ITS Master 10208 Presentation
ITS Master 10208 Presentation
PERANCANGAN
SISTEM PENGUKURAN KINERJA PROYEK
DENGAN METODE PERFORMANCE PRISM
ANNAS WIBOWO
3106 203 004
DOSEN PEMBIMBING
Ir. Retno Indryani M.T.
Supani S.T., M.T.
PROGRAM MAGISTER
BIDANG KEAHLIAN MANAJEMEN PROYEK KONSTRUKSI
JURUSAN TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK SIPIL DAN PERENCANAAN
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA
2009
Latar Belakang
Peningkatan anggaran pendidikan hingga 20%
pada RAPBD 2009 peningkatan fasilitas
prasarana dan sarana pendidikan (proyek
pembangunan dan rehabilitasi gedung sekolah)
Sehingga diperlukan sebuah evaluasi yang lebih
baik untuk mengukur kinerja proyek-proyek
tersebut.
Evaluasi kinerja proyek dapat terlaksana melalui
sistem pengukuran kinerja.
Sistem pengukuran kinerja yang tepat dan terkini
adalah sistem pengukuran kinerja yang terintegrasi
antar stakeholder
Perumusan Masalah
Beberapa permasalahan pokok yang akan dibahas
pada penelitian ini :
1. Indikator-indikator apa saja yang digunakan
untuk menilai suatu kinerja proyek dengan
menggunakan metode performance prism.
2. Bagaimana
mengukur
kinerja
proyek
konstruksi.
Tujuan Penulisan
Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Mendapatkan indikator-indikator kinerja proyek
konstruksi dengan menggunakan metode
performance prism.
2. Mengaplikasikan sistem pengukuran kinerja
yang didapatkan pada salah satu proyek
pembangunan dan rehabilitasi sekolah tahun
2009
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap metode
pengukuran kinerja proyek konstruksi saat ini.
2. Memperluas wawasan dan pengetahuan bagi kepentingan
peneliti dan akademik.
3. Memberi suatu indikator performansi proyek dan sistem
pendukungnya yang dapat membandingkan secara cepat
kinerja proyek-proyek yang ditangani salah satu instansi.
Sehingga berguna dalam proses perbaikan lebih lanjut.
4. Sebagai acuan terhadap perencana, pelaksana, pengawas
dan pemberi pekerjaan dalam menilai suatu kinerja proyek.
5. Memberikan suatu pemikiran kepada pihak yang
berkepentingan seperti masyarakat, Pemerintah Daerah atau
bahkan pemberi pinjaman terhadap pemerintah tentang
langkah-langkah sistematis dalam menilai, mengukur kinerja
proyek-proyek pemerintah
Batasan Penelitian
1.
2.
3.
4.
5.
Dasar Teori
Pengertian Kinerja dan Pengukuran Kinerja
Cambridge Research Group mendefinisikan Ukuran Kinerja,
Pengukuran Kinerja dan Sistem Pengukuran Kinerja (Patdono,
1998) :
Ukuran Kinerja (performance measure)
adalah suatu ukuran yang digunakan untuk mengukur efisiensi
dan atau efektifitas dari sebuah kegiatan.
Pengukuran Kinerja (performance measurement)
adalah proses menghitung efisiensi atau efektifitas suatu
kegiatan
Sistem pengukuran Kinerja (performance measurement system)
adalah pengaturan/desain ukuran yang digunakan menghitung
efisiensi dan atau efektifitas dari sebuah kegiatan
Dasar Teori
Tujuan Pengukuran Kinerja
Semuanya ini adalah alat untuk membantu kita mengetahui,
mengatur dan mengembangkan apa yang dibutuhkan oleh
organisasi.
2.
3.
Dasar Teori
Manfaat dari pengukuran kinerja dalam satu perusahaan
adalah sebagai berikut (Sumanth, 1985) :
Perusahaan
dapat
memperkirakan
penggunaan sumber daya.
efisiensi
dalam
Dasar Teori
Sebagian besar pengukuran performansi dikelompokkan dalam
6 kategori umum (Patdono, 1998):
Efektifitas : karakteristik proses yang menandakan tingkat
dari hasil proses memenuhi kebutuhan yang diinginkan
(apakah kita mengerjakan sesuatu yang benar?)
