Anda di halaman 1dari 18

Penatalaksanaan GERD

Elsya M 13.204

Tujuan Talak
Menghilangkan simptom dari GERD
Menyembuhkan kelainan
mukosa;erosi;ulserasi.
Mencegah komplikasi
Meningkatkan kualitas

Medikamentosa
Terdapat 2 jalur pendekatan terapi ini
:
1. Step Up
2. Step Down
Seperti apa itu ? Lalu Bagaimana ?
Mari kita bahas lebih lanjut.

Step Up
Pengobatan ini dimulai dengan obatobatan yang tergolong KURANG KUAT
dalam menekan sekresi/pengeluaran
asam (antagonis reseptor H) atau
(prokinetik), bila gagal diberikan
obat dengan penekan sekresi asam
yang LEBIH KUAT dengan masa
terapi lebih lama (PPI PROTON
PUMP INHIBITOR).

Step Down
Pengobatan ini dimulai dengan PPI
dan apabila berhasil dapat
dilanjutkan dengan terapi
pemeliharaan dengan
menggunakan dosis yang lebih
rendah atau antagonis reseptor H
atau Prokinetik atau bahkan
antasida.

Lalu yang dipakai ?


STEP DOWN. Mengapa ? Terapi ini
jauh lebih ekonomis (dari segi biaya
yang dikeluarkan pasien)
dibandingkan dengan terapi step up.
Menurut Genval Statement (1991)
serta Konsensus Asia Pasifik tentang
Penatalaksanaan GERD (2003) : telah
disepakati bahwa terapi LINI
PERTAMA untuk GERD adalah STEP
DOWN.

Medikamentosa
Penghambat Pompa Proton (proton pump
inhibitor/PPI)
Dosis yang di berikan untuk GERD adalah
dosis penuh, yaitu:
Omeprazole : 2x20 mg
Lansoprazole : 2x30 mg
Pantoprazole : 2x40 mg
Rabeprazole : 2x10 mg
Esomeprazole : 2x40 mg
Pengobatan diberikan selama 6-8 minggu (terapi
inisial) dosis pemeliharaan (maintenance
therapy) selama 4 bulan atau lebih.

Mekanisme Kerja:
Dengan menghambat enzim H+,K+,
ATPase (enzim ini dikenal sbg pompa
proton) secara selektif dalam sel parietal.
enzim proton bekerja memecah
K+,H+,ATP

Menghasilkan energi
Mengeluarkan asam dari kanalikuli sel
parietal ke lumen lambung.
Bagaimana mengehentikannya ??

Ikatan antara bentuk aktif obat dengan


gugus sulfhidril dari enzim proton
Terjadi penghambatan terhadap kerja
enzim proton
Terhenti produksi asam lambung
Penghambatan ini hanya
berlangsung selama 4 jam

Antagonis reseptor H2
obat ini efektif dalam pengobatan
GERD jika diberikan 2 kali lbh tinggi
dan dosis untuk terapi ulkus. Efektif
hanya untuk derajat ringan sampai
sedang serta tanpa komplikasi.
Dosis pemberian:
Simetidin : 2x80 mg atau 4x400 mg
Ranitidin : 4x150 mg
Famotidin : 2x20 mg
Nizatidin : 2x150 mg

H2 -> meningkatkan sekresi asam


lambung.
Lalu bagaimana mekanismenya ?
Obat ini berikatan sec. reversibel
dengan reseptor H2 di sel parietal
lambung
Berkurangnya produksi sitosolik siklik
AMP & sekresi histamin
Menurunnya stimulasi asam lambung

Antasida
cukup efektif dan aman dalam
menghilangkan gej. GERD tetapi
tidak menyembuhkan lesi esofagitis.
Berfungsi sbg buffer terhadap HCl,
serta dpt memperkuat tekanan
sphingter esofagus bag. Bawah
Dosis: sehari 4x1 sendok makan

Mekanisme kerja:
menghambat aktivitas proteolitik dari
pepsin
Penurunan asam lambung
Selain itu dapat meningkatkan pH
cairan lambung sampai pH 4

Obat-obatan prokinetik
obat ini paling sesuai utk GERD krn
cenderung kearah gangguan
motilitas, tetapi pada prakteknya
GERd bergantung juga pada sekresi
asam.
Golongan obat ini adalah :
Metoklopramin
Domperidon
Cisapride

Sukralfat (alumunium hidroksida +


sukrosa oktasulfat)
Obat ini tdk memiliki efek lambung
pada asam lambung. Obati ini
bekerja dgn cara meningkatkan
pertahan esofagus, sbg buffer
terhadap HCl di esofagus dan
mengikat pepsin dan garam empedu.
Obat ini diberikan topikal.
Dosis: 4x1 gr.

Mekanisme kerja:
melibatkan ikatan selektif, dimana
obat ini bekerja sebagai sawar
terhadap asam, pepsin dan empedu.
Fungsinya: memberikan
perlindungan terhadap mukosa.

Non-Medikamentosa
1. Meninggikan posisi kepala saat tidur
dan menghindari makan sebelum tidur
untuk meningkatkan bersihan asam
selama tidur dan mencegah refluks
asam dari lambung ke esofagus.
2. Berhenti merokok dan mengkonsumsi
alkohol krn dapat menurunkan tonus
LES sehingga secara langsung dpt
mempengaruhi sel-sel epitel.

3. Mengurangi mengkonsumsi lemak serta


mengurangi jumlah makanan yang dimakan
karena dpt menyebabkan distensi lambung.
4. Menurunkan berat badan serta menghindari
pakaian ketat sehingga dapat mengurangi
tekanan intra abdominal.
5. Menghindari makanan/minuman seperti
coklat, teh, kopi dan minuman bersoda
karena dapat menstimulasi sekresi asam
6. Menghindari obat-obatan yang dapat
menurunkan tonus LES sprt antikolinergik,
teofilin, diazepam, opiate, antagonis kalsium,
progesterone dan antagonis beta adrenergik.

Anda mungkin juga menyukai