pendidikan
kewarganegaraan kelas
X semester genap
1.
1. UUD 1945
1.
2.
Kontitusi RIS
a. bentuk negara
b. bentuk pemerintahan
c. bentuk kabinet
SISTEMATIKA KRIS
a. pembukaan (mukhadimah) terdiri atas 4 alinea
b. batang tubuh terdiri atas 6 Bab dan 197 Pasal
c. tidak ada penjelasan
1.
3.
UUDS 1950
a. bentuk negara
b. bentuk pemerintahan
c. bentuk kabinet
: negara kesatuan
: republik
: parlementer
4.
a. bentuk negara
b. bentuk pemerintahan
c. bentuk kabinet
: negara kesatuan
: republik
: presidensial
b. batang tubuh UUD 1945 terdiri atas 20 Bab, 37 Pasal, 3 Pasal Aturan Peralihan dan 2
Pasal Aturan Tambahan
c. Penjelasan UUD 1945
Pengertian konstitusi
Seorang pemikir Romawi kuno yang bernama Cicero (106 43 SM) pernah
menyatakan Ubi societas ibi ius, yang berarti di mana ada masyarakat di situ ada
hukum. Ungkapan tersebut menunjukkan bahwa di manapun dalam kehidupan kelompok
manusia senantiasa terdapat aturan yang mengikat warganya
Dalam istilah sehari-hari sering disamakan dengan UUD yang merupakan terjemahan dari:
a. Bahasa Belanda kata grondwet (groud artinya dasar, sedang wet artinya UU)
b. Dalam bahasa Perancis constitutere artinya menetepkan atau membentuk
c. Dalam bahasa Inggrisconstitution dan diterjemahkan dalam bahasa Indonesia konstitusi
d. Menurut James Bryce, konstitusi adalah sebagai kerangka negara yang diorganisasikan dengan dan
melalui hukum. Dalam mana hukum menetapkan :
Pengaturan mengenai pendirian lembaga yang permanen
Fungsi dan lembaga-lembaga masyrakat
Hak-hak yang ditetapkan
e. Menurut CF Strong , konstitusi sebagai sekumpulan asas-asas yang mengatur :
kekuasaan pemerintahan
hak-hak yang diperintah
hubungan antara pemerintah dengan yang diperintah
f. Menurut Kusnardi dan Ibrahim (1983), UUD meru- pakan konstitusi yang tertulis. Selain
konstitusi yang tertulis, terdapat pula konstitusi yang tidak tertulis atau disebut konvensi.
Konvensi adalah kebiasaan-kebiasaan yang timbul dan terpelihara dalam praktik
ketatanegaraan. Meskipun tidak tertulis, konvensi mempunyai kekuatan hukum yang kuat
dalam ketatanegaraan. Dalam uraian bab ini, konstitusi yang dimaksudkan adalah
konstitusi yang tertulis atau Undang-Undang Dasar
g. Menurut Sri Soemantri (1987), suatu konstitusi biasanya memuat atau mengatur hal-hal pokok sebagai
berikut.
1. jaminan terhadap hak-hak asasi manusia dan warga negara
2. susunan ketatanegaraan suatu negara
3. pembagian dan pembatasan tugas ketatanegaraan
2.
Fungsi Konstitusi
a.
b.
c.
d.
e.
c.
d.
ada kalanya memuat larangan untuk mengubah sifat tertentu dari UUD
4.
a.
b.
Contoh : pidato Presiden tiap tanggal 16 Agustus (Tak tertulis acara itu tetap dijalankan terus)
Hampir semua negara mempunyai konstitusi, kecuali Inggris. Inggris disebut sebagai negara
konstitusional, tetapi tidak memiliki suatu naskah UUD sebagai konstitusi tertulis. Di Inggris pelaksanaan
ketatanegaraan masih dipengaruhi oleh kebiasaan-kebiasaan kerajaan yang telah berlangsung lama.
Oleh karena itu di samping konstitusi yang tertulis, nilai dan norma-norma yang hidup dalam praktek
penyelenggara negara juga diakui sebagai hukum dasar yang tertulis
5.
a.
b.
c.
