Anda di halaman 1dari 81

EKOSISTEM

SMK KHAIRA UMMAH

EKOSISTEM

ilmu yang mempelajari baik interaksi antar


makhluk hidup maupun interaksi antara
makhluk hidup dan lingkungannya

Komponen penyusun EKOSISTEM :


1.

2.

Faktor biotik
makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan,
tumbuhan, dan mikroba
Faktor abiotik
suhu, air, kelembapan, cahaya, dan topograf

FAKTOR BIOTIK

Faktor biotik adalah faktor hidup yang meliputi


semua makhluk hidup di bumi, baik tumbuhan
maupun hewan.
Dalam ekosistem, tumbuhan berperan sebagai
produsen, hewan berperan sebagai konsumen, dan
mikroorganisme berperan sebagai dekomposer.
Faktor biotik juga meliputi tingkatan-tingkatan
organisme yang meliputi individu, populasi,
komunitas, ekosistem, dan biosfer.
Tingkatan-tingkatan organisme makhluk hidup
tersebut dalam ekosistem akan saling berinteraksi,
saling mempengaruhi membentuk suatu sistem
yang menunjukkan kesatuan.

Tingkatan-tingkatan organisme

Individu
Individu merupakan organisme tunggal seperti : seekor
tikus, seekor kucing, sebatang pohon jambu, sebatang
pohon kelapa, dan seorang manusia.
Penyesuaian diri makhluk hidup dengan lingkungan
disebut adaptasi
Macam-macam adaptasi makhluk hidup terhadap
lingkungannya, yaitu:

1.

2.

3.

adaptasi morfologi,
penyesuaian bentuk tubuh untuk kelangsungan hidupnya
Contoh : gigi-gigi khusus, moncong, paruh, daun, akar
adaptasi fsiologi,
penyesuaian fungsi fsiologi tubuh untuk mempertahankan
hidupnya
Contoh : kelenjar bau, kantong tinta, mimikri pada kadal
adaptasi tingkah laku
adaptasi yang didasarkan pada tingkah laku
Contoh : pura-pura tidur atau mati, migrasi

Populasi

Kumpulan individu sejenis yang hidup pada suatu


daerah tertentu dan waktu tertentu
Ukuran populasi berubah sepanjang waktu dan
perubahan ukuran dalam populasi ini disebut
dinamika populasi

Karakteristik populasi antara lain :

kepadatan (densitas),
laju kelahiran (natalitas)
laju kematian (mortalitas)
potensi biotik,
penyebaran umur
bentuk pertumbuhan

Dinamika populasi dapat juga disebabkan oleh


:
a.

a.

Imigrasi
perpindahan satu atau lebih organisme kedaerah
lain atau peristiwa didatanginya suatu daerah
oleh satu atau lebih organisme; didaerah yang
didatangi sudah terdapat kelompok dari jenisnya
Emigrasi
peristiwa ditinggalkannya suatu daerah oleh satu
atau lebih organisme, sehingga populasi akan
menurun.

Komunitas

Merupakan kumpulan dari berbagai populasi


yang hidup pada suatu waktu dan daerah
tertentu
yang
saling
berinteraksi
dan
mempengaruhi satu sama lain.
Komunitas memiliki derajat keterpaduan yang
lebih kompleks bila dibandingkan dengan
individu dan populasi.
Dalam
komunitas,
semua
organisme
merupakan bagian dari komunitas dan antara
komponennya saling berhubungan melalui
keragaman interaksinya.

Ekosistem

Antara komunitas dan lingkungannya selalu


terjadi interaksi menciptakan kesatuan
ekologi yang disebut ekosistem.
Komponen penyusun ekosistem adalah
produsen (tumbuhan hijau), konsumen
(herbivora, karnivora, dan omnivora), dan
dekomposer/pengurai (mikroorganisme).

Contoh komponen biotik

FAKTOR ABIOTIK
Faktor abiotik faktor tak hidup yang meliputi faktor fsik
dan kimia.
Faktor abiotik utama yang mempengaruhi ekosistem
adalah :
a. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu
merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup.
b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global
karena matahari menentukan suhu.
Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang
dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk
berfotosintesis.
c. Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan
untuk kelangsungan hidup organisme.

d.

e.

f.

g.

Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme dan
menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan
organisme, terutama tumbuhan.
Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang
hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang
berbeda akan menghasilkan kondisi fsik dan kimia yang
berbeda
Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan
juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi
lingkungan yang berbeda pula menyebabkan
perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi

Contoh komponen abiotik

Air, yang sangat


diperlukan
Oleh makhluk hidup

Tanah, yang berasal


dari
pelapukan batuan

INTERAKSI
Interaksi antar organisme
Interaksi antar organisme dapat dikategorikan
sebagai :
a. Netral
b. Predasi
c. Parasitisme
d. Komensalisme
e. Mutualisme
Interaksi antar-populasi :
a. Alelopati
b. Kompetisi
Interaksi antar komunitas
Interaksi antara komponen biotik dan abiotik

Contoh simbiosis

Simbiosis mutualisme antara ganggang hijau biru dan


Jamur membentuk lumut kerak

Simbiosis komensalisme
antara kerang dan paus

Simbiosis parasitisme antara


Kutu rambut dan kulit kepala

PERANAN KOMPONEN EKOSISTEM DALAM


ALIRAN ENERGI DAN DAUR BIOGEOKIMIA

Energi dan materi mengalir melalui berbagai


komponen ekosistem.

