Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

TEORI AKUNTANSI
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN AKUNTANSI

Disusun Oleh:

Kelompok 1
Abdul Basit
Tunggal Ika Saputra
Devi Aprianti Wardini
Zata Yumni Syafruddin

NPM : 10210185
NPM : 12210135
NPM : 12210160
NPM : 12210173

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Kesatuan Bogor


2015

ii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang
telah diberikan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah berjudul Sejarah dan
Perkembangan Akuntansi yang merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Teori Akuntasi
pada semester tujuh.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai Sejarah Perkembangan Akuntansi dan
dalam menyelesaikan makalah ini kami telah banyak mendapat bantuan dan masukan dari
berbagai pihak.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
namun demikian telah memberikan manfaat bagi kami. Akhir kata dari kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun
akan kami terima dengan senang hati.

Bogor, September 2015

Penyusun

DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................................ i
Daftar Isi ......................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1


B. Rumusan Makalah ..............................................................................................

C. Tujuan Makalah ..................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................

BAB III PEMBAHASAN ..............................................................................................

A. Sejarah Perkembangan Akuntansi ......................................................................

B. Akuntansi dan Double Entry .........................................................

C. Perkembangan Ilmu Akuntansi ......

D. Sejarah Akuntansi di Indonesia ..

BAB IV KESIMPULAN / SARAN ...............................................................................

17

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................

iii

ii

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Apabila kita menelusuri asal mula sejarah sains akuntansi yang penting ini,
secara alamiah kita akan menganggap bahwa penemuan pertama akuntansi adalah
oleh para pedagang dan tidak ada orang yang memiliki klaim yang lebih utama
daripada bangsa Arabia, Bangsa Mesir, yang selama berabad tahun menguasai
perdagangan dunia, menurunkan gagasan pertama tentang perdagangan dari hubungan
mereka dengan orang-orang jujur ini dan konsekuensinya mereka harus menerima
bentuk pertama dari perakuntanan, yang dalam cara perdagangan alamiah,
dikomunikasikan kepada semua kota Mediterania. Ketika kekaisaran barat diserang
oleh Bangsa Barbar, dan semua negara yang telah disusunnya, mengambil
kesempatan untuk menyatakan kemerdekaan dan segera Italia, yang pernah jadi pusat
dunia, menjadi pusat perdagangan, yang merupakan puing puing kekaisaran timur
oleh Turki, yang tidak pernah dimasuki oleh orang-orang yang berbakat atau aturanaturan seni perdagangan, bukan merupakan penyumbang kecil. Bisnis pertukaran,
yang oleh Sombart dikaitkan dengan semua kota-kota perdagangan Eropa,
memperkenalkan metode pencatatan akun, dengan cara berpasangan, yang saat
sekarang, memperoleh nama pembukuan Italia. Luca Pacioli, seorang rahib Francisan,
secara umum diasosiasikan dengan pengenalan pembukuan berpasangan. Dia
menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk memberi informasi yang tepat
waktu bagi para pedagang mengenai aset dan kewajibannya. Debit (adebeo) dan
kredit (kredito) digunakan untuk melakukan pencatatan secara berpasangan. Dia
mengatakan, semua pencatatan harus dilakukan secara berpasangan, yaitu bahwa,
jika anda membuat seseorang sebagai kreditor, anda harus membuat orang lain
sebagai debitor. Tiga buku digunakan: memorandum, jurnal dan buku besar. Pada saat
yang sama dikarenakan durasi kongsi bisnis yang pendek Pacioli menyarankan
penghitungan periodik dan penutupan buku.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimanakah Sejarah Perkembangan Akuntansi?
2. Bagaimanakah Akuntansi dan Double Entry?
1

3. Bagaimanakah Perkembangan Ilmu Akuntansi?


4. Bagaimanakah Sejarah Akuntansi di Indonesia?
C. TUJUAN PEMBUATAN MAKALAH
1. Untuk mengetahui bagaimana sejarah perkembangan Akuntansi
2. Untuk mengetahui bagaimana Akuntansi dan Double Entry
3. Untuk mengetahui bagaimana Perkembangan Ilmu Akuntansi
4. Untuk mengetahui bagaimana Sejarah Akuntansi di Indonesia