UUDS 1950
d.
6.
7.
a.
1.
2.
3.
1.
2.
4.
3.
4.
5.
a.
b.
c.
UUD 1945 dirancang oleh BPUPKI, yang diketuai Dr Radjiman Wedyodiningrat, dengan wakil ketua RP
Soeroso dan Ichibangase
UUD 1945 disyahkan oleh PPKI tanggal 18 Agustus 1945
Tugas pokok BPUPKI
merencanakan organisasi pemerintahan nasional Indonesia setelah Indonesia merdeka
membuat rancangan UUD
Sidang BPUPKI
Sidang I 29 Mei 1 Juni 1945 dibicarakan tentang dasar negara
Tanggal 22 Juni 1945 BPUPKI menyetujui naskah rancangan pembukaan UUDyang disebut Piagam
Jakarta yang termuat didalamnya dasar negara Pancasila
Sidang II 10 17 Juli 1945 : dibentuk Paniti Perancang Hukum Dasar (UUD) jadi UUD 1945
Pada 18 Agustus 1945 PPKI menetapkan :
Memilih Soekarno sebagai Presiden dan Hatta sebagai wakil presiden
Menetapkan UUD, termasuk menghilangkan 7 kata dari Piagam Jakarta
Untuk sementara presiden dibantu Komite Nasional Indonesi Pusat
b.
b). Pasal-pasal yang berisikan hubungan antara negara dengan warga negara, serta konsep negara dalam
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, hankam
c). Penjelasan
Penjelasan UUD 1945 terdiri dari penjelasan umum dan penjelasan pasal demi pasal
Isi Penjelasan UUD 1945
c.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
UUD 1945 pada dasarnya memang dibentuk sesegera mungkin sebagai pendukung berdirinya negara
RI. Menurut Ir Soekarno, UUD 1945 dimaksudkan sebagai UUD sementara yang harus diganti apabila
Indonesia telah merdeka. Setelah resmi disyahkan pada tanggal 18 Agustus 1945, UUD 1945 tidak
secara langsung dijadikan pedoman dalam setiap pengambilan keputusan pemerintahan
UUD 1945 secara umum dalam dalam kurun 1945 1949 belum dapat dilaksanakan dengan sebaikbaiknya. Hal itu dikarenakan segenap daya serta perjuangan bangsa dan negara dicurahkan dalam
rangka pembelaan dan pertahanan kemerdekaan yang barus saja diproklamasikan. Disamping harus
menghadapi Benlanda yang membonceng Sekutu yang ingin menguasai Indonneisa lag, serta berbagai
pembrontakan seperti
e.
1.
2.
Implikasi UUD 1945 terhadap bentuk negara dan Sistem Ketatanegaraan Indonesia
Berdasar pasal 1 ayat 1 UUD 1945: Indonesia adalah negara kesatuanyang berbentuk republik
Implikasinya : tidak ada negara didalam negara, tidak terdiri dari negara-negara bagian, tetapi Indonesia
terbagi atas daerah-daerah propinsi
Pernyataan sebagai negara kesatuan didukung oleh pasal 18 UUD 1945 ayat 1 :Negara kesatuan
Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah propinsi dan derah-daerah propinsi dibagi atas kabupaten
dan kota, yang tiap-tiap propinsi, kabupaten dan kota itu mempunyai pemerintah daerah, yang diatur
dengan dengan undang-undang
8.
a.
Sejak ditetapkan UUD 1945 belum dapat dilaksanakan dengan baik. Sebab Indonesia masih berjuang
mempertahankan kemerdekaan, termasuk menghadpi Belanda dan pada akhirnya Indonesia harus
berunding lagi dengan Belanda, salah satunya Konperensi Meja Bundar (KMB) di Den Haag , Belanda,
salah satu keputusannya Indonesia menjadi RIS dan RI hanya meliputi Yogyakarta dan UUD 1945 hanya
berlaku di wilayah RI. Sebagai inplikasinya karena Indonesia berubah menjadi RIS, maka
konstitusinyapun berubah dari UUD 1945 menjadi Konstitusi RIS
KMB tersebut menghasilkan tiga buah persetujuan pokok yaitu:
1. didirikannya Negara Rebublik Indonesia Serikat;
2. penyerahan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat; dan
3. didirikan uni antara RIS dengan Kerajaan Belanda.