Perbedaan utama antara aliran energi dengan


aliran materi :

Energi mengalir di dalam ekosistem berasal dari


luar (matahari), sedangkan materi berasal dari
lingkungan abiotik
Aliran energi dapat mengalami reduksi di
sepanjang lintasannya, sedangkan aliran materi
berjalan membentuk suatu daur materi

A. Peran Komponen Ekosistem dalam Aliran


Energi

Cahaya matahari merupakan sumber energi


utama kehidupan. Tumbuhan berklorofl
memanfaatkan cahaya matahari untuk
berfotosintesis.

Golongan organisme autotrof merupakan


makanan penting bagi organisme heterotrof.

Aliran Energi

Aliran energi merupakan rangkaian urutan pemindahan bentuk


energi satu ke bentuk energi yang lain dimulai dari sinar matahari
lalu ke produsen, konsumen primer, konsumen tingkat tinggi, sampai
ke saproba di dalam tanah. Siklus ini berlangsung dalam ekosistem.

Produser merupakan makhluk hidup yang mampu menangkap


energi matahari untuk kegiatan fotosintesis sehingga dapat
menghasilkan materi organik yang berasal dari materi anorganik.
Bumi mendapatkan pasokan energi dari matahari sebanyak 10 22
Joule tetapi hanya sekitar 1 % yang dapat diperoleh produsen dan
diubah menjadi energi kimia melalui fotosintesis

Reaksi keseimbangan antara fotosintesis dengan respirasi :


fotosintesis
6CO2 + 6 H2O
respirasi

PPB = PPK RS

C6H12O6 + 6 O2

Konsumer
merupakan
makhluk
hidup
yang
memperoleh energi dalam bentuk materi organik.
Berdasarkan tingkat trofknya (dalam hal pemenuhan
kebutuhan makanan), konsumer dibedakan atas :

Konsumer primer atau herbivor


Konsumer sekunder atau karnivor
Konsumer tersier atau karnivor puncak
Omnivor (pengecualian)

Dekomposer
merupakan
makhluk
hidup
yang
memperoleh makanannya dengan cara menguraikan
senyawa-senyawa organik yang berasal dari makhluk
hidup yang sudah mati.
Dekomposer berperan
mengembalikan materi ke
lingkungan abiotik dan digunakan kembali oleh tumbuhan
hijau

Dalam suatu ekosistem, terdapat produsen, konsumen,


dekomposer, dan detrivor

Contoh produsen,yaitu rumput


Contoh konsumen, yaitu zebra

Contoh konsumen, yaitu labalaba dan gurita

Contoh dekomposer, yaitu


jamur

Contoh detrivor, yaitu kutu


kayu

Rantai Makanan dan Jaring-jaring Makanan

Rantai makanan adalah pengalihan energi dari


sumbernya dalam tumbuhan melalui sederetan
organisme yang makan dan yang dimakan.
Contoh sebuah rantai makanan ini: daun berwarna
hijau (Produsen) ulat (Konsumen I) ayam
(Konsumen II) musang (Konsumen III) macan
(Konsumen IV/Puncak).
Sebagian besar ekosistem memperoleh energi
secara langsung dari matahari tetapi detritivor
memperoleh energi dari materi makhluk hidup
yang telah mati.
Rantai makanan detritus : bakteri dan jamur
(dekomposer) remukan/hancuran bahan (detritus)
dimakan oleh cacing tanah, rayap, belatung (detritivor).

Aliran energi dalam rantai makanan

Tiga macam rantai pokok, yaitu rantai pemangsa,


rantai parasit, dan rantai saproft :

Rantai Pemangsa Rantai pemangsa landasan utamanya


adalah tumbuhan hijau sebagai produsen. Rantai pemangsa
dimulai dari hewan yang bersifat herbivora sebagai
konsumen I, dilanjutkan dengan hewan karnivora yang
memangsa herbivora sebagai konsumen ke-2 dan berakhir
pada hewan pemangsa karnivora maupun herbivora sebagai
konsumen ke-3.
Rantai Parasit Rantai parasit dimulai dari organisme
besar hingga organisme yang hidup sebagai parasit. Contoh
organisme parasit antara lain cacing, bakteri, dan benalu.
Rantai Saprofit Rantai saproft dimulai dari organisme
mati ke jasad pengurai. Misalnya jamur dan bakteri. Rantairantai di atas tidak berdiri sendiri tapi saling berkaitan satu
dengan
lainnya
sehingga
membentuk
faring-faring
makanan.

Contoh rantai makanan

Rumput
(produsen)

Kadal
Belalang
(konsumen primer) (konsumen
sekunder)

Burung elang
(konsumen tertier)

Jaring-jaring makanan merupakan


hubungan yang saling bersambungan antar
komponen rantai makanan.

Contoh jaring-jaring makanan

Piramida Ekologi

Aliran energi dalam ekosistem dapat


diperlihatkan melalui rantai makanan dan
jaring-jaring makanan, tetapi untuk
mengetahui jumlah energi dari berbagai
tingkat trofk dapat dipelihatkan melalui
piramida ekologi.

