekas cedera. Biasanya dapat beraktivitas kembali 4-6 bulan setelah
pengobatan. Dengan motivasi dan terapi fisik yang terus-menerus, seorang atlet dapat
kembali latihan paling cepat 3bulan setelah cedera.
2.10.

Memahami dan Menjelaskan Rehabilitasi Ruptur Tendo Achilles.


Rehabilitasi setelah operasi bertujuan untuk menguatkan tendon dan membantu
tendon untuk kembali seperti sedia kala.
Terapi Fisik
o Perenggangan dan latihan fleksibilitas
Membantu memperbaiki tendon tanpa memendekkan dan
menimbulkan rasa sakit kronis.
o Latihan ketahanan / kekuatan
Membantu menguatkan kembali otot yang kehilangan kekuatannya
pada saat proses perbaikan.
o Terapi panas ultrasound
Melancarkan sirkulasi darah
o Pemijatan
Meningkatkan fleksibilitas dan sirkulasi darah.
Program rehabilitasi dapat terdiri dari :
Latihan penguatan
Ketahanan terhadap aktivitas (bersepeda stasis)
Koordinasi tubuh dan atau training ketangkasan.
2.11 Pencegahan
Ruptur Tendon Achilles dapat dicegah dengan cara :
a Regangkan dan kuatkan otot betis. Jangan melompat saat peregangan. Latihan
penguatan otot betis (pemanasan) membantu otot dan tendon menyerap lebih
banyak gaya dan mencegah cedera.

20

b
c
d

Hindari aktivitas yang memberikan tekanan tinggi pada tendon seperti melompat
dan berlari.
Hindari berlari pada permukaan yang kasar atau licin. Gunakan sepatu dengaan
bantalan pada tumit.
Hindari intensitas latihan secara tiba-tiba. Naikkan jarak latihan, durasi dan
frekuensi latihan kurang lebih 10% tiap minggu.

DAFTAR PUSTAKA

Achillesblog.com
Anderson, Silvia Prince.1996. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit.
Jakarta : EGC
Eradiology.bidmc.harvard.edu/LearningLab/musculo/aspden.pdf
Healthwise Staff, http://www.webmd.com/a-to-z-guides/achilles-tendon-rupture
http://ajs.sagepub.com/content/33/9/1369/F2/graphic-3.large.jpg
http://images.radiopaedia.org/images/555107/be5f948c23b6fc6053b855209ccb56.jpg
http://radiopaedia.org/images/457875
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/131453189/Cedera
%20Achilles&Perawatannya.pdf
http://www.aaos.org/research/guidelines/artsummary
http://www.aidmyachilles.com/_img/thompson-test-diagnosis.jpg
http://www.emedicinehealth.com/achilles_tendon_rupture/page12_em.htm#prognosis
_of_achilles_tendon_rupture
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/achilles-tendonrupture/basics/causes/con-20020370
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/achilles-tendonrupture/basics/prevention/con-20020370
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/achilles-tendonrupture/basics/symptoms/con-20020370
http://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/achilles-tendonrupture/basics/treatment/con-20020370
21

http://www.orthopaedicsurgeon.com.sg/wp-content/uploads/2012/05/RupturedAchilles-Tendon.jpg
http://www.webmd.com/a-to-z-guides/achilles-tendon-problems-cause
http://www.webmd.com/a-to-z-guides/achilles-tendon-problems-what-increases-yourrisk
http://www.webmd.com/a-to-z-guides/ruptured-tendon-treatment
http://www.webmd.com/pain-management/tc/achilles-tendon-injury-physical-therapyand-rehab-topic-overview
Justin M. Weatherall, MD; Kenneth Mroczek, MD; Nirmal Tejwani, MD. Acute
Achilles Tendon Ruptures. [published online ahead of print October 2010]
33(10):758-64 (2010) PMID 20954624) http://www.orthosupersite.com/view.aspx?
rid=70484,
Keith L.Moore, Ph.D,etc. 2013. Anatomi Berorientasi Klinis. Erlangga; Jakarta
Medicinenet.com/script/main/mobileart.asp?articlekey=173484&Page=6
OBrien T. The Needle Test for Complete Rupture of the Achilles Tendon. J Bone and
Joint Surgery, 66-a (7), 1984
Sjamsuhidajat,R dan Wim de Jong, 1997. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi revisi. Jakarta.
EGC hal 1075
Sudoyo AW,dkk, 2006. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, edisi IV, Jilid III,FKUI,
Jakarta
Tambajong J,Wonodirekso S.1996.Buku Teks Histologi. Jakarta EGC
www. mayoclinic.org/disease-conditions/achilles-tendon-rupture/basic/definition
www.rcsed.ac.uk/rcsedbackissues/journal/vol47_4/47400005.html

22

Anda mungkin juga menyukai