BAB III
PEMBAHASAN
A. SEJARAH PERKEMBANGAN AKUNTANSI
2

Mengetahui sejarah dan perkembangan akuntansi merupakan hal yang sangat


penting untuk memahami dan mengapresiasikan praktek akuntansi saat ini, masa
depan dan struktur institusional bidang ilmu akuntansi.
Sejarah perkembangan akuntansi berjalan secara menarik kalau kita lihat dari awal
terjadinya pencatatan. Dikatakan menarik karena orang pertama yang melakukan
pencatatan justru bukan dari seorang ahli akuntansi pada saat itu, Melainkan dari
seorang ahli matematika yang bernama Luca Pacioli pada tahun 1494. Awal
pencatatan dimulai dari adanya dua kegiatan penting yang dilakukan oleh para
bangsawan saat itu. Kegiatan tersebut adalah:
Kegiatan pencatatan penarikan pajak/pendapatan sewa dan
Kegiatan pencatatan perjalanan perdagangan per 1 kali jalan.
Kegiatan diatas dilakukan dengan suatu pencatatan yang teratur dan berkelanjutan.
Hasil dari aktifitas inilah menjadi ilham bagi Luca Pacioli untuk menghasilkan sebuah
karangan yang berjudul: Summa de arithmetica, geometria, proportioni et
proportionalita. Perkembangan akuntansi selanjutnya terjadi sangat drastis seiring
dengan perkembangan bisnis. Namun demikian karakter bentuk perkembangan yang
terjadi pada saat itu adalah perkembangan dunia bisnis mendahului perkembangan
akuntansi. Karakter ini sangat menarik untuk dicermati, karena kita bisa
menyimpulkan bahwa akuntansi berkembang setelah adanya kebutuhan dunia bisnis.
Bentuk karakter perkembangan seperti ini sampai saat sekarang masih terjadi. Hal ini
dapat dilihat dari perkembangan jumlah PSAK dengan nomor urut, dimana urutanurutan tersebut memiliki interval waktu sesuai dengan perkembangan transaksi yang
terjadi. Apabila kita amati, maka loncatan perkembangan akuntansi yang sangat besar
terjadi pada saat terjadinya revolusi industri di tahun 1845. Pada saat terjadinya
revolusi

industri

ini,

akuntansi

ikut

berkembang

secara

cepat

mengikuti

perkembangan industri.

B. AKUNTANSI DAN DOUBLE ENTRY


Akuntansi yang ada saat ini merupakan hasil dari perkembangan sistem
pembukuan berpasangan. Berbagai usaha telah dilakukan untuk mengidentifikasi
tempat dan waktu lahirnya sistem pembukuan berpasangan tersebut. Sebagian besar
para ahli mengakui bahwa sistem pencatatan sebenarnya telah ada dalam berbagai
peradapan sejak kurang lebih 3000 SM. Diantara peradaban tersebut adalah peradaban
3

Kaldea, Babilonia, Asiria, dan Samaria yang merupakan pembentuk sistem


pemerintahan pertama didunia. Begitu juga dengan peradaban Mesir, China, Yunani,
dll. Praktek organisasi yang berkembang saat itu adalah adanya celah tempat
berputarnya seluruh mesin keuangan dan departemen di China, diperkenalkannya
sistem akuntansi pertanggungjawaban yang luas di Yunani, dan adanya kewajiban
bagi pembayar pajak untuk membuat laporan posisi keuangan di Roma.
Adanya berbagai peradaban tersebut diatas, umumnya disebabkan oleh telah
ditemukannya sistim penulisan, pengenalan angka arab dan sistim desimal. Kemudian
juga disebabkan oleh adanya penyebaran pengetahuan aljabar, bahan-bahan penulisan
yang murah dan adanya medium pertukaran yang baku. Berdasarkan perkembangan
tersebut, C Littleton menyimpulkan terdapat 7 faktor lahirnya pembukuan yang
sistimatik. Ketujuh faktor tersebut adalah:
seni menulis
aritmetika
kekayaan pribadi
uang
kredit
perniagaan dan
modal.
Luca Pacioli seperti telah disebutkan diatas bukanlah seorang pakar akuntansi,
melainkan seorang rahib Franciscan yang menekuni bidang matematika. Namun
namanya lebih dikenal sebagai orang pertama yang memperkenalkan sistim
pembukuan berpasangan lewat bukunya yang berjudul: Summa de arithmetica,
geometria, proportioni et proportionalita. Dalam buku tersebut dia merefleksikan
praktek yang terjadi di Venesia dan terkenal dengan nama metode venesia/Italia. Dia
menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah untuk memberi informasi yang tepat
waktu bagi para pedagang mengenai aset dan kewajibannya. Dia mengatakan bahwa
semua pencatatan harus dilakukan secara berpasangan yang artinya bahwa jika anda
menjadikan debitor seseorang, maka anda harus menjadikan kreditor orang lainnya.
Inilah yang dimaksudkan dengan berpasangan tersebut.
Persamaan akuntansi adalah persamaan untuk menggambarkan hubungan
antara elemen-elemen dalam laporan keuangan. Elemen-elemen laporan keuangan
yang utama ada 5, yaitu aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Ketiga
elemen laporan keuangan yang pertama (aset, kewajiban ekuitas) berada di laporan
laporan posisi keuangan (dulu dikenal dengan nama "neraca"). Kedua elemen
4