Efisiensi : karakteristik proses yang menandakan tingkat
dari proses yang menghasilkan produk yang dibutuhkan
dengan biaya terendah
(Apakah kita mengerjakan sesuatu dengan benar?)
Kualitas : tingkat dari produk atau pelayanan yang
memenuhi kebutuhan dan harapan para pelanggan
Batasan waktu
Produktifitas : Nilai tambah dari proses yang dibagi dengan
nilai dari tenaga kerja dan modal yang dikeluarkan
Keamanan
Dasar Teori
Sedangkan
sifat-sifat
yang
ideal
dari
unit
pengukuran
Performance Prism
Pengertian Performance Prism (Prisma Kinerja)
Pada tahun 2000, Neely dan Adams melihat ada kelemahan yang
ada dalam pengukuran kinerja bisnis perusahaan dengan metodemetode sebelumnya dimana pengukuran diawali dari strategi dan
tidak berasal dari keinginan stakeholder secara keseluruhan.
Performance Prism
Kerangka Kerja Performance Prism (Neely & Adams, 2000a)
Performance Prism atau prisma kinerja mempunyai lima sisi (facets)
yang membentuk framework tiga dimensi berupa prisma segitiga.
Sisi atas dan bawah merupakan stakeholder satisfaction dan
stakeholder contribution sedangkan tiga sisi lain adalah strategies,
processes dan capabilities seperti terlihat pada gambar
Performance Prism
Tahapan Performance Prism (Neely & Adams, 2000a)
Performance prism mempunyai tahapan didalam desain pengukuran
kinerja sebagai berikut :
Performance Prism
Keunggulan Performance Prism
Menurut Neely dan Adams (2000a,b) kelebihan dari metode
performance prism bila dibandingkan dengan metode lain,
terutama Balanced Scorecard dan IPMS adalah:
Performance Prism
Balanced Scorecard
Mengidentifikasi
requirement
tanpa
strategi, proses, dan
Metodologi Penelitian
Desain Penelitian
keinginan
(satisfaction)
stakeholder/pihak-pihak
pelaksanaan
(objective)
proyek
bersama
yang
dan
kontribusi
terlibat
dalam
menghasilkan
tujuan
Metodologi Penelitian
Tahapan Penelitian
Permasalahan
Penentuan Tujuan Penelitian
Studi Literatur
1. Text book
2. Peraturan-peraturan
Perundangan yang berlaku
3. Standard
4. Prosedur
Metodologi Penelitian
Tahapan Penelitian
Identifikasi tujuan (Objective) Proyek
Identifikasi Strategi, Proses
dan Kapabilitas dalam
Proyek
Stakeholder 1
(Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota Surabaya)
Satisfaction
Contribution
1
1
2
2
3.
3.
Stakeholder 2
(Dinas Pendidikan Kota Surabaya)
Satisfaction
Contribution
1
1
2
3.
Stakeholder 3
(Sekolah)
Satisfaction
1
2
3.
Stakeholder 4
(Kontraktor Pelaksana)
Satisfaction
1
2
3.
Stakeholder 5
(Konsultan Perencana)
Satisfaction
1
2
3.
Stakeholder 6
(Konsultan Pengawas)
Satisfaction
1
2
3.
2
3.
Contribution
1
2
3.
Contribution
1
2
3.
Strategi
-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
kapabilitas
-
o
b
j
e
c
t
i
v
e
Proses
-
KPI 6
KPI 7
KPI 8
KPI 9
Strategi
-
Proses
-
kapabilitas
-
Strategi
-
Proses
-
kapabilitas
-
Contribution
1
2
3.
Contribution
1
2
3.
