Peluruhan
Peluruhan
KERADIOAKTIFAN
A. Peluruhan Radioaktif
Jika suatu inti terdiri atas sejumlah neutron yang tidak seimbang, inti tersebut
menjadi tegang dan mempunyai kelebihan energi. Beginilah keadaan inti dan suatu
atom karbon jika di dalamnya terdapat kurang dari enam atau lebih dan tujuh neutron.
Inti ini tidak dapat bertahan. Suatu saat inti akan melepaskan kelebihan energi dan
mungkin melepaskan satu atau dua partikel radiasi sekaligus.
Satu inti karbon dengan enam proton dan enam neutron disebut sebagai karbon
- 12 atau ditulis dengan simbol C-12. Angka 12 menunjukkan jumlah dari nukleon.
Satu inti karbon dengan 7 neutron dapat diindentifikasi sebagai C-13. Inti karbon C12 dan C-13 mempunyai sifat stabil. Selain bentuk ini, bentuk yang lain tidak stabil.
Semakin janggal jumlah neutronnya, semakin bertambah ketegangannya dan semakin
cepat pula inti melepaskan kelebihan energinya dalam bentuk sinar radiasi. Satu inti
karbon dengan hanya 5 neutron, atau yang disebut C-11, dapat mempertahankan
kondisi/keadaan tersebut selama 20 menit. C-10 membelah dalam waktu 19 detik dan
C-9 hanya dalam 1/8 detik.
Lebih mudah bagi inti untuk bertahan dengan kelebihan 1 neutron. Karbon-14,
inti dengan 8 neutron, dapat tetap bertahan selama beribu-ribu tahun tanpa ada
masalah. Kelebihan 2 neutron menjadikan inti tidak dapat bertahan dalam waktu 2
atau 3 detik. Inti yang memiliki kelebihan 3 neutron akan meletup dalam waktu 1
detik. Gambar-gambar berikut ini memperlihatkan seluruh struktur inti suatu atom
karbon, yaitu semua isotop dan karbon. Apa yang kita pelajari mengenai karbon di
sini tidak hanya berlaku untuk karbon saja. Keadaan itu juga sama bagi hampir setiap
elemen, baik besi atau emas, nitrogen atau oksigen, radon atau uranium. Jika jumlah
neutron dalam suatu inti sesuai, inti itu stabil atau non-radioaktif. Tetapi bila jumlah
neutron tidak sesuai, inti menjadi tidak stabil dan suatu saat akan melepaskan
ketegangannya dengan mengeluarkan sinar radiasi. Inti yang tidak stabil
mengakibatkan zat menjadi radioaktif.
Setiap inti melepaskan ketegangannya dengan cara yang berbeda dan
mengeluarkan energi atau partikel radiasi yang berbeda. Pada sebagian besar kasus,
inti melepaskan energi elektromagnetik yang disebut radiasi gamma, yang dalam
banyak hal mirip dengan sinar-X. Ia bergerak secara lurus, melemah bila membentur
suatu benda. tetapi sering sebagian dari radiasi gamma menembus benda tersebut.
Dalam banyak hal, inti juga melepaskan radiasi beta. Radiasi beta lebih mudah untuk
dihentikan. Pelat seng biasa atau kaca dapat menghentikan semua radiasi beta. Bahkan
pakaian yang kita pakai dapat melindungi dengan baik dan radiasi beta.
Suatu kejadian dimana atom yang tidak stabil melepaskan kelebihan energinya
disebut proses peluruhan radioaktif. Inti yang ringan dengan sedikit nukleon
menjadi stabil setelah hanya mengalami I (satu) kali proses peluruhan. Tetapi inti
yang berat mengandung ratusan nukleon. Apabila inti berat mengalami peluruhan. ada
kemungkinan inti tersebut tetap tidak stabil. Oleh karena itu, kondisi stabil dapat
dicapai setelah beberapa kali peluruhan.
Jika jumlah proton berubah selama proses peluruhan, elemen tersebut akan
berubah menjadi elemen lain. Contohnya, uranium U-238 (terdiri atas 92 proton dan
146 neutron) selalu melepaskan 2 proton dan 2 neutron ketika sedang meluruh.
