Anda di halaman 1dari 8

BAB 10

Permintaan Agregat I : Membangun Model IS-LM


Ada 2 aliran ;
1. Klasik dengan invisible hand, klasik menganggap bahwa pada jangka
panjang barang dipasar tidak mungkin mengalami surplus atau shortage,
dan hukum J.B say Supply Creates Its Own Demand (Penawaran
menciptakan permintaan sendiri).
2. Keynes dengan asumsi bahwa perputaran uang dan harga kakunya
mencerminkan bahwa kelemahan dari model klasik dari asumsi tersebut.
Ketatnya perputaran yang konstan, serta upah yang fleksibel.
Model IS-LM memiliki tujuan antara lain;
1. Untuk menunjukkan apa yang menentukan pendapatan nasional pada
berbagai tingkat harga.
2. Untuk menunjukkan apa yang menyebabkan nilai pendapatan nasional itu
berubah.
3. Apa yang menyebabkan permintaan agregat bergeser.
P
SRAS
AD
AD

Y*

Y*

Gambar tersebut menunjukkan pergeseran Agregate Demand (AD) : IS-LM

Bila kurva bergeser sepanjang kurva tersebut: tingkat harga


Bila Kurva bergeser : Aspek lain selain harga

10-1 Pasar Barang Dan Kurva IS


1

Kurva IS Menyatakan Hubungan antara tingkat bunga serta tingkat pendapatan


yang muncul di pasar barang dan jasa. Tingkat bunga akan mempengaruhi
investasi

dan

likuiditas.

Keynes

mengatakan

bahwa

pendapatan

total

perekonomian dalam jangka pendek ditentukan oleh konsumsi, belanja


perusahaan, belanja pemerintah.
Perpotongan Keynes
Perpotongan Keynes menunjukkan bagaimana pendapatan ditentukan oleh
investasi (I) dan kebijakan fiskal (G) dan (T). Hal ini menunjukkan bagaimana
pendapatan berubah saat satu variabel endogen berubah seperti pengeluaran.
Jenis Pengeluaran
1. Actual Expenditure : jumlah barang rumah tangga, perusahaan,
pengeluaran pemerintah dalam perbelanjaan untuk GDP (barang dan jasa)
2. Planned Expenditure : jumlah yang ingin dibelanjakan.
Ekuilibrium : Actual Expenditure = Planned Expenditure
(Y)

(E)

GAMBAR 10 - 3
P
Y

Y*

Pendapatan output Y

Perpotongan Keynesian

Ekuilibrium adalah perpotongan Keynesian adalah titik A, dimana Pendapatan


(Pengeluaran Aktual) sama dengan yang direncanakan .
Alasan terjadi hubungan bunga investasi terbalik (lebih lebar Y daripada G)

Bila G naik maka pendapatan naik sebesar G


Pendapatan naik maka konsumsi naik : MPC X G

Lalu ada kenaikan sebesar MPC X G jadi MPC(MPC X G)

Pengganda belanja pemerintah

Y / G = 1+MPC +MPC2+ MPC3 +


Y / G = 1/1 MPC

Pengganda Pajak , Jika Pajak Berubah

Y / T = -MPC/ (1-MPC)

Untuk gerrakan perekonomian : belanja pemerintah dinaikkan, sementara pajak


diturunkan Tingkat Investasi : I = I (r) Persamaan pada gambar 10.5 dan 10.6
adalah kebijakan fiskal sama-sama mengeser kurva E yang lebih tinggi.

10-2 Pasar Uang dan Kurva LM


Kurva LM menyatakan hubungan antara tingkat bunga dan tingkat pendapatan
yang muncul di pasar uang. Untuk memahami ini kita mulai dengan melihat teori
tingkat bunga, yang disebut teori preferensi likiuditas (theory of liquidity
preference).
Teori Preferensi Likuiditas
Dalam buku klasiknya The General Theory, Keynes menjabarkan pandangannya
tentang bagaimana tingkat bunga ditentukan dalam jangka pendek. Penjelasan itu
disebut teori preferensi likuiditas, karena teori itu menyatakan bahwa tingkat

bunga disesuaikan untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan untuk asset


perekonomian yang paling likuid-uang. Sebagaimana perpotongan Keynesian
merupakan kerangka untuk kurva IS, teori preferensi likuiditas adalah kerangka
untuk kurva LM.
Untuk mengembangkan teori ini, kita mulai dengan penawaran
keseimbangan uang riil. Jika M menyatakan jumlah uang beredar dan P
menyatakan tingkat harga, maka M/P adalah penawaran keseimbangan uang riil.
Teori preferensi likuiditas mengasumsikan adanya penawaran keseimbangan uang
riil yang tetap. Yaitu,
/P
.
M /P s= M

Teori preferensi likuiditas menegaskan bahwa tingkat bunga adalah salah


satu determinan dari berapa banyak uang yang diingin pegang oleh seseorang.
Ketika tingkat bunga naik, orang-orang hanya ingin memegang lebih sedikit uang,
jadi dapat ditulis permintaan terhadap keseimbangan uang riil sebagai
M /P d=L( r)

Di mana fungsi L ( ) menunjukkan bahwa jumlah uang yang diminta tergantung


pada tingkat bunga.