KPI 1
KPI 2
KPI 3
KPI 4
KPI 5
KPI 10
KPI 11
KPI 12
KPI 13
KPI 14
KPI 15
KPI 16
KPI 17
KPI 18
KPI 19
KPI 20
KPI 21
KPI 22
KPI 23
KPI 24
KPI 25
KPI 26
KPI 27
KPI 28
KPI 29
KPI 30
salah
satu
bentuk
proyek
pengadaan
sampel
adalah
proyek
pembangunan
dan
Institusi / Pihak
Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota
Surabaya
Dinas Pendidikan Kota Surabaya
Sekolah
Kontraktor Pelaksana
Konsultan Perencana
Konsultan Pengawas
responden
Stakeholder
Dinas Tata Kota dan
Stakeholder 1
Permukiman Kota
Surabaya
Stakeholder 2
Dinas Pendidikan
Kota Surabaya
Stakeholder 3
Sekolah
Stakeholder 4
Stakeholder 5
Stakeholder 6
Kontraktor Pelaksana
Konsultan Perencana
Konsultan Pengawas
Responden (jumlah)
Tenaga Ahli pada sub.bidang
Permukiman
(1 orang)
Ka.Bag Perencanaan dan
Pengembangan Pendidikan
(1 orang)
Kepala Sekolah (3 orang),
Wakil Kepala Sekolah bidang Sarana
& Prasarana (1 orang),
Kepala Tata Usaha (1 orang)
Direktur (4 perusahaan, 4 orang)
Direktur (1 perusahaan, 1 orang)
Direktur (1 perusahaan, 1 orang)
DTk
DP
S
K
Pr
Pw
1 Stakeholder
Pelaksanaan
pekerjaan
1 Mengoptimalkan
ikatan
bagus dengan baik
murah
dankonstruksi
tidak
pengadaan
barang
dan jasa
dengan
1 1rehabilitasi
Pelaksanaan
proyek
sesuai
dengan
baik
2 dengan
Pelaksanaan
cepat 1 1pihak
Perencanaan
sekolah
dengan
sesuai
yang
Proyek
terselesaikan
sesuai
Pengawasan
baik
2
Proses
pekerjaan
berjalan
terlalu
berlebihan
baik
dengan
3yang
Perencanaan
dan
pelaksanaan
dengan
direncanakan
sesuai
dengan
baik
direncanakan
dengan
perencanaan
setiap tahapan
proyek
rehabilitasi
secara
menyeluruh 2 Mengarahkan
2 Kualitas
perencanaan
bagus
proses
perencanaan
3
Proses
pemeliharaan
keinginan/kebutuhan
user
2 Tidak
Mutu4 adanya
pelaksanaan
2 2Memberikan
skalalaporan
Memberikan
Tidak mengganggu
proses
konflik
selama
berjalan
dengan
baik
dan
pelaksanaan
dengan
baik
3 2Kualitas
pelaksanaan
bagus
Kegiatan
Belajar Mengajar
konstruksi
bagus
prioritas/kebijakan
2 Minimalisasi
perbedaan
2
Memberikan
penjelasan
4pekerjaan
Proses penagihan
proyek
4 Penyelesaian
tepat pekerjaan terperinci
setiap
tahapan
5 berlangsung
Rehabilitasi
fasilitas
berjalan
dengan
baik
3
Tepat
waktu
3
Koordinasi
dengan
dinas-dinas
persepsi desain
dan
yang
benar kepada calon
darurat/penting
waktu
proyek
5 Mendapat nama baik dan terkait
6 Komunikasi dengan pihak
pelaksanaan
dipercaya
melaksankan 3 3 pelaksana
5 3Perencanaan
dan
pelaksanaan
Mengusulkan
anggaran
proyek
Transparansi
setiap
Memberikan
sekolah berjalan dengan baik
4
Tidak
mengganggu
pekerjaan
lagi
3 pekerjaan
Pemenuhan
spesifikasi
sesuai
dengan
pembangunan
rehabilitasi
gedung
(perencanaan
danstandard
pelaksanaan)
kegiatan/tahapan
proyek
tanggapan/saran
terhadap
Kegiatan 6Belajar
Tidak Mengajar
ada konflik selama
7 Hasil
konstruksi nyaman dan
yang
berlaku
sekolah
teknis
oleh
pelaksana
