Anda di halaman 1dari 30

Ekosistem dan Sistem Sosial

Sebagai Sistem Adaptasi


yang Kompleks
1.
2.
3.
4.
5.

KELOMPOK 5
Ahmad Hisbullah A I14144001
Celline Pangesti
I14144006
Dyah Putri A I14144009
Putri Ingga L
I14144026
Ricter Pangestika I14144027

Ekosistem Dan Sistem Sosial


adalah Sistem Adaptasi Kompleks

(Kompleks)
memiliki banyak bagian dan
banyak hubungan
antara bagian-bagian

(Adaptasi)
struktur umpan balik yang
memberikan kemampuan
untuk menyesuaikan diri pada
lingkungan yang berubah-ubah

Bagaimana memahami interaksi


manusia dengan ekosistem saat
sistem sosial dan ekosistem yang
begitu sangat kompleks?

Sifat yang Muncul


Ciri-ciri dan prilaku yang muncul dari
sistem adaptasi kompleks yang teratur

Tiga Contoh Signifikan Dari Sifat Yang Muncul

Organisasi dirinya sendiri


Stabilitas domain
Siklus sistem kompleks

Organisasi hirarki dan sifat yang


muncul

Ekosistem
Populasi
Organisme

sel

Emergent Properties of Social System


Emergent properties dalam sistem sosial manusia sangat
penting bagi ekologi manusia karena hal ini yang membentuk
interaksi manusia dengan lingkungannya.
Contoh Emergent properties
yaitu penyampaian
informasi yang salah dari satu orang ke orang lain
dalam satu grup melalui jaringan sosial seperti telepon.
Informasi yang beredar tidak
seperti yang berasal dari sumber
informan awal.
Birokrasi merupakan contoh emergent properties dalam
sistem sosial manusia

TAHUN 1950 - 1960

Beberapa pakar ekologi


mencoba untuk mengingatkan
masyarakat mengenai bahaya
yang akan datang dari ledakan
populasi manusia dan kerusakan
lingkungan.

Kebanyakan
masyarakat tidak
percaya

Namun, setelah bencana alam


terjadi masyarakat baru
mempercayainya

SELF - ORGANIZATION
Ekosistem dapat mengatur segala bagian yang berbeda didalamnya
sehingga dapat bekerjasama dengan baik sebagai suatu sistem sosial
atau yang disebut juga dengan rantai makanan.

Self-organization of biological communities


Inti organisasi ekosistem adalah ekosistem komunitas biologi
yang meliputi tanaman, hewan, mikroorganisme yang hidup
didalamnya.
Tempat terjadinya seleksi alam dan terbentuk rantai makanan
dan
Jika ada spesies baru yang datang dalam ekosistem tersebut
maka ia harus bertahan dan membentuk sebuah populasi agar
dapat bertahan hidup.

3 ATURAN DALAM KOMUNITAS MASYARAKAT YANG


MENENTUKAN SPESIES BARU DAPAT BERTAHAN HIDUP
1.
2.

3.

Mampu beradaptasi dengan lingkungan fisik disekitarnya


dan dapat bertahan selama bertahun-tahun.
Tempat baru ini mampu menyediakan makanan dan air bagi
pertumbuhan dan perkembangan tanaman / hewan
disekitarnya. Contohnya, untuk tanaman maka harus
terdapat air dan mineral yang cukup dalam tanah dan juga
cukup sinar matahari. Sedangkan untuk hewan, makanan
dapat berasal dari hewan / tanaman yang dapat mereka
makan. Spesies baru tidak akan bertahan hidup jika terlalu
banyak pesaing dalam mencari makan
Spesies baru harus dapat menghindari serangan dari hewan
predator yang sudah ada sebelumnya di wilayah tersebut.

Dari rantai makanan yang sederhana dapat berkembang menjadi


lebih kompleks jika terjadi migrasi spesies baru dan membentuk
komunitas biologis yang terorganisir sebagai jaring pangan, seperti
pada gambar 1.

Manusia

Kutu

Kucing
Domba

Konsume
n

Tikus
Rumput
Rumput liar

Produsen

Gambar 1 Komunitas biologi yang terorganisir menjadi jaring makanan

Relung ekologi merupakan cara spesies mencari makan dan


ditentukan oleh kondisi fisik seperti siklus tahunan, suhu
dan kelembaban.
Beberapa tumbuhan dan hewan tidak dapat bertahan pada
ekosistem yang baru karena tidak cocok dengan komunitas
biologi.
Hal ini terjadi karena adanya predator dan pesaing dalam
mencari mangsa.
Komunitas biologi terbentuk dari kumpulan proses yang
sebagian berkaitan dengan kesempatan, yang tergantung
pada spesies apa dan kapan mereka sampai di tempat yang
baru.
Namun, unsur kesempatan dalam pembentukan komunitas
tidak berarti bahwa setiap kombinasi tumbuhan dan hewan
dapat terbentuk, karena kecocokan dibutuhkan untuk
membentuk jaring pangan yang fungsional.

