Strategi Mengatasi Kerugian Proyek Gedung
Strategi Mengatasi Kerugian Proyek Gedung
panjang akan membuat harga semakin tinggi karena masing-masing pihak pasti
akan mengambil keuntungan atas jasanya. Masalah ini lebih detil dibahas dalam
strategi procurement material.
Menentukan jenis kontrak yang sesuai. Jenis kontrak yang tepat akan
membuat alokasi risiko yang tepat pula. Risiko harus dialokasikan sesuai kepada
pihak yang paling mampu untuk mengatasinya. Kontrak adalah media untuk
mengalokasikan risiko yang terjadi. Belum tentu jenis kontrak lump sum adalah
yang terbaik. Bisa saja jenis kontrak yang lain akan lebih menguntungkan. Ini
tergantung kondisi yang ada. Contoh pada suatu pekerjaan yang dimana volume
pekerjaan sulit dipastikan. Ketidakpastian ini akan menjadi suatu risiko yang
dipertimbangkan oleh subkontraktor. Mereka akan membuat risk contigency atas
risiko ini yang seringkali over estimate. Dengan analisis yang matang mengenai
probabilitas masalah ini, dapat saja kontrak dibuat unit price.
Mengkaji trend harga berdasarkan waktu sebagai dasar menentukan
Solicitation Planning
syarat teknis yang ada. Dalam syarat spesifikasi biasanya memberikan lebih dari
satu alternatif spesifikasi yang setara. Alternatif spesifikasi memungkinkan pihak
penyedia jasa untuk mendapatkan harga yang paling kompetitif sehingga harga
kontrak dapat ditekan. Menggunakan single spesifikasi akan memicu monopoli yang
pada akhirnya menimbulkan biaya yang tinggi.
Mencari informasi lain terkait alternatif spesifikasi yang tidak
persepsi tingginya negatif cash flow yang berujung pada tingginya bunga bank yang
harus dicadangkan.
Mengusahakan waktu pelaksanaan yang optimal. Tidak terlalu lama dan
tidak terlalu cepat. Masa pelaksanaan yang terlalu lama akan membuat biaya
overhead subkontraktor meningkat, dan masa pelaksanaan yang terlalu singkat akan
meningkatkan biaya lembur. Jadi harus optimal dan tepat waktunya.
Bekerja sama dalam hal pemakaian fasilitas pelaksanaan bersama
seperti listrik, kantor sementara, alat kerja, dan yang lain tanpa
menghambat pelaksanaan proyek. Kerja sama ini akan menekan biaya
transportasi pengadaan fasilitas. Akan terjadi double cost apabila tidak dilakukan
kerja sama ini.
Mengkoordinir pekerjaan penunjang yang harus dikerjakan seperti