pelaksanaan
setiap
dalam
problematika
5 Nyamanbisa
danlangsung
sesuaidimanfaatkan
tatapekerjaan
Komunikasi
yang
baik
6 4Minimalisasi
dampak
buruk
7 Pengawasan yang objective
pekerjaan
8 sosial,
Harga
perancanaan
sesuai
ekonomi,
budaya
dengan
semua
pihak
yang
pemantauan
hasil
konstruksi
4 secara
Desain
sesuai
dengan
6 Dapat meningkatkan
dengan Harga
Satuan
dan
lingkungan
Stakeholder
selama
dan
Contribution
terlibat
proyek
keinginan
owner
Pekerjaan
yang
performance
sekolah
di berlaku
1 Mengajukan
proposal
sesudah
pelaksanaan
pekerjaan
9 Lokasisesuai
proyek
bagus
Nilai
pengawasan
sesuai
pembangunan
fasilitas
sekolah 4 Menjadi
mata
masyarakat
penengah
antara
57 5Hubungan
Nilai
perencanaan
komunikasi
semua
Stakeholder
Contribution
kepada
Dinas Pendidikan
dengan
job
disk
user (sekolah) dan pelaksana
dengan
tingkat
kesulitannya
1 dengan
Kualitasbaik
dan
kuantitas
pihak berjalan
2 Mempersiapkan
fasilitas
3
pekerjaan
dengan
penunjang
untuk sesuai
memperlancar
RKS
kegiatan
proyek
2
Penyelesaian
Memfasilitasi siswa pekerjaan
belajar
waktu
dengantepat
nyaman
- (kontraktor)
-
responden
Stakeholder
Dinas Tata Kota dan
Stakeholder 1
Permukiman Kota
Surabaya
Dinas Pendidikan
Stakeholder 2
Kota Surabaya
Stakeholder 3
Sekolah
Stakeholder 4
Kontraktor Pelaksana
Stakeholder 5
Stakeholder 6
Konsultan Perencana
Konsultan Pengawas
Responden (jumlah)
Staff bidang permukiman (2 orang)
Kepala Bidang, Kepala seksi (3
orang)
Kepala Sekolah (31 orang),
Wakil Kepala Sekolah (4 orang),
Kepala Tata Usaha (1 orang)
Guru (3 orang)
Direktur (34 orang)
Persero Komanditer (1 orang)
Pelaksana (4 orang)
Direktur (8 orang)
Direktur (7 orang)
DTk
DP
S
K
Pr
Pw
No
Stakeholder
Satisfaction
No
Stakeholder
Satisfaction
1 Perencanaan
didesain
dengan
baik,
nyaman bagi siswa dan
sesuai
kebutuhan
sekolah
No
Stakeholder
Satisfaction
1
Rehabilitasi
diharapkan
menyeluruh
atau diutamakan
No Aksesibilitas
Stakeholder
Satisfaction
proyek
mudah
sesuai
dengan
tata
ruang
sekolah
2 Desain
Perencanaan
pekerjaan
sesuai
dengan
standard
yang
dapat
diterima
oleh
pemberi
proyek
dan
pengguna
darurat/penting
Proyek
terselesaikan
sesuai
dengan
Rencana
Kerja
danberlaku
2211 fasilitas
Proses
pekerjaan
berjalan
dengan
baik
Penentuan
sekolahsesuai
tepat
sasaran
3 Pelaksanaan
Kualitas
pekerjaan
sesuai
dengan
standard
yangwaktu
berlaku
2
Nilai
perencanaan
tingkat
kesulitannya
pekerjaan
berjalan
dan
tepat
Syarat-syarat
dan
standard
yanglancar
berlaku
3 Tidak ada konflik selama dengan
pelaksanaan
pekerjaan
3 4 Pelaksanaan
Seluruh
Penyelesaian
tahapan
pekerjaan
berjalan
tepat
dengan
waktu
baik
proyek
sesuai
dengan
yang
direncanakan
mengganggu
proses
kegiatan
belajar
mengajar
Tidak
adanya
konflik
selama
proyek
berlangsung
432 Tidak
Pengawasan
yang
objective
Minimalisasi
dampak
buruk
selama
dan
sesudah
4 5 Tidak
Dapat