GAMBAR 10 10
Tingkat Bunga, r
Penawaran

Permintaan

/ P
M

M/P

Teori Preferensi Likuiditas


Penawaran dan permintaan terhadap keseimbangan uang riil menentukan tingkat
bunga. Kurva penawaran untuk keseimbangan uang riil adalah vertikal karena
penawaran tidak tergantung pada tingkat bunga. Kurva permintaan miring ke
bawah karena tingkat bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya memegang
uang dan menurunkan kuantitas yang diminta. Pada tingkat ekuilibrium, jumlah
keseimbangan uang riil yang diminta sama dengan jumlah penawarannya.
Pendapatan, Permintaan Uang, dan Kurva LM
Ketika pendapatan tinggi, pengeluaran juga tinggi, shingga orang terlibat dalam
banyak transaksi yang mensyaratkan penggunaan uang. Jadi pendapatan yang
lebih besar. Kita bisa menyatakan gagasan ini dengan menulis fungsi permintaan
uang sebagai
M /P d=L( r , Y )

Kuantitas keseimbangan uang riil yang diminta berhubungan negatif dengan


tingkat bunga dan berhubungan positif dengan pendapatan.

Bagaimana Kebijakan Moneter Menggeser Kurva LM


Kurva LM menyatakan tingkat bunga yang menyeimbangkan pasar uang pada
setiap tingkat pendapatan. Namun, tingkat bunga ekuilibrium juga tergantung
pada penawaran keseimbangan uang riil, M/P. Ini berarti bahwa kurva LM
digambar untuk penawaran keseimbangan uang riil tertentu. Jika keseimbangan
uang riil berubah.
Secara ringkas, kurva LM menunjukkan kombinasi tingkat bunga dan
tingkat pendapatan yang konsisten dengan ekuilibrium dalam pasar keseimbangan
uang riil. Kurva LM digambar untuk penawaran keseimbangan uang riil tertentu.
Penurunan dalam penawaran keseimbangan uang riil menggeser kurva LM ke
atas. Kenaikan dalam penawaran keseimbangan uang riil menggeser kurva LM ke
bawah.
Interpretasi Persamaan-Kuantitas dari Kurva LM
Kita menguraikan pasar uang dengan persamaan kuantitas,
MV = PY
dan diasumsikan bahwa perputaran uang V adalah konstan. Asumsi ini
menunjukkan bahwa, untuk setiap tingkat harga P, jumlah uang beredar M dengan
sendirinya menentukan tingkat pendapatan Y. Karena tingkat pendapatan tidak
tergantung pada tingkat bunga, maka teori kuantitas ekuivalen dengan kurva LM
vertikal.
Ketika masyarakat menanggapi tingkat bunga yang lebih tinggi dengan
memegang lebih sedikit uang, setiap rupiah yang mereka pegang harus digunakan
lebih sering untuk mendukung volume transaksi tertentu yaitu, perputaran uang
harus naik. Kita bisa menulis ini sebagai
6

MV(r) = PY.
fungsi perputaran uang V(r) menunjukkan bahwa perputaran uang berhubungan
positif dengan tingkat bunga.
Terkhir, ingatlah bahwa kurva LM dengan sendirinya tidak menentukan
pendapayan Y atau tingkat bunga r yang berlaku dalam perekonomian. Seperti
kurva IS, kurva LM hanya merupakan hubungan di antara kedua variabel endogen
ini.

10-3 Kesimpulan: Ekuilibrium Jangka-Pendek


Sekarang kita bisa memiliki seluruh dari model IS-LM. Dua persamaan dari model
tersebut adalah
Y =C (Y T )+ I ( r ) +G IS ,
M /P=L ( r , Y ) LM .
Model tersebut menganggap kebijakan fiskal, G dan T, kebijakan moneter M, dan
tingkat harga P sebagai variabel eksogen. Berdasarkan variabel-variabel eksogen
ini, kurva IS memberikan kombinasi antara r dan Y yang memenuhi persamaan
yang menunjukkan pasar uang.
Ekuilibrium perekonomian adalah titik dimana kurva IS dan kurva LM
berpotongan. Titik ini memberikan tingkat bunga r dan tingkat pendapatan Y yang
memenuhi kondisi untuk keseimbangan, baik dalam pasar barang maupun pasar
uang. Dengan kata lain, pada perpotongan ini, pengeluaran aktual sama dengan
pengeluaran yang direncanakan, dan permintaan terhadap keseimbangan uang riil
sama dengan penawarannya.

GAMBAR 10 - 14
Tingkat Bunga r

LM

Re

IS

Ye

Pendapatan, Y

Ekuilibrium dalam Model IS-LM


Perpotongan kurva IS dan LM menunjukkan ekuilibrium simultan dalam pasar
barang dan jasa dan dalam pasar keseimbangan uang riil untuk nilai pengeluaran
pemerintah, pajak, jumlah uang beredar, dan tingkat harga tertentu.

Anda mungkin juga menyukai