Perubahan bentuk negara dari negara kesatuan menjadi negara serikat mengharuskan adanya penggantian
UUD. Oleh karena itu, disusunlah naskah UUD Republik Indonesia Serikat. Rancangan UUD tersebut dibuat oleh
delegasi RI dan delegasi BFO pada Konferensi Meja Bundar.
Setelah kedua belah pihak menyetujui rancangan tersebut, maka mulai 27 Desember 1949 diberlakukan
suatu UUD yang diberi nama Konstitusi Republik Indonesia Serikat. Konstitusi tersebut terdiri atas
Mukadimah yang berisi 4 alinea, Batang Tubuh yang berisi 6 bab dan 197 pasal, serta sebuah lampiran.
b.
Sistematika KonstitusiRIS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
1.
Bentuk negara Indonesia berubah dari negara kesatuan menjadi negara serikat (sesuai isi pasal 1 ayat 1
Konstitusi RIS:Republik Indonesia Serikat yang merdeka dan berdaulatialah suatu negara hukum yang
demokrasi dan berbentuk federasi)
2.
Negara Indonesia terbagai menjadi beberapa negara bagian yang terdiri dari negara-negara bagian
(diantaranya RI), satuan-satuan kenegaraan
9.
a.
Terbentuknya RIS tidak sejalan dengan keinginan para pendiri negara, sehingga beberapa negara
bagian RIS memutuskan bergabung kembali dengan NKRI, dilakukan berdasar UU Darurat No 11 Tahun
1959
UUDS 1950 dirancang oleh Panitia Perancang UUDS yang diketuai oleh Prof. Dr. Soepomo. Akhirnya
dengan sedikit perubahan, DPR, Senat dan KNIP menerima rancangan UUDS menjadi UUDS 1950
Perubahan Konstitusi RIS menjadi UUDS 1950 berdasar UU No. 7 Tahun 1950, dan mulai berlaku
tanggal 17 Agustus 1950 dan sejak saat itu susunan negara federasi/serikat beubah menjadi NKRI
b.
Sistematika UUDS
1.
2.
3.
4.
5.
6.
pasal)
c.
1.
2.
3.
4.
o
o
o
o
o
1.
2.
Berlakunya UUDS 1950 membuat bentuk negara Indonesia berubah dari negara federasi menjadi
negara kesatuan. Hal ini disebutkan dalam UUDS 1950 pasal 1 ayat (1) yang berbunyi Republik
Indonesia yang merdeka dan berdaulat ialah suatu negara hukum yang demokratis dan berbentuk
kesatuan
10.
a.
UUD 1945 Periode II Pada jaman Orde Lama (5 Juli 1959 11 Maret 1966)
Pengertian Orde Lama dan Demokrasi Terpimpin
Orde Lama adalah jaman yang dalam melakaksanakan Pancasila dan UUD 1945 penuh
penyelewengan
Demokrasi Terpimpin adalah dimaksudkan demokrasi yang terpimpin oleh Pancasila dalamkehidupan
bernegara tetapi ditafsirkan terpimpin oleh pemimpin negara pada masa itu yaitu presiden Soekarno
b.
Yaitu dengan dikeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 oleh presiden Soekarno, dengan alasan
situasi negara yang tidak menentu., Badan Pembuat UUD (Konstituante) tidak dapat menjalankan tugas
sebagaimana mestinya. Akhirnya konstituante gagal menjalankan tugasnya membuat UUD yang
rencananya menggantikan UUDS 1950.
Oleh karena itu dengan dasar dan alasan yang kuat presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5
Juli 1959 .
Isi Dekrit Presidien 5 Juli 1959 yaitu :
1. Menetapkan pembubaran Konstituante
2. Menetapkan UUD 1945 berlaku lagi dan tidak berlakunya UUDS 1950
3. Pembentukan MPRS dan DPAS
c.
c). Penjelasan
d.
