Anda di halaman 1dari 32

PERENCANAAN PEMBANGUNAN SISTEM

PENYEDIAAN AIR BERSIH BESERTA RAB DI


PERUMAHAN ORGANDA DISTRIK HERAM
ABEPURA KOTA JAYAPURA

BANGUN DAMASUS TOAR


KOESSOY
008 0640 150

Latar Belakang
Air merupakan salah satuh kebutuhan yang sangat
penting bagi manusia. Oleh karena itu pembangunan
sarana dan prasarana air bersih merupakan salah satu
upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kebutuhan air bersih terus meningkat dari waktu ke
waktu berjalan bersama dengan pembangunan yang
sangat cepat serta bertambahnya jumlah penduduk.
Dimana jumlah peyediaan air bersih pada saat ini
masih belum tercapai MDGIs, sehingga belum dapat
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat saat ini.

Permasalahan yang terjadi saat ini di wilayah


Kota Jayapura ialah belum maksimal penyediaan
air bersih di beberapa wilayah. Salah satu
contohnya adalah system Penyediaan air bersih
yang belum maksimal pada Distrik Heram
Perumahan Organda dimana masyarakat belum
mendapatkan air bersih. Untuk itu guna
Membantu memaksimalkan system penyediaan
air bersih ini, penulis mengambil Judul tentang

PERENCANAAN PEMBANGUNAN SISTEM


PENYEDIAAN AIR BERSIH BESERTA RAB
DI PERUMAHAN ORGANDA DISTRIK
HERAM ABEPURA KOTA JAYAPURA

Rumusan Masalah

Berapa Besar Kebutuhan Air Penduduk


Diperumahan Organda?
Berapa Besar Debit Air yang Tersedia
Pada Reservoir STFT?
Bagaimana
menentukan
sistem
penyediaan air bersih yang baik dan
dapat digunakan oleh masyarakat di
daerah perumahan Organda.

Tujuan Penelitian

Untuk Mengetahui Kebutuhan air di


perumahan Organda.
Untuk mengetahui debit air pada
reservoir STFT.
Untuk mengetahui Sistem penyediaan air
bersih yang baik dan dapat digunakan
oleh masyarakat di daerah perumahan
Organda

Batasan Masalah

Lokasi perencanaan adalah Perumahan Organda


Kelurahan Hedam Distrik Heram Kota Jayapura.
Perencanaan ini hanya meliputi perencanaan sistem
pipa distribusi, dan perencanaan sistem Sambungan
Rumah (SR).
Perencanaan ini disertai perhitungan Rencana
Anggaran Biaya (RAB).

Manfaat Penulisan
Penelitian ini diharapakan dapat
memberikan kepada penulis yakni untuk
menambah pengetahuan secara umum yang
berkaitan dengan perencanaan air bersih.

Lokasi Penelitian
S D, S MP , SMA Sa tu A tap

Ge r eja

M asj id A l Ikh las

Lokasi Rencana Eksisting Pipa


Distribusi dan SR
Perumahan Organda

P erumah an D os en Ustj

K ampu s Ustj

Mas jid
P uske smas
K an to r K e lu ra ha n Hedam

SD

Ge r eja
S MP ST. Pau lus

R es ervo ir S TT A be pura

Lokasi Reservoir STT (Sumber Air)

Pengertian Air
Air adalah suatu senyawa hidrogen dan oksigen dengan
rumusan kimia H2O Berdasarkan sifat fisiknya (secara fisika)
terdapat tiga macam bentuk air, yaitu airsebagai benda cair,
air sebagai benda padat, dan air sebagai benda gas atau
uap. Air berubah dari suatu bentuk kebentuk lainnya
tergantung pada waktu dan tempat,serta temperaturnya.
Berdasarkan jenis wadah yang ditempati, air dibedakan
atastiga jenis, yaitu air permukaan, air tanah dan air diudara.
Air permukaan adalah air yang terdapat dipermukaan kulit
bumi baik yang berbentuk cair (air sungai, air danau dan air
laut) maupun yang berbentuk padat (es, salju dan gletser).
Air tanah adalah air yang terdapat dibawah permukaan kulit
bumi atau didalam tanah.Adapun air udara adalah air yang
terdapat didalam atmosfer bumi, berupa uap ataupun
embun. Air lunak adalah air yang kandungan garam
kapurnya (kalsium karbonat, CaCO3) kecil. Sedangkan air
sadah adalah air yang kandungan garam kapurnya banyak.

