Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
REVISI:001
HALAMAN: 1 DARI 6
1. TUJUAN
Untuk menangani produk kembalian yang diterima kembali secara baik dan benar
2. RUANG LINGKUP
2.1.
Berlaku untuk semua produk kembalian yang dikembalikan dari
distributor karena:
2.1.1 Salah kirim
2.1.2 Salah Administrasi
2.1.3 Kadaluarsa
2.1.4 Penarikan kembali
2.2.
Produk kembalian oleh sebab lain, antara lain tidak sampai ke distributor
karena gangguan di perjalanan
2.3.
SOP ini menjelaskan mulai dari penerimaan, pemeriksaan dan
penanganan produk kembalian barang regular dan khusus serta pelaporannya.
3. REFERENSI
Petunjuk Operasional Penerapan Cara Pembuatan Obat Yang Baik Tahun 2012
Pedoman Teknis Cara Distribusi Obat Yang Baik Tahun 2012
Dibuat Oleh,
Diperiksa Oleh,
Disetujui oleh,
Iim Mudmainah
Tanggal: 4 Mei 2015
Inawati Sobba
Tanggal: 4 Mei 2015
Jaka Nugraha
Tanggal: 5 Mei 2015
Nama Proses
Nomor Proses
Pemilik Proses
Ruang Lingkup
Tanggal Efektif
Tanggal Revisi
No. Revisi
Halaman
yang dikembalikan.
APJ melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan kesesuaian dokumen
4.1.3
4.1.4
4.1.5
4.1.6
4.1.7
4.1.8
4.1.9
laboratorium BPOM;
4.1.9.1 Dapat digunakan kembali
4.1.9.2 Dikemas Ulang
4.1.9.3 Dimusnahkan
4.1.10 Bagian Gudang atas dasar Butir diatas melakukan salah satu hal sebagai
berikut;
4.1.10.1
Memasukkan sebagai stok gudang; atau
4.1.10.2 Menyerahkan kebagian Packing untuk dilakukan pengemasan
ulang; atau
4.1.10.3 Memindahkan produk kembalian tersebut ke ruang Reject dan
memberi penandaan status; dan
4.1.10.4 Melakukan pemusnahan yang dihadiri oleh pihak terkait sesuai
yang dikembalikan.
APJ PBF melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan kesesuaian
4.2.3
4.2.4
4.2.5
4.2.6
4.2.3 Catatan kembalian obat harus disimpan oleh petugas yang bertanggung jawab
dan secara resmi meneruskan obat tersebut ke penjual.
4.3 Produk Kembalian Barang Khusus
4.3.1. Prekursor
4.3.1.1. Pelanggan menyerahkan barang disertai dengan surat pengembalian
barang dan fotokopi faktur penjualan dan atau SPB
4.3.1.2. APJ PBF melakukan verifikasi kesesuaian terhadap
4.3.1.3.
surat
4.3.1.4.
4.3.1.5.
c) Obat rusak
d) Obat kembalian.
Obat mengandung prekursor yang termasuk obat kembalian dan
memenuhi syarat dapat dikembalikan ke industri farmasi atau PBF
4.3.1.6.
pemasok.
Obat prekursor yang rusak, kadaluwarsa dan yang tidak dapat
dikembalikan ke Industri farmasi atau PBF pemasok di pindahkan
4.3.1.7.
4.3.1.8.
daluwarsa.
Kegiatan pemusnahan dilakukan oleh APJ PBF dan disaksikan oleh
petugas Balai Besar/Balai POM setempat sesuai dengan Protap
4.3.1.9.
4.3.2 Narkotik/Psikotropik:
4.3.2.1. Pelanggan menyerahkan barang disertai dengan Surat Pengembalian Barang
dan fotokopi Faktur penjualan dan atau SPB yang telah ditanda tangani oleh
Penanggung Jawab Narkotik
4.3.2.2. APJ PBF melakukan verifikasi kesesuaian terhadap surat pengembalian
barang dan fotokopi faktur penjualan dan atau SPB.
4.3.2.3. APJ PBF melakukan verifikasi terhadap kesesuaian nama produsen, nama
produk, bentuk dan kekuatan sediaan, jumlah obat, nomor bets, dan tanggal
kadaluwarsa obat yang dikembalikan.
4.3.2.4. Barang yang diretur harus diserahkan Apoteker Penanggung Jawab PBF
kepada Penanggung Jawab Narkotik/Psikotropik.
4.3.2.5. Barang retur disimpan, di dalam safety box narkotika/Psikotropik di Gudang
Obat Retur (GOR).
4.3.2.6. Setiap serah terima barang Retur Narkotika/Psikotropika harus disertai berita
acara.
4.3.2.7. Obat Narkotik/Psikotropik yang rusak, kadaluwarsa dan yang tidak dapat
dikembalikan ke Industri farmasi atau PBF pemasok di pindahkan ke ruang
Rreject dan akan dimusnahkan.
4.3.2.8. APJ PBF membuat daftar inventaris Narkotik/Psikotropik Farmasi yang
akan dimusnahkan mencakup nama produsen, bentuk dan kekuatan sediaan,
isi dan jenis kemasan, jumlah, nomor bets dan tanggal daluwarsa.
4.3.2.9.
Kegiatan pemusnahan dilakukan oleh APJ PBF dan disaksikan oleh petugas
Balai Besar/Balai POM setempat sesuai dengan Protap pemusnahan obat
jadi.
4.3.2.10. Dibuat dokumentas dan pelaporan dari setiap kegiatan yang dilakukan ke
Balai POM setempat.