Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
bagi sebagian pengemudi terutama pemula yang baru belajar nyetir merupakan hal yang
sulit. Meskipun setiap orang merasakan kesulitan yang berbeda-beda, tapi umumnya yang
seringkali yang dirasa sulit adalah penggunaan kopling baik saat memulai jalan maupun di
tanjakan, ada juga yang kesulitan meluruskan jalannya mobil dan ada pula yang kesulitan
bermanuver, baik di tikungan jalan raya maupun berbelok-belok di gang-gang kecil. Hal lain
yang juga sering dirasa sulit adalah mengira-ngira atau feeling posisi kiri dan kanan mobil
terutama saat jalanan padat, saat berpapasan dengan mobil lain, dan juga saat hendak
menyalip kendaraan di depan. Bila disederhanakan, terdapat 3 hal yang seringkali dianggap
pengemudi pemula merupakan sesuatu yang cukup sulit, yaitu pengaturan kopling,
mengendalikan kemudi/stir, danfeeling ketika menyetir. Parkir tidak saya sebutkan karena
sebenarnya parkir membutuhkan ketiga hal tersebut. Jika ketiga hal tersebut sudah dikuasai,
parkir tentu sangatlah mudah.
Bagaimana caranya agar dapat menguasai kopling?
Sebelum saya jelaskan teknik menggunakannya, saya akan jelaskan dulu sekilas apa itu
kopling dan bagaimana cara kerjanya. Saya akan menggunakan bahasa awam agar mudah
dimengerti, jadi beberapa hal teknis sebagian akan saya kesampingkan. Perlu Anda ketahui
agar mobil dapat berjalan dibutuhkan 3 hal pokok, yaitu putaran mesin, kopling beserta
transmisinya (gigi), dan roda mobil. Saat mesin sudah hidup, putaran mesin sekitar 1500 per
menit (tergantung jenis kendaraan), yang harus Anda pahami bahwa mesin sudah berputar
meskipun mobil belum jalan. Karena putaran mesin belum terhubung ke roda maka roda
tidak akan bergerak. Nah yang menghubungkan antara putaran mesin dan roda adalah
rangkaian kopling. Putaran mesin, kopling, dan roda akan terhubung jika perseneling ada
pada posisi 1, 2, 3, 4, 5, dan R dengan kondisi kopling tidak diinjak. Jika perseneling ada
pada posisi N atau pada posisi selain N tapi kopling diinjak penuh, maka putaran mesin,
kopling, dan roda tidak terhubung.
Anda mungkin akan bertanya, ada kalanya mobil atau kendaraan lain, saat putaran mesin,
kopling, dan roda terhubung, misalkan saja pada perseneling 1, tapi mobil tidak dapat
bergerak, padahal mobil masih hidup yang berarti mesin berputar?... Ya, memang benar,
bisa saja terjadi ketiganya terhubung tapi mesin tetap berputar dan roda diam. Ini terjadi
karena kopling terbuat dari bahan yang dapat bergesek dan didesain sedemikian rupa agar
dapat bergesekan saat bekerja, artinya tidak mengunci, sehingga pada kondisi tertentu,
seperti beban sangat berat atau beban biasa tapi di posisi tanjakan. Ketika itu mesin
berputar tapi tidak kuat untuk memutar roda, sehingga yang terjadi adalah kopling saja
yang berputar dengan kecepatan lebih rendah dari putaran mesin dan kopling akan
bergesekan terus dengan bagian yang menghubungkan ke putaran mesin dan bagian yang
menghubungkan ke roda. Pada kondisi ini putaran mesin harus ditambah dengan menginjak
gas agar mampu mengimbangi beban sehingga roda dapat bergerak.
Anda juga tentu kadang bertanya kenapa jika kopling dilepas mendadak mesin akan mati?...
tentu saja, Anda bisa bayangkan bahwa mesin berputar itu merupakan suatu ketaraturan
dari menggabungkan udara dan bahan bakar dan memasukkan ke ruang bakar kemudian
dibakar dengan percikan dari busi lalu mendorong piston dan kemudian sisa pembakaran
dibuang, lalu tiba-tiba kopling mendadak menghubungkan roda yang diam dengan mesin
yang berputar 1500 putaran per menit. Meskipun sebenarnya kopling dapat bergesek, tapi
sebelum gesekan terjadi mesin sudah tidak dapat beroperasi. Terhubung secara mendadak
berarti aktivitas mesin dipaksa berhenti sejenak sehingga bahan bakar belum sempat
tercampur dengan udara, atau tidak sempat dimasukkan ke ruang bakar, atau belum
sempat dibakar oleh percikan busi. Dengan kondisi ini bagaimana mobil bisa tetap hidup?...