1.
2.
3.
4.
5.
. UUD 1945 Periode II Jaman Orde Baru (11 Maret 1966 1998)
Pengertian Orde Baru
Orde Baru adalah jaman yang ingin melakaksankan Pancasila dan UUD 1945
konsekwen
b.
Adalah semasa sebelum Orde Baru, UUD 1945 dan Pancasila banyak
nama besar Panglima Besar Revolusi atau presiden
c.
diselewengkan demi
Sistematika dan Isi Pokok UUD 1945 pada masa Orde Baru
d.
Pada awalnya baik sejak awal kepemimpinan presiden Soeharto, dan menjelang akhir tahun 1990 mulai
muncul budaya KKN
e.
1.
2.
Implikasi UUD 1945 terhadap bentuk negara dan Sistem Ketatanegaraan Indonesia
Tidak banyak berpengaruh, tetapi dalam pelaksanaanaya lebih dipraktekkan sesuai dengan kehendak
penguasa sehingga menimbulkan KKN yang meraja lela di berbagai bidang
Ditafsirkan sesuai dengan keinginan penguasa sehingga dapat melanggengkan kekuasaan
12.
a.
UUD 1945 Periode II Jaman Reformasi (21 Mei 1998 ssebelum amandemen)
Pengertian Reformasi
Kata reformasi berasal dari dua kata Re dan Formasi. Re artinya kembali, sedang formasi artinya bentuk
atau susunan
Peristiwa sejarah 21 Mei 1998 yaitu ketika Presiden Soeharto menyatakan berhenti dari jabatannya
setelah terjadi unjuk rasa besar-besaran merupakan awal dari era reformasi. Reformasi yang dimotori
mahasiswa dan pemuda itu menuntut adanya perubahaperubahan diantaranya perubahan konstitusi
yang dipandang belum cukup memuat landasan bagi kehidupan demokratis, pemberdayaan rakyat dan
penghormatan HAM. Oleh sebab itu UUD 1945 perlu diubah untuk disesuaikan dengan perkembangan,
kebutuhan masyarakat serta perubahan zaman
c.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tuntutan era reformasi total yang dilontarkan masyarakat, khususnya mahasiswa menjelang lengsernya
presiden Soeharto ada 6 hal antara lain :
amandemen UUD 1945
penghapusan doktrin Dwi Fungsi ABRI
Penegakkan supremasi hukum, penghormatan HAM dan pemberantasan KKN
Desentralisasi dan hubungan yang adil antara pusat dan daerah
Mewujudkan kebebasan pers
Mewujudkan kehidupan demokrasi
d.
13.
Dalam praktik ketatanegaraan kita sejak 1945 tidak jarang terjadi penyimpangan terhadap konstitusi
(UUD). Marilah kita bahas berbagai peyimpangan terhadap konstitusi, yang kita fokuskan pada konstitusi
yang kini berlaku, yakni UUD 1945.
Penyimpangan terhadap UUD 1945 masa awal kemerdekaan, antara lain:
a.
Keluarnya Maklumat Wakil Presiden Nomor X (baca: eks) tanggal 16 Oktober 1945 yang mengubah fungsi KNIP
dari pembantu menjadi badan yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut serta menetapkan GBHN sebelum
terbentuknya MPR, DPR, dan DPA. Hal ini bertentangan dengan UUD 1945 pasal 4 aturan peralihan yang berbunyi
Sebelum MPR, DPR, dan DPA terbentuk, segala kekuasaan dilaksanakan oleh Presiden dengan bantuan sebuah
komite nasional.
b.
Keluarnya Maklumat Pemerintah tanggal 14 November 1945 yang merubah sistem pemerintahan presi-densial
menjadi sistem pemerintahan parlementer. Hal ini bertentangan dengan pasal 4 ayat (1) dan pasal 17 UUD 1945.