Setelah mengalami satu kali proses peluruhan jumlah protonnya menjadi 90. Tetapi
elemen dengan 90 proton disebut torium. Inti torium ini juga tidak stabil dan akan
berubah menjadi protaktinium setelah proses peluruhan berikutnya. Kemudian, inti ini
juga akan berubah menjadi inti lain. Pada akhirnya menjadi inti stabil, yaitu inti timah
hitarn yang akan dihasilkan setelah peluruhan ke 14.
B. KERADIOAKTIFAN ALAM
Terjadi secara spontan
Misalnya: 92238 U
224
90
Th + 24 He
1. Jenis peluruhan
a. Radiasi Alfa
- terdiri dari inti 24 He
- merupakan partikel yang massif
- kecepatan 0.1 C
- di udara hanya berjalan beberapa cm sebelum menumbuk molekul udara
b. Radiasi Beta
- terdiri dari elektron -10 e atau -10 beta
- terjadi karena perubahan neutron 01 n
- di udara kering bergerak sejauh 300 cm
c. Radiasi Gamma
p + -10 e
n + +10 e
e. Emisi Neutron
- tidak menghasilkan isotop unsur lain
2. Kestabilan inti
1. Pada umumnya unsur dengan nomor atom lebih besar dari 83 adalah
radioaktif.
2. Kestabilan inti dipengaruhi oleh perbandingan antara neutron danproton di
dalam inti.
3. Deret keradioaktifan
Deret radioaktif iajlah suatu kumpulan unsur-unsur hasil peluruhan suatu
radioaktif
yang
berakhir
dengan
terbentuknya
a. Deret Uranium-Radium
Dimulai dengan
b. Deret Thorium
92
238
82
206
Pb
unsur
yang
stabil.
90
232
82
208
Pb
c. Deret Aktinium
Dimulai dengan peluruhan 92 235 U dan berakhir dengan
82
207
Pb
d. Deret Neptunium
Dimulai dengan peluruhan
Bi
93
237
83
209
Di alam, kita dapat menemukan beberapa contoh inti berat yang dapat
mencapai kondisi stabil setelah melalui masa peluruhan yang panjang. Inilah salah
satu alasan mengapa lingkungan mengandung banyak sekali bahanbahan radioaktif
alam. Pada suatu mata rantai peluruhan tertentu, unsur yang dihasilkan adalah radium.
Radium adalah logam. seperti unsur-unsur pada awal mulainya peluruhan. Tetapi,
yang mengherankan sewaktu radium meluruh, unsur ini berubah menjadi bahan yang
bersifat gas yang disebut radon. Bahanbahan lain dari proses peluruhan tetap berada di
dalam bumi, tetapi gas radon bergerak menuju ke permukaan bumi. Pada saat
mencapai permukaan bumi ia menyebar ke segala arah dan membaur. Dalam hal ini
gas radon tidak membahayakan sama sekali. Tetapi, jika ada sebuah rumah tepat
berada di suatu tempat dirnana gas radon mencapai permukaan bumi, gas radon akan
masuk ke dalam rumah itu dan tidak akan bercampur dengan udara luar. Konsentrasi
radon dalam udara yang kita hirup di dalam rumah mungkin ratusan, bahkan ribuan
kali lebih tinggi daripada yang ada di luar rumah. Apabila kita menghirup udara,
atom-atom radon masuk ke dalam paru-paru. Hal yang sama terjadi pada setiap bahan
yang dihasilkan selama peluruhan radon, yang juga bersifat radioaktif. Akibatnya,
paru-paru terkena radiasi. Ada beberapa faktor lain yang mempengaruhi adanya
paparan oleh radon, seperti kandungan partikel udara dalam rumah, bahan-bahan
bangunan yang digunakan (yang juga mengeluarkan radon) dan juga gedung di tempat
kita tinggal. Akibat dari gas radon, banyak orang yang pekerjaannya berhubungan
dengan radiasi menerima dosis radiasi lebih tinggi di rumah daripada di tempat kerja.
