Laporan Praktikum Kimia
Laporan Praktikum Kimia
PEMBUATAN LARUTAN
Kaca Arloji
3.
4.
Pipet Volumetrik 25 ml
5.
Pengaduk
6.
Corong
7.
Bulp
8.
9.
Aquadest
D. Cara Kerja :
1.
Menimbang 0.5 gram asam oksalat ke dalam kaca arloji
2.
3.
4.
5.
Ukur 25 ml larutan tersebut dan masukkan kedalam labu ukur 50 ml, kemudian
tambahkan aquadest hingga tanda batas.
E. Perhitungan :
Hitung Molaritas larutan asam oksalat!
Hitunglah konsentrasi asam oksalat setelah diencerkan!
F. Jawaban
1. M1 = gr . 1000 = 0,5 . 1000 = 5 = 0,056 M
Mr 100
90 100 90
2. M1 . V1 = M2 . V2
0,056 . 25 = M2 . 50
1,4 = M2 . 50
M2 = 1,4 = 0,028 M
50
G. Kesimpulan : Molaritas yang dimiliki oleh larutan pekat (M1) dan larutan terlarut (M2) tidak
sama, tetapi memiliki jumlah zat yang tetap yaitu 0,5 gr.
Laporan Kimia
Tujuan Pembelajaran
: Menjelaskan pengertian kemolaran, serta cara
menyediakan larutan dengan kemolaran tertentu
Teori
Zat kimia umumnya diperdagangkan dalam bentuk padatan (Kristal) atau larutan
pekat, jarang sekali dalam bentuk pakai. Sementara itu, di percobaan percobaan
laboratorium seringkali menggunakan larutan encer. Oleh karena itu, larutan yang
diperlukan harus dibuat dari larutan pekat atau melarutkan zat padat. Membuat
larutan dari padatan murni dilakukan dengan mencampurkan zat terlarut dan
pelarut dalam jumlah tertentu. Larutan dibuat dengan konsentrasi tertentu, dan
dinyatakan dalam konsentrasi Molaritas (M).
M = n/V
Dimana, M = Molaritas
n = jumlah zat terlarut (mol)
V = Volume Larutan (Liter)
1. Neraca
2. Kaca Arloji
3. LAbu Ukur 100 ml dan 50 ml
4. Pipet Volumetrik 25 ml
5. Pengaduk
6. Corong
7. Bulp
8. Asam Oksalat C2H2O4
9. Aquadest
Cara Kerja
1.
2.
3.
4.
Perhitungan
1.
2.
1. M = n / V
= 0,0056 / 0,1
= 0,056 M
2. V1. M1 = V2. M2
25. (0,056) = 50 . M2
1,4
= 50 . M2
1,4 / 50
= M2
0,028
= M2
Kesimpulan:
Larutan asam oksalat yang dibuat dengan labu ukur memiliki konsentrasi 0,056 M.
setelah diencerkan dengan aquadest konsentrasinya berubah menjadi 0,028 M.