Terdiri atas :
a. Piramida energi
b. Piramida jumlah
c. Piramida biomassa

Piramida energi
Energi dapat diartikan sebagai kemampuan
untuk melakukan kerja. Energi diperoleh
organisme dari makanan yang dikonsumsinya
dan dipergunakan untuk aktivitas hidupnya.
Keseluruhan energi dalam sebuah ekosistem
dapat diukur dengan beberapa cara, yaitu :

1.

2.

Energi total pada tingkat trofk produser dapat


diukur dengan cara membakarnya (kalori atau
energi panas dari pembakaran sama dengan energi
yang terkandung pada materi organik produser
Menentukan prosentase energi (dengan mengukur
rata-rata fotosintesis dengan respirasi serta
menghitung jumlah energi yang terperangkap di
dalam materi hidup produser)

Sekitar 90 % energi hilang selama mengalir dari


satu tingkat trofk ke tingkat trofk berikutnya
yang lebih tinggi dan hanya 10 % yang dapat
dimanfaatkan. Hal ini karena :
1.

2.
3.

Hanya sejumlah makanan tertentu yang


ditangkap dan dimakan oleh tingkat trofk
selanjutnya.
Beberapa makanan yang dimakan tidak bisa
dicernakan dan dikeluarkan sebagai sampah
Hanya sebagian makanan yang dicerna menjadi
bagian dari tubuh organisme, sedangkan sisanya
digunakan sebagai sumber energi.

Piramida jumlah

Dengan cara menghitung jumlah makhluk


hidup pada setiap tingkat trofk.

Dalam kenyataannya, pengukuran jumlah


energi dengan cara menghitung jumlah
makhluk hidup mempunyai kelemahan,
hal ini disebabkan perbedaan ukuran
makhluk hidup.

Piramida biomassa

Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di


waktu tertentu.
Biomassa adalah ukuran berat materi hidup di
waktu tertentu. Untuk mengukur biomassa di tiap
tingkat trofk maka rata-rata berat organisme di
tiap tingkat harus diukur kemudian barulah
jumlah organisme di tiap tingkat diperkirakan.
Piramida biomassa berfungsi menggambarkan
perpaduan massa seluruh organisme di habitat
tertentu, dan diukur dalam gram.
Piramida biomassa masih memiliki beberapa
kelamahan, yaitu beberapa makhluk hidup
memiliki kecenderungan untuk mengumpulkan
biomassa pada periode waktu lebih panjang,
sedangkan yang lainnya tidak.

Piramida ekologi

Piramida energi

Piramida biomassa

Piramida jumlah

B. Peran Komponen Ekosistem dalam


Daur Biogeokimia

Siklus biogeokimia atau siklus organikanorganik adalah siklus unsur atau senyawa
kimia yang mengalir dari komponen abiotik ke
biotik dan kembali lagi ke komponen abiotik.
Siklus unsur-unsur tersebut tidak hanya
melalui organisme, tetapi juga melibatkan
reaksi-reaksi kimia dalam lingkungan abiotik
sehingga disebut siklus biogeokimia.

Daur karbon dan oksigen

Di ekosistem air, pertukaran CO2 dengan


atmosfer berjalan secara tidak langsung.
Karbon dioksida berikatan dengan air
membentuk asam karbonat yang akan terurai
menjadi ion bikarbonat.
Bikarbonat adalah sumber karbon bagi alga
yang memproduksi makanan untuk diri mereka
sendiri dan organisme heterotrof lain.
Sebaliknya, saat organisme air berespirasi, CO 2
yang mereka keluarkan menjadi bikarbonat.
Jumlah bikarbonat dalam air adalah seimbang
dengan jumlah CO2 di air.

Daur karbon dan oksigen

Daur air

Air merupakan alat transpor utama bagi


pemindahan zat dalam beberapa daur biogeokimia.

Molekul air sangat penting bagi kehidupan,


misalnya dalam proses fotosintesis dan beberapa
reaksi metabolik di dalam tubuh makhluk hidup.

Di atmosfer, air tersedia dalam bentuk uap air dan


uap air berasal dari proses evaporasi (penguapan)
di laut. Selain itu, juga dari evaporasi permukaan
daun tumbuhan yang disebut transpirasi.

Daur air

Daur nitrogen

Gas nitrogen banyak terdapat di atmosfer, yaitu 80% dari


udara. Nitrogen bebas dapat ditambat/difksasi terutama
oleh tumbuhan yang berbintil akar (misalnya jenis
polongan) dan beberapa jenis ganggang, serta dapat
bereaksi dengan hidrogen atau oksigen dengan bantuan
kilat/ petir.
Tumbuhan memperoleh nitrogen dari dalam tanah berupa
amonia (NH3), ion nitrit (N02-), dan ion nitrat (N03-).
Beberapa bakteri yang dapat menambat nitrogen
terdapat pada akar Legum dan akar tumbuhan lain,
misalnya Marsiella crenata. Selain itu, terdapat bakteri
dalam tanah yang dapat mengikat nitrogen secara
langsung, yakni Azetobacter sp. yang bersifat aerob
dan Clostridium sp. yang bersifat anaerob. Nostoc sp.
dan Anabaena sp. (ganggang biru) juga mampu
menambat nitrogen.