Dalam berpuluh-puluh ribu rumah, para penghuninya menerima dosis radiasi
beberapa kali lipat dari batas dosis yang direkomendasikan bagi para pekerja di
industri, pembangkit tenaga nuklir dan fasilitas perawatan dengan sinar-X.
Radioaktivitas Alam
Inti
Kestabilan inti
Inti stabil
Unsur RA U 238 yang langsung dari lam digunakan sebagai bahan bakar
100 gr U238 = 99,3 % U238 + 0,7% U235
Unsur Unsur RA di alam :
40
87
113
Cd T1/2 = 9 x 1015th
Unsur radioaktif yang dihasilkan secara kontinu dalam atmosfer bumi sebagai hasil
reaksi molekul udara dengan partikel berenergi tinggi yang dikaenal dengan sinar
kosmik (14C ).
Penentuan Umur Radiometrik
Sinar kosmik inti atomik berenergi tinggi ( proton) masuk ke atmosfer
sehingga terjadi tumbukan dengan partikel sekunder menghasilkan netron. Netron
14
7
14
7
Reaksi :
1
0
N
+
14
6
N
)
C 11H
Radiokarbon
Mengukur kandungan
14
R o e t
R=
T=
Dimana :
1 Ro
ln
238
diperkirakan terbentuk.
Keradioaktifan Buatan
Merupakan perubahan inti yang terjadi karena ditembak oleh partikel.
Prinsip penembakan:
Jumlah nomor atom sebelum penembakan = jumlah nomor atom setelah penembakan.
Jumlah nomor massa sebelum penembakan = jumlah nomor massa setelah
penembakan.
Misalnya:
14
N+
He
17
O + 11 p
RUMUS
k = (2.3/t) log (No/Nt)
k = 0.693/t1/2
t = waktu peluruhan
PELURUHAN ALFA
Peluruhan Alfa
Peluruhan alfa adalah emisi partikel alfa (inti helium) yang dapat dituliskan
sebagai
4
He atau 42 . Ketika sebuah inti tak stabil mengeluarkan sebuah partikel alfa,
nomor atom berkurang dua dan nomor massa berkurang empat. Peluruhan alfa dapat
ditulis:
A
Z
X ZA42Y +24
Sebagai contoh 234U meluruh dan mengeluarkan sebuah partikel alfa
234
92U
23090Th +
K dan energi kinetik inti anak (inti hasil) KY , yang dapat dihitung dengan
persamaan:
A 4
Q
A
Energi
Partikel
R
Gambar 6.1 Potensial Inti dan Proses Efek Trobosan Oleh Partikel Alfa
Tinggi potensial halang dalam inti berat sekitar 30 MeV sampai 40 MeV,
sementara partikel alfa hanya memiliki energi sekitar 4 sampai 8 MeV. Jadi, secara
klasik partikel alfa tidak akan mengkin menerobos potensial Coulomb yang begitu
besar.
22
(5.4)
penghalang atau merupakan energi Coulomb partikel alfa pada permukaan inti atom,
yang besarnya
VB = 2(Z 2)e2 / 40 R , dan R = 2(z 2)e2 / 40 K . Jika persamaan diatas
5
-21
K (MeV)
(1/s)
1/ 2
10
Th
4,01
1,4 x 10
4,19
4,5 x 10 thn
Th
4,69
Pu
232
thn
-18
1,6 x 10
4,9 x 10
8,0 x 10 thn
2,8 x 10
5,50
88 thn
2,5 x 10
5,89
20,8 hari
3,9 x 10
220
Rn
6,29
56 s
1,2 x 10
222
Ac
7,01
5s
0,14
216
Rn
8,05
45 s
1,5 x 10
212
Po
8,78
0,3 s
2,3 x 10
238
230
238
230
-18
-13
-10
-7
-2
4
6
(5.5)
dengan
Am =
.
n1 A1 + n2 A2 +...
n1 A1 + n2
A2 +...
