CR - SKIZO Tata Revisi 2
CR - SKIZO Tata Revisi 2
IDENTITAS PASIEN
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Pendidikan
Pekerjaan
Agama
Suku/Bangsa
Alamat
Status perkawinan
Tanggal Pemeriksaan
: Ny. K
: 55 tahun
: Perempuan
: SD
: Ibu Rumah Tangga
: Kristen
: Jawa
: Langkapura
: Menikah
: 01 Maret 2014
II.
RIWAYAT PSIKIATRI
A. ANAMNESIS
Dilakukan alloanamnesis diperoleh dari Tn. Sutrisno (suami pasien) dan
autoanamnesis dari pasien
A1. KELUHAN UTAMA
Marah dan mengamuk tanpa sebab.
A2. RIWAYAT GANGGUAN SEKARANG
Pasien datang di antar oleh suami ke RSJ Provinsi Lampung dengan
keluhan marah-marah dan mengamuk tanpa sebab yang jelas sejak 3
minggu sebelum masuk rumah sakit. Ketika sedang marah pasien
mengamuk, merusak barang-barang dan berteriak. Pasien juga tampak
seperti ketakutan dan sering menangis sendiri. Menurut pasien pada saat
sedang marah-marah pasien merasa seperti tubuhnya dirasuki dan
dikendalikan oleh setan. Pasien biasanya marah-marah terhadap hal-hal
kecil seperti tidak suka makanan yang ada atau melihat orang lain
meskipun orang tersebut tidak memiliki kesalahan apapun.
Menurut pasien ada seseorang yang tidak suka dengan dirinya dan akan
menjahati dan dan keluarganya, orang tersebut diyakininya bernama Iwan.
Hal tersebut membuat pasien lebih banyak mengurung diri dan tidak
banyak berkomunikasi dengan orang lain. Pasien juga merasa dirinya lebih
dari orang lain. Pasien merasa dirinya adalah artis terkenal, pembawa acara
tv, merasa paling cantik juga seorang miss universe yang memiliki banyak
penggemar. Menurut pasien, pasien tidak pernah mendengar adanya
RIWAYAT PEKERJAAN
Pasien seorang ibu rumah tangga dan tidak memiliki pekerjaan lain
A.7.
RIWAYAT PENDIDIKAN
Pasien hanya menyelesaikan pendidikan sampai tamat SD
A.8.
RIWAYAT AGAMA
Pasien setiap pergi ke gereja setiap hari selasa, kamis dan minggu untuk
beribadah
A.9.
Keterangan:
: laki-laki
: wanita
: pasien
Mood
Afek
Kesesuaian
: meningkat
: meluas
: inapropiate
3. Bicara
Spontan, lancar, artikulasi kurang jelas, sedikit ide yang dibicarakan,
kualitas dan kuantitas cukup.
4. Gangguan Perseptual
Halusinasi
Ilusi
Depersonalisasi
Derealisasi
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
: tidak ada
5. Pikiran
a. Arus pikiran
Produktivitas
Kontinuitas
: cukup
: relevan, namun sesekali terdapat
Hendaya Berbahasa
b.
inkoherensi
: tidak ada
Isi pikiran
Waham Kebesaran
Pasien merasa dirinya adalaha artis terkenal, pembawa acara
tv, paling cantik dan juga seorang miss universe
Waham Kejar
Pasien merasa bahwa ada seseorang yang bernama iwan yang
akan menjahati dia dan keluarganya
6. Fungsi kognitif
a. Orientasi
tempat
orang
waktu
: baik
: baik
: baik
b. Daya ingat
3
segera
jangka pendek
jangka menengah
jangka panjang
c. Konsentrasi
d. Pikiran abstrak
7. Pertimbangan dan tilikan
III.
: kurang
: baik
: baik
: baik
: baik
: sedikit terganggu
: Tilikan derajat 4
IV.
PEMERIKSAAN FISIK
A. STATUS INTERNUS
Keadaan umum
Kesadaran
Tekanan darah
Nadi
: Baik
: Compos mentis
: 1300/90 mmHg
: 88 x/menit
4
Suhu
Pernapasan
Sistem Respiratorik
Sistem Kardiovaskuler
Sistem Gastrointestinal
Sistem Urogenital
Kelainan Khusus
B. STATUS NEUROLOGIS
Rangsang meningeal
Urat saraf kepala
Sistem motorik
Saraf vegetatif
Fungsi luhur
: 36,2 C
: 18 x/menit
: dalam batas normal
: dalam batas normal
: dalam batas normal
: dalam batas normal
: dalam batas normal
: tidak ada
: normal
: normal
: normal
: normal
C. LABORATORIUM
Hb 11,9 g/dl
Eritrosit 3,89 juta sel/mm2
Leukosit 8800 sel/mm
Trombosit 266.000 sel/mm
GDS 176 mg/dl
SGOT/PT 35/31 U/l
V.
FORMULASI DIAGNOSIS
Berdasarkan data yang didapat melalui auto dan alloanamnesis, pemeriksaan
fisik dan pemeriksaan neurologis tidak di dapatkan adanya riwayat trauma
kepala, demam tinggi atau kejang sebelumnya. Tidak pernah ada riwayat
penggunaan zat psikoaktif. Hal ini dapat menjadi dasar untuk menyingkirkan
diagnosis gangguan mental organik dan penggunaan zat psikoaktif.
