TEORI AKUNTANSI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Abdul Basit
Tunggal Ika Saputra
Devi Aprianti Wardini
Zata Yumni Syafruddin
NPM : 10210185
NPM : 12210135
NPM : 12210160
NPM : 12210173
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang
telah diberikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah berjudul Sejarah dan
Perkembangan Akuntansi yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Teori Akuntasi
pada semester tujuh.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai Sejarah Perkembangan Akuntansi dan
dalam menyelesaikan makalah ini kami telah banyak mendapat bantuan dan masukan dari
berbagai pihak.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
namun demikian telah memberikan manfaat bagi kami. Akhir kata dari kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun
akan kami terima dengan senang hati.
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................ i
Daftar Isi ......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................
17
iii
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Apabila kita menelusuri asal mula sejarah sains akuntansi yang penting ini,
secara alamiah kita akan menganggap bahwa penemuan pertama akuntansi adalah
oleh para pedagang dan tidak ada orang yang memiliki klaim yang lebih utama
daripada bangsa Arabia, Bangsa Mesir, yang selama berabad tahun menguasai
perdagangan dunia, menurunkan gagasan pertama tentang perdagangan dari hubungan
mereka dengan orang-orang jujur ini dan konsekuensinya mereka harus menerima
bentuk pertama dari perakuntanan, yang dalam cara perdagangan alamiah,
dikomunikasikan kepada semua kota Mediterania. Ketika kekaisaran barat diserang
oleh Bangsa Barbar, dan semua negara yang telah disusunnya, mengambil
kesempatan untuk menyatakan kemerdekaan dan segera Italia, yang pernah jadi pusat
dunia, menjadi pusat perdagangan, yang merupakan puing puing kekaisaran timur
oleh Turki, yang tidak pernah dimasuki oleh orang-orang yang berbakat atau aturanaturan seni perdagangan, bukan merupakan penyumbang kecil. Bisnis pertukaran,
yang oleh Sombart dikaitkan dengan semua kota-kota perdagangan Eropa,
memperkenalkan metode pencatatan akun, dengan cara berpasangan, yang saat
sekarang, memperoleh nama pembukuan Italia. Luca Pacioli, seorang rahib Francisan,
secara umum diasosiasikan dengan pengenalan pembukuan berpasangan. Dia
menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk memberi informasi yang tepat
waktu bagi para pedagang mengenai aset dan kewajibannya. Debit (adebeo) dan
kredit (kredito) digunakan untuk melakukan pencatatan secara berpasangan. Dia
mengatakan, semua pencatatan harus dilakukan secara berpasangan, yaitu bahwa,
jika anda membuat seseorang sebagai kreditor, anda harus membuat orang lain
sebagai debitor. Tiga buku digunakan: memorandum, jurnal dan buku besar. Pada saat
yang sama dikarenakan durasi kongsi bisnis yang pendek Pacioli menyarankan
penghitungan periodik dan penutupan buku.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah Sejarah Perkembangan Akuntansi?
2. Bagaimanakah Akuntansi dan Double Entry?
1
BAB III
PEMBAHASAN
A. SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI
2
industri
ini,
akuntansi
ikut
berkembang
secara
cepat
mengikuti
perkembangan industri.
berikutnya (pendapatan dan beban) berada di laporan laba rugi (dulu dikenal dengan
nama "laporan rugi laba").
Pengakuan transaksi lebih mudah dilakukan apabila pengguna memahami
persamaan akuntansi. Persamaan akuntansi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
persamaan akuntansi dasar dan persamaan akuntansi ekstensi. Persamaan akuntansi
dasar sangat sederhana, yaitu "Aset = Liabilitas + Ekuitas". Sementara itu, persamaan
akuntansi ekstensi ada 2, yaitu persamaan akuntansi perspektif sejarah dan perspektif
IFRS. Persamaan akuntansi ekstensi perspektif sejarah adalah "Aset + Beban =
Liabilitas + Ekuitas + Penghasilan". Persamaan akuntansi ekstensi perspektif IFRS
adalah "Aset = Liabilitas + Ekuitas + (Penghasilan - Beban)".
Praktik Akuntansi dan Sejarah Metode Pencatatan Double Entry
Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara
sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang
berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada
3600 SM. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yunani kuno. Pencatatan
itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih
lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka desimal arab dan
semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.
Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan
kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh
kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika
berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang akuntansi dengan
judul Tractatus de Cumputis at Scritorio buku ini berorientasi pada pembukuan
berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat kedua
aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang berimbang.
Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan
dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam double entry bookkeeping.
Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry
sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu
sistem tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double
entry accounting system telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca
Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence,
Italia
de Arithmatica,
Geometrica,
Proportioni
et
akuntansi
pemerintahan,
serta
pengawasan
dana
pemerintah;
b) Laporan keuangan mulai diseragamkan;
c) Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
d) Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai
Tahun 1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi
bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
a) Timbulnya management science yang mencakup
manajemen
dan
usaha-usaha
menemukan
dan
analisis
proses
menyempurnakan
kekurangan-kekurangannya;
b) Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan modelmodel organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan,
dan analisis cost benefit;
c) Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
d) Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai
dikenal; dan
e) Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi
perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
D. SEJARAH AKUNTANSI DI INDONESIA
Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas
baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun
1747. Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang
mangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa,
kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan
7
modalnya. Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang
diajarkan oleh Luca Pacioli.
a) Zaman Penjajahan Belanda
Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia
menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun
asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang
lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara
Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem
pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke
sistem Amerika (Anglo-Saxon).
Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907,
yaitu sejak seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrol
pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal
dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD Government Accountant Dients)
yang resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan public pertama adalah Frese &
Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia tahun 1918.
b) Zaman Penjajahan Jepang
Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di
bidang akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90%
dipegang oleh bangsa belanda, menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr.
Slamet, didirikan kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatab tadi dengan
tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa
Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai
dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan
(sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas
Ekonomi di Universitas Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera Utara (1964),
universitas Airlangga (1962), dan universitas Gadjah Mada (1964).
Perkembangan akuntansi di Indonesia terjadi seiring dengan perkembangan
dunia bisnis baik dibidang industri jasa, manufaktur maupun perdagangan. Akuntansi
sebagai suatu aktifitas jasa, sangat bergantung perkembangannya pada aktifitas
ekonomi suatu komunitas. Bisnis di Indonesia dalam perkembangannya mengalami
kemajuan-kemajuan yang sangat beragam. Pengaruh perkembangan itu sendiri
membawa dampak yang sangat besar terhadap perkembangan akuntansi di Indonesia.
8
Semakin maju dunia bisnis, tentu akan berpengaruh terhadap semakin kompleksnya
transaksi yang terjadi baik dari sisi jenis maupun dari sisi jumlah transaksi itu sendiri.
Pada akhirnya hal ini akan berpengaruh langsung bagi kemajuan disiplin ilmu
akuntansi itu sendiri. Untuk lebih jelasnya bagaimana perkembangan akuntansi di
Indonesia, berikut ini akan diuraikan beberapa informasi yang menyangkut dengan
sejarah, misi, dan visi perkembangan akuntansi yang diwakili oleh organisasi
akuntansi di Indonesia. Satu - satunya organisasi akuntansi di Indonesia berada
dibawah naungan Ikatan Akuntan Indonesia atau disingkat dengan IAI.
Sejarah, Visi, dan Misi
Perkembangan akuntansi di Indonesia diindikasikan oleh jumlah akuntan
orang Indonesia pada waktu tertentu. Dimulai pada waktu Indonesia merdeka, pada
waktu itu hanya ada satu orang akuntan pribumi yakni Prof. Dr. Abutari. Jumlah
tersebut baru bertambah setelah 10 tahun berikutnya yakni dengan lulusnya Prof.
Soemardjo dari belanda pada tahun 1956. Jumlah akuntan yang sangat minim tersebut
terus diupayakan jumlahnya dari tahun ketahun. Usaha tersebut akhirnya berhasil
meluluskan beberapa akuntan yang tamat dalam negeri seperti Basuki Siddharta,
Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem. Mereka-mereka inilah akuntan
pertama yang lulus di Indonesia pada tahun 1957an.