Proses pembentukan ekosistem dan sistem sosial mirip


dengan evolusi biologis, yaitu berdasarkan konsep mutasi.
Mutasi atau perubahan kebudayaan merupakan ide baru, dan
akan bertahan jika sesuai dengan budaya yang ada dan
terbukti bermanfaat.
Evolusi budaya manusia dapat terjadi lebih cepat dibanding
evolusi biologis karena evolusi budaya tidak terjadi secara
acak seperti pada mutasi biologis.
Mutasi budaya merupakan pengembangan ide-ide baru untuk
memecahkan masalah, sehingga mutasi budaya sering
sesuai dengan budaya yang ada dan berfungsi dengan baik
untuk bertahan dan menjadi bagian dari kebudayaan.

Self-organization dari Sistem


Sosial

Stabilitas Domain

Ekosistem & Sistem Sosial

Umpan Positif

Umpan Negatif

'Switching' adalah keadaan yang muncul saat


terjadinya proses adaptif kompleks sistem yaitu
ekosistem dan sistem sosial

Diagram

menunjukkan
perubahan
keadaan tubuh dari hidup hingga mati
Tahapan tersebut akan berubah ketika
seseorang itu sakit ataupun terluka
Sumbu
X
mempresentasikan
status
keadaan tubuh
Letak bola menunjukkan keadaan tubuh di
perode waktu tertentu dan pergerakannya
menandakan perubahan keadaan tubuh

Gambar A

Pergerakan

bola
menurun
menandakan
mekanisme homeostasis yang dilakukan untuk
menjaga tubuh tetap di status sehat
Bola dapat mundur dan maju secara acak dan
menunjukkan tubuh dapat berubah responnya
namun bola akan lebih sering di dasar

Gambar B

Saat

faktor eksternal membuat tubuh luka atau sakit


maka akan memasuki status tubuh yang tidak sehat
(not healthy state).
Tubuh akan mencoba menghilangkan dan memperbaiki
luka agar berubah menjadi sehat kembali seperti
gambar A
Meskipun tubuh
dalam keadaan sehat ataupun sakit
namun akan tetap berada pada domain stabilitas alive

Gambar C

Keadaan

luka atau sakit yang parah akan sangat


merubah tubuh dan akan mendorong bola menuruni
puncak kurva dari tahap alive ke tahap dead dan
akan terjadi penurunan fungsi pada tubuh
Suhu tubuh menurun, otot kaku dan ratusan proses
internal akan berhenti
Tidak ada kekuatan alami yang akan membuat
kembali pada tahap alive

Gambar D

Perubahan

pada tubuh dapat bersumber dari proses


alami seperti penuaan
Bentuk puncak berubah sehingga dasar berpindah
lebih dekat kepada perbatasan antara alive dan
dead
Mekanisme homeostasis melemah, puncak pun
melandai dan gangguan lebih mudah mendorong
bola ke domain dead

Sistem sosial adalah segala sesuatu tentang sosial


dan berhubungan dengan kebudayaan di tempat
dan waktu tertentu, pengetahuan, teknologi,
persepsi, dan nilai.

Terkadang terjadi fluktuasi. Umpan balik


akan menjaga kestabilan domain antar
politik dan sistem ekonomi ketika
kebudayaan merubah secara konstan
domain.

negatif
budaya,
evolusi
bentuk

Ecosystem state adalah gabungan dari setiap


bagian
dari
sebuah
ekosistem
yang
menggambarkan jumlah populasi tumbuhan,
hewan dan mikroorganisme, kandungan air, tanah
dan setiap struktur yang dibangun manusia.

Gangguan eksternal peristiwa traumatik, seperti


angin topan, kebakaran dan pengenalan binatang
eksotis /
tanaman seperti eceng gondok akan mengubah
ekosistem

Ekosistem dan sistem sosial berubah


dengan dua cara:
1. Perubahan
secara progresif karena
proses internal (komunitas biologis dan
evolusi budaya).
2. Perubahan secara tiba-tiba karena faktor
eksternal.

Siklus Sistem Yang Kompleks

Siklus Sistem Yang Kompleks


Pertumbuhan

:
Waktu ekspansi dan meningkatkan kompleksitas.
Keseimbangan :
Waktu stabilitas. Sistem ini telah mencapai tingkat
kerumitan yang tinggi. Sistem ini kurang fleksibilitas
sehingga rentan terhadap gangguan eksternal.
Pembubaran :
Ketika sistem hancur oleh gangguan eksternal.
Reorganisasi:
Pemulihan sistem yang telah hancur kembali.

