Anda di halaman 1dari 22

Persamaan Diferensial Biasa

Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TS


Livia Owen, Farah Kristiani
Universitas Katolik Parahyangan

April 27, 2015

Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik


Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TS April 27, 2015

1 / 22

Definisi persamaan diferensial


Persamaan yang meliputi turunan fungsi satu atau lebih variabel terikat
terhadap satu atau lebih variabel bebas.
Solusi persamaan diferensial
Kebenaran suatu solusi PD dapat diperiksa dengan cara mensubstitusikan
fungsi solusi tersebut dan turunannya ke PD.
Solusi umum : Solusi yang masih mengandung konstanta esensial,
biasa dimisalkan C
1
3t
Contoh : dy
dt 3y = 1 mempunyai solusi umum y = 3 + Ce
Solusi khusus : Solusi tidak mengandung konstanta esensial karena
adanya syarat awal atau syarat batas
Contoh : dy
dt 3y = 1, y (0) = 1 mempunyai solusi khusus
1
y = 3 + 34 e 3t

Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik


Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TS April 27, 2015

2 / 22

Klasifikasi
Pers.Dif.Biasa (PDB) : Jika turunan fungsi hanya bergantung dari
satu variabel bebas.
Pers.Dif.Parsial (PDP) : Jika turunan fungsi bergantung lebih dari
satu variabel bebas.
Orde : pangkat tertinggi dari turunan dalam pers diferensial.
Bentuk umum PDB orde n untuk y fungsi dari t :
F (t, y , y 0 , y , . . . , y (n) ) = 0

(1)

Linear : Jika variabel terikat dan turunannya berpangkat satu dengan


koefisien konstanta atau koefisien yang bergantung pada variabel
bebasnya. Jika tidak, PD dikatakan Non Linear.
Bentuk umum PDB linear orde n untuk y fungsi dari t adalah
persamaan (1) dengan F fungsi linear atau
an (t)y (n) +an1 (t)y (n1) +. . .+a2 (t)y +a1 (t)y 0 +a0 (t)y = g (t) (2)
Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik
Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TS April 27, 2015

3 / 22

Klasifikasi
Homogen : Jika pada ruas persamaan kiri PD tersebut hanya
mengandung variabel terikat dan turunannya beserta koefisiennya,
sedangkan ruas kanan yang tersisa hanya nol. Jika pada ruas kanan
terdapat variabel bebas / konstanta maka PD tsb Non Homogen.
Masalah Nilai Awal : Masalah yang melibatkan waktu dan
dipresentasikan pada PDB bersama-sama dengan nilai awalnya.
Contoh : dy
dt = y , y (0) = 10 artinya nilai awal saat t = 0 adalah
y = 10
Masalah Nilai Batas : Masalah yang melibatkan daerah (untuk
dimensi 2) atau interval (untuk dimensi 1) dan dipresentasikan pada
PDB bersama-sama dengan syarat-syarat batasnya.
2
Contoh : ddxy2 = y , y (0) = 1, y (l) = 0 artinya syarat batas saat x = 0
adalah y = 1 dan saat x = l adalah y = 0

Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik


Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TS April 27, 2015

4 / 22

Persamaan Diferensial Biasa Orde 1


dy
dx
dy

= f (x)

dy

= f (x)dx
Z
=
f (x) dx

Solusi umum : y

= F (x) + C

Solusi khusus : substitusi y (x0 ) = y0 dan carilah nilai C


Carilah solusi umum dan khusus dari PDB berikut
dy
1
dx = 2x dengan y (1) = 2
dy
2
dx = x ln x dengan y (1) = 0
3 f (x) = 2 dengan f (0) = 3 dan f 0 (0) = 4
4 y 0 = x sin(x 2 ) dengan y (0) = 3

5 y 0 = ex
e x + 3 dengan y (0) = 1
6 f (x) = x + 1 dengan f (2) = 1 dan f 0 (2) = 0
x3
7 f (x) = sin 3x dengan f () = 2 dan f 0 () = 3
Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik
Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TS April 27, 2015