berikutnya (pendapatan dan beban) berada di laporan laba rugi (dulu dikenal dengan
nama "laporan rugi laba").
Pengakuan transaksi lebih mudah dilakukan apabila pengguna memahami
persamaan akuntansi. Persamaan akuntansi dapat dibedakan menjadi 2, yaitu
persamaan akuntansi dasar dan persamaan akuntansi ekstensi. Persamaan akuntansi
dasar sangat sederhana, yaitu "Aset = Liabilitas + Ekuitas". Sementara itu, persamaan
akuntansi ekstensi ada 2, yaitu persamaan akuntansi perspektif sejarah dan perspektif
IFRS. Persamaan akuntansi ekstensi perspektif sejarah adalah "Aset + Beban =
Liabilitas + Ekuitas + Penghasilan". Persamaan akuntansi ekstensi perspektif IFRS
adalah "Aset = Liabilitas + Ekuitas + (Penghasilan - Beban)".
Praktik Akuntansi dan Sejarah Metode Pencatatan Double Entry
Pada awalnya, pencatatan transaksi perdagangan dilakukan dengan cara
sederhana, yaitu dicatat pada batu, kulit kayu, dan sebagainya. Catatan tertua yang
berhasil ditemukan sampai saat ini masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada
3600 SM. Penemuan yang sama juga diperoleh di Mesir dan Yunani kuno. Pencatatan
itu belum dilakukan secara sistematis dan sering tidak lengkap. Pencatatan yang lebih
lengkap dikembangkan di Italia setelah dikenal angka-angka desimal arab dan
semakin berkembangnya dunia usaha pada waktu itu.
Perkembangan akuntansi sejalan dengan perkembangan organisasi dan
kegiatan suatu usaha, karena kehadirannya memerlukan pencatatan sehingga seluruh
kegiatan akan tergambar di dalamnya. Pada abad ke-15 seorang ahli Matematika
berkebangsaan Italia Luca Paciolo telah menyusun buku tentang akuntansi dengan
judul Tractatus de Cumputis at Scritorio buku ini berorientasi pada pembukuan
berpasangan. Pembukuan berpasangan (double entry bookkeeping) mencatat kedua
aspek transaksi sedemikian rupa yang membentuk suatu pemikiran yang berimbang.
Praktek pencatatan akuntansi dalam arti pencatatan kejadian yang berhubungan
dengan bisnis sudah dimulai sejak adanya kejadian dalam double entry bookkeeping.
Menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry
sudah ada sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu
sistem tata buku berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double
entry accounting system telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca
Pacioli dalam bukunya yang berisi 36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence,

Italia

dengan judul Summa

de Arithmatica,

Geometrica,

Proportioni

et

Proportionalita yang berisi tentang pelajaran ilmu pasti.


Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan Orang yang pertama-tama
menulis (bukan menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping
system adalah Bonedetto Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku
Pacioli. Namun buku Benedetto Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89
tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan demikian penjelasan ini maka
pertentangan sebenarnya tidak ada.
Jika kita kaji sejarah terutama sejarah Islam, sebenarnya pada awal
pertumbuhannya sudah ada sistem akuntansi. Akan tetapi, sayangnya literatur belum
banyak menganalisis bagaimana rupa eksistensi akuntansi pada zaman itu ( 570
Masehi). Seperti yang dikemukakan oleh Russel (dalam Rosjidi, 1999) Sebenarnya
orang-orang Italia dalam abad ke-14 baru menerapkan sistem pembukuan
berpasangan lengkap setelah terlebih dahulu digunakan oleh saudagar-saudagar
Moslem (Moslem Merchants).
C. PERKEMBANGAN ILMU AKUNTANSI
Revolusi industri di Inggris pada tahun 1776 juga menimbulkan efek positif
terhadap perkembangan akuntansi. Pada tahun 1845 undang - undang perusahaan
yang pertama di Inggris dikeluarkan untuk mengatur tentang organisasi dan status
perusahaan. Dalam undang-undang tersebut, diatur tentang kemungkinan perusahaan
meminjam uang, mengeluarkan saham, membayar hutang, dan dapat bertindak
sebagaimana halnya perorangan. Keadaaan-keadaaan inilah yang menimbulkan
perlunya laporan baik sebagai informasi maupun sebagai pertanggungjawaban.
Dalam artikelnya, Herbert (dalam Harahap, 1997) menjelaskan perkembangan
akuntansi sebagai berikut.
Tahun 1775: pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single

entry maupun double entry.


Tahun 1800: masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama

digunakan dalam perusahaan.


Tahun 1825: mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).
Tahun 1850: laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan

yang dianggap lebih penting.


Tahun 1900: di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan

melalui ujian yang dilaksanakan secara nasional.


Tahun 1925: banyak perkembangan yang terjadi tahun ini, antara lain:
6

a) Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk


perpajakan,

akuntansi

pemerintahan,

serta

pengawasan

dana

pemerintah;
b) Laporan keuangan mulai diseragamkan;
c) Norma pemeriksaaan akuntan juga mulai dirumuskan; dan
d) Sistem akuntansi yang manual beralih ke sistem EDP dengan mulai

dikenalkannya punch card record.


Tahun 1950 s/d 1975 : Pada tahun ini banyak yang dapat dicatat dalam
perkembangan akuntansi, yaitu sebagai berikut:
a) Pada periode ini akuntansi sudah menggunakan computer untuk
pengolahan data.
b) Sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP).
c) Analisis Cost Revenue semakin dikenal.
d) Jasa-jasa perpajakan seperti kunsultan pajak dan perencanaan pajak mulai
ditawarkan profesi akuntan.
e) Management accounting sebagai bidang akuntan yang khusus untuk
kepentingan manajemen mulai dikenal dan berkembang cepat.
f) Muncul jasa-jasa manajemen seperti system perencanaan dan pengawasan.
g) Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.

Tahun 1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi
bidang-bidang lainnya, perkembangan itu antara lain:
a) Timbulnya management science yang mencakup
manajemen

dan

usaha-usaha

menemukan

dan

analisis

proses

menyempurnakan

kekurangan-kekurangannya;
b) Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan modelmodel organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan,
dan analisis cost benefit;
c) Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
d) Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai
dikenal; dan
e) Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi
perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
D. SEJARAH AKUNTANSI DI INDONESIA
Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas
baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di Jakarta sejak tahun
1747. Perkembangan akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang
mangenai tanam paksa dihapuskan tahun 1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa,
kaum pengusaha Belanda banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan
7