Nitrogen yang diikat biasanya dalam bentuk


amonia.
Amonia
diperoleh
dari
hasil
penguraian jaringan yang mati oleh bakteri.
Amonia ini akan di nitrifkasi oleh bakteri nitrit,
yaitu
Nitrosomonas
dan
Nitrosococcus
sehingga menghasilkan nitrat yang akan
diserap oleh akar tumbuhan.
Selanjutnya oleh bakteri denitrifkan, nitrat
diubah menjadi amonia kembali, dan amonia
diubah menjadi nitrogen yang dilepaskan ke
udara. Dengan cara ini siklus nitrogen akan
berulang dalam ekosistem.

Daur nitrogen

Daur fosfor

Di alam, fosfor terdapat dalam dua bentuk, yaitu


senyawa fosfat organik (pada tumbuhan dan
hewan) dan senyawa fosfat anorganik (pada air dan
tanah).
Fosfat organik dari hewan dan tumbuhan yang mati
diuraikan oleh dekomposer (pengurai) menjadi
fosfat anorganik.
Fosfat anorganik yang terlarut di air tanah atau air
laut akan terkikis dan mengendap di sedimen laut.
Fosfat dari batu dan fosil terkikis dan membentuk
fosfat anorganik terlarut di air tanah dan laut.
Fosfat anorganik ini kemudian akan diserap oleh
akar tumbuhan lagi. Siklus ini berulang terus
menerus.

Daur fosfor

SUKSESI ALAMI DALAM EKOSISTEM

Suksesi penggantian secara alami antara satu


komunitas dengan komunitas lainnya yang
didominasi oleh spesies yang berbeda
Suksesi terjadi sebagai akibat dari modifkasi
lingkungan fsik dalam komunitas atau ekosistem.
Proses
suksesi
berakhir
dengan
sebuah
komunitas atau ekosistem klimaks atau telah
tercapai keadaan seimbang (homeostatis).
Tahap tahap Suksesi
1.
2.

Kolonisasi suatu bentuk atau pendudukan atau


penguasaan habitat oleh makhluk hidup
Modifikasi tempat pengubahan sifat-sifat tempat
(habitat) yang dilakukan oleh koloni makhluk hidup

Suksesi primer

Terjadi jika komunitas asal terganggu secara


total sehingga terbentuk komunitas baru yang
terdiri atas jenis makhluk hidup yang berbeda
dengan jenis makhluk hidup komunitas asal.
Terdiri atas 3 tahap, yaitu :
1.

2.

Tahap pioner merupakan tahap permulaan


terbentuknya batu karang, liken, tumbuhan kecil
menahun (liken), dan tumbuhan menahun
(rumput). Kelompok makhluk hidup yang mampu
bertahan hidup pada tahap ini disebut komunitas
pionir, sedangkan makhluk hidupnya disebut
makhluk hidup pionir.
Tahap pertengahan menggantikan tahap pioner,
terdiri atas terbentuknya rumput , semak, dan
pohon yang tidak tahan naungan

Komunitas
klimaks
merupakan
akhir
dari
serangkaian proses suksesi yang relatif stabil, tahan
lama, jenis makhluk hidupnya lebih banyak dan
didalamnya
berlangsung
berbagai
interaksi
antaranggota komunitas. Komunitas ini menggantikan
tahap pertengahan, terdiri atas terbentuknya pohon
yang tahan naungan. Ciri-ciri komunitas ini, yaitu :

3.

Mampu menyokong kehidupan seluruh spesies yang hidup di


dalamnya
Mengandung lebih banyak makhluk hidup dan macam
bentuk interaksi dibandingkan komunitas suksesional

Contoh
yang
terdapat
di
Indonesia
adalah
terbentuknya suksesi di Gunung Krakatau yang pernah
meletus pada tahun 1883.

Di daerah bekas letusan gunung Krakatau mulamula muncul pioner berupa lumut kerak (liken)
serta tumbuhan lumut yang tahan terhadap
penyinaran matahari dan kekeringanmelapuk
membentuk tanah sederhana mengundang
pengurai membuat tanah menjadi subur biji yang
datang dari luar daerah dapat tumbuh dengan
subur dan tumbuh rumput yang tahan kekeringan,
serta tumbuhan herba pun tumbuh menggantikan
tanaman pioner dengan menaunginya membuat
pionir menjadi tidak subur rumput dan belukar
mengadakan pelapukan lahan diuraikan oleh
jamur semak tumbuh dan dominan pohon
mendesak tumbuhan belukar hutan.

Suksesi sekunder

Terjadi jika suatu gangguan terhadap suatu komunitas


tidak bersifat merusak total terhadap komunitas
tersebut sehingga masih terdapat kehidupan/substrat
seperti sebelumnya.
Proses suksesi sekunder dimulai lagi dari tahap awal
tetapi tidak dari komunitas pionir.
Gangguan berasal dari peristiwa alami (angin, topan,
erosi, banjir, kebakaran, pohon besar yang tumbang,
aktivitas vulkanik, dan kekeringan hutan) atau akibat
kegiatan manusia (pembukaan areal hutan).
Proses dan laju suksesi bergantung dengan faktor
lingkungan letak lintang, iklim, dan tanah
Contoh komunitas yang menimbulkan suksesi di
Indonesia antara lain tegalan-tegalan, padang alangalang, belukar bekas ladang, dan kebun karet yang
ditinggalkan tak terurus.