Dari anamnesis di ketahui bahwa pasien sering marah-marah tanpa sebab yang
jelas terhadap orang sekitar. Pasien juga merasa ada sesuatu yang
mengendalikan dirinya (thought of delusion). Pasien juga mengungkapkan
bahwa ada yang akan menjahati dirinya dan keluarganya, namun pada saat
mengungkapkan keluhan tersebut pasien sambil senyum-senyum (waham kejar
dengan mood meningkat, afek meluas dan inkoheren).
Berdasarkan temuan tersebut gejala mengarah kepada gangguan psikosis.
Sehingga pada aksis I di diagnosis sebagai skizofrenia paranoid dengan
diagnosis banding gangguan skizoafektif tipe manik.
5
Pasien mudah marah dengan orang sekitar, merasa ada orang yang akan
menjahati dirinya dan keluarganya. Hal tersebut mengarah kepada ciri
gangguan kepribadian paranoid. Sehingga pada aksis II di diagnosis dengan
ciri gangguan kepribadian paranoid.
Pada anamnesis diketahui pasien memiliki riwayat penyakit DM sejak 2 tahun
terakhir, sehingga aksis III tidak ada diagnosis.
Stressor yang nampak pada kasus ini adalah di karenakan putus sekolah
kemudian menikah dalam usia muda (usia 16 tahun), suami pasien sering
membawanya berpindah-pindah tempat berobat dan anak pasien yang
meninggal karena kecelakaan.
Penilaian terhadap kemampuan pasien untuk berfungsi dalam kehidupannya
menggunakan skala GAF (Global Assessment of Functioning). Pada saat
dilakukan wawancara, skor GAF 70-61 (beberapa gejala ringan dan menetap,
disabilitas ringan dalam fungsi, secara umum masih baik). GAF tertinggi
selama satu tahun terakhir adalah 60-51 (gejala sedang, disabilitas sedang).
VI.
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I
Sindroma Klinik
Diagnosa banding
Aksis II
Aksis III
: DM
Aksis IV
muda, sering
VII.
TERAPI
6
PSIKOFARMAKA
Haloperidol 2x5 mg
PSIKOEDUKASI
Terhadap pasien
Terhadap keluarga
VIII.
PROGNOSIS
Berdasarkan tinjauan pustaka gambaran klinis yang dikaitkan dengan
prognosis yaitu:
1. Keluhan terjadi pertama kali pada tahun 1980 (saat pasien berusia 22
tahun)
2. Tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit serupa
3. Tingkat kepatuhan minum obat yang tidak baik, hal ini di dapat
diketahui karena pasien sering kali di rawat di RSJ baik di Laampung
ataupun di Jakarta
4. Adanya suatu stressor yang mempresipitasi dan tidak ada bukti
DISKUSI
ditandai
dengan
penyimpangan
yang
fundamental
dan
karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar
(inappriopriate) atau tumpul (blunted). Kesadaran jernih dan kemampuan
intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif dapat
berkembang kemudian.
Dalam penegakan diagnosis skizofren harus ada sedikitnya satu atau dua
gejala berikut ini yang amat jelas (dan biasanya dua gejala atau lebih bila
gejala-gejala itu kurang tajam atau kurang jelas)
a. Thought echo = isi pikiran dirinya sendiri yang berulang atau
tubuh
d. Waham-waham menetap jenis lainnya, yang menurut budaya
setempat dianggap tidak wajar dan sesuatu yang mustahil,
misalnya perihal keyakinan agama atau politik tertentu, atau
kekuatan dan kemampuan di atas manusia biasa (misalnya bisa
mengendalikan cuaca, atau berkomunikasi dengan makhluk asing
dari dunia lain).
Atau paling sedikit dua gejala di bawah ini yang harus selalu ada secara
jelas :
a. Halusinasi yang menetap dari panca indera apa saja, apabila
disertai baik oleh waham yang mengambang maupun yang
setengah berbentuk tanpa kandungan afektif yang jelas, ataupun
disertai ide-ide belebihan (over-valued ideas) yang menetap, atau
apabila terjadi setiap hari selama berminggu-minggu atau
berbulan-bulan terus-menerus;
b. Arus pikiran yang terputus (break) atau yang mengalami sisipan
(interpolation), yang berakibat inkoherensi atau pembicaraan yang
tidak relevan, atau neologisme
c. Perilaku katatonik, seperti keadaan gaduh gelisah (excitement),
posisi
tubuh
tertentu
(posturing),
atau
fleksibilitas
cerea,
1. Delusion of control
2.
Waham-waham menetap
Menurut pasien ada seseorang yang tidak suka dengan dirinya dan akan
menjahati dan dan keluarganya, orang tersebut diyakininya bernama
Iwan.
10
pelepasan
penggunaan
jangka
hormon
panjang
hipotalamus
menyebabkan
dan
hipofisis.
akathisia
dan
Pada
efek
ekstrapiramidal.
11
d.
e.
Jadi dari hal tersebut, prognosis pada pasien ini mengarah ke dubia ad
malam.
12