AUDIOLOGI ?
AUDIOLOGI :
Faal Pendengaran
Pemeriksaan atau Tes pendengaran
Gangguan pendengaran
Polusi bising dan Rehabilitasi pendengaran
PENDENGARAN DAN BUNYI SERING DIKACAUKAN
Pendengaran ?
Bunyi ?
FAAL PENDENGARAN
o Bunyi
Proses Fisika
FAAL
FAAL PENDENGARAN
PENDENGARAN
Secara anatomis telinga dibagi menjadi 3 bagian
:
Telinga luar
: Fs. Konduksi
Telinga tengah
: Fs. Konduksi +
perkuatan
Telinga dalam
: Proses
neurofisiologi
Efek perkuatan getaran bunyi dihasilkan oleh
dua
mekanisme :
Home
work
: Terangkan
secara 17
Rasio
luas
MT : FO = dan
17 : Jelaskan
1 (pembesaran
singkat
X)
1. Hidrodinamika
kohlea
Efek pengungkit
dari maleus
dan inkus = 1.3
2. Lintasan impuls auditori
INTENSITAS PENDENGARAN
Intensitas pendengaran ?
Satuan Desibel
Intensitas pendengaran terhadap bunyi seharihari :
Suara bisikan
: 15 20 dB
Bising ruang kantor
: 35 40 dB
Percakapan dekat : 60 dB
Bising jalan raya : 80 dB
Klakson mobil
: 100 dB
Bising pesawat jet : 120 dB
Ambang nyeri
: 130 dB
TES
TES PENDENGARAN
PENDENGARAN
TUJUAN :
Mengukur derajat /berat ringannya ketulian
Menentukan jenis/kualitas ketulian
PRINSIP :
Menilai jawaban penderita terhadap bunyi tertent
yang disajikan/bahan tes
Harus dimengerti istilah AC dan BC
JENIS TES PENDENGARAN
Tes bisik
Tes Garpu Tala
TES PENDENGARAN
Bahan tes : Bisikan dokter, yang disebut AC
Banyak digunakan untuk skrining/penyaringan calon
pegawai
Ada 3 syarat yang harus dipenuhi :
1. Bahan tes
2. Ruangan tes
3. Penderita
Tehnik pelaksanaan
Jarak pendengaran
Interpretasi hasil pemeriksaan :
6 meter
: Normal
5 meter
: Dalam batas normal
4 meter
: Ketulian ringan
3 2 meter : Ketulian sedang
TES
TESGARPU
GARPUTALA
TALA
Digunakan seperangkat GT frekuensi rendah sampai
tinggi :
- 128 Hz 1024 Hz
- 256 Hz 1024 Hz
- 512 Hz 4096 Hz
Tujuan Tes GT : Menentukan Jenis ketulian
Tes GT
: Garis pendengaran, Tes Rinne,
Tes Weber, Tes Schwabach
Teknik pemeriksaan dan interpretasi
JENIS KETULIAN
Ketulian
Penurunan intensitas pendengaran
seseorang dibandingkan orang normal
Jenis ketulian : Konduktif, Sensorineural,
Campuran
Lokalisasi ketulian
menentukan jenis
Weber
Schwabach
AUDIOMETRI
DEFINISI :
AUDIMETRI : Pengukuran pendengaran dengan
audiometer
AUDIOMETER : Alat elektroakustik yang mampu
menghasilkan bunyi dengan sifat-sifat yang
dikehendaki pemeriksa
Bunyi tes disajikan lewat headphone
BC disajikan lewat vibrator untuk ditempelkan di
mastoid
Prinsip pengukuran : Menentukan intensitas minimal
= -10 s/d 26 dB
- Tuli ringan
= > 26 s/d 40 dB
- Tuli sedang
= > 40 s/d 55 dB
= > 56 s/d 70 dB
- Tuli berat
= > 70 s/d 90 dB
- Tuli total
= > 90 dB
GANGGUAN PENDENGARAN
BEBERAPA ISTILAH :
1. Ketulian
2. Tinnitus
pendengaran
kerusakan eksternal (-)
4. Autofonia
sendiri
PENYEBAB KETULIAN
TULI KONDUKTIF
- Benda asing dalam MAE
- Kongenital
- Trauma
- Tumor
- Radang
- Otosklerosis
TULI SENSORINEURAL
-
Kongenital
Trauma
Radang
Ototoksik
- Tumor
- Penyakit SSP
- Lain-lain
OBAT-OBAT OTOTOKSIK
OTOTOKSIK
GEJALA
OBAT-OBAT OTOTOKSIK
- Gol. Analgetik-antipiretik
- Gol. Anti malaria
- Gol. AB Aminoglikosida
- dll
TERAPI
TRAUMA AKUSTIK
PRESBIAKUSIS
Ketulian akibat degenerasi / ketuaan
Tuli sensorineural dan simetris bilateral
Patologi : Degenerasi epitel sensorik koklear atau
neuron N.VIII
REHABILITASI PENDENGARAN
HABILITASI PENDENGARAN
Tuli sejak lahir
Bisu (Tuna-Rungu-Wicara)