Definisi Fluida
Fluida dapat didefinisikan sebagai zat
mampu alir dan dapat menyesuaikan bentuk
dengan bentuk wadah yang ditempatinya,
serta apabila diberikan tegangan geser,
betapapun kecilnya akan menyebakan fluida
itu bergerak dan berubah bentuk secara
terus-menerus selama tegangan tersebut
bekerja (White.1986).
Dengan pengertian diatas maka fluida dapat
dibedakan atas zat cair dan gas.

Persamaan Bernoully
Pada zat cair diam gaya-gaya yang bekerja
dapat dihitung dengan mudah karena dalam
hidrostatika hanya bekerja gaya tekan
sederhana. Pada zat cair persoalannya
menjadi lebih rumit. Faktor-faktor yang
diperhitungkan tidak hanya kecepatan dan
arah
partikel,
Tetapi
juga
pengaruh
kekentalan yang menyebabkan gesekan
antara partikel-partikel zat cair dengan
dinding batas.

Sistem Pengaliran
Untuk mendistribusikan air bersih dapat memilih salah
satu sistem pengaliran diantaranya ada tiga, yaitu:

Sistem Pengaliran Gravitasi

Sistem Pemompaan

Sistem Kombinasi

Sistem Distribusi Air


Continous
System
Berkelanjutan)
Intermitten Sistem

(Sistem

Sistem Perpipaan

Sistem Pipa Tunggal


Sistem Pipa Majemuk

Jaringan pipa
Jaringan ini merupakan saluran air untuk sebuah rumah
tangga, suatu kompleks perumahan atau bahkan sebuah
kota

Rangkaian pipa
Sumber : White,
(1986)

Sistem Perpipaan Distribusi

Pipa
Pipa
Pipa
Pipa

Primer atau Pipa Induk (Supply Main Pipe)


Sekunder (Arterial Main Pipe)
Tersier
Service

Jenis-jenis Pipa
Pipa PVC (Polyvinyl Cloride)
Pipa Polietilena (PE)
Pipa Baja

Standar Penyediaan air


Jenis pelayanan air memberi berpengaruh terhadap konsumsi
air. Dikenal dua kategori fasilitas penyediaan air bersih, yaitu :
1. Fasilitas perpipaan, meliputi :

Sambungan pipa langsung


Pipa dan kran disediakan hingga ke bagian dalam rumah
atau bangunan.

Sambungan umum
Berupa kran umum atau bak air yang dipakai bersamasama oleh sekelompok rumah atau bangunan.

2. Fasilitas non perpipaan, meliputi :


Sumur umum, mobil air atau mata air
Jenis pelayanan ini dipakai untuk konsumen domestik,
yang
perlu diperhitungkan adalah pelayanan melalui
fasilitas perpipaan.

Jenis-Jenis Accessories Pipa


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Gate Valve
Air Release Valve
Check Valve
Thrust block
Meter Tekanan
Meter Air
Sambungan Pipa
o
o
o
o
o
o
o

Bend
Bell dan spigot
Flange Joint
Ball Joint
Tapping Band (Clamb Saddle)
Reducer
Tee

Kebutuhan Air
Perkiraan Kebutuhan Air Minum
Bedasarkan kebijaksanaan pembangun penyediaan air bersih,
maka kebutuhan air pada suatu kota didasarkan pada :
. Penduduk yang dilayani
. Pemakaian air perkapita.orang sesuai dengan klasifikasi kategori
. Kebutuhan non domestik (komersil, sekolah, dll)
1.

Perhitungan kebutuhan air disuatu kota atau daerah dapat


dilakukan dengan menggunakan formula sebagai berikut :
QT = Pn x C x F x QL
Dimana :
QT = Kebutuhan air Total pada tahun ke-n
Pn = Jumlah Penduduk
C = Pemakaian air perkapita pada akhir tahun ke-n
F = Faktor tingkat pelayanan pada akhir tahun ke-n
QL = Kebutuhan air lainnya pada akhir tahun ke-n