Keempat mereka ini bersama Prof. Soemardjo mengambil inisiatif untuk
mendirikan organisasi akuntan khusus untuk bangsa Indonesia saja, dengan alasan
bahwa mereka ini tidak mungkin menjadi anggota organisasi akuntan milik belanda
yang dinamakan dengan NIVA (Nederlands Institu Institut Van Accountans) atau
VAGA (Vereniging Academisch Gevormd Accountants). Mereka juga berfikir bahwa
tidak mungkin kedua organisasi akuntan milik belanda ini akan mau memikirkan
perkembangan akuntansi di Indonesia. Inilah yang melatarbelakangi mereka untuk
mendirikan organisasi akuntan di Indonesia. Pada hari kamis, 17 Oktober 1957 kelima
akuntan tadi mengadakan pertemuan di aula Universitas Indonesia (UI), dan sepakat
untuk mendirikan perkumpulan akuntan Indonesia. Setelah mengalami beberapa
hambatan teknis, akhirnya terbentuk juga organisasi profesi akuntan yang diberi nama
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 23 Desember 1957.
Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri
lima orang akuntan Indonesia. Profesi akuntan mulai berkembang dengan pesat sejak
tahun 1967. Pada tahun itu juga dikeluarkannya undang-undang modal asing yang
kemudian disusul dengan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968
yang merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi
Indonesia tahun 1997, peran profesi akuntan diakui semakin signifikan mengingat
profesi ini memiliki peranan strategis di dalam menciptakan iklim transparansi di
Indonesia.
Radius Prawiro
Joesoef Soejoed
S. Hadibroto
Panitia Kerja:
Soebagjo
Moh Usman
Djafar Mahfoed
Basuki Siddharta
Utomo Josodirdjo
Th. M. Tuanakotta
AM Husein
10
Gandhi
Soemardjo Tjitrosidojo
Soedarsono
Israwan
Djokobirowo
Soemantri
B. Soenasto
Harun Kartawisastra
JABATAN
KETUA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
B. Tahun 1984-1986
NAMA
1. Wahjudi Prakarsa
2. Hans Kartikahadi
3. Katjep K. Abdoelkadir
4. Hein Surjaatmadja
5. Soebagjo
6. B. Hutapea
7. Malimar
JABATAN
KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
C. Tahun 1986-1990
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
NAMA
Hans Kartikahadi
Jusuf Halim
Suryanti (5 Februari 1988 s/d 6 Oktober 1988)
Soebagjo (s/d 9 Juni 1988)
IPG Ary Suta (sejak 9 Juni 1988)
Malimar (1986 - 1989)
Sunaria Tadjudin (1989 - 1990)
JABATAN
KETUA
SEKRETARIS
SEKRETARIS
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
11
SAMBUNGAN:
NAMA
Hein Surjaatmadja
Katjep K. Abdoelkadir
Wahjudi Prakarsa
I n s y a f ( 1 9 8 6 -1 9 8 9 )
Bambang Heryanto (1989-1990)
M. Ashadi
JABATAN
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
D. Tahun 1990-1994
NAMA
1. Hans Kartikahadi
2. Jusuf Halim
3. Katjep K. Abdoelkadir
4. Wahjudi Prakarsa
5. Hein Suryaatmadja
6. M. Ashadi
7. Jan Hoesada
8. Sobo Sitorus
9. IPG Ary Suta
10. Bambang Heryanto (1990 - 1993)
11. Soewarjono (1990 1992)
12. Istini Siddharta (1990 1992)
13. Mirza Mochtar (1993 1994)
14. Timoty E. Marnandus (1993 1994)
15. Mirawati Sudjono (1993 - 1994)
JABATAN
KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
12
JABATAN
KETUA
WAKIL KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
13
JABATAN
KETUA
KETUA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
14
15
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa orang yang pertama kali menulis buku tentang double entry
bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli dan orang yang pertama kali
menerbitkan buku tentang double entry bookkeeping system adalah Luca Pacioli pada
tahun 1949. Sedangkan di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi
jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di
Jakarta sejak tahun 1747.
Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun hal itu
tidak selalu berhubungan, terutama di zaman modern ini yang pertarungan bisnis dan
perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua kegiatan
menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang tidak dilakukan persis sesuai
dengan aturan.
B. SARAN
Penulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkait
dengan langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. Lebih
dari itu, penulis mengharapkan agar tidak melupakan serta dapat mempertahankan
dan mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman yang semakin maju ini.
16