Dosen Pembimbing :
dr. Basiran, Sp.KJ
Hafidh Riza P
G4A013093
Bellindra Putra H
G4A013094
Naelin Nikmah
G4A013095
Nurvita Pranasari
G4A013100
IDENTITAS PASIEN
1
Nama Lengkap
Umur
: 24 tahun
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Jawa
Pendidikan terakhir
Pekerjaan
9
: Sdr. M
: SMA
: Pengangguran
Alamat
10 Tanggal Periksa
: 21 Oktober 2014
A. RIWAYAT PSIKIATRI
Diambil dari Bangsal Bima Kesehatan Jiwa RSUD Banyumas
Tanggal : 21 Oktober 2014
Diperoleh dari:
Nama
: Tn. MM
Umur
: 34 Thn
: Islam
Alamat
Pekerjaan
: Wiraswasta
Suku
: Jawa
Hubungan
Lama kenal
: 15 Tahun
Pasien sulit tidur, sering berbicara sendiri, merasa ada seseorang yang
memerintah, membisiki dan menggerakan bibirnya. Pasien dapat melihat
seorang tersebut sebagai laki-laki berbadan besar.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien seorang laki-laki berusia 24 tahun datang ke IGD RSUD Banyumas
pada tanggal 20 Oktober 2014 diantar ibu dan kakak iparnya dengan keluhan
sering marah-marah. Keluhan dirasakan sejak 1 tahun sebelum pasien periksa
ke IGD dan memberat sejak 3 bulan. Pasien marah pada saat permintaannya
tidak dituruti, seperti meminta rokok dan kopi. Pasien dapat merusak semua
benda di rumah seperti besi, genteng, kayu dan perabotan lain di rumah.
Selain itu pasien juga dapat melukai dirinya dan orang disekitarnya. Saat
sedang marah, pasien sering memanggil nama temannya yaitu Guntur Bumi.
Selain itu, pasien juga merasakan sulit tidur sejak 3 bulan yang lalu bahkan
tidak tidur pada 3 hari sebelum masuk IGD. Pasien sering berbicara sendiri
dan merasa ada sosok yang membisiki dan menggerakan bibirnya, serta
mengejeknya. Pasien dapat melihat sosok tersebut sebagai laki-laki berbadan
besar.
Pasien merupakan anak ketujuh dari tujuh bersaudara. Pasien selalu
bercerita kepada kakak iparnya saat mengalami masalah. Kakak ipar pasien
menceritakan bahwa pasien merasa tertekan dengan hubungan di antara
keluarganya, terutama dengan kakak ipar dari kakak kedua saat pasien di
tinggal di Riau karena uang hasil kerja pasien sering diminta secara paksa
untuk kebutuhannya sehingga pasien tidak bisa mengirimkan uang hasil
kerjanya untuk ibunya yang sering sakit di rumah. Selama di Riau, pasien
mencoba mengurangi beban tekanannya dengan mengikuti pelatihan pencak
silat tanpa seizin dari kakak kedua pasien dan kakak ipar pasien. Namun,
setelah mengikuti pelatihan silat, keluhan pasien semakin memberat. Menurut
kakak ipar pasien, pasien juga merasa tertekan dengan kakak pertama pasien
yang sering memarahi dan memukul pasien saat pasien pulang dari Riau.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat gangguan jiwa sebelumnya.
Riwayat Penyakit Keluarga
Keterangan:
: Pasien
: Laki-laki
: Meninggal
: Perempuan
Faktor Organik
Pasien tidak pernah mengalami trauma kepala yang berat kejang atau
panas tinggi.
Faktor Pencetus
Pasien mengaku sering mengalami konflik dengan kakak ipar yang kedua
karena perilakunya yang sering mengambil upah kerjanya selama di Riau.
3
4
Faktor Predisposisi
Pasien adalah peserta pelatihan pencak silat di Riau.
Faktor Obat-Obatan dan Alkohol
Pasien tidak pernah mengkonsumsi minuman beralkohol.
dikehendaki dan keadaan ibu saat melahirkan dalam keadaan sehat dan
bahagia. Pasien merupakan anak terakhir di keluarganya.
Riwayat Perkembangan Awal
Pasien dibesarkan dan diasuh oleh kedua orang tuanya. Pasien dibesarkan
tidak dibedakan dengan saudara lainnya. Pasien memiliki perkembangan awal
yang normal dan pribadi yang supel.