dengan masaa jenis 10,9 gr/cm . Diketahui massa atom U dan O masing-masing 238
dan 16 Jawab
Molekul UO2 terdiri atas 3 atom (1 U dan 2 O), sehingga fraksi atom untuk U, n =1/3
dan untuk O, n = 2/3
Daya Ionisasi
Mekanisme utama hilangnya energi partikel alfa adalah melalui ionisasi dan
eksitasi. Dalam udara partikel alfa rata-rata kehilangan energi sebesar 3,5 eV untuk
menghasilkan pasangan ion (p, e). Sementara eksitasi terjadi ketika energi yang
ditransfer ke elektron atom medium, tidak cukup untuk melepaskan elektron dari
pengaruh ikatan inti.
Partikel alfa bergerak cukup pelan karena massanya yang relatif besar. Karena
muatannya juga besar (2e), maka ionisasi spesifik sangat tinggi. Ionisasi sepisifik
adalah banyaknya pasangan ion yang terbentuk per satuan panjang lintasan.
Pasangan ion yang terbentuk dalam orde puluhan ribu paangan ion per centimeter
lintasan di udara.
Ionisasi spesifik (Is) dirumuskan:
Is =
Pasangan ion
jangkaun (cm)
K
( pasangan ion / cm)
W .d
K adalah energi partikel alfa (eV) dan W adalah energi yang diperlukan untuk
membentuk 1 pasang ion di udara, 35 eV/pasang
Gambar 6.2 Kurva Bragg untuk Ionisasi Spesifik Partikel Alfa di Udara
(5.7)
Contoh
Berapa jumlah pasangan ion per cm di udara yang dihasilkan oleh partikel alfa
dengan energi 4,5 MeV
Jawab
Jangkaun alfa di udara d = 1,24 x 4,5 2,62 =
2,96 cm Jumlah pasngan ion per cm
Is =
4,5 x10 6 eV
35eV x 2,96 cm
Peluruhan Beta
Dalam peluruhan beta, sebuah proton berubah menjadi inti atau sebaliknya. Jadi
Z dan N masing-masinng berubah satu satuan, tetapi A tidak berubah. Pada peluruhan
beta, yang paling utama adalah sebuah netron meluruh menjadi sebuah proton dan
sebuah elektron
np+e
Ketika proses peluruhan ini pertama kali dipelajari, partikel yang dipancarkan
disebut partikel beta, kemudian baru diketahui bahwa partikel itu adalah
elektron.Elektron yang dipancarkan pada peluruhan beta bukanlah elektron kulit atom
dan juga bukan elektron yang semula berada dalam inti. Tetapi elektron ini diciptakan
oleh inti dari energy yang ada. Jika ada beda energy diam sekurang-kurangnya
penciptaan elektron sangat mungkin terjadi.
Hipotesis Neutrino
Dari eksperimen yang telah dilakukan berkaitan dengan peluruhan beta ini,
yaitu:
1.
2.
Persoalan
terhadap
fenomena
yang
tampak
melanggar
hukum
kekekalan momentum sudut dan energi ini ditemukan oleh Wolfgang Pauli. Ia
mengusulkan bahwa ada partikel ketiga yang dipancarkan pada peluruhan beta ini.
Partikel ketiga ini bermuatan elektrik nol dan memiliki spin . Hilangnya energi ini
tidak lain adalah energi yang diambil partikel ini.
Partikel ini disebut neutrino (yang dalam bahasa Italia berarti netral kecil) dan
diberi lambang . Neutrino ini memiliki massa diam nol. Neutrino ini juga memiliki
anti partikel yang dinamakan antineutrino . Pada kenyataannya yang dipancarkan
dalam peluruhan beta adalah antineutrino. Dengan demikian proses peluruhan beta
secara lengkap adalah:
np+e+
Energi reaksi ini muncul sebagai energi kinetik elektron, energi antineutrino dan
energi pental proton. Proses peluruhan beta lainnya adalah peluruhan proton, yang
reaksinya
pn+e+ +
e+ adalah elektron positif atau positron yang merupakan antipartikel dari
elektron. Positron memiliki massa sama dengan elektron, tetapi memiliki muatan
elektrik yang berlawanan. Apabila positron bertemu dengan elektron, keduanya akan
bergabung dan musnah. Proses ini dinamakan annihilasi. Energi keduanya berubah
menjadi gelombang elektromagnetik.