Akan berbeda jika kopling diangkat perlahan, pada kondisi ini kopling sedikit demi sedikit
dirapatkan dan pada kondisi ini gesekan yang terjadi pada kopling akan lebih besar dan
inilah yang akan mencegah terganggunya aktivitas mesin. Pada kondisi yang sama roda
juga secara bertahap mulai bergerak karena kopling sudah berputar meskipun pelan karena
sebagian putaran terbuang sia-sia saat terjadi gesekan, nah semakin bertambah putaran
roda itu berarti semakin mendekati kecepatan putaran mesin. Secara terus menerus kopling
terus diangkat perlahan, dan secara bersamaan kecepatan roda juga semakin mendekati
kecepatan putaran mesin. Pada kondisi seperti ini tidak ada yang menghambat aktivitas
mesin. Mesin tetap dapat mencampur udara dan bahan bakar, kemudian dibakar dengan
percikan busi, kemudian piston terdorong karena tenaga ledakan bahan bakar, memutar
poros engkol, dan sisa bahan bakar dibuang. Mesin terus bekerja tanpa gangguan. Pada
akhirnya kopling akan terhubung dengan sempurna. Jika sudah terhubung dengan
sempurna, gas dapat ditambahkan sesuai kebutuhan tanpa memainkan kopling lagi.
Berikut ini saya jelaskan tahapan-tahapan pada kondisi tertentu dimana kita membutuhkan
kemampuan menggunakan kopling dengan benar:
Memulai menjalankan mobil:
- Injak kopling penuh
- Pindahkan perseneling ke gigi 1
- Kaki kanan di atas gas, tapi hanya siap, tidak digas
- Angkat kopling perlahan sampai mobil mulai bergerak
- Teruskan angkat kopling sampai terangkat penuh
- Tambah kecepatan mobil dengan menginjak gas perlahan
- Selanjutnya tidak perlu lagi kopling kecuali akan berpindah ke gigi lain
Berpindah ke gigi 2 saat mobil berjalan:
- Perhatikan indikator RPM mesin
- Jika sudah melewati angka 2 (berarti sudah melebihi 2000 putaran per menit) maka sudah
cukup untuk berganti ke gigi 2
- Angkat gas penuh agar putaran mesin kembali turun
- Setelah itu langsung injak kopling penuh
- Pindahkan perseneling ke gigi 2
- Angkat kopling perlahan hingga setengahnya
- Injak gas perlahan sambil mengangkat kopling hingga terangkat penuh
Kunci utama dari fungsi kopling adalah menjaga keseimbangan antara putaran mesin dan
putaran roda, itulah sebabnya pergantian dari gigi 1 ke 2 dan seterusnya akan semakin
mudah karena roda sudah berputar mengikuti putaran mesin sehingga mengangkat kopling
sedikit lebih cepat tidak akan mematikan mesin. Berbeda dengan dari netral ke gigi 1 (saat
akan memulai jalan) dimana posisi roda diam sedangkan mesin sudah berputar, maka
sangat dibutuhkan mengangkat kopling dengan perlahan sampai roda berputar dengan
putaran yang cukup untuk mengimbangi putaran mesin.
Untuk beban penumpang yang cukup berat atau jalanan di depan langsung tanjakan, maka
saat gigi 1 dan Anda mulai mengangkat kopling perlahan, Anda harus bantu dengan
menginjak gas perlahan hingga mobil dapat bergerak dengan mudah.
Langkahnya seperti berikut:
- Injak kopling penuh
- Pindahkan perseneling ke gigi 1
- Kaki kanan di atas gas, tapi hanya siap, tidak digas dulu
- Angkat kopling perlahan sambil menginjak gas perlahan sampai mobil mulai bergerak
- Teruskan angkat kopling sampai terangkat penuh
- Tambah kecepatan mobil dengan menginjak lagi gas perlahan
Merayap di jalanan macet dengan kondisi jalan datar:
- Gunakan gigi 1 setiap jalanan macet
- Tidak perlu digas, hanya dengan mengangkat kopling mobil sudah dapat berjalan merayap,
perlu diingat mengangkat kopling hingga penuh sebenarnya masih terlalu cepat untuk
jalanan yang sangat macet, jadi terkadang Anda hanya cukup mengangkat kopling setengah
atau lebih sedikit untuk menimbangi begitu pelannya jalan saat sedang macet parah.
- Jika sebentar-sebentar berhenti dan sebentar-sebentar jalan, biarkan tetap di gigi 1, cukup
injak kopling penuh saat berhenti
Kondisi awal berhenti, lalu mulai jalan lagi:
- Injak kopling penuh, pindahkan ke gigi 1 jika sebelumnya netral
- Angkat kopling perlahan dan tahan, biasanya jalan macet hanya membutuhkan setengah
kopling atau kurang. Jika Anda teruskan mengangkat kopling penuh, mobil berjalan terlalu
cepat.
Jika ingin menghentikan mobil yang berjalan merayap:
- Injak kopling perlahan, tidak perlu sampai penuh, mobil akan berhenti dengan sendirinya
Jadi pada jalanan macet parah, kita hanya memainkan kopling atau setengah kopling saja,
sesekali dibutuhkan rem jika kendaraan di depan mendadak berhenti. Teknik mengerem
akan dijelaskan kemudian.