Riwayat Perkembangan Seksual
Pasien tidak mengalami gangguan dalam perkembangan seksualnya.
Perkembangan Jiwa
Pasien tergolong orang yang terbuka dan supel sehingga mempunyai
banyak teman.
Riwayat Pendidikan
Pasien pertama kali masuk Sekolah Dasar umur 6 tahun dan saat ini pasien
duduk di kelas 2 SMA dan tidak pernah tinggal kelas.
Riwayat Pekerjaan
Pasien adalah pelajar SMA kelas 2.
Riwayat Perkawinan
Pasien belum menikah.
Kegiatan Moral Spiritual
Pasien mengaku beragama Islam, pasien mengaku rajin beribadah.
Aktifitas Sosial
Dalam keluarga, pasien memiliki hubungan yang baik dengan ibunya, tetapi
tidak baik dengan ayahnya. Pasien memiliki hubungan yang cukup baik dengan
teman-teman dan tetangganya.
Kesan Alloanamnesis Dan Autoanamnesis
5
Dapat dipercaya.
Kesimpulan Anamnesis
1. Seorang laki-laki, 24 tahun, beragama Islam, suku jawa, penggngguran
2. Pasien dibawa ke RSUD Banyumas dan menunjukkan tanda gangguan jiwa
berupa : insomnia, afek disforik, delusion of control, halusinasi visual dan
auditorik, waham diancam, dan ide melukai diri.
3. Keluhan pasien dirasakan sejak 8 bulan yang lalu.
4. Pasien baru kali ini mengalami keluhan seperti ini.
5. Pasien belum pernah mondok di bangsal jiwa RSUD Banyumas
6. Faktor psikososial : pergaulan pasien dengan teman-teman baik
7.
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda Vital
a.
b.
Nadi
c.
RR
d.
Suhu
: 80 x /menit, regular
: 20 x /menit
: 36,5 O C
Kepala
Mata
Telinga
Hidung
Mulut
Leher
Thoraks
Jantung
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Pulmo
Inspeksi
Palpasi
Perkusi
Auskultasi
Abdomen
Inspeksi
Auskultasi
Perkusi
: Timpani
Palpasi
Ekstremitas
Pemeriksaan Psikiatri
1. Kesan Umum
2. Kesadaran
: Compos mentis
3. Orientasi
Orang
: Baik
Waktu
: Baik
Tempat: Baik
4. Fungsi Kognitif
Intelegensi
: Konsentrasi turun
Memori
: Baik
: waham ejek
: irritable
Afek
: Datar
7. Fungsi Psikomotor :
Sikap
: Tenang
Axis II
: Tidak ada
Axis III
: Tidak ada
Axis IV
Axis V
C. PENATALAKSANAAN
1. Terapi Farmakologis
Alprazolam
Fluoxetin
2. Terapi Non-farmakologis
a. Konsultasi dengan psikolog
b. Terapi Prilaku
Melatih kemampuan prilaku pasien untuk dapat menstabilkan
emosi agar tidak terjadi kekambuhan.
c. Psikoterapi suportif
i. Memberikan motivasi kepada pasien untuk lebih terbuka dan mau
bercerita kepada keluarga atau teman terdekat mengenai masalah
yang dihadapinya.
ii. Memberikan motivasi kepada pasien untuk melakukan berbagai
aktivitas yang produktif, hobi atau rekreasi yang menyenangkan
untuk mengurangi beban pikiran pasien.
d. Psikoterapi Keluarga
Memberikan pengertian kepada keluarga mengenai masalah yang
dihadapi pasien sehingga keluarga dapat mendukung aktivitas pasien
dan menyelesaikan masalah bersama.
D. PROGNOSIS
PROGNOSI
PREMORBID
Riwayat penyakit keluarga
Pola asuh keluarga
Kepribadian premorbid
Stressor psikososial
Sosial ekonomi
Riwayat keluhan yang
Tidak ada
Tidak diperhatikan keluarga
Terbuka
Ada
Menengah
Tidak ada
Baik
Buruk
Baik
Buruk
Baik
Baik
sama
MORBID
Onset
Jenis penyakit
Dewasa muda
Gangguan
psikotik
PROGNOSI
S
Buruk
jenis Buruk
Skizofren Paranoid
Perjalanan penyakit
Kelainan organik
Respon terapi
Buruk
Baik
Baik
Axis II
: Tidak ada
Axis III
: Tidak ada
Axis IV
Axis V
Non Farmakologis.
10