Nilai Q dari peluruhan ini, dihitung dengan mengurangi massa-massa elektron (Zme)
elektron dan sejumlah kecil energi kinetik inti. Elektron memiliki energi kinetik
maksimum jika energi antineutrino hampir nol.
Sedangkan dalam pemancaran dapat digambarkan e+ , proton inti berubah
menjadi netron. Reaksinya
Contoh
Berapakah energi maksimum elektron yang teremisi dari peluruhan e di dalam H?
Jawab
Reaksi peluruhan
Energi kinetik inti He bisa diabaikan karena terlalu kecil sehingga Ke terjadi pada saat
Kv = 0, maka Ke = 0,0186 MeV
Contoh
Berapakah jangkauan linier partikel beta (dalam cm) dengan energi maksimum 2,86
MeV yang dipancarkan dari inti 5625Mn yang melewati aluminum.
jawab
dK/dx adalah laju kehilangan energi akibat ionisasi dan eksitasi oleh partkel
beta (MeV/cm) dan W adalah energi rata-rata untuk membentuk satu pasangan ion.
Satu hal yang menarik, karena partikel beta bermuatan listrik dan bergerak
dengan kecepatan tinggi, apabila melintas dekat inti atom, maka gaya elektrostatik inti
menyebabkan partikel beta membelok dengan tajam. Peristiwa ini menyebabkan
partikel beta kehilangan energinya dengan memancarkan gelombang elektromagnetik
yang dikenal sinar-X Bremsstrahlung.
PELURUHAN GAMMA
Setelah peluruhan alfa dan beta, inti biasanya dalam keadaan tereksitasi. Seperti
halnya atom, inti akan mencapai keadaan dasar (stabil) dengan memancarkan foton
(gelombang elektromagnetik) yang dikenal dengan sinar gamma ().
Dalam proses pemancaran ini, baik nomor atom atau nomor massa inti tidak
berubah. ( AX )* AX +
Energi gelombang ini ditentukan oleh panjang gelombang () atau oleh
frekuensinya
(f) sesuai persamaan
E = hf = hc /
(7.1)
-34
Js.
Energi tiap foton adalah beda energi antara keadaan awal dan keadaan akhir inti,
dikurangi dengan sejumlah koreksi kecil untuk energi pental inti. Energi ini berada
pada kisaran 100 KeV hingga beberapa MeV.
Inti dapat pula dieksitasi dari keadaan dasar ke keadaan eksitasi dengan
menyerap foton dengan energi yang tepat.
Gambar 7.1 memperlihatkan suatu diagram tingkat energi yang khas dari
keadaan eksitasi inti dan beberapa transisi sinar gamma yang dipancarkan. Wakto paro
-9
-12
s.
Ada beberapa yang memiliki waktu paro lama (beberapa jam bahkan beberapa
hari). Intiinti yang tereksitasi seperti ini dinamakan isomer dan keadaan tereksitasinya
dikenal sebagai keadaan isomerik.
198
e-
Au
e-
3
0,412 MeV
1
0
198
Hg
Dalam menghitung energi partikel alfa dan beta yang dipancarkan dalam
peluruhan radioaktif di depan dianggap tidak ada sinar gamma yang dipancarkan. Jika
ada sinar gamma yang dipancarkan, maka energi yang ada (Q) harus dibagi bersama
antara partikel dengan sinar gamma.
ABSORBSI SINAR GAMMA
Sinar gamma merupakan gelombang elektromagnetik yang membawa energi
dalam bentuk paket-paket yang disebut foton. Jika sinar gamma masuk ke dalam suatu
bahan, juga mengahsilkan ionisasi, hanya saja ionisasi yang dihasilkan sebagian besar
melalui proses ionisasi sekunder. Jadi, jinar gamma berinteraksi dengan materi hanya
beberapa pasang ion primer saja yang terbentuk. Ion-ion primer itu selanjutnya
melakukan proses ionisasi sekunder sehingga diperoleh pasangan ion yang lebih
banyak dibandingkan yang terbentuk pada proses ionisasi primer.
