Anda di halaman 1dari 2

Regulasi Hormon Reproduksi Pria

Testosteron
Testosterone adalah hormon kelamin laki-laki yang disekresi oleh sel
interstisial. Sel ini terletak di dalam ruang antara tubulus-tubulus seminiferu, testis di
bawah rangsangan hormon, juga dinamakan ICSH (interstisial cel stimulating
hormone) dari hipofisis. Pengeluaran testosterone bertambah nyata pada pubertas
dengan pengembangan sifat-sifat kelamin sekunder yaitu tumbuhnya jenggot, suara
lebih berat, pembesaran genitalia.

Gonadotropin
Kelenjar hipofise anterior menyekresi dua hormon gonadotropin, FSH dan
LH. Kedua hormon ini mempunyai peranan penting yaitu mengatur fungsi seksual
pria. FSH untuk pengaturan spermatogenensis, perubahan spermatosid primer menjadi
spermatosid sekunder dari kelenjar hipofise anterior agar spermatogenesis
berlangsung sempurna. LH mengurangi sekresi testorteron kembali ke tingkat normal
untuk melindungi terhadap pembentukan testosterone yang selalu sedikit.

TESTOSTERON

Mengatur perkembangan ciri seks sekunder pria


Mengontrol proses spermatogenesis pada pembelahan meiosis dan proses
spermiogenesis
Merangsang kelenjar prostat untuk mensekresi asam sitrat
Merangsang vesika seminalis untuk mensekresi cairan vesika seminalis
Meningkatkan rangsangan seks pria

HCL

Merangsang proses spermatogenesis


Merangsang sel sertoli untuk memproduksi androgen binding protein (ABP),
yang berfungsi membawa testosterone ke dalam cairan lumen tubulus
seminiferus untuk mengontrol proses spermatogenesis pada pembelahan
meiosis dan proses spermiogenesis

LH

Merangsang sel Leydig untuk menghasilkan hormone


androgen atau testosterone

Anda mungkin juga menyukai