Proyeksi Penduduk
Analisis Kebutuhan air minum dapat diketahui
dengan menghitung perkiraan kebutuhan air
berdasarkan
tingkat
pertumbuhan
penduduk.
Presentase
pertumbuhan
penduduk
daerah
perencanaan dapat diperoleh berdasarkan data
statistic kependudukan 5-10 tahun terakhir. Dengan
demikian proyeksi jumlah penduduk selama 15
tahun dapat dihitung. Perhitungan perkiraan jumlah
penduduk dengan metode-metode sebagai berikut:
Pn = P0 (1 + r)n
Dimana :
Pn = Jumlah Penduduk setelah n tahun
P0 = Jumlah Penduduk pada awal tahun proyeksi
r = Laju pertumbuhan penduduk rata-rata
n = Lama tahun proyeksi

Kebutuhan Air

Kebutuhan
air
bervariasi
akibat
perubahan aktifitas penduduk seperti
pada hari-hari besar atau hari raya.
Penentuan besarnya kebutuhan hari
maksimum didasarkan pada pencatatan
pemakaian air terdahulu, karakteristik
kota dan kebiasaan penduduk. Apabila
belum ada data sebelumnya maka factor
kebutuhan
hari
maksimum
dapat
ditetapkan 115 120 %.

Kebutuhan Air Rata-rata Harian (Qrh)


Adalah banyaknya air yang diperlukan untuk
memenuhi kebutuhan domestik , non domestic
dan ditambahkan dengan kehilangan air.

Kebutuhan Air Hari Maksimum (Qdm)


Adalah banyaknya air yang diperlukan terbesar
pada satu hari pada satu tahun dan
berdasarkan pada Qrh. Untuk menghitung Qdm
diperlukan faktor pluktuasi kebutuhan air
maksimum.
Qdm = Fdm x Q rata-rata harian
Dimana :
Fdm = Faktor harian maksimum = 115% -120%

Kebutuhan Air Jam Puncak (Qhm)


Kebutuhan air jam puncak adalah kebutuhan
air terbesar pada saat jam tertentu dalam
satu hari
Qjm = Fjm x Q rata-rata harian

Dimana :
Fjm = Faktor harian maksimum = 115%
-120%

Tahun

Jumlah Penduduk

Pertumbuhan
Penduduk

Persentase
Pertumbuhan

ratarata

(Jiwa)

Penduduk (r)

(r)

2009

35,548

2010

40,435

4,887

0.14

0.05

2011

42,689

2,254

0.06

2012

43,076

387

0.01

2013

42,828

(248)

-0.01

Sumber : BPS tahun 2015


Kampung

2009

2010

Yoka

2564

2023

Kampung Waena

2737

1729

Hedam

10037

10883

Waena

10386

15738

Yabansai

9824

10062

Total

35548

40435

2011

2012

2013

2136

2155

2142

1825

1843

1832

11490

11594

11528

16615

16765

16668

10623

10719

10658

43,076

42,828

42,689

TABEL HASIL PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK


DISTRIK HERAM TAHUN 2015 SAMPAI DENGAN TAHUN
2025
Tahun
Jumlah
NO

Proyeksi
2015
2016
2017
2018
2019
2020
2021
2022
2023
2024
2025

1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11

Penduduk
2010
2109
2109
2109
2213
2321
2435
2555
2681
2812
2950

HASIL PROYEKSI PERTUMBUHAN PENDUDUK DISTRIK


HERAM TAHUN 2015 SAMPAI DENGAN TAHUN 2025
3500
3000
Jumlah Penduduk (Jiwa)
2500
2000

2010

2109 2109 2109

2213

2321

2435

2555

2681

2812

2950

1500
1000
500
0

2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 2024 2025
Tahun Proyeksi

No

Uraian

Tahun

Satuan

2015

2016

2017

2018

2019

2020

2021

2022

2023

2024

2025

Jumlah penduduk

Jiwa

2,010

2,109

2,109

2,109

2,213

2,321

2,435

2,555

2,681

2,812

2,950

Tingkat pelayanan

Jiwa

1,005

1,265

1,265

1,476

1,549

1,625

1,948

2,044

2,144

2,250

2,360

50

60

70

70

80

80

80

80

80

1,559

1,635

1,716

1,800

1,888

Jenis Pelayanan

Sambungan Rumah
(SR)

