Materi Research Team Kedua
Materi Research Team Kedua
Angket (questionnaire)
Daftar cocok (checklist)
Skala (scala)
Pedoman wawancara (interview guide atau interview schedule)
Lembar pengamatan atau panduan pengamatan (obseration sheet atau
observation schedule)
6) Soal ujian (soal tes)
3. Teknik analisis data
Teknik analisis data untuk penelitian terbagi menjadi dua macam metode, yaitu
analisis data secara kuantitatif dan analisis data secara kuanlitatif. Kedua metode
penelitian tersebut, baik kuantitatif dan kualitatif memiliki teknik analisis data yang
berbeda. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dikemukakan dengan hipotesis
2
yang diturunkan dari suatu teori dan kemudian diuji kebenarannya berdasarkan data
empiris, sedangkan penelitian kuliatatif adalah penelitian yang bersifat naturalistic yang
dikumpulkan dari empiris, kemudian dari data tersebut ditentukan pola atau tema (adanya
penemuan atau discovery) dan dikembangkan menjadi suatu teori.
1) Description
Langkah pertama dalam menganalisis data kualitatif adalah
mengembangkan deskripsi yang teliti dan komprehensif tentang fenomena yang
selidiki. Deskripsi diletakkan sebagai basis untuk analisis, akan tetapi analisis
juga menjadi basis untuk deskripsi berikutnya. Dengan analisis data ini, peneliti
akan mendapatkan pandangan yang segar tentang data yang dikumpulkan.
Ada dua macam deskripsi, yaitu deskripsi tipis dan deskripsi tebal.
Deskripsi tipis yaitu deskripsi sekedar menggambarkan data apa adanya.
Sedangkan deskripsi yang tebal berisi infoprmasi tentang konteks dengan
tingkah laku, maksud dan bagaimana tingkah laku itu terjadi. Jadi lebih
menggambarkan bagian-bagian kecil dari fenomena secara menyeluruh.
2) Context
Context ini sangat penting sebagai alat untuk mengerti tingkah laku
situasional, dan memahami sosial dan historis secara lebih luas. Context ini bisa
dilacak melalui social setting, seperti dalam group, organisasi, budaya atau
masyarakat saat tingkah laku itu dilakukan. Context bisa berupa gerakan fisik
dan bahasa.
3) Intentions
Peneliti selalu memperhatikan maksud dan motif dari subyek penelitian
tentang penyusunan konsep-konsep tentang tingkah laku. Oleh karena itu, dalam
memberi makna suatu kegiatan harus selalu dimusawarahkan dengan subyek
pelaku.
4) Procces
Ide dari proses adalah diikat dengan ide dari perubahan, dan situasi
khusus, kondisi, tingkah laku dan mekanisme melalui perubahan yang
muncul. Apabila peneliti menggunakan proses sebagai fokus, maka peneliti
harus melacak dengan memperhatikan dari kontek, maksud, aksi, reaksi, sebab
dan akibat. Selain itu peneliti juga memperhitungkan aspek material dan aspek
sosial dan akibat tingkah lakunya.
5) Clasification
Klasifikasi adalah kunci dari proses. Adalah salah bila dikatakan bahwa
sebelum mengalisis data membuat klasfikasi dulu, sebab klasifikasi adalah
bagian integral dari analisis.
6) Making Connection
Klasifikasi digunakan sebagai landasan untuk mengidentifikasi
hubungan-substantif. Caranya ialah mengidentifikasi hubungan-hubungan antar
variabel.
4
(Yang sering digunakan dalam LKTI) Ada beberapa jenis analisis data yang
sering digunakan baik dalam penelitian kualitatif maupun dalam penelitian kuantitatif.
Antara lain:
1. Analisis Isi (Content Analysis)
Yaitu proses memilih, membandingkan, menggabungkan, memilah berbagai
pengertian hingga ditemukan hasil yang relevan. Menentukan pengertian yang
merupakan isi dari data yang terkumpul. Melakukan analisis dengan memilih,
membandingkan, menggabungkan dan memilah sehingga ditemukan yang relevan.
Pedoman menggunakan analisis ini yaitu dengan menyesuaikan pengertian yang
dicari dengan pertanyuaan peneliti, melakukan analisis, dan memilih yang relavan.
2. Analisis Wacana
Adalah analisis isi yang bersifat kualitatif dan dapat menjadi salah satu alternatif
untuk melengkapi dan menutupi kelemahan dari analisis isi kuantitatif yang selama
ini banyak digunakan oleh pera peneliti. Jika pada analisis kuantitatif, pertanyaan
lebih ditekankan untuk menjawab Apa dari pesan atau teks komunikasi, pada
analisis wacana lebih difokuskan BAB I.
3. Analisis Semiotik
Semiotik secara terminologis adalah ilmu yang mempelajari sederetan luas obyekobyek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan sebagai tanda. Analisis semiotik
merupakan upaya untuk mempelajari linguistik-bahasa dan lebih luas dari tersebut
adalah semua perilaku manusia yang membawa makna atau fungsi sabagai tanda.
4. Analisis Framing
Analisis yang digunakan untuk mengetahui bagaimana realitas dikonstruksi oleh
media (Eriyanto, 2005). Analisis framing memiliki dua konsep psikologis dan
sosiologis. Konsep psikologis lebih menekankan pada bagaimana seseorang
memproses informasi pada dirinya sedangkan konsep sosiologis lebih melihat pada
bagaimana konstruksi sosial atas realitas. Analisis framing sendiri juga merupakan
bagian dari analisis isi yang melakukan penilaian tentang wacana persaingan antar
kelompok yang muncul atau tampak di media. Analisis framing juga dikenal
sebagai konsep bingkai, yaitu gagasan sentral yang terorganisasi.