Penyimpangan terhadap UUD 1945 pada masa Orde Lama, antara lain:
a. Presidentelah mengeluarkan produk peraturan dalam bentuk Penetapan Presiden, yang hal itu ti- dak dikenal dalam
UUD 1945.
b. MPRS, dengan Ketetapan No. I/MPRS/1960 telah menetapkan Pidato Presiden tanggal 17 Agustus 1959 yang
berjudul Penemuan Kembali Revolusi Kita (Manifesto Politik Republik Indonesia) sebagai GBHN yang bersifat
tetap.
c. Pimpinan lembaga-lembaga negara diberi kedudu- kan sebagai menteri-menteri negara, yang berarti
menempatkannya sejajar dengan pembantu Pre- siden.
d. Hak budget tidak berjalan, karena setelah tahun 1960 pemerintah tidak mengajukan RUU APBN un- tuk mendapat
persetujuan DPR sebelum berlakunya tahun anggaran yang bersangkutan;
e. Pada tanggal 5 Maret 1960, melalui Penetapan Presi- den No.3 tahun 1960, Presiden membubarkan ang- gota DPR
hasil pemilihan umum 1955. Kemudian melalui Penetapan Presiden No.4 tahun 1960 tang- gal 24 Juni 1960
dibentuklah DPR Gotong Royong (DPR-GR);
f. MPRS mengangkat Ir. Soekarno sebagai Presiden seumur hidup melalui Ketetapan Nomor III/MPRS/ 1963.
3. Penyimpangan terhadap UUD 1945 pada masa Orde Baru
a. MPR berketetapan tidak berkehendak dan ti- dak akan melakukan perubahan terhadap UUD 1945 serta akan
melaksanakannya secara murni dan konsekuen (Pasal 104 Ketetapan MPR No. I/MPR/1983 tentang Tata Tertib
MPR). Hal ini bertentangan dengan Pasal 3 UUD 1945 yang memberikan kewenangan kepada MPR untuk
menetapkan UUD dan GBHN, serta Pasal 37 yang memberikan kewenangan kepada MPR untuk meng- ubah UUD
1945.
b. MPR mengeluarkan Ketetapan MPR No. IV/MPR/ 1983 tentang Referendum yang mengatur tata cara perubahan
UUD yang tidak sesuai dengan pasal 37 UUD 1945
14.
a.
Perubahan Konstitusi
Cara mengubah UUD
Dalam hukum tata negara dikenal dua cara perubahan UUD sebagai konstitusi yang tertulis yaitu :
1. perubahan yang dilakukan menurut prosedur yang diatur sendiri oleh UUD disebut dengan Verfassung
Anderung/Perubahan Cara Konstitusionil
2. Perubahan
yang
dilakukan
tidak
berdasar
ketentuan yang
diatur
dalam
UUD
disebut Verfassung Wandlung/Perubahan Revolusioner
b.
15.
Adapun latar belakang dilakukan amandemen terhadap UUD 1945 adalah sebagai berikut :
c.
UUD 1945 menentukan MPR sebagai pemegang dan pelaksana kedaulatan rakyat.
Keadaan ini menyebabkan tidak terjadinya check and balance di antara alat kelengkapn negara
d.
UUD 1945 menentukan pemusatan kekuasaan di tangan presiden. Presiden sebagai
pemegang kekuasaan eksekutif dilengkapi dengan hak-hak prerogatif, menyebabkan tidak bekerjanya
check and balance yang berpotensi mendorong lahirnya otoriter
e.
UUD 1945 yang bersifat singkat dan supel dapat menimbulkan berbagai penafsiran,
termasuk penafsiran pasal 7 tentang jabatan presiden, bahwa presiden dapat dipilih berkali-kali
f.
Karena presiden juga memegang kekuasaan legislatif, maka presiden dapat
merumuskan UU sesuai denga keinginannya
16.
Lembaga yang berwenang mengubah atau melakukan amandemen yaitu Majelis Permusyawaratan
Rakyat (MPR) saja
Dalam melakukan amandemen UUD 1945 MPR mengacu pada pasal 37 UUD 1945 yang mengatur
tentang tata cara perubahan konstitusi. Adapun isi dari pasal 37 UUD 1945 yaitu:
g.
untuk mengubah UUD 1945, sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota MPR harus
hadir
h.
yang hadir
Dari pasal tersebut dapat kita simpulkan bahwa pemungutan suara dalam konstitusi merupakan tata cara
yang syah
Sebelum memulai amandemen UUD 1945, pada tahun 1998 MPR terlebih dahulu mencabut Tap MPR
No. IV/MPR/1983 dan UU No 5 Tahun 1985 tentang Referendum.