Jiwa

804

1,012

80

80

80

Jiwa/SR

Jml
Sambunga
n

161

202

80

80

0.74

0.94

l/O/Hr

l/d

Hidran Umum

60

1,012

202

20

20

Jiwa

201

253

0.94

20

253

1,181

1,239

1,300

80

80

80

80

80

80

80

80

236

248

260

312

327

343

360

378

80

80

80

80

80

80

80

80

1.09

1.15

1.20

1.44

1.51

1.59

1.67

1.75

20

20

20

20

20

390

409

429

450

472

80

70

20

20

20

295

310

325

Jml
Sambung
an

l/o/h

30

30

30

l/d

0.07

0.09

0.09

0.10

l/d

0.81

1.03

1.20

10

10

10

10

L/det

0.08

0.10

0.10

0.12

l/det

0.90

1.13

1.32

20.00

20.00

20.00

l/det

0.18

0.23

0.23

0.26

a. Pelayanan
Domestik

Non Domestik

Sub Total

Kehilangan air

1.03

1.13

20.00

30

30

30

30

30

30

30

30

0.11

0.14

0.14

0.15

0.16

0.16

1.32

1.58

1.66

1.74

1.82

1.91

10

10

10

10

10

10

0.13

0.16

0.17

0.17

0.18

0.19

1.45

1.74

1.82

1.91

2.01

2.10

20.00

20.00

20.00

20.00

20.00

20.00

0.28

0.29

0.35

0.36

0.38

0.40

0.42

0.11

1.25

10

0.13

1.38

20.00

Kebutuhan Air
rata-rata

l/det

1.07

1.35

1.35

1.58

1.66

1.74

2.08

2.19

2.29

2.41

2.52

Keb. Air Hari


Maksimum (f=
1,1)

l/det

1.18

1.49

1.49

1.74

1.82

1.91

2.29

2.40

2.52

2.65

2.78

Keb. Air Jam


Puncak (f=
g 1,5)

l/det

Keb. Produksi Air

l/det

1.77

2.23

2.23

2.61

2.73

2.87

3.44

3.61

3.78

3.97

4.17

1.77

2.23

2.23

2.61

2.73

2.87

3.44

3.61

3.78

3.97

4.17

Debit Kebutuhan Air

Q Max/jam = 4,17 / 1000

= 0.004 m3/det
Perhitungan Debit Air pada
Reservoir
V =PxLxT
= 10 m x 10 m x 2.5 m
= 250 m3
Debit = V/t
= 250 m3/ 2 Jam
= 250,000 l/ 7200 detik
= 35 l/det

Diameter Pipa
4.00 = 100 mm
3.00 = 75 mm
2.00 = 50 mm
Total Panjang Pipa
100 mm = 1161.00 m
75 mm
= 2067.00 m
50 mm = 3203.00 m
Total Jumlah Sambungan Rumah (SR)
Rumah Warga = 495.00 Bangunan
Non Domestik = 5.00 Bangunan
Total Sambungan = 495.00 + 5.00
= 500 Bangunan

Kesimpulan
1.

2.

3.
4.

Dari
hasil
Survey
yang
dilakukan
dapat
disimpulkan
bahwa
masyarakat
Perumahan
Organda Distrik Heram sangat membutuhkan air
bersih dengan system perpipaan yang baik
dikarenakan bias dilihat bahwa masyarakat masih
menggunakan
sumber
mata
air
dengan
menggunakan selang
Jadi, Kebutuhan Produksi Air Di perumahan
Organda Distrik Heram adalah 4,17 l/d.
Jadi Debit air yang masuk Pada Reservoar 35,00 l/d
Jadi Sistem Jaringan pipa yang direncakan adalah
system Perencanaan pipa transmisi, pipa distribusi
dan sambungan rumah.

Berdasarkan kontrol yang dimasukan pada


program Epanet 2.0 maka didapatkan bahwa
tekanan air dikontrol pada ujung pipa masih
mampu walau dengan perbedaan ketinggian
antara reservoar + 128,00 m dari
permukaan laut ke + 15,00 dan ketinggian
ujung pipa distribusi + 70,00 m dari
permukaan laut maka didaptkan pipa
transmisi dapat menggunakan pipa 4 =
100 mm dengan panjang pipa 1161.00 m ,
pipa 3 = 75 mm dengan panjang pipa
2067.00 m, pipa 2 = 50 mm dengan
panjang pipa 3203.00 m.

Saran
Dibutuhkan Ketegasan Pemerintah untuk
melaksanakan kegiatan jaringan air bersih di
perumahan
Organda
sehingga
dapat
memenuhi kebutuhan akan air bersih oleh
masyarakat
di
Perumahan
Organda
Tersebut.

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai