Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
REKAYASA BIOPROSES
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK : 2
ANGGOTA:
INDAH PURNAMA SARI
NOVAL HARIYANTO
RESTI HERYANITA
SILVINA NUGRAHWATI
DOSEN PEMBIMBING:
Ir. Hj. ERWANA DEWI, M.Eng.
JURUSAN TEKNIK KIMIA
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2014/2015
TUJUAN PERCOBAAN
1.1. Mahasiswa dapat menggunakan mikroskop.
1.2. Mahasiswa dapat membedakan sel ragi yang hidup dan yang mati.
1.3. Mahasiswa dapat menghitung persentase sel ragi yang hidup dalam
suatu suspensi mikroorganisme.
II.
DASAR TEORI
Mikroba tersebar secara luas di alam, dalam kehidupannya mereka
tidak membatasi diri tinggal di suatu tempat. Sepanjang tempat tersebut
memenuhi persyaratan maka mikroba tersebut akan hidup. Namun
demikian ada juga mikroba yang mati karena tidak dapat menyesuaikan
dengan lingkungan atau adanya bakteri patogen.
Zat warna dapat meracuni mikroba, karena itu akan ditolak oleh
mikroba itu sendiri, tetapi pada mikroba yang mati zat warna akan masuk
ke dalam dinding sel karena dinding sel bersifat tidak permiabel lagi
sehingga menjadi tidak selektif. Pemberian zat warna dapat membedakan
sel hidup dan sel mati, melalui percobaan sebagai berikut.
III.
Mikroskop
Kaca objek
Kaca tutup
Tabung kimia
Lumpang porselin
Pipet tetes
IV.
V.
VI.
PROSEDUR PERCOBAAN
1. Sebanyak 1 gram bibit ragi kering dihancurkan dalam lumpang
sampai halus, kemudian ditambahkan air dan dibuat dalam suatu
tabung kimia suatu suspensi bibit ragi. Konsentrasi harus sedemikian,
hingga dalam preparat yang diperiksa dengan mikroskop pada tiaptiap bidang pandangan terlibat antara 50 sampai 100 sel.
2. Menempatkan satu tetes dari suspensi tersebut di atas kaca objek dan
dicampurkan dengan larutan methylen blue hingga cairan di atas kaca
objek berwarna biru muda.
3. Setelah ditutup dengan kaca tutup, preparat diperiksa dengan
menggunakan mikroskop. Sel yang mati berwarna biru sedangkan sel
hidup tidak menyerap warna.
4. Jumlah sel yang berwarna dan tidak berwarna dicatat, kemudian
ditentukan persentase sel hidup dengan memeriksa lima bidang
pandangan.
TUJUAN PERCOBAAN
Mahasiswa dapat mempelajari cara menentukan konsentrasi sel
melalui metode penetapan jumlah sel dengan counting chamber.
II.
DASAR TEORI
Suatu ruang hitung (counting chamber) merupakan suatu kaca
objek tebal, di atasnya diasahkan suatu dataran yang dalamnya 0,1 mm.
Pada dataran ini dibuat garis-garis berbentuk 16 persegi besar, pada setiap
persegi besar dibagi lagi menjadi 16 persegi kecil, panjang sisi persegi
kecil 0,05 mm. Jika di atas bagian yang diasah ini diletakkan sebuah kaca
tutup maka terbentuk suatu ruangan yang tingginya adalah 0,1 mm.
Tiap-tiap persegi kecil di bawah kaca tutup tersebut merupakan
suatu ruangan dengan isi 0,05 0,05 0,1 mm 3. Jika di bawah kaca
tutup tersebut dimasukkan setetes suspensi ragi, maka
dengan mikroskop dapat dihitung jumlah sel dalam tiaptiap persegi tersebut. Sehingga dapat dihitung pula jumlah
sel per mL dari suspensi tersebut.