meningkatkan
performance
sekolah
di
mata baik
ada
perbedaan
persepsi
antara
desain
dan
Transparansi
setiap
kegiatan/tahapan
proyek
dengan
pihak
sekolah
berjalan
dengan
543 Komunikasi
Proses
pembayaran
berjalan
dengan
baik
pelaksanaanyang
pekerjaan
masyarakat
pelaksanaan
dan
pelaksanaan)
Komunikasi
baik
dengandengan
semua baik
pihak yang terlibat
64 (perencanaan
Proses
pemeliharaan
berjalan
6 Pemenuhan
Hubungan
komunikasi
dengan
semua
pihak
berjalan
dengan
No
Stakeholder
Contribution
spesifikasi
gambar
dan
teknis
oleh
pelaksana
proyek
konstruksi
nyaman
dan
bisa
langsung
dimanfaatkan
75 Hasil
Mendapat
nama
baik
dan
dipercaya
melaksanakan
baik pengawasan
Memfasilitasi
pihakpekerjaan
sekolah
untuk
proposal
pekerjaan
Nilai
dengan
jobmengajukan
diskdilakukan
615 Pemeliharaan
konstruksi
dengan
pekerjaan
lagihasil sesuai
No
Stakeholder
Contribution
pembangunan sekolah
No
Stakeholder
No baik
Stakeholder Contribution
Contribution
No
Stakeholder
Contribution
Mengusulkan
anggaran
yang
sesuai
kebutuhan
proyek
21 Perencanaan
Mengoptimalkan
ikatan
pihak
sekolah
proyek
pembangunan
dan
rehabilitasi
gedung
Pengawasan
dengan
baikdengan
setiap
tahapan
proyek untuk
No
Stakeholder
Contribution
111 Melaksanakan
pekerjaan
sesuai
dengan
Rencana
kerja
dan
rehabilitasi
gedung
sekolah
3
Memberikan
skala
prioritas/
kebijakan
sekolah
sesuai
dengan
standard
dan
kebutuhan
sekolah
2
Memberikan
laporan
terperinci
setiap
tahapan
proyek
1 Mengajukan
proposal
pembangunan
fasilitas
sekolah
syarat-syarat
(RKS) dan
standard
yang
berlaku
2
Memilih
pelaksana
pekerjaan
yang
tepat
sesuai
melalui
4 Mengkomunikasikan
Koordinasi
dengan
dinas-dinas
terkait
desain
dengan
benar
kepada
owner,
Memberikan
tanggapan/saran
terhadap
setiap
problematika
Dinas
Pendidikan
223 kepada
Menyelesaikan
pekerjaan
tepat
waktu
prosespelaksanaan
pengadaan
barang
dan jasa sesuai pedoman
pengguna
dan pelaksana
dalam
proyek
2
Mempersiapkan
fasilitas
penunjang
untuk memperlancar
33 Koordinasi
dengan
pihak-pihak
terkait
Mengarahkan
proses
perencanaan,
pelaksanaan
dan
4 kegiatan
Menjadiproyek
penengah antara user (sekolah)
dan pelaksana
pemeliharaan pekerjaan dengan baik
(kontraktor)
3 Memfasilitasi
siswa belajar dengan nyaman
Rata-rata
Rata-rata
5,00
Rata-rata
4,72
Rata-rata
4,10
5,00
4,75
4,86
4,26
4,67
5,00
4,25
4,79
4,61
4,00
5,00
4,88
4,72
4,00
4,48
5,00
4,67
4,25
4,57
4,56
4,77
4,29
4,39
5,00
Rata-rata
4,38
4,64
4,81
4,33
4,57
4,28
Rata-rata
Rata-rata
Rata-rata
5,00
4,33
4,88
4,71
Rata-rata
4,32
5,00
4,71
4,90
5,00
4,33
4,75
4,29
4,35
4,05
4,74
5,00
4,00
4,28
Stakeholder 1
(Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota Surabaya)
Satisfaction
Contribution
1
1
2
2
3.
3.
Stakeholder 2
(Dinas Pendidikan Kota Surabaya)
Satisfaction
Contribution
1
1
2
3.
Stakeholder 3
(Sekolah)
Satisfaction
2
3.
1
2
3.
