pembeli yang berjumlah sangat banyak maka tidak ada 1 pun pelaku dalam
pasar yang bisa mempengaruhi atau mengatur harga. Oleh karena itu, produsen
hanya sebagai pengambil atau penganut harga.
Pada pasar persaingan sempurna diasumsikan bahwa seorang penjual
dalam pasar tersebut bisa menjual berapa pun kuantitas dalam pasar sesuai
keinginannya, tetapi tidak dapat mempengaruhi kuantitas pasar secara
keseluruhan. Harga pada pasar ini, terjadi dari hasil kedua interaksi kurva, yaitu
kurva permintaan dan penawaran pada seluruh perusahaan atau industri. Pasar
ini juga disebut pasar persaingan murni yang artinya pasar dimana terdapat
penjual dan pembeli yang berjumlah banyak dimana mereka sudah sama-sama
mengetahui bagaimana keadaan pasar.
Produsen pada pasar hanya dapat mempengaruhi berapa jumlah barang yang
harus diproduksi atau dijual. Sehingga produsen dalam pasar ini menghadapi
kurva permintaan horizontal sejajar dengan sumbu output. Hal ini dapat
dijelaskan pada grafik berikut.
TR
4
3
2
1
MR=AR=P=D
1
KET:
P (Price)
= Tingkat harga
Q (Quantity)
= Kuantitas
TR (Total Revenue) = Penerimaan total
AR (Average Revenue)
= Penerimaan rata-rata
MR (Marginal revenue)
= Penerimahan tembahan
Pembentukan harga pasar persaingan sempurna dibedakan menjadi
keseimbangan pasar dan keseimbangan produsen secara individu.
1. Menentukan keseimbangan pasar persaingan sempurna
D
S
KET:
P(Price)
= Tingkat
harga
Q(Quantity) = Kuantitas
D(Demand) = Permintaan
S(Supply)
= Penawaran
Q
Keseimbangan produsen secara individu dapat dilihat dalam grafik berikut.
P
MC
AC
KET:
OC
=Biaya produksi per
unit
AR=MR=D=P OP
=Harga jual per unit
CP EF
= Segiempat CP EF
luas/besarnya keuntungan.
P(Price)
=Harga
Q(Quantity) =Kuantitas
Q
AR(Average Revenue)
=
Penerimaan RT2
MR(Marginal Revenue)
=
Penerimaan tambahan
C(Cost)
= Biaya
AC(Average Cost) = Biaya rata-
MC
AC
MAX
d=MR=P
Q
Ket: Perusahaan mendapat keuntungan pada saat biaya marginal(MC) sama
besarnya dengan harga. Perpotongan antara garis P dengan kurva MC
menunjukkan laba maksimum yang dicapai perusahaan pada saat labanya
sebesar nol (zero profit point). Hal ini terjadi karena harga sama dengan
besarnya biaya rata-rata. Jadi, penerimaan perusahaan hanya mampu
menutup biaya produksi. Selain itu, perusahaan akan mendapatkan laba
maksimum apabila tingkat harga lebih tinggi daripada biaya rata-rata. Berikut
adalah kemungkinan yang bias terjadi dalam pasar persaingan sempurna
yang dialami perusahaan.
a. Perusahaan mendapat keuntungan diatas normal
MC AC
AVC
d0=AR0=MR0
E
P2
MR
P1
P
A
E1
MR1
.d01=AR1=MR1
Q1
Q0
AVC
A
E
MR
Q
Ket: Apabila harga lebih rendah daripada biaya total rata-rata dan lebih tinggi
daripada biaya variable rata-rata(AVC) perusahaan akan mendapati kerugian,
tetapi masih dapat membayar biaya variable. Perusahaan akan memperoleh
penjualan melebihi biaya variable rata-rata, tetapi kelebihan tersebut masih
belum menutupi biaya tetap(FC). Jika perusahaan dalam keadaan itu sebaiknya
masih melakukan usahanya supaya kerugian dapat diminimalisasikan. Jika
perusahaan ditutup maka akan menderita kerugian besar, yaitu sebanyak biaya
tetap yang sudah dikeluarkan perusahaan. Kerugian dapat diminimumkan jika
perusahaan memproduksi barang hingga tingkat MR=MC yang ditunjukkan pada
titik E dengan jumlah produksi yang harus dicapai perusahaan sebanyak Q.
Daerah kerugian minimum sebesar PEAP1. Sedangkan biaya produksi yang
dikeluarkan OQEP.
3. Konsekuensi dari cirri-ciri persaingan sempurna
a. Tiap penjual hanya sebagai price taker (penerima harga).
b. Kurva permintaan yang dihadapi tiap penjual secara individu berbeda
dengan kurva permintaan pasar, ber-slope negative(menurun), sedangkan
kurva permintaan yang dihadapi horizontal.
c. Produsen tidak terlalu bersaing karna tiap produk serupa dan jumlah
produsen banyak.
d. Barang yang dijual penjual akan laku berapa pun jumlahnya tanpa
penurunan harga dialami.
Efisiensi alokatif
Alokasi sumber daya mencapai efisiensi yang maksimal jika
harga tiap barang sama dengan biaya marginal untuk
memproduksi suatu barang. Tiap kegiatan ekonomi, produksi
harus selalu dilakukan sehingga mencapai dimana harga sama
dengan biaya marginal. Dengan ini, produksi berbagai jenis
barang dalam perekonomian akan memaksimalkan
kesejahteraan masyarakata.