4. Metode Penelitian
a. Deskriptif
Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk
mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun
fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas,
karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena
yang satu dengan fenomena lainnya (Sukmadinata, 2006:72). Penelitian deskriptif
5
harus dilandasi teori-teori yang sudah dikutip. Tahapan penulisan pembahasan adalah
sebagai berikut:
1. Menampilkan informasi latar belakang,
a. Dapat berupa tujuan, pertanyaan, atau hipotesis penelitian.
b. Informasi dilanjutkan dengan informasi kedua, yaitu jawaban terhadap point 1.
Contoh: Berdasarkan pola empat-langkah di atas, data yang berupa lima puluh
intisari diteliti untuk mengetahui pola-pola wacananya. Hasil analisis ini tersaji
dalam tabel berikut.
2. Menampilkan ringkasan hasil/temuan penelitian,
Menyebutkan kembali hasil-hasil pokok penelitian secara ringkas.
Contoh: Dapat dilihat dalam tabel di atas bahwa tidak semua intisari yang diteliti
memiliki empat langkah. Kendati sebagian besar (98%) memiliki Langkah 1 dan
Langkah 3, dua puluh dua intisari (44%) tidak memiliki Langkah 2, dan tujuh intisari
(14%) tidak memiliki Langkah 4. .
3. Memberikan komentar apakah hasil penelitian sesuai dengan hipotesis,
a. Jika di antara hasil-hasil itu ada yang tidak cocok dengan hipotesis, penulis artikel
perlu menjelaskan mengapa terjadi demikian.
b. Penjelasan sebab-sebab diterima/dilolaknya hipotesis.
4. Menghubungkan dengan hasil penelitian terdahulu,
Tujuan dari sub ini adalah:
a. untuk membandingkan hasil.
b. mencari dukungan untuk temuan anda sendiri.
5. Menjelaskan hasil yang diperoleh, terutama jika hasil tersebut tidak
memuaskan. Apa yang dijelaskan?
a. bisa data, asumsi, prosedur, model analisis dsb.
b. Anda dapat menyampaikan keterbatasan/kelemahan
c. Membuat generalisasi dari hasil yang diperoleh (implikasi).
1) Simpulan logis.
2) Generalisasi ini harus sesuai dengan prinsip-prinsip penalaran
Contoh: Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa intisari artikel
penelitian eksterimental memiliki beberapa pola organisasi wacana yang mirip
dengan pola wacana bagian pengantar..
6. Memberikan rekomendasi untuk penelitian selanjutnya.
E. PENUTUP
Berisi Kesimpulan dan Saran.
1. Kesimpulan haruslah menjawab rumusan masalah dan tujuan penulisan. Bagian ini
menjelaskan simpulan yang telah diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan dan
10
merupakan gambaran umun seluruh analisa dan relevansi dengan hipotesis yang
dikemukakan.
2. Saran berisi saran penulis kepada pihak-pihak yang terkaiy dengan tema penelitian
dan menjawab dari kesimpulan yang dikemukakan.
F. DAFTAR PUSTAKA
1. Fungsi Daftar Pustaka
a. Sebagai bukti bahwa penulis mengetahui sumber bacaan.
b. Sebagai pendukung gagasan atau argumentasi.
c. Sebagai penjelas istilah-istilah kunci.
d. Untuk merumuskan kerangka teori.
e. Untuk menjelaskan posisi studi anda di antara studi-studi lain.
f. Untuk menunjukkan pentingnya hasil/temuan studi anda.
g. Untuk memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karya ilmiah itu bukan hasil
pemikiran penulis.
h. Untuk memberikan informasi selengkapnya tentang sumber kutipan.
2. Unsur-unsur dalam Daftar Pustaka
a. Penulis. Mencakup penulis utama, pendamping (bila ada) dan editor (bila ada).
b. Nama penulis umumnya terdiri dari 3 bagian : nama sendiri (given name), nama
tengah (middle name), nama keluarga (family name). Cara penulisannya dalam
daftar pustaka adalah dengan menyebutkan nama keluarga terlebih dahulu.
c. Judul. Ditulis secara lengkap, dengan nomor edisi bila ada.
d. Fakta-fakta penerbitan. Mencakup kota tempat penerbitan buku itu, nama enerbit
dan tahun penerbitan.
3. Penyusunan Daftar Pustaka:
Penyusunan daftar pustaka dan penunjukannya pada naskah mengikuti salah
satu dari tiga sistem berikut :
Nama dan Tahun (Name and Year System). Daftar pustaka disusun secara
abjad berdasarkan nama akhir penulis dan tidak dinomori. Penunjukan pada naskah
dengan nama akhir penulis diikuti tahun penerbitan.
Kombinasi Abjad dan Nomor (Alphabet-Number System). Pada sistem ini cara
penunjukannya dalam naskah adalah dengan memberikan nomor sesuai dengan nomor
pada daftar pustaka yang disusun sesuai abjad.
Sistem Nomor (Citation Number System). Kutipan pada naskah diberi nomor
berurutan dan susunan daftar pustaka mengikuti urutan seperti tercantum pada naskah
dan tidak menurut abjad.
4. Jenis-jenis Daftar Pustaka
a. Kelompok Textbook
1) Penulis perorangan
11
13