Suksesi

Suksesi primer di kepulauan


vulkanik

Suksesi sekunder dapat Terjadi


setelah kebakaran

Suksesi rawa menjadi daratan


merupakan contoh komunitas
klimaks

Tipe-tipe Ekosistem
1.
2.

Ekosistem terestrial
Ekosistem akuatik

Ekosistem terestrial

Ekosistem terestrial (darat) tipe ekosistem yang


sebagian besar lingkungan fsiknya berupa daratan.
Penyebaran ekosistem terestrial berhubungan
dengan temperatur dan curah hujan.
Ekosistem ini memiliki bagian daerah yang luas
dengan habitat dan komunitas tertentu bioma

Macam-macam bioma :
Bioma hutan musim (hutan gugur)

1.

Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang.


Ciri-cirinya adalah curah hujan merata sepanjang tahun.
Terdapat di daerah yang mengalami empat musim (dingin,
semi, panas, dan gugur).
Hewan yang terdapat dalam bioma ini antara lain rusa,
beruang, rubah, bajing, burung pelatuk, dan rakoon
(sebangsa luwak)

2.

3.

Bioma padang rumput


Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke
subtropik.
Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan
hujan turun tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase
(aliran air) cepat.
Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herba) dan rumput
yang keduanya tergantung pada kelembapan.
Hewannya antara lain: bison, zebra, singa, anjing liar, serigala, gajah,
jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.

Bioma gurun
Beberapa bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik)
yang berbatasan dengan padang rumput.
Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan curah hujan rendah (25
cm/tahun). Suhu siang hari tinggi sehingga penguapan juga tinggi,
sedangkan malam hari suhu sangat rendah.
Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu,
di gurun dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri
contohnya kaktus, atau tak berdaun dan memiliki akar panjang serta
mempunyai jaringan untuk menyimpan air.
Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal, katak, dan
kalajengking.

4.

5.

Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di
pegunungan daerah tropik.
Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga
merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer,
pinus, dan sejenisnya.
Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain
moose, beruang hitam, landak, tupai, tikus, dan burung-burung
yang bermigrasi ke selatan pada musim gugur.

Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam
lingkaran kutub utara dan terdapat di puncak-puncak gunung
tinggi.
Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum, liken,
tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan
rumput. Pada umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi
dengan keadaan yang dingin.
Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang
datang pada musim panas, semuanya berdarah panas dan
memiliki rambut atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa
kutub, beruang kutub, dan insekta terutama nyamuk dan lalat
hitam.

6.

Bioma hutan hujan tropik


Bioma hutan hujan tropik terdapat di daerah tropika
dan subtropik.
Ciri-cirinya adalah, curah hujan 200-225 cm per
tahun. Spesies pepohonan relatif banyak, jenisnya
berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung
letak geografsnya. Tinggi pohon utama antara 20-40
m, cabang-cabang pohon tinggi dan berdaun lebat
hingga membentuk tudung (kanopi).
Dalam hutan basah terjadi perubahan iklim mikro
(iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme).
Dalam hutan basah tropika sering terdapat tumbuhan
khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai
epift. Hewannya antara lain, kera, burung, badak,
babi hutan, harimau, dan burung hantu.

Bioma (Ekosistem darat dalam skala luas)

Taiga
Padang rumput
Hutan hujan tropis
Tundra

Savana

Gurun

Hutan gugur

Ekosistem akuatik

Ekosistem akuatik (perairan) adalah tipe


ekosistem yang sebagian lingkungan fsiknya
didominasi oleh air.
Faktor-faktor yang mempengaruhi ekosistem
akuatik adalah penetrasi cahaya matahari,
substrat, temperatur, dan jumlah material
terlarur.
Jika perairan tersebut sedikit mengandung
garam terlarut ekosistem air tawar,
sedangkan jika kadar garamnya tinggi
ekosistem laut.

Ekosistem air tawar

Dibedakan atas 2 kategori, yaitu ekosistem air tawar yang


airnya tenang atau diam (danau, kolam, rawa) dan
ekosistem air tawar yang airnya senantiasa bergerak
(sungai dan parit).
Salah satu contoh ekosistem air tawar adalah danau
suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari
beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi.
Pada danau yang dalam terdapat suatu zona efotik (fotik)
dihuni oleh berbagai jenis ftoplankton dan zooplankton
Di danau terdapat daerah yang dapat ditembus cahaya
matahari sehingga terjadi fotosintesis daerah fotik,
sedangkan yang tidak tertembus cahaya matahari
daerah afotik.
Di danau juga terdapat daerah perubahan temperatur yang
drastis atau termoklin memisahkan daerah yang hangat
di atas dengan daerah dingin di dasar.

Produktivitas danau ditentukan oleh beberapa faktor,


yaitu suhu, penetrasi cahaya matahari dan nutrisi.
Berdasarkan komunitas tumbuhan dan hewan
tersebar sesuai dengan kedalaman dan jaraknya
dari tepi, danau dibagi menjadi 4 daerah sebagai
berikut :
Daerah litoral daerah dangkal dan cahaya matahari
menembus dengan optimal.

1.

Tumbuhannya merupakan tumbuhan air yang berakar dan daunnya


ada yang mencuat ke atas permukaan air.
Komunitas organisme sangat beragam termasuk jenis-jenis
ganggang yang melekat (khususnya diatom), berbagai siput dan
remis, serangga, krustacea, ikan, amfbi, reptilia air dan semi air
seperti kura-kura dan ular, itik dan angsa, dan beberapa mamalia
yang sering mencari makan di danau.

Daerah limnetik daerah air bebas yang jauh dari


tepi dan masih dapat ditembus sinar matahari.

2.

Daerah profundal daerah yang dalam, yaitu daerah


afotik danau.

3.

4.

Daerah ini dihuni oleh berbagai ftoplankton, termasuk


ganggang dan sianobakteri.
Ganggang berfotosintesis dan bereproduksi dengan
kecepatan tinggi selama musim panas dan musim semi.
Zooplankton yang sebagian besar termasuk Rotifera dan
udang-udangan kecil memangsa ftoplankton.
Zooplankton dimakan oleh ikan-ikan kecil. Ikan kecil
dimangsa oleh ikan yang lebih besar, kemudian ikan besar
dimangsa ular, kura-kura, dan burung pemakan ikan.
Mikroba dan organisme lain menggunakan oksigen untuk
respirasi seluler setelah mendekomposisi detritus yang
jatuh dari daerah limnetik. Daerah ini dihuni oleh cacing
dan mikroba.

Daerah bentik daerah dasar danau tempat


terdapatnya bentos dan sisa-sisa organisme mati.

Danau juga dapat dikelompokkan berdasarkan


produksi materi organik-nya, yaitu sebagai
berikut :

Danau Oligotropik danau yang dalam dan


kekurangan makanan, karena ftoplankton di daerah
limnetik tidak produktif. Ciri-cirinya, airnya jernih
sekali, dihuni oleh sedikit organisme, dan di dasar
air banyak terdapat oksigen sepanjang tahun.
Danau Eutropik danau yang dangkal dan kaya
akan kandungan makanan, karena ftoplankton
sangat produktif. Ciri-cirinya adalah airnya keruh,
terdapat bermacam-macam organisme, dan oksigen
terdapat di daerah profundal.

Ekosistem air laut


Menurut kedalamannya, ekosistem air laut
dibagi sebagai berikut :
a. Litoral merupakan daerah yang berbatasan
dengan darat.
b.Neretik merupakan daerah yang masih dapat
ditembus cahaya matahari sampai bagian
dasar dalamnya 300 meter.
c. Batial merupakan daerah yang dalamnya
berkisar antara 200-2500 m
d.Abisal merupakan daerah yang lebih jauh
dan lebih dalam dari pantai (1.500-10.000 m).

Menurut wilayah permukaannya secara horizontal,


berturut-turut dari tepi laut semakin ke tengah,
laut dibedakan sebagai berikut.
a. Epipelagik merupakan daerah antara permukaan
dengan kedalaman air sekitar 200 m.
b. Mesopelagik
merupakan
daerah
dibawah
epipelagik dengan kedalaman 200-1000 m.
c. Batiopelagik merupakan daerah lereng benua
dengan kedalaman 200-2.500 m.
d. Abisalpelagik
merupakan
daerah
dengan
kedalaman mencapai 4.000m. Sinar matahari
tidak mampu menembus daerah ini.
e. Hadal pelagik merupakan bagian laut terdalam
(dasar). Kedalaman lebih dari 6.000 m

Ekosistem laut pelagik

Zona pelagik daerah ditmukannya hewanhewan laut yang berenang mencari makan,
ekosistem ini disebut ekosistem laut pelagik.
Makhluk hidup dominan di laut ftoplankton
(pada zona fotik bagian laut yang masih
dapat ditembus cahaya)
Faktor utama yang mempengaruhi komunitas
laut macam dan jumlah material (nutrisi)
terlarut di dalam air

Ekosistem laut bentik

Bentik organisme yang hidup pada dasar laut baik yang


melekat maupun tidak, ekosistem ini disebut ekosistem bentik.
Contoh : berbagai jenis ikan, kerang, tiram, udang, spons,
anemon laut
Zona abisal daerah laut dalam yang sangat bergantung pada
materi organik dari zona fotik, ekosistem ini disebut ekosistem
abisal
Faktor yang berpengaruh terhadap komunitas bentik substrat
(substrat berpasir, substrat lumpur, dan substrat berbatu) dan
suhu (terumbu karang dan hutan bakau perairan hangat)
Ekosistem terumbu karang tersusun dari sejumlah besar
hewan karang yang memiliki cangkang. Terumbu karang
didominasi oleh karang (koral) yang merupakan kelompok
Cnidaria yang mensekresikan kalsium karbonat. Ekosistem ini
umumnya ditemukan di daerah akuator (khatulistiwa) perairan
dangkal dan bersih.
Ekosistem rawa mangrove mendiami suatu bagian wilayah
pantai. Makhluk hidup yang dominan tumbuhan khusus yang
mampu bertahan terhadap salinitas yang tinggi dari laut.

Manusia dan Lingkungan

Aktivitas
Manusia
yang
Berkaitan
Perusakan/Pencemaran Lingkungan

a. Penggundulan

Hutan

Alasan terjadinya penggundulan hutan :

dengan

Pemukiman
Cocok tanam
Peternakan
Kayu
Serat

Dampak kerusakan akibat penggundulan hutan :

Erosi tanah
Banjir
Lahan terbuka dan kering

Pencemaran Lingkungan

b.