modalnya. Sistem yang dianut oleh pengusaha Belanda ini adalah seperti yang
diajarkan oleh Luca Pacioli.
a) Zaman Penjajahan Belanda
Pada Zaman penjajahan Belanda, perusahaan-perusahaan di Indonesia
menggunakan tata buku. Akuntansi tidak sama dengan tata buku walaupun
asalnya sama-sama dari pembukuan berpasangan. Akuntansi sangat luas ruang
lingkupnya, diantaranya teknik pembukuan. Setelah tahun 1960, akuntansi cara
Amerika (Anglo-Saxon) mulai diperkenalkan di Indonesia. Jadi, sistem
pembukuan yang dipakai di Indonesia berubah dari sistem Eropa (Kontinental) ke
sistem Amerika (Anglo-Saxon).
Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia tahun 1907,
yaitu sejak seorang anggota NIVA, Van Schagen, menyusun dan mengontrol
pembukuan perusaan. Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal
dibukanya Jawatan Akuntan Negara (GAD Government Accountant Dients)
yang resmi didirikan pada tahun 1915. Akuntan public pertama adalah Frese &
Hogeweg, yang mendirikan kantornya di Indonesia tahun 1918.
b) Zaman Penjajahan Jepang
Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di
bidang akuntansi. Jabatan-jabatan pimpinan dib Jawatan Keuangan yang 90%
dipegang oleh bangsa belanda, menjadi kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr.
Slamet, didirikan kusus-kursus untuk mengisi kekosongan jabatab tadi dengan
tenaga-tenaga Indonesia. Pada tahun 1874, hanya ada seorang akuntan berbangsa
Indonesia, yaitu Prof. Dr. Abutari. Di Indonesia, pendidikan akuntansi mulai
dirintis dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia tahun 1952. Pembukaan ini kemudian diikuti Institut Ilmu Keuangan
(sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) tahun 1960 dan Fakultas-fakultas
Ekonomi di Universitas Padjadjaran (1961), Universitas Sumatera Utara (1964),
universitas Airlangga (1962), dan universitas Gadjah Mada (1964).
Perkembangan akuntansi di Indonesia terjadi seiring dengan perkembangan
dunia bisnis baik dibidang industri jasa, manufaktur maupun perdagangan. Akuntansi
sebagai suatu aktifitas jasa, sangat bergantung perkembangannya pada aktifitas
ekonomi suatu komunitas. Bisnis di Indonesia dalam perkembangannya mengalami
kemajuan-kemajuan yang sangat beragam. Pengaruh perkembangan itu sendiri
membawa dampak yang sangat besar terhadap perkembangan akuntansi di Indonesia.
8

Semakin maju dunia bisnis, tentu akan berpengaruh terhadap semakin kompleksnya
transaksi yang terjadi baik dari sisi jenis maupun dari sisi jumlah transaksi itu sendiri.
Pada akhirnya hal ini akan berpengaruh langsung bagi kemajuan disiplin ilmu
akuntansi itu sendiri. Untuk lebih jelasnya bagaimana perkembangan akuntansi di
Indonesia, berikut ini akan diuraikan beberapa informasi yang menyangkut dengan
sejarah, misi, dan visi perkembangan akuntansi yang diwakili oleh organisasi
akuntansi di Indonesia. Satu - satunya organisasi akuntansi di Indonesia berada
dibawah naungan Ikatan Akuntan Indonesia atau disingkat dengan IAI.
Sejarah, Visi, dan Misi
Perkembangan akuntansi di Indonesia diindikasikan oleh jumlah akuntan
orang Indonesia pada waktu tertentu. Dimulai pada waktu Indonesia merdeka, pada
waktu itu hanya ada satu orang akuntan pribumi yakni Prof. Dr. Abutari. Jumlah
tersebut baru bertambah setelah 10 tahun berikutnya yakni dengan lulusnya Prof.
Soemardjo dari belanda pada tahun 1956. Jumlah akuntan yang sangat minim tersebut
terus diupayakan jumlahnya dari tahun ketahun. Usaha tersebut akhirnya berhasil
meluluskan beberapa akuntan yang tamat dalam negeri seperti Basuki Siddharta,
Hendra Darmawan, Tan Tong Djoe, dan Go Tie Siem. Mereka-mereka inilah akuntan
pertama yang lulus di Indonesia pada tahun 1957an.
Keempat mereka ini bersama Prof. Soemardjo mengambil inisiatif untuk
mendirikan organisasi akuntan khusus untuk bangsa Indonesia saja, dengan alasan
bahwa mereka ini tidak mungkin menjadi anggota organisasi akuntan milik belanda
yang dinamakan dengan NIVA (Nederlands Institu Institut Van Accountans) atau
VAGA (Vereniging Academisch Gevormd Accountants). Mereka juga berfikir bahwa
tidak mungkin kedua organisasi akuntan milik belanda ini akan mau memikirkan
perkembangan akuntansi di Indonesia. Inilah yang melatarbelakangi mereka untuk
mendirikan organisasi akuntan di Indonesia. Pada hari kamis, 17 Oktober 1957 kelima
akuntan tadi mengadakan pertemuan di aula Universitas Indonesia (UI), dan sepakat
untuk mendirikan perkumpulan akuntan Indonesia. Setelah mengalami beberapa
hambatan teknis, akhirnya terbentuk juga organisasi profesi akuntan yang diberi nama
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) pada tanggal 23 Desember 1957.
Organisasi ini diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dengan pendiri
lima orang akuntan Indonesia. Profesi akuntan mulai berkembang dengan pesat sejak
tahun 1967. Pada tahun itu juga dikeluarkannya undang-undang modal asing yang