5 / 22

Metode pemisahan variabel


dy
dx
dy
g (y )
Z
dy
g (y )
belum tentu ln |g (y )|

= f (x) g (y )
= f (x)dx
Z
=
f (x) dx
= F (x) + C

Carilah solusi umum dan khusus (jika ada nilai awal) dari PDB orde 1
dy
1
dx = 6xy di titik (0,7)
dy
x+3x 2
2
bila y = 6 saat x = 0
dx = y 2
3
4
5
6
7

dy
dx
dy
dx

= 2y + 3
= ay + b
(x ln x) y 0 = y
dy
2
dt = y y
dy
dt

1+y 2
t

Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik


Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TS April 27, 2015

6 / 22

Soal Terapan Metode pemisahan variabel


1

Diketahui laju pertumbuhan suatu bakteri berbanding lurus dengan


jumlah bakteri pada saat itu. Bakteri A akan meningkat jumlahnya
menjadi 2 kali semula dalam 3,5 detik. Bakteri B akan meningkat
jumlahnya menjadi 3 kali semula dalam 2,75 detik. Jika mula-mula
jumlah bakteri A (misalkan A0 ) = 48 kali jumlah bakteri B
(misalkan B0 ) , pada detik keberapa jumlah bakteri A sama dengan
jumlah bakteri B? Petunjuk : ln 2 0, 7
ln 3 1, 1

Jika glukosa diinfuskan ke dalam aliran darah seorang pasien dengan


laju 3 gram/menit, maka badan pasien akan mengubah dan
memindahkan glukosa tersebut dari darahnya dengan laju 0, 02 kali
jumlah glukosanya pada setiap saat. Jika Q (t) menyatakan jumlah
glukosa dalam darah pada saat t dan Q (0) = 120 gram, tentukan :
1
2
3

PD untuk laju perubahan jumlah glukosa dalam darah pada setiap t.


Solusinya!
Apa yang terjadi pada Q dalam jangka panjang!

Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik


Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TS April 27, 2015

7 / 22

Soal Terapan Metode pemisahan variabel

3 Di suatu kamar hotel ditemukan mayat di dalam kamar yang bersuhu


tetap 70 F . Pada jam 12 siang suhu mayat adalah 80 F dan 1 jam
kemudian suhunya 75 F (suhu orang sehat 98, 6 F ), dengan asumsi
pendinginan suhu mayat mengikuti hukum pendinginan Newton.
Polisi pergi berkonsulatsi ke Prof. Calculus untuk menanyakan jam
terjadinya penbunuhan. Bantulah Prof. Calculus untuk menentukan
jam terjadinya pembunuhan tersebut! Petunjuk :
1

Hukum pendinginan Newton : laju perubahan suhu benda berbanding


lurus dengan selisih antar suhu benda dan suhu medium
ln 2, 86 = 1, 05 dan ln 0, 5 = 0, 7

Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik


Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TS April 27, 2015

8 / 22

Faktor Integrasi
dy
+ay
dt
e at

= g (t)

dy
+ e at a y = e at g (t)
dt
IngatDt [u.v ] = u.v 0 + u 0 .v


Dt e at y (t) = e at g (t)
Z
at
e y (t) =
e at g (t) dt + C
Z t
y (t) = e at
e as g (s) ds + Ce at
t0

Pengali e at disebut faktor integrasi


(t) = e

a dt

Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik


Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TS April 27, 2015

9 / 22

Faktor Integrasi

dy
+ p(t) y
dt
Faktor integrasi : (t)
dy
(t)
+ (t)p(t) y
dt
Dt [(t) y (t)]

= g (t)
= e

p(t) dt

= (t)g (t)

= (t)g (t)
Z
(t)y (t) =
(t)g (t) dt + C
Z t

1
y (t) =
(s)g (s) ds + C
(t) t0

Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik


Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TSApril 27, 2015

10 / 22

Latihan Faktor Integrasi


dy
+ p(t) y = g (t)
dt
R
Faktor integrasi : (t) = e p(t) dt
Z t

1
(s)g (s) ds + C
y (t) =
(t) t0
2
3
1 x 3 dy
dx + x y = 2x + 1

dy
dx

y = 2e 3 , y (0) = 0

3 (x 2 + 1) dy
dx + 3xy = 6x
4
5
6
7
8

dy
dx
y0

+ x2 y = sinx 23x
= 2y + cos x
x dy + (3 x) y dx = 0

x 3 y 0 + 2 3x 2 y = 0
y 0 = 2x + 3y , y (0) = 2

Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik


Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TSApril 27, 2015

11 / 22

Soal Terapan Faktor Integrasi


Sebuah tangki mula-mula berisi 120 galon air asin, larutan tsb
mengandung 75 pon garam laut. Air garam yang berisi 1,2 pon garam per
galon memasuki tangki pada laju 2 galon per menit dan air asin keluar
tangki dengan laju yang sama. Jika campuran tsb dipertahankan seragam
dengan cara tetap mengaduknya, tentukan banyaknya garam dalam tangki
setelah 1 jam.
Misal Q(t) menyatakan jumlah garam saat t.
dQ
dt
dQ
dt
dQ
dt

= rate in - rate out


= 1, 2pon/galon 2galon/menit
= 2, 4

Q
pon/galon 2galon/menit
120

1
Q
60

dengan nilai awal Q(0) = 75.


Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik
Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TSApril 27, 2015

12 / 22

2.3 Pemodelan dengan PD orde 1

Solusi PD Q = 144 69e t/60


Untuk jangka waktu yang lama, apakah konsentrat air di dalam tangki tsb
konstan? Berapa banyaknya garam?
jaw : y (t ) = 144 dan konsentrat 1,2

Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik


Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TSApril 27, 2015

13 / 22

PD Eksak
(hanya untuk T.Sipil, TI tidak termasuk bahan)

M(x, y ) dx + N(x, y ) dy
M
y

= 0
N
=
x

Solusi : Akan dicari F (x, y ) = C yang memenuhi


F
F
= M dan
=N
x
y
Buktikan PD berikut eksak dan cari solusinya

1 2xydx + x 2 + y 2 dy = 0
2
3

e y dx + (xe y + 2y ) dy = 0

(2xy 3) dx + x 2 4y dy = 0, y (1) = 2

Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik


Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TSApril 27, 2015

14 / 22

Persamaan Diferensial Orde 2 Homogen


a

d 2y
dy
+ cy
+b
dt 2
dt
ay + by 0 + cy

= 0
= 0

y = e t adalah solusi PDB tersebut sehingga (a2 + b + c)e t = 0.


Karena e x 6= 0 maka persamaan karakteristik
(a2 + b + c) = 0
1 dan 2 adalah akar-akar karakteristik.
Review SMA
1,2 =

b 2 4ac
2a

Diskriminan D = b 2 4ac
1 D > 0 2 akar riil beda
2 D = 0 2 akar riil sama
3 D < 0 2 akar kompleks
Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik
Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TSApril 27, 2015

15 / 22

PDB Orde 2 Homogen


1

2 akar riil beda 1 6= 2


yh = C1 e 1 t + C2 e 2 t
Contoh : y + 5y 0 + 6y = 0 dengan y (0) = 2, y 0 (0) = 3

2 akar riil sama 1 = 2


yh = (C1 t + C2 )e 1 t
Contoh : y + 4y 0 + 4y = 0 dengan y (0) = 2, y 0 (0) = 3

akar kompleks 1 = m + ni dan 2 = m ni


yh = C e mint
sifat bil.komplek : e it

= cos t + i sin t

yh = C1 e mt cos(nt) + C2 e mt sin(nt)
Contoh : y 4y 0 + 13y = 0 dengan y (0) = 2, y 0 (0) = 3

Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik


Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TSApril 27, 2015

16 / 22

Latihan PDB Orde 2 Homogen

y 00 + y 0 12y = 0

y 00 2y 0 3y = 0

y 00 + 6y 0 + 9y = 0

y 00 4y 0 + 4y = 0

y 00 + 2y 0 + 5y = 0

y 00 + 4y 0 + 13y = 0

Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik


Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TSApril 27, 2015

17 / 22

PDB Orde 2 Non Homogen : Metode Koefisien Tak Tentu

d 2y
dy
+b
+ cy
2
dt
dt
ay + by 0 + cy

= g (t)
= g (t)

Solusi : y (t) = yh + ypartikular


Bentuk g (t)
kt n
k cos t atau k sin t
ke t
t
ke cos t atau ke t sin t

Pilihan yp
an t n + an1 t n1 + . . . + a1 t + a0
C1 cos t + C2 sin t
Ce t
t
C1 e cos t + C2 e t sin t

Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik


Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TSApril 27, 2015

18 / 22

PDB Orde 2 Non Homogen : Metode Koefisien Tak Tentu


Carilah solusi umum dari PDB non homogen orde 2
1 y 3y 0 4y = 3e 2t (Hint : y = Ke 2t )
k
2 y 3y 0 4y = 3e 4t (Hint : y = Kte 4t karena e 4t sama dengan
k
solusi homogennya)
3 y 3y 0 4y = 2 sin t (Hint : y = A cos t + B sin t)
k
4 y 2y 0 3y = 8e t cos 2t
(Hint : yk = Ae t cos 2t + Be t sin 2t)
5 y y 0 2y = 5e 5t + 2 sin 3t 18e t cos 4t
6 y 00 3y 0 4y = 6
7 y 00 2y 0 3y = x 3 + x
8 y 00 2y 0 3y = e 3x + 6
9 y 00 3y 0 + 2y = 2x + e 3x
10 y 00 y 0 + 2y = sin 3x
11 y 00 3y 0 4y = 6e x
12 y 00 + 9y = cos 3x + e 2x
13 y 00 + 4y = 4 sin 2x + e 2x
Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik
Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TSApril 27, 2015

19 / 22

PDB Orde 2 Non Homogen : Variasi Parameter


yh = C1 u1 (x) + C2 u2 (x)
solusi homogen dari PD y 00 + ay 0 + by = g (x);
a, b konstanta dan fungsi g kontinu pada daerah definisinya.
Jika Wronskian


u1 (x) u2 (x)
= u1 u20 u2 u10 6= 0
W (x) = 0
u1 (x) u20 (x)
Maka solusi PD nya adalah
yk = v1 (x) u1 (x) + v2 (x) u2 (x)
dimana
Z

u2 (x) g (x)
v1 (x) =
dx
W (x)
Z
u1 (x) g (x)
v2 (x) =
dx
W (x)
Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik
Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TSApril 27, 2015

20 / 22

PDB Orde 2 Non Homogen : Variasi Parameter


yk = v1 (x) u1 (x) + v2 (x) u2 (x)
dimana
W (x) = u1 u20 u2 u10 6= 0
Z
u2 (x) g (x)
dx
v1 (x) =
W (x)
Z
u1 (x) g (x)
v2 (x) =
dx
W (x)
Latihan
1 y 00 + 4y = 3 csc t
y = 3 sin t + 32 ln k csc t cot tk sin 2t + c1 cos 2t + c2 sin 2t
2 y 00 + y 0 = csc x
3 y 00 + 2y 0 + 2y = e x sec3 x
4 y 00 + 9y = 9 sec2 3x
2x
5 y 00 + 4y 0 + 4y = e
x 2 +1

Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik


Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TSApril 27, 2015

21 / 22

Penerapan Persamaan Diferensial Orde 2

Gerak Harmonik pada pegas


Gelombang
Rangkaian Listrik
dan masih banyak lagi

Livia Owen, Farah Kristiani (Universitas Katolik


Persamaan
Parahyangan)
Diferensial Biasa Kalkulus 2 TI, Matematika 2 TSApril 27, 2015

22 / 22

Anda mungkin juga menyukai