Counting chamber memiliki dua saluran yang dalam
pada kedua sisi ruang hitungnya yang berfungsi untuk
menampung kelebihan cairan. Kaca tutup yang diletakkan
di atas ruang hitung harus kering agar ketinggian dari
ruang hitung tetap terjaga.
Pada counting chamber model baru, di atas suatu
kaca objek dibuat dua ruang hitung yang satu sama lain
dipisahkan dengan saluran.
III.
IV.
V.
VI.
LANGKAH KERJA
1.
2.
Ruang hitung ditutup dengan kaca tutup, dan ditetesi dengan pipet
kecil setetes suspensi ragi pada pinggir kaca tutup. Tetesan akan
mengalir ke bawah kaca tutup dan mengisi ruang hitung.
3.
menghitung jumlah sel dalam lima persegi besar (80 persegi kecil)
dengan menghitung sel-sel yang berada pada persegi kecil. Pekerjaan
tersebut (mengencerkan, mengisi ruang hitung dan menghitung jumlah
sel) dilakukan tiga kali.
4.
5.
VII.
DATA PENGAMATAN
Penetapan jumlah sel (PJS-1) untuk ragi, perbesaran 40x
No
Gambar Pengamatan
Perbandingan
Keterangan
.
Pada gambar
terdapat 25% sel
hidup dan 75% sel
mati. Sel hidup
Sel hidup : Sel mati
1:3
tidak menyerap
warna sedangkan
sel mati berwarna
biru karena
menyerap warna
dari methylen blue.
Gambar Pengamatan
Perbandingan
Keterangan
.
Pada
gambar
mati.
Sel
hidup
tidak
menyerap
warna
sedangkan
Ragi
10-1
10-2
10-3
Jumlah sel = 80
Jumlah sel dalam tiap mL (konsentrasi sel)
1
= 80 25 10 5 10 80
=
1
2 10 5
80 = 40 105 sel
20
80
100%
= 25%
Jumlah sel mati
= Jumlah keseluruhan
=
60
80
100%
100%
100%
= 75%
25
5
5
100 (40 10 sel) = 10 10 sel
75
100
Yakult
10-1
10-2
10-3
Jumlah sel = 60
Jumlah sel dalam tiap mL (konsentrasi sel)
1
= 80 25 10 5 10 60
=
1
2 10 5
60 = 30 105 sel
12
60
100%
= 20%
Jumlah sel mati
= Jumlah keseluruhan
=
48
60
100%
100%
100%
= 80%
20
5
5
100 (30 10 sel) = 6 10 sel
80
100
IX.
KESIMPULAN
Setelah melakukan praktikum penetapan jumlah sel hidup dan sel
mati, didapat kesimpulan yaitu:
1. Pada sampel ragi, jumlah sel hidup lebih sedikit dibandingkan dengan
jumlah sel mati dengan perbandingan 1:3. Persentase sel hidup 25%
dan sel mati 75%. Jumlah sel hidup 10 10 5 sel dan jumlah sel mati
2.
30 105 sel.
Pada sampel Yakult, jumlah sel hidup lebih sedikit dibandingkan
dengan jumlah sel mati dengan perbandingan 1:4. Persentase sel hidup
20% dan sel mati 80%. Jumlah sel hidup 6 10 5 sel dan jumlah sel
3.
X.
DAFTAR PUSTAKA
Kasi dan Teknisi Laboratorium. 2014. Penuntun Praktikum Rekayasa
Bioproses. Palembang: Politeknik Negeri Sriwijaya.
Sel-sel pada sisi kanan dan bawah tidak termasuk pada kotak yang sedang
dihitung selnya (Contoh: Pada kotak 1 jumlah selnya = 6).
Sel-sel pada sisi kiri dan atas termasuk pada kotak yang sedang dihitung
(Contoh: Pada kotak 2 = 3 sel dan pada kotak 6 = 5 sel).
GAMBAR ALAT
Kaca Objek
Kaca Tutup
Tabung Kimia
Lumpang Porselin
Pipet Tetes
Counting Chamber