JUDUL
KAJIAN TEKNIS
MENCAPAI
PASURUAN,
JAWA TIMUR.
dipengaruhi
C. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat rencana peningkatan produksi dari
masing-masing alat dan keserasian hubungan kerja alat muat dan alat angkut
seta upaya meningkatkan waktu kerja efektif.
D. PERUMUSAN MASALAH
Permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah keserasian hubungan
kerja, kemampuan dan tingkat penggunaan alat, jam kerja yang tersedia dan
produksi alat. Faktor pengisian alat, waktu edar alat muat dan alat angkut, jam
kerja efektif, kondisi fisik dan mekanis alat muat dan alat angkut.
E. DASAR TEORI
1
Di mana :
Pnm = produksi alat muat, (ton / hari)
Km = kapasitas mangkuk munjung, (menit )
Ea
We
D1
c. Pengangkutan
Pengangkutan batuan, endapan bijih, karyawan, waste dan barang-barang
keperluan sehari-hari (supply) merupakan suatu hal yang sangat mempengaruhi
kelancaraan operasi penambangan. Untung-ruginya suatu perusahaan tambang
terletak juga pada lancar tidaknya sarana pengangkutan yang tersedia.
Ada bermacam-macam alat-angkut yang dapat dipergunakan untuk kegiatan
pemindahan material, sedangkan alat angkut yang digunakan di PT. Varia Usaha
Beton adalah dump truck mercedez benz jenis 917 K.
Kapasitas truck yang dipilih harus berimbang dengan alat pemuatnya (loader),
jika pembandingan ini kurang proporsional, maka ada kemungkinan alat pemuat ini
banyak menunggu atau sebaliknya. Pembandingan tersebut juga akan berpengaruh
terhadap waktu pemuatan.
dikatakan bahwa kapasitas minimum dari truck kita-kira 4 5 kali kapasitas alat
muatnya.
Alat angkut truck ini banyak dipakai pada jarak dekat dan sedang, karena
kecepatannya yang tinggi (kalau jalur baik), truck juga memiliki produksi yang
tinggi, sehingga ongkos per ton material menjadi rendah.
d. Produksi alat angkut
Produksi alat angkut dihitung dengan rumus sebagaai berikut :
Pna = 60 / Ct x n x Km x F x We x Ea x D1 ,
Dimana :
Pna
Ct
Km
(%)
We
Ea
D1
Geometri Jenjang
( ton/hari)
a. Tinggi Jenjang
Tinggi jenjang tergantung dari alat muat yang digunakan. Dari hubungan
kemampuan alat muat dan faktor pengembanngan batu andesite, maka
ketinggian jenjang dapat dihitung sebagai berikut :
L = Lm x Sf
Dimana :
L
) +L
2 Sf x
Dimana :
Z
Sf
Faktor pemuaian
X =
( m)
b. Panjang Jenjang
Panjang jenjang yang diledakkan untuk setiap kali peledakkan dapat dihitung
dengan menggunakan persamaan sebagaai berikut :
V
L x q x p
Dimana :
V = Volume batu andesite yang diledakkan setiap kali peledakkan.
L = tinggi jenjang, (m)
Q = lebar jenjang setiap kali peledakkan, (m)
3. Pola Pemuatan
Untuk memperoleh hasil yang sesuai dengan sasaran produksi maka pola
pemuatan juga harus diperhatikaan. Ada beberapa pola pemuatan antara lain :
a. Pemuatan Tipe I ( I type Loading)
Dalam proses pemuatan dari alat muat terhadap alat angkut, gerakan yang
dilakukan adalah untuk alat muat dan alat angkut bergerak maju dan mundur.
Kerjasama antara operator alat muat dan alat angkut sangat diperlukan untuk
menunjang dari proses pemuatan ini.
b. Pemuatan Tipe V ( V- type Loading)
Pola pemuatan type V Loading ini, alat angkut tidak melakukan gerakan
(gerakan dump truc tidak mempengaruhi proses pemuatan), sedangkan
alat muat setelah bucket terisi material kemudian bergerak mundur dan
maju menuju ke bagian samping alat angkut untuk menumpahkan
muatannya. Gerakan alat muat ini sangat dipengaruhi oleh kemampuan
dan keahlian operatornya.
c. Pemuatan Type Pass Loading
Metode pass loadingn diperlukan dua atau tiga alat muat untuk proses
pengisian terhadap alat angkut. Metode ini merupakan modifikassi dari
metode I-type loading dengan pertimbangan bahwa metode pemuatan type
pass loading akan lebih efisien daripada metode I- type loading.
Alat angkuat akan diisi oleh dua alat muat yang telah terisi material dan
telah melakukan gerak mundur, sehingga bila alat angkut tyelah terisi bisa
langsung bergerak maju untuk mengangkut muatannya.
F. METODOLOGI PENELITIAN
Di dalam melaksanakan penilitian ini, penulis menggabungkan antara teori
dengan data-data lapangan. Sehingga dari keduanya didapat pendekatan
penyelesaian masalah. Adapun urutan pekerjaan penelitian yaitu :
1. Studi Literatur
Dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang, yang
diperoleh dari :
-
Perpustakaan
Brosur-brosur
Informasi-informasi
2. Penelitian di lapangan
3. Pengambilan data
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi alat muat dan alat angkut.
1). Faktor pengisian
Faktor pengisian merupakan perbandingan antara kapasitas nyata
dengan kapasitas baku yang dinyatakan dengan prosen.
2). Jumlah pengisian
Jumlah pengisian tergantung dari perbandingan antara volume material
pada mangkok alat muat (loose) dan volume yang dapat dimuat alat
angkut dari peralatan yang telah tersedia, dengan memperhatikan
kemampuan menanggulangi beban muatan dan kondisi medan.
3). Waktu edar
Waktu edar dari alat muat adalah waktu yang diperlukan untuk satukali
pemuatan material ke alat angkut. Sedangkan waktu edar alat angkut
adalah waktu yang digunakan untuk melakukan satukali rangkaian
kegiatan yang terdiri dari pengisian muatan, pengangkutan, penumpahan
dan kembali kosong.
4). Effisiensi kerja
Alat muat
IxH
P = E x Ct
Dimana :
P = Produksi alat muat, ton/jam
E = Efisiensi kerja, %
Ct = Waktu edar, menit
I = Swell faktor batuan, %
H = Volume bucket loose
Alat angkut
c x 60 x E
Ct
P =
Dimana :
P = Produksi alat angkut
c = Kapasitas alat angkut
E = Efisiensi kerja
Ct = Waktu edar
Dan diketahui :
c = n x q x Bj loose
c = Kapasitas alat angkut
n = Jumlah pengisian
q = Volume bucket alat muat
Kesediaan mekanis
W
MA = W R x 100%
Dimana :
MA = Kesediaan mekanis
W = Jam kerja
R = Jam reparasi
8). Jumlah alat
Q
Dicari dengan rumus : n = Qn
Dimana :
N = Jumlah alat yang dibutuhkan, unit
Q = Produksi yang akan dicapai, ton/jam
Qn = Produksi alat, ton/jam
5. Pengolahan data
6. Analisa hasil pengelompokkan data
2.
3.
Institut
6.
7.
Oleh :
SUROTO
93.046 / TA