Pencemaran lingkungan masuknya substansisubstansi berbahaya ke dalam lingkungan sehingga


kualitas lingkungan menjadi berkurang atau fungsinya
tidak sesuai dengan peruntukkannya, disebabkan
oleh aktivitas manusia maupun oleh proses alami
Pencemaran akibat aktivitas manusia dipengaruhi 2
faktor pertumbuhan populasi manusia yangs
emakin meningkat dan perkembangan teknologi.
Polutan makhluk hidup, zat energi, atau komponen
lain yang menyebabkan terjadinya pencemaran
lingkungan. Suatu zat dapat disebut polutan apabila
jumlahnya melebihi jumlah normal, berada pada
waktu yang tidak tepat, dan berada pada tempat
yang tidak tepat.

Berdasarkan tempat kejadiannya, pencemaran


lingkungan terbagi atas :
1.Pencemaran udara
Polutan berupa gas hasil dari pembakaran bahan
bakar fosil karbon dioksida, karbon monoksida,
sulfur dioksida, nitrogen oksida dan timah

i.

Karbon dioksida
Gas CO2 dalam udara murni berjumlah 0,03%.
Bila melebihi toleransi dapat mengganggu
pernapasan. Selain itu, gas CO2 yang terlalu
berlebihan di bumi dapat mengikat panas
matahari
sehingga
suhu
bumi
panas.
Pemanasan global di bumi akibat CO 2 disebut
juga sebagai efek rumah kaca.

ii.

iii.

Karbon monoksida
Karbon monoksida (CO) tidak berwarna dan tidak berbau,
bersifat racun, merupakan hasil pembakaran yang tidak
sempurna dari bahan buangan mobil dan mesin letup.
Hemoglobin memiliki daya ikat (afinitas) yang tinggi terhadap
karbon monoksida, sehingga menyebabkan berkurangnya
kemampuan darah untuk membawa oksigen ke jaringan tubuh.
Sulfur dioksida dan Nitrogen oksida
Sulfur dioksida (SO2) dan Nitrogen oksida (NO) dilepaskan ke
udara ketika terjadi pembakaran bahan bakar fosil dan
pelelehan biji logam. Peningkatan konsentrasi di udara
menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia bronkitis,
radang paru-paru (pneumonia) dan gagal jantung. Sulfur
dioksida dan nitrogen oksida di atmosfer dapat menimbulkan
hujan asam hujan, embun, salju dan presipitasi (kandungan
kelembaban udara yang berbentuk cairan atau bahan padat)
lain yang tercemar asam.

Hujan asam dapat menyebabkan gangguan pada


manusia, hewan, maupun tumbuhan. Misalnya
gangguan pernapasan, perubahan morfologi pada
daun, batang, dan benih, korosi.

iv. Timah

ditemukan

di udara, air, dan makanan, bila terdapat


dalam konsentrasi tinggi akan meyebabkan tubuh
kehilangan kontrol terhadap tangan dan kaki, kram,
koma, dan kematian.

2.

Pencemaran air
Pencemaran dapat terjadi pada sungai, danau dan laut
Penyebab pencemaran
i.
ii.

Limbah rumah tangga


Limbah anorganik

Limbah ini meliputi logam, logam beracun, seperti merkuri,


tembaga, seng dan kadmium

iii.

Pupuk

Pupuk yang tidak diserap tumbuhan dapat terbawa oleh air


hujan, masuk ke sungai atau kolam menyebabkan perairan
itu kaya akan nutrien eutrofikasi (ditandai dengan adanya
tumbuhan air yang tumbuh secara tidak terkendali).
Eutrofkasi menyebabkan terhalangnya sebagian cahaya
matahari yang masuk ke dalam perairan , menimbulkan
pendangkalan sungai, waduk atau danau sebagai akibat
pengendapan ganggang dan tumbuhan air yang mati di
dasar perairan.

Pestisida
senyawa kimia beracun yang digunakan oleh
manusia untuk mengontrol hama.
Pestisida meliputi :

iv.

Herbisida untuk mengontrol atau mematikan bijibijian tumbuhan pengganggu. Herbisida dapat
menyebabkan tumor dan kanker
Fungisida untuk memberantas jamur patogen, sangat
beracun (metil merkuri)
Insektisida untuk membunuh serangga hama, contoh
DDT. DDT spesifk untuk serangga dan terakumulasi
dalam tubuh serangga. DDT berpengaruh dalam
pembentukan cangkang telur tipis dan mudah pecah

3.

Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah berasal dari :
i.

ii.
iii.

Limbah rumah tangga sampah-sampah plastik yang


sukar hancur, botol, karet sintesis, pecahan kaca, dan
kaleng
Limbah industri yang bersifat non bio degradable
(secara alami sulit diuraikan)
szat kimia dari buangan pertanian, misalnya
penggunaan pupuk kimia dan pestisida yang tidak
terkendali

Aktivitas Manusia yang berkaitan dengan


Pelestarian Lingkungan
1.

Etika Lingkungan
Etika lingkungan penerapan etika yang
didasarkan pada tanggung jawab moral terhadap
lingkungan
Tujuan tidak hanya sebatas mengkhawatirkan
masalah lingkungan, tetapi juga melahirkan rasa
tanggung moral kita terhadap lingkungan
Hubungan manusia yang menekankan keselarasan
lingkungan mengandung tiga nilai etis, yaitu :
a.