Apabila sinar gamma (gelombang elektromagnetik) memasuki perisai, maka
intensitas radiasi saja yang akan berkurang, sedangkan energi tetap tidak berubah.
I = I0 ed
Dengan Io adalah intensitas mula-mula, I Intensitas yang diteruskan, d adalah
ketebalan bahan perisasi dan adalah koefisien serapan linier bahan perisai.
Karena d tidak memiliki satuan, maka satuan dan d menyesuaikan. Jika d dalam
cm, maka dalam 1/cm.
Nilai untuk setiap bahan sangat bergantung pada nomor atom bahan dan juga
pada radiasi gamma.
Untuk beberapa tujuan tertentu, seringkali tabel bahan perisai tidak dinyatakan
dalam tebal linier dengan satuan panjang, tetapi dinyatakan dalam tebal kerapatan
2
(gr/cm ). Jika besaran itu yang dipakai maka koefisien serapan bahan dinyatakan
2
a (cm 2 / atom) =
(cm1 )
N (atom / cm3 )
3
Dengan N adalah jumlah atom penyerap per cm . Koefisien serapan atomik ini
selalu menunjukkan tampang lintang (cross section) dengan satuan barn.
1 barn = 10
-24
cm
absorbsi
linier
().
Karena
penyerapan
intensitas
gelombang
elektromagnetik melalui tiga proses utama, maka nilai juga ditentukan oleh peluang
terjadinya ketiga proses tersebut, yaitu f untuk foto listrik, c untuk hamburan
Compton dan pp untuk produksi pasangan.
Koefisien absorbsi total (t) dari ketiga koefisien tersebut
t = f + c + pp
Efek fotolistrik
Efek foto listrik adalah peristiwa diserapnya energi foton seluruhnya oleh
elektron yang terikat kuat oleh suatu atom sehingga elektron tersebut terlepas dari
ikatan atom. Elektron yang terlepas dinamakan fotoelektron.efek foto listrik terutama
terjadi antara 0,01 MeV hingga 0,5 MeV.
Efek fotolistrik ini umumnya banyak terjadi pada materi dengan Z yang besar,
seperti tembaga (Z = 29).
Energi foton yang datang sebagian besar berpindah ke elektron fotolistrik dalam
bentuk energi kinetik elektron dan sebagian lagi digunakan untuk melawan energi ikat
elektron (W0).
Besarnya energi kinetik fotoelektron (K) dalam peristiwa ini adalah:
K = hf W0
Dari persamaan 7.7 terlihat bahwa agar efek fotolistrik terjadi, maka energi
foton harus sekurang-kurangnya sama dengan energi ikat elektron yang berinteraksi.
Hamburan Compton
Hamburan Compton terjadi apabila foton dengan energi hf berinteraksi dengan
elektron bebas atau elektron yang tidak terikat dengan kuat oleh inti, yaitu elektron
terluar dari atom. Elektron itu dilepaskan dari ikatan inti dan bergerak dengan energi
kinetik tertentu disertai foton lain dengan energi lebih rendah dibandingkan foton
datang. Foton lain ini dinamakan foton hamburan.
Kemungkinan terjadinya hamburan Compton berkurang bila energi foton yang
datang bertambah dan bila Z bertambah.
Dalam hamburan Compton ini, energi foton yang datang yang diserap atom
diubah menjadi energi kinetik elektron dan foton hamburan. Perubahan panjang
gelombang foton hamburan dari menjadi dirumuskan
Produksi pasangan
Produksi pasangan terjadi karena interaksi antara foton dengan medan listrik
dalam inti atom berat. Jika interaksi itu terjadi, maka foton akan lenyap dan sebagai
gantinya akan timbul sepasang elektron-positron. Karena massa diam elektron
ekivalen dengan energi 0,51 MeV, maka produksi pasangan hanya dapat terjadi pada
2