Kondisi awal berjalan dengan perseneling 3, kemudian di depan akan berhenti di
perempatan/lampu merah:
- Kurangi kecepatan dengan mengangkat gas perlahan, jika jarak tujuan berhenti sudah
cukup dekat angkat gas sampai penuh
- Mobil akan berkurang kecepatannya, tapi harus tetap di rem. Injak rem perlahan, jika jarak
tujuan berhenti sudah semakin dekat, injak rem agak dalam tapi jangan sampai penuh.
- Perhatikan lajunya kendaraan, jika sudah hampir pelan, Anda harus menginjak kopling, dan
tetap teruskan pengereman hingga mobil berhenti secara perlahan
- Jika ingin terus berhenti pindahkan ke perseneling netral
- Jika ingin berjalan pelan mendekati posisi tertentu di depan (misal merapat ke antrian di
perempatan, atau perlahan mendekati persimpangan) pindahkan ke gigi 1
Penting untuk diingat, jika Anda ingin mengerem mobil, jangan menginjak kopling saat mobil
pada kecepatan yang lumayan, misal masih 30 km per jam, karena mobil akan lebih
meluncur ke depan. Hal ini terjadi karena mobil yang sedang berjalan memiliki daya dorong
yang cukup besar, tetapi lajunya mobil masih dikendalikan oleh putaran mesin (engine
brake). Nah saat Anda menginjak kopling, mobil justru meluncur karena tidak ada penahan,
luncuran ini (putaran roda) lebih cepat dari putaran mesin. Oleh karena itu Anda harus
mengurangi gas dan melakukan rem terlebih dahulu, sampai mobil berjalan pelan baru
kemudian Anda menginjak kopling. Ini berlaku sama jika Anda menuruni tanjakan. Mobil
akan lebih meluncur lagi karena ditambah gaya grafitasi. Jadi Anda harus lebih hati-hati,
jangan pernah menginjak kopling saat menuruni tanjakan, gunakan saja rem. Kecuali Anda
akan berhenti di posisi turunan, kopling boleh diinjak saat mobil sudah mau berhenti dan
tetap siaga dengan rem kaki dan rem tangan sampai mobil benar-benar berhenti.
Memainkan kopling saat merayap atau macet ditanjakan atau di posisi perempatan, ada
beberapa kondisi seperti jalanan yang hanya miring sedikit, kondisi lain jalanan sangat
miring. Perlu diingat, meskipun kemiringan jalan hanya sedikit sekali, mobil akan tetap
mundur, dan kadang Anda tidak menyadari bahwa jalan miring sampai Anda merasakan
ternyata mobil justru mundur. Jadi ingat, selalu perhatikan kondisi jalan saat berhenti dan
selalu rasakan apakah mobil Anda mundur.
Memainkan kopling saat berhenti di perempatan dengan jalan miring sedikit
(menanjak):
- saat mendekati perempatan, kurangi kecepatan dan lakukan pengereman perlahan, hingga
mobil sudah berjalan pelan mendekati perempatan, injak kopling penuh dan pindahkan ke
gigi 1
- jika Anda membiarkan kopling terus terinjak penuh, mobil akan berangsur mundur
- pastikan Anda sudah mengangkat kopling perlahan dan sedikit saja sesaat mobil mulai
berhenti sebelum terjadi mundur. pada kondisi ini jika belum terbiasa mobil akan bolak balik
maju mundur, usahakan cari posisi kopling yang pas agar mobil berhenti, caranya jika mobil
masih maju, injak kopling sedikit secara halus, jika mobil mundur lakukan sebaliknya, angkat
kopling sedikit secara halus. Pada kondisi jalan yang hanya miring sedikit, gas tidak perlu
diinjak sama sekali. Untuk berjaga-jaga dari kesalahan seperti terlalu mundur atau terlalu
maju saat Anda belum menguasainya, Anda boleh meletakkan kaki kanan di atas rem. Tapi
selalu ingat, pada kondisi mobil pelan atau hampir berhenti, selalu injak kopling sebelum
megerem agar mobil tidak mati.
Memainkan kopling saat berhenti/macet/merayap di jalan dengan tanjakan
menengah:
- saat mendekati perempatan, kurangi kecepatan dan lakukan pengereman perlahan, hingga
mobil sudah berjalan pelan mendekati perempatan, injak kopling penuh pindahkan ke gigi 1
- jika Anda membiarkan kopling terus terinjak penuh, mobil akan berangsur mundur, dan
kondisi ini akan lebih cepat terjadi mundur karena jalan lebih menanjak
- Segera angkat kopling perlahan sebelum mobil mulai berhenti sambil dibantu dengan gas
sedikit, semakin curam tanjakan semakin perlu ditambah gas
- Atur kopling dan gas secara halus agar mobil tidak maju dan tidak mundur
Kemampuan mengatur kopling tidak hanya dibutuhkan di jalan raya yang menanjak, tetapi
juga pada saat parkir yang posisinya juga miring, misal di halaman pertokoan.
Memarkir mobil di depan pertokoan dengan area sedikit miring dan bagian area