Pengadaan Tanah
Pengadaan Tanah
DI INDONESIA
LATAR BELAKANG
1. Dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil,
makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila dan
UUD Negara RI tahun 1945, pemerintah perlu
melaksanakan pembangunan.
2. Untuk menjamin terselenggaranya pembangunan
untuk kepentingan umum, diperlukan tanah yang
pengadaannya dilaksanakan dengan mengedepankan
prinsip kemanusiaan, demokratis dan adil.
3. Peraturan perundang-undangan di bidang pengadaan
tanah bagi pembangunan untuk kepentingan umum
belum dapat menjamin perolehaan tanah untuk
pelaksanaan pembangunan.
PENGADAAN TANAH
Dasar Hukum :
1. Undang-Undang No. 2 tahun 2012 tanggal 14 Januari
2012;
2. Peraturan Presiden No. 71 tahun 2012 tanggal 7
Agustus 2012;
3. Permendagri No. 72 tahun 2012 tanggal 7 November
2012.
4. Peraturan Kepala BPN No. 5 tahun 2012 tanggal 30
Oktober 2012;
5. Peraturan Menkeu No. 13/PMK.01/2013 tanggal 4
Januari 2013.
KETENTUAN UMUM
1. Instansi
adalah lembaga negara, kementerian dan lembaga
pemerintah non kementerian, pemerintah, pemerintah
provinsi, pemerintah kabupaten/kota, dan Badan Hukum Milik
Negara/Badan Usaha Milik Negara yang mendapat
penugasan khusus Pemerintah.
2. Pengadaan Tanah
adalah kegiatan menyediakan tanah dengan cara memberi
ganti kerugian yang layak dan adil kepada pihak yang berhak.
3. Pihak yang Berhak
adalah pihak yang menguasai atau memiliki objek pengadaan
tanah.
7. Hak Pengelolaan
adalah hak menguasai dari negara yang kewenangan
pelaksanaannya
sebagian
dilimpahkan
kepeda
pemegangnya.
8. Konsultasi Publik
adalah proses komunikasi dialogis atau musyawarah
antar pihak yang berkepentingan guna mencapai
kesepahaman dan kesepakatan dalam perencanaan
pengadaan
tanah
bagi
pembangunan
untuk
kepentingan umum.
9. Pelepasan hak
adalah kegiatan pemutusan hubungan hukum dari
pihak yang berhak kepada negara melalui Lembaga
Pertanahan.
9. Rumah
sakit
pemerintah/
pemerintah daerah.
10.Fasilitas keselamatan umum
11.Tempat
pemakaman
umum
pemerintah/pemerintah daerah
12.Fasilitas sosial, fasilitas umum dan
ruang terbuka hijau publik.
13.Cagar alam & cagar budaya.
14.Kantor
pemerintah/pemerintah
daerah/desa.
15.Penataan permukiman kumuh
perkotaan
&/atau
konsolidasi
tanah, serta perumahan untuk
masyarakat berpenghasilan rendah
dengan status sewa.
16.Prasarana pendidikan atau sekolah
pemerintah/pemerintah daerah.
17.Prasarana olahraga pemerintah/
pemeritah daerah dan
18.Pasar umum dan lapangan parkir
umum
TAHAPAN PENGADAAN
TANAH
1. Perencanaan
2. Persiapan
(Pemprov/instansi penetapan
lokasi Gubernur)
3.
Pelaksanaan
4.
Penyerahan hasil
(BPN RI)
(BPN RI)
PERENCANAAN
Dibuat oleh instansi yang memerlukan tanah &
dituangkan dalam Dokumen Perencanaan yang
memuat :
1. Maksud dan tujuan rencana pembangunan.
2.
Kesesuaian dgn RTRW, Rencana Pemb.
Nasional & daerah.
3. Luas tanah.
4. Letak tanah.
5. Status tanah.
6. Perkiraan waktu pelaksanaan
7. Perkiraan Nilai Tanah.
8. Penganggaran
DOKUMEN PERENCANAAN
Disusun berdasarkan :
1. Studi kelayakan sesuai peraturan
perundangan.
2. Ditetapkan oleh instansi yang
memerlukan tanah.
3. Dokumen diserahkan kepada
Pemprov/Gubernur.
KONSULTASI PUBLIK
1. Untuk
mendapatkan
pembangunan.
kesepakatan
lokasi
TIM KAJIAN
1. Dibentuk oleh Gubernur.
2. Apabila terdapat keberatan dari masyarakat.
3. Tugas Tim Kajian :
a. menginventarisasi masalah.
b. melakukan pertemuaan dgn masyarakat.
c. membuat
rekomendasi
diterima/ditolak
keberatan kpd Gubernur.
d. keberatan diterima Gubernur, maka lokasi
pembangunan batal dilaksanakan/instansi
harus cari lokasi lain.
e. Jika keberatan ditolak
PTUN
MA
PELAKSANAAN DATAN
1. Oleh Kakanwil BPN Provinsi selaku Ketua.
2.
3.
Satgas A.
Satgas,
PENILAI TANAH
1 Ditetapkan oleh Ketua Pelaksana Pengadaan
Tanah, setelah memenangkan pelelangan.
2. Pengadaan Penilai dilakukan seleksi, jw 30
hari kerja.
3. Apabila jw 30 hari kerja tidak dapat
dilaksanakan, Ketua PT menunjuk Penilai
Publik.
tanah;
bangunan;
tanaman;
benda yang berkaitan dengan tanah;
ruang atas dan bawah tanah;
kerugian lain yang dapat dinilai.
uang;
tanah pengganti;
pemukiman kembali;
bentuk lain yang disetujui kedua pihak;
kepemilikan saham (BUMN).
Tanah Pengganti
1.
2.
3.
4.
5.
Pemukiman Kembali
1. Dilakukan instansi yang memerlukan tanah atas
2.
3.
4.
5.
Kepemilikan Saham
1. Berdasarkan kesepakatan pihak yang berhak
dengan BUMN yang mendapat penugasan
Khusus Pemerintah.
2. Pelepasan hak oleh pihak yang berhak, setelah
disepakati ganti kerugian dalam bentuk
kepemilikan saham.
3. Selama proses pemberian ganti kerugian, dana
kepemilikan saham dititipkan pada bank.
4. Pelepasan hak, dilakukan bersamaan dengan
penitipan uang di bank.
5. Penyerahan didokumentasi foto/video.
Bentuk lain
1. Gabungan Ganti Kerugian, tanah pengganti
atau putusan pengadilan yang mempunyai
kekuatan hukum tetap.
2. Penyerahan Ganti Kerugian bentuk lain
dengan Berita Acara Penyerahan.
3. Penyerahan didokumentasi foto/video.
KETENTUAN PERALIHAN
Pengadaan tanah yang sedang berlangsung :
1.
telah dituangkan dalam dokumen
perencanaan.
2. telah dianggarkan.
3. telah ada penetapan lokasi.
4. telah pelepasan hak; dan/atau
5. ganti kerugian telah dititipkan di PN.