Populasi

juga menerapkan siklus sistem yang kompleks,


sebagai contoh manusia biasanya akan menata dan
pindah ke tempat yang baru jika populasi mereka
melampaui daya dukung lokal.

Ekosistem

juga memiliki siklus sistem yang kompleks.


Contoh : sebuah pulau mengalami kebakaran hutan yang
menjadi sumber kehidupan biologis sebelumnya. Untuk
pertumbuhan selanjutnya maka dilakukan reorganisasi
dari rumput ataupun tanaman dan hewan yang baru
datang.
Kemudian
pertumbuhan
terus
meningkat
sehingga melampaui batas kapasitas maka sulit untuk
spesies baru untuk bertahan hidup. Akan tetapi
masyarakat akan tetap bertahan dalam keseimbangan
sampai adanya gangguan baru yang dapat menyebabkan
perubahan yang dramatis (pembubaran).

Sistem

Sosial memiliki siklus sistem yang kompleks


berdasarkan skala dari sebagian kecil masyarakat hingga
seluruh bangsa. Jangka waktu siklus dapat bervariasi dari
beberapa bulan sampai tahun atau berabad-abad. Periode
sejarah bangsa memberikan contoh siklus jangka panjang.

Kebijakan

merupakan salah satu contoh yang dapat


berubah secara dramatis selama siklus sistem sosial.

Pada

tahap
keseimbangan, Kebijakan dikembangkan
dengan
baik.
Tahap
pembubaran,
orang
akan
mempertanyakan kebijakan yang ada dan akan menolak
kebijakan yang tidak memadai. Tahap reorganisasi
merumuskan kebijakan baru, bahkan kerangka baru yang
radikal. Kemudian Rincian kebijakan baru bekerja dan diisi
selama pertumbuhan

Masyarakat dikatakan efektif apabila :


1.
2.
3.

4.

memiliki kemampuan untuk berfungsi dengan baik


selama empat tahap siklus sistem yang kompleks.
siap menangani berbagai kondisi yang sangat berbeda
yang akan datang dengan tahap berikutnya.
memiliki kapasitas untuk tumbuh ketika ada
kesempatan dan berfungsi berkelanjutan ketika
pertumbuhan tidak memungkinkan lagi.
Memiliki kemampuan bergerak cepat untuk melakukan
reorganisasi dan pertumbuhan baru.

KERUSAKAN EKOSISTEM TANAH


Akibat Penebangan Hutan, 2.100 Mata Air Mengering
Kelangkaan bahan bakar minyak tanah yang melanda di berbagai lokasi pada
waktu-waktu tertentu, seperti yang dialami oleh penduduk di berbagai daerah di
Banyumas, Jawa Tengah, dikhawatirkan dapat berdampak pada perilaku masyarakat
pedesaan dalam menggunakan kayu bakar dan menebang pohon tanaman pohon. Jika
hal ini terjadi, kerusakan sumber air (mata air) dikhawatirkan akan semakin serius.
Di Banyumas saat ini tinggal 900 mata air, padahal tahun 2001 masih tercatat
3.000 mata air. Setiap tahun rata-rata sekitar 300 mata air mati akibat penebangan
terprogram (hutan produksi) maupun penebangan tanaman keras milik penduduk
(menurut Wisnu Hermawanto, Kepala Dinas Kehutanan dan Perkebunan Banyumas,
Kamis 25/8).
Akan tetapi, sebagai akibat dari adanya berbagai tekanan kebutuhan hidup dan
perkembangan jumlah penduduk, perlindungan terhadap kelestarian sumber mata air
dan tanaman pohon atau hutan rakyat semakin berat. Di lain pihak, penduduk yang di
lahannya terdapat sumber air tidak pernah memperoleh kompensasi sebagai ganti atas
kesediaannya untuk tidak menebangi pohonnya.
Kesulitan penduduk memperoleh minyak tanah berdampak pada peningkatan
penggunaan kayu bakar. Penduduk di daerah pedesaan yang jauh dari pangkalan minyak
tanah memilih menebang pohon untuk kayu bakar. Satu ikat kayu bakar ukuran sedang
sekarang harganya dapat mencapai Rp 7.000. Diperkirakan setiap hari sekitar 1.500
pohon milik penduduk di Banyumas ditebang untuk dijadikan kayu bakar sebagai
pengganti minyak tanah.

(Sumber: Kompas, Jumat, 26 Agustus 2005)

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai