Anda di halaman 1dari 7

Pasar persaingan sempurna diartikan sebagai pasar tempat penjual dan

pembeli yang berjumlah sangat banyak maka tidak ada 1 pun pelaku dalam
pasar yang bisa mempengaruhi atau mengatur harga. Oleh karena itu, produsen
hanya sebagai pengambil atau penganut harga.
Pada pasar persaingan sempurna diasumsikan bahwa seorang penjual
dalam pasar tersebut bisa menjual berapa pun kuantitas dalam pasar sesuai
keinginannya, tetapi tidak dapat mempengaruhi kuantitas pasar secara
keseluruhan. Harga pada pasar ini, terjadi dari hasil kedua interaksi kurva, yaitu
kurva permintaan dan penawaran pada seluruh perusahaan atau industri. Pasar
ini juga disebut pasar persaingan murni yang artinya pasar dimana terdapat
penjual dan pembeli yang berjumlah banyak dimana mereka sudah sama-sama
mengetahui bagaimana keadaan pasar.

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna


1. Perusahaan adalah pengambil harga berarti 1 perusahaan atau industri
yang berada didalam pasar tidak dapat menentukan atau mengubah
harga pasar tersebut. Apapun yang dilakukan perusahaan tidak akan
menimbulkan atau mempengaruhi perubahan keatas harga pasar yang
berlaku. Maka, harga barang yang dijualkan dipasar ditentukan oleh
interaksi atau hubungan antara keseluruhan produsen dan pembeli.
2. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk. Ketika perusahaan atau
penjual mengalami kerugian dan ingin meninggalkan pasar tersebut
langkah untuk keluar atau masuk perusahaan dapat dilakukan dengan
mudah. Sebaliknya jika ada produsen yang ingin melakukan kegiatan
dipasar tersebut produsen dengan mudah dapat melakukan kegiatan yang
diinginkan. Dalam keluar masuk sama sekali tidak ada hambatan baik
secara legal ataupun dalam bentuk lain secara keuangan atau
kemampuan teknologi.
3. Menghasilkan barang serupa. Barang yang diproduksi tiap perusahaan
tidak mudah dibedakan. Barang seperti ini disebut identical atau
homogenous. Akibat dari ini adalah tidak ada gunanya perusahaanperusahaan untuk melakukan persaingan.
4. Terdapat banyak perusahaan di pasar. Sifat ini mempunyai 2 aspek, yakni
jumlah banyaknya perusahaan dan masing-masing perusahaan adalah
relatif kecil jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan perusahaan di
dalam pasar, menyebabkan apa pn yang dilakukan perusahaan, seperti
menaikkan atau menurunkan harga atau jumlah produksi, sedikit pun ia
tidak dapat mempengaruhi harga yang berlaku pada pasar tersebut.
5. Pembeli mempunyai pengetahuan yang sempurna mengenai pasar. Yakni
pembeli mengetahui tingakt harga yang berlaku di pasar dan mengetahui
perubahan atas kenaikan atau penurunan harga tersebut. Akibatnya para
produsen tidak dapat menjual barangnya dengan harga yang lebih tinggi
dari harga yang berlaku di pasar.

Sistem harga pasar persaingan sempurna

Produsen pada pasar hanya dapat mempengaruhi berapa jumlah barang yang
harus diproduksi atau dijual. Sehingga produsen dalam pasar ini menghadapi
kurva permintaan horizontal sejajar dengan sumbu output. Hal ini dapat
dijelaskan pada grafik berikut.

TR

4
3
2
1

MR=AR=P=D
1

KET:
P (Price)
= Tingkat harga
Q (Quantity)
= Kuantitas
TR (Total Revenue) = Penerimaan total
AR (Average Revenue)
= Penerimaan rata-rata
MR (Marginal revenue)
= Penerimahan tembahan
Pembentukan harga pasar persaingan sempurna dibedakan menjadi
keseimbangan pasar dan keseimbangan produsen secara individu.
1. Menentukan keseimbangan pasar persaingan sempurna
D

S
KET:
P(Price)
= Tingkat
harga
Q(Quantity) = Kuantitas
D(Demand) = Permintaan
S(Supply)
= Penawaran

Q
Keseimbangan produsen secara individu dapat dilihat dalam grafik berikut.
P

MC

AC

KET:
OC
=Biaya produksi per
unit
AR=MR=D=P OP
=Harga jual per unit
CP EF
= Segiempat CP EF
luas/besarnya keuntungan.
P(Price)
=Harga
Q(Quantity) =Kuantitas
Q
AR(Average Revenue)
=
Penerimaan RT2
MR(Marginal Revenue)
=
Penerimaan tambahan
C(Cost)
= Biaya
AC(Average Cost) = Biaya rata-

Dalam pasar persaingan sempurna keuntungan maksimum perusahaan secara


individual dapat tercapai pada saat MC=MR.
2. Menentukan keuntungan dan kerugian pasar persaingan
sempurna
Harga yang terbentuk adalah kesepakatan antara pembeli dan penjual di
pasar. Perubahan akan mendapat laba maksimum ketika penambahan barang
yang ditawarkan/dijual tidak akan menambah laba yang didapat perusahaan.
Perhatikanlah kurva di bawah ini.
p

MC

AC

MAX

d=MR=P

Q
Ket: Perusahaan mendapat keuntungan pada saat biaya marginal(MC) sama
besarnya dengan harga. Perpotongan antara garis P dengan kurva MC
menunjukkan laba maksimum yang dicapai perusahaan pada saat labanya
sebesar nol (zero profit point). Hal ini terjadi karena harga sama dengan
besarnya biaya rata-rata. Jadi, penerimaan perusahaan hanya mampu
menutup biaya produksi. Selain itu, perusahaan akan mendapatkan laba
maksimum apabila tingkat harga lebih tinggi daripada biaya rata-rata. Berikut
adalah kemungkinan yang bias terjadi dalam pasar persaingan sempurna
yang dialami perusahaan.
a. Perusahaan mendapat keuntungan diatas normal
MC AC
AVC
d0=AR0=MR0
E
P2
MR
P1
P

A
E1

MR1

.d01=AR1=MR1

Q1

Q0

Ket: Perusahaan akan mendapat keuntungan di atas normal yang


ditunjukkan pada daerah P2EAP1. Keadaan ini diperoleh jika harga barang
lebih tinggi dari pada biaya rata-rata yg paling minimum. Jadi perusahaan
mendapatkan keuntungan diatas normal saat harga setinggi P dengan
jumlah barang yang dihasilkan sejumlah Q1.

b. Perusahaan menderita kerugian rata-rata, tetapi masih dapat membayar


biaya variable.
AC
MC
P1
P

AVC

A
E

MR

Q
Ket: Apabila harga lebih rendah daripada biaya total rata-rata dan lebih tinggi
daripada biaya variable rata-rata(AVC) perusahaan akan mendapati kerugian,
tetapi masih dapat membayar biaya variable. Perusahaan akan memperoleh
penjualan melebihi biaya variable rata-rata, tetapi kelebihan tersebut masih
belum menutupi biaya tetap(FC). Jika perusahaan dalam keadaan itu sebaiknya
masih melakukan usahanya supaya kerugian dapat diminimalisasikan. Jika
perusahaan ditutup maka akan menderita kerugian besar, yaitu sebanyak biaya
tetap yang sudah dikeluarkan perusahaan. Kerugian dapat diminimumkan jika
perusahaan memproduksi barang hingga tingkat MR=MC yang ditunjukkan pada
titik E dengan jumlah produksi yang harus dicapai perusahaan sebanyak Q.
Daerah kerugian minimum sebesar PEAP1. Sedangkan biaya produksi yang
dikeluarkan OQEP.
3. Konsekuensi dari cirri-ciri persaingan sempurna
a. Tiap penjual hanya sebagai price taker (penerima harga).
b. Kurva permintaan yang dihadapi tiap penjual secara individu berbeda
dengan kurva permintaan pasar, ber-slope negative(menurun), sedangkan
kurva permintaan yang dihadapi horizontal.
c. Produsen tidak terlalu bersaing karna tiap produk serupa dan jumlah
produsen banyak.
d. Barang yang dijual penjual akan laku berapa pun jumlahnya tanpa
penurunan harga dialami.

