Anda di halaman 1dari 25

Remaja dan

Seksualitas

Perwakilan BKKBN
PROPINSI RIAU
Dr. Yusmala dewi

Next Perseption

Asal kata: seks


Arti seks
1.Jenis kelamin
Laki laki dan Perempuan
2.Reproduksi seksual
Menghasilkan Keturunan
3.Organ seks
Penis dan Vagina
4.Rangsangan / gairah
seksual
5.Hubungan seks
Penetrasi

Pengertian Seksualitas
Semua yang berhubungan
dengan manusia sebagai
makhluk seksual dari dimensi
biologis, psikologis, sosial,
perilaku dan kultural

Isu Bahasan
Organ Reproduksi
Pubertas
Kehamilan
Masalah remaja dan cara
mengatasinya

Organ Reproduksi

Nonton bentar
yuk..

Definisi Remaja ( WHO )


1. Individu yang berkembang dari saat
pertama ia menunjukkan tanda-tanda
seksual sekunder sampai saat mencapai
kematangan seksual
2. Individu mengalami perkembangan
psikologi dan pola identifikasi dari kanakkanak menuju dewasa
3. Terjadi peralihan dari ketergantungan
sosial ekonomi yang penuh dengan
keadaan yang relatif lebih mandiri.

Perubahan yang lain.


Pengelompokan Sosial geng
Penyesuaian dalam selera, cara
berpakaian, cara bicara
Perkembangan emosi yang tidak stabil
Mulai timbul ketertarikan dengan lawan
jenis
Rasa ingin tau yang kuat, kritis dan
cenderung bersifat egois
Memberontak terhadap aturan dan nilai
Mencari identitas diri

MENGAPA REMAJA BISA


BEGITU?
PERKEMBANGAN KOGNITIF
PERKEMBANGAN PSIKOMOTORIK
PERKEMBANGAN AFEKTIF
MENINGKAT TINGGI.

A. Perkembangan
Kognitif
Pada usia remaja rasa ingin tahu remaja sangat
tinggi, yang disertai dengan perkembangan seksual
yang tumbuh dengan pesat:
a. terjadinya perubahan bentuk tubuh
b. Terjadinya perubahan fungsi alat kelmn
c. perubahan hormonal, yang membuat
menstruasi bagi wanita dan mimpi
basah bagi laki-laki.
Dengan perkembangan itu membuat remaja ingin
tahu yang tinggi tersebut membuat remaja
melakukan sesuatu (seksual, narkoba) dengan
Mencoba-coba.

b. Perkembangan Afektif
Pada usia remaja terjadi perubahan
daya tarik personal. Disaat anakanak remaja lebih suka pada
orangtua nya dan saat remaja lebih
suka dengan teman sebaya dan
meninggalkan orangtua nya.
Maka muncul gank, kelompok
nongkrong, club remaja, dll.

MUNCUL PEER GROUP YANG


NEGATIF

PRASANGKA YANG
NEGATIF

c.Perkembangan
psikomotorik
Remaja lebih suka ber aktifitas
di luar rumah
Lebih suka bermain dengan
teman-teman sebayanya.
Remaja akan membuat
kelompoknya tersendiri.
Lebih mementingkan teman dari
pada orangtua nya.

REMAJA BISA DIARAHKAN

Data Komnas Perlindungan


Anak ( 12 Juni 2010 )
62,7% remaja SMP sdh tidak
perawan
93,7% remaja SMP & SMA pernah
ciuman, petting dan oral seks
21,2 % remaja SMP pernah aborsi
97 % remaja SMP & SMA pernah
melihat film porno

Mitos mitos sekitar


remaja
Berhubungan seks dengan
pacar merupakan bukti cinta.
Loncat-loncat setelah
berhubungan seks tidak akan
menyebabkan kehamilan.
IMS dapat dicegah dengan
mencuci alat kelamin.

perilaku seksual
menyimpang dikalangan
remaja

1. Masturbasi atau onani


2. Pacaran
3. Tindakan yang mengarah pada
pemuasan kebutuhan seksual,
seperti menonton video porno,
mengkonsumsi gambar-gambar
porno baik melalui internet maupun
majalah, dan lain sebagainya.

Faktor penyebab masalah seksual


remaja

1. Perubahan hormonal yang meningkatkan hasrat seksual


remaja.
2. Penyaluran tersebut tidak dapat segera dilakukan
karena adanya penundaan usia perkawinan,
3. Norma-norma agama yang berlaku
4. Kecenderungan pelanggaran makin meningkat karena
adanya penyebaran informasi dan rangsangan melalui
media massa yang dengan teknologi yang canggih (contoh
; VCD, buku stensilan, Photo, majalah, internet dan lainlain) menjadi tidak terbendung lagi.
5. Orang tua sendiri, baik karena ketidaktahuan maupun
sikapya yang masih mentabukan pembicaraan mengenai
seks dengan anak
6. Adanya kecenderungan yang makin bebas antara pria
dan wanita dalam masyarakat sebagai akibat
berkembangnya peran dan pendidikan wanita sehingga
kedudukan wanita semakin sejajar dengan pria.

(Sarlito W. Sarwono )

Cara Mengatasi
Masalah
pendidikan seksual
suatu informasi mengenai persoalan
seksualitas manusia yang jelas dan
benar, yang meliputi proses
terjadinya pembuahan, kehamilan
sampai kelahiran, tingkah laku
seksual, hubungan seksual dan
aspek-aspek kesehatan, kejiwaan,
dan kemasyarakatan.

Pendidikan seksual yang benar harus


memasukkan nilai-nilai agama sehingga
akan merupakan proses pendidikan
akhlak dan moral.
. Pendidikan seksual juga harus diberikan
secara bertahap yang disesuaikan
dengan pertumbuhan perkembangan
umur dan daya tangkap anak.

tujuan pendidikan
seksual
1. Memberikan informasi, pengertian dan pengetahuan yang
memadai mengenai perubahan fisik dan psikis yang
berkaitan dengan masalah seksual pada remaja
2. Mendidik remaja mengetahui dan memahami peran dan
tanggung jawab sosial-moral sehingga dapat mengurangi
ketakutan atau kecemasan yang berkaitan dengan
perkembangan dan penyesuaian kondisi psikoseksualnya.
3. Memberikan pengertian mengenai seks dalam semua
manifestasi yang beraneka ragam, yang sesuai dengan
nilai norma agama dan kesusilaan
4. Memberikan pengetahuan mengenai kesalahan dan
penyimpangan seksual agar remaja dapat menjaga diri
dan melawan eksploitasi yang dapat mengganggu atau
merusak kesehatan fisik dan psikisnya.

Bagaimana
menghindarinya
Bagi yg belum menikah, tdk melakukan
hubungan seksual.
Yg sudah menikah, saling setia dgn
pasangannya
Hindari hubungan seks yg tdk aman
atau berisiko
Selalu menggunakan kondom utk
mencegah penularan PMS
Selalu menjadi kebersihan alat
kelamin.

SAMPAI JUMPA

Anda mungkin juga menyukai