kemudian disusul dengan undang-undang penanaman modal dalam negeri tahun 1968
yang merupakan pendorong berkembangnya profesi akuntansi. Setelah krisis ekonomi
Indonesia tahun 1997, peran profesi akuntan diakui semakin signifikan mengingat
profesi ini memiliki peranan strategis di dalam menciptakan iklim transparansi di
Indonesia.

Sejarah Perumusan Standar Akuntan di Indonesia


BADAN PERUMUS
STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
1973-2002
PANITIA PENGHIMPUN BAHAN-BAHAN
DAN STRUKTUR DARI PADA GAAP & GAAS
TAHUN 1973
Dewan Penasehat:

Radius Prawiro
Joesoef Soejoed
S. Hadibroto

Panitia Kerja:

Soebagjo
Moh Usman
Djafar Mahfoed
Basuki Siddharta
Utomo Josodirdjo
Th. M. Tuanakotta
AM Husein

10

Gandhi
Soemardjo Tjitrosidojo
Soedarsono

Israwan
Djokobirowo
Soemantri
B. Soenasto
Harun Kartawisastra

KOMITE PRINSIP AKUNTANSI


INDONESIA
1974-1994
A. Tahun 1974-1984
NAMA
1. Basuki Siddharta
2. AKM. Husein
3. S. Hadibroto
4. Th. M. Tuanakotta
5. J. Prasetio
6. Wijayadi
7. Sulur Suwandono

JABATAN
KETUA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA

B. Tahun 1984-1986
NAMA
1. Wahjudi Prakarsa
2. Hans Kartikahadi
3. Katjep K. Abdoelkadir
4. Hein Surjaatmadja
5. Soebagjo
6. B. Hutapea
7. Malimar

JABATAN
KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA

C. Tahun 1986-1990
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

NAMA
Hans Kartikahadi
Jusuf Halim
Suryanti (5 Februari 1988 s/d 6 Oktober 1988)
Soebagjo (s/d 9 Juni 1988)
IPG Ary Suta (sejak 9 Juni 1988)
Malimar (1986 - 1989)
Sunaria Tadjudin (1989 - 1990)

JABATAN
KETUA
SEKRETARIS
SEKRETARIS
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA

11

SAMBUNGAN:

NAMA
Hein Surjaatmadja
Katjep K. Abdoelkadir
Wahjudi Prakarsa
I n s y a f ( 1 9 8 6 -1 9 8 9 )
Bambang Heryanto (1989-1990)
M. Ashadi

JABATAN
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA

D. Tahun 1990-1994
NAMA
1. Hans Kartikahadi
2. Jusuf Halim
3. Katjep K. Abdoelkadir
4. Wahjudi Prakarsa
5. Hein Suryaatmadja
6. M. Ashadi
7. Jan Hoesada
8. Sobo Sitorus
9. IPG Ary Suta
10. Bambang Heryanto (1990 - 1993)
11. Soewarjono (1990 1992)
12. Istini Siddharta (1990 1992)
13. Mirza Mochtar (1993 1994)
14. Timoty E. Marnandus (1993 1994)
15. Mirawati Sudjono (1993 - 1994)

JABATAN
KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA

12

KOMITE STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN


MASA BAKTI 1994-1998
NAMA
1. Jusuf Halim
2. IPG Ary Suta Mirza
3. Muchtar Wahjudi
4. Prakarsa Katjep
5. K.Abdoelkadir Jan
6. Hoesada Hein G.
7. Surjaatmadja Sobo
8. Sitorus Timoty E.
9. Marnandus Mirawati
10. Sudjono Nur
11. Indriantoro Rusdy
12. Daryono Siti Ch.
13. Fadjrijah Osman
14. Sitorus Istini T.
15. Siddharta Jusuf
16. Wibisana Yosef a
17. Sayekti
18. Heri Wahyu Setiyarso