Kebaikan dan keburukan pasar persaingan sempurna


1. Kebaikan pasar persaingan sempurna
a. Persaingan sempurna memaksimumkan efisiensi
Terdapat dua konsep:
i.
Efisiensi produktif
Untuk mencapai hal ini harus dipenuhi dua syarat, yaitu yang
pertama adalah biaya barang yang dikeluarkan untuk tiap
produk adalah paling minimum. Kedua, Industri secara

keseluruhan harus memproduksi barang pada biaya rata-rata


yang paling rendah, yaitu pada saat kurva AC mencapai titik
paling rendah. Jika suatu industri mencapai keadaan ini maka
tingkat produksi dikatakan mencapai tingkat efisiensi yang
optimal dan biaya produksi paling minimal.
ii.

Efisiensi alokatif
Alokasi sumber daya mencapai efisiensi yang maksimal jika
harga tiap barang sama dengan biaya marginal untuk
memproduksi suatu barang. Tiap kegiatan ekonomi, produksi
harus selalu dilakukan sehingga mencapai dimana harga sama
dengan biaya marginal. Dengan ini, produksi berbagai jenis
barang dalam perekonomian akan memaksimalkan
kesejahteraan masyarakata.

b. Kebebasan bertindak dan memilih


Didalam sebuah pasar bebas tidak ada seorang pun yang mempunyai
kekuasaan dalam menetapkan harga, jumlah produksi atau jenis
produksi. Selain itu, dalam menentukan bagaimana faktor produksi
yang akan digunakan dalam masyarakat, efisiensilah yang menjadi
faktor penentu pengalokasinya.

2. Keburukan pasar persaingan sempurna


a. Persaingan sempurna tidak mendorong inovasi
Dalam pasar ini sebuah produk dapat dicontoh dengan mudah oleh
perusahaan lain. Maka itu, suatu perusahaan tidak dapat mendapat
keuntungan yang kekal dari pengembangan teknologi dan teknik
produksi yang baru atau yang ditemukan tersebut. Ketidakkekalan
keuntungan dari ini menyebabkan perusahaan tidak terdorong untuk
melakukan inovasi baru.
b. Persaingan sempurna adakalanya menimbulkan biaya social
Konsumen mendapatkan produk yang sama padahal selera tiap
konsumen berbeda, maka pada akhirnya konsumen akan
mengeluarkan biaya yang lain dalam rangka memenuhi kebutuhannya.
Pada kondisi ini, konsumen yang rugi.
c. Membatasi pilihan konsumen
Karena barang yang dihasilkan serupa, konsumen hanya memiliki
pilihan terbatas. Sehingga konsumen merasa dirugikan karna
barangnya itu-itu saja, tidak ada variasi atau tingkat harga.
d. Biaya dalam pasar persaingan sempurna mungkin lebih tinggi
Biaya tinggi yang timbul biasanya bukan dari biaya produksi tetapi
lainnya seperti biaya iklan atau pemasaran. Tiap perusahaan akan
berlomba-lomba menarik pelanggan dan menunjukkan produk mereka
lebih baik.
e. Distribusi pendapatan tidak selalu rata

Distribusi pendapatan menentukan bagaimana bentuk dari


penggunaan sumber daya yang efisien. Kalau tidak rata maka
penggunaan sumber daya akan banyak digunakan oleh golongan atas

Anda mungkin juga menyukai