Etika pengembangan
dijaga kelestariannya

SDA dikembangkan dan

b.

Etika pengawetan seluruh kehidupan harus dihormati,


diawetkan dan dilindungi

Etika keseimbangan penggunaan dan


pengawetan SDA didasarkan pada peneglolaan
yang bijaksana. Nilai-nilai yang terkandung :

c.

Manusia bukanlah sumber dari segala nilai


Manusia seharusnya menjadi penyangga dan pengelola
SDA yang bijaksana bagi generasi masa mendatang
Pengelolaan SDA tidak bertujuan untuk memproduksi
dan mengkonsumsi
Perbaikan mutu kehidupan
SDA bersifat terbatas
Hubungan alam dengan manusia harus saling
menguntungkan
Memelihara kestabilan dan mutu kehidupan
Tujuan ideal manusia berbagi dan memperhatikan

2.

Pengelolaan Lingkungan Hidup


Pengelolaan lingkungan dapat dilakukan dengan
beberapa
cara,
yaitu
mencegah
terjadinya
pencemaran, pengawetan tanha, dan pengaturan tata
guna lahan dan air.
Prinsip dasar yang dapat dilakukan untuk menjaga
kelestarian,
mencegah,
dan
menanggulangi
pencemaran, yaitu sebagai berikut :
a.

Penanggulangan secara administratif

Pemerintah menerbitkan peraturan dan perundang-undangan


untuk mencegah pencemaran dan eksploitasi yang berlebihan
terhadap sumber daya alam, yaitu :

Pelarangan pembuangan limbah industri ke lingkungan secara


langsung
Setiap pabrik harus memiliki cerobong asap dengan saringan udara
Produk industri harus bersifat ramah lingkungan
Setiap industri harus memiliki IPAL
Setiap industri harus melakukan studi AMDAL
Pembangunan pabrik atau industri harus jauh dari daerah pemukiman
Menerbitkan buku panduan baku mutu lingkungan dan sosialisasi
konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development)

b.

Penanggulangan secara teknologi

Setiap industri harus memiliki unit pengolah limbah beserta


peralatannya. Cara lain adalah dengan membuat jalur hijau
dan taman kota di daerah perkotaan atau perindustrian
dengan tujuan agar CO2 yang dihasilkan dari pembakaran
mesin kendaraan bermotor, mesin pabrik, serta pernafasan
makhluk hidup yang diserap oleh tumbuhan melalui proses
fotosintesis

c.

Penanggulanan secara edukatif

Penanggulangan secara edukatif dapat dilakukan dengan


mengadakan
penyuluhan
kepada
masyarakat
untuk
meningkatkan kesadaran mereka dalam menjaga kelestarian
lingkungan. Beberapa bentuk usaha pengawetan tanah, yaitu :

Menghindari terjadinya erosi dengan membuat sengkedan pada


tanah pertanian yang miring dan melakukan reboisasi pada
lahan yang kritis
Mengembalikan kesuburan tanah dengan pemupukan, rotasi
tanaman dan penghijauan
Mengatur tata guna lahan dan air

Limbah

Limbah materi atau energi yang timbul akibat


kegiatan
produksi,
umumnya
tidak
dapat
diikutsertakan lagi dalam proses produksi tersebut.
Jenis-jenis limbah :
1.
2.
3.

Limbah organik berasal dari bahan organik, baik


tumbuhan maupun hewan.
Limbah anorganik jenis limbah yang berasal dari alam,
tergolong limbah yang sulit atau tidak dapat diuraikan
Limbah berbahaya jenis limbah yang berasal dari bahan
kimia.

Pemanfaatan Limbah Secara Langsung

limbah yang dapat dimanfaatkan secara langsung


(tanpa mengalami proses daur ulang).
Contoh : ampas tahu makanan ternak, eceng
gondok pembuatan barang kerajinan, dan sampah
organik pupuk

Pemanfaatan Limbah melalui Daur Ulang


Daur

ulang adalah penggunaan kembali


material atau barang yang sudah tidak
terpakai menjadi produk lain yang bermanfaat.

Tujuan

daur ulang :

menghindari pencemaran atau kerusakan lingkungan


melestarikan kehidupan makhluk hidup yang terdapat di
suatu lingkungan tertentu
menjaga keseimbangan ekosistem makhluk hidup yang
terdapat di dalam lingkungan
mengurangi sampah anorganik
mendapatkan tambahan penghasilan
mendapatkan sumber energi alternatif
mendapatkan bahan baku untuk beberapa produk

Langkah-langkah

daur ulang :

Pemisahan pemisahan material yang dapat didaur ulang


dengan yang harus dibuang
Penyimpanan penyimpanan material kering yang sudah
dipisahkan ke penimbunan limbah
Pengiriman atau penjualan barang-barang bekas yang sudah
terkumpul ke pabrik atau pemulung

Limbah

yang Dapat Didaur ulang dan produk


hasilnya

kertas ----kertas baru


gelas-----membuat botol, gelas, atau piring yang baru
aluminium------kaleng pengemas
baja------------bahan baku pembuatan baja baru
plastik------------bahan pembungkus untuk berbagai
keperluan (tas, botol minyak pelumas, botol minuman dan
botol shampoo)

Anda mungkin juga menyukai