JABATAN
KETUA
WAKIL KETUA
SEKRETARIS
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA

13

DEWAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN


MASA BAKTI 1998-2002
NAMA
1. Nur Indriantoro (1998 s.d. November 2000)
2. Istini T. Siddharta (sejak Desember 2000)
3. Rusdy Daryono
4. Osman Sitorus
5. Agung Nugroho Soedibyo
6. Indarto (1998 s.d. Mei 2001)
7. Sudarwan
8. Ramzi A. Zuhdi
9. Gunadi
10. Anis Baridwan (sejak 26 Juni 2000)
11. Ali Darwin (sejak 12 Oktober 2000)
12. M. Jusuf Wibisana (sejak 20 Juli 2001)
13. Jan Hoesada (sejak 20 Juli 2001)
14. Siddharta Utama (sejak 20 Juli 2001) M.
15. Kurniawan (sejak 20 Juli 2001)
16. Gudono (sejak 20 Juli 2001)

JABATAN
KETUA
KETUA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA
ANGGOTA

Tantangan Baru Akuntansi


Pada era globalisasi ini akuntansi juga terpengaruh. Kemajuan teknologi
komunikasi dan komputer, semakin meluasnya pasar global menyebabkan akuntansi
juga sudah memerlukan standar universal yang berlaku global. Globalisasi
menimbulkan global market dimana investor sudah borderless, sudah tidak
memikirkan tempat atau negara lagi yang akhirnya mempengaruhi sifat akuntansi
yang mereka butuhkan. Dalam era seperti ini, maka mau tidak mau akuntansi juga
harus merespons perubahan itu jika ia masih ingin eksis dalam dunia bisnis.

14

Akhir-akhir ini ada kecenderungan menolak akuntansi konvensional


disebabkan karena akuntansi konvensional dianggap tidak mampu memberikan
informasi kepada para pemakainya sehingga ada resistensi.
Di samping itu, semua profesi dihadapkan pada perubahan ekonomi sosial
yang sangat cepat. Ada kecenderungan dan tekanan perlunya profesi memiliki standar
akuntansi dunia yang berlaku untuk semua. Adanya perubahan struktur industri dari
basis manufaktur ke basis information technology (IT) yang tentu memerlukan
standar-standar baru seperti dalam penilaian, pengukuran, dan pelaporan intellectual
capital emotional capital, spiritual capital, social capital.
Kalau kita lihat Megatrends 2010 oleh Patrice Aburdene (2005) kita
menemukan 7 kecenderungan bisnis yang tentu nantinya akan memengaruhi profesi
akuntansi. Ke-7 Megatrends adalah:
1. Kekuatan spritualisme (the power of spirituality)
2. Munculnya kapitalisme yang sadar (the Dawn of Conscious capitalism)
3. Pemimpin lahir dari level tengah (leading from the middle)
4. Bisnis spiritualisme (spirituality in business)
5. Konsumen berbasis nilai (the value-driven consumer)
6. Gelombang solusi kendaraan (the wave of conscious solutions)
7. Boomnya investasi pada perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial
(the socially responsible investment boom)

15

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa orang yang pertama kali menulis buku tentang double entry
bookkeeping system adalah Bonedetto Cotrugli dan orang yang pertama kali
menerbitkan buku tentang double entry bookkeeping system adalah Luca Pacioli pada
tahun 1949. Sedangkan di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi
jejak yang jelas baru ditemui pada pembukuan Amphion Society yang berdiri di
Jakarta sejak tahun 1747.
Akuntansi sangat berhubungan dengan bidang-bidang lain meskipun hal itu
tidak selalu berhubungan, terutama di zaman modern ini yang pertarungan bisnis dan
perkembangan ilmu dan teknologi yang semakin pesat menuntut semua kegiatan
menggunakan ilmu akuntansi meskipun terkadang tidak dilakukan persis sesuai
dengan aturan.
B. SARAN
Penulis mengharapkan kepada semua pihak yang terutama pihak yang terkait
dengan langsung agar dapat menggunakan akuntansi sebagaimana mestinya. Lebih
dari itu, penulis mengharapkan agar tidak melupakan serta dapat mempertahankan
dan mengembangkan akuntansi itu sendiri, terlebih di zaman yang semakin maju ini.

16

Anda mungkin juga menyukai