Stakeholder 4
(Kontraktor Pelaksana)
Satisfaction
1
2
3.
Stakeholder 5
(Konsultan Perencana)
Satisfaction
1
2
3.
Stakeholder 6
(Konsultan Pengawas)
Satisfaction
1
2
3.
1
2
3.
Contribution
Contribution
1
2
3.
Contribution
1
2
3.
Contribution
1
2
3.
o
b
j
e
c
t
i
v
e
1
2
3
4
5
6
7
8
9
6.
7.
8.
9.
10.
Stakeholder 1
(Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota Surabaya)
Satisfaction
Contribution
1
1
2
2
3.
3.
Stakeholder 2
(Dinas Pendidikan Kota Surabaya)
Satisfaction
Contribution
1
1
2
3.
Stakeholder 3
(Sekolah)
Satisfaction
2
3.
1
2
3.
Stakeholder 4
(Kontraktor Pelaksana)
Satisfaction
1
2
3.
Stakeholder 5
(Konsultan Perencana)
Satisfaction
1
2
3.
Stakeholder 6
(Konsultan Pengawas)
Satisfaction
1
2
3.
1
2
3.
Contribution
Contribution
1
2
3.
Strategi
-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
kapabilitas
-
o
b
j
e
c
t
i
v
e
Proses
-
Strategi
-
Proses
-
kapabilitas
-
Strategi
-
Proses
-
kapabilitas
-
Contribution
1
2
3.
Contribution
1
2
3.
Objective
Strategi
Objective 1
Penggunaan Anggaran
Pembangunan Sekolah Tepat
Sasaran dan Tepat Prosedur
sesuai dengan Ketentuan dan
Peraturan yang Berlaku
Merealisasikan anggaran
pembangunan berdasarkan
prioritas kebutuhan sekolah
secara efisien dan sesuai
dengan ketentuan yang ada
Perencanaan pekerjaan
Melakukan perencanaan secara
dilakukan dengan baik sesuai
terintegrasi, memuaskan dan
standard yang berlaku dan
sesuai dengan standard yang
sesuai dengan tata ruang
berlaku
sekolah
Objective 5
Objective 4
Objective 3
No
Objective 2
Proses
Kapabil
Dasar Pelaksanaan
itas
3, 8
Permen PU No.
45/PRT/M/2007,
Permendiknas 24/2007
2, 6
2, 3, 4
2, 4, 7
Permen PU No.
45/PRT/M/2007, Perwali
No.14 tahun 2007
Permen PU No.
45/PRT/M/2007, Perwali
No.14 tahun 2007
2, 7
2, 4, 8
Objective 6
Menyelenggarakan sebuah
organisasi pengawasan proyek
Pengawasan setiap tahapan
dan menetapkan prosedur
pekerjaan dengan objective dan
koordinasi pengawasan setiap
transparan
tahapan proyek sesuai dengan
peraturan yang berlaku
Objective 9
Objective 10
Objective 8
Objective 7
Pemeliharaan Pekerjaan
dilakukan dengan baik
Permen PU 45/2007
2, 4, 8
2, 4, 8
2, 8
Melakukan pembayaran
pekerjaan sesuai dengan
ketentuan yang ada
Menetapkan standard
pemeliharan
Stakeholder 1
(Dinas Tata Kota dan Permukiman Kota Surabaya)
Satisfaction
Contribution
1
1
2
2
3.
3.
Stakeholder 2
(Dinas Pendidikan Kota Surabaya)
Satisfaction
Contribution
1
1
2
3.
Stakeholder 3
(Sekolah)
Satisfaction
1
2
3.
Stakeholder 4
(Kontraktor Pelaksana)
Satisfaction
1
2
3.
Stakeholder 5
(Konsultan Perencana)
Satisfaction
1
2
3.
Stakeholder 6
(Konsultan Pengawas)
Satisfaction
1
2
3.
2
3.
Contribution
1
2
3.
Contribution
1
2
3.
Strategi
-
1
2
3
4
5
6
7
8
9
kapabilitas
-
o
b
j
e
c
t
i
v
e
Proses
-
KPI 6
KPI 7
KPI 8
KPI 9
Strategi
-
Proses
-
kapabilitas
-
Strategi
-
Proses
-
kapabilitas
-
Contribution
1
2
3.