Referendum adalah kegiatan untuk meminta pendapat rakyat secara langsung mengenai sikap setuju
atau tidak setuju terhadap amandemen UUD 1945
17.
i.
Diputuskan dalam Sidang Tahunan MPR tanggal 19 Oktober 1999 antara lain mengenai :
1. Bab tentang kekuasaan pemerintahan negara
2. Bab tentang kementrian negara
3. Bab tentang DPR
j.
1.
2.
3.
4.
Amandemen Kedua
Diputuskan dalam Sidang Tahunan MPR tanggal 18 Agustus 2000 antara lain mengenai :
Mengenai pemerintah daerah
Hak asasi manusia
Wilayah negara
Atribut negara
5.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
1.
2.
3.
4.
5.
Amandemen Keempat
Diputuskan dalam Sidang Tahunan MPR tanggal 10 Agustus 2002 antara lain mengenai :
Ketentuan mengenai pelaksana tugas kepresidenan
Pembentukan dewan pertimbangan presiden d penghapusan Dewan Pertimbangan Agung
Bank sentral
Kewajiban warga negara mengikuti pendidikan dasar dan kewajiban pemerintah membiayai sistem
jaminan sosial
Tata cara perubahan UUD, aturan peralihan dan aturan tambahan
18.
m.
nasional
n.
Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan kedaulatan rakyat
agar sesuai dengan perkembangan paham demokrasi
o.
Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan dan pelaksanaan hak asasi manusia
agar sesuai dengan perkembangan hak asasi manusia
p.
dan modern
q.
Menyempurnakan aturan dasar mengenai jaminan konstitusionaldan kewajiban negara
mewujudkan keadilan sosial
19.
NB : Dihilangkannya Penjelasan UUD 1945, karena semua pasal dan ayat sudah cukup jelas
20.
1.
2.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
21.
Implikasi UUD 1945 Hasil Amandemen terhadap bentuk negara dan Sistem Ketatanegaraan
Indonesia
dicantumkannya HAM dalam pasal 28 A-J
masa jabatan presiden maksimal 2 X
dihapuskannya lembaga DPA
22.
a.
menghilangkan pandangan adanya keyankinan bahwa UUD 1945 merupakan hal yang sakral tak bisa
diubah, diganti, dikaji mendalam tentang kebenarannya seperti doktrin yang ditetapkan pada masa Orde
Baru
b. perubahan UUD 1945 memberikan peluang kepada bangsa Indonesia untuk membangun dirinya yang
sesuai dengan aspirasi masyarakat Indonesia
c. Perubahan UUD 1945 mendidik jiwa demokrasi dan menghilangkan kesan jiwa UUD 1945 yang
sentralistik dan otoriter sebab adanya amandemen UUD 1945 masa jabatan presiden dibatasi,
kekuasaan presiden dibatasi, sistem pemerintahan desentralisasi dan otonomi
d. Perubahan UUD 1945 menghidupkan perkembangan politik ke arah keterbukaan
e. Peruban UUD 1945 mendorong para sendekiawan dan berabgai tokoh msyarakat untuk lebih proaktif
dan kreatif mengkritisi pemerintah
23.
Negara akan tegak dan jaya apabila warga negaranya setia terhadap negara. Kesetiaan itu apabila
dicerinci mencakup kesetiaan terhadap 4 hal, yaitu
1. kesetiaan terhadap ideologi negara,
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Memberikan sanksi yang tegas kepbahada pihak yang membahayakan keselamatan bangsa dan negara
Pelaksanaan pendidikan formal dan non formal disesuaikan dengan isi UUD 1945
Mengadakan sosialisasi isi konstitusi hasil amandemen kepada masyarakat lewat kursus
Menggiatkan kegiatan yang sesuai dengan makna UUD 1945