Contribution
1
2
3.
KPI 1
KPI 2
KPI 3
KPI 4
KPI 5
KPI 10
KPI 11
KPI 12
KPI 13
KPI 14
KPI 15
KPI 16
KPI 17
KPI 18
KPI 19
KPI 20
KPI 21
KPI 22
KPI 23
KPI 24
KPI 25
KPI 26
KPI 27
KPI 28
KPI 29
KPI 30
Pembobotan KPI
Pembobotan indikator kinerja merupakan cara pandang
organisasi proyek terhadap tingkat kepentingan indikatorindikator kinerja proyek yang telah diperoleh.
Penilaian pembobotan dilakukan dengan perbandingan
berpasangan menggunakan metode Analytical Hierarcy
Process (AHP)
No
Objective
Bobot
No
1
0.040
2
3
Objective 2
1
Perencanaan pekerjaan dilakukan dengan baik
sesuai standard yang berlaku dan sesuai dengan
tata ruang sekolah
0.074
2
3
4
Objective 3
0.027
Indikator
Prosentase realisasi anggaran
pembangunan sesuai usulan kebutuhan
Prosentase realisasi fisik pembangunan
sesuai usulan kebutuhan sekolah
Efisiensi penggunaan anggaran pelaksanaan
pembangunan
Prosentase hasil perencanaan sesuai
dengan standard prasarana&sarana gedung
sekolah
Tingkat kepuasan Dinas terhadap hasil
desain konsultan perencana
Tingkat kepuasan Sekolah terhadap hasil
desain konsultan perencana
Prosentase gambar fisik tidak bisa
dilaksanakan dilapangan
Jumlah rapat koordinasi pelaksanaan
pekerjaan
Bobot
0.487
0.435
0.078
0.601
0.100
0.248
0.051
0.577
0.239
0.096
0.053
0.036
Objective
Bobot
No
Indikator
waktu
1
2
Objective 4
3
4
Pelaksanaan pekerjaan lancar dan tepat waktu
0.200
5
6
Sumber daya
0.067
0.122
0.403
0.155
0.220
0.250
0.669
0.267
0.064
Kualitas
Objective 5
0.034
0.341
0.750
Kuantitas
Bobot
0.167
0.833
0.167
0.833
0.064
0.244
3
4
0.565
0.127
Objective 6
Dampak Buruk
0.127
0.523
0.264
0.048
0.038
0.044
Konflik
Tingkat gangguan terhadap KBM
0.748
0.180
Objective 7
Objective 8
0.100
0.167
0.833
0.072
0.193
0.083
0.724
0.833
0.167
0.136
Objective 10
Objective 9
0.016
0.022
1.000
0.074
2
3
0.283
0.643
1.
2.
3.
Nama kegiatan
Nama pekerjaan
Tahun anggaran
: 2009
OE/HPS
: Rp. 1.838.328.000,-
Nomor SPK
: 642.2/0981/436.6.2/2009
Tanggal
: 27 Maret 2009
Nilai Kontrak
: Rp. 1.370.326.182,-
Masa Pemeliharaan
: CV. Asita
: 180 hari
Objective
Penggunaan anggaran pembangunan sekolah
1 tepat sasaran dan tepat prosedur sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Bobot
0.04
Kinerja
Keterangan
0.074
1,538
(buruk)
0.027
1,849
(Sedang)
0.2
2,147
Kinerja pemenuhan sumber daya
(sedang)
proyek secara keseluruhan cukup
baik, dikarenakan kualifikasi tenaga
lapangan dan peralatan yang
memadai
8
9
10
langsung
dimanfaatkan.
Proses pembayaran pekerjaan
berjalan dengan
baik.
Pemeliharaan
baik.
0.341
0.044
0.1
0.136
0.016
0.022
Kesimpulan
Berdasarkan permasalahan, tujuan, hipotesis, hasil analisis
dan uji coba implementasi sistem kinerja proyek
dengan menggunakan metode performance prism
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
2.
